Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sumber daya yang harus dipersiapkan adalah kesiapan tenaga
pelaksa gizi sebagai ujung tombak dari program gizi untuk itu peningkatan
pelaksanaan kegiatan program bina gizi masyarakat menuntut peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan dalam pengenalan masalah serta ateratif
pemecahan, yang meliputi perencanaan, pengolahan teknis dan administrasi
serta penilain program ditingkat puskesmas.

Pengethuan dan ketrampilan dalam pengenalan masalah dan


perencanaan program gizi ditingkat puskesmas merupakan kebutuhan dan bekal
yang sangat penting bagi mahasiswa, sehingga diharapkan dapat mengelola
program bina gizi ditingkat puskesmas.

Untuk memenuhu kebutuhan tersebut, mahasiswa harus melaksanakan


Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ditingkat puskesmas dalam bentuk latihan
pelaksanaan intervensi masalah kesehatan atau gizi masyarakat untuk
melengkapi pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dikelas.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pada akhir kegiatan PKL, mashasiwa mampu memahami dan melaksanakan
program gizi masyarakat ditingkat puskesmas.

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi struktur organisasi puskesmas serta peran atau tugas,
tanggung jawab dan fungsi dari masing-masing ketenagaan dalam upaya
pembangaunan kesehatan dan gizi ditingkat puskesmas.

1
b. Mengidentifikasi berabagai maslah kesehatan atau gizi ditingkat
puskesmas.
c. Mengkaji upaya penangulangan masalah kesehatan atau gizi ditingkat
puskesmas
d. Melaksanakan perencanaan dan intervensi masalah kesehatan atau gizi
ditingkat puskesmas.
e. Mengkaji pelaksanaan eveluasi program gizi ditingkat puskesmas.
f. Menyusun laporan kegiatan

C. Lokasi PKL
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di Puskesmas Nania

2
BABA II
PELAKSANAAN PKL

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS NANIA


1. Visi dan Misi
a. Visi
Visi Puskesmas Nania adalah: “ menjadikan puskesmas nania sebagai pusat
pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat”.
b. Misi
Misi Puskesmas Nania adalah:
1) menggerakan kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
2) meningkatkan kualitas pelayanan bermutu dan terjangkau bagi
masyarakat.
3) Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan
4) Menjadikan puskesmas sebagai pusat informasi kesehatan.
5) Menjalin kerja sama yang baik dengan lintas sector dalam rangka
mendukung derajat kesehatan masyarakat
2.  Motto
‘’ Ale sehat beta senang ‘’

3. Letak Dan Batas Wilayah


Secara geografisnya, letak dan batas Kota Ambon berada antara 30 - 40
LS dan 1280 - 1290 BT,dengan luas wilayah 377 km2, dan sesuai hasil survey
tata Guna Tanah tahun 1980, Luas Daratan 359,45 km 2 Batas Utara : Kabupaten
Maluku Tengah (Kec, Leihitu: Desa Hitu dan Kaitetu) Batas Selatan : Kabupaten
Maluku Tengah (Kec, Salahutu, Desa Suli) Batas Barat : Kabupaten Maluku
Tengah ( Kec, Leihitu Desa Hattu )

4. Luas Dan Jarak


Puskesmas Nania terbagi atas dua (2) Desa, luas wilayah puskesmas Nania
seluruhnya 6,12 Km2 yang terdiri dari :
1. Desa Nania 0.12 km2,

3
2. Desa Waiheru 6.00 km2,
Jarak tempuh dari Pusat Kota Ambon ke Puskesmas dan Desa adalah
sebagai berikut:
1. Puskesmas : 20 Km
2. Desa Nania : 20 Km
3. Desa Waiheru : 20,5 Km

a. Kecamatan Teluk Ambon Baguala

Yang terjauh 17 Km dari Desa Laha, sedangkan yang terdekat 4 Km dari


Desa Halong

b. Kecamatan Teluk Ambon

Yang terjauh adalah 36 Km dari desa Laha dan yang terdekat adalah 19 Km
dari desa Hunut

