2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.
UPTD Puskesmas Sengkol Kecamatan Pujut yang meliputi keadaan georafis, demografis
Masyarakat UPTD Puskesmas Sengkol yang berisi uraian tentang program pokok kegiatan
selama satu tahun yang dibandingkan dengan target indikator kinerja Standar Pelayanan
nasional karena sebagaimana dimaklumi bahwa derajat kesehatan merupakan salah satu
merupakan visi pembangunan yang membutuhkan dukungan semua pihak baik lintas
Era pembangunan kesehatan dewasa ini bertumpu pada pradigma sehat yang
tentunya berfokus pada upaya promotif dan preventif, sehingga dengan demikian program
upaya kesehatan masyarakat (UKM) perlu mendapat perhatian. Perhatian ini khususnya
2
diharapkan.
Peran tokoh masyarakat dan lintas sektor belum berjalan sesuai harapan,
karena banyak kegiatan yang ada di masing-masing sektor yang tidak dirancang secara
masih terkesan bahwa masalah kesehatan adalah tanggung jawab sektor kesehatan.
Hal ini terjadi karena masih lemah upaya analisa data dan faktor-faktor penyebabnya,
yang terkadang penyebab kesehatan muncul akibat hal-hal yang sesungguhnya diluar
ranah kesehatan.
2. TUJUAN
Tujuan dari pada Penyusunan Profil UPTD Puskesmas Sengkol adalah untuk
yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya target kegiatan, yang
perencanaan selanjutnya.
3. RUANG LINGKUP
a. Jenis data
4. Data Jumlah Lahir Hidup, Angka Lahir Mati (dilaporkan), Jumlah Bayi Mati, Angka
Kematian Bayi (dilaporkan), Jumlah Balita Mati, Angka Kematian Balita (dilaporkan),
5. Data AFP Rate (non polio) < 15 th, Angka Insidens TB Paru, Angka Prevalensi TB
Paru, Angka kematian akibat TB Paru, Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR),
8. Incidence Rate DBD, Case Fatality Rate DBD, Angka Kesakitan Malaria (Annual
9. Data Bayi baru lahir ditimbang, Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
10. Data Balita Gizi Baik, Balita Gizi Kurang, Balita Gizi Buruk
11. Data Kunjungan Ibu Hamil (K1), Kunjungan Ibu Hamil (K4), Persalinan ditolong Tenaga
15. Data Bayi Mendapat Vitamin A, Anak Balita Mendapat Vitamin A, Ibu Nifas Mendapat
Vitamin A
17. Data Kunjungan Neonatus 1 (KN 1, Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap)
23. Data Balita ditimbang, Balita berat badan naik, Balita berat badan di bawah garis
merah (BGM)
30. Data SD/MI yang melakukan sikat gigi missal, SD/MI yang mendapat pelayanan gigi
31. Murid SD/MI Diperiksa (UKGS), Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS), Siswa
33. Data Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas, Pasien
Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata
1, Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana
34. Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes.
Strata 1, Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di
35. Data Cakupan Kunjungan Rawat Jalan, Cakupan Kunjungan Rawat Inap
40. Keluarga dengan sumber air minum terlindung, Keluarga memiliki Jamban Sehat,
Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat, Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah
Sehat
42. Data Jumlah Posyandu, Posyandu Aktif, Rasio posyandu per 100 balita
b. Sumber data
Data Primer UPTD Puskesmas Sengkol yang tertuang dalam laporan kegiatan UPTD
Puskesmas Sengkol.
c. Periode Data
Data yang dikumpulkan merupakan data bulanan yang diolah menjadi data tahunan
4. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan Profil UPTD Puskesmas Sengkol ini adalah
sebagai bahan yang dapat digunakan untuk megevaluasi program-program yang telah
dilaksanakan di UPTD Puskesmas Sengkol, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan
kesehatan juga diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penyusunan profil
kesehatan kabupaten.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM
UPTD Puskesmas Sengkol adalah salah satu dari tiga UPTD Puskesmas yang ada di wilayah
Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, UPTD Puskesmas Sengkol terletak di Desa Sengkol ( Jl.
