Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.1.1. Selayang pandang tentang fasyankes
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mengamanatkan bahwa pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan
sumber daya dibidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat
untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Sumber daya yang
dimaksud adalah tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, perbekalan
kesehatan, serta teknologi dan produk teknologi. Hal ini sejalan dengan
Undangundang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang
menyatakan bahwa kesehatan merupakan pelayanan dasar yang menjadi urusan
pemerintah konkuren yang bersifat wajib, artinya bahwa kesehatan menjadi
urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah provinsi
dan daerah kabupaten/kota.
Penyiapan SDMK mengikuti pengembangan upaya kesehatan yaitu arah
pengembangan upaya kesehatan bergerak dari arah kuratif ke promotif dan
preventif sesuai kondisi dan kebutuhan. Implementasi hal tersebut membutuhkan
ketersediaan SDMK dalam jumlah, jenis dan mutu yang memadai serta
penyebaran sesuai dengan kebutuhan. Bukan hanya tenaga kesehatan kuratif
saja yang perlu disiapkan namun tenaga promotif preventif seperti tenaga
kesehatan masyarakat, gizi, analis kesehatan, dan sanitarian juga harus
terpenuhi baik jumlah maupun mutunya. SDM Kesehatan menjadi salah satu
sumber daya dibidang kesehatan yang sangat strategis. Kurangnya tenaga
kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya menimbulkan dampak terhadap
rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
Ketersediaan, penyebaran dan kualitas SDM Kesehatan yang belum optimal
menjadi isu dalam pengelolaan SDM Kesehatan.

1
Isu SDM Kesehatan tidak mungkin dapat diatasi oleh Kementerian
Kesehatan sendiri sehingga perlu dukungan kerjasama serta koordinasi dari para
pemangku kepentingan baik di tingkat pusat dan daerah termasuk swasta dan
masyarakat.
Berbagai regulasi disahkan aturan untuk mendukung upaya penguatan
perencanaan SDM Kesehatan. Dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa perencanaan tenaga kesehatan
dilakukan secara berjenjang yang dimulai dari fasilitas pelayanan kesehatan,
pemerintah daerah kabupaten/ kota, pemerintah daerah provinsi, sampai dengan
pemerintah secara nasional berdasarkan ketersediaan tenaga kesehatan.
Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan
Rumah Sakit, dan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
mencantumkan standar kebutuhan SDM kesehatan sehingga dapat disusun peta
kebutuhan SDM kesehatan di rumah sakit dan di puskesmas. Pemetaan ini
disusun untuk membandingkan antara kebutuhan dengan persediaan SDM
kesehatan yang dimiliki oleh fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangan setiap jenis SDM kesehatan pada setiap
fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian dapat diperkirakan kebutuhan
SDM kesehatan dan selanjutnya dapat disusun rencana pengadaan dan
pemenuhan dengan berbagai inovasi. Selain itu peta kebutuhan juga disusun
berdasarkan proyeksi pertumbuhan penduduk dan melihat kecenderungan
kapasitas produksi SDM kesehatan.

1.2 Data Umum

1.2.1 Identitas Puskesmas

a. Nomor Kode Puskesmas : P3508061201


b. Nama Puskesmas : PUSKESMAS LABRUK KIDUL
c. Penanggung jawab : drg. Nur Aini
d. Alamat : Jl. Raya Labruk Kidul, Desa kebonsari
e. Kecamatan : SUMBERSUKO

2
f. Kabupaten : LUMAJANG
g. Propinsi : JAWA TIMUR
h. No Telepon : (0334) 8795730
i. Kode pos : 67316
j. Wilayah Kerja : 8 Desa
k. Visi :
Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Sumbersuko Yang Sehat Dan
Bermartabat.
l. Misi :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau


oleh seluruh lapisan masyarakat Kecamatan Sumbersuko;
2. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan di Kecamatan Sumbersuko;
3. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam berperilaku
hidup bersih dan sehat.

1.2.2 Wilayah Kerja Puskesmas Labruk Kidul

a. Kondisi Geografis

Puskesmas Labruk Kidul merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis


Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang di Wilayah Kecamatan
Sumbersuko.Wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidul terdiri dari 8 desa. Luas
mencapai 26,5 km2. Semua desa dapat dijangkau dengan semua jenis
kendaraan pada musim kering maupun musim hujan.Desa yangmenjadi
wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidul adalah :
1) Desa Kebonsari 5) Desa Petahunan
2) Desa Grati 6) Desa Sentul
3) Desa Labruk Kidul 7) Desa Purwosono
4) Desa Sumbersuko 8) Desa Mojosari

Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidulsebagai berikut :


