Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PKL AGK

Disusun Oleh

Sur Fani Tatawalat


P07131017033

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
JURUSAN GIZI
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PKL AGK

Telah disetujui pada tanggal 27 Juli 2020

Pembimbing

Yamin Yaki’i, S.Gz


NIP: 197402131996031002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat kesehatan dan kesempatan serta perlindungan-Nyalah, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Asuhan Gizi Klinik
dengan baik.

Dalam penyusunan laporan ini kami mendapat beberapa kendala, namun


karena kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat
terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah kami untuk menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Hairudin Rasako, SKM.,M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes


Maluku, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti
pendidikan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku.
2. Mahmud, S.Pd.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Maluku yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menjalani pendidikan pada Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku.
3. Yamin Yaki’i, S.Gz selaku pembimbing Institusi mengarahkan dan
memberikan masukan kepada kami selama proses penyusunan laporan PKL-
AGK.
4. Seluruh Staf Dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku
yang telah mendidik kami selama ini
5. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis serta dorongan dan
memotivasi kami, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

iii
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua orang yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan laporan PKL-AGK ini. Akhir kata, semoga
penulisan laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Ambon, 27 Juli 2020

Mahasiswa PKL-AGK

DAFTAR ISI

iv
Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
BAB I : LAPORAN KASUS ......................................................................... 1
A. Assesment.................................................................................... 1
B. Diagnosa gizi................................................................................ 6
C. Intervensi gizi............................................................................... 6
D. Monitoring dan evaluasi gizi........................................................ 10
BAB II :TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 11
BAB III :PEMBAHASAN.............................................................................. 18
A. Monitoring,Evaluasi dan Tindak Lanjut...................................... 18
BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 26
A. Kesimpulan ................................................................................. 26
B. Saran ............................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 27

DAFTAR TABEL

v
Tabel

1. Identitas Pasien.................................................................................. 1
2. Riwayat Penyakit............................................................................... 1
3. Antropometri...................................................................................... 2
4. Hasil Pemeriksaan Biokimia.............................................................. 2
5. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis .................................................. 3
6. Hasil Recall Asupan Zat Gizi hari 1.................................................. 4
7. Hasil Recall Asupan Zat Gizi hari 2.................................................. 4
8. Hasil Recall Asupan Zat Gizi hari 3.................................................. 5
9. Terapi obat......................................................................................... 5
10. Diagnosa gizi..................................................................................... 6
11. Rencana Monitoring dan Evaluasi..................................................... 7
12. Kajian Terapi diet RS........................................................................ 9
13. Rekomendasi Diet.............................................................................. 9
14. Monitoring dan evaluasi.................................................................... 10
15. Bahan makanan dianjurkan dan tidak dianjurkan.............................. 15
16. Perkembangan data biokimia............................................................. 18
17. Perkembangan fisik klinik pasien...................................................... 19
18. Diagnosa gizi..................................................................................... 20
19. Hasil recall 1-3 asupan zat gizi ........................................................ 21

vi
BAB I
LAPORAN KASUS HIPERTENSI

A. Asessment
1. Anamnesis
a) Identitas Pasien
Tabel. 1
Identitas Pasien
Nama : Ny W No.RM :-
Umur : 44 tahun Ruang : Internal wanita RSU
Alfatah ambon
Sex : Perempuan Tgl Masuk : 01 Mei 2020
Pekerjaan : IRT Tgl Kasus :-
Pendidikan :- Diagnosis Medis : Hipertensi
Agama : Islam Alamat : Tantui

b) Berkaitan dengan Riwayat Penyakit


Tabel. 2
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Lemas, badan sebelah kiri berat, pusing kepala,
mual muntah
Keadaan umum Lemas
Riwayat Penyakit Hipertensi
sekarang
Riwayat Penyakit Sejak tahun 2012 pasien di diagnosa oleh dokter
Dahulu menderita Infeksi Saluran Kemih
Riwayat penyakit -
Keluarga
Riwayat gizi Ny. W suka mengkonsumsi makanan yang
dahulu digoreng seperti ikan goreng, tahu, tempe dan
sayuran yang ditumis