Pujut Raya Sengkol ) sekali gus juga desa lokasi Ibu Kota Kecamatan Pujut. UPTD Puskesmas Sengkol
di bangun sekitar tahun 1968 dengan luas wilayah kerja kurang lebih 5.888.0 km2 di enam (6) desa.
Pada akhir tahun 2016 di laksanakan relokasi. Operasional bangunan UPTD Puskesmas Sengkol yang
baru di mulai pada bulan Februari 2017. Sedangkan batas wilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol Sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Desa Lajut dan Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah
Sebelah Selatan : Desa Rambitan Wil. Kerja UPT Puskesmas Kuta dan Desa Sukadana
Wilayah kerja UPT Puskesmas Teruai Kec. Pujut
Sebelah Timur : Desa Teruai dan Gapura Wil. Kerja UPT Puskesmas Teruai Kec. Pujut
Sebelah Barat : Desa Penujak dan Desa Kateng Kecamatan Praya Barat
Luas Jlh
No. Desa Wilayah Dusun
1. Sengkol 1.836.0 20
3. Kawo 836.0 17
4. Ketara 356.0 14
6. Pengembur 1.333.0 23
7
Wil. Pusk.
Bt. Nyala
KETARA Wil.
Pusk.
Mujur
KAWO
Wil. Pusk. TN. AWU
Penujak
SG.ANYAR
Wil. Pusk.
Teruai
PKM Sengkol
PENGEMBUR
Wil. Pusk.
Kuta
b. Jumlah Penduduk
Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk dirinci per Desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah hasil proyeksi penduduk tahun 2020 diolah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah.
Tabel 2.
Jlh Jlh penduduk
No Desa KK Laki-laki perempuan Jumlah
.
1. Sengkol 3.816 5.368 5.879 11.247
2. Segala Anyar 1.100 1.560 1.681 3.241
3. Kawo 3.306 4.715 5.031 9.746
4. Ketara 1.522 2.101 2.385 4.487
5. Tanak Awu 3.209 4.538 4.920 9.458
6. Pengembur 3.266 4.417 5.209 9.626
Total 16.219 22.700 25.105 47.805
Sumber : Proyeksi Penduduk BPS Tahun 2019 diolah Dinas Kesehatan
1. Sengkol 1 0 1 1
2. Segala Anyar 0 1 1 0
3. Kawo 0 1 1 0
4. Ketara 0 1 1 0
5. Tanak Awu 0 1 1 0
6. Pengembur 0 1 1 0
Jumlah 1 5 6 1
BAB III
PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
9
Gambaran masyarakat Lombok Tengah masa depan yang ingin dicapai oleh segenap komponen
masyarakat melalui pembangunan kesehatan Lombok Tengah dengan Visi : “ Bersatu Wujudkan
Masyarakat Lombok Tengah Sehat 2020 “.
Dilatar belakangi oleh visi tersebut diatas maka hasrat masyarakat Lombok Tengah untuk dapat
sejajar dengan daerah lain dalam hal Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), serta untuk mewujudkan
visi tersebut berbagai upaya ditempuh sehingga perlu dirumuskan misi dan strategi sampai ketingkat
pelaksana pembangunan yang paling bawah. Dalam hal ini UPTD Puskesmas Sengkol sebagai salah satu
unit pelayanan teknis dalam bidang pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan mempunyai :
Visi “BERSATU WUJUDKAN PUSKESMAS SENGKOL MENJADI DAMBAAN
MASYARAKAT MENUJU PUJUT SEHAT TAHUN 2020”.
Misi :
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, professional dan berkualitas secara ramah,
santun, ikhlas dan kekeluargaan dam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
b. Memelihara dan meningkatkan akses pemeratan, mutu pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh
lapisan masyarakat terutama kepada masyarakat miskin.
c. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
d. memelihara dan meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat bagi individu, keluarga, masyarakat
dan institusi.
e. memberikan informasi sesuai dengan data yang tersedia, cepat, relevan, realible dan akuntabel.
f. memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur standar operasional.
