PROFIL PUSKESMAS
A. Gambaran Umum
1. Keadaan Geografis
Puskesmas Parakan berada diatas sebidang tanah seluas sekitar 1.510
M2 milik Pemerintah Kabupaten Temanggung yang terletak di jalan Kosasih
No. 154 Parakan, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Kode Pos
56254. Merupakan daerah dengan dataran tinggi yang berbukit-bukit terletak
pada ketinggian 1.000 sampai 1.500 Meter , suhu udara antara 20°C - 33°C.
Jarak dari Kota Temanggung 12 Km dengan luas 532.992 hektar. Puskesmas
Parakan termasuk salah satu dari dua puskesmas yang berada di Kecamatan
Parakan Kabupaten Temanggung dengan batas-batas:
3. Kondisi Demografi
NO KELURAHAN / DESA Luas Jumlah Jumlah Kepadatan Jumlah rata-
Wilayah Penduduk Rumah Penduduk/ rata
(Ha) Tangga km2 jiwa/rumah
tangga
a. Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Parakan tahun 2017 sebanyak
34.001 jiwa. Mayoritas mata pencaharian sebagai petani / pekebun yaitu
3.422 jiwa, perdagangan /pedagang 3.123 jiwa, PNS 356 jiwa, perajin 13
jiwa dan sektor lainnya 13.709 jiwa. Jarak puskesmas ke kabupaten 12 km
sedangkan jarak desa terjauh ke Puskesmas 8 km. Semua desa dapat
ditempuh dengan kendaraan bermotor. Alat komunikasi telepon dan
internet sudah tersedia hanya saja tidak dapat menjangkau semua desa.
Untuk sarana pendidikan, terdapat TK sebanyak 21 buah, SD/ MI sebanyak
24 buah, SLTP/ MTs sebanyak 4 buah dan SLTA/ MA sebanyak 3 buah.
Berdasarkan grafik 2.3 dapat dilihat untuk kasus kematian bayi dari tahun
2014-2016 cenderung menurun/turun, dari 5 kasus pada tahun 2014 ,
2015 tetap dan pada tahun 2016 menjadi 3 kasus. Kematian bayi balita
tersebut karena terjadi kelainan bawaan dan penyakit bawaan
2. Angka Kesakitan
Angka kesakitan merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
derajat kesehatan masyarakat. Untuk pencegahan dan pemberantasan
penyakit bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan
kecacatan akibat penyakit serta mencegah terjadinya penularan penyakit
menular.
(1) Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru)
Tuberculosis (TB) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan
kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman tersebut biasanya masuk ke
dalam tubuh manusia melalui udara pernafasan ke dalam paru, kemudian
kuman tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lain melalui
sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, melalui saluran pernafasan
atau penyebaran langsung ke bagian bagian tubuh lainnya. Penyakit ini
dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. TB
menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen
global dalam MDG’s.
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan
pengendalian TB adalah jumlah kasus TB BTA (+) yang ditemukan dan
diobati dalam suatu wilayah.
Grafik 2.4 menunjukkan jumlah kasus TB BTA(+) yang ditemukan di
puskesmas Kecamatan Parakan dari tahun 2014 – 2017 sebagai berikut :
Grafik 2.4 Jumlah kasus Tb BTA + di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Parakan Tahun 2016-2016
Berdasarkan Grafik 2.8 diketahui balita BGM cenderung menurun dari tahun
2014 - 2016, yaitu dari17 kasus menjadi 16 kasus,. Hal ini sudah sesuai
dengan target SPM bidang kesehatan sebesar <1,5%.
1. Pelayanan Kesehatan
Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan
sebagian besar masalah kesehatan dapat teratasi.