1
Kesimpulan:
Berdasarkan tabel hasil Anamnesis, disimpulkan bahwa pasien
Masuk rumah sakit dengan keluhan Lemas, badan sebelah kiri berat,
pusing kepala, mual muntah. masuk rumah sakit diagnosa medis
Hipertensi
2. Antropometri
Tabel. 3
Antropometri
TB BB BBI IMT
150cm 49 kg 45 21,77

Kesimpulan:
Berdasarkan tabel antropometri diatas, dapat dilihat bahwa
pasien dengan Berat Badan 49 kg dan Tinggi Badan 150 cm,
mempunyai Berat Badan Ideal yaitu 45 kg serta Indeks Masa Tubuh
yaitu 21,77 sehingga pasien dalam status gizi Normal.
3. Pemeriksaan Biokimia
Tabel. 4
Hasil Pemeriksaan Biokimia
Data Pemeriksaan Nilai normal Kategori
Laboratorium Lab hasil

kolesterol 171 mg.dl <200 mg/dl Normal

Trigliserida 49 40-155 mg/dl Normal

Kesimpulan :

Berdasarkan tabel pemeriksaan lab diatas, data lab pasien


normal .

2
4. Pemeriksaan Fisik Dan Klinis
Tabel. 5
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Hari/Tgl Pemeriksaan Hasil
KU Lemas
Kesadaran cm
TD 200/100 mmHg
Hari I
Nadi 96 x/menit
Suhu 39oC
KU Lemas
KU Lemas
Kesadaran cm
TD 200/100 mmHg
Hari II
Nadi 96 x/menit
Suhu 36,5oC
KU Lemas
KU Lemas
Kesadaran Cm
TD 200/100 mmHg
Hari III
Nadi 96 x/menit
Suhu 37oC
KU Lemas

Kesimpulan :

Berdasarkan data pemeriksaan fisik klinik hari pertama


keadaan umum pasien Lemas, Kesadaran Cm, TD 200/100 mmHg (Tinggi)
Nadi 96x/menit (Normal), Suhu 39oC (Tinggi), dan RR 20x/menit
(Normal).

Berdasarkan data pemeriksaan fisik klinik hari kedua


keadaan umum pasien Lemas, Kesadaran Cm, TD 200/100 mmHg (Tinggi)
Nadi 96x/menit (Normal), Suhu 36,5oC (Normal), dan RR 20x/menit
(Normal).

3
Berdasarkan data pemeriksaan fisik klinik hari ketiga
keadaan umum pasien Lemas, Kesadaran Cm, TD 200/100 mmHg (Tinggi)
Nadi 96x/menit (Normal), Suhu 37oC (Tinggi), dan RR 20x/menit
(Normal).
5. Asupan zat gizi
Hasil Recall 24 jam diet
:
Tabel. 6
Hasil Recall hari 1 Asupan Zat Gizi
Implementasi Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
Asupan oral 957.7 41.1 37.3 105.1
Kebutuhan 2.008.734 75’3 44 326,4
% Asupan 47% 54% 84% 32%
Keterangan Kurang Kurang Baik Kurang

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil recall hari pertama, asupan energi, protein,
dan KH pasien kurang dari kebutuhan , sedangkan asupan lemak
pasien baik. Hal ini karena keadaan pasien yang masih lemah, dan
pasien tidak memiliki nafsu makanan.

Tabel. 7
Hasil Recall hari 2 Asupan Zat Gizi
Implementasi Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
Asupan oral 1066.8 44.9 44.5 112.8
Kebutuhan 2.008.734 75.3 44 326.4
% Asupan 53% 59% 101% 34%
Keterangan Kurang Kurang Baik Kurang

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil recall hari kedua, asupan energi, protein, dan
KH pasien kurang dari kebutuhansedangkan asupan lemak pasien

4
baik. Hal ini karena keadaan pasien yang masih lemah, dan pasien
tidak memiliki nafsu makanan.

