Anda di halaman 1dari 18

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR ASN,


KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI

A. DASAR HUKUM
Dasar hukunmnya yaitu Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.

B. VISI DAN MISI PUSKESMAS BATALAIWORU


1. Visi : Visi Puskesmas Batalaiworu adalah “Menjadi Pusat Pelayanan
Kesehatan Yang Profesional, Berkualitas, dan Ramah Pasien”.
2. Misi : Misi yang ditetapkan Puskesmas Batalaiworu “Memberikan Pelayanan
Kesehatan Yang Bermutu dan Terjangkau Oleh Masyarakat”
a. Meningkatkan kualitas SDM yang profesional dan berkomitmen tinggi.
b. Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang baik melalui perbaikan
manajemen.
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana.
d. Membangun sistem informasi dan manajemen Puskesmas.
e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
3. Tugas Dan Fungsi Pokok
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas memiliki satuan penunjang di antaranya adalah
puskesmas pembantu dan puskesmas keliling, puskesmas pembantu yaitu
unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas
dalam rung lingkup wilayah yang lebih kecil.
Sedangkan puskesmas Keliling yaitu unit pelayanan kesehatan
keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan
kesehatan, dengan tugas yaitu memberi pelayanan kesehatan daerah
terpencil. Fungsi dan kegiatan pokok puskesmas tertuang dalam buku

5
pedoman kerja. Puskesmas memiliki tanggung jawab yang sangat besar
dalam memelihara kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dalam
rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat seoptimal mungkin.
Fungsi Puskesmas
Ada 3 fungsi pokok puskesmas, yaitu:
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilakukan dengan cara:
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali
dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
c. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
d. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program puskesmas.
Kegiatan Pokok Puskesmas
Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Puskesmas yang terbaru ada
beberapa usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas,
itupun sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta
biaya yang tersedia.
Pelaksanaan kegiatan pokok diarahkan kepada keluarga sebagai
satuan masyarakat terkecil. Oleh karena itu kegiatan pokok puskesmas
ditujukan untuk kepentingan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di
wilayah kerjanya. Kegiaian-kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas dan
kegiatan pokok di atas adalah:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak
b. Upaya keluarga berencana
c. Upaya perbaikan gizi

6
d. Upaya kesehatan lingkungan
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular  
f. Upaya pengobatan
g. Upaya penyuluhan kesehatan masyaraka
h. Upaya kesehatan sekolah
i. Upaya kesehatan olah raga
j. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
k. Upaya peningkatan kesehatan kerja
l. Upaya kesehatan gigi dan mulut
m. Upaya kesehatan jiwa
n. Upaya kesehatan mata
o. Upaya pembinaan peran serta masyarakat
p. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

C. TUGAS DAN FUNGSI POKOK PERAWAT TERAMPIL


Menurut Permenpan No 25 Tahun 2014 tentang rincian kegiatan Perawat
kategori keahlian sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka
melakukanupaya promotif;
3. Membuat media untuk peningkatan perilakuhidup bersih dan sehat pada
individu dalamrangka melakukan upaya promotif;
4. Memfasilitasi penggunaan alat - alat pengamanan atau pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif;
5. Memantau perkembangan pasien sesuaidengan kondisinya (melakukan
pemeriksaan fisik mengamati keadaan pasien pada individu dalam rangka
upaya preventi)
6. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka
melakukan upaya preventif;
7. Memberikan oksigenasi sederhana;
8. Memberikan bantuan hidup dasar;
9. Melakukan pengukuran antropometri;
10. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhikebutuhan eliminasi;
11. Memantau keseimbangan "airan danelektrolit pasien;
12. Melakukan mobilisasi posisi pasien;

