Anda di halaman 1dari 78

Profil Kesehatan UPTD.Puskesmas Sengkol Th.

2020

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan, kesadaran, kemauan,

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

yang optimal.

Profil kesehatan UPTD Puskesmas Sengkol memuat gambaran umum wilayah

UPTD Puskesmas Sengkol Kecamatan Pujut yang meliputi keadaan georafis, demografis

maupun tingkat pendidikan. Kemudian dipaparkan program – program Upaya Kesehatan

Masyarakat UPTD Puskesmas Sengkol yang berisi uraian tentang program pokok kegiatan

serta pencapaian program kegiatan yang menguraikan tentang pelaksanaan program

selama satu tahun yang dibandingkan dengan target indikator kinerja Standar Pelayanan

Minimal (SPM) bidang kesehatan.

Pembangunan bidang kesehatan merupakan kegiatan integral dari pembangunan

nasional karena sebagaimana dimaklumi bahwa derajat kesehatan merupakan salah satu

indikator komposit daripada Indeks pembangunan Manusia (IPM). “Indonesia sehat”

merupakan visi pembangunan yang membutuhkan dukungan semua pihak baik lintas

program maupun lintas sektoral.

Era pembangunan kesehatan dewasa ini bertumpu pada pradigma sehat yang

tentunya berfokus pada upaya promotif dan preventif, sehingga dengan demikian program

upaya kesehatan masyarakat (UKM) perlu mendapat perhatian. Perhatian ini khususnya
2

ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemandirian

masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan.

Namun demikian banyak permasalahan-permasalahan yang muncul terkait dengan

pelayanan kesehatan masyarakat di UPTD Puskesmas Sengkol ,misalnya berupa:

 Institusi UKBM masih ada yang belum berfungsi sebagaimana yang

diharapkan.

 Peran tokoh masyarakat dan lintas sektor belum berjalan sesuai harapan,

karena banyak kegiatan yang ada di masing-masing sektor yang tidak dirancang secara

terpadu untuk mengatasi masalah yang kompleks yang membutuhkan peranserta

masyarakat dan lintas sektoral.

 Masalah kesehatan belum dipandang sebagai masalah bersama, sehingga

masih terkesan bahwa masalah kesehatan adalah tanggung jawab sektor kesehatan.

Hal ini terjadi karena masih lemah upaya analisa data dan faktor-faktor penyebabnya,

yang terkadang penyebab kesehatan muncul akibat hal-hal yang sesungguhnya diluar

ranah kesehatan.

2. TUJUAN

Tujuan dari pada Penyusunan Profil UPTD Puskesmas Sengkol adalah untuk

memperoleh dan menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan lainnya

yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya target kegiatan, yang

kelak dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah

perencanaan selanjutnya.

3. RUANG LINGKUP

a. Jenis data

Kumpulan data yang tersusun meliputi :


3

1. Gambaran geografis UPTD Puskesmas Sengkol, Luas Wilayah, Jumlah

Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Rata-rata jiwa/rumah tangga, Kepadatan

Penduduk /Km2, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin.

2. Data Demografis (Kependudukan) di wilayah UPTD Puskesmas Sengkol.

3. Data sosial ekonomi dan sarana pendidikan

4. Data Jumlah Lahir Hidup, Angka Lahir Mati (dilaporkan), Jumlah Bayi Mati, Angka

Kematian Bayi (dilaporkan), Jumlah Balita Mati, Angka Kematian Balita (dilaporkan),

Jumlah Kematian Ibu, Angka Kematian Ibu (dilaporkan)

5. Data AFP Rate (non polio) < 15 th, Angka Insidens TB Paru, Angka Prevalensi TB

Paru, Angka kematian akibat TB Paru, Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR),

Success Rate TB Paru

6. Data Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani

7. Persentase Diare ditemukan dan ditangani

8. Incidence Rate DBD, Case Fatality Rate DBD, Angka Kesakitan Malaria (Annual

Parasit Incidence), Case Fatality Rate Malaria

9. Data Bayi baru lahir ditimbang, Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)

10. Data Balita Gizi Baik, Balita Gizi Kurang, Balita Gizi Buruk

11. Data Kunjungan Ibu Hamil (K1), Kunjungan Ibu Hamil (K4), Persalinan ditolong Tenaga

Kesehatan, Data Pelayanan Ibu Nifas

12. Data Ibu hamil dengan imunisasi TT2+,

13. Data Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3

14. Data Bumil Risti/Komplikasi ditangani, Neonatal Risti/Komplikasi ditangani

15. Data Bayi Mendapat Vitamin A, Anak Balita Mendapat Vitamin A, Ibu Nifas Mendapat

Vitamin A

16. Data Peserta KB Baru, Peserta KB Aktif

17. Data Kunjungan Neonatus 1 (KN 1, Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap)

18. Data Kunjungan Bayi (minimal 4 kali)


4

19. Desa/Kelurahan UCI

20. Data Cakupan Imunisasi Campak Bayi, Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak

21. Data Bayi yang diberi ASI Eksklusif

22. Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin

23. Data Balita ditimbang, Balita berat badan naik, Balita berat badan di bawah garis

merah (BGM)

24. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

25. Data Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

26. Data Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

27. Data Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)

28. Data Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam

29. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap

30. Data SD/MI yang melakukan sikat gigi missal, SD/MI yang mendapat pelayanan gigi

31. Murid SD/MI Diperiksa (UKGS), Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS), Siswa

SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut

32. Data Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar

33. Data Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas, Pasien

Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata

1, Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana

Kes. Strata 2&3

34. Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes.

Strata 1, Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di

Sarana Kes. Strata 2&3

35. Data Cakupan Kunjungan Rawat Jalan, Cakupan Kunjungan Rawat Inap

36. Bed Occupation Rate (BOR) di Ruang Rawat Inap

37. Data Rumah Tangga ber-PHBS

38. Data Rumah Sehat


5

39. Data Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes

40. Keluarga dengan sumber air minum terlindung, Keluarga memiliki Jamban Sehat,

Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat, Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah

Sehat

41. Institusi dibina kesehatan lingkungannya

42. Data Jumlah Posyandu, Posyandu Aktif, Rasio posyandu per 100 balita

b. Sumber data

Data Primer UPTD Puskesmas Sengkol yang tertuang dalam laporan kegiatan UPTD

Puskesmas Sengkol.

c. Periode Data

Data yang dikumpulkan merupakan data bulanan yang diolah menjadi data tahunan

berdasarkan tahun kalender 2020.

4. MANFAAT

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan Profil UPTD Puskesmas Sengkol ini adalah

sebagai bahan yang dapat digunakan untuk megevaluasi program-program yang telah

dilaksanakan di UPTD Puskesmas Sengkol, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan

dalam penyusunan langkah – langkah selanjutnya khususnya pembangunan dibidang

kesehatan juga diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penyusunan profil

kesehatan kabupaten.
6

BAB II

GAMBARAN UMUM

UPTD Puskesmas Sengkol adalah salah satu dari tiga UPTD Puskesmas yang ada di wilayah
Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, UPTD Puskesmas Sengkol terletak di Desa Sengkol ( Jl.
Pujut Raya Sengkol ) sekali gus juga desa lokasi Ibu Kota Kecamatan Pujut. UPTD Puskesmas Sengkol
di bangun sekitar tahun 1968 dengan luas wilayah kerja kurang lebih 5.888.0 km2 di enam (6) desa.
Pada akhir tahun 2016 di laksanakan relokasi. Operasional bangunan UPTD Puskesmas Sengkol yang
baru di mulai pada bulan Februari 2017. Sedangkan batas wilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol Sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Desa Lajut dan Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah
Sebelah Selatan : Desa Rambitan Wil. Kerja UPT Puskesmas Kuta dan Desa Sukadana
Wilayah kerja UPT Puskesmas Teruai Kec. Pujut
Sebelah Timur : Desa Teruai dan Gapura Wil. Kerja UPT Puskesmas Teruai Kec. Pujut
Sebelah Barat : Desa Penujak dan Desa Kateng Kecamatan Praya Barat

a. Jumlah Desa dan Luas Wilayah

Luas Wilayah dan Jumlah Desa dan Dusun

Luas Jlh
No. Desa Wilayah Dusun

1. Sengkol 1.836.0 20

2. Segala Anyar 450.0 12

3. Kawo 836.0 17

4. Ketara 356.0 14

5. Tanak Awu 1.077.0 17

6. Pengembur 1.333.0 23
7

Total 5.888.0 103


Sumber : BPS Lombok Tengah

PETA WILAYAH KERJA


UPT PUSKESMAS SENGKOL

Wil. Pusk.
Bt. Nyala

KETARA Wil.
Pusk.
Mujur
KAWO
Wil. Pusk. TN. AWU
Penujak

SG.ANYAR

Wil. Pusk.
Teruai
PKM Sengkol
PENGEMBUR

Wil. Pusk. SENGKOL


Mangkung

Wil. Pusk.
Kuta

Ket : : Jalan Raya

: Batas Desa dan Wilayah kerja Pusk.