Tabel. 8
Hasil Recall hari 3 Asupan Zat Gizi
Implementasi Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
Asupan oral 1067.3 41.9 49.3 105.3
Kebutuhan 2.008.734 75.3 44 326.4
% Asupan 53% 55% 112% 32%
Keterangan Kurang Kurang Lebih Kurang

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil recall, asupan energi, protein dan KH pasien
kurang dari kebutuhan, sedangkan asupan lemak lebih. Hal ini
karena keadaan pasien yang masih lemah, dan pasien tidak memiliki
nafsu makanan
6. Terapi Medis
Tabel.9
Jenis Pemberian Obat
Jenis Obat/ Tindakan Fungsi
Captopril 3x1/hari 25mg Obat yang berfungsi
menangani hipertensi dan
gagal jantung.

Kesimpulan:

Berdasarkan tabel terapi medis diatas, dari hasil jenis pemberian


obat dokter yang merawat, obat tersebut untuk mengobati penyakit
hipertensi pasien.

5
B. Diagnosis Gizi
Tabel.10
Diagnosa Gizi
Domain Problem Etiologi Sign & Symptom
NI.5.10.2 Kelebihan Yang disebabkan Yang ditandai
intake mineral suka dengan tekanan
natrium mengkonsumsi darah 200/100
makanan yang mmHg
digoreng dan asin

NI.2.1 Kekurangan Yang disebabkan Yang ditandai


intake makanan kurangnya dengan hasil recall
dan minuman asupan makanan tiga hari energi,
oral yang adekuat protein, karbohidrat
kurang.

Kesimpulan:

Berdasarkan tabel diagnosa gizi dapat dilihat bahwa pasien mempunyai


masalah–masalah gizi yaitu:

Domain Intake (NI 2.1)

- NI.5.10.2, Kelebihan intake mineral natrium, Yang disebabkan suka


mengkonsumsi makanan yang digoreng dan asin, Yang ditandai dengan
tekanan darah 200/100.
- NI.2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral Yang
disebabkan kurangnya asupan makanan yang adekuat, Yang ditandai
dengan hasil recall tiga hari energi, protein, karbohidrat kurang.
C. Intervensi Gizi
1. Planning
a) Jenis diet : Diet garam rendah II (600-800 Na)
b) Bentuk makanan : Lunak
c) Cara pemberian : Oral

6
d) Cara pemesanan : DGR II
e) Tujuan Diet
- Membantu menormalkan tekanan darah
f) Syarat Diet
- Energi cukup, yaitu 2.008.73 kkal
- Protein cukup yaitu 75.3 gram/BB
- Karbohidrat cukup yaitu 44 gram/BB
- Natrium (600-800 mg Na)

a. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel .11
Rencana Monitoring dan Evaluasi
Anamnesis Target Penatalaksanaan
Antropometri BB naik dan status 3 kali sehari (dalam 3
gizi normal hari)
Biokimia - -
Fisik klinik Lemas
Tekanan darah
Setiap hari
Nadi
Suhu
RR
Asupan zat gizi Asupan makanan
mencapai 100% dari Setiap hari
kebutuhan

b. Rencana Konsultasi Gizi


1) Topik : Diet garam rendah II
2) Tempat : Ruang rawat inap
3) Waktu : 30menit
4) Tujuan Umum : Pasien dapat memahami dan mematuhi diet
garam rendah II
5) Tujuan Khusus