7
13. Mempertahankan posisi anatomis pasien;
14. Melakukan fiksasi fisik;
15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukungistirahat;
16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;
17. Memfasilitasi penggunaan pakaian yangmendukung kenyamanan pada pasien;
18. Melakukan pemeliharaan diri pasien;
19. Memandikan pasien;
20. Membersihkan mulut pasien;
21. Melakukan kegiatan kompres hangat,dingin;
22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming blanket)
23. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
24. Melakukan pendampingan pada pasienmenjelang ajal dying care);
25. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal;
26. Memberikan dukungan dalam proseskehilangan% berduka dan kematian;
27. Memfasilitasi suasana lingkungan yangtenang dan aman;
28. Melakukan dokumentasi pelaksanaantindakan keperawatan
29. Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
30. Melaksanakan kegiatan bantuan,partisipasikesehatan;
31. Melaksanakan tugas lapangan di bidangkesehatan;
32. Melaksanakan penanggulangan penyakit,wabah tertentu; dan
33. Melakukan supervisi lapangan.

8
D. STRUKTUR ORGANISASI

9
E. DATA PENDUKUNG ISU
1. Keadaan Geografis
Wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu meliputi Kelurahan Laiworu,
Kelurahan Sidodadi, Desa WAWESA dan Desa Wawesa dengan jumlah
penduduk 14.774 (3.840 KK).
Luas wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu adalah 22,71 km 2, terdiri
dari dataran tinggi disebelah barat, dataran rendah dan pantai dibagian timur
dan dengan komposisi luas lahan yang hampir seimbang. Pemanfaatan tanah
sebagai perkebunan, bangunan/rumah, sawah dan lain-lain.
Wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu meliputi keseluruhan wilayah
Kecamatan Batalaiworu, yang juga merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Muna.
Dengan Batas- batas wilayah administrasi sebagai berikut :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lasalepa
2) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Watupute
3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Katobu
4) Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton
2. Keadaan Demografis
Berdasarkan Data Proyeksi Penduduk di Statistik jumlah penduduk di
wilayah Puskesmas Batalaiworu dengan luas wilayah 22,71 km2, 14.774 jiwa
yang terhimpun dalam 3.840 KK dan 3.087 Rumah Tangga. Dengan rincian
Penduduk Perdesa sebagai berikut :
Tabel 1 : Jumlah Penduduk Per Kelurahan/Desa Wilayah Puskesmas Batalaiworu
Luas Jumlah Jumlah
Jumlah
No Kelurahan/Desa Wilayah Rumah Penduduk
KK
Area (km2) Tangga (Jiwa)
1. Laiworu 4,33 2012 2650 9281
2. Sidodadi 7,31 478 250 2201
3. Wawesa 4,26 239 375 1104
4. Wawesa 6,81 358 250 1648
Jumlah 22,71 3,087 3,840 14,774
Sumber : Statistik Data Proyeksi Penduduk 2019

10
3. Keadaan Sosial Ekonomi
Dilihat dari sosial ekonomi masyarakat Kacamatan Batalaiworu Mata
Pencaharian terbanyak yaitu Buruh/Swasta (27,1%) untuk lebih jelasnya
uraian pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2 : Jumlah dan Keadaan Penduduk Berdasarkan Pekerjaan, Per Kelurahan/Desa
Wilayah Puskesmas Batalaiworu.
No Pekerjaan/Mata Pencaharian Persentase (%)
1. PNS 3,7
2. TNI/POLRI 0,9
3. BURUH/SWASTA 27,1
4. PEDAGANG 4,3
5. PETANI 27,73
6. NELAYAN 3,2
DLL (SOPIR, MONTIR,
7. 37
PENGRAJIN
Jumlah 100
Sumber : Statistik Data Proyeksi Penduduk 2019
4. Keadaan Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Batalaiworu yang paling
banyak adalah tingkat pendidikan SD (30,6) untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Jumlah dan Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Per
Kelurahan/Desa Wilayah Puskesmas Batalaiworu.
No Pekerjaan/Mata Pencaharian Persentase (%)
1. Tidak Tamat SD 4,8
2. SD 30,6
3. SMP 23,2
4. SMA 30,2
5. Akademi 3,6
6. Perguruan Tinggi 7,6
Jumlah 100

5. Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan


Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan
tingkat pertama Puskesmas Batalaiworu telah dilengkapi dengan sarana dan

11
prasarana yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, dokter
gigi, bidan, perawat, perawat gigi, tenaga analis kesehatan, sanitarian, ahli
gizi, apoteker.
SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan menunjang
keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program dan pelayanan kesehatan. Jenis
dan jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Batalaiworu pada tahun 2019
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7. Data Pegawai Berdasarkan Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan
Status Pegawai
No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Kontrak
PNS PTT Sukarela
Pusat
1. Kepala Puskesmas 1 1
2. Dokter Umum 1 1
3. Dokter Gigi 1 1
4. Perawat 45 20 25
5. Perawat Gigi 3 3
6. Bidan 62 8 54
7. Asisten Apoteker 1 1
8. Kesehatan Masyarakat 9 9 1
9. Sanitarian 3 2 1
10 Tenaga Gizi
4 3 1
.
11 Rekam Medik
1 1 1
.
12 Analis Kesehatan
1 1
.
13 Tenaga Non Medis
.
1. Cleaning Service 1 1
2. Sopir 1 1
Jumlah 134 48 2 86

Berikut data capaian penderita hipertensi di kecamatan batalaiworu pada


tahun 2019.

12
Tabel 8. Capaian Indikator Penderita Hipertensi Berobat secara teratur Tahun
2019
Jumlah
Jumlah Di Jumlah di Diagnosis
Kelurahan/ suspek
Diagnosis Tapi Tidak Minum
Desa Hipertens
Hipertensi Obat Hipertensi
i
Sidodadi 21 17 1
Laiworu 59 35 3
Wawesa 37 37 4
Wakorambu 28 13 0
Jumlah 145 102 8
Sumber : Laporan Administrasi PIS PK Tahun 2019

F. KONSEPSI NILAI – NILAI DASAR ASN


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai penguatan nilai-
nilai dasar profesi ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus di
implementasikan oleh seluruh ASN, meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA), serta kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI yaitu Whole Of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan
Publik. Berikut Nilai-nilai dasar profesi ASN,kedudukan dan peran ASN dalam
NKRIyang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA) serta Whole Of Government, Manajemen ASN dan
Pelayanan Publik :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.

13
Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup
beberapa hal antara lain :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaning less
without consequences)
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain :
a. Jujur
b. Transparan
c. Integritas
d. Tanggungjawab (responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan target
i. Konsisten
j. Partisipatif
2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan
dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan
satu identitas sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dengan adanya nilai-nilai Pancasila diharapkan setiap ASN memiliki rasa
nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan kepentingan publik, bangsa dan
negara dibanding kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya.

14
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :
a. Religius
b. Amanah
c. Disiplin
d. Non Diskriminasi
e. Saling Menghormati
f. Persamaan Derajat
g. Mencintai sesama manusia
h. Rela Berkorban
i. Menjaga Ketertiban
j. Kerja Sama
k. Cinta Tanah Air
l. Musyawarah
m. Kekeluargaan
n. Kepentingan Bersama
o. Hidup Sederhana
p. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
q. Kerja Keras
r. Menghargai karya orang Lain
s. Menghormati Keputusan Bersama
t. Tenggang Rasa
3. Etika publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik :
a. Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
b. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
c. Profesional
d. Tidak berpihak
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
f. Non diskriminatif
g. Beretika luhur
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
i. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
j. Berdaya guna dan berhasil guna

15
k. Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
l. Transparan
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir
4. Komitmen mutu
Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka
dari itu untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan
sehingga sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut
adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain :
a. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
b. Inovatif
c. Selalu melakukan perbaikan mutu
d. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
e. Membangun kerjasama kolegial antarpegawai yang dilandasi
kepercayaan dan kejujuran
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun
eksternal
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan
h. Efektif dan efisien dalam bekerja
5. Anti korupsi
Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk
memperkaya diri sendiri maupun golongan. Nilai-nilai yang terkandung
dalam aspek anti korupsi antara lain :
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggungjawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil

16
G. KONSEPSI KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang
unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri dari :
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS), b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK), c) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan pimpinan instansi pemerintah serta
harus bebas dari pengarugh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka ASN berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu
bangsa. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN yang
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. PNS berhak memperoleh Gaji,
tunjangan dan fasilitas, Cuti, Jaminan pensiun dan jaminan hari tua,
perlindungan, dan pengembangan kompetensi. Kewajiban pegawai ASN yang
disebutkan dalam UU ASN adalah: 1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan pemerintah yang sah; 2) Menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa; 3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang; 4) Menaati ketentuan peraturan perundang-
undangan; 5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab; 6) Menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang,
baik di dalam maupun di luar kedinasan; 7) Menyimpan rahasia jabatan dan
hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan 8) Bersedia ditempatkan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode prilaku. Kode etik dan kode prilaku
ASN bertujuan untuk menjaga martabat dankehormatan ASN. Kode etik dan

17
kode prilakuyang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang
merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat.
Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
a. Passionate (bersemangat)
b. Progressive (memakain cara terbaik)
c. Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
d. Promth (positif, tanpa curiga)
e. Patience (sabar)
f. Proporsional (tidak mengada-ada)
g. Functional (tepat waktu)
3. Whole of Government
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang
bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.WOG juga
memiliki pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup yang lebih luas di pemerintahan.Oleh karenanya WoG
juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.

H. IDENTIFIKASI ISU
Dapat di identifikasi isu - isu sebagai berikut:
Prinsip Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
ASN Diharapkan
1. Masih Pelayanan Banyak pasien Peningkatan
kurangnya Publik hipertensi yang pengetahuan pasien
pengetahuan kurang mengetahui hipertensi terhadap
tentang tentang penyakitnya penyakitn yang di
hipertensi dikarenakan alaminya dengan
pada pasien kurangnya pemberian edukasi
hipertensi. pemahaman tentang mengenai penyakit dan
pendidikan kesehatan pentingnya berobat
yang diberikan oleh serta pemberian alat

18
tenaga medis serta pendukung untuk
tidak ada alat bantu pasien agar mengingat
yang diberikan untuk jadwal kontrolnya
mengingatkan pasien sehingga tekanan darah
dapat terkontrol dan
mencegah terjadinya
komplikasi.
2. Kurangnya Pelayanan Banyak ibu yang Ibu memahami
pengetahuan Publik kurang paham tentang pentingnya Imunisasi
ibu tentang pentingnya Imunisasi untuk anaknya
Imunisasi
3. Kurangnya Pelayanan Anggota keluarga Anggota keluarga dapat
pengetahuan Publik yang merokok tidak mengetahui dampak
tentang bahaya mengetahui dampak buruk dari merokok
merokok dari asap rokok bagi sehingga berusaha
terhadap kesehatan dirinya dan untuk tidak merokok
anggota anggota keluarganya
keluarga

19
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU
Kesehatan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Batalaiworu masih
dihadapakan pada kondisi semakin bertambahnya angka kejadian penyakit tidak
menular (hipertensi) yang diakibatnya oleh perubahan pola gaya hidup dan
kurangnya pengetahuan dari pesien tersebut. Hipertensi termasuk kedalam
kategori 10 penyakit terbanyak diwilayah kerja puskesmas Batalaiworu dan
masih menjadi prioritas.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, isu prioritas yang diangkat penulis
dalam aktualisasi ini adalah :
a. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada pasien hipertensi.
b. Kurangnya pengetahuan ibu tentang Imunisasi
c. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap anggota keluarga
Tekhnis analisis yang digunakan dalam penilaian kualitas isu adalah, Aktual,
Problematik, khalayak, dan layak (APKL) actual artinya benar-benar terjadi dan
sedang hangat dibicarakan dimasyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki
dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya. Khalayak
artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu yang
masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
a. Aktual : benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan
dimasyarakat.
b. Problematic : isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlud dicarikan solusi sesegera mungkin
c. Kekhalayakan : isu menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Layak. :masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan
inisiatifpemecahan masalah.