8

b. Jumlah Penduduk

Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk dirinci per Desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah hasil proyeksi penduduk tahun 2020 diolah
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah.

Tabel 2.
Jlh Jlh penduduk
No Desa KK Laki-laki perempuan Jumlah
.
1. Sengkol 3.816 5.368 5.879 11.247
2. Segala Anyar 1.100 1.560 1.681 3.241
3. Kawo 3.306 4.715 5.031 9.746
4. Ketara 1.522 2.101 2.385 4.487
5. Tanak Awu 3.209 4.538 4.920 9.458
6. Pengembur 3.266 4.417 5.209 9.626
Total 16.219 22.700 25.105 47.805
Sumber : Proyeksi Penduduk BPS Tahun 2019 diolah Dinas Kesehatan

c. Jumlah Sarana Kesehatan


Tabel 3
JLH Sarana
No Desa Puskesmas Pustu Polindes Jejaring

1. Sengkol 1 0 1 1

2. Segala Anyar 0 1 1 0

3. Kawo 0 1 1 0

4. Ketara 0 1 1 0

5. Tanak Awu 0 1 1 0

6. Pengembur 0 1 1 0

Jumlah 1 5 6 1
BAB III
PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
9

Gambaran masyarakat Lombok Tengah masa depan yang ingin dicapai oleh segenap komponen
masyarakat melalui pembangunan kesehatan Lombok Tengah dengan Visi : “ Bersatu Wujudkan
Masyarakat Lombok Tengah Sehat 2020 “.
Dilatar belakangi oleh visi tersebut diatas maka hasrat masyarakat Lombok Tengah untuk dapat
sejajar dengan daerah lain dalam hal Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), serta untuk mewujudkan
visi tersebut berbagai upaya ditempuh sehingga perlu dirumuskan misi dan strategi sampai ketingkat
pelaksana pembangunan yang paling bawah. Dalam hal ini UPTD Puskesmas Sengkol sebagai salah satu
unit pelayanan teknis dalam bidang pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan mempunyai :
Visi “BERSATU WUJUDKAN PUSKESMAS SENGKOL MENJADI DAMBAAN
MASYARAKAT MENUJU PUJUT SEHAT TAHUN 2020”.
Misi :
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, professional dan berkualitas secara ramah,
santun, ikhlas dan kekeluargaan dam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
b. Memelihara dan meningkatkan akses pemeratan, mutu pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh
lapisan masyarakat terutama kepada masyarakat miskin.
c. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
d. memelihara dan meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat bagi individu, keluarga, masyarakat
dan institusi.
e. memberikan informasi sesuai dengan data yang tersedia, cepat, relevan, realible dan akuntabel.
f. memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur standar operasional.

Strategi:
a. Meningkatkan sarana dan prasarana
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
c. Meningkatkan fungsi puskesmas sebagai pusat pengembangan, pembinaan dan pusat pelayanan
kesehatan diwilayah kerja puskesmas sengkol
d. Peningkatan Promosi Kesehatan (Promkes)
e. Peningkatan manajemen Puskesmas

MOTO: “ P I N T A R “
P : Profesional, I : Inovatif, N : Niat ikhlas, T : Teladan, A : Akurat, R : Rasional
Tata Nilai UPTD Puskesmas Sengkol adalah “SEHAT”.
 S : Senyum, Sapa dan Salam
Pelayanan yang ramah kepada pelanggan
10

 E : Efektif dan Efisien


Melakukan pelayanan pasien dan penyelenggaraan program secara efektif dan efisien
dengan memperhatikan SOP.
 H : Harmonis
Mengerjakan Tugas sebagai satu kesatuan yang utuh.
 A : Amanah
Dapat melaksanakan tugas yang dipercayakan
 T : Tepat dan Tertib
Melakukan semua pekerjaan dengan senang hati sesuai SOP.

a. Struktur Organisasi dan Jenis-jenis Pelayanan di UPTD Puskrsmas Sengkol

Struktur Organisasi berdasarkan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019

KEPALA UPTD PUSKESMAS

KEPALA TATA USAHA

PJ. UKM PJ. UKM PJ. UKP, PJ. JARINGAN PJ. BANGUNAN, PJ. M U T U
ESENSIAL DAN PENGEMBANG KEPARMASIAN DAN JEJARING PRASARANA
KEPKESMAS AN DAN LAB. PUSKESMAS DAN PERALATAN

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN
TERKAIT TERKAIT TERKAIT TERKAIT

Kepala UPTD Puskesmas, Kasubbag TU, Penaggung Jawab Program dan Koordinator Pelayanan
pada UPTD Puskesmas Sengkol berdasarkan SK Bupati dan SK Kep. UPTD Puskesmas Sengkol.

1. Kepala UPTD Puskesmas


11

Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK


Baiq Erna Siswati, S.Kep. S1 Keperawatan Kepala UPTD Bupati Lombok
19701001 199803 2 004 Puskesmas Tengah
2. Kepala Subbag Tata Usaha
Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
Jaharudin, S.Sos. S1 Administrasi Kepala subbag Bupati Lombok
19661231 198603 1 088 Tata Usaha Tengah

3. PJ. UKM Esensial dan Kepkesmas


Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
Hj. Sudiana, S.Kep. S1 Keperawatan PJ. UKM Kep. UPTD
19661114 198703 2 006 Esensial Puskesmas Sengkol

4. PJ. UKM Pengembangan


Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
H. Nurudin, S.Kep. Ns. S1Keperawatan PJ. UKM Kep. UPTD
19761231 199903 1 007 Pengembangan Puskesmas Sengkol

5. PJ. UKP, Kefarmasian dan Laboratorium


Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
dr. Yuyut Yat Mei Hong S1 Kedokteran PJ. UKP, Kefarm. Kep. UPTD
19850522 201101 2 017 dan Lab. Puskesmas Sengkol

6. PJ. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
Dr. AD Irma Ramdani S1 Kedokteran PJ. Jaringan dan Kep. UPTD
19840628201101 1 017 Jejaring Puskesmas Puskesmas Sengkol

7. PJ. Bangunan, Sarana dan Peralatan


Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
Riasip, A.Md.Kes. DIII Kes. Gigi PJ. Bagunan, Kep. UPTD
19671231 198703 1 073 Sarana dan Puskesmas Sengkol
Peralatan

8. PJ. Mutu
Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
H. Ah. Fathoni Nur, SKM, S1 Keperawatan PJ. Mutu Kep. UPTD
S.Kep.Ns Puskesmas Sengkol
12

19760911 199903 1 003

b. Penaggung Jawab Program dan Koordinator Pelayanan Terkait pada UPTD Puskesmas
Sengkol
1. Tata Usaha
Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
H. Ratam, S.Sos. S1 Administrasi Kepegawaian Kep. UPTD
19631231 199203 1 149 Puskesmas Sengkol
Riasip, A.Md.Kes. D III Kes. Gigi Rumah Tangga Kep. UPTD
19671231 198703 1 073 Puskesmas Sengkol
Muahri, AMG DIII. Kes. GIZI Keuangan Kep. UPTD
19811221 201001 1 009 Puskesmas Sengkol
Lalu Edy Suhanda S1 Kesmas Simpus Kep. UPTD
PTT-DK Puskesmas Sengkol