7
- Pasien dapat menjelaskan pengertian penyakit hipertensi
- Pasien dapat menyebutkan tujuan diet penyakit hipertensi
- Pasien dapat menyebutkan prinsip diet penyakit hipertensi
- pasien dapat menyebutkan syarat diet penyakit hipertensi
- Pasien dapat menyebutkan makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan.
6) Sasaran : Pasien dan keluarga pasien.
7) Materi :
- Pengertian penyakit hipertensi
- Tujuan dan syarat diet Penyakit hipertensi
- Bahan makanan yang dianjurkan dan dibatasi dalam
penggunaannya
- Pola makan yang baik dan benar
8) Metode :
- Konsultasi
- Tanya Jawab
9) Alat Peraga : Leaflet
10) Pelaksana : Mahasiswa DIII Gizi
11) Evaluasi :
- Menanyakan kembali kepada pasien dan keluarga pasien
mengenai materi yang diberikan.
- Memantau pola makan pasien.
C. Implementasi
a. Kajian Terapi diet RS
- Jenis Diet : Diet Ggaram rendah II
- Bentuk Makanan : Lunak
- Cara Pemberian : Oral

8
Tabel.12
Kajian Terapi diet RS
Energi (Kkal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
Standar diet RS 2002 70 40 350
Kebutuhan
2.008.734 75.3 44 326.4
(planning)
% standar/
99% 92% 90% 107%
kebutuhan

b. Rekomendasi diet
Tabel.13
Rekomendasi diet
Rekomendasi Diet
Makan Pagi Nasi 150 gram
Telur dadar 50 gram
Sayur 50 gram
Minyak 7,5 gram
Gula Pasir 10 gram
Susu 20 gram
Selingan Kacang Ijo 100 gram
Makan Siang Nasi 150 gram
Lauk Hewani 50 gram
Lauk Nabati 50 gram
Sayur 50 gram
Minyak 7,5 gram
Pepaya 100 gram
Selingan Susu Manis
Makan Malam Nasi 150 gram
Lauk Hewani 50 gram
Sayur 50 gram
Minyak 7,5 gram
Gula 10 gram
Nilai gizi total E=2011 kkal
P=130 g
L=66 g
Kh=294 g
% Kebutuhan E=110 %
P=133% g
L=150% g

9
Kh=92% g

D. Monitoring dan Evaluasi


Tabel.14
Monitoring dan evaluasi
Anamnesis Yang diukur Pengukuran Evaluasi/target
Antropometri BB/TB 3 kali sehari Mempertahankan
(dalam 3 hari) status gizi normal

Biokimia - Hari kelima Dalam Batas


pengamatan kasus Normal
Fisik Klinik Lemas Setiap hari Dalam batas normal
Tekanan darah
Nadi
Suhu
RR
Asupan zat Asupan makanan yang Setiap hari Membaik atau
gizi di berikan (E, P, L, KH) Dalam batas normal

10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah sistoliknya ≥140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Pada
populasi manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg (Brunner & Suddart, 2015). Hipertensi merupakan
penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. disebut sebagai
“pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering tidak
menampakan gejala (Nurarif, 2015).
B. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Hipertensi Primer (hipertensi ensesial)
Hipertensi primer disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak
diketahui penyebabnya. factor yang mempengaruhinya yaitu: genetic,
lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis system renin, angiotensin dan
peningkatan Na+ Ca intraseluler. Factor-faktor yang meningkatkan resiko
yaitu: obesitas, merokok, alcohol polisitemia, asupan lemak jenuh dalam
jumlah besar, dan stres.
2. Hipertensi sekunder
Penyebab dari hipertensi sekunder meliputi: koarktasio aorta, stenosis
arteri renalis, penyakit parenkim ginjal, pamakaian preparat kontrasepsi oral,
kokain, epoetin alfa dan hipertensi yang ditimbulkan oleh kehamilan
(Nurarif, 2015).
C. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak dipusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke korda spinalis dan keluar dari

