Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) merupakan komponen


penting dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan karena menjadi pelaku
utama yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan. Pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk
mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan pengembangan sumber daya
manusia di setiap wilayah kecamatan maka perlu disusun dokumen deskripsi
yang memuat deskripsi perencanaan, pendayagunaan, pembinaan dan
pengawasan mutu SDM Kesehatan. Berbagai data dan informasi yang dimuat
dalam buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan monitoring maupun
evaluasi dalam pemenuhan SDM Kesehatan sehingga pelayanan kesehatan
yang diberikan sudah sesuai dengan peruntukannya dan mampu memberikan
sumbangsih yang positif dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
lebih optimal.
Guna meningkatkan mutu penyajian dokumen ini, berbagai upaya telah
dilakukan guna mendapatkan jaminan validitas dan akurasi serta ketepatan
waktu dalam penyusunan buku ini. Namun demikian kami menyadari bahwa
masih ditemui banyak ketidaksempurnaan karenanya kami sangat
mengharapkan saran, tanggapan, dan peran serta dari banyak pihak, utamanya
para pengelola program kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Labruk Kidul
Kabupaten Lumajang. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan
pikiran serta tenaga hingga terbitnya dokumen ini kami sampaikan terima kasih
dan penghargaan yang tulus.

Lumajang, 16 Maret 2022


KEPALA PUSKESMAS LABRUK KIDUL

drg. NUR AINI


NIP. 19710613 200604 2 021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.1.1. Selayang Pandang Tentang Fasyankes ...................... 1
1.2 Data Umum............................................................................ 2
1.2.1 Identitas Puskesmas ..................................................... 2
1.2.2 Wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidul ........................ 2
1.3 Data Khusus
1.3.1 Keadaan SDMK Kesehatan s/d Saat ini ........................ 7
1.4 Pentingnya Pembuatan Dokumen Perencanaan ................. 8
1.5 Tujuan ................................................................................. 10
1.5.1. Tujuan Umum ............................................................... 10
1.5.2. Tujuan Khusus ............................................................. 10
1.6 Manfaat ............................................................................... 10
1.7 Sumber Data ....................................................................... 11
BAB II KEADAAN SDM KESEHATAN ................................................. 12
BAB III RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN ........................ 15
3.1 Metode Perhitungan Kebutuhan SDM Kesehatan ................. 15
3.2 Hasil Perhitungan Kebutuhan SDM Kesehatan ..................... 16
3.2.1 Berdasarkan ABK Kesehatan ....................................... 16
3.2.2 Berdasarkan Standar Ketenagaan Minimal .................. 19
3.3 Analisa Perencanaan dan Pemenuhan Kebutuhan
SDM Kesehatan ..................................................................... 21
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI......................................
4.1 Kesimpulan............................................................................ 22
4.2 Rekomendasi ........................................................................ 22
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.1.1. Selayang pandang tentang fasyankes
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mengamanatkan bahwa pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan
sumber daya dibidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat
untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Sumber daya yang
dimaksud adalah tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, perbekalan
kesehatan, serta teknologi dan produk teknologi. Hal ini sejalan dengan
Undangundang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang
menyatakan bahwa kesehatan merupakan pelayanan dasar yang menjadi urusan
pemerintah konkuren yang bersifat wajib, artinya bahwa kesehatan menjadi
urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah provinsi
dan daerah kabupaten/kota.
Penyiapan SDMK mengikuti pengembangan upaya kesehatan yaitu arah
pengembangan upaya kesehatan bergerak dari arah kuratif ke promotif dan
preventif sesuai kondisi dan kebutuhan. Implementasi hal tersebut membutuhkan
ketersediaan SDMK dalam jumlah, jenis dan mutu yang memadai serta
penyebaran sesuai dengan kebutuhan. Bukan hanya tenaga kesehatan kuratif
saja yang perlu disiapkan namun tenaga promotif preventif seperti tenaga
kesehatan masyarakat, gizi, analis kesehatan, dan sanitarian juga harus
terpenuhi baik jumlah maupun mutunya. SDM Kesehatan menjadi salah satu
sumber daya dibidang kesehatan yang sangat strategis. Kurangnya tenaga
kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya menimbulkan dampak terhadap
rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
Ketersediaan, penyebaran dan kualitas SDM Kesehatan yang belum optimal
menjadi isu dalam pengelolaan SDM Kesehatan.