2. UKP, Kefarmasian dan Laboratorium


Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
Hj. Mila Saunah, S.Kep. S1 Keperawatan Poli Umum Kep. UPTD
19691231 199103 2 057 Puskesmas Sengkol
drg. Etika Kumala Dewi S1 Kedok. Gigi Poli Gigi & Kes. Kep. UPTD
19920224 201903 2 008 Gigi dan Mulut Puskesmas Sengkol
Sri Hartuti, A.Md. AK DIII Analis Prog. Laboratorium Kep. UPTD
19770810 200604 2 009 Kesehatan Puskesmas Sengkol
Seniati, S.Farm. APT S1 Farmasi Prog. Farmasi / Kep. UPTD
PTT-DK Apoterk Puskesmas Sengkol
H. Ah. Fathoni Nur, SKM, S1 Keperawatan Koor. IGD Kep. UPTD
S.Kep.Ns Puskesmas Sengkol
19760911 199903 1 003
H. Nurudin, S.Kep. Ns. S1 Keperawatan Koord. Rawat Inap Kep. UPTD
19761231 199903 1 007 Puskesmas Sengkol
Nurti, A.Md.Keb. DIII Kebidanan Prog. Persalinan Kep. UPTD
19750414 200604 2 011 Puskesmas Sengkol
Marianti, A.Md. RMIK DIII Rekam Medik Koord.Pendaftaran Kep. UPTD
19670605 198803 2 017 / Rekam Medik Puskesmas Sengkol
3. UKM Esensial dan Kepkesmas
Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
Hj. Sudiana, S.Kep. S1 Keperawatan Prog. Promkes Kep. UPTD

19661114 198703 2 006 Puskesmas Sengkol


Ida Nurdiana, AMKL DIII Kesling Prog. Kesehatan Kep. UPTD

19780303 200212 2 008 Lingkungan Puskesmas Sengkol


Hj. Erna Juliani, SST DIV Kebidanan Prog. Kesga Kep. UPTD

19690610 198903 2 005 (KIA/KB) Puskesmas Sengkol


Hj. Hedrayani, AMG DIII Kes. Gizi Prog. Gizi Kep. UPTD
13

19740913 199603 2 002 Puskesmas Sengkol


Lalu Mashuri, SKM S1 Kesmas Prog. P2P & Kep. UPTD

19701231 199103 1 042 Surveilance, DBD Puskesmas Sengkol


Tahat, S.Kep. S1 Keperawatan Prog. P2 Kusta & Kep. UPTD

19661231 198803 1 262 TB Paru Puskesmas Sengkol


H. Nayep, S.Kep, Ns S1 Keperawatan Prog. P2 Diare Kep. UPTD

19681231 199003 1 077 Puskesmas Sengkol


H. Ayunan, S.Kep. Ns S1 Keperawatan Prog. P2 Malaria Kep. UPTD

19701110 199103 1 007 Puskesmas Sengkol


Ah. Ziazi, S.Kep. Ns S1 Keperawatan Prog. Imunisasi Kep. UPTD

19820917 201407 1 004 Puskesmas Sengkol


Sumini, S.Kep. Ns S1 Keperawatan Prog. P2 Ispa Kep. UPTD

19820217 200604 2 012 Puskesmas Sengkol


Hamni Bijanwari, S.Kep.Ns S1 Keperawatan Prog. Perkesmas / Kep. UPTD

19811221 201001 1 009 PHN Puskesmas Sengkol

4. UKM Pengembangan
Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
Erna Sopiatni, S.Kep.Ns S1 Keperawatan Prog. Krs. Jiwa Kep. UPTD

19850428 201407 2 005 Puskesmas Sengkol


Minarni, S.Kep.Ns S1 Keperawatan Prog. Kes. Lansia Kep. UPTD

19810501 200701 2 016 Puskesmas Sengkol


Nurti, A.Md.Keb. DIII Kebidanan Prog. Kes. Remaja / Kep. UPTD

19750414 200604 2 011 Kespro Puskesmas Sengkol


Titi Dede Restu Utami, S.Kep. S1 Keperawatan Prog. Kes. Kerja Kep. UPTD

Ns Puskesmas Sengkol

PTT - DK
H. Nurudin, S.Kep. Ns. S1 Keperawatan Prog. Kes. Kep. UPTD
19761231 199903 1 007 Tradisional
Puskesmas Sengkol
H. Nayep, S.Kep, Ns S1 Keperawatan Prog. Kes. Mata Kep. UPTD

19681231 199003 1 077 Puskesmas Sengkol


Mengkap, S.Kep.Ns S1 Keperawatan Prog. PTM Kep. UPTD
14

19760707 200604 2 012 Puskesmas Sengkol


Rohani, AMKG D III Kes. Gigi Prog. UKS & Kes. Kep. UPTD

19801231 200701 2 019 Gigi Masyarakat Puskesmas Sengkol


Lale Restu Widiyarni, D III Kebidanan Prog. Pel. HIV / Kep. UPTD

A.Md.Keb. AIDS Puskesmas Sengkol


Hj. Mila Saunah, S.Kep. S1 Keperawatan Prog. Kes. Haji Kep. UPTD
19691231 199103 2 057
Puskesmas Sengkol
Medan, S.Kep. Ns S1 Keperawatan Prog. Kes. Olah Kep. UPTD

PTT-DK Raga Puskesmas Sengkol

5. Jaringan dan Jejaring Puskesmas


Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
Lalu Wirentanus, S.Kep. Ns S1 Keperawatan Pelaks.Pustu Segala Kep. UPTD
19811024 200604 1 006 Anyar Puskesmas Sengkol
Marjan, S.Kep.Ns S1 Keperawatan Pelaks. Pustu Kawo Kep. UPTD
19710605 199203 1 007 Puskesmas Sengkol
Lalu Azam Saswadi, S.Kep.Ns S1 Keperawatan Pelaks.Pustu Ketara Kep. UPTD
PTT-DK Puskesmas Sengkol
Bq. Nurlia Febriana, S.Kep. S1 Keperawatan Pelaks.Pustu Tanak Kep. UPTD
19810224 200701 2 007 Awu Puskesmas Sengkol
Embat, S.Kep.Ns S1 Keperawatan Pelaks. Pustu Kep. UPTD
19781231 200604 1 022 Pengembur Puskesmas Sengkol
Sumini, S.Kep.Ns S1 Keperawatan Pelaks.Prog. Puskel Kep. UPTD
19820217 200604 2 012 Puskesmas Sengkol
Eka Zuriatun Kasmiana, D III Kebidanan Pelaks. Polindes Kep. UPTD
A.Md.Keb. Segala Anyar Puskesmas Sengkol
19861127 201705 2 002
Ning Suryaningsih, A.Md.Keb. D III Kebidanan Pelaks. Polindes Kep. UPTD
19880620 201001 2 007 Kawo Puskesmas Sengkol
Bq. Silvia Fitriana, A.Md.Keb. D III Kebidanan Pelaks. Polindes Kep. UPTD
19840731 201001 2 012 Ketara Puskesmas Sengkol
Bq. Dwinta Diah Larasanty, D III Kebidanan Pelaks. Polindes Kep. UPTD
A.Md.Keb. Tanak Awu Puskesmas Sengkol
19790923 200212 2 009
Munah A.Md.Keb. D III Kebidanan Pelaks. Polindes Kep. UPTD
19741234 200212 2 016 Pengembur Puskesmas Sengkol
Erna Kuspitawati, A.Md.Keb. D III Kebidanan Pelaks. Polindes Kep. UPTD
19880721 201705 2 001 Sereneng Puskesmas Sengkol
15

c. Tim Manajemen Mutu UPTD Puskesmas Sengkol


Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
H. Ah. Fathoni Nur, SKM, S1 Keperawatan Ketua Kep. UPTD
S.Kep.Ns
Puskesmas Sengkol
19760911 199903 1 003
drg. Etika Kumala Dewi S1 Kedok. Gigi Sekertaris Kep. UPTD
19920224 201903 2 008
Puskesmas Sengkol
H. Nayep, S.Kep, Ns S1 Keperawatan Anggota Kep. UPTD
Puskesmas Sengkol
19681231 199003 1 077
Lalu Mashuri, SKM S1 Kesmas Anggota Kep. UPTD
Puskesmas Sengkol
19701231 199103 1 042
Bq. Dwinta Diah Larasanty, D III Kebidanan Anggota Kep. UPTD
A.Md.Keb. Puskesmas Sengkol
19790923 200212 2 009
Hj. Hedrayani, AMG DIII Kes. Gizi Anggota Kep. UPTD
Puskesmas Sengkol
19740913 199603 2 002
Lalu Wirentanus, S.Kep. Ns S1 Keperawatan Anggota Kep. UPTD
19811024 200604 1 006 Puskesmas Sengkol

