Anda di halaman 1dari 57

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN TINGKAT KONSUMSI MAKANAN DAN STATUS GIZI


ANAK SEKOLAH DASAR DI SD KRISTEN HUTUMURI

Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Pendidikan


Diploma III Kesehatan Pada Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Maluku

Disusun Oleh :

CLAUDIA SYANE SOUHUWAT


NIM : P07131017006

JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

anugerahnya yang diberikan kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan penelitian ini dengan judul GAMBARAN TINGKAT

KONSUMSI MAKANAN DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR

DI SD KRISTEN HUTUMURI Terima kasih juga penulis ucapkan dengan

rasa hormat kepada pembimbing Santi A.Lestaluhu,S.Gz.,M.PH yang

telah membimbing dan menuntun penulis dalam menyelesaikan

penelitian ini, serta selalu memberikan motivasi dan arahan kepada

penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada :

1. Hairudin Rasako, S.KM.,M.Kes selaku direktur Politeknik

Kesehatan Kemenkes Maluku yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk mendaptakan ilmu dari Politeknik Kesehatan

Kemenkes Maluku

2. Izaac Waas, S.Sos selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan

izin kepada penulis dalam pengumpulan data.

3. Mahmud,S.Pd.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik

Kesehatan Kemenkes Maluku yang telah memberikan motivasi

dan bimbingan selama mengikuti pendidikan.

ii
4. Michran Marsoaly,S,KM.,M.Kes selaku Pembimbing Akademik

jurusan Gizi yang telah membimbing dan memberikan saran serta

bantuan kepada penulis.

5. Cut Mutiah Tatisina,S.Kep.,Ns., M.Kep selaku Penguji I yang telah

membimbing dan memberikan masukan dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

6. Wahyuni sammeng. S.Gz.,M.Kes selaku Penguji II yang telah

membimbing dan memberikan masukan dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

7. Staf Dosen Jurusan Gizi yang telah banyak membimbing serta

member ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti pendidikan.

8. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Papa (ais) Mama

(ona), Kakak (pit) dan semua keluarga Souhuwat dan papilaya

yang selalu membimbing dan selalu memberikan perhatian serta

sebagai penyemangat bagi penulis.

9. Terima kasih juga buat Patrick Yonas Maspaitella dan kakak

Michelia Rikumahu yang selalu ada membimbing memberikan

perhatian serta penyemangat bagi penulis

10. Terima kasih juga bagi sahabat penulis Meldy Sopacua ,Henny

Sahertian, Carli Soriale, Sendi Tahya, Hensy Lekatompessy dan

teman-teman seangkatan jurusan gizi yang sudah memberi

semangat kepada penulis

iii
Semoga Tuhan Sumber Berkat Selalu melimpahkan rahmatnya

kepada kita semua. Penulis menyadari usulan penelitian ini jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan

Ambon, Januari 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul...........................................................................................i
Halaman Pengesahan...............................................................................ii
Kata Pengantar.........................................................................................iii
Daftar Isi....................................................................................................iv
Daftar Tabel...............................................................................................v
Daftar Lampiran........................................................................................vi
Abstrak.....................................................................................................vii

BAB I.
PENDAHULUAN.........................................................................................1
Latar Belakang............................................................................................1
Rumusan Masalah.......................................................................................3
Tujuan Penelitian.........................................................................................4
Manfaat Penelitian.......................................................................................4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................6


Kajian Teori.................................................................................................6
Tingkat Konsumsi Remaja Putri……...........................................................6
Frekuensi Makan Remaja Putri……............................................................8
Status Gizi...................................................................................................9
Kerangka Konsep......................................................................................14

BAB III METODE PENELITIAN................................................................15


Jenis Penelitan..........................................................................................15
Waktu dan Lokasi Penelitian.....................................................................15
Populasi dan Sampel.................................................................................15
Variabel dan Defenisi Oprasional..............................................................17
Cara Pengumpulan Data...........................................................................18
Bahan /Instrumen Penelitian.....................................................................19

v
Cara Pengolahan Data dan Analisa..........................................................19
Penyajian Data..........................................................................................20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................21
Hasil...........................................................................................................21
Pembahasan.............................................................................................24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................34


Kesimpulan................................................................................................34
Saran.........................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN

vi
Daftar Tabel
Tabel
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi..............................................12
Kategori Ambang Batas Z-score……………………………………........14
Variabel dan Defenisi Oprasional…………………................................18
Jumlah Ketenagaan di SD kristen Hutumuri.........................................23
Distribusi Sampel anak SD Berdasarkan Umur....................................23
Distribusi Tingkat Konsumsi Zat Gizi Energi........................................24
Distribusi Tingkat Konsumsi Zat Gizi Protein.......................................25
Distribusi Status Gizi Anak SD.............................................................26

vii
Daftar Lampiran

Lampiran Halaman

Lembar Persetujuan Responden.................................................38


Kuesioner Identitas Responden...................................................39
Food Reccal 24 Jam.....................................................................40
Surat Izin Pengambilan Data Awal...............................................41
Surat Izin Penelitian......................................................................42
Master Tabel.................................................................................47

viii
ABSTRAK

Gambaran Tingkat Konsumsi Makanan dan Status Gizi Anak Sekolah


Dasar Di SD kristen Hutumuri Kecamatan Leitimur selatan

Claudia Syane Souhuwat ) Santi Aprilian Lestaluhu,S.Gz.,M.P.H)