1
Isu SDM Kesehatan tidak mungkin dapat diatasi oleh Kementerian
Kesehatan sendiri sehingga perlu dukungan kerjasama serta koordinasi dari para
pemangku kepentingan baik di tingkat pusat dan daerah termasuk swasta dan
masyarakat.
Berbagai regulasi disahkan aturan untuk mendukung upaya penguatan
perencanaan SDM Kesehatan. Dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa perencanaan tenaga kesehatan
dilakukan secara berjenjang yang dimulai dari fasilitas pelayanan kesehatan,
pemerintah daerah kabupaten/ kota, pemerintah daerah provinsi, sampai dengan
pemerintah secara nasional berdasarkan ketersediaan tenaga kesehatan.
Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan
Rumah Sakit, dan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
mencantumkan standar kebutuhan SDM kesehatan sehingga dapat disusun peta
kebutuhan SDM kesehatan di rumah sakit dan di puskesmas. Pemetaan ini
disusun untuk membandingkan antara kebutuhan dengan persediaan SDM
kesehatan yang dimiliki oleh fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangan setiap jenis SDM kesehatan pada setiap
fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian dapat diperkirakan kebutuhan
SDM kesehatan dan selanjutnya dapat disusun rencana pengadaan dan
pemenuhan dengan berbagai inovasi. Selain itu peta kebutuhan juga disusun
berdasarkan proyeksi pertumbuhan penduduk dan melihat kecenderungan
kapasitas produksi SDM kesehatan.

1.2 Data Umum

1.2.1 Identitas Puskesmas

a. Nomor Kode Puskesmas : P3508061201


b. Nama Puskesmas : PUSKESMAS LABRUK KIDUL
c. Penanggung jawab : drg. Nur Aini
d. Alamat : Jl. Raya Labruk Kidul, Desa kebonsari
e. Kecamatan : SUMBERSUKO
f. Kabupaten : LUMAJANG
2
g. Propinsi : JAWA TIMUR
h. No Telepon : (0334) 8795730
i. Kode pos : 67316
j. Wilayah Kerja : 8 Desa
k. Visi :
Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Sumbersuko Yang Sehat Dan
Bermartabat.
l. Misi :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau


oleh seluruh lapisan masyarakat Kecamatan Sumbersuko;
2. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan di Kecamatan Sumbersuko;
3. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam berperilaku hidup
bersih dan sehat.

1.2.2 Wilayah Kerja Puskesmas Labruk Kidul

a. Kondisi Geografis

Puskesmas Labruk Kidul merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis


Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang di Wilayah Kecamatan
Sumbersuko.Wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidul terdiri dari 8 desa. Luas
mencapai 26,5 km2. Semua desa dapat dijangkau dengan semua jenis
kendaraan pada musim kering maupun musim hujan.Desa yangmenjadi
wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidul adalah :
1) Desa Kebonsari 5) Desa Petahunan
2) Desa Grati 6) Desa Sentul
3) Desa Labruk Kidul 7) Desa Purwosono
4) Desa Sumbersuko 8) Desa Mojosari

Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidulsebagai berikut :


1) Sebelah Utara : Kecamatan Lumajang

3
2) Sebelah Timur : Kecamatan Tekung
3) Sebelah Selatan : Kecamatan Tempeh
4) Sebelah Barat : Kecamatan Pasrujambe dan Kecamatan Senduro

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Sumbersuko

Tabel 3.1 Luas Wilayah Desa di Puskesmas Labruk Kidul


2
No Desa Luas (km )

1 Sumbersuko 5,0
2 Kebonsari 2,7
3 Grati 3,2
4 Labruk Kidul 3,1
5 Mojosari 3,8
6 Sentul 2,9
7 Purwosono 4,0
8 Petahunan 1,8
JUMLAH 26,5
Sumber data: Data Kecamatan Sumbersuko tahun 2018

b. Kondisi Demografis

Tabel 3.2 Proyeksi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021
NO Sasaran Penduduk Jenis Usia JUMLAH
1 Penduduk a. Laki-laki 18.851
b. Perempuan 18.315
Total penduduk 36.896
2 Penduduk sasaran Kesehatan a. Bayi umur 0 – 1 th 967
4
NO Sasaran Penduduk Jenis Usia JUMLAH
Ibu
dan Blita b. Anak umur 1 – 4 th 1.956
c. Pasangan Usia Subur 6.272
d. Wanita Usia Subur (30- 5.720
50 Tahun)
3 Penduduk usia sekolah a. Murid kelas I SD 492
b. Usia 7-12 tahun 3.009
c. Usia 18 + tahun 27.981
d. Usia< 15 tahun 7.438
4 Penduduk Sasaran PTM Usia > 15 tahun 29.458
5 Penduduk sasaran Produktif Usia 15-59 tahun 1.959
5 Penduduk Lansia a. Laki-laki 2.835
b. Perempuan 3.033
Total 5.868
Lansia Resti 2.096
6 Data wilayah dan fasilitas a. Luas wilayah 26,5 km2
kesehatan b. Jumlah KK 14.328
c. Jumlah SD/MI 10/8
d. TK 19
e. PAUD 17
f. SMP/MTS 3/3
g. MA/SMK 2/1
Sumber : Sasaran Proyeksi Program Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021
c. Peran Serta Masyarakat

