Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi
oleh masyarakat kita saat ini .Semakin maju teknologi di bidang kedokteran,
semakin banyak pula macam penyakit yang mendera masyarakat. Hal ini tentu
saja dipengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia itu sendiri. Penekanan konsep
penyuluhan kesehatan lebih pada upaya mengubah perilaku sasaran agar
berperilaku sehat terutama pada aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman
sasaran), sehingga pengetahuan sasaran penyuluhan telah sesuai dengan yang
diharapkan oleh penyuluh kesehatan maka penyuluhan berikutnya akan
dijalankan sesuai dengan program yang telah direncanakan (Maulana, 2009).
B. RUMUSAN MASALAH
 Apa Pengertian dari Penyuluhan Kesehatan?
 Apa Tujuan dari Penyuluhan Kesehatan?
 Siapakah sasaran dalam penyuluhan kesehatan dan factor apakah yang
mempengaruhi keberhasilannya?
 Apa sajakah pesan dan metode yang dapat disampaikan dari penyuluhan
kesehatan?
 Apa sajakah alat bantu yang dapat digunakan dalam penyuluhan
Kesehatan?
 Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti kegiatan di
Posyandu
 Masih ada beberapa Posyandu yang belum bertsatus Strata Mandiri.

C. TUJUAN
 Tujuan Umum
o Untuk mengetahui Pengertian dari Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
o Untuk mengetahui Tujuan dari Penyuluhan Kesehatan
o Untuk mengetahui sasaran dalam penyuluhan kesehatan dan factor
apakah yang mempengaruhi keberhasilannya
o Untuk mengetahui pesan dan metode yang dapat disampaikan dari
penyuluhan kesehatan
 Tujuan Khusus :
o Membudayakan Masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih
dan sehat
o Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kelurahan Sapanang,
Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep

D. INDIKATOR KEBERHASILAN
 Peningkatan Pemahaman dan Pengetahuan Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat
 Bekerjasama terkait dengan kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Bungoro, Khususnya di Kelurahan Sapanang, Kecamatan
Bungoro, Kabupaten Pangkep.

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
BAB II
ISI
A. GEOGRAFIS
Puskesmas Bungoro terdiri atas 2 Kelurahan dan 3 Desa, dengan luas Wilayah
Kerja 70,04km2 dengan batas – batas administrasi sebagai berikut :
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Kec. Labakkang dan Kab. Barru
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kec. Pangkajene dan Minasate’ne
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Kec. Tondong Tallasa dan Kab.
Barru
- Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Makassar

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat penggerak pembangunan


berwawasan kesehatan strata pertama, maka Puskesmas Bungoro diberikan
tanggung jawab 5 wilayah kerja yang dapat dilihat pada gambar peta dibawah
ini yang meliputi 2 Kelurahan dan 2 Desa yaitu :

1. Kelurahan Samalewa dengan luas wilayah 9,68 km2


2. Kelurahan Sapanang dengan luas wilayah 6,88 km2
3. Desa Tabo-Tabo dengan luas wilayah 32,24 km2
4. Desa Mangilu dengan luas wilayah 18,14 km2
5. Desa Biring Ere dengan luas wilayah 3,10 km2

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
Sumber : Data Profil Puskesmas Bungoro Tahun 2018
B. DEMOGRAFI
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan jumlah penduduk untuk wilayah kerja Puskesmas Bungoro tahun
2021 sebesar 29.322 jiwa, jumlah KK sebanyak 8.405 dan jumlah rumah
sebanyak 7.548 dengan rincian setiap wilayah pada table berikut :

Tabel 1. Jumlah Penduduk Wilayah kerja Puskesmas Bungoro Kec. Bungoro


Tahun 2021
No. Desa/Kel. Jumlah Jumlah KK Jumlah
Penduduk Rumah
(Jiwa)
1. Kel. Samalewa 12.600 3.301 3.264
2. Kel. Sapanang 5.233 1.721 1.544
3. Desa Biring Ere 3.280 962 869
4. Desa Mangilu 4.379 1.344 713
5. Desa Tabo-Tabo 3.830 1.077 1.158
Jumlah 29.322 8.405 7.548
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kab. Pangkep

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
C. SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG
1. Sarana Kesehatan
Puskesmas Bungoro merupakan Puskesmas Perawatan yang melayani
pasien rawat inap dan rawat jalan serta mempunyai 2 Puskesmas Pembantu
(Pustu) dan 7 Poskesdes yaitu seperti terlihat pada table berikut:

