DINAS KESEHATAN,
PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS LABRUK KIDUL
Jl.Raya Labruk Kidul Telp ( 0334 ) 8795730
E-mail: puskesmaslabrukk.10@gmail.com
SUMBERSUKO – 67316
TENTANG
PERATURAN INTERNAL PUSKESMAS LABRUK KIDUL
1
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lumajang
Pada tanggal : 8 Februari 2022
drg. NURAINI
NIP. 19710613 200604 2 021
2
LAMPIRAN : Peraturan Internal Puskesmas
NOMOR : 445/162/427.55.11/II/2022
TANGGAL : 8 Februari 2022
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3
BAB II
PROFIL PUSKESMAS
Pasal 2
Nama, Visi, Misi, dan Nilai-nilai Dasar
BAB III
PEMILIK
Pasal 3
1. Pemilik Puskesmas Labruk Kidul adalah Pemerintah Kabupaten Lumajang.
2. Pemerintah Kabupaten Lumajang, berdasarkan kewenangan yang dimilikinya,
bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup serta kemajuan dan
perkembangan Puskesmas sesuai yang diharapkan dan diinginkan masyarakat.
3. Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang
berwenang :
a. Menentukan kebijakan secara umum Puskesmas.
b. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Puskesmas.
c. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Puskesmas
4. Pemerintah Kabupaten Lumajang bertanggung jawab kepada rakyat melalui Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lumajang atas kelangsungan hidup,
kelancaran dan perkembangan Puskesmas.
a. Pemerintah Kabupaten Lumajang ikut bertanggung gugat atas terjadinya
kerugian akibat kelalaian atas kesalahan dalam pengelolaan Puskesmas
b. Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang berkewajiban untuk melakukan
pembinaan dalam peningkatan mutu pelayanan Puskesmas
4
c. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak mendapatkan
dukungan dana, sarana, dan prasarana untuk memperkuat pelayanan seperti
pengadaan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Posyandu dan
Poskesdes.
BAB IV
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
Pasal 4
1. Persyaratan administrasi dan manajemen Puskesmas terdiri dari Struktur Organisasi
dan Tata Kelola
2. Susunan Organisasi Puskesmas sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri atas:
a. Kepala Puskesmas;
b. Wamen mutu
c. Penanggungjawab UKM Esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat;
d. Penanggungjawab UKM Pengembangan;
e. Penanggungjawab UKP, laboratorium, dan kefarmasian;
f. Penanggungjawab jejaring dan jaringan fasilitas pelayaan kesehatan;
g. Koordinator Urusan Tata Usaha
3. Tata Kelola sebagaimana dimaksud ayat satu meliputi tata laksana organisasi,
standar pelayanan, Standar Prosedur Operasional, dan Informasi Manajemen
Puskesmas
4. Puskesmas membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek kedokteran atau
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya
5. Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional pelayanan Puskesmas
6. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas, Puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer yang memenuhi standar pelayanan
Puskesmas
7. Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan Kesehatan Perorangan dan
pelayanan Kesehatan Masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan
8. Upaya pelayanan kesehatan meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat;
b. Upaya kesehatan Masyarakat Pengembangan
c. Upaya kesehatan Perseorangan
9. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM;
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit;
5
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
g. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
10. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan terdiri dari :
a. Pelayanan kesehatan jiwa;
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat;
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer;
d. Pelayanan kesehatan olahraga;
e. Pelayanan kesehatan indera;
f. Pelayanan kesehatan lansia;
g. Pelayanan kesehatan kerja;
11. Upaya Kesehatan perseorangan sebagaimana dimaksud berupa :
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
BAB V
SUMBER DAYA MANUSIA
Pasal 5
6
Pasal 6
Minilokakarya Puskesmas
BAB VI
PENGAWASAN INTERNAL
Pasal 7
Satuan Pengawas Internal
1. Satuan Pengawas Internal adalah kelompok jabatan fungsional yang
bertanggungjawab melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya
Puskesmas.
2. Satuan Pengawas Internal dipimpin oleh Ketua, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Satuan Pengawas Internal ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), meliputi : pengawasan terhadap sumber daya manusia,
sarana prasarana, kegiatan pelayanan serta administrasi keuangan Puskesmas.
Pasal 8
Kewenangan Klinis ( CLINICAL PRIVILEGE )
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik, semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas dilakukan atas
penugasan klinis ( Clinical Appointment ) dari Kepala Puskesmas.
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian
kewenangan, klinis ( clinical privilege ) oleh Kepala Puskesmas melalui penerbitan
surat penugasan klinis kepada Staf Medis yang bersangkutan.