Program pembangunan kesehatan disuatu wilayah tidak akan pernah


berhasil jika tanpa bantuan dari peran serta masyarakat. Berikut ini adalah
potensi masyarakat di wilayah Puskesmas Labruk Kidul antara lain:
Tabel 3.3 Data Potensi Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas LabrukKidul Tahun
2021
No. Kelurahan/Desa Jumlah Jumlah Kader Dukun Bayi
Posyandu Dilatih Aktif Dilatih Aktif
1. Sumbersuko 8 38 51 0 0
2 Kebonsari 6 28 37 0 0
3 Grati 3 28 37 0 0
4 Labruk Kidul 7 14 18 0 0
5 Mojosari 6 27 35 0 0
6 Purwosono 4 16 21 0 0
7 Petahunan 3 18 24 0 0
8 Sentul 4 18 22 0 0
Jumlah 41 187 245 0 0
Sumber data: Rekap PPD Puskesmas Labruk Kidul tahun 2021

Tabel 3.4 Data UKBM di wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021
5
No. Desa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Posyandu Ponkedes Poskesdes Desa Pos Poskestren SBH
Siaga UKK
1. Sumbersuko 8 1 1 1 1 0 0
2 Kebonsari 6 0 1 1 0 0 1
3 Grati 3 1 1 1 0 0 0
4 Labruk Kidul 7 0 1 1 0 0 0
5 Mojosari 6 1 1 1 0 0 0
6 Purwosono 4 0 1 1 1 0 0
7 Petahunan 3 1 1 1 0 1 0
8 Sentul 4 1 1 1 0 0 0
Jumlah 41 5 8 8 2 1 1
Sumber data: Rekap Promkes Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021

Tabel 3.5 Data Sarana Kesehatan dan Kader di wilayah kerja Puskesmas Labruk Kidul
Tahun 2021
Indikator Jumlah Satuan
A. SARANA KESEHATAN
Rumah Sakit : - Buah
- Rumah Sakit Pemerintah : - Buah
- Rumah Sakit Swasta : - Buah
Rumah Bersalin : - Buah
Puskesmas Pembantu : 1 Buah
Puskesmas Keliling : 1 Buah
Ponkesdes : 5 Buah
Klinik Swasta : 1 Buah
Praktek Dokter Swasta : 6 Buah
Praktek Dokter Gigi : 1 Buah
Praktek Bidan Swasta : 9 Buah
Praktek Perawat Mandiri : 6 Buah
B. PERAN SERTA MASYARAKAT
Jumlah Dukun Bayi Terlatih : 0 Orang
Jumlah Dukun tak terlatih : - Orang
Jumlah Kader Posyandu : 245 Orang
Jumlah Kader Aktif : 187 Orang
Jumlah Kader Tiwisada : 153 Orang
Jumlah Kader Remaja : 52 Orang
Jumlah Guru UKS : 27 Orang
Jumlah Santri Husada : 30 Orang
Jumlah Kader Lansia : 14 Orang
Jumlah Kader Kesorga : 8 Orang
Jumlah Posyandu : 41 Pos
Jumlah Batra : 2 Pos
Jumlah Posbindu PTM : 8 Pos
Jumlah Poskestren : 1 Pos
Jumlah Pos UKK : 2 Pos
Jumlah Saka Bhakti Husada : 1 SBH
6
Indikator Jumlah Satuan
Jumlah Organisasi Masyarakat/LSM peduli : - Kelompok
Jumlah Panti Asuhan : - Buah
Jumlah Panti Wreda : - Buah
Jumlah Posyandu Lansia : 16 Buah
Sumber data: Rekap Pengelola Program Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021

1.3 Data Khusus

1.3.1 Keadaan SDMK Kesehatan s.d. saat ini


Pada tahun 2020, UPT Puskesmas Labruk Kidul Kabupaten Lumajang
telah melakukan analisis beban kerja dan analisis standar ketenagaan minimal.
Berdasarkan hasil entry data melalui aplikasi SISDMK maupun aplikasi
Perencanaan Kebutuhan dapat diketahui bahwa jumlah tenaga PNS di seluruh
puskesmas adalah 25 orang dengan jumlah kebutuhan orang sehingga
puskesmas masih kekurangan tenaga sebanyak orang.
Tabel 1.1 Jumlah Ketenagaan UPT Puskesmas Labruk Kidul Tahun 2021

Non PNS
No Jenis SDMK PNS Kontrak Kontrak PPPK Jumlah Kebutuhan Keterangan
daerah Puskesmas
1 Dokter Umum 2 0 0 0 2 2 Terpenuhi
2 Dokter Gigi 2 0 0 0 2 2 Terpenuhi
3 Perawat 5 8 5 1 19 20 Belum
Terpenuhi
4 Bidan 12 1 0 0 13 14 Belum
Terpenuhi
5 Penyuluh 0 1 0 0 1 1 Belum
Kesehatan Terpenuhi
Masyarakat
6 Administrator 0 1 0 0 1 1 Belum
Kesehatan Terpenuhi
7 Sanitarian 1 1 0 0 2 2 Terpenuhi