Table 2. Keberadaan Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Bungoro


Kec. Bungoro Tahun 2018
No. Nama Pustu/ Poskesdes Lokasi
1. Pustu Siloro Desa Mangilu
2. Pustu Tabo-Tabo Desa Tabo-Tabo
3. Poskesdes Lejang Kel. Samalewa
4. Poskesdes Sapanang Kel. Sapang
5. Poskesdes Biring Ere Desa Biring Ere
6. Poskesdes Mangilu Desa Mangilu
7. Poskesdes Sela Desa Mangilu
8. Poskesdes Pattiroang Desa Mangilu
9. Poskesdes Tabo-Tabo Desa Tabo-Tabo
Sumber Data : Profil Kesehatan Puskesmas Bungoro Tahun 2018

Dalam mendukung pelayanan kesehatan dan kegiatan – kegiatan program


UKM diluar gedung Puskesmas Bungoro maka didukung oleh sarana UKBM
yaitu 24 Posyandu aktif, 6 Posyandu Usila, 4 Pos UKK dan 7 Posbindu yang
keberadaannya menyebar di 5 Desa/ Kelurahan di Kec. Bungoro.
2. Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Bungoro untuk Tahun
2018 sebanyak 45 orang PNS dan selebihnya sebanyak 116 orang termasuk
Pustu dan Poskesdes. Berikut ini jumlah tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas Bungoro sebagai berikut :

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
Table 3. Data Jumlah Tenaga Kesehatan di Wilayah Puskesmas Bungoro Tahun
2018
N JENIS PUSK PUSTU POSKESDES PENDIDIKAN
O KETENAGAAN
1. Kepala Puskesmas 1 - - S2
2. Kepala Tata Usaha 1 - - S1
3. Administrasi 2 - - SMA
4. Farmasi 1 - - S1
5. Kesling 2 - - S1
6. Sopir 1 - - SMA
7. Perekam Medic 1 - - D3
8. Dokter Umum 2 - - S1
9. Fisioterapi 2 - - D3
10. Dokter Gigi 1 - - S1
11. Perawat Gigi 2 - - D3, S1
12. Perawat 8 - - SPK, D3, S1
Ners
13. Gizi 2 - - S1
14. Bidan 7 - - D3, D4, S2
15. Tenaga Honor/ PTT 1 - - D3, S2
16. Promkes 1 - - SMA
17. Epidemologi 1 - - S1
18. Laboratorium 1 - - D3
Sumber Data : Pofil Kesehatan Puskesmas Bungoro Tahun 2018

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
1. Jenis Pelayanan
Puskesmas Bungoro dengan kapasitas pelayanan kesehatan rawat inap
melakukan jenis pelayanan yang terdiri dari :
a. Pelayanan Rawat Jalan
1) Poliklinik Umum
Merupakan tempat pelayanan yang bertugas melakukan penanganan
dan perawatan medis serta seleksi terhadap pasien. Poliklinik umum
terdiri atas dua ruangan yaitu ruangan poliklinik umum dan ruangan
poliklinik anak usila. Pengunjung dilayani oleh dokter umum yang
bertugas melakukan anmnesa dan diagnose awal terhadap pasien.
2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Merupakan tempat Pelayanan yang bertugas melakukan penanganan
dan perawatan kesehatan gigi serta seleksi terhadap pasien.
Penungjung dilayani oleh dokter gigi yang bertuga melakukan
anamnesa dan diagnose awal terhadap pasien.
3) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anakk
Merupakan tempat pelayanan kesehatan yang terkait dengan
kesehatan Ibu dan Anak namun terbatas pada pelayanan dasar
disamping itu juga memberikan KB Poli KIA dan KB yang dikelola
oleh seorang bidan coordinator.
b. Pelayanan Rawat Inap
1) Ruang Perawatan Umum
Merupakan tempat pasien dirawat oleh tenaga kesehatan baik dokter
maupun perawat akibat penyakit tertentu untuk beberapa hari sampai
kondisi pasien membaik/ sembuh. Penanggung jawab rawat inap
adalah Kepala Keperawatan.
2) Ruang Perawatan Persalinan