4
5. Topografi ( data Desa setempat)
Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Nania terdiri dari daerah dataran
rendah/landai seluas kurang lebih 5,07 Km² atau 62,44% dan dataran berbukit
yang berlereng terjal kurang lebih 3,05 Km² atau 37,56% dan dari luas seluruh
datarannya. Wilayah daratan tersebar pada 3 (Tiga) Desa dan dikelompokan
dalam 3 (Tiga) lokasi yaitu :
a. Nania dan sekitarnya (areal ketinggian 0 – 60 meter dan kemiringan 90 0
seluas 0,4 Km2.
b. Waiheru dan sekitarnya dengan areal ketinggian 0 – 30 meter dan kemiringan
450 seluas 1,05 Km2.

6. Iklim
Kota Ambon dipengaruhi oleh dua macam iklim yaitu iklim laut tropis dan
iklim musim. Kedua musim ini diselingi oleh musim pancaroba yang merupakan
transisi dari kedua musim tersebut. Musim barat umumnya berlangsung dari
bulan Desember sampai dengan bulan Maret sedangkan pada bulan April adalah
musim transisi ke musim timur. Musim timur berlangsung dari bulan Mei sampai
dengan bulan Oktober, disusul oleh masa pancaroba pada bulan November
yang merupakan transisi ke musim Barat. Namun oleh pengaruh pemanasan
global akhir-akhir ini maka sering terjadi pergeseran waktu terjadinya musim atau
iklim di atas, sehingga kota Ambon sudah hampir tidak mengalami dua musim
dengan waktu yang sama.

7. Kependudukan
Jumlah penduduk Puskesmas Nania Kota Ambon tahun 2018 yang didapat
dari hasil pendataan oleh Desa/kelurahan, sebanyak 14.672 jiwa, terdiri dari
laki-laki sebanyak 7055 jiwa atau 49.2 %, dan perempuan sebanyak 7297 jiwa
atau 50.8 %, dengan rincian penduduk per Desa/kelurahan sebagai berikut :
1) Desa Nania 4.084 jiwa
2) Desa Waiheru 6.953 jiwa

5
Tabel 01.
2
Kepadatan Penduduk Per Km Puskesmas Nania Tahun 2018
Luas
Desa/ Jumlah Jumlah Rata2 Kepadatan
Wilayah
kelurahan Penduduk Rumah T Jiwa / RT Penduduk
Km2

Desa Nania 0.12 4.084 644 6.34 34033.3

Desa
6.00 6.953 2.948 2.36 1158.8
Waiheru

Grafik 01. Jumlah Penduduk Puskesmas nania Tahun 2017-2018

75+ 312

70 - 74 431

65 - 69 721

60 - 64 1,016

55 - 59 1,120

50 - 54 1,277

45 - 49 1,321

40 - 44 1,282

35 - 39 1,226 Tahun 2018

30 - 34 1,162

25 - 29 1,297

20 - 24 1,161

15 - 19 684

10 - 14 719

5-9 517

0-4 106

0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400

6
8. Pendidikan
Pendidikan merupakan bagian yang vital dalam kehidupan suatu
masyarakat, untuk itu pemerintah berusaha dengan sungguh-sungguh
memperhatikan sektor ini, terlihat dari sarana-prasarana pendidikan di wilayah
kerja Puskesmas Nania sebagai berikut jumlah SD 10 unit, SDLB sebanyak 1
unit, jumlah SMP 2 unit, MTS sebanyak 1 unit, Jumlah SMA 2 unit, SMK 1 unit
dan SUPM 1 unit.
Jumlah jiwa di wilayah kerja Puskesmas Nania tahun 2018 sebanyak
14,672 Jiwa, dengan derajat pendidikan masyarakat wilayah kerja Puskesmas
Nania Tahun 2018 yang memiliki ijasa atau mengenyam pendidikan dari sekolah
dasar sampai perguruan tinggi terdiri dari SD 1.744 Orang, SMP/MTS 1.377
Orang, SMA/SMK/MA 3.152 Orang, Sekolah Menengah Kejuruan 786 Orang,
Diploma I/Diploma II 34 Orang, Akademi/Diploma III 502 Orang,
S2/S3(Master/Doktor) 373 Orang.
Tabel 02.
Penyakit Utama di Puskesmas Nania Tahun 2018
No
Nama Penyakit Jumlah %
.
1 Infeksi Akut Lain pada Saluran Pernafasan Bag.atas 1975 32
2 Ginggivitas & Penyakit Periodental 662 12.8
3 Penyakit Tulang Belulang, Radang Sendi Termasuk 630 12.2
Rematik
4 Penyakit Kulit Alergi 429 8.29
5 Penyakit Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian 374 7.23
Bawah
6 Gastritis 340 6.57
7 Diare 219 4.23
8 Penyakit Kulit Infeksi 150 2.90
9 Penyakit Tekanan Darah Tinggi (HT) 111 2.14
10 Penyakit Kulit Karena Jamur 95 1.64
Total angka kesakitan : 5.175

