KEPANITERAAN KLINIK
Disusun oleh :
Pembimbing Fakultas :
Pembimbing Puskesmas :
JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
2022
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada tahun 1892 oleh Van der Scheer, tetapi baru diisolasi pada tahun
masyarakat sejak pertama kali ditemukan hingga saat ini karena tidak
2016, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa
lebih dari 200 serotipe, hadir dalam berbagai inang, termasuk tikus, hewan
kulit, terutama jika ada luka pada kulit. Faktor risiko penyakit ini antara
2
Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis menular yang dapat
adanya tren peningkatan kasus, terhitung dari Januari – Juni 2022 terdapat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1 Kemranjen
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
leptospirosis
2. Manfaat Praktis
3
Meningkatkan pengetahuan terkait penyebaran dan cara mencegah
penyebaran leptospirosis
untuk penelitian
4
II. ANALISIS SITUASI
1. Keadaan Geografi
5
Gambar 1 :
6
Desa binaan dalam wilayah kerja Puskesmas Kemranjen I memiliki
luas total sebesar +3.571,283 Ha. Desa terluas di wilayah kerja Puskesmas
dua/mobil
1. Jumlah Penduduk
7
1 Kemranjen sebanyak 38.123 jiwa, terdiri dari 19.161 jiwa laki-laki
terbesar adalah Desa Kecila sebanyak 6.845 jiwa dan desa yang terendah
Tabel 1 :
NO UMUR LAKI-
PEREMPUAN L+P PROSENTASE
(TAHUN) LAKI
1 2 3 4 5 6
NO UMUR LAKI-
PEREMPUAN L+P PROSENTASE
(TAHUN) LAKI
8
1 2 3 4 5 6
Gambar 2
9
5 10
s/d s/d 15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 -
0 - 4 9 14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74 75+
1,800 140
1,600 120 Laki-laki
1,400
100
1,200
1,000 80 Permpuan
800 60
600
40 Prosentase
400
200 20
0 0
0 - 4 5 10 15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 - 75+
s/d s/d 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74
9 14
3. Kepadatan Penduduk.
1. Tingkat Pendidikan.
penduduk laki-laki dan perempuan usia 15 tahun keatas yang melek huruf
tamat SD/MI sebesar 5.832 (19,4%), tamat SLTP / MTs sederajat sebesar
10
7.073 (26,6%), tamat SMU/ MA/SMK sebesar 6.293 (21,0%), tamat
528 (1,8 %), tamat Akademi/ Diploma sebesar 275 (0,9%), tamat S1/
Gambar 3
11,026
11
Dilihat dari gambar 3 diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
a. Petani : 31,54 %
c. Nelayan : 0,04 %
d. Pengusaha : 1,66 %
g. Pedagang : 6,63 %
j. Pensiunan : 1,26 %
kaum buruh tani yaitu sebesar 55,5% atau setengah dari mata pencaharian
yang ada.
3.Sarana Kesehatan
12
Berdasarkan lampiran buku profil kesehatan Puskesmas 1
Kemranjen tahun
a. Puskesmas : 1
b. Puskesmas Pembantu : 1
c. Poli/BP Swasta : 0
d. Polindes : 0
e. PKD : 0
f. Apotik : 2
g. Rumah Sakit : 0
h. Posyandu : 55
1) Posyandu Pratama : 0
2) Posyandu Madya : 18
3) Posyandu Purnama : 36
4) Posyandu Mandiri : 1
4.Tenaga Kesehatan
a. Tenaga Dokter
13
Puskesmas Kebasen memiliki 4 orang dokter umum. Rasio
tenaga
penduduk.
c. Tenaga Perawat
d. Tenaga Bidan
orang.
Kesehatan
Masyarakat (S.KM).
Kebasen
sebanyak 2 orang.
14
d. Tenaga Ahli Laboratorium Medik
1 orang
analis laboratorium.
e. Tenaga Gizi
orang
dengan
f. Tenaga Kefarmasian
bayi umur kurang dari 28 hari (0-28 hari) per 1.000 kelahiran hidup dalam
15
antenatal care, pertolongan persalinan, dan postnatal ibu hamil di
12 bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB,
kematian usia 0–59 bulan per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu
16
Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi
kesehatan. Selain itu penyebab kematian maternal juga tidak terlepas dari
kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria 4 “terlalu”,
yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat
melahirkan (<20 tahun), terlalu banyak anak (>4 anak), terlalu rapat jarak
kelahiran/paritas (<2 tahun). Pada tahun 2021 tidak ada kasus kematian
B. ANGKA KESAKITAN
1. Malaria
17
Pada tahun 2021 tidak ditemukan kasus malaria. Hal ini karena
2. TB Paru
Jumlah kasus penderita BTA Positif tahun 2021 sebanyak 25 kasus dan
adanya partisipasi aktif dari tokoh masyarakat dalam hal penemuan TB Paru di
Puskesmas 1 Kemranjen.
3. HIV/AIDS
Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga
dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia.
Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2
18
tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah
penderita pneumonia pada balita tahun 2021 sebanyak 6 kasus dan ditangani
1.029. Penemuan diare Januari sampai Desember 232, jadi 232 : 1.029 X 100
melalui vekal oral, terutama berhubungan dengan sarana air bersih, cara
virus dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk aedes aegypty. Penyakit ini
sebagian besar menyerang anak berumur <15 tahun, namun dapat juga
19
C. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
waktu minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu),
minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu) dan minimal
2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu – lahir). Standar waktu
dan atau janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini
komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil. Setiap
komplikasi oleh karena itu pelayanan antenatal harus dilakukan secara rutin,
20
e. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus
ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh
kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator ini digunakan untuk
pada tahun 2021 sebanyak 553 ibu hamil, adapun ibu hamil yang
mendapat pelayanan K-4 adalah sebesar 547 atau 98,91% ibu hamil.