8 Pranata 0 1 0 0 1 1 Terpenuhi
Laboratorium
Kesehatan
9 Nutrisionis 1 1 0 0 2 2 Belum
Terpenuhi

7
Non PNS
No Jenis SDMK PNS Kontrak Kontrak PPPK Keterangan
Jumlah Kebutuhan
Daerah Puskesmas
10 Apoteker 0 1 0 0 1 1 Belum
Terpenuhi
11 Pengelola 0 2 0 0 2 1 Belum
Akutansi Terpenuhi
12 Asisten Apoteker 1 0 0 0 1 1 Terpenuhi

13 Terapis Gigi dan 1 0 0 0 1 1 Terpenuhi


Mulut
14 Perekam Medis 0 0 1 0 1 1 Belum
Terpenuhi
15 Bendahara 0 0 0 0 0 2 Belum
Terpenuhi
16 Pengadministrasi 0 1 0 0 1 1 Belum
Kepegawaian Terpenuhi
17 Pengelola Data 0 2 0 0 2 1 Belum
Terpenuhi
18 Analis Tata 0 0 0 0 0 1 Terpenuhi
Usaha
19 Pramu 0 1 2 0 3 1 Belum
Kebersihan Terpenuhi
20 Pengemudi 0 1 0 0 1 1 Belum
Ambulan Terpenuhi
21 Kepala 0 0 0 0 0 1 Belum
Puskesmas Terpenuhi
Jumlah 25 22 7 0 55 58

1.4 Pentingnya pembuatan dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan


tahun 2021

SDM Kesehatan merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional dan


dipandang sebagai komponen kunci untuk menggerakkan pembangunan
kesehatan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.

8
Permasalahan - permasalahan strategis SDM Kesehatan antara lain:
a. Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan belum dapat
memenuhi kebutuhan SDM untuk pembangunan kesehatan;
b. Perencanaan kebijakan dan program SDM Kesehatan masih lemah dan
belum di dukung sistem informasi SDM Kesehatan yang memadai
c. Masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis
SDM Kesehatan. Kualitas hasil pendidikan SDM Kesehatan dan pelatihan
kesehatan pada umumnya masih belum memadai
d. Dalam pendayagunaan SDM Kesehatan, pemerataan SDM Kesehatan
berkualitas masih kurang. Pengembangan karier, sistem penghargaan, dan
sanksi belum sebagaimana mestinya. Regulasi untuk mendukung SDM
Kesehatan masih terbatas
e. Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan serta dukungan sumberdaya
SDM Kesehatan masih kurang. Masalah SDM Kesehatan berimbas pada
ketersediaan SDM Kesehatan baik jumlah, jenis, maupun mutu yang belum
memadai. Isu tersebut menjadi semakin penting sejalan dengan berlakunya
Jaminan Kesehatan Nasional.

Tantangan permasalahan SDM Kesehatan yang kompleks tidak


memungkinkan untuk diatasi oleh Kementerian Kesehatan sendiri. Dukungan
kerjasama dan jalinan koordinasi yang baik dari para pemangku kepentingan
terkait dalam jangka panjang mutlak diperlukan, baik di tingkat pusat dan daerah.
Hal ini hanya dapat dicapai melalui komitmen politis di tingkat pimpinan yang
dapat menggalang berbagai upaya untuk pengembangan SDM kesehatan dari
berbagai pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat.
Dalam rangka penguatan perencanaan SDMK, Kementerian Kesehatan
melalui Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan sudah
mengeluarkan kebijakan terkait dengan perencanaan SDM Kesehatan yaitu
Permenkes RI No. 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) tingkat Pusat, Provinsi
dan Kabupaten/Kota. Kebijakan tersebut merupakan respons Kementerian

9
Kesehatan Republik Indonesia terhadap luasnya cakupan terkait perencanaan
dan pengembangan SDM Kesehatan sekaligus memastikan rencana kebutuhan
SDM Kesehatan yang dibuat benar-benar tepat dan sesuai kebutuhan pada
masingmasing level pemerintahan, baik dari segi jumlah, jenis, mutu, kualifikasi
dan sebarannya.
Kebijakan terkait dengan perencanaan SDM Kesehatan, meliputi:
a. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
b. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
c. UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
d. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
e. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN
f. Permenpan No. 26 Tahun 2011 tentang Pedoman Perhitungan Jumlah
Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil Untuk Daerah
g. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
h. Permenkes No. 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM) Kesehatan
Kebijakan-kebijakan tersebut disusun sebagai respons pemerintah
Indonesia terhadap luasnya cakupan terkait perencanaan dan pengembangan
SDM Kesehatan sekaligus memastikan rencana kebutuhan SDM Kesehatan
yang dibuat benar-benar tepat dan sesuai kebutuhan pada masing-masing level
pemerintahan, baik dari segi jumlah, jenis, mutu, kualifikasi dan sebarannya..