7
9. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Unit Gizi Puskesmas Nania untuk
memenuhi kualitas pelayanan kegizian adalah sebagai berikut :
a. Papan nama “Pojok ASI” yang dapat terlihat jelas oleh pasien.
b. Peralatan penunjang pelayanan kegizian, antara lain food model, liflet,
timbangan pengkuuran IMT, kotak saran dan lain-lain.
c. Tersedia tempat dan alat untuk mendisplai informasi gizi dalam upaya
penyuluhan pasien, misalnya leaflet , tempat untuk memasang poster.
d. Ruang dengan suhu ruang yang terkontrol. Hal ini untuk memastikan
kenyamanan pasien.
e. Tersedia Ruang Konseling bagi pasien yang menginginkan konsultasi
gizi dengan tenaga gizi.

10. Struktur Organisasi


Puskesmas Nania dipimpin oleh seorang Pimpinan Puskesmas yakni Ibu Sitri
Kaisuku,SKM. Dalam pelaksanaannya, Pimpin Puskesmas dibantu oleh Unit
Tata Usaha yang bertanggung jawab dalam pengelolaan data dan informasi,
perencanaan dan penilaian, keuangan, serta pengelolaan umum dan
kepegawaian. Lebih lengkapnya struktur organisasi Puskesmas Nania dapat
dilihat di lampiran.

11. Ketenagaan puskesmas nania sebagai berikut :


a. Dokter Umum : 2 orang
b. Dokter Gigi : 1 orang
c. SKM : 2 orang
d. S.Kep / Ners : 1 orang
e. S1 Farmasi : 1 orang
f. S1 Akutansi : 1 orang
g. DIII Keperawatan : 8 orang
h. DIII Kebidanan : 6 orang
i. DIII Gizi : 1 orang

8
j. DIII Kesling : 1 orang
k. DIII Kesehatan Gigi : 1 orang
l. DIII Analis : 1 orang
m. DI Gizi : 1 orang
n. DI Kesling : 1 orang
o. SMK Kesehatan : 1 orang
p. SD : 1 orang

12. Status Kepegawaian Puskesmas Nania sebagai berikut :


a. Pegawai PNS : 19 orang
b. Pegawai Kontrak : 6 orang
c. Pegawai sukarelawan : 4 orang
d. Klining Service : 1 orang