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
Merupakan tempat Persalinan pasien yang diperuntukkan untuk Ibu
nifas dan dipercayakan untuk bertanggung jawab pada ruangan
tersebut adalah seorang bidan.
c. Pelayanan Pendukung/ Penunjang lainnya
1) Laboratorium
Laboratorium Puskesmas melakukan pemeriksaan laboratorium
secara sederhana baik hematologi rutin, urine rutin, maupun kimian
darah. Penanggung Jawab laboratorium adalah petugas analisis
kesehatan.
2) Ruang Farmasi/ Apotek
Merupakan tempat Pelayanan kesehatan yang bertugas unuk
memberikan obat kepada pasien berdasarkan resep dari dokter yang
memeriksa. Yang ditunjuk sebagai penanggung jawab adalah
apoteker.
3) Unit Gawat Darurat
UGD adalah tempat penanganan awal bagi pasien yang menderita
sakit atau cedera yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya
dan melakukan pelayanan selama 24 jam. Yang tunjuk sebagai
Penanggung jawab adalah dokter umum yang dibantu oleh perawat.
4) Rekam Medis
Merupakan tempat pelayanan penunjang non medis yang mencatat
merekam riwayat penyakit/ Status rekam medic pasien
5) Ruang Konseling
Merupakan pelayanan penunjang non medis yang memberikan
konseling/ konsultasi masalah kesehatan, baik gizi, kesehatan
lingkungan maupun kesehatan remaja dan reproduksi, dan gangguan
jiwa.

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
D. TINJAU PUSTAKA
1. Pengertian Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak
saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu
anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan
adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan
prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat,
tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara
perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan
(Effendy,1998).
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang
yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan
masyarakat . Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang
oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau
suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses
perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang
menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang
berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk., 2002).
Konsep kesehatan secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai
kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan
pesan dan menanamkan keyakinan, dengan demikian masyarakat tidak hanya
sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang
berhubungan dengan kesehatan (Azwar, 1983 dalam Maulana, 2009).
2. Tujuan Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan
seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan
mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia baik secara individu,
Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”
Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
kelompok maupun masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan nilai
kesehatan sehingga dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi
perilaku hidup sehat (Munajaya, 2004).
Tujuan penyuluhan adalah mengubah perilaku masyarakat ke arah perilaku
sehat sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk
mewujudkannya, perubahan perilaku yang diharapkan setelah menerima
pendidikan tidak dapat terjadi sekaligus. Oleh karena itu, pencapaian target
penyuluhan dibagi menjadi tujuan jangka pendek yaitu tercapainya perubahan
pengetahuan, tujuan jangka menengah hasil yang diharapkan adalah adanya
peningkatan pengertian, sikap, dan keterampilan yang akan mengubah
perilaku ke arah perilaku sehat, dan tujuan jangka panjang adalah dapat
menjalankan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-harinya.
Menurut WHO (1954) tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah
perilaku perseorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Tujuan
penyuluhan kesehatan pada hakekatnya sama dengan tujuan pendidikan
kesehatan, menurut Effendy (1998) tujuan penyuluhan kesehatan adalah :
a) Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan
sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal.
b) Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental
dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
3. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Penyuluhan
 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam
keberhasilan penyuluhan kesehatan :
a) Tingkat Pendidikan

