• Kebijakan PPI
• Pedoman/Panduan PPI
• Program Kerja PPI
• SOP-SOP terkait dengan PPI:
– SOP kebersihan tangan
– SOP penggunaan APD
– SOP dekontaminasi
– SOP penatalaksanaan limbah
– ….dsb
Pengantar PPI
• Latar belakang:
– HAIs merupakan salah satu masalah kesehatan yang
dapat dicegah jika faskes melaksanakan program PPI
secara konsisten
– Untuk pelaksanaan PPI diperlukan petugas dan
pengambil kebijakan yang memahami konsep dasar PPI
kewaspadaan standar
kewaspadaan standar
kewaspadaan
berdasarkan transmisi
Ruang Lingkup PPI
Bundles
Penggunaan
antimikroba bijak
Surveilans
Pendidikan dan
pelatihan
Standar Akreditasi Puskesmas Terkait PPI
Standar 5.5
Program pencegahan dan pengendalian infeksi direncanakan dan dilaksanakan untuk
mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
1.
• Program PPI & Tata kelola ( K 5.5.1)
11.
• Kajian risiko infeksi (ICRA) ( K 5.5.11)
• Infeksi airborne ( K 5.5.12)
12.
• Pengelolaan outbreak (K 5.5.13)
13.
• Monitoring risiko infeksi ( K 5.5.14)
14.
15.
• Program edukasi PPI (K 5.5.15)
16.
• Monitoring resistensi antimikroba (K 5.5.16)
Perlindungan kesehatan
Kebersihan tangan petugas
Melalui kontak
Melalui droplet
Melalui udara (Airborne Precautions)
Melalui common vehicle (makanan, air, obat,
alat, peralatan)
Melalui vektor (lalat, nyamuk, tikus)
K 5.5.2
Dilakukan kajian risiko infeksi pada upaya kesehatan perseorangan dan
penunjang pelayanan klinis untuk meminimalkan terjadinya risiko infeksi
yang terkait dengan pelayanan kesehatan.
Elemen Penilaian:
1.Dilakukan identifikasi risiko infeksi terkait dengan pelayanan pasien
dan penunjang pelayanan klinis (D,W)
2.Dilakukan upaya untuk meminimalkan risiko infeksi terkait dengan
pelayanan pasien dan penunjang pelayanan klinis (D,W)
Penjelasan K 5.5.2
Elemen Penilaian:
1.Ditetapkan kebijakan, prosedur dan alur dekontaminasi, pre-cleaning,
cleaning, disinfeksi dan sterilisasi peralatan perawatan pasien (R)
2.Peralatan perawatan pasien dilakukan sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan dan kategori kritikal, semikritikal, dan non kritikal.
(D,O,W,S)
3.Dilakukan monitoring terhadap pelaksanaan dekontaminasi,
precleaning, cleaning, disinfeksi dan sterilisasi peralatan perawatan
pasien (D,W)
Penjelasan K 5.5.5
Menurunkan risiko infeksi melalui dekontaminasi melalui proses
pembersihan awal (pre cleanning), pembersihan, disinfeksi dan /atau
sterilisasi dengan mengacu pada kategori Spaulding meliputi :
• Kritikal : alat kesehatan digunakan pada jaringan steril atau sistim
pembuluh darah dengan menggunakan tehnik sterilisasi,
( instrumen bedah, partus set)
• Semi kritikal, peralatan yang digunakan pada selaput mukosa dan
area kecil dikulit yang lecet dengan menggunakan Disinfeksi
Tingkat Tinggi (DTT) (oropharyngeal airway (OPA)/Guedel,
penekan lidah, kaca gigi,)
• Non Kritikal :permukaan tubuh yang berhubungan dengan kulit
yang utuh dilakukan disinfeksi tingkat rendah (tensimeter atau
termometer)
Penjelasan K 5.5.5
1. Pembersihan awal :membersihkan dari semua kotoran, darah dan cairan
tubuh dengan air mengalir, untuk kemudian dilakukan transportasi ke tempat
pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi.
2. Pembersihan : membuang semua kotoran, darah, atau cairan tubuh lainnya
dari permukaan peralatan secara manual atau mekanis dengan mencuci
bersih dengan detergen atau laruatan enzymatic, dan ditiriskan sebelum
dilakukan disinfeksi atau sterilisasi.
3. Disinfeksi tingkat tinggi : untuk peralatan semi kritikal untuk menghilangkan
semua mikroorganisme kecuali beberapa endospore bacterial dengan cara
merebus, menguapkan atau menggunakan disinfektan kimiawi
4. Sterilisasi :menghilangkan mikroorganisme termasuk endospore
menggunakan uap bertekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilisasi
kimiawi, atau cara sterilisasi yang lain.
Klasifikasi alat medis menurut Dr.Earl Spaulding (1968)
Risiko Definisi Peralatan Cara
Linen terbagi menjadi linen kotor non infeksius dan linen kotor
infeksius.
Linen kotor infeksius : terkena darah atau cairan tubuh lainnya.
Penatalaksanaan : penggunaan APD petugas yang mengelola linen,
dan kebersihan tangan sesuai prinsip PPI
Penatalaksanaan linen di ruangan, transportasi linen ke ruang
cuci/laundry, dan penatalaksanaan linen di ruang cuci/laundry.
LAUNDRY PROCESS
Finishing
Pengeringan
Pemerasan
Pencucian
Penerimaan dan
Pemilahan
Edukasi dg pelatihan atau workshop PPI yang diikuti oleh semua karyawan
agar karyawan melaksanakan kewaspadaan isolasi, dan terlibat dalam
program PPI.
Edukasi PPI sebagai bagian dari orientasi kepada semua karyawan baru dan
dilakukan pelatihan kembali secara berkala, atau paling sedikit jika ada
perubahan dari kebijakan, prosedur, praktik yang menjadi panduan program
PPI.
Penyuluhan berkala kepada pasien, keluarga, dan pengunjung. Penyuluhan
PPI : kebersihan tangan, penggunaan APD bila diperlukan, pencegahan infeksi
sesuai dengan jenis penyakit, dan etika batuk.
Pasien dan keluarga didorong berpartisipasi dalam implementasi program PPI.
K 5.5.16
Dilakukan upaya monitoring dan penggunaan antimikroba secara bijak
untuk mengendalikan resistensi antimikroba
Elemen Penilaian:
1.Ditetapkan panduan penggunaan antimikroba di Puskesmas (R)
2.Dilakukan edukasi penggunaan antimikroba secara bijak pada tenaga
medis yang bekerja di Puskesmas (D,W)
3.Dilakukan monitoring pola penggunaan antimikroba di Puskesmas
(D,W)
4.Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring pola penggunaan
antimikroba di Puskesmas (D,W)
Penjelasan 5.5.16
aristoteles