9
B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKL
1. Mengidentifikasi struktur organisasi puskesmas serta peran/tugas, tanggung
jawab dan fungsi dari masing-masingketenagaan dalam upaya pembangunan
kesehatan dan gizi ditingkat puskesmas.
a. Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Puskesmas
Adapun struktur serta tugas dan fungsi dari masing-masing ketenagaan
adalah sebagai berikut :
1) Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas Nania adalah Ibu Sitri Kaisuku,SKM yang
mempunyai fungsi dan tugas yaitu:
a) Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen pembimbing dan supervise
b) Mengadakan koordinasi ditingkat puskesmas
c) Sebagai penggerak pembangunan kesehatan ditingkat kecamatan
d) Sebagai tenaga ahli pendamping camat
e) Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
dipuskesmas.
2) Koordinator Tata Usaha
Tata Usaha Puskesmas Nania adalah bapak Ruslan Mabelatu yang
mempunyai tugas yaitu :
a) Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit tata usaha
b) Mengkoordinir dan peran aktif terhadap kegiatan di unit tata usaha
c) Menggantikan tugas kepala puskesmas bila kepala puskesmas
gberhalangan.
3) Keuangan
a) Melakukan perencanaan keuangan
b) Mereslisasikan keuangan
c) Membantu pembukuan/keuangan kas
d) Mengambil dana operasional puskesmas serta yang berkaitan
dengan kesejahteraan pegawai pencatatan dan pelaporan
e) Membuat pertanggungjawaban dana BOK
f) Menerima setoran dari masing-masing unit pelayanan

10
g) Mengkoordinir bendahara di puskesmas
h) Melakukan setoran perda ke kas daerah.
4) Umum
a) Registrasi surat masuk dan keluar
b) Melanjutkan desposisi pimpinan
c) Membuat konsep surat
d) Mengkoordinir kegiatan petugas bagian perbaikan sarana
puskesmas
e) Mengarsipkan surat
f) Melakukan kegiatan yang bersifat umum
g) Mengkoordinir pembuatan spanduk yang bersifat umum.
5) Kepegawaian
a) Membuat laporang kepegawaian (absensi, bezzeting, RUK, Laporan,
Triwulan, Tahunan)
b) Mengetik DP3 yang sudah diisi nilai oleh atasan langsung
c) Mengusulkan cuti dan kenaikan pangkat
d) Mengusulkan tujuan pegawai
e) Membuat absensi (ijin, cuti, sakit)
f) Membuat absensi mahasiswa/siswa yang praktek di puskesmas
g) Membuat perencanaan untuk mengembangkan kualitas SDM staf
puskesmas
h) Menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas dengan
persetujuan kepala puskesmas
6) Data dan Informasi
a) Sebagai pusat informasi puskesmas
b) Mengumpulkan dan mengecek laporan puskesmas sebelum dikirim
ke dinas kesehatan
c) Mengkaji laporan dalam bentuk visualisasi data
d) Mengidentifikasi masalah program dari hasil visualisasi data dan
menyerahkan hasilnya kepada koordinator perencanaan dan
penilaian.

11
7) Perencanaan dan Evaluasi
a) Mengkoordinir kegiatan tim perencanaan dan penilaian
b) Menyusun laporan hasil evaluasi dan perencanaan untuk
selanjutnya diserahkan kepada coordinator
c) Mengarsipkan hasil kegiatan
d) Pencatatan dan pelaporan
e) Koordinator dan bertanggung jawab dalam penyusunan
perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P2M, Promkes, KIA/KB,
Gizi dan kesling
8) Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Koordinator dan bertanggung jawab dalam penyusunan
perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P2M, Promkes, KIA/KB,
Gizi dan kesling
b) Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya
c) Pencatatan dan pelaporan.
9) Koordinator Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2M)
a) Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit P2M
b) Mengkoordinir dan berperan aktif di kegiatan unit
c) Ikut serta aktif mencegah dan mengawasi terjadinya peningkatan
kasus penyakit menular serta menindaklanjuti terjadinya KLB
d) Pencatatan dan pelaporan
10) Pemegang Program Surveilens
a) Berperan aktif secara dingin melakukan pengamatan terhadap
penderita, kesling, perilaku masyarakat dan perubahan kondisi
b) Analisis tentang KLB
c) Penyuluhan kesehatan serta intensif
d) Pencatatan dan pelaporan
11) Pemegang Program P2 Imunisasi
a) Pelaksanaan imunisasi polio, campak, HB, BCG, DPT pada bayi di
tempat pelayanan kesehatan (puskesmas, posyandu dan pustu)