11
kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak ke bawah
melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin. yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin
mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan
ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang
vasokonstriktor. Indivindu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa
terjadi. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respons rangsang emosi. Kelenjar adrenal juga terangsang,
mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medula adrenal mensekresi
epinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisiol
dan steroit lainya, yang dapat memperkuat respons vasokontriksi pembuluh
darah. Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal,
menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin 1
yang kemudian di ubah menjadi angiotensin II. Suatu vasokonstrikor kuat, yang
pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini
menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan
peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi.
Pertimbangan Gerontologis. Perubahan struktural dan fungsional pada
sistem pembuluh perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang
terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi atriosklerosis, hilangnya
elastisitas jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh
darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang
kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh

12
jantung (volume sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan
peningkatan tahanan perifer. (Brunner & Suddarth, 2015).
D. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi:
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa. hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan perna terdiagnosa
jika tekanan arteri tidak terukur.
2. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan, dalam kenyataannya ini merupakan
gejala terlazim yang mengenai kebayakan pasien yang mencari pertolongan
medis. Beberapa keluhan keluhan yang tidak spesifik pada penderita
hipertensi antara lain: Sakit kepala, Perasaan gelisa, Jantung berdebar-debar,
Pusing, Pengliatan kabur, Rasa sakit di dada, Leher terasa tegang, Mudah
Lelah, dan Mual muntah (Nurarif, 2015).
E. Penatalaksanaan Diet Penyakit Hipertensi
1. Tujuan Diet
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam
atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi.
2. Syarat-syarat Diet
- Cukup energy, protein,mineral, dan fitamin.
- Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
- Jumlah natrium di sesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air
dan/hipertensi

13
3. Macam diet dan indikasi pemberian
Diet garam rendah di berikan kepada pasien dengan edema atau asites
dan/hipertensi seperti yang terjadi pada penyakit dekompensasio kordis,
sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, toxsemia pada kehamilan, dan hipertensi
esensial diet ini mengandung cukup zat-zat gizi cukup sesuai dengan keadaan
penyakit dapat di berikan berbagai tingkah diet garam rendah.
a. Diet garam rendah I (200-400 mg Na)
Diet garam rendah 1 di berikan kepada pasien dengan edema, asites
dan/ hipertensi berat pada paengolahan makananya tidak di tamhkan garam
dapurMenghindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
b. Diet garam rendah II (600-800 mg Na)
Diet garam rendah II di berikan kepada pasien dengan edema, asites,
dan/hipertensi tidak terlalu berat pemberian makanan sehari sama dengan
diet garam rendah I pada pengolahan makananya boleh menggunakan ½
sendok teh garam dapur (2 g) di hindari bahan makanan yang tinggi kadar
natriumnya.
c. Diet garam rendah III ( 1000-1200 mg Na)
Diet garam rendah III di berikan kepada pasien dengan edema dan/
hiperte ringan pemberian makanan sehari sama dengan diet garam rendah I
pada pengolahan makananaya boleh menggunakan 1 sendok the (4 g)
garam dapur.

14
4. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Tabel 15
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Sumber karbohidrat Beras,kentang,singkon Roti, biscuit dan kue-
g,gula,makanan yang kue yang dimasak
di olah dari bahan dengan garam dapur
makanan tersebut dan/atau baking
diatas tampa garam powder dan soda.
dapur dan soda
seperti: makaroni, mi,
bihun, roti, biscuit,
kue kering

Sumber protein Daging dan ikan Otak, ginjal,


hewani telur maksimal 100 g lidah,sardin; daging,
maksimal 1 butir sehari; telur maksimal ikan, susu, dan telur
sehari; 1 butir sehari. yang diawet dengan
garam dapur seperti
daging asap, ham,
bacon, dendeng, abon,
keju, ikan asin, ikan
kaleng, kornet, ebi,
udang kering, telur
asin, dan telur
pindang.

Keju, kacang tanah dan

15
semua kacang-
kacangan dan hasil
yang di masak dengan
garam dapur dan lain
ikatan natrium .

Sumber protein Semua kacang-


nabati kacangan dan hasilnya
yang diolah dan
dimasak tanpah garam
dapur.

