BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahan tubuh. Zat gizi yang dibutuhkan terdiri dari zat gizi
(Soekiman,2000).
pada anak umur 5-12 tahun secara nasional masih tinggi yaitu
(obesitas) 8,8%.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sekolah Dasar
Sekolah Dasar
D. Manfaat Penelitian
anak sekolah.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Status Gizi
(Supariasa,2001)..
(Almatsier,2005).
(Almatsier,2001).
8
a) Asupan makanan
sebagainya.
( Supariasa,2001)
(Supariasa,2002).
(Gibson, 2005).
2005 ).
(Supariasa, 2002)
Tabel 1
Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
2. Asupan Energi
Makanan yang bergizi dapat memberikan untuk
melakukan kegiatan atau aktivitas, makanan bergizi juga
berfungsi untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
tubuh serta mengatur proses tubuh (Almatsier,2004).
17
Marsetyo,2003).
itu terus terjadi maka tubuh akan menjadi kurus, status gizi
kegemukan. (Almatsier,2004).
18
energy.
Tambunan 2004).
(Notoatmodjo,2005).
3. Asupan Protein
penyakit (Sirajuddin,2010).
2004).
(Soekirman,2000).
(Almatsier,2005).
energy (Almatsier,2005).
% Marsetyo.2003).
(Supariasa,2001).
yaitu :
dalam tubuh.
26
e. Pembentukan antibody
berkurang.
(Soekirman,2006).
29
a. Penyakit Infeksi
(Arisman,2002).
dan sebagainya.
kurap,dan sebagainya
(Notoatmodja,2003).
makanan. (supariasa,2002)
a. Faktor fisik
31
(supariasa 2002)
dan genetis.
b. Faktor biologis
(Supariasa,2002).
B. Kerangka Konsep
Asupan Energi
Asupan Protein
Status Giz
Anak SD
Penyakit infeksi
Keterangan :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Teknik pengumpulan
2. Instrumen penelitian
(Sutanto, 2005).
38
BAB IV
A. Hasil
Dari studi literature didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Asupan Energi Anak Sekolah Dasar
(p=0,000) dengan
status gizi anak
sekolah dasar.
2. riska Hubungan asupan Mengetahui Menggunakan Data Hubungan
kusumaningru energi dan asupan hubungan metode cross Asupan asupan energi
m¹, dewi pertiwi protein dengan asupan energi sectional. Sampel diperoleh dengan status
dyah status gizi anak min dan asupan yang diambil adalah dari Recall gizi diperoleh nilai
kusudaryati², ketitang nogosari protein dengan anak kelas 3, 4, dan 24 jam, p=0,826.
retno dewi boyolali status gizi anak 5 sebanyak 52 data status Hubungan
noviyanti, 2017 MIN Ketitang sampel dengan gizi (IMT/U) asupan protein
Nogosari simpel random diperoleh dengan status
Boyolali sampling. dari gizi diperoleh nilai
pengukuran p=0,167.
BB dan TB Kesimpulan:Tidak
ada hubungan
asupan energi
dan asupan
protein dengan
status gizi anak
MIN Ketitang
Nogosari
Boyolali.
3. Erisa hubungan antara Mengetahui Jenis penelitian ini formulir Rata-rata
permatasari, kecukupan energi hubungan adalah penelitian recall 24 kecukupan energi
2018 dan protein dengan kecukupan observasional jam, status responden
status gizi pada energi dan dengan gizi tergolong sedang
anak di panti protein dengan menggunakan diperoleh yaitu sebesar
asuhan keluarga status gizi pendekatan cross dengan 90,5 %. Rata-rata
40
dengan status
gizi pada anak.
Terdapat
hubungan antara
kecukupan
protein dengan
status gizi pada
anak. Perlu
adanya
pengaturan
asupan makanan
yang mengacu
pada menu
seimbang untuk
mencapai status
gizi yang
optimal. Hal
tersebut
dimaksudkan
untuk
memberikan
makanan yang
bergizi agar
menurunkan
risiko masalah
gizi.
42
*
4 Reanita J. Hubungan antara Tujuan Penelitian ini Berdasarka Berdasarkan
Markus*, asupan energi penelitian ini bersifat survei n metode hasil uji rank
Nancy S.H. dengan status gizi yaitu untuk analitik dengan food recall spearman nilai p=
Malonda*, pada anak kelas 4 menganalisis pendekatan cross 24 jam 0,000 (<0,05) dan
Maureen I. dan 5 sd negeri hubungan sectional study. didapati nilai r sebesar
Punuh* 2016 matungkas antara asupan Jumlah sampel gambaran 0,856. Hal ini
kecamatan energi dengan sebanyak 86 asupan menunjukkan
dimembe kabupaten status gizi responden dengan energi bahwa terdapat
minahasa utara pada anak menggunakan paling hubungan antara
reanita kelas 4 dan 5 teknik proportional banyak asupan energi
SD Negeri stratified sampling. kategori dengan status
Matungkas cukup yaitu gizi IMT/U pada
Kecamatan 81,4% dan anak kelas 4 dan
Dimembe berdasarka 5 SD Negeri
Kabupaten n IMT/U Matungkas
Minahasa didapati Kecamatan
Utara. paling Dimembe
banyak Kabupaten
dengan Minahasa Utara
kategori dan nilai r
normal yaitu menunjukkan
80,2%. bahwa hubungan
antara asupan
energi dengan
status gizi
43
tergolong sangat
kuat dimana
semakin tinggi
asupan energi,
status gizi pun
meningkat.
Konsumsi
makanan yang
beragam pada
anak diperlukan
untuk
pemenuhan
status gizi pada
anak.
5 Junus Hubungan antara Penelitian ini Penelitian ini penelitian Analisis data
Fenanlambir*, asupan, energi, bertujuan bersifat observasi menggunak menggunakan
Nancy S. H. dengan status gizi mengetahui analitik dengan an analisis univariat
Malonda*, pada anak sekolah hubungan pendekatan cross kuesioner, dan bivariate
Anita Basuk dasar kelas 4 dan 5 asupan energi sectional. Sampel formulir dengan uji
2016 sdn 21 kelurahan dengan status diambil dengan food recall statistik yaitu
bahu kecamatan gizi anak teknik total sampling 24 jam, alat korelasi
malalayang kota sekolah dasar sebanyak 72 anak. tulis Spearman pada
manado di SDN 21 menulis, tingkat
Kelurahan program kemaknaan 95%
Bahu nutrisurvey (α=0,05).
Kecamatan Berdasarkan hasi
Malalayang uji korelasi
44
koefisien korelasi
(r = 0,844),
46
B. Pembahasan
1. status gizi
2. Asupan energy
3. Asupan protein
mempengaruhi status gizi. Selain itu pada anak usia 6-12 tahun
dan protein dengan status gizi pada BB/U pada anak balita.
Marsetyo, 2010)
IMT/U diperoleh hasil untuk nilai p=0,000 dan r=0,856. Nilai p lebih
yang signifikan antara asupan energi dengan status gizi pada anak
energi dengan status gizi pada anak Sekolah Dasar. Hal ini tidak
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
normal .
.
51