Latar Belakang. Hasil Riskesdas (2018) menunjukkan bahwa secara Nasi


onal prevalensi status gizi kurus pada anak sekolah dasar umur (5-12) tah
un terdiri dari 2,4% sangat kurus dan 6,8% kurus. Di provinsi Maluku pada
umur 5-12 tahun, prevalensi sangat kurus 3,7%, kurus 11,5%
Tujuan. Untuk mengetahui gambaran tingkat konsumsi makanan dan
status gizi anak sekolah dasar di SD kristen Hutumuri kecamatan Leitimur
selatan
Metode. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penentuan sampel
menggunakan rumur slovin maka besar sampel adalah 64 orang.
Pengumpulan data tingkat konsumsi makan menggunakan form food
recall, dan data status gizi menggunakan pengukuran antropometri.
Hasil. Tingkat konsumsi energi baik yaitu 21 orang (33%), sedang yaitu
18 orang (28%), kurang yaitu 13 orang (20%) dan defesit yaitu 12 orang
(19%), asupan protein baik yaitu 18 orang (28%), sedang yaitu 31 orang
(48%), kurang yaitu 10 orang (16%) dan defesit yaitu 5 orang (8%)
frekuensi makan baik yaitu 26 orang (41%) dan kurang yaitu 38 orang
(59%).
Kesimpulan. Berdasarkan tingkat konsumsi dan status gizi, sebagian
besar baik.

Kata Kunci: Tingkat Konsumsi makanan, status gizi, anak sekolah


dasar

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang mengala

mi proses tumbuh kembang secara pesat, sehingga diperlukan asu

pan gizi yang adekuat dan sesuai untuk mendukung proses tersebu

t. Apabila anak tidak mendapatkan asupan gizi yang adekuat dan s

esuai kebutuhan, maka dapat memicu masalah gangguan gizi dan r

isiko penyakit lainnya yang dapat berpengaruh buruk secara berkel

anjutan pada pertumbuhan dan perkembangan anak hingga dewas

a kelak.(Kusuma Husada 2019)

Anak usia sekolah (6 – 14 tahun) merupakan kelompok usia

anak yang mengalami tumbuh kembang pesat. Asupan nutrisi yang

baik dan benar sangat diperlukan agar anak bertumbuh dan

berkembang secara optimal. Untuk mencukupi kebutuhan gizi anak

dalam tahap ini tidak selalu mudah karena banyak faktor yang

mempengaruhinya seperti kurangnya pengetahuan tentang gizi dari

anak dan keluarga, perilaku dan pola makan, mutu makanan yang

dikonsumsi, sosial ekonomi, dan lingkungan (Nuryanto dkk., 2014).

Ketika anak usia sekolah kekurangan asupan gizi, maka

akan berdampak pada terhambatnya proses tumbuh kembang

anak dan timbulnya masalah gangguan gizi. Salah satu hal penting

1
yang berpengaruh pada kurangnya asupan gizi yaitu anak tidak

dibiasakan untuk sarapan pagi, padahal sarapan pagi

menyumbang sekitar seperempat dari total asupan harian dan

berfungsi sebagai bekal tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-

hari terutama saat mengikuti kegiatan di sekolah (Hardiansyah dan

Aries, 2012). Anak yang terbiasa tidak sarapan lalu merasa lapar,

cenderung mengonsumsi makanan jajanan untuk memenuhi

kebutuhan kalorinya (Lani dkk., 2017)

IMT/U merupakan alat atau cara yang sederhana untuk

memantau status gizi, khususnya yang berkaitan dengan kelebihan

dan kekurangan berat badan siswa yang tinggal jauh dari pantauan

orang tua ini kebanyakan mengkonsumsi makanan jajanan yang

disajikan maupun makanan warung karena kebanyakan siswa

mengkonsumsi nya karena memikirkan harganya yang relative

murah dan terjangkauan.

Tujuan dilaksanakannya Riskesdas 2018 adalah dapat

menilai status gizi status kesehatan masyarakat dan determinan

yang mempengaruhinya. Serta menilai perubahan indicator status

kesehatan masyarakat dan determinan yang mempengaruhinya,

adapun hasil riskesdas sebagai berikut:

Hasil Riskesdas 2018 Pravelensi status gizi secara umum di

indonesi umur (5-12) tahun 2,4% sangat kurus 6,8% kurus, 70,8%

normal, 10,8% gemuk, 9,2% obesitas.