d. Tim Satuan Pengawas Internal


Nama/NIP Pendidikan Jabatan Asal SK
Tahat, S.Kep. S1 Keperawatan Ketua Kep. UPTD
Puskesmas Sengkol
19661231 198803 1 262
Ah. Ziazi, S.Kep. Ns S1 Keperawatan Sekertaris Kep. UPTD
Puskesmas Sengkol
19820917 201407 1 004
H. Ayunan, S.Kep. Ns S1 Keperawatan Anggota Kep. UPTD
Puskesmas Sengkol
19701110 199103 1 007
Marjan, S.Kep.Ns S1 Keperawatan Anggota Kep. UPTD
19710605 199203 1 007 Puskesmas Sengkol
Ning Suryaningsih, A.Md.Keb. D III Kebidanan Anggota Kep. UPTD
19880620 201001 2 007 Puskesmas Sengkol
16

e. Jenis-jenis Pelayanan dan Program Kegiatan di UPTD Puskesmas Sengkol


1. UKP ( Upaya Kesehatan Pokok )
- Rawat Jalan (Poli Umum)
- Persalinan
- KIA
- KB
- Poli Gigi (Kes.Gigi dan Mulut)
- Laboratorium
- IGD
- Rawat Inap
- Farmasi/Apotek
2. UKM Esensial (Upaya Kesehatan Masyarakat)
- Promosi Kesehatan
- Kesehatan Lingkungan
- Kesehatan Keluarga (KIA/KB)
- Pel. Gizi
- Pel. P2P / Survelance
- P2 Kusta
- P2 TB Paru
- P2 Diare
- P2 Malaria
- Imunisasi
- P2 Ispa
- DBD
- Perkesmas/PHN
3. UKM Pengembangan
- Pel. Kesehatan Jiwa
- Pel. Kesehatan Lansia
- Pel. Kesehatan Remaja/Kespro
- Pel. Kesehatan Kerja
- Pel. Kesehatan Tradisional
- Pel. Kesehatan Mata
- Pel. PTM (Penyakit Tidak Menular)
- Pel. HIV/AIDS
17

- Pel. UKS dan Pelayanan Gigi Masyarakat


- Pel. Kes. Haji
- Pel. Kesehatan Olah Raga

4. Jaringan dan Jejaring Puskesmas


- Pustu Kawo
- Pustu Segala Anyar
- Pustu Ketara
- Pustu Tanak Awu
- Pustu Pengembur
- Polindes Kawo
- Polindes Segala Anyar
- Polindes Ketara
- Polindes Tanak Awu
- Polindes Pengembur
- Polindes Sereneng Desa Sengkol
- Puskel
- Klinik Kesehatan

f. Izin Operasional Puskesmas dan Izin Lainnya


1. Izin Operasional Puskesmas
Izin Operasional UPTD Puskesmas Sengkol Kecamatan Pujut sesuai dengan Surat
Keputusan Bupati Lombok Tengah dengan Nomor 31 Tahun 2020. Tanggal 27 Januari 2020
Tentang PEMBERIAN IZIN OPERASIONAL UNIT PELAYANAN TEKNIS DAERAH
PUSKESMAS SENGKOL

2. Izin/Perjanjian Kerjasama Pengangkutan dan Pengolahan Limbah B3


Pengolahan Limbah B3 dilaksanakan bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu antara UPTD
Puskesmas Sengkol Kec. Pujut dengan PT. ARTAMA SENTOSA INDONESIA.
Perjanjian Kerjasama tersebut dimulai sejak 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember
2021. Ditandatangani Senin 28 Desember 2020 dengan Nomor 653/ARSI-/MOU/I/2021.
18

A. MORTALITAS

1. Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1
tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survey. karena
sebagian besar kematian terjadi dirumah, sedangkan data kematian pada fasilitas pelayanan
kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan.
Berikut ini dapat disampaikan jumlah kematian bayi tahun 2020 dan kematian bayi pada lima
tahun terakhir.

Jumlah kematian bayi pada lima tahun teakhir dari tahun 2016 sampai dengan 2020 di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sengkol.
19

Jumlah Kematian Bayi dilihat pada masing-masing desa wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol
Kecamatan Pujut tahun 2020.
20

Sedangkan kematian anak Balita tahun 2020 sebanyak 1 kasus dan penyebab kematiannya adalah
demam.

2. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indicator penting dalam menentukan
derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus incident) selama kehamilan. Melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan ) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Untuk tahun 2020 jumlah kematian wanita yang dari suatu penyebab terkait dengan
gangguan kehamilan atau penanganannya seperti persalinan dan dalam masa nifas terdapat ada 3
(tiga) kasus yaitu di Desa Tanak Awu 2 ks. dan Desa Pengembur dengan penyebab kematian oleh
karena Pendarahan, lain-lain dan PM-PTM.
Jumlah kematian Ibu pada lima tahun teakhir dari tahun 2016 sampai dengan 2020 di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sengkol.
21

3. Angka Harapan Hidup (AHH)


Penurunan Angka Kematian Bayi Sangat berpengaruh pada kenaikan Angka Harapan
Hidup (AHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap perubahan kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan tercermin pada
penurunan AKB dan kenaikan Angka harapan hidup (AHH) pada waktu lahir. Meningkatnya
Angka harapan hidup secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya
peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.

4. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai
usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA
22

merepresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur
5 tahun.
Kematian anak balita (1-5 Thn.) di wilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol tahun 2020 dilihat
dari hasil kegiatan dan laporan pada program KIA melalui PWS KIA terdapat 1 kasus dan
kasus kematian tersebut terjadi di Desa Kawo dengan penyebab kematian kasus adalah demam
dan bila dibandingkan dari tahun tahun sebelumnya kasusnya meningkat.
23

B. MORBIDITAS

Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit.
Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu.

1. Pola 10 Penyakit Terbanyak


Gambaran pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan dan rawat inap di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Sengkol menunjukkan bahwa kasus terbanyak adalah infeksi akut lain pada
saluran pernapasan bagian atas, rincian 10 penyakit terbanyak dapat dilihat pada tabel berikut :
24

2. Status Gizi
Salah satu indicator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs
adalah status gizi balita. Untuk menilai status gizi anak, maka angka berat badan dan tinggi
badan setiap balita dikonversikan kedalam bentuk nilai standar (z-score) dengan menggunakan
baku antropometri balita WHO 2005. Selanjutnya berdasarkan nilai z-score masing-masing
indiokator tersebut ditentukan status gizi balita dengan indicator : berat badan menurut umur
(BB/U), tinggi badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB),
gabungan indicator TB/U dan BB/TB.
Berikut ini kami sampaikan data jumlah kasus gizi kurang, buruk pada Balita per desa di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020
No Desa Sasaran Balita Jlh Gizi Kurang Jlh Gizi Buruk Ket.
BB/U BB/U
L P L P L P
1 Sengkol 485 456 30 20 5 2
2 Kawo 640 549 50 44 10 11
3 Segala Anyar 189 157 14 11 5 0
4 Tanak awu 575 554 33 38 6 9
5 Pengembur 636 600 43 30 11 13
6 Ketara 255 210 7 9 4 3
Jumlah 2780 2526 177 152 41 38
Tahun 2020 tidak terdapat kasus gizi buruk di wilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol dengan
indicator BB/TB dengan Z-Score -3.
Sedangkan jumlah kasus Balita BGM sebanyak 92 kasus, dari jumlah Balita yang ada , dan
yang paling tinggi angka kasus balita BMG, ada di Desa Pengembur, Kawo dan Sengkol.

Di bawah ini Grafik jumlah kasus Balita BGM dan kasus BBLR per Desa di wilayah UPTD
Puskesmas Sengkol tahun 2020.
25

Tahun 2020 kasus balita dengan Stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol dengan
indicator Tinggi Badan menurut umur.
Jumlah Kasus Stanting di wilayah UPTD Puskesmas Sengkol per Desa tahun 2020.

Selanjutnya di sampaikan jumlah kasus Bumil Anemia dan jumlah kasus Bumil KEK per desa
diwilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020.
SASARAN JLH BUMIL JLH BUMIL
NO DESA BUMIL KEK ANEMIA

1 SENGKOL 252 51 47
2 KAWO 219 88 56
3 KETARA 101 26 16
4 TN. AWU 212 46 49
26

5 PENGEMBUR 216 59 98
6 SG. ANYAR 74 23 12
1074 293 278

JUMLAH

Bila dilihat dari tabel tersebut diatas terdapat bahwa jumlah kasus Bumil KEK maupun Anemia
cukup tinggi 25.88 % kasus Anemia dari jumlah sasaran Bumil, sedangkan untuk kasus Bumil
KEK 27.28 % dari Jumlah sasaran Bumil. Desa-desa yang tinggi kasus Bumil KEK maupun
Anemi adalah Desa Kawo, Pengembur dan Tanak Awu.

3. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)


Berat Badan Lahir Rendah BBLR (< 2.500 gram) merupakan salah satu fakotr utama yang
berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori
yaitu BBLR karena premature (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena
Intrauterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat
badannya kurang. Di Negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus
gizi buruk, anemia, malaria, dan penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada
saat hamil. Bayi dengan BBLR merupakan urutan pertama penyebab kematian bayi di wilayah
kerja UPT Puskesmas Sengkol
27

Adapun jumlah kasus BBLR di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol Tahun 2020 sebagai
berikut:

No. Desa Jlh Kasus Jlh Meninggal

1 SENGKOL 4 0

2 KAWO 12 3

3 KETARA 2 1

4 TN. AWU 26 5

5 PENGEMBUR 10 2

6 SG. ANYAR 3 1

JUMLAH 57 12

Dari jumlah kasus BBLR tersebut dalam tabel diatas, terlihat bahwa desa yang paling
tinggi kasusnya adalah Desa Tanak Awu. Sedangkan desa tempat kasus kematian oleh karena
BBLR tersebar di semua desa wilayah UPTD Puskesmas Sengkol kecuali Desa Sengkol di
tahun 2020.

4. Penyakit Menular
Penyakit menular disajikan dalam bentuk laporan tahunan adalah penyakit malaria, TB Paru,
HIV/AIDS, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Kusta
a. TB Paru
Penyakit Tuberklosis Paru ( TB ) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droflet orang
yang telah terinfeksi basil TB. Penyakit TB Paru termasuk penyakit menular kronis, waktu
pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih dari satumenyebabkan penderita sering
terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan berbagai alas an antara lain dengan
merasa sudah sehat atau factor ekonomi.
Gambar berikut menunjukkan jumlah kasus dan angka penemuan kasus baru, BTA positif
pada tahun 2020 oleh UPTD Puskesmas Sengkol.
28

Angka Kesebuhan/Angka keberhasilan pengobatan dan jumlah kasus kematian selama


pengobatan.
29

b. Kusta
Sajian gambar dibawah ini menunjukan bahwa jumlah penemuan kasus baru kusta di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020 sebanyak 1 kasus, dalam artian bahwa dari target
penemuan tahun 2020 sebanyak 1 kasus, sudah mencapai target (100%) dan total kasus yang
berobat sebanyak 1 kasus untuk tahun 2020 dimana kasus tersebut berasal dari desa
Pengembur.
30

c. Diare
31

Jumlah kasus diare tahun 2020 berdasar kan hasil temuan oleh tenaga kesehatan dan kasus
diare yang ditemukan serta dilaporkan oleh kader, berikut yang mendapat penanganan baik
dengan oral rehidrasi maupun ditangani dengan rehidrasi intravena dengan jumlah sasaran
penemuan.

d. Malaria
Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian dan masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat karena sering menimbulkan KLB, dan berdampak luas
terhadap kwalitas hidup dan ekonomi, serta dapat mengakibatkan kematian.
Berikut ini disajikan jumlah suspek dan hasil pemeriksaan sediaan darah pada suspek
penderita malaria tahun 2020 untuk wilayah UPTD Puskesmas Sengkol.
32

Dari jumlah suspek malaria pada data grafik diatas, pada tahun 2020 tidak ada kasus malaria
positif di wilayah kerja UPTD Puiskesmas Sengkol.
Berikut ini disampaikan jumlah kasus malaria positif dari tahun 2016 sampai dengan
tahun 2020 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol.

e. ISPA
Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala panas tinggi
disertai batuk berdahak, nafas cepat, sesak dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah, nafsu
makan berkurang).
Berikut ini disampaikan jumlah kasus Ispa dan Pnemonia serta penemuan oleh tenaga
kesehatan dan laporan oleh kader di Wilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol tahun 2020
33

.
f. HIV/AIDs
Salah satu tujuan yang ingin dicapai MDGs adalah memerangi HIV/AIDs dengan target
mengendalikan penyebaran HIV.
Berikut ini yang dapat disajikan adalah jumlah klien yang mendapat penanganan HIV/AIDs
dalam program Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDs.
Untuk tahun 2020 dengan kegiatan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dan
kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (CBE), dari 661 klien yang diperiksa tidak ada
kasus HIV positif.
34

5. Penyakit Bersumber Binatang (PB2)


Berikut ini disajikan gambaran jumlah kasus-kasus penyakit yang bersumber binatang (P2B)
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol Tahun 2020 selain dari kasus Malaria dan DBD
seperti yang digambarkan pada tabel diatas.

No. Kasus Jlh Ket.

1 Dog Bite 1

2 Snake Bite 23

3 Scorpion Bite 0

4 Bee Bite 0

Jumlah 24

6. Penyakit Tidak Menular (PTM)


Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan dari orang ke
orang. Gambaran kegiatan PTM masih sebatas pengukuran tekanan darah dan deteksi dini
kaknker leher rahim dengan metode IVA.
Berikut disajikan hasil kegiatan pada program kegiatan PTM tahun 2020 di Wilayah kerja
UPT Puskesmas Sengkol.
Pengukuran tekanan darah penduduk 18 tahun keatas tahun 2020.
35

7. Penyaklit yang dapat di cegah dengan Imunisasi (PD3I)


Program Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk terhadap
penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan Kepada populasi yang dianggap rentan
terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, anak usia sekolah, wanita usia subur, dan ibu hamil.
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol tahun 2020, tidak ada terdapat kasus-kasus yang
termasuk ke dalam penyakit penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

8. Penyakit potensial KLB/Wabah


KLB penyakit dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan kesakitan dan kematian yang
besar, disamping itu juga dapat berdampak pada pariwisata, ekonomi dan sosial. Penyakit
potensial KLB/Wabah seperti Keracunan Pangan,Penyakit PD3 I dan yang lainnya masih
jarang tejadi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol kecuali Malaria dan DBD.
Sedangkan jumlah kasus malaria positif yang diobati tahun 2020 dari 282 suspek dan
pemeriksaan sediaan darah tidak terdapat kasus positif malaria.
Berikut ini dapat disampaikan jumlah kasus potensilal wabah tahun 2020 di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020 yaitu untuk kasus DBD. Dapat disampaikan bahwa
untuk kasus DBD dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 tidak ada kasus.
36

PETA PENYEBARAN KASUS DBD


DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SENGKOL

TN. AWU

KETARA KAWO

SG.ANYAR

PENGEMBUR

SENGKOL

Ket :
: Jalan Raya
: Batas Desa

Tdk. < 2 ks > 2 ks


Ada ks
37

BAB IV

UPAYA KESEHATAN

Pelayanan kesehatan Ibu Hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal


sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan. Dalam upaya pencapaian MDGs dari
tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu
menurunkan angka kematian ibu. Untuk menurunkan angka kematian ibu diperlukan upaya-
upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas.

Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kwalitas Yaitu:

a). Penimbangan berat badan dan pengukuran berat badan


b). Pengukuran tekanan darah
c). Pengukuran Lingkar Lengan Atas (Lila)
d). Pengukuran tinggi puncak rahim
e). Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi TT sesuai status imunisasi
f). Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
g). Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin
h). Pelaksanaan temu wicara (konseling termasuk KB)
i). Pelayanan Laboratorium sederhana
j). Tata Laksana kasus

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil ( K1 )

K 1 adalah Jumlah kunjungan baru ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
pertama kali dalam usia kehamilan 12 minggu.
38

b. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4)

Cakupan Bumil (K4) adalah julah kunjungan ibu hamil sebanyak Dua kali atau lebih pada
trimester III. Yang mendapat pelayanan antenatal, dibandingkan dengan jumlah ibu hamil
yang ada diwilayah kerja UPT Puskesmas Sengkol selama satu tahun.
Gambar dibawah menunjukkan capaian K4 per desa di wilayah UPTD Puskesmas Sengkol
tahun 2020.
39

c. Persalinan Nakes
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan yang aman
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan per desa di UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020.

d. Cakupan Pel. Kesehatan Bufas.