12
b) Pelaksanaan imunisasi TT pada BUMIL dan WUS di tempat
pelayanan kesehatan
c) Penyuluhan imunisasi sweeping ke rumah target yang tidak datang
ke tempat pelayanan kesehatan
d) Pelaksanaan BIAS ditiap SD oleh tim puskesmas .
e) Pengambilan vaksin ke dinas kesehatan kota Ambon 1 kali sebulan
f) Sterilisasi alat dan pemeliharaan coldcain di puskesmas atau pustu
g) Merencanakan kepersediaan dan kebutuhan vaksin secara teratur
h) Monitoring/evaluasi PWS
i) Pencatatan dan pelaporan.
12) Pemegang Program P2 Diare
a) Penyuluhan dan memasyarakatkan hidup bersih dan sehat
b) Kaporisasi sumur-sumur dan air sebanyak 2 kali setahun
c) Surveillance yaitu mengurangi dan menghindari kontak untuk
penyebaran kasus
d) Pencatatan dan pelaporan
e) Penemuan dan pengobatan pendeita diare di dalam maupun di
luar gedung
f) Aktif dalam penyelidikan KLB/peningkatan kasus luar biasa
g) Pencatatan dan pelaporan.
13) Pemegang Program P2 TB
a) Penyuluhan tentang TB serta kunjungan dan follow up ke rumah
pasien
b) Pencatatan dan pelaporan kasus
c) Penemuan secara dini penderita TB
d) Pengobatan penderita secara lengkap
e) Koordinasi dengan petugas laboratorium terhadap penderita
atau tersangka TB untuk pemeriksaan sputum atau lahap
mencari basil tahan asam (BTA+P)
f) Pencatatan dan pelaporan

13
14) Peningkatan Program P2 Infeksi Akut Saluran Pernapasan Atas
(ISPA)
a) Penyuluhan tentang ISPA
b) Penemuan secara dini penderita ISPA
c) Pengobatan penderita secara lengkap
d) Pencatatan dan pelaporan
15) Pemegang Program P2 Rabies (Anjing Gila)
a) Pencatatan pasien yang di gigit HPR (hewan penular rabies)
b) Pemberian vaksin anti rabies (VAR) bagi pasien yang digigit
anjing
c) Pengambilan vaksin
d) Pencatatan dan pelaporan
16) Pemegang Program Promosi Kesehatan
a) Mengkordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
promosi kesehatan di wilaya kerja puskesmas
b) Perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi kegiatan promosi di
laksanakan bersama-sama dengan kordinator program terkait
c) Kegiatan dalam gedung
- Penyuluhan langsung kepada perorangan maupun
kelompok penderita dipuskesmas/pustu
- Penyuluhan tidak langsung melalui media poster
d) Kegiatan di luar gedung
- Penyuluhan kelompok melalui posyandu dan sekolah
- Kordinator pelaksana perilaku hidup dan sehat(PHBS)
kordinator pelaksanaan bayi sehat
- Pencatatan dan pelaporan.
17) Pemegang Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Miskin (JPKMM)
a) Pendataan KK dan anggota gakin
b) Penyusunan, perencanaan dan operasional JPKMM
c) Pencatatan operasional dana JPKMM

14
d) Pelayanan kesehatan untuk anggota JPKMM
e) Penyuluhan tentang prosedur dan tatalaksana pemanfaatan
kartu gakin
f) Pencatatan dan pelaporan
18) Koordinator untuk Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga
Berencana (KB) dan Gizi
a) Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit KIA, KB,
Gizi, Kesehatan anak dan kesehatan remaja
b) Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya
c) Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi terjadinya masalah
dan mencegah masalah yang ada di unitnya
d) Pencatatan dan pelaporan.
19) Pemegang Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a) Pemeliharaan kesehatan ibu dari hamil, melahirkan dan
menyusui serta bayi, anak balita dan anak prasekolah dan
sampai usia lanjut
b) Imunisasi tetanus toxoid (TT) dua kali pada ibu hamil
c) Melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak ( DDTK ) bagi
anak balita dan anak usia pra sekolah
d) Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam
mencapai tujuan program KIA, Gizi, dan perkembangan anak
e) Pelayanan KB pada semua PUS, dengan perhatian khusus
kepada mereka yang melahirkan anak berkali-kali karena
termasuk golongan ibu berresiko tinggi (Resti)
f) Pengobatan bagi ibu untuk jenis penyakit ringan
g) Kunjungan untuk rumah, untuk puskesmas bagi yang
memerlukan pemeliharaan memberi keterangan dan pendidikan
kesehatan untuk mengadakan pemantauan pada mereka yang
lalai mengunjungi puskesmas serta meminta agar mereka
datang ke puskesmas
h) Pembinaan dukun bayi