1.5 Tujuan
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan Penyusunan Dokumen Rencana Kebutuhan
Tahunan ini adalah memberikan gambaran perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan menurut jenis dan jumlahnya di fasilitas kesehatan Pemerintah di
wilayah UPT Puskesmas Labruk Kidul.
1.5.2 Tujuan Khusus
1. Menghitung Kebutuhan SDM Kesehatan di UPT Puskesmas Labruk Kidul

10
2. Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan SDM Kesehatan di UPT Puskesmas
Labruk Kidul.
1.6 Manfaat
1. Memberikan gambaran kecukupan jenis dan jumlah SDM Kesehatan
dibandingkan dengan hasil perhitungan perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan dengan menggunakan metode ABK dan Standar Minimal
Ketenagaan.
2 Memberikan gambaran kecukupan jenis dan jumlah SDM Kesehatan
dibandingkan dengan hasil perhitungan perencanaan kebutuhan SDMK
dengan metode ABK dan SPM.
3 Menjadi acuan dalam upaya pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan
melalui PNS, penugasan khusus, kontrak, pendelegasian kewenangan
kepada tenaga dengan kualifikasi lebih rendah (task shifting), atau model
pendayagunaan lainnya.
4 Menjadi acuan dalam meningkatkan pemerataan SDM Kesehatan.
5 Menjadi Acuan dalam meningkatkan mutu SDM Kesehatan.
6 Menjadi Acuan dalam menyesuaikan kapasitas pendidikan ketenagaan
kesehatan.

1.7 Sumber Data


Sumber data penyusunan dokumen Rencana Kebutuhan Tahunan (Renbut)
Tahun 2022 ini adalah data kepegawaian/SISDMK dan Profil UPT Puskesmas
Labruk Kidul Tahun 2021.

11
12
13
14
15
1
BAB II
KEADAAN SDM KESEHATAN

Keberadaan tenaga kesehatan sangat berpengaruh terhadap


keberhasilan pembangunan kesehatan. Tidak hanya dari segi kuantitas
tetapi juga dari segi kualitas. Tenaga kesehatan (teknis) tidak hanya
mencakup tenaga dokter, perawat, ataupun bidan tetapi juga tenaga
kesehatan lainnya seperti ahli gizi, apoteker, asisten apoteker, sanitarian,
laborat, dan ahli kesehatan masyarakat lainnya.
Disamping itu guna mengoptimalkan hasil pembangunan kesehatan
diperlukan juga tenaga non teknis kesehatan. Keberadaan tenaga non
teknis kesehatan ini berfungsi untuk mendukung tenaga teknis dalam hal
pekerjaan yang tidak berhubungan dengan teknis kesehatan. Sehingga
tenaga teknis akan lebih fokus pada kegiatan teknis kesehatan dan dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat.
Beberapa jenis kegiatan non teknis misalnya pekarya kesehatan, sopir,
administrasi dan tata usaha, keuangan, teknisi komputer, serta tenaga
kebersihan. Ketersediaan tenaga kesehatan dan non kesehatan di
Puskesmas Se Kabupaten Lumajang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Keadaan SDM Kesehatan di UPT Puskesmas Labruk Kidul
Tahun 2021

Non PNS
No Jenis SDMK PNS Kontrak Kontrak Jumlah Keterangan
PPPK
daerah Puskesmas
2 orang dokter
tugas dokter di
1 Dokter Umum 2 0 0 0 2 Rawat jalan dan
Rawat Inap

1 orang dokter
gigi tugas
2 Dokter Gigi 2 0 0 0 2 rangkap Kepala
Puskesmas

12
Non PNS
No Jenis SDMK PNS Kontrak Kontrak Jumlah
PPPK Keterangan
Daerah Puskesmas
Sesuai dengan
3 Perawat 5 8 5 1 19 tupoksi masing-
masing
Sesuai dengan
4 Bidan 12 1 0 0 13 tupoksi masing-
masing
Penyuluh -
5 Kesehatan 0 1 0 0 1
Masyarakat
-
6 Administrator 0 1 0 0 1
Kesehatan
1 Sanitarian
Tugas rangkap
7 Sanitarian 1 1 0 0 2 sebagai
Bendahara
Pengeluaran
Pranata -
8 Laboratorium 0 1 0 0 1
Kesehatan
9 1 Nutrisionis
Nutrisionis
1 1 0 0 2 merangkap
sebagai PPTK
Apoteker -
10 0 1 0 0 1