Pelayanan kesehatan Ibu Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan pada
ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi ini
komplikasi pada Ibu Nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap Ibu Nifas dengan
melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali.
40

e. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal


Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Komplikasi kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan pervagian hifertensi dalam
kehamilan (Systole > 140 mmHg, Diastole > 90 mmHg) dengan atau tanpa edema pre tibial.
Ancaman persalinan premature, infeksi berat dalam kehamilan, distosia (persalinan macet,
persalinan tidak maju) dan infeksi masa nifas.
41

f. Kunjungan Neonatal
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki resiko
gangguan kesehatan paling tinggi.
Pelayanan pada kunjugan neonatus sesuai dengan standar yang mengacu pada manajemen
terpadu balita muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan
bayi baru lahir dan ASI ekslusif, injeksi vit. K1 dan imunisasi (jika belum diberikan saat lahir)
penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonates di rumah tangga dengan
menggunakan buku KIA.
42

g. Pel. Kes. Pada Bayi


Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan
(dokter, bidan, dan perawat) minimal 4 kali dalam setahun yaitu 1 kali saat berumur 29 hari –
3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6- 9 bulan, dan 1 kali pada umur 9 –
11 bulan.

h. Pel. Kes. Pada Balita


Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak balita umur 12 –
59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun,
pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun dan pemberian Vitamin A 2 kali setahun
(bulan Pebruari dan Agustus).
Garafik Cakupan Kunjungan Balita Tahun 2020.
43

2. Pelayanan Keluarga Berencana

Pelayanan Keluarga Berencana (KB) diharapkan dapat memutuskan rantai sebab tidak
langsung kematian ibu dan bayi, dimana mengurangi factor risiko (4 terlalu) : Terlalu sering
hamil, terlalu banyak anak, terlalu muda dan terlalu tua untuk kehamilan.
Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang
sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB aktif), pasangan berstatus menikah
(pasangan usia subur/PUS) yang sedang menggunakan alat KB dapat dilihat pada grafik
berikut.
44

3. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


Pelayanan kesehatan usia lanjut yang dimaksudkan adalah penduduk usia 60 tahun keatas
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, baik di
puskesmas maupun di posyandu. Berikut ini disampaikan hasil kegiatan program Lansia
tahun 2020 yang dilaksanakan di Posyandu Lansia.
USILA ( 60 TH + )
NO DESA JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % p % L+P %
438 531 969 10 2.28 41 7.72 51 5.26
1 SENGKOL
384 456 840 13 3.38 52 11.40 65 7.73
2 KAWO
166 231 397 9 5.42 32 13.85 41 10.32
3 KETARA
371 450 821 4 1.07 34 7.55 38 4.62
4 TN.AWU
361 472 833 7 1.93 72 15.25 79 9.48
5 PENGEMBUR
120 169 289 11 91.6 43 25.44 54 18.68
6 SG. ANYAR
1840 2309 4149 54 2.93 274 11.86 328 4.14
JUMLAH

4. Pelayanan Imunisasi
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang
dapat mematikan, seperti difteri, tetanus, hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru,
dan masih banyak penyakit lainnya.
45

Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko ini
terlindungi adalah melalui imunisasi. Itulah sebabnya pada beberapa jenis penyakit yang
dianggap berbahaya dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai
tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena
pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.
Berikut ini disampaikan hasil kegiatan imunisasi pada bayi di tiap-tiap desa wilayah UPTD
Puskesmas Sengkol tahun 2020.
46
47

Cakupan pelayanan Imunisasi pada anak sekolah (BIAS)

5. Perbaikan Gizi Masyarakat


Jenis kegiatan Program Perbaikan Gizi di wilayah kerja Puskesmas Sengkol yang telah
dilaksanakan dan hasil pencapaiannya pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :
48

a. D/S (Tingkat Partisipasi Masyarakat) dan N/D


Tingkat partisipasi masyarakat (D/S) diukur berdasarkan jumlah balita yang datang
menimbang setiap bulan ke posyandu dibandingkan dengan jumlah keseluruhan balita
yang ada di posyandu tersebut.

b. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita


Tujuan utama program penanggulangan KVA adalah untuk mencegah terjadinya
Xeropthalmia dan menurunkan prevalensi Xeropthalmia sampai 0,1 persen pada akhir
49

Pelita VI. Untuk mencapai tujuan tersebut telah dilakukan upaya yang terus menerus
diantaranya dengan pemberian Vitamin A 200.000 UI untuk balita umur 1 – 5 tahun, dan
saat ini sudah diberikan vitamin A dosis 100.000 UI untuk bayi usia 6 – 11 bulan.
Berikut ini cakupan pemberian vitamin A pada balita di masing-masing desa wilayah kerja
UPTD.Puskesmas Sengkol tahun 2020.

Grafik Cakupan Vit. A pada Balita Bulan Februari dan Agustus 2020.
50
51

c. Distribusi Tablet Fe pada Ibu Hamil


Distribusi tablet Fe dilaksanakan oleh petugas kesehatan baik di puskesmas maupun di
desa melalui kunjungan ke posyandu atau saat pelayanan kesehatan di Polindes, Pustu, dan
Puskesmas.
Cakupan distribusi tablet Fe untuk ibu hamil di masing-masing desa wilayah kerja
Puskesmas Sengkol tahun 2020 adalah sebagai berikut :
52

d. BGM/D (Prosentase Balita Kurang Gizi/Gangguan pertumbuhan balita)


BGM/D adalah rasio jumlah balita yang berat badannya berada di Bawah Garis Merah
dibandingkan jumlah balita yang datang ke posyandu (ditimbang). BGM/D dijadikan
sebagai indicator untuk menggambarkan keadaan pertumbuhan balita dan indicator
screening individu untuk rujukan/perawatan/treatment.

Berikut ini adalah jumlah kasus balita gizi kurang (BGM) dan Stunting yang ada di desa-
desa wilayah kerja Puskesmas Sengkol tahun 2020.
53

e. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif


Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI Ekslusif di
Lombok Tengah yaitu melalui sosialisasi/kampanye ASI ekslusif, pembentukan kelompok
pendukung ASI (KP-ASI), melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap semua
ibu melahirkan dan pemberian MP-ASI yang diperkirakan akan bisa menurunkan jumlah
kematian bayi di Lombok Tengah.
Berikut adalah cakupan Asi Ekslusif masing-masing desa wilayah kerja Puskesmas
Sengkol tahun 2020
54

f. Cakupan Pemberian Obat Cacing


Pemberian Obat Cacing dilaksanakan sebagai salah satu upaya pencegahan masalah
kecacingan pada Balita, Anak pra sekolah dan anak sekolah. frekwensi pemberiannya dua
kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan bulan Agustus, dosis yang diberikan
untuk bayi umur 6 - 11 bulan diberikan 0,5 tablet, sedangkan anak umur 12 - 59 bulan
diberikan masing-masing satu tablet.
Berikut ini disampaikan cakupan pemberian obat cacing perdesa tahun 2020
55

6. Pelayanan Kesehatan Gigi


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Sengkol meliputi kegiatan pelayanan
dasar gigi dan upaya kesehatan gigi sekolah.Kegiatan dan pelayanan dasar gigi adalah
56

tumpatan (penambalan) gigi tetap dan pencabutan gigi tetap. Indikasi dari perhatian
masyarakat adalah bila tumpatan gigi tetap semakin bertambah banyak berarti masyarakat
lebih memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan tindakan preventif sebelum gigi tetap
betul-betul rusak dan harus dicabut.
Berikut ini hasil kegiatan program Kesehatan Gigi dan Mulut tahun 2020 di Posyandu dan di
Sarana Pendidikan.
HASIL
NO JENIS KEGIATAN SASARAN ABS %
1 Pembinaan kes. Gigi di posyandu 76 PY 72 94.73
2 Pembinaan kes. Gigi pada TK 25 TK 0 0
3 Pembinaan dan bimbingan sikat gigi masal 48 SD/MI 12 25

pada SD/MI
4 Pemeriksaan kes. Gigi pada anak SD/MI 1061 Or. 1038 Or. 97.83
5 Penaganan Siswa SD/MI yg membutuhkan 1061 Or. 118 Or. 9.35