B. PEMILIHAN ISU PRIORITAS


Penilaian secara APKL dilakukan menggunakan nilai dengan memberikan
skor rentang 1 sampai 5, semakin tinggi nilai menunjukan bahwa isu tersebut
sangat urgent dan sangat serius untuk segera ditangani.

20
Penilaian isu Total
No. Identifikasi Isu Rengking
A P K L skoring
Kurangnya pengetahuan
1 tentang hipertensi pada 5 5 5 5 25 1
pasien hipertensi.
Kurangnya pengetahuan
2 4 5 5 4 18 3
ibu tentang Imunisasi
Kurangnya pengetahuan
tentang bahaya merokok
3 4 4 5 4 17 2
terhadap anggota
keluarga

Sebagaimana hasil analisis APKL di atas yang terpilih satu isu yang
dominan yaitu Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada pasien hipertensi
di puskesmas Batalaiworu. Isu tersebut dinilai berdasarkan kriteria APKL. Isu
ini selalu terjadi setiap tahunnya dan dampaknya bila pasien kurang paham dan
kepatuhan berobat pasien hipertensi kurang maka berpengaruh pada pasien itu
sendiri karena tekanan darah akan menjadi tidak terkontrol dan semakin tinggi
resiko terjadinya komplikasi. Menurut penulis, isu ini layak diangkat untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan visi puksesmas
Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Yang Profesional, Berkualitas, dan Ramah
Pasien”. Dengan adanya solusi bagi isu tersebut diharapkan pasien dengan
hipertensi dapat meningkatkan pengetahuan pasien.

C. ISU PRIORITAS / TERPILIH


Sebagaimana hasil analisis APKL di atas telah terpilih satu Isu yang dominan
yaitu Masih kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada pasien hipertensi.
Isu ini selalu terjadi setiap tahunnya dan dampaknya bila kurangnya pengetahuan
pasien hipertensi maka berpengaruh pada pasien itu sendiri karena tekanan darah
akan menjadi tidak terkontrol dan semakin tinggi resiko terjadinya komplikasi.
Menurut penulis, isu ini layak diangkat untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Hal ini sejalan dengan visi puksesmas “Menjadi Pusat Pelayanan
Kesehatan Yang Profesional, Berkualitas, dan Ramah Pasien”. Dan misi
“Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Terjangkau Oleh
Masyarakat”. Dengan adanya solusi bagi isu tersebut diharapkan pasien dengan
hipertensi dapat meningkatkan pengetahuannya tentang hipertensi.

21
D. ANALISIS DAMPAK ISU
Dari susunan kegiatan yang di buat ada beberapa dampak yang akan
membuat pengaruh besar tehadap pasien hipertensi demi penigkatan
pengetahuannya, diantaranya :
1. Pasien dapat mengetahui tentang hipertensi
2. Patuh atau rutin mengonsumsi obat anti hipertensi sesuai dosis
3. Keluarga dapat turut ambil bagian dalam mendukung pasien hipertensi
4. Dengan therapi autogenik dan pola makan yang sehat Tekanan darah pasien
dapat terkontrol.
5. Pasien dapat menggunakan atau datang ke fasilitas kesehatan terdekat guna
mengontrol tekanan darah.

E. GAGASAN PEMECAHAN ISU : Peningkatan pengetahuan Tentang Penyakit


Hipertensi Di Desa Wawesa Lingkup Kerja Puskesmas Batalaiworu.

22

Anda mungkin juga menyukai