Pengelola -
11 Akutansi 0 2 0 0 2

Asisten Apoteker -
12 1 0 0 0 1

Terapis Gigi dan


13 1 0 0 0 1
Mulut
Perekam Medis -
14 0 0 1 0 1

Bendahara -
15 0 0 0 0 0

13
Non PNS
No Jenis SDMK PNS Kontrak Kontrak Jumlah
Puskesmas Lainnya Keterangan
Daerah
Pengadministrasi -
16 0 1 0 0 1
Kepegawaian
Pengelola Data -
17 0 2 0 0 2

Analis data dan -


18 0 0 0 0 0
informasi
Pramu -
19 0 1 2 0 3
Kebersihan
Pengemudi -
20 0 1 0 0 1
Ambulan
Kepala -
21 0 0 0 0 0
Puskesmas
Jumlah 25 22 7 0 55

14
BAB III
RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

3.1. Metode Perhitungan Kebutuhan SDM Kesehatan


Dalam dokumen ini, rencana kebutuhan SDM Kesehatan
disusun menggunakan metode standar atau rasio terhadap nilai
tertentu. Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan didasarkan atas
standar sebagai berikut
3.1.1. Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (Permenkes No. 33 Tahun
2015/ Permenpan RB No. 1 Tahun 2020)
Berdasarkan Permenkes No. 33 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan
langkah menyusun ABK adalah:
1. Persiapan data
a. Data Institusi
b. Data Jenis dan Jumlah SDMK yang ada (tahun terakhir)
c. Informasi hari kerja ( 5 hari kerja per minggu, dalam 1
tahun 235 hari kerja)
d. Informasi WKT (Waktu Kerja Tersedia) sebesar 1.300 per
jam atau 79.200 menit per tahun
2. Menghitung kebutuhan SDMK
Metode ABK menghasilkan ketersediaan, kebutuhan, dan
kesenjangan jenis dan jumlah SDMK di Puskesmas
3. Menganalisis data dan Informasi
4. Menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDMK
5. Tindak lanjut
3.1.2. Metode Standar Ketenagaan Minimal (Permenkes No. 43 Tahun
2019 Tentang Puskesmas Point Metode SKM

15
16
3.2. Hasil Perhitungan Kebutuhan SDMK
3.2.1. Berdasarkan Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK)
Tabel 3.1
Hasil Perhitungan ABK di UPT Puskesmas Labruk Kidul tahun 2021

NO JENIS SDMK PNS NON PERHITUNGAN KESENJANGAN KEADAAN KETERANGAN


PNS
Jabatan Fungsional
1 Terapis gigi dan 1 0 1 0 S Sesuai
Mulut
2 Asisten Apoteker 1 0 1 0 S Sesuai
3 Penyuluh 0 1 1 -1 K Kurang
Kesehatan
Masyarakat
4 Administrator 0 1 1 -1 K Kurang
Kesehatan
5 Perawat Penyelia 3 0 6 -3 K Kurang
Perawat Mahir 1 0 4 -3 K Kurang
Perawat Terampil 2 13 15 -13 K Kurang
Perawat Ahli 0 0 1 -1 K Kurang
6 Dokter 2 0 2 0 S Sesuai
7 Bidan Mahir 6 0 5 1 L Lebih
Bidan Terampil 3 1 9 -6 K Kurang
Bidan Penyelia 3 0 5 -2 K Kurang
Bidan Ahli 0 0 1 -1 K Kurang
8 Perekam Medis 0 1 1 -1 K Kurang
9 Dokter Gigi 2 0 1 1 L Lebih

16
10 Apoteker 0 1 1 -1 K Kurang
11 Pranata 0 1 1 -1 K Kurang
Laboratorium
Kesehatan
12 Sanitarian 1 1 2 0 S Sesuai
13 Nutrisionis 1 1 2 0 S Sesuai