7
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh kepala
Puskesmas setelah mendapat rekomendasi dari Komite Medik.
4. Dalam keadaan darurat Kepala Puskesmas dapat memberikan surat penugasan
klinis ( clinical appointment ) tanpa rekomendasi Komite Medik.
Pasal 9
Penugasan Klinik ( CLINICAL APPOINTMENT )
Setiap staf medis dan Perawat dan Bidan yang melakukan asuhan medis harus memiliki
surat penugasan klinis dari Kepala Puskes mas atau tenaga medis berdasarkan rincian
kewenangan klinis ( delineation of clinical privilege ) setiap staf medis yang
direkomendasikan oleh Komite Medik.
Pasal 10
Komite Medis
1. Komite Medik adalah perangkat Puskesmas yang menjamin tata kelola klinis
( clinical governance ) yang baik di Puskesmas, dengan menjaga kualitas dan
profesionalitas staf medis, melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi
medis, dan penegakan etika dan disiplin profesi medis.
2. Komite Medis dipimpin oleh seorang dokter, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Komite Medis ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Fungsi Komite Medis :
a. Memberikan saran kepada kepala Puskesmas
b. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis.
c. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
d. Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus
dilaksanakan.
5. Tugas Komite Medis :
a. Membantu Kepala Puskesmas menyusun :
- Daftar Pelayanan Medis
- Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan medico – legal.
- Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko – legal.
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi.
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis dan staf non medis.
d. Melaksanakan koordinasi dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan
pelaksanaan tugas kelompok staff medis
e. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian
dan pengembangan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas.
f. Monitoring dan evalusi mutu pelayanan.
g. Membuat laporan kegiatan
8
Pasal 11
Mekanisme Pengawasan
1. Satuan Pengawas Internal (SPI) melakukan pengawasan internal keuangan dan
operasional, menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya pada
Puskesmas serta memberikan saran-saran perbaikannya.
2. Komite Medik melakukan pengawasan internal di bidang praktik kedokteran dalam
rangka penyelenggaraan pelayanan profesi agar sesuai dengan standar dan etika
profesi.
Pasal 12
Tata Urutan Peraturan
1. Peraturan Internal Puskesmas ini selanjutnya akan menjadi pedoman semua
peraturan dan kebijakan Puskesmas yang dibuat dengan Keputusan Kepala
Puskesmas.
2. Setiap satuan kerja/seksi harus membuat standart prosedur operasional yang
mengacu pada Peraturan Internal Puskesmas.
3. Semua kebijakan operasional, prosedur tetap administrasi dan manajemen
Puskesmas tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Internal Puskesmas.
Tata urutan peraturan yang berlaku sebagai berikut:
a. Peraturan Internal Puskesmas.
b. Keputusan Kepala Puskesmas
c. Keputusan Koordinator Upaya Kegiatan dalam hirarki struktural, Kepala
kelompok Non Struktural/ Fungsional untuk hal – hal yang teknis operasional
di bidangnya dan dipertanggung jawabkan kepada atasan langsung.
BAB VII
JAM KERJA PUSKESMAS
Pasal 13
1. Jam Kerja
Senin s/d Kamis : 07.30 – 15.30
Jumat : 07.30 – 15.00
Gawat Darurat : 24 Jam
Persalinan : 24 Jam
2. Jam pelayanan
Senin s/d Kamis : 07.30 – 15.30
Jumat : 07.30 – 15.00
Gawat Darurat : 24 Jam
Persalinan : 24 Jam
3. Seragam yang dipakai
9
Senin : PDH warna khaki
Selasa : PDH batik
Rabu : PDH atasan putih dan bawahan hitam
Kamis : PDH batik
Jumat : PDH olahraga dan batik (menyesuaikan)
4. Jadwal pergantian petugas rawat inap
Jadwal Waktu
Pagi 07.30 – 13.30 WIB
Siang 13.30 – 20.00 WIB
Malam 20.00 – 07.30 WIB
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
1. Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat Peraturan ini disahkan,
masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan ketentuan yang
tercantum di dalam Peraturan ini.
2. Peraturan ini secara berkala akan dievaluasi oleh Tim yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas.
3. Jika di dalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),ditemukan hal-hal yang
sudah tidak sesuai lagi, maka akan dilakukan perbaikan penyempurnaan, yang
selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas.
10
Pasal 14
1. Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan melaksanakan
dengan penuh tanggung jawab
Ditetapkan di : Lumajang
Pada tanggal : 8 Februari 2022
drg. NURAINI
NIP. 19710613 200604 2 021
11