3
1) Sebelah Utara : Kecamatan Lumajang
2) Sebelah Timur : Kecamatan Tekung
3) Sebelah Selatan : Kecamatan Tempeh
4) Sebelah Barat : Kecamatan Pasrujambe dan Kecamatan Senduro

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Sumbersuko

Tabel 3.1 Luas Wilayah Desa di Puskesmas Labruk Kidul


No Desa Luas (km2)
1 Sumbersuko 5,0
2 Kebonsari 2,7
3 Grati 3,2
4 Labruk Kidul 3,1
5 Mojosari 3,8
6 Sentul 2,9
7 Purwosono 4,0
8 Petahunan 1,8
JUMLAH 26,5
Sumber data: Data Kecamatan Sumbersuko tahun 2018

b. Kondisi Demografis

Tabel 3.2 Proyeksi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021
NO Sasaran Penduduk Jenis Usia JUMLAH
1 Penduduk a. Laki-laki 18.851

4
NO Sasaran Penduduk Jenis Usia JUMLAH
b. Perempuan 18.315
Total penduduk 36.896
2 Penduduk sasaran Kesehatan a. Bayi umur 0 – 1 th 967
Ibu
dan Blita b. Anak umur 1 – 4 th 1.956
c. Pasangan Usia Subur 6.272
d. Wanita Usia Subur (30- 5.720
50 Tahun)
3 Penduduk usia sekolah a. Murid kelas I SD 492
b. Usia 7-12 tahun 3.009
c. Usia 18 + tahun 27.981
d. Usia< 15 tahun 7.438
4 Penduduk Sasaran PTM Usia > 15 tahun 29.458
5 Penduduk sasaran Produktif Usia 15-59 tahun 1.959
5 Penduduk Lansia a. Laki-laki 2.835
b. Perempuan 3.033
Total 5.868
Lansia Resti 2.096
6 Data wilayah dan fasilitas a. Luas wilayah 26,5 km2
kesehatan b. Jumlah KK 14.328
c. Jumlah SD/MI 10/8
d. TK 19
e. PAUD 17
f. SMP/MTS 3/3
g. MA/SMK 2/1
Sumber : Sasaran Proyeksi Program Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021
c. Peran Serta Masyarakat

Program pembangunan kesehatan disuatu wilayah tidak akan pernah


berhasil jika tanpa bantuan dari peran serta masyarakat. Berikut ini adalah
potensi masyarakat di wilayah Puskesmas Labruk Kidul antara lain:
Tabel 3.3 Data Potensi Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas LabrukKidul Tahun
2021
No. Kelurahan/Desa Jumlah Jumlah Kader Dukun Bayi
Posyandu Dilatih Aktif Dilatih Aktif
1. Sumbersuko 8 38 51 0 0
2 Kebonsari 6 28 37 0 0
3 Grati 3 28 37 0 0
4 Labruk Kidul 7 14 18 0 0
5 Mojosari 6 27 35 0 0
6 Purwosono 4 16 21 0 0
7 Petahunan 3 18 24 0 0
8 Sentul 4 18 22 0 0

5
  Jumlah 41 187 245 0 0
Sumber data: Rekap PPD Puskesmas Labruk Kidul tahun 2021

Tabel 3.4 Data UKBM di wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021
No. Desa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Posyandu Ponkedes Poskesdes Desa Pos Poskestren SBH
Siaga UKK
1. Sumbersuko 8 1 1 1 1 0 0
2 Kebonsari 6 0 1 1 0 0 1
3 Grati 3 1 1 1 0 0 0
4 Labruk Kidul 7 0 1 1 0 0 0
5 Mojosari 6 1 1 1 0 0 0
6 Purwosono 4 0 1 1 1 0 0
7 Petahunan 3 1 1 1 0 1 0
8 Sentul 4 1 1 1 0 0 0
  Jumlah 41 5 8 8 2 1 1
Sumber data: Rekap Promkes Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021

Tabel 3.5 Data Sarana Kesehatan dan Kader di wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidul
Tahun 2021
Indikator Jumlah Satuan
A. SARANA KESEHATAN
Rumah Sakit : - Buah
- Rumah Sakit Pemerintah : - Buah
- Rumah Sakit Swasta : - Buah
Rumah Bersalin : - Buah
Puskesmas Pembantu : 1 Buah
Puskesmas Keliling : 1 Buah
Ponkesdes : 5 Buah
Klinik Swasta : 1 Buah
Praktek Dokter Swasta : 6 Buah
Praktek Dokter Gigi : 1 Buah
Praktek Bidan Swasta : 9 Buah
Praktek Perawat Mandiri : 6 Buah
B. PERAN SERTA MASYARAKAT
Jumlah Dukun Bayi Terlatih : 0 Orang
Jumlah Dukun tak terlatih : - Orang
Jumlah Kader Posyandu : 245 Orang
Jumlah Kader Aktif : 187 Orang
Jumlah Kader Tiwisada : 153 Orang
Jumlah Kader Remaja : 52 Orang
Jumlah Guru UKS : 27 Orang
Jumlah Santri Husada : 30 Orang
Jumlah Kader Lansia : 14 Orang
Jumlah Kader Kesorga : 8 Orang
Jumlah Posyandu : 41 Pos
6
Indikator Jumlah Satuan