Strategi:
a. Meningkatkan sarana dan prasarana
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
c. Meningkatkan fungsi puskesmas sebagai pusat pengembangan, pembinaan dan pusat pelayanan
kesehatan diwilayah kerja puskesmas sengkol
d. Peningkatan Promosi Kesehatan (Promkes)
e. Peningkatan manajemen Puskesmas
MOTO: “ P I N T A R “
P : Profesional, I : Inovatif, N : Niat ikhlas, T : Teladan, A : Akurat, R : Rasional
Tata Nilai UPTD Puskesmas Sengkol adalah “SEHAT”.
S : Senyum, Sapa dan Salam
Pelayanan yang ramah kepada pelanggan
10
PJ. UKM PJ. UKM PJ. UKP, PJ. JARINGAN PJ. BANGUNAN, PJ. M U T U
ESENSIAL DAN PENGEMBANG KEPARMASIAN DAN JEJARING PRASARANA
KEPKESMAS AN DAN LAB. PUSKESMAS DAN PERALATAN
Kepala UPTD Puskesmas, Kasubbag TU, Penaggung Jawab Program dan Koordinator Pelayanan
pada UPTD Puskesmas Sengkol berdasarkan SK Bupati dan SK Kep. UPTD Puskesmas Sengkol.
8. PJ. Mutu
Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
H. Ah. Fathoni Nur, SKM, S1 Keperawatan PJ. Mutu Kep. UPTD
S.Kep.Ns Puskesmas Sengkol
12
b. Penaggung Jawab Program dan Koordinator Pelayanan Terkait pada UPTD Puskesmas
Sengkol
1. Tata Usaha
Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
H. Ratam, S.Sos. S1 Administrasi Kepegawaian Kep. UPTD
19631231 199203 1 149 Puskesmas Sengkol
Riasip, A.Md.Kes. D III Kes. Gigi Rumah Tangga Kep. UPTD
19671231 198703 1 073 Puskesmas Sengkol
Muahri, AMG DIII. Kes. GIZI Keuangan Kep. UPTD
19811221 201001 1 009 Puskesmas Sengkol
Lalu Edy Suhanda S1 Kesmas Simpus Kep. UPTD
PTT-DK Puskesmas Sengkol
4. UKM Pengembangan
Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
Erna Sopiatni, S.Kep.Ns S1 Keperawatan Prog. Krs. Jiwa Kep. UPTD
Ns Puskesmas Sengkol
PTT - DK
H. Nurudin, S.Kep. Ns. S1 Keperawatan Prog. Kes. Kep. UPTD
19761231 199903 1 007 Tradisional
Puskesmas Sengkol
H. Nayep, S.Kep, Ns S1 Keperawatan Prog. Kes. Mata Kep. UPTD
A. MORTALITAS
Jumlah kematian bayi pada lima tahun teakhir dari tahun 2016 sampai dengan 2020 di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sengkol.
19
Jumlah Kematian Bayi dilihat pada masing-masing desa wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol
Kecamatan Pujut tahun 2020.
20
Sedangkan kematian anak Balita tahun 2020 sebanyak 1 kasus dan penyebab kematiannya adalah
demam.
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indicator penting dalam menentukan
derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus incident) selama kehamilan. Melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan ) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Untuk tahun 2020 jumlah kematian wanita yang dari suatu penyebab terkait dengan
gangguan kehamilan atau penanganannya seperti persalinan dan dalam masa nifas terdapat ada 3
(tiga) kasus yaitu di Desa Tanak Awu 2 ks. dan Desa Pengembur dengan penyebab kematian oleh
karena Pendarahan, lain-lain dan PM-PTM.
Jumlah kematian Ibu pada lima tahun teakhir dari tahun 2016 sampai dengan 2020 di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sengkol.
21
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai
usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA
22
merepresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur
5 tahun.
Kematian anak balita (1-5 Thn.) di wilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol tahun 2020 dilihat
dari hasil kegiatan dan laporan pada program KIA melalui PWS KIA terdapat 1 kasus dan
kasus kematian tersebut terjadi di Desa Kawo dengan penyebab kematian kasus adalah demam
dan bila dibandingkan dari tahun tahun sebelumnya kasusnya meningkat.