Jabatan Pelaksana
1 Analis Tata Usaha 0 0 0 -1 K Kurang

2 Pengemudi 0 1 1 -1 K Kurang
Ambulan
3 Pengelola Data 0 2 2 -2 K Kurang

4 Bendahara 0 0 2 -2 K Kurang

5 Pengelola Akutansi 0 2 1 -1 K Kurang

6 Pengadministrasi 0 1 1 -1 K Kurang
Kepegawaian
7 Pramu Kebersihan 0 3 3 -3 K Kurang

17
Berdasarkan tabel 3.1 Hasil Perhitungan ABK di UPT Puskesmas Labruk Kidul tahun 2020 diatas diketahui
bahwa terdapat kesenjangan jumlah dan jenis tenaga yang ada dengan hasil perhitungan berdasarkan beban kerja
diantaranya:
1. Kekurangan 1 orang Apoteker  1 orang yang ada adalah tenaga kontrak daerah
2. Kekurangan 1 orang tenaga Penyuluh Kesehatan Masyarakat  1 orang yang ada adalah tenaga kontrak
daerah
3. Kekurangan 1 orang Administrator Kesehatan  1 orang yang ada adalah tenaga kontrak daerah
4. Kekurangan 20 orang perawat
5. Kekurangan 11 orang Bidan
6. Kekurangan 1 orang Perekam Medis  1 orang tenaga kontrak sukarela
7. Kekurangan 1 orang Pranata Laboratorium Kesehatan 1 orang yang ada adalah tenaga kontrak BLUD
8. Kekurangan 1 orang tenaga analis tata usaha
9. Kekurangan 1 orang pengemudi ambulan 1 orang yang ada adalah tenaga kontrak daerah
10. Kekurangan tenaga 2 orang pengelola data  2 orang tenaga kontrak pelayanan di loket
11. Kekurangan tenaga 2 orang bendahara karena 2 orang tenaga yang ada adalah tenaga fungsional 1 bendahara
penerimaan merangkap Sanitarian dan 1 bendahara pengeluaran merangkap Perawat
12. Kekurangan tenaga 2 orang pengelola akutansi  1 orang pengelola akuntansi 1 orang pengelola aset
13. Kekurangan tenaga 1 orang pengadministrasi kepegawaian  1 orang yang ada adalah tenaga kontrak daerah

18
14. Kekurangan tenaga 3 orang pramu kebersihan komposisi tenaga yang ada adalah 1 orang kontrak daerah dan
2 orang kontrak sukarela
Perhitungan kebutuhan SDMK hanya dipenuhi dari tenaga PNS. Tenaga Non PNS baik dari kontrak daerah dan
kontrak Puskesmas tidak dihitung dalam pemenuhan SDMK.

3.2.2. Berdasarkan Standar Ketenagaan Minimal (SKM)


Tabel 3.2
Hasil Perhitungan SKM di UPT Puskesmas Labruk Kidul tahun 2021

NO JENIS SDMK JUMLAH SDMK SAAT INI SDMK KESENJANGAN KEADAAN


PNS NON TOTAL STANDAR
PNS
1 Dokter atau 2 0 2 2 0 -
dokter
pelayanan
primer
2 Dokter gigi 2 0 2 1 1 Lebih
3 Perawat 5 14 19 8 11 Lebih
4 Bidan 12 1 13 7 6 Lebih

5 Promosi 0 1 1 1 0 -
Kesehatan dan
Ilmu Perilaku
6 Sanitasi 1 1 2 1 1 Lebih
Lingkungan

19
NO JENIS SDMK JUMLAH SDMK SAAT INI SDMK KESENJANGAN KEADAAN
PNS NON TOTAL STANDAR
PNS
7 Nutrisionis 1 1 2 2 0 -

8 Tenaga 1 1 2 1 1 Lebih
Kefarmasian
9 Ahli Teknologi 0 1 1 1 0 -
Laboratorium
Medik
10 Tenaga Sistem 0 0 0 1 -1 Kurang
Informasi
Kesehatan
11 Tenaga 0 2 2 1 1 Lebih
Administrasi
keuangan
12 Tenaga 0 0 0 1 -1 Kurang
Ketatausahaan
13 Pekarya 0 1 0 1 0 -

Berdasarkan tabel 3.2 Hasil Perhitungan SKM di UPT Puskesmas Labruk Kidul tahun 2021 diatas diketahui bahwa
terdapat kesenjangan jumlah dan jenis tenaga yang ada dengan hasil perhitungan berdasarkan Standar Ketenagaan
Minimal diantaranya:
1. Kekurangan 1 orang tenaga Tenaga Sistem Informasi Kesehatan
2. Kekurangan 1 orang tenaga Ketatausahaan

20
3.3. Analisa Perencanaan dan Pemenuhan Kebutuhan SDM Kesehatan
1. Analisis Beban Kerja untuk menghitung pemenuhan SDM Kesehatan tidak memperhitungan jumlah tenaga PNS
untuk memenuhi beban kerja sehingga banyak terdapat jumlah kekurangan tenaga kerja bila dibandingan
dengan beban kerja yang ada di Puskesmas.
2. Pemenuhan kebutuhan SDMK berdasarkan ABK ditindak lanjuti dengan membuat usulan formasi pengadaan
CPNS Tahun 2021
3. Pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan dengan metode SKM (Standar Ketenagaan Minimal) adalah
perencanaan pemenuhan kebutuhan tenaga yang memperhitungkan jumlah tenaga non PNS (Kontrak daerah,
kontrak sukarela, PTT, Internship, residen, PGDS, BLUD)
4. Pemenuhan kebutuhan SDMK berdasarkan analisis SKM dipenuhi dengan mengusulkan tenaga kontrak melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang

21
1
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Kesimpulan
Dengan adanya dokumen perencanaan kebutuhan SDM maka
dapat disimpulkan:
1. Jumlah seluruh tenaga PNS di UPT Puskesmas Labruk Kidul
sebanyak 25 orang dengan jumlah kebutuhan 58 orang
sehingga Puskesmas masih kekurangan tenaga sebanyak 36
orang
2. Tugas ganda pegawai UPT Puskesmas Labruk Kidul
3. Masih adanya tenaga yang belum mempunyai kompetensi

4.2. Rekomendasi
Kebutuhan SDM Kesehatan di UPT Puskesmas Labruk Kidul
diusulkan berdasarkan analisis jabatan dan kebutuhan tiap tahun.
Rencana Pemenuhan Kebutuhan SDM tahun 2022:
1. Pengadaan SDM Kesehatan melaui kontrak PPPK untuk
semua jenis SDM Kesehatan
2. Peningkatan kapasitas SDM melaui diklat
3. Pemenuhan kebutuhan SDMK berdasarkan ABK ditindak lanjuti
dengan membuat usulan formasi pengadaan CPNS Tahun
2022
4. Pemenuhan kebutuhan SDMK berdasarkan analisis SKM
dipenuhi dengan mengusulkan tenaga kontrak melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten Lumajang.

22
Exported data
No Jenis SDMK PNS/ PPPK PTT Nusantara Internship Residen PGDS Honorer/ BLU/ BOK TKS
Pegawai Sehat Kontrak BLUD
Tetap
1 Dokter atau 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dokter layanan
primer
2 Dokter gigi 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Perawat 5 1 0 0 0 0 0 7 1 0 4
4 Bidan 12 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
5 Promosi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Kesehatan &
Ilmu Perilaku
6 Sanitasi 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Lingkungan
7 Nutrisionis 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
8 Tenaga 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
kefarmasian
9 Ahli Teknologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Laboratorium
Medik
10 Tenaga sistem 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
informasi
kesehatan
11 Tenaga 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0
administrasi
keuangan
12 Tenaga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ketatausahaan
13 Pekarya 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
PUSKESMAS LABRUK KIDUL
No Jabatan Jenjang Eksisting
Kesenjanga Keteranga
Kebutuhan
ASN Non ASN n n
1.1 ASISTEN Penyelia 1 0 1 0 S
1.2 ASISTEN Pelaksana 0 0 1 -1 K
2.1 BIDAN Terampil 3 1 9 -6 K
2.2 BIDAN Penyelia 3 0 5 -2 K
2.3 BIDAN Ahli Muda 0 0 1 -1 K
2.4 BIDAN Mahir 6 0 5 1 L
2.5 BIDAN Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
3.1 PERAWAT Ahli Muda 0 0 1 -1 K
3.2 PERAWAT Terampil 2 13 15 -13 K
3.3 PERAWAT Penyelia 3 0 6 -3 K
3.4 PERAWAT Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
3.5 PERAWAT Mahir 1 0 4 -3 K
4.1 PEREKAM MEDIS Pelaksana 0 1 1 -1 K
5.1 APOTEKER Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
6.1 PRAMU Jabatan 0 3 1 -1 K
7.1 SANITARIAN Pelaksana 1 0 1 0 S
7.2 SANITARIAN Pelaksana 0 1 1 -1 K
8.1 ADMINISTRATOR Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
9.1 NUTRISIONIS Pelaksana 0 1 1 -1 K
9.2 NUTRISIONIS Penyelia 1 0 1 0 S
9.3 NUTRISIONIS Pelaksana 0 0 1 -1 K
10.1 PENYULUH Ahli Pertama 0 1 1 -1 K
11.1 DOKTER GIGI Ahli Madya 2 0 1 1 L
11.2 DOKTER GIGI Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
12.1 DOKTER Ahli Madya 2 0 2 0 S
12.2 DOKTER Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
12.3 DOKTER Ahli Muda 0 0 1 -1 K
13.1 BENDAHARA Jabatan 0 0 0 0 S
14.1 PRANATA Pelaksana 0 1 1 -1 K
15.1 PENGELOLA Jabatan 0 2 1 -1 K
16.1 PENGEMUDI Jabatan 0 1 1 -1 K
17.1 PENGELOLA Jabatan 0 2 1 -1 K
18.1 TERAPIS GIGI Mahir 1 0 1 0 S
18.2 TERAPIS GIGI Terampil 0 0 1 -1 K
19.1 PENGADMINISTR Jabatan 0 1 1 -1 K
20.1 EPIDEMIOLOG Ahli Pertama 0 0 2 -2 K
21.1 ANALIS TATA Jabatan 0 0 1 -1 K

Waktu Cetak 16 Maret 2022 10:42:08 WIB


Waktu Verifikasi 10 Maret 2022 09:43:23 WIB Tanggal,_____________
Menyetujui Mengetahui
Verifikator Kepala Dinas Kesehatan

FERI DIAN NUR ACHSAN, S.KM. dr. BAYU WIBOWO IGN.

Anda mungkin juga menyukai