Jumlah Batra : 2 Pos


Jumlah Posbindu PTM : 8 Pos
Jumlah Poskestren : 1 Pos
Jumlah Pos UKK : 2 Pos
Jumlah Saka Bhakti Husada : 1 SBH
Jumlah Organisasi Masyarakat/LSM peduli : - Kelompok
Jumlah Panti Asuhan : - Buah
Jumlah Panti Wreda : - Buah
Jumlah Posyandu Lansia : 16 Buah
Sumber data: Rekap Pengelola Program Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021

1.3 Data Khusus

1.3.1 Keadaan SDMK Kesehatan s.d. saat ini


Pada tahun 2020, UPT Puskesmas Labruk Kidul Kabupaten Lumajang
telah melakukan analisis beban kerja dan analisis standar ketenagaan minimal.
Berdasarkan hasil entry data melalui aplikasi SISDMK maupun aplikasi
Perencanaan Kebutuhan dapat diketahui bahwa jumlah tenaga PNS di seluruh
puskesmas adalah 25 orang dengan jumlah kebutuhan orang sehingga
puskesmas masih kekurangan tenaga sebanyak orang.
Tabel 1.1 Jumlah Ketenagaan UPT Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021

Non PNS
No Jenis SDMK PNS Kontrak Kontrak PPPK Jumlah Kebutuhan Keterangan
daerah Puskesmas
1 Dokter Umum 2 0 0 0 2 2 Terpenuhi
2 Dokter Gigi 2 0 0 0 2 2 Terpenuhi
3 Perawat 5 8 5 1 19 20 Belum
Terpenuhi
4 Bidan 12 1 0 0 13 14 Belum
Terpenuhi
5 Penyuluh 0 1 0 0 1 1 Belum
Kesehatan Terpenuhi
Masyarakat
6 Administrator 0 1 0 0 1 1 Belum
Kesehatan Terpenuhi
7 Sanitarian 1 1 0 0 2 2 Terpenuhi

7
8 Pranata 0 1 0 0 1 1 Terpenuhi
Laboratorium
Kesehatan
9 Nutrisionis 1 1 0 0 2 2 Belum
Terpenuhi

Non PNS
No Jenis SDMK PNS Kontrak Kontrak PPPK Keterangan
Jumlah Kebutuhan
Daerah Puskesmas
10 Apoteker 0 1 0 0 1 1 Belum
Terpenuhi
11 Pengelola 0 2 0 0 2 1 Belum
Akutansi Terpenuhi
12 Asisten Apoteker 1 0 0 0 1 1 Terpenuhi

13 Terapis Gigi dan 1 0 0 0 1 1 Terpenuhi


Mulut
14 Perekam Medis 0 0 1 0 1 1 Belum
Terpenuhi
15 Bendahara 0 0 0 0 0 2 Belum
Terpenuhi
16 Pengadministras 0 1 0 0 1 1 Belum
i Kepegawaian Terpenuhi
17 Pengelola Data 0 2 0 0 2 1 Belum
Terpenuhi
18 Analis Tata 0 0 0 0 0 1 Terpenuhi
Usaha
19 Pramu 0 1 2 0 3 1 Belum
Kebersihan Terpenuhi
20 Pengemudi 0 1 0 0 1 1 Belum
Ambulan Terpenuhi
21 Kepala 0 0 0 0 0 1 Belum
Puskesmas Terpenuhi
Jumlah 25 22 7 0 55 58