23
B. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit.
Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu.
2. Status Gizi
Salah satu indicator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs
adalah status gizi balita. Untuk menilai status gizi anak, maka angka berat badan dan tinggi
badan setiap balita dikonversikan kedalam bentuk nilai standar (z-score) dengan menggunakan
baku antropometri balita WHO 2005. Selanjutnya berdasarkan nilai z-score masing-masing
indiokator tersebut ditentukan status gizi balita dengan indicator : berat badan menurut umur
(BB/U), tinggi badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB),
gabungan indicator TB/U dan BB/TB.
Berikut ini kami sampaikan data jumlah kasus gizi kurang, buruk pada Balita per desa di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020
No Desa Sasaran Balita Jlh Gizi Kurang Jlh Gizi Buruk Ket.
BB/U BB/U
L P L P L P
1 Sengkol 485 456 30 20 5 2
2 Kawo 640 549 50 44 10 11
3 Segala Anyar 189 157 14 11 5 0
4 Tanak awu 575 554 33 38 6 9
5 Pengembur 636 600 43 30 11 13
6 Ketara 255 210 7 9 4 3
Jumlah 2780 2526 177 152 41 38
Tahun 2020 tidak terdapat kasus gizi buruk di wilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol dengan
indicator BB/TB dengan Z-Score -3.
Sedangkan jumlah kasus Balita BGM sebanyak 92 kasus, dari jumlah Balita yang ada , dan
yang paling tinggi angka kasus balita BMG, ada di Desa Pengembur, Kawo dan Sengkol.
Di bawah ini Grafik jumlah kasus Balita BGM dan kasus BBLR per Desa di wilayah UPTD
Puskesmas Sengkol tahun 2020.
25
Tahun 2020 kasus balita dengan Stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol dengan
indicator Tinggi Badan menurut umur.
Jumlah Kasus Stanting di wilayah UPTD Puskesmas Sengkol per Desa tahun 2020.
Selanjutnya di sampaikan jumlah kasus Bumil Anemia dan jumlah kasus Bumil KEK per desa
diwilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020.
SASARAN JLH BUMIL JLH BUMIL
NO DESA BUMIL KEK ANEMIA
1 SENGKOL 252 51 47
2 KAWO 219 88 56
3 KETARA 101 26 16
4 TN. AWU 212 46 49
26
5 PENGEMBUR 216 59 98
6 SG. ANYAR 74 23 12
1074 293 278
JUMLAH
Bila dilihat dari tabel tersebut diatas terdapat bahwa jumlah kasus Bumil KEK maupun Anemia
cukup tinggi 25.88 % kasus Anemia dari jumlah sasaran Bumil, sedangkan untuk kasus Bumil
KEK 27.28 % dari Jumlah sasaran Bumil. Desa-desa yang tinggi kasus Bumil KEK maupun
Anemi adalah Desa Kawo, Pengembur dan Tanak Awu.
Adapun jumlah kasus BBLR di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol Tahun 2020 sebagai
berikut:
1 SENGKOL 4 0
2 KAWO 12 3
3 KETARA 2 1
4 TN. AWU 26 5
5 PENGEMBUR 10 2
6 SG. ANYAR 3 1
JUMLAH 57 12
Dari jumlah kasus BBLR tersebut dalam tabel diatas, terlihat bahwa desa yang paling
tinggi kasusnya adalah Desa Tanak Awu. Sedangkan desa tempat kasus kematian oleh karena
BBLR tersebar di semua desa wilayah UPTD Puskesmas Sengkol kecuali Desa Sengkol di
tahun 2020.
4. Penyakit Menular
Penyakit menular disajikan dalam bentuk laporan tahunan adalah penyakit malaria, TB Paru,
HIV/AIDS, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Kusta
a. TB Paru
Penyakit Tuberklosis Paru ( TB ) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droflet orang
yang telah terinfeksi basil TB. Penyakit TB Paru termasuk penyakit menular kronis, waktu
pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih dari satumenyebabkan penderita sering
terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan berbagai alas an antara lain dengan
merasa sudah sehat atau factor ekonomi.