a) Manajemen Puskesmas
Selain itu dengan berlakunya UU JKN dan BPJS mulai 1 januari 2014,
sehingga pola pembiayaan di puskesmas yang menganut sistem kapitasi ,
mengharuskan puskesmas dapat memuaskan pelanggannya dengan
pelayan yang bermutu, selalu siap mengatasi keadaan / perubahan
regulasi dan inovasi terhadap pelayanan baru yang dibutuhkan
masyarakat dan pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Pada Tabel 2.1 di bawah ini disajikan kunjungan pasien dan pendapatan
Puskesmas Kecamatan Parakan selama tiga tahun terakhir :
Keluarga Berencana
Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara
15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau
menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk
menggunakan alat / cara KB. Jumlah pasangan usia Subur (PUS) di
Puskesmas Kecamatan Parakan tahun 2016 disajikan pada Grafik 2.13
sebagai berikut :
Grafik 2.13 Jumlah Pasangan Usia Subur di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Parakan Tahun 2016
Berdasarkan Grafik 2.13 dapat diketahui bahwa dari 3007 PUS yang
ada, paling banyak di Desa Pasuruhan sebanyak 5559 Sedangkan yang
paling sedikit di desa Depok Harjo sebanyak 163
c) Imunisasi
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang
penyakit menular yang dapat mematikan, seperti difteri, tetanus, hepatitis
B, tipus, radang selaput otak, radang paru-paru dan masih banyak lagi
penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat
vital agar kelompok beresiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.
Imunisasi ada 2 macam, yaitu imunisasi pasif dan aktif. Imunisasi aktif
adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau
dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi
sendiri. Contonya adalah imunisasi polio dan campak. Sedangkan
imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar
antibodi tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS.
(1) Desa UCI (Universal Child Immunization)
Desa UCI (Universal Child Immunization) merupakan desa di mana ≥
80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat
imunisasi dasar lengkap pada satu kurun waktu tertentu.
Pada tahun 2016 ini Puskesmas Kecamatan Parakan cakupan desa
UCI sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target SPM bidang
kesehatan sebesar 100%, hasil pencapaian tahun 2016 ini sudah
memenuhi target.
j) ASI Eksklusif
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat
gizi yang paling penting dan sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan bayi akan optimal
apabila ASI diberikan sampai dengan usia 6 bulan dan dapat dilanjutkan
sampai anak berusia 2 tahun. Dari data laporan program gizi Puskesmas
Kecamatan Parakan tahun 2016 didapatkan bahwa 272 bayi yang berusia
0-6 bulan semuanya mendapatkan ASI eksklusif sesuai dengan kelompok
umurnya (E1 –E6 ) Persentase cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif
di Puskesmas Kecamatan Parakan tahun 2016 sebesar 100%,sudah
memenuhi target SPM yaitu 81,90%.
k) Garam Beryodium
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah sekumpulan
gejala yang timbul karenaseseorang kurang unsur Iodium secara terus
menerus dalam jangka waktu lama. Kekurangan Iodium saat ini tidak
terbatas pada gondok dan kretinisme saja, tetapi juga berpengaruh pada
kualitas sumber daya manusia secara luas, meliputi tumbuh kembang,
termasuk perkembangan otak sehingga terjadi penurunan potensi tingkat
kecerdasan.
Persentase cakupan garam beryodium di Puskesmas Kecamatan
Parakan sebesar 100%. Pencapaian ini sudah memenuhi /dibawah target
SPM bidang kesehatan yaitu sebesar 100%.
Posyandu
Posyandu adalah salah satu UKBM yang merupakan wujud
partisipasi masyarakat dalam pembangunan di bidang kesehatan.
Puskesmas Kecamatan Parakan mempunyai 67 posyandu, 50 posyandu
masuk strata purnama, dan 4 posyandu masuk strata posyandu mandiri.
3. Keadaan Lingkungan
a. Rumah/Bangunan
Dari 3.214 rumah yang diperiksa pada tahun 2016 di wilayah Puskesmas
Kecamatan Parakan, 2.664 memenuhi syarat sebagai rumah sehat atau
sebesar 83 %.Keadaan ini masih jauh dari harapan,hal ini disebabkan
karena banyak rumah yang belum mempunyai Jamban keluarga
2. Tenaga Kesehatan
Data tenaga kesehatan dan non kesehatan yang ada di Puskesmas
Kecamatan Parakan berdasarkan jenis kepegawaiannya disajikan dalam tabel
2.4 sebagai berikut :
1 Kepala 1 1
2 puskesmas
Dokter umum 1 1
3 Dokter gigi 1 1
4 Asisten 1 1
5 Bidan 11 11
6 Perawat 6 6
7 Perawat gigi 1 1
8 Sanitarian 1 1
9 Analis 1 1
10 Laboratorium
Nutrisionis 1 1
11 Promkes 1 1
12 Epidemiolog 0 0
13 TU 1 1
14 Pramu kantor 1 1
15 Administrasi obat 1 1
16 Penjaga malam 1 1
17 Sopir 1 1
18 Fisiotherapi 1 1
19 Suporting staf 1 1