Sayur Semua sayuran segar; Sayuran yang di masak


sayuran yang di awet dan di awet dengan
tampah garam dapur garam dapur dan lain
dan natrium benzoat . ikatan natrium seperti
sayuran dalam kaleng,
sawi asin, asinan, dan
acar.

16
Buah-buahan yang di
await dengan garam
dapur dan lain ikatan
natrium , seperti buah
dalam kaleng .

Buah-buahan Semua buah-buahan


segar ; sayuran yang di
awet tampah garam
dapur dan natrium
benzoat.
Lemak Minyak goring , Margarin dan mentega
margarin, dan mentega biasa .
tampah garam
Minuman The, kopi . Minuman ringan
Bumbu Semua bumbu-bumbuh Garam dapur untuk
kering yang tidak diet garam rendah I,
mengandung garam baking powder , soda
dapur dan lain ikatan kue, vetsin dan bumbu-
natrium . garam dapur bumbu yang
sesuai ketentuan untuk mengandung garam
diet garam rendah II dapur seperti : kecap,
dan III terasi, maggi, tomato
ketcebup , petis, dan
tauco.

BAB III
PEMBAHASAN

17
A. Monitoring,Evaluasi dan Tindak Lanjut
1. Antropometri
Berdasarkan tabel antropometri diatas, dapat dilihat bahwa pasien
dengan Berat Badan 49 kg dan Tinggi Badan 150 cm. Setelah dihitung, nilai
IMT 21,77 kg/m2 artinya status gizi Ny. F termasuk status gizi Baik.
2. Biokimia
Selama pengamatan 3 hari dari tanggal, pemeriksaan dilakukan pada
tanggal, tidak ada perubahan nilai laboratorium. Hasil laboratorium dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel. 16
Hasil lab biokimia
Data Pemeriksaan Nilai normal Kategori
Laboratorium Lab hasil
kolesterol 171 mg.dl <200 mg/dl Normal
Trigliserida 49 40-155 mg/dl Normal

Berdasarkan tabel diatas pemeriksaan laboratorium dilakukan selama 3


hari, pemeriksaan lab pasien normal
3. Fisik dan Klinis
Perkembangan fisik klinis pasien dapat dilihat pada pemeriksaan
pasien yang dimana keadaan umum pasien dapat mempengaruhi terjadinya
perubahan nafsu makan serta ketidak mampuan untuk bergerak. Hasil
pemeriksaan fisik klinik pasien dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel. 17
Fisik klinis selama III hari

18
Hari/Tgl Pemeriksaan Hasil
KU Lemas
Kesadaran cm
TD 200/100 mmHg
Hari I
Nadi 96 x/menit
Suhu 39oC
KU Lemas
KU Lemas
Kesadaran cm
TD 200/100 mmHg
Hari II
Nadi 96 x/menit
Suhu 36,5oC
KU Lemas
KU Lemas
Kesadaran Cm
TD 200/100 mmHg
Hari III
Nadi 96 x/menit
Suhu 37oC
KU Lemas

Berdasarkan tabel diatas, Dari hasil data rekam medis pengamatan


secara lansung kepada pasien selama studi kasus terlihat bahwa pasien dalam
keadaan sadar (Compos Metis), keadaan fisik klinis pasien terjadi kenaikan
tekanan darah. Hal ini menunujukan keadaan fisik klinis pasien dalam
keadaan stabil. Dari hasil yang diperoleh ini, diharapkan pada penderita
hipertensi dapat dilakukan pemeriksaan secara berkala untuk mencegah
terjadinya kenaikan tekanan darah.
4. Diagnosa Medis
Berdasarkan anamnesa data subyektif dan obyektif pasien penderita
penyakit hipertensi

5. Diagnosa Gizi
Tabel.18

19
Diagnosa Gizi
Domain Problem Etiologi Sign & Symptom
NI.5.10.2 Kelebihan Yang disebabkan Yang ditandai
intake mineral suka dengan tekanan
natrium mengkonsumsi darah 200/100
makanan yang mmHg
digoreng dan asin

NI.2.1 Kekurangan Yang disebabkan Yang ditandai


intake makanan kurangnya asupan dengan hasil recall
dan minuman makanan yang tiga hari energi,
oral adekuat protein, karbohidrat
kurang.