Perawatan Kes. Gigi


7. Penjaringan Murid Kelas I SD/MI (UKS)
Presentase jumlah murid yang diperiksa pada murid SD/MI di wilayah UPT Puskesmas
Sengkol tahun 2020.
HASIL
NO JENIS KEGIATAN SASARAN ABS %
1 Pemeriksaan kes. Pada anak kls I SD/MI 1061 Siswa 1.038 97.83
2 Pembinaan UKS ke SD/MI 48 SD/MI 48 100
3 Pembinaan UKS ke SLTP/MTs. 20 SLTP 6 30
4 Pembinaan UKS ke SLTA/MA 7 SLTA 0 0

Hasil Penjaringan Anak Sekolah

No. Desa Jhl SD/MI Jlh Murid/siswa Hsl Penjaringan

1 Sengkol 10 1.224 230


2 Ketara 5 564 80
3 Kawo 8 1.113 118
4 Segala Anyar 3 400 61
5 Tanak Awu 7 1.183 234
6 Pengembur 16 1.426 249
Jumlah 49 5.910 972

8. Perilaku Hidup Masyarakat Rumah Tangga ber-PHBS


Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,
karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga yang menjadi
57

awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku. Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan
sehat sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap
upaya kesehatan di masyarakat.
Gambaran perilaku kesehatan masyarakat dapat dipantau melalui survey PHBS. tatanan
rumah tangga bertujuan untuk mengetahui gambaran partisipasi masyarakat dalam penerapan
PHBS pada rumah tangga. Berikut ini disampaikan cakupan hasil kegiatan yang menyangkut
pada PHBS tahun 2020.

9. Pengawasan dan Pemeliharaan Kualitas Lingkungan


Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh factor lingkungan disamping perilaku dan
pelayanan kesehatan. Upaya penyehatan dilakukan untuk mewujudkan mutu lingkungan yang
lebih sehat, antara lain melalui pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan air bersih dan
sanitasi di sarana pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan. Upaya penyehatan
lingkungan dilaksanakan dengan lebih diarahkan pada penningkatan kualitas lingkungan yaitu
melalui kegiatan bersifat promotif, preventif.
Cakupan Rumah Memenuhi Syarat per desa wil. UPT Puskesmas Sengkol Th. 2020

No. Desa Jlh Rumah Rumah Memenuhi Syarat


Jumlah Porsentase
1 Sengkol 3797 3587 94.46
2 Kawo 3306 3306 100
3 Ketara 1522 1520 99.86
4 Tanak Awu 3199 2703 84.49
58

5 Pengembur 3260 2664 81.71


6 Segala Anyar 1099 1099 100
Jumlah 16183 14879 91.94

Cakupan penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak)
perdesa tahun 2020.
59

Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (Jamban Sehat) perdesa di
wilayah kerja UPTD Pskesmas Sengkol tahun 2020.
60

Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan per desa di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020
61

Tempat pengelolaan makanan (TPM) menurut status higiene sanitasi perdesa diwilayah kerja
UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020.
62

10. Pelayanan Kesehatan dan Rujukan

Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang meliputi pelayanan kesehatan
rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, cakupan pelayanan gawat darurat.
Berikut ini disampaikan jumlah kunjungan tahun 2020 disemua fasilitas kesehatan wilayah
kerja UPTD Puskesmas Sengkol.
63

Jumlah kunjungan di fasilitas IGD UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020.


64

Jumlah kunjungan di fasilitas Rawat Inap UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020.

Pemanfaatan sarana Rawat Inap UPTD Puskesmas Sengkol Tahun 2020


65

Pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Jaringan dan Jejaring UPTD Puskesmas Sengkol
tahun 2020.
a. Pemanfaatan sarana pelayanan
kesehatan di Pustu.

b. Penafaatan sarana pelayanan


kesehatan di Polindes.
66

11. Kesehatan Mata

Pelayanan kesehatan Mata di UPTD Puskesmas Sengkol meliputi kegiatan pelayanan


dasar mata, upaya kesehatan mata dasar adalah dimulai darai tingkat penjaringan atau screning
kesehatan mata. Pelaksanaan screening dapat dilakukan di mdalam gedung ataupun diluar
gedung, seperti di Posyandu dan sekolah-sekolah. Indikasi dari perhatian masyarakat adalah
bila jumlah pemeriksaan atau yang discrening kesehatan mata bertambah banyak, berarti
masyarakat lebih memperhatikan kesehatan mata yang merupakan tindakan preventif sebelum
kasus-kasus kesehatan mata sampai dengan dilakukan tindakan operasai.
Berikut ini di sampaikan hasil screening dan kasus-kasus kesehatan mata tahun 2020.
67

12. Kesehatan Haji


Program Kesehatan Haji dilakukan pada tingkat pemeriksaan calon jamaah haji sesuai dengan
jumlah calon jemaah haji yang akan berangkat melakukan perjalanan haji tahun 2020
diwilayah UPTD Puskesmas Sengkol. Juga dilakukan fullou Up setelah kembali melakukan
Ibadah Haji.
Berikut ini disampaikan hasil pemeriksaan kesehatan haji tahun 2020.
68

13. Kesehatan Jiwa


Berikut ini dapat disampaikan hasil kegiatan program kesehatan jiwa tahun 2020 yaitu
melalui penanganan kasus kesehatan jiwa , rujukan ke Rumah Sakit, Deteksi dan penaganan
kasus jiwa ( gangguan prilaku, gangguan jiwa, gangguan psikosomatik, masalah napza dll).

14. Kesehatan Remaja


Program kegiatan Kesehatan Remaja saat ini masih dilakukan dengan kegiatan memberikan
penyuluhan pada tingkat remaja yang ada di institusi-institusi seperti institusi pendidikan.
Berikut ini disampaikan Hasil Program kegiatan kesehatan remaja untuk kegiatan tahun 2020
69

di institusi pendidikan wilayah UPTD Puskesmas Sengkol yaitu dengan jumlah sekolah yang
dibina dan diberikan penyuluhan terhadap remaja/siswa sebagai berikut

15. Perawatan Kesehatan Masyarakat


Kegiatan yang dilakukan untuk Program Kesehatan Masyarakat adalah melaksanakan
kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga maupun dengan cara kelompok kepada
masyarakat.
Berikut ini disampaikan hasil kegiatan yang dilaksankan Program Perawatan Kesehatan
Masyarakat tahun 2020 pada UPTD Puskesmas Sengkol.

16. Pelayanan Laboratorium


Berikut ini dapat disampaikan pemanfaatan fasilitas Laboratorium di UPTD Puskesmas
Sengkol tahun 2020.
70

17. Ketersediaan Obat


Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat, Buffer Stock diperlukan data
kebutuhan dari masing-masing unit. Dalam perhitungan tersebut tingkat kecukupan obat harus
dapat tersedia untuk kurun waktu minimal selama 18 bulan, dengan asumsi 12 bulan untuk
pemenuhan kebutuhan obat selama 1 tahun anggaran dan 6 bulan untuk pemenuhan selama
waktu tunggu proses pengadaan obat di tahun anggaran selanjutnya.
Jumlah pemakaian obat terbanyak baik oral maupun injeksi tahun 2019 dapat dilihat dalam
tabel pada lampiran laporan tahunan ini.
a. Pemakaian obat oral terbanyak tahun 2020
71

Nama Obat Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des Jlh
FE 13,560 12,615 5,635 10,131 23,220 19,410 11,270 18,450 14,566 13,534 142,391

Pct 15,661 12,389 20,681 15,224 26,365 7,870 10,290 9,787 93,643 8,766 6,328 8,144 235,148
Amok 8,728 6,495 7,134 6,553 3,060 7,170 6,380 7,116 3,365 7,402 5,360 68,763
Antasid 6,098 6,435 3,567 3,372 2,856 4,760 3,768 3,830 2,633 3,200 2,855 43,374

Vit. BC 6,020 2,820 3,674 3,450 3,645 3,620 5,120 5,280 6,416 4,893 4,116 4,398 53,452
Ctm 5,362 5,764 4,436 3,501 4,494 3,680 4,250 3,000 4,195 2,560 4,375 45,617
Asam Ascorbar 5,218 6,009 12,201 1,352 4,440 4,800 4,171 4,214 3,487 4,280 50,172
Kalsium Laktat 3,794 3,349 4,439 1,522 9,274 2,670 3,333 2,960 2,286 2,983 36,610

Asam Mefenamat 3,220 3,008 4,285 2,725 3,650 3,910 3,540 4,688 3,992 3,812 2,613 39,443
Ambroxol 2,903 2,903