Gambar berikut menunjukkan jumlah kasus dan angka penemuan kasus baru, BTA positif
pada tahun 2020 oleh UPTD Puskesmas Sengkol.
28
b. Kusta
Sajian gambar dibawah ini menunjukan bahwa jumlah penemuan kasus baru kusta di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020 sebanyak 1 kasus, dalam artian bahwa dari target
penemuan tahun 2020 sebanyak 1 kasus, sudah mencapai target (100%) dan total kasus yang
berobat sebanyak 1 kasus untuk tahun 2020 dimana kasus tersebut berasal dari desa
Pengembur.
30
c. Diare
31
Jumlah kasus diare tahun 2020 berdasar kan hasil temuan oleh tenaga kesehatan dan kasus
diare yang ditemukan serta dilaporkan oleh kader, berikut yang mendapat penanganan baik
dengan oral rehidrasi maupun ditangani dengan rehidrasi intravena dengan jumlah sasaran
penemuan.
d. Malaria
Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian dan masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat karena sering menimbulkan KLB, dan berdampak luas
terhadap kwalitas hidup dan ekonomi, serta dapat mengakibatkan kematian.
Berikut ini disajikan jumlah suspek dan hasil pemeriksaan sediaan darah pada suspek
penderita malaria tahun 2020 untuk wilayah UPTD Puskesmas Sengkol.
32
Dari jumlah suspek malaria pada data grafik diatas, pada tahun 2020 tidak ada kasus malaria
positif di wilayah kerja UPTD Puiskesmas Sengkol.
Berikut ini disampaikan jumlah kasus malaria positif dari tahun 2016 sampai dengan
tahun 2020 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol.
e. ISPA
Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala panas tinggi
disertai batuk berdahak, nafas cepat, sesak dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah, nafsu
makan berkurang).
Berikut ini disampaikan jumlah kasus Ispa dan Pnemonia serta penemuan oleh tenaga
kesehatan dan laporan oleh kader di Wilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol tahun 2020
33
.
f. HIV/AIDs
Salah satu tujuan yang ingin dicapai MDGs adalah memerangi HIV/AIDs dengan target
mengendalikan penyebaran HIV.
Berikut ini yang dapat disajikan adalah jumlah klien yang mendapat penanganan HIV/AIDs
dalam program Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDs.
Untuk tahun 2020 dengan kegiatan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dan
kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (CBE), dari 661 klien yang diperiksa tidak ada
kasus HIV positif.
34
1 Dog Bite 1
2 Snake Bite 23
3 Scorpion Bite 0
4 Bee Bite 0
Jumlah 24
TN. AWU
KETARA KAWO
SG.ANYAR
PENGEMBUR
SENGKOL
Ket :
: Jalan Raya
: Batas Desa
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
K 1 adalah Jumlah kunjungan baru ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
pertama kali dalam usia kehamilan 12 minggu.
38
Cakupan Bumil (K4) adalah julah kunjungan ibu hamil sebanyak Dua kali atau lebih pada
trimester III. Yang mendapat pelayanan antenatal, dibandingkan dengan jumlah ibu hamil
yang ada diwilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol selama satu tahun.
Gambar dibawah menunjukkan capaian K4 per desa di wilayah UPTD Puskesmas Sengkol
tahun 2020.
39
c. Persalinan Nakes
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan yang aman
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan per desa di UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020.
f. Kunjungan Neonatal
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki resiko
gangguan kesehatan paling tinggi.
Pelayanan pada kunjugan neonatus sesuai dengan standar yang mengacu pada manajemen
terpadu balita muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan
bayi baru lahir dan ASI ekslusif, injeksi vit. K1 dan imunisasi (jika belum diberikan saat lahir)
penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonates di rumah tangga dengan
menggunakan buku KIA.
42
Pelayanan Keluarga Berencana (KB) diharapkan dapat memutuskan rantai sebab tidak
langsung kematian ibu dan bayi, dimana mengurangi factor risiko (4 terlalu) : Terlalu sering
hamil, terlalu banyak anak, terlalu muda dan terlalu tua untuk kehamilan.
Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang
sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), pasangan berstatus menikah
(pasangan usia subur/PUS) yang sedang menggunakan alat KB dapat dilihat pada grafik
berikut.
44
4. Pelayanan Imunisasi
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang
dapat mematikan, seperti difteri, tetanus, hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru,
dan masih banyak penyakit lainnya.
45
Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko ini
terlindungi adalah melalui imunisasi. Itulah sebabnya pada beberapa jenis penyakit yang
dianggap berbahaya dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai
tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena
pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.
Berikut ini disampaikan hasil kegiatan imunisasi pada bayi di tiap-tiap desa wilayah UPTD
Puskesmas Sengkol tahun 2020.
46
47
Pelita VI. Untuk mencapai tujuan tersebut telah dilakukan upaya yang terus menerus
diantaranya dengan pemberian Vitamin A 200.000 UI untuk balita umur 1 – 5 tahun, dan
saat ini sudah diberikan vitamin A dosis 100.000 UI untuk bayi usia 6 – 11 bulan.
Berikut ini cakupan pemberian vitamin A pada balita di masing-masing desa wilayah kerja
UPTD.Puskesmas Sengkol tahun 2020.
Grafik Cakupan Vit. A pada Balita Bulan Februari dan Agustus 2020.
50
51
Berikut ini adalah jumlah kasus balita gizi kurang (BGM) dan Stunting yang ada di desa-
desa wilayah kerja Puskesmas Sengkol tahun 2020.
53
tumpatan (penambalan) gigi tetap dan pencabutan gigi tetap. Indikasi dari perhatian
masyarakat adalah bila tumpatan gigi tetap semakin bertambah banyak berarti masyarakat
lebih memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan tindakan preventif sebelum gigi tetap
betul-betul rusak dan harus dicabut.
Berikut ini hasil kegiatan program Kesehatan Gigi dan Mulut tahun 2020 di Posyandu dan di
Sarana Pendidikan.
HASIL
NO JENIS KEGIATAN SASARAN ABS %
1 Pembinaan kes. Gigi di posyandu 76 PY 72 94.73
2 Pembinaan kes. Gigi pada TK 25 TK 0 0
3 Pembinaan dan bimbingan sikat gigi masal 48 SD/MI 12 25
pada SD/MI
4 Pemeriksaan kes. Gigi pada anak SD/MI 1061 Or. 1038 Or. 97.83
5 Penaganan Siswa SD/MI yg membutuhkan 1061 Or. 118 Or. 9.35
awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku. Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan
sehat sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap
upaya kesehatan di masyarakat.
Gambaran perilaku kesehatan masyarakat dapat dipantau melalui survey PHBS. tatanan
rumah tangga bertujuan untuk mengetahui gambaran partisipasi masyarakat dalam penerapan
PHBS pada rumah tangga. Berikut ini disampaikan cakupan hasil kegiatan yang menyangkut
pada PHBS tahun 2020.
Cakupan penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak)
perdesa tahun 2020.
59
Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (Jamban Sehat) perdesa di
wilayah kerja UPTD Pskesmas Sengkol tahun 2020.
60
Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan per desa di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020
61
Tempat pengelolaan makanan (TPM) menurut status higiene sanitasi perdesa diwilayah kerja
UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020.
62
Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang meliputi pelayanan kesehatan
rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, cakupan pelayanan gawat darurat.
Berikut ini disampaikan jumlah kunjungan tahun 2020 disemua fasilitas kesehatan wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sengkol.
63
Jumlah kunjungan di fasilitas Rawat Inap UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020.
Pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Jaringan dan Jejaring UPTD Puskesmas Sengkol
tahun 2020.
a. Pemanfaatan sarana pelayanan
kesehatan di Pustu.
di institusi pendidikan wilayah UPTD Puskesmas Sengkol yaitu dengan jumlah sekolah yang
dibina dan diberikan penyuluhan terhadap remaja/siswa sebagai berikut
Nama Obat Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des Jlh
FE 13,560 12,615 5,635 10,131 23,220 19,410 11,270 18,450 14,566 13,534 142,391
Pct 15,661 12,389 20,681 15,224 26,365 7,870 10,290 9,787 93,643 8,766 6,328 8,144 235,148
Amok 8,728 6,495 7,134 6,553 3,060 7,170 6,380 7,116 3,365 7,402 5,360 68,763
Antasid 6,098 6,435 3,567 3,372 2,856 4,760 3,768 3,830 2,633 3,200 2,855 43,374
Vit. BC 6,020 2,820 3,674 3,450 3,645 3,620 5,120 5,280 6,416 4,893 4,116 4,398 53,452
Ctm 5,362 5,764 4,436 3,501 4,494 3,680 4,250 3,000 4,195 2,560 4,375 45,617
Asam Ascorbar 5,218 6,009 12,201 1,352 4,440 4,800 4,171 4,214 3,487 4,280 50,172
Kalsium Laktat 3,794 3,349 4,439 1,522 9,274 2,670 3,333 2,960 2,286 2,983 36,610
Asam Mefenamat 3,220 3,008 4,285 2,725 3,650 3,910 3,540 4,688 3,992 3,812 2,613 39,443
Ambroxol 2,903 2,903
Ampicilin inj 252 218 278 170 137 144 101 76 75 37 139 152 1779
oksitosin inj 125 154 147 98 131 143 160 105 100 46 119 1328
Sianakobalamin 330 298 88 125 144 179 348 167 259 249 184 248 2619
Methylergometrin 27 37 25 27 91 49 256
Deksametason Inj 100 100 30 100 154 80 130 200 110 108 63 151 1326
Khlorampenicol Inj 95 52 28 80 36 27 318
Epinephirn Inj 20 20
Metochlorpramid 60 60
BAB V
A. SARANA KESEHATAN
Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari Puskesmas Perawatan, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, dan lainnya.
1. Puskesmas
Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana tekhnis Dinas Kesehatan Kabupaten sebagai
unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan, dalam sistem pelayanan kesehatan harus
melakukan upaya kesehatan pilihan disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan,
kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah setempat.
Jumlah Sarana Kesehatan, Jaringan dan Jejaring di Wilayah UPTD Puskesmas Sengkol.
JLH Sarana
No Desa Puskesmas Pustu Polindes Jejaring
1. Sengkol 1 0 1 1
2. Segala Anyar 0 1 1 0
3. Kawo 0 1 1 0
4. Ketara 0 1 1 0
5. Tanak Awu 0 1 1 0
6. Pengembur 0 1 1 0
Jumlah 1 5 6 1
74
1. Sengkol 17 1 0
2. Segala Anyar 7 1 0
3. Kawo 17 1 1
4. Ketara 9 1 0
5. Tanak Awu 14 1 1
6. Pengembur 12 1 0
Jumlah 76 6 2
B. TENAGA KESEHATAN
Jumlah dan Jenis Tenaga Berdasarkan Pendidikan per Desember Tahun 2020.
75
TOTAL 48 4 72 27 151
C. Pembiayaan kesehatan
Jumlah biaya dan sumber dana untuk pelaksanaan seluruh program kegiatan baik
kegiatan yang dilaksanakan didalam gedung maupun pelaksanaan kegiatan diluar gedung.
Jumlah biaya dan sumber dana tahun 2020.
Jumlah pagu dana dan realisasi dana BOK UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020.
76
BAB VI
Kesimpulan
kesehatan telah menunjukkan hasil yang cukup baik, namun masih ada program
2. Jumlah kematian Bayi dibandingkan dengan tahun lalu bertambah yaitu tahun lalu
MDGs adalah status gizi balita, untuk tahun 2020 tidak terdapat kasus gizi buruk di
Saran-saran
1. Dari hasil tersebut diatas dapat dilihat bahwa masih ada pelaksanaan program yang
belum mencapai hasil yang optimal. Hal tersebut menunjukkan masih perlunya
78
perhatian dan penanganan yang lebih serius karena pembangunan kesehatan tetap
berikutnya.
khususnya dalam mencermati data guna peningkatan validitas data dan mendapat
Demikian Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Sengkol Tahun 2020 ini kami susun
semoga bermanfaat.