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
Tingkat PendidikanPendidikan dapat mempengaruhi cara
pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya.
Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi
didapatnya.
b) Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin
mudah pula dalam manerima informasi baru.
c) Adat Istiadat
Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru
merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat
kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang
tidak boleh diabaikan.
d) Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang
disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal,
karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan
penyampai informasi.
e) Ketersediaan waktu Masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan
tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran
masyarakat dalam penyuluhan.
Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik
harus melakukan penyuluhan sesuai dengan langkah-langkah dalam
penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai berikut : Mengkaji
kebutuhan kesehatan masyarakat, menetapkan masalah kesehatan
masyarakat, memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani
melalui penyuluhan kesehatan masyarakat, menyusun perencanaan
penyuluhan.
Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”
Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Penyuluhan dari Penyuluh,
Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi
oleh faktor penyuluh, sasaran dan proses penyuluhan.
a) Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang
menguasai materi yang akan dijelaskan, penampilan kurang
meyakinkan sasaran, bahasa yang digunakan kurang dapat
dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil dan kurang dapat
didengar serta penyampaian materi penyuluhan terlalu
monoton sehingga membosankan.
b) Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah
sehingga sulit menerima pesan yang disampaikan, tingkat
sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu
memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih
memikirkan kebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan dan
adat kebiasaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk
mengubahnya, kondisi lingkungan tempat tinggal sasaran yang
tidak mungkin terjadi perubahan perilaku.
c) Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan
tidak sesuai dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat
penyuluhan dekat dengan keramaian sehingga menggangu
proses penyuluhan yang dilakukan, jumlah sasaran penyuluhan
yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metoda yang
digunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran serta
bahasa yang digunakan kurang dimengerti oleh sasaran.
4. Sasaran Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Penyuluhan kesehatan pada individu dapat dilakukan di
rumah sakit, klinik, puskesmas, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
binaan. Penyuluhan kesehatan pada keluarga diutamakan pada keluarga resiko
tinggi, seperti keluarga yang menderita penyakit menular, keluarga dengan
sosial ekonomi rendah, keluarga dengan keadaan gizi yang buruk, keluarga
dengan sanitasi lingkungan yang buruk dan sebagainya.
Penyuluhan kesehatan pada sasaran kelompok dapat dilakukan pada
kelompok ibu hamil, kelompok ibu yang mempunyai anak balita, kelompok
masyarakat yang rawan terhadap masalah kesehatan seperti kelompok lansia,
kelompok yang ada diberbagai institusi pelayanan kesehatan seperti anak
sekolah, pekerja dalam perusahaan dan lain-lain. Penyuluhan kesehatan pada
sasaran masyarakat dapat dilakukan pada masyarakat binaan puskesmas,
masyarakat nelayan, masyarakat pedesaan, masyarakat yang terkena
wabah dan lain-lain (Effendy, 2003).
5. Materi/ Pesan Penyuluhan
Materi atau pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dari individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat, sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung
manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam
penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk
mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran (Effendy,
2003).
6. Metode Penyuluhan
Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal.
Metode yang dikemukakan Antara lain :mempermudah pemahaman dan untuk
menarik perhatian sasaran (Effendy, 2003).
 Metode penyuluhan perorangan (individual) Dalam penyuluhan
kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau
inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual ini karena setiap
orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan
dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari
pendekatan ini antara lain :
a) Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih
intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat
dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan
dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian
akan menerima perilaku tersebut.
b) Wawancara
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan da
penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien
untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum
menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima
perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah
atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan
kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan
yang lebih mendalam lagi.
 Metode Penyuluhan Kelompok
Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada
sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan berbeda dengan
kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada
besarnya sasaran penyuluhan. Metode ini mencakup Kelompok besar,
yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang
baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar.

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
E. PEMBAHASAN
Puskesmas Bungoro memiliki 24 Posyandu dalam pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat untuk Desa Sapanang Kec. Bungoro Kab. Pangkep
terdapat 6 Posyandu diantaranya sebagai berikut :
 Posyandu dengan tingkat Strata Mandiri ada 4 yaitu :
a) Posyandu Damai
b) Posyandu Sentosa
c) Posyandu Sejahtera
d) Posyandu Kuncup Mekar
 Posyandu dengan tingkat Strata Purnama ada 2 yaitu :
a) Posyandu Kasih Bunda
b) Posyandu
Dalam Upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat perlu adanya
pembinaan atau penyuluhan pada kader/ masyarakat sekitar Kelurahan Sapanang,
Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep.
Dari Hasil cakupan indicator PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
menunjukkan Kelurahan Sapanang masih ada sebagian masyarakat yang belum
menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Itu semua dipengaruhi karna
kurangnya kesadaran Masyarakat untuk mengubah perilakunya dari dalam diri
sendiri.
Kami Sebagai Petugas Kesehatan tentu melakukan pendekatan masyarakat
melalui Penyuluhan Berbasis Lingkungan Sekitar sebagai tindak lanjut Upaya
keberhasilan di bidang kesehatan.
Maka terbentuklah suatu gagasan untuk mendobrak keberhasilan dalam
Penyuluhan khususnya di Lingkungan Kelurahan Sapanang, Kecamatan
Bungoro, Kabupaten Pangkep dan Kami membuat inovasi yang berjudul
“PENYULAP BELI GITAR” yang artinya Penyuluhan Berbasis Lingkungan
Sekitar Antara lain :

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
1. Pendekatan Masyarakat
2. Kerjasama Lintas Sektor