15
i) Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak
j) Pengobatan bagi bayi, ibu balita dan anak prasekolah untuk
jenis penyakit ringan
k) Melaksanakan MTBS
l) Pencatatan dan pelaporan.
20) Pemegang Program Keluarga Berencana (KB)
a) Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
b) Pelayanan kontrasepsi
c) Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB
d) Pelayanan rujukan KB
e) Pencatatan dan pelaporan.
21) Pemegang Program Gizi
a) Upaya perbaikan gizi keluarga (UPGK)
- Penimbangan bayi dan menginventaris jumlah dan sarana
posyandu
- Pemantauan status gizi bayi dan balita posyandu
- Pemberian PMT Penyuluhan
- Pemberian PMT Pemulihan
- Pemberian Kapsul Vitamin A bagi bayi dan balita
- Pemantauan pemakain garam beriodium di masyarakat
- Pemantaun status gisi anak sekolah ( SD )
- Pemberian obat cacing bagi balita dan anak sekolah
b) Sarana posyandu
- Gedung posyandu
- Sistem 5 meja
- Pojok ASI
- Poster dan lieflet
c) Penanggulangan Anemia Gizi Besi
- Distribusi tablet Fe
- Penyuluhan
- Pengadaan bahan dan obat Fe

16
d) Penanggulangan GAKI
- Monitoring garam beriodium
- Penyuluhan
- Pengadaan bahan iodium test
e) Penanggulangan Defisiensi Vitamin A
- Balita
- Ibu nifas
- Penyuluhan
- Pengadaan obat
f) SKPG (Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi)
- PSG (pengadaan blangko dan pelaksanaan PSG)
- PKG (penyuluhan konsultasi gizi)
- Intervensi kasus gizi buruk/pemberian PMT
g) Pengembangan konseling gizi
h) Pembinaan dan evaluasi
i) Pencatatan dan pelaporan
22) Pengembangan Program Kesehatan Lingkungan
Pemegang program kesehatan lingkungan
a). Menyususn perencanaan dan evaluasi di unit kesling
b). Mengurangi bahkan bahkan menghilangkan semua unsur fisik
dan lingkungan berpengaruh buruk terhadap kesehatan
masyarakat
c). Penyehatan air bersih
d). Penyehatan pembuangan sampah
e). Penyehatan lingkungan pemukiman
f). Penyehatan pembuangan air limbah
g). Penyehatan makanan dan minuman
h). Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
i). Pengawasan tempat pengelolah pestisida
j). Pembakaran sampah medis
k). Pencatatan dan pelaporan

17
23) Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
a) Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit dan
ASKES
b) Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya
24) Pemegang Program Pengobatan
a) Menentukan target sasaran serta merencanakan kebutuhan
obat dengan gudang farmasi
b) Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama
c) Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi
d) Penemuan dan pencatatan kasus
e) Menemukan kasus tertinggi di wilayah kerja (rekap kasus
penyakit terbanyak)
f) Pencatatan dan pelaporan
25) Koordinator OPTF Jaringan Pelayanan Puskesmas
a) Menyususn perencanaan daan evaluasi kegiatan di unit P3K.
b) Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.
26) Koordinator Unit P3K
a) Mengkoordinir kegiatan P3K
b) Mempersiapkan semua kebutuhan, jadwal acara dan petugas
P3K
c) Pencatatan dan pelaporan
27) Pemegang Program Usia Lanjut
a) Pendataan usila
b) Kegiatan promotif dengan penyuluhan gizi, Kes, di masa tua,
agama, dan lain-lain ke masyarakat dan kelompok usia.
c) Senam kesegaran jasmani
d) Meningkat PSM dengan cara mengikutsertakan masyarakat
dalam perencanaan dan pelaksanaan.
e) Kegiatan preventif dengan pemeriksaan berkala