Kesimpulan:

Berdasarkan tabel diagnosa gizi dapat dilihat bahwa pasien mempunyai


masalah–masalah gizi yaitu:

Domain Intake (NI 2.1)

- NI.5.10.2, Kelebihan intake mineral natrium, Yang disebabkan suka


mengkonsumsi makanan yang digoreng dan asin, Yang ditandai dengan
tekanan darah 200/100.
- NI.2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral Yang
disebabkan kurangnya asupan makanan yang adekuat, Yang ditandai
dengan hasil recall tiga hari energi, protein, karbohidrat kurang.
6. Terapi Gizi
Terapi diet yang diberikan pada pasien ditunjukan untuk memberikan
diet sesuai dengan penyakit yang diderita oleh pasien yaitu disesuaikan
dengan kebutuhan pasien. Untuk memberikan porsi sesuai kebutuhan maka
pasien diberikan makanan dalam bentuk lunak.

a) Rencana Terapi

20
Pasien diberikan Diet garam rendah II, tujuannya agar pasien
dapat mengembalikan kepulihannya dalam arti membaik, dan kebutuhan
yang harus diberikan yaitu Energi 2.008.734 Kkal, Protein 75,3 gr,
Lemak 44 gr dan Karbohidrat 326,4 gr.
b) Tingkat konsumsi dan zat gizi

Tabel. 19
Hasil Monitoring Intake Dan Zat Gizi Pasien Selama 3 Hari
Pengamatan
Zat – zat gizi
Hari/Tang
Intake
gal Energi Protein
Lemak (g) KH (g)
(kkal) (g)
Asupan oral 957.7 41.1 37.3 105.1
Hari I Kebutuhan 2.008.734 75’3 44 326,4
% Asupan 47% 54% 84% 32%
Keterangan Kurang kurang Baik Kurang

Hari II Asupan oral 1066.8 44.9 44.5 112.8


Kebutuhan 2.008.734 75.3 44 326.4
% Asupan 53% 59% 101% 34%
Keterangan Kurang kurang Baik Kurang

Hari III Asupan oral 1067.3 41.9 49.3 105.3


Kebutuhan 2.008.734 75.3 44 326.4
% Asupan 55
53% 112% 32%
%
Keterangan Kurang kurang Lebih Kurang

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil recall hari pertama, asupan energi, protein,
dan KH pasien kurang dari kebutuhan , sedangkan asupan lemak
pasien baik. Hal ini karena keadaan pasien yang masih lemah, dan
pasien tidak memiliki nafsu makanan.

21
Berdasarkan hasil recall hari kedua, asupan energi, protein, dan
KH pasien kurang dari kebutuhansedangkan asupan lemak pasien
baik. Hal ini karena keadaan pasien yang masih lemah, dan pasien
tidak memiliki nafsu makanan.
Berdasarkan hasil recall, asupan energi, protein dan KH pasien
kurang dari kebutuhan, sedangkan asupan lemak lebih. Hal ini
karena keadaan pasien yang masih lemah, dan pasien tidak memiliki
nafsu makanan

c) Hasil Intake/Asupan Dan Tingkat Konsumsi Pasien Hari I-III


1. Intake/Asupan Energi Hari I-III
Berdasarkan hasil perhitungan menurut kebutuhan
energi zat gizi pasien dengan menggunakan rumus Perkeni,
diketahui kebutuhan Energi pasien yaitu 1750 kkal/hari.