1.4 Pentingnya pembuatan dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan


tahun 2021

8
SDM Kesehatan merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional dan
dipandang sebagai komponen kunci untuk menggerakkan pembangunan
kesehatan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Permasalahan - permasalahan strategis SDM Kesehatan antara lain:
a. Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan belum dapat
memenuhi kebutuhan SDM untuk pembangunan kesehatan;
b. Perencanaan kebijakan dan program SDM Kesehatan masih lemah dan
belum di dukung sistem informasi SDM Kesehatan yang memadai
c. Masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis
SDM Kesehatan. Kualitas hasil pendidikan SDM Kesehatan dan pelatihan
kesehatan pada umumnya masih belum memadai
d. Dalam pendayagunaan SDM Kesehatan, pemerataan SDM Kesehatan
berkualitas masih kurang. Pengembangan karier, sistem penghargaan, dan
sanksi belum sebagaimana mestinya. Regulasi untuk mendukung SDM
Kesehatan masih terbatas
e. Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan serta dukungan sumberdaya
SDM Kesehatan masih kurang. Masalah SDM Kesehatan berimbas pada
ketersediaan SDM Kesehatan baik jumlah, jenis, maupun mutu yang belum
memadai. Isu tersebut menjadi semakin penting sejalan dengan berlakunya
Jaminan Kesehatan Nasional.

Tantangan permasalahan SDM Kesehatan yang kompleks tidak


memungkinkan untuk diatasi oleh Kementerian Kesehatan sendiri. Dukungan
kerjasama dan jalinan koordinasi yang baik dari para pemangku kepentingan
terkait dalam jangka panjang mutlak diperlukan, baik di tingkat pusat dan daerah.
Hal ini hanya dapat dicapai melalui komitmen politis di tingkat pimpinan yang
dapat menggalang berbagai upaya untuk pengembangan SDM kesehatan dari
berbagai pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat.

9
Dalam rangka penguatan perencanaan SDMK, Kementerian Kesehatan
melalui Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan sudah
mengeluarkan kebijakan terkait dengan perencanaan SDM Kesehatan yaitu
Permenkes RI No. 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) tingkat Pusat, Provinsi
dan Kabupaten/Kota. Kebijakan tersebut merupakan respons Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia terhadap luasnya cakupan terkait perencanaan
dan pengembangan SDM Kesehatan sekaligus memastikan rencana kebutuhan
SDM Kesehatan yang dibuat benar-benar tepat dan sesuai kebutuhan pada
masingmasing level pemerintahan, baik dari segi jumlah, jenis, mutu, kualifikasi
dan sebarannya.
Kebijakan terkait dengan perencanaan SDM Kesehatan, meliputi:
a. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
b. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
c. UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
d. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
e. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN
f. Permenpan No. 26 Tahun 2011 tentang Pedoman Perhitungan Jumlah
Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil Untuk Daerah
g. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
h. Permenkes No. 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM) Kesehatan
Kebijakan-kebijakan tersebut disusun sebagai respons pemerintah
Indonesia terhadap luasnya cakupan terkait perencanaan dan pengembangan
SDM Kesehatan sekaligus memastikan rencana kebutuhan SDM Kesehatan
yang dibuat benar-benar tepat dan sesuai kebutuhan pada masing-masing level
pemerintahan, baik dari segi jumlah, jenis, mutu, kualifikasi dan sebarannya..

1.5 Tujuan
1.5.1 Tujuan Umum

10
Tujuan dari penyusunan Penyusunan Dokumen Rencana Kebutuhan
Tahunan ini adalah memberikan gambaran perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan menurut jenis dan jumlahnya di fasilitas kesehatan Pemerintah di
wilayah UPT Puskesmas Labruk Kidul.
1.5.2 Tujuan Khusus
1. Menghitung Kebutuhan SDM Kesehatan di UPT Puskesmas Labruk Kidul
2. Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan SDM Kesehatan di UPT Puskesmas
Labruk Kidul.
1.6 Manfaat
1. Memberikan gambaran kecukupan jenis dan jumlah SDM Kesehatan
dibandingkan dengan hasil perhitungan perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan metode ABK dan Standar Minimal
Ketenagaan.
2 Memberikan gambaran kecukupan jenis dan jumlah SDM Kesehatan
dibandingkan dengan hasil perhitungan perencanaan kebutuhan SDMK
dengan metode ABK dan SPM.
3 Menjadi acuan dalam upaya pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan
melalui PNS, penugasan khusus, kontrak, pendelegasian kewenangan
kepada tenaga dengan kualifikasi lebih rendah (task shifting), atau model
pendayagunaan lainnya.
4 Menjadi acuan dalam meningkatkan pemerataan SDM Kesehatan.
5 Menjadi Acuan dalam meningkatkan mutu SDM Kesehatan.
6 Menjadi Acuan dalam menyesuaikan kapasitas pendidikan ketenagaan
kesehatan.

1.7 Sumber Data


Sumber data penyusunan dokumen Rencana Kebutuhan Tahunan (Renbut)
Tahun 2022 ini adalah data kepegawaian/SISDMK dan Profil UPT Puskesmas
Labruk Kidul Tahun 2021.

11
12
13
14
15
1

Anda mungkin juga menyukai