18
f) Kegiatan pengobatan melalui pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan
g) Pencatatan dan pelaporan
28) Pemegang Program Kesehatan Gizi dan Mulut
a) Menyususn perencanaan
b) Melaksanakan UKGS dan UKGMD
c) Pelayanan berupa pemeriksaan, perawatan, pengobatan,
penambahan, pencabutan, pembersihan, karang gigi serta
rujukan gigi dan mulut.
d) Pencatatan dan pelaporan
29) Pemegang Program Laboratorium
a) Mempersiapkan dan memeriksa sediaan serta menegakan
diagnose (darah, urin, tinja, seputum, dan lepra)
b) Mengirim sediaan untuk di periksa di tingkat pelayanan yang
lebih tinggi sesuai dengan system rujukan pelayanan
kesehatan
c) Merencanakan kebutuhan bahan dalam setahun
d) Pemeriksaan khusus TBC / Cross Check
e) Memeriksa sediaan yang di kirim dari BLK (pemantauan mutu
eksternal)
f) Pencatatan dan pelaporan
30) Pemegang Program Gudang Obat
a) Merencanakan anggaran dan pengadaan obat serta
pendistribusian obat
b) Penerimaan, penanggulangan, dan penyimpanan obat
puskesmas maupun pustu
c) Pengecakan kerapian gudang obat
d) Pencatatan dan pelaporan
31) Pemegang Program Logistik
a) Menyusun perencannaan dan evaluasi
b) Penerimaan dan pengeluaran logistic

19
c) Pengecekan terhadap keadaan logistic (registrasi, KIR, dll)
d) Pencatatan dan pelaporan
32) Koordinator Program Apotik
a) Melayani resep sesuai petunjuk serta mengatur kebersihan
dan kerapian apotik
b) Penyuluhan lansung ke pasien tentang tata cara pemakaian
obat
c) Pengecekan obat yang telah di keluarkan/sesuai harian obat
d) Pencatatan dan pelaporan

2. Mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan/gizi ditingkat puskesmas Nania


Tabel 03
Masalah Gizi Dipuskesmas Nania
Pencapain Tindak lanjut
No Variabel Target

54 % Dilakukan sweeping D/S di


1 D/S 70 % seluruh wilayah posyandu
( 13 posyandu )
15 % Dilakukan pemantauan kantong
2 ASI 60 % ASI 1 bulan sebanyak 3 kali
Esklusif

2% Telah diberikan PMT pemulihan


3 Gizi 0%
kurang
( BGM )

20- Tingkatkan penyukuhan


4 IMD 706 % mengenai IMD dan ASI
esklusif
100 % - Pertolongan melahirkan
hasrus di nakes dan faskes

3. Mengkaji Upaya Penanggulangan Masalah Kesehatan/Gizi diTingkat


Puskesmas

20
Kegiatan intervensi gizi di dalam upaya pembangunan kesehatan dan gizi
pada Puskesmas Nania biasanya dilakukan evaluasi program yang dijalankan
oleh pihak Puskesmas. Dimana dalam hal ini dilakukan beberapa hal
diantaranya pemberian vitamin A bagi bayi dan balita, PMT ibu hamil untuk
mencegah terjadinya bumil KEK, pemberian PMT anak balita ( 6 – 59 bulan )
untuk mencegah terjadinya kasus gizi buruk, konseling mengenai pentingnya
ASI Esklusif dan penyuluhan mengenai pentingnya IMD. serta memberikan
penyuluhan tentang gizi seimbang sehingga masalah gizi dipuskesmas nania
dapat diatasi.