Gambar. 1
Diagram Asupan Makan Selama Recall 3 Hari

28800:00:00

24000:00:00

19200:00:00
Energi
14400:00:00
Protein
Lemak
9600:00:00
Karbohidrat
4800:00:00

0:00:00
Hari I Hari II Hari III

22
asupan makan Ny. W selama recall 3 hari menurut dari
hari pertama sampai hari ketiga, asupan energi terjadi penaikan
pada hari pertama sampai hari ketiga, sedangkan asupan
karbohidrat mengalami peningkatan pada hari pertama dan
kedua tapi mengalami penurunan pada hari ketiga dan untuk
protein mengalami peningkatan pada hari pertama dan kedua
tapi mengalami penurunan pada hari ketiga, lemak terjadi
penurunan hari pertama sampai hari ketiga.
Gambar. 2
a. Asupan Energi selama 3 hari Recall
2500

2000

1500
Asupan
Kebutuhan
1000

500

0
Hari I Hari II Hari III

23
Asupan energi selama 3 hari tergolong kurang dari
kebutuhan yang diharapkan.

Gambar.3
b. Asupan Protein selama 3 hari Recall
80
70
60
50
40 Asupan
Kebutuhan
30
20
10
0
Hari I Hari II Hari III

Asupan protein selama 3 hari recall adalah kurang.


Untuk hari pertama 41,1 gr/hari, hari kedua 44,9 gr/hari dan
hari ketiga 9 gr/hari. Akan tetapi terjadi penaikan pada asupan
protein untuk hari pertama, dan penurunan pada hari kedua
dan ketiga. 41.9 gr/hari

Gambar. 4
c. Asupan Lemak selama 3 hari Recall

24
60

50

40

30 Asupan
Kebutuhan
20

10

0
Hari I Hari II Hari III

Asupan lemak selama 3 hari recall terbilang cukup baik


dari kebutuhan yang diharapkan, terjadi penurunan untuk hari
pertama 37,3 gr/hari, dihari kedua 44,5 gr/hari dan dihari
ketiga 49,3 gr/hari.

Gambar. 5
d. A
350
su
300 pa
250 n

200
Asupan
150 Kebutuhan

100

50

0
Hari I Hari II Hari III

Karbohidrat selama 3 hari Recall

25
Asupan k

akarbohidrat selama 3 hari recall hari pertama sampai


hari ketiga kurang, hari pertama 105 gr/hr, hari kedua 112,3
gr/hr dan ketiga 105,3 gr/hari

26
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Diagnosis medis pasien adalah Penyakit hipertensi.
2. Kebutuhan zat gizi pasien selama monitoring tiga hari diketahui energi,
protein dan karbohidrat kurang, sedangkan untuk lemak baik.
3. Terapi diet yang diberikan kepada pasien yaitu diet garam rendah II (DGR
II) , diet via oral dalam bentuk makanan lunak.
4. Rata-rata tingkat konsumsi pasien selama monitoring tiga hari yaitu energy,
protein dan karbohidrat tergolong kategori kurang, sedangkan lemak baik.
5. Data fisik dan klinis pasien saat pengambilan kasus, keadaan pasien secara
umum lemas dan sadar. Pemeriksaan klinis aktifitas pasien dapat duduk
walau kadang pasien masih merasa lemah .
6. Konseling yang diberikan untuk pasien tentang bahan makan yang
dianjurkan dan bahan makanan yang batasi, selain itu tentang jumlah atau
kebutuhan energi, protein, lemak serta KH yang harus dikonsumsi setiap
harinya dan diet DGR II.
B. Saran
1. Pasien dan keluarga pasien melaksanakan aturan diet sesuai dengan anjuran
diet yang diberikan.
2. Pasien mematuhi makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
mempercepat penembuhan penyakit
3. Hendaknya dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium berikutnya untuk
mengetahui perkembangan kondisi pasien.

27
DAFTAR PUSTAKA

A. Nurarif, H.K(2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis


dan Nanda NIC-NOC. (3,Ed.). Jogjakarta : Mediaction Publishing.

Brunner & Suddarth.(2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12


Volume I. Jakarta :EGC

28

Anda mungkin juga menyukai