Albendazol 12,020 12,990 25,010


Ibupropen 2,140 2,350 4,490
Asetylsisten 3,382 5,537 7,763 5,639 22,321
GG 1,482 1,482
Amlodipin 10 mg 5,700 5,700

Guanifenesin 2,132 1,563 3,695


Zink 1,303 1,303
Retinol 200.000 cc 5,000 5,000

Deksametason 0,5 mg 8,850 2,990 2,275 14,115

Vit.C 4,903 4,903


Ciprofloxacin 1,597 1,597

b. Pemakaian obat injeksi terbanyak tahun 2020


Nama Obat Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des Jlh

Ampicilin inj 252 218 278 170 137 144 101 76 75 37 139 152 1779
oksitosin inj 125 154 147 98 131 143 160 105 100 46 119 1328

Fitomenadon inj 80 64 120 101 130 75 53 70 70 46 809


Lidokain 2 % tunggal 126 154 97 98 165 119 231 154 50 112 143 80 1529

Sianakobalamin 330 298 88 125 144 179 348 167 259 249 184 248 2619

Aqua pro Inj 70 69 60 67 64 55 18 64 25 492

Ranitidin Inj 92 171 52 144 45 121 100 40 232 93 139 1229


Ketorolak 48 30 12 19 28 137

Methylergometrin 27 37 25 27 91 49 256

Deksametason Inj 100 100 30 100 154 80 130 200 110 108 63 151 1326
Khlorampenicol Inj 95 52 28 80 36 27 318

Epinephirn Inj 20 20

Metochlorpramid 60 60

Combivent 60 100 20 17 21 218


Lidokain compositum 104 104

Dhipenhidramin 100 100 57 70 20 40 387


72
73

BAB V

SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan unsur terpenting didalam peningkatan pembangunan


kesehatan secara menyeluruh, sumber daya kesehatan terdiri dari tenaga, sarana dan dana yang
tersedia untuk pembangunan kesehatan.

A. SARANA KESEHATAN
Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari Puskesmas Perawatan, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, dan lainnya.

1. Puskesmas
Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana tekhnis Dinas Kesehatan Kabupaten sebagai
unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan, dalam sistem pelayanan kesehatan harus
melakukan upaya kesehatan pilihan disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan,
kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah setempat.
Jumlah Sarana Kesehatan, Jaringan dan Jejaring di Wilayah UPTD Puskesmas Sengkol.
JLH Sarana
No Desa Puskesmas Pustu Polindes Jejaring

1. Sengkol 1 0 1 1

2. Segala Anyar 0 1 1 0

3. Kawo 0 1 1 0

4. Ketara 0 1 1 0

5. Tanak Awu 0 1 1 0

6. Pengembur 0 1 1 0

Jumlah 1 5 6 1
74

2. Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM)


Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan menerapkan berbagai
pendekatan, termasuk didalamnya dengan melibatkan potensi masyarakat. UKBM diantara terdiri
dari Posyandu, Poskesdes, Poskestren yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol.

Jumlah UKBM di Wilayah UPTD Puskesmas Sengkol


Jlh UKBM
Posyandu PY Lansia Poskestren
No Desa

1. Sengkol 17 1 0

2. Segala Anyar 7 1 0

3. Kawo 17 1 1

4. Ketara 9 1 0

5. Tanak Awu 14 1 1

6. Pengembur 12 1 0

Jumlah 76 6 2

B. TENAGA KESEHATAN

Tenaga kesehatan merupakan bagian terpenting didalam peningkatan pelayanan kesehatan.


Peningkatan kwalitas harus menjadi prioritas utama sehingga pelayanan kesehatan dapat dicapai
sepenuhnya. Salah satu yang perlu mendapat perhatian khusus adalah jumlah dan kwalitas tenaga
kesehatan yang ada.
Jumlah tenaga yang ada di UPTD Puskesmas Sengkol bersama jajarannya seperti Pustu
Polindes dilihat dari kwantitas tenaga cukup banyak, itu semua tidak terlepas dari kebijakan di
tingkat Kabupaten. Namun jika dilihat dari jumlah tenaga PNS yang ada memang masih kurang
terutama di tenaga tehknis seperti Farmasi (Apoteker) yang PNS, dan Tenaga administrasi
khususnya untuk keuangan.
Berikut ini dapat disampaikan jumlah dan jenis tenaga yang ada di UPTD Puskesmas
Sengkol per Desember 2020.

Jumlah dan Jenis Tenaga Berdasarkan Pendidikan per Desember Tahun 2020.
75

Status Tenaga Jumlah


No. Nama Pendidikan Magang
PNS PTT PTT PTT
Pusat Daerah Dikes
Nusantara
Sehat
1 Kepala Pusk 1 1
2 Kasubbag TU 1 1
3 Kedokteran Umum 2 2
4 Kedokteran Gigi 1 1
5 Keperawatan :
-S1 15 12 7 34
-D3 0 14 4 18
- SPK 3 3
6 Kebidanan :
-D4 1 1 0 2
-D3 9 2 26 8 45
-D1 0 0
7 Kesehatan
Lingkungan : - S 1
-D3 2 2
-D1 1 1
8 SPRG/D3 Kep. Gigi 2 2
9 FKM 1 1 2 4
10 S 1 / D 3 Cizi 2 2/0 2/1 7
11 S 1 Farmasi/D III 2 1/0 0/2 5
12 Analis Kesehatan 1 1 1 3
13 S 1 Administrasi/D III 3 1/1 5
14 SLTA 1 9 1 11
15 SLTP 0
16 SD 0
17 Rekam Medik 0 2 1 3

TOTAL 48 4 72 27 151

C. Pembiayaan kesehatan
Jumlah biaya dan sumber dana untuk pelaksanaan seluruh program kegiatan baik
kegiatan yang dilaksanakan didalam gedung maupun pelaksanaan kegiatan diluar gedung.
Jumlah biaya dan sumber dana tahun 2020.
Jumlah pagu dana dan realisasi dana BOK UPTD Puskesmas Sengkol tahun 2020.
76

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN


77

Kesimpulan

Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam pembangunan kesehatan, antara lain

upaya peningkatan dan perbaikan terhadap derajat kesehatan masyarakat, upaya

pelayanan kesehatan, sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan.

Hasil-hasil pembangunan kesehatan tergambar dalam profil kesehatan yang disusun

untu tahun 2020 ini.

Secara umum upaya – upaya yang telah dilakukan dalam pembangunan

kesehatan telah menunjukkan hasil yang cukup baik, namun masih ada program

kesehatan yang belum mencapai hasil yang optimal.

Adapun beberapa indicator program yang menunjukkan keberhasilan maupun

kekurangan dalam pencapaian upaya – upaya pembangunan di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Sengkol sebagai berikut :

1. Jumlah kematian ibu dibandingkan dengan tahun sebelumya bertambah yaitu

sejumlah 3 kasus dari tahun sebelumnya 1 kasus.

2. Jumlah kematian Bayi dibandingkan dengan tahun lalu bertambah yaitu tahun lalu

sebanyak 15 kasus dan sekarang tahun 2020 sebanyak 23 kasus.

3. Salah satu idikator kesehataan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam

MDGs adalah status gizi balita, untuk tahun 2020 tidak terdapat kasus gizi buruk di

wilayah kerja UPTD Puskesmas Sengkol.

4. Pencapaian UCI desa masih tetap 100%.

Saran-saran

1. Dari hasil tersebut diatas dapat dilihat bahwa masih ada pelaksanaan program yang

belum mencapai hasil yang optimal. Hal tersebut menunjukkan masih perlunya
78

perhatian dan penanganan yang lebih serius karena pembangunan kesehatan tetap

merupakan kebutuhan masyarakat yang perlu ditingkatkan.

2. Berdasarkan capaian masing-masing indicator perlu ditelaah lebih lanjut terkait

keberhasilan dan kekurangan pelaksanaan program kegiatan sebagai bahan

perencanaan pembangunan dan sebagai acuan dalam penyusunan kegiatan tahun

berikutnya.

3. Perlu peningkatan keterampilan dan kemampuan pengelola program kegiatan

khususnya dalam mencermati data guna peningkatan validitas data dan mendapat

data yang akurat.

Demikian Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Sengkol Tahun 2020 ini kami susun

semoga bermanfaat.

Sengkol, Februari 2021


Kepala UPTD Puskesmas Sengkol

( BQ. ERNA SISWATI, S.Kep. )


NIP : 197001 199803 2 004

Anda mungkin juga menyukai