Dibandingkan tahun 2020 ibu hamil sebanyak 542 dan yang mendapatkan
21
Jumlah ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani sebanyak 137
Jumlah sasaran ibu yang bersalin tahun 2021 sebanyak 547 orang.
Jumlah Ibu nifas tahun 2021 sebanyak 547 orang dan Jumlah yang
Jumlah bayi lahir hidup tahun 2021 sebanyak 527 bayi dan yang
sebesar 6,8% dari bayi yang lahir. Bayi BBLR yang ditangani sebanyak 36
Tingginya kasus BBLR disebabkan oleh tingginya kasus anemia pada ibu
hamil, KEK dan banyaknya kasus kehamilan diusia kurang dari 20 tahun.
22
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2021 berdasarkan
Jumlah PUS tertinggi di Desa Kecila sebesar 1.005 PUS atau sebesar
17.97 % dari jumlah PUS yang ada. Dari jumlah PUS tersebut, peserta
5. Pelayanan Imunisasi
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari paska persalinan oleh tenaga
setelah persalinan.
14 hari)
2 hari)
23
Target cakupan ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan nifas
sebesar 100%.
Anak balita adalah anak berumur 12–59 bulan. Setiap anak umur
bulan, minimal 8x dalam setahun yang tercatat di Kohort Anak Balita dan
Taman Bermain, Pos PAUD, Taman Penitipan Anak dan Taman Kanak-
Kanak, serta Raudatul Athfal dll. Bila berat badan tidak naik dalam 2
bulan berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah
penilaian perkembangan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian, pemeriksaan daya dengar, daya lihat. Jika ada
24
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12-
bulan) dan tercatat pada Kohort Anak Balita dan Prasekolah atau
A dosis tinggi yaitu dosis 100.000 IU berwarna biru diberikan pada anak
usia 6-11 bulan dan 200.000 IU berwana merah diberikan pada anak usia
12–59 bulan, diberikan 2 kali per tahun (bulan Februari dan Agustus).
pertumbuhan balita melalui pengukuran perubahan berat badan setiap bulan sesuai
umur. Balita yang rutin menimbang adalah balita yang selalu terpantau
25
pertumbuhannya, dan semakin besar peluang masalah gizi bisa ditemukan secara
dini. Dalam ruang lingkup yang lebih luas balita di timbang atau D/S merupakan
akumulasi peran serta ibu, keluarga, kader, dan seluruh komponen masyarakat
kegiatan Posyandu.
b. Jumlah balita yang terdaftar dan punya KMS (K) = 2.475 anak
26
Tingkat partisipasi masyarakat dan efek penyuluhan bila
penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya.
Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindak lanjuti dengan rencana
jika ditemukan balita yang berada di bawah garis merah (BGM) atau dua
kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status gizi dengan
Puskesmas maka segera dirujuk ke rumah sakit. Pada tahun 2021 angka
27
kejadian balita gizi buruk menurut indikator BB/TB ada 5 anak dan
UKS/ kader kesehatan sekolah tahun 2021 sebesar 100 %. Jumlah siswa
kelas satu SD/MI sebanyak 470 siswa dan yang dijaring sebanyak 470
siswa, hal ini sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal tahun 2021
sebesar 100 %.
28
Cakupan TTU yang memenuhi syarat ada 73,8 % atau 118 TTU
dari 160 TTU. Dari TTU yang diperiksa kebanyakan masalah yang ada
b. Jumlah balita yang terdaftar dan punya KMS (K) = 2.475 anak
(N/D) = 89.09%.
29
III. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN PRIORITAS
MASALAH
2021
No. Penyakit
1 Diare
30
2 Demam tifoid
3 Susp. TB paru
4 DBD
31
IV. TINJAUAN PUSTAKA
32
V. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Populasi
a. Populasi target
b. Populasi terjangkau
2. Sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
33
1. Bekerja di kemranjen namun tidak berdomisili di kemranjen.
C. Sampling
terdiagnosis leptospira dan populasi kontrol sesuai kriteria inklusi dan eksklusi.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
B.jenis pekerjaan
c.Perilaku PHBS
2. Variabel Terikat
E. Definisi Operasional
34
bekerja bekerja 1.memakai apd
2.tidak memakai
apd saat bekerja
Perilaku PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Dikategorikan Nominal
Sehat adalah perilaku atau menjadi 2
tindakan mengupayakan 1.PHBS baik
kebersihan dan kesehatan 2.PHBS tidak
dari kemauan diri sendiri baik
dan menularkannya
kepada orang lain.
Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dari skrining
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
distribusi frekuensi.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat yaitu faktor perilaku yang berhubungan dengan factor penularan
leptospira. Uji yang digunakan adalah uji parametrik berupa uji Pearson apabila
data terdistribusi normal dan varian homogen (p>0,05). Apabila data terdistribusi
tidak normal dan tidak homogen, dilakukan transformasi. Jika telah dilakukan
35
transformasi data namun tetap data terdistribusi tidak normal, dilakukan uji non
36
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
37
VII. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
38
VIII. RENCANA KEGIATAN (Plan of Action)
39
IX. PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROGRAM
40
X. KESIMPULAN DAN SARAN
41