4. Melaksanakan perencanaan dan intervensi masalah kesehatan/gizi ditingkat


puskesmas
Perencanaan jenis program kesehatan di tingkat puskesmas dalam
setahun khususnya dibidang gizi meliputi :

a. Posyandu bayi dan balita dengan pencapaian target D/S 75 % per


tahun
b. Pemantauan pemberian vitamin A dengan pencapain target 80 %
per tahun
c. Pemantauan ASI Esklusif 1 bulan sebanyak 3 kali dengan target 80
% per tahun
d. Pemberian PMT pemulihan kepada balita gizi kurang dan buruk
dengan target 100 % per tahun
e. Pemantauan garam beriodium ditingkat masyarakat dengan target
100% per tahun
f. Pemberian obat cacing anak balita ( 1 – 5 tahun ) dengan target
100% per tahun

5. Mengkaji pelaksanaan evalusasi program gizi di tingkat puskesmas

21
Evaluasi program gizi ditingkat puskesmas khususnya Puskesma Nania yakni
dilakukan dengan melihat hasil akhir dari berbagai jenis program yang
dijalankan dalam satu tahun seperti:

a. Pemantauan D/S, N/S dan K/S apakah sudah mencapai target atau
belum sehingga akan dilakukan sweeping.
b. Pemantaun ASI Esklusif sehingga dapat diketahui apakah sudah
mencapai target atau belum.
c. Pemantauan garam beriodium dimasyarakat untuk mengetahui
apakah masyarakat sudah 100% memakai garam beriodium atau
belum.

Sehingga dari situlah maka dapat diketahui ada tidaknya keberhasilan dari
program yang dijalalankan setiap tahunnya.

22
C. Pembahasan (kajian manajemen program gizi di Puskesmas Nania dengan
teoritis)
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan
terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan
hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan
(Depkes, 2009).
Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Puskesmas
merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah
kerja Puskesmas ditentukan oleh Bupati/Walikota, dengan saran teknis dari kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu
kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas
daerah, keadaan geografik, dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Sasaran penduduk
yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap Puskesmas
Petugas puskesmas sekarang merupakan kebutuhan yang sangat mendesak
untuk segera dipenuhi. Pemikiran ini bukan hanya semata karena meringankan
kegiatan puskesmas yang sudah semakin banyak itu, namun juga mengingat
( kaitannya dengan jumlah ) tenaga yang masih dibutuhkan di banyak puskesmas
sangat perlu ada di Puskesmas. Pelayanan kesehatan yang sudah menjadi hak
penduduk, haruslah sudah dilaksanakan dengan prima karena itu dalam menjamin
ketersediaan pelayanan kesehatan yang optimal.

23
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
Kinerja Puskesmas Nania telah sesuai dengan SK. Menkes. RI. No.
128/Menkes/SK/II/2004 dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan melaksanakan upaya kesehatan wajib pembangunan
untuk kesehatan masyarakat maupun perorangan.
B. Saran
Kinerja Puskesmas Nania sudah baik, perlu dipertahankan serta ditingkatkan lagi
agar dapat mencapai tujuan yang ditargetkan. Setiap jenis kegiatan diusahakan
untuk melakukan penyesuaian dengan kondisi wilayah kerjanya. Selain itu
diharapkan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat agar berkenan mengikuti
kegiatan yang telah diprogramkan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, terutama kegiatan yang menyangkut kesehatan dan Gizi.

24
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1984. Pedoman Kerja Puskesmas. Jilid 1. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia. Jakarta.

Anonim. 1990. Pedoman Kerja Puskesmas. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Azrul Azwar. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. Jakarta : Binarupa.
Aksara.

Chua, S.S., Ramachandran, C.D., dan Paraidathathu, T.T., 2006. Response of


community pharmacists to the presentation of back pain : a simulated patient
study. The International Journal of Pharmacy Practice, p. 171- 178.

Departmen Kesehatan. 2009. Sistem Kesehatan. Jakarta.

Departmen Kesehatan. 2007. Direktorat Jendral Bina pelayanan Medik Standar Minimal
Pelayanan Kesehatan Gigi Puskesmas.

Pemerintah Republik Indonesia. 2009a. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan. Pemerintah Republik Indonesia. Jakarta.

25
26

Anda mungkin juga menyukai