F. LANGKAH – LANGKAH PEMECAHAN MASALAH


Mewujudkan “Penyuluhan Lingkungan Berbasis Lingkungan Sekitar
(PENYULAP BELI GITAR)” yang telah kami rancang dan telah kami
laksankan ini merupakan bentuk kepedulian kami sebagai Tenaga Kesehatan
terhadap masalah metode perilaku masyarakat yang masih belum paham tentang
kesehatan.
1. PERENCANAAN KEGIATAN
Demi terwujudnya kegiatan “Penyuluhan Lingkungan Berbasis
Lingkungan Sekitar (PENYULAP BELI GITAR)” maka terlebih dahulu
kami lakukan adalah mengkoordinasikan beberapa program terkait lalu
diteruskan penyampaikan rencana kegiatan ini ke penentu kebijakan di
Puskesmas Bungoro yaitu Kepala Puskesmas Bungoro Bapak Muhammad
Yamin, SKM,M.Adm.Kes.
2. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan dilakukan dengan beberapa langkah berikut :
a. Tahap Persiapan
 Membuat SK Tim Kerja “PENYULAP BELI GITAR”
Setelah kegiatan ini mendapat persetujuan maka disusunlah tim
kerja yang ditetapkan melalui SK Kepala Puskesmas Bungoro.
 Pertemuan Tim Kerja “PENYULAP BELI GITAR”
Dalam Pertemuan ini Tim Kerja “PENYULAP BELI GITAR”
membahas tentang rencana kerja dan pembagian peran
 Advokasi ke Kepala Kelurahan Sapanang
Demi kelancaran dan terlaksananya kegiatan “PENYULAP
BELI GITAR” di Kelurahan Sapanang ini tentunya

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
membutuhkan dukungan dari Pemerintah setempat dalam hal
ini Kepala Wilayah Kecamatan Bungoro dan Kepala Kelurahan
Sapanang.
 Membuat MOU
Sebelum kegiatan dilakukan maka dibuatlah kesepakatan
bersama dengan Pemerintah Sapanang
b. Tahap Pelaksanaan
 Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar
(PENYULAP BELI GITAR)
Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman masyarakat
terhadap PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) di Wilayah kerja
Puskesmas Bungoro khususnya di Kelurahan Sapanang
Kecamatan Bungoro.
 Pembinaan pada Kader
Dengan menjalankan pendataan 10 Indikator PHBS (Pola
Hidup Bersih dan Sehat).
c. Pemantauan Kegiatan
Dalam rangka terlaksananya kegiatan ini secara terus menerus
maka dilakukan pemantauan dengan membagikan format 10
Indikator PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Pada kegiatan ini tetap momativasi masyarakat agar terus
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan
sekitar.
d. Tindak Lanjut Kegiatan
“PENYULAP BELI GITAR” dengan melaksanakan Kegiatan
pendataan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) terhadap
Masyarakat Kelurahan Sapanang.

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Meningkatnya partisipasi dan derajat kesehatan masyarakat
2. Menjadikan Masyarakat lebih berfikir untuk berperilaku hidup sehat dan
bersih
B. SARAN
Sebagai tenaga kesehatan, ada beberapa saran yang ingin disampaikan Antara
lain
1. Masih perlunya penguatan dan peningkatan kerjasama lintas program
dan lintas sector untuk dapat melaksanakan kegiatan “PENYULAP
BELI GITAR (Penyuluhan Berbasis Lingkungan Sekitar)” secara
Optimal.
2. Sebaiknya penyuluhan kesehatan masyarakat perlu adanya terobosan
baru agar masyarakat lebih berfikir maju untuk mengubah perilaku yang
kurang sehat menjadi lebih sehat.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan,
diperlukan sumber informasi yang baik, dan hal ini dapat dicapai dengan
melaksanakan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan bagi
masyarakat merupakan kewajiban dan tanggung jawab dari Puskesmas
sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
BAB IV
PENUTUP
Penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan kesehatan yang
dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan menanamkan keyakinan, dengan
demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan
dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan.

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam


membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan
aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Terbentuknya
perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan
konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian.

Dengan adanya inovasi “PENYULAP BELI GITAR” ini dengan masyarakat


lebih paham dan lebih menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di Wilayah Kerja
Puskesmas Bungoro, khususnya di Kelurahan Sapanang, Kecamatan Bungoro,
Kabupaten Pangkep.

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM
DAFTAR PUSTAKA

PERMENKES RI NO.39 Tahun 2016 Tentang PEDOMAN PENYELENGGARAAN


PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti.

https://xdocs.net/preview/makalah-penyuluhan-kesehatan-masyarakat-

Penyuluhan Lapangan Berbasis Lingkungan Sekitar “PENYULAP BELI GITAR”


Oleh : ELIS SETIAWATI, SKM

Anda mungkin juga menyukai