2
Pravelensi status gizi secara umum di Maluku umur (5-12)

tahun 3,7% sangat kurus, 11,5% kurus, 74,6% normal, 5,9%

gemuk, 4,4% obesitas.

Berdasarkan survey pendahuluan dilakukan peneliti pada ta

nggal 28 november di SD Kristen Hutumuri terhadap 22 siswa terda

pat status gizi anak sekolah dasar 40,90 % status gizi kurang, 4,54

status gizi lebih . Data yang didapat pada SD Kristen hutumuri yaitu

seluruh siswa berjumlah 178 orang yang terdiri dari laki-laki 89

orang dan perempuan 89 Orang .

Sesuai informasi dari pihak sekolah bahwa untuk

mengarahkan pembiasaan makan yang baik, sekolah

mengarahkan untuk para siswa siswi agar membawa bekal masing-

masing dari rumah. Hal ini dilakukan pihak sekolah mengingat

masih banyak siswa lebih menyukai makanan lain dari pada

menghabiskan bekal yang di bawa dari rumah sehingga dapat

berpengaruh pada status gizi anak sekolah dasar.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka di rumuskan

penilitian ini adalahbagaimana gambaran tingkat konsumsi

makanan dan status gizi anak sekolah dasar di SD Kristen

Hutumuri ?

C. Tujuan Penelitian

3
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran tingkat konsumsi dan status gizi

anak sekolah dasar di SD Kristen Hutumuri

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran tingkat konsumsi makanan

anak sekolah dasar di SD Kristen Hutumuri

b. Untuk mengetahui status gizi anak sekolah dasar di SD

Kristen Hutumuri

D. Manfaat Penelitian (manfaat teoritis dan manfaat praktis)

1. Bagi Pihak Sekolah

Dapat menambah referensi pengetahuan dalam meningkatkan

pelayanan kepada siswa, khususnya yang berkaitan dengan tin

gkat konsumsi makanan dan status gizi anak SD Kristen Hutum

uri.

2. Bagi Siswa

Agar dapat menambah wawasan serta memberikan tambahan

informasi dengan pengaturan tingkat konsumsi makanan dan st

atus Gizi anak SD Kristen Hutumuri

3. Bagi Perkembangan Iptek

Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan pengetahuan dan

informasi mengenai kesehatan terutama tingkat konsumsi maka

nan dan status GizI anak SD Kristen Hutumuri Kecamatan Leiti

mur selatan

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tingkat konsumsi anak sekolah dasar

Pola konsumsi suatu masyarakat menggambarkan lokasi

dan komposisi atau bentuk konsumsi yang berlaku secara

umum pada anggota masyarakat. Konsumsi dapat diartikan

sebagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan

saat ini guna meningkatkan kesejahteraannya.

Asupan makanan adalah semua jenis makanan dan

minuman yang dikonsumsi. Status gizi seseorang ditentukan

oleh tingkat konsumsi (asupan kalori dan protein) yang

ditentukan oleh kualitas dan kuantitas keadaan makanan.

Apabila susunan makanan memenuhi kualitas dan kuantitasnya

lebih dari kebutuhan disebut konsumsi berlebihan, hal ini akan

mengakibatkan gizi lebih (overnutrion state), jika sebaliknya

maka akan terjadi gizi kurang (undernutrion).

a. Energi

Factor yang perlu diperhatikan untuk menentukan zat kebutuhan

energi adalah aktivitas fisik seperti olahraga anak sekolah dasar

yang banyak melakukan olahraga memerlukan asupan energi yang

lebih banyak dibandingkan yang kurang aktif.Anak-anak

membutuhkan kandungan gizi yang cukup, seperti energi dan

5
protein.Energi merupakan salah satu hasil metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak. Energi berfungsi sebagai zat

tenaga untuk metabolisme, pertumbuhan, pengaturan suhu tubuh

dan kegiatan fisik.

Untuk anak-anak diperlukan tambahan energi yang

berfungsi untuk pertumbuhannya. Menurut Angka Kecukupan Gizi

(AKG) rata rata yang dianjurkan (per orang/hari), kebutuhan energi

anak usia 4-6 tahun sebesar 1.550 kkal setiap hari .AKG energy ini

dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan

sumber karbohidrat adalah beras, terigu dan hasil

olahanya( macaroni, umbi-umbian seperti ubi jalar singkong)

jagung dan lain-lain

b. Protein

Sumber protein sangat diperlukan untuk pertumbuhan

perkembangan badan, pembentukan jaringan-jaringan baru dan

pemeliharaan tubuh, protein juga berguna untuk menjernihkan

pikiran dan meningkatkan kosentrasi kecerdasan sumber protein di

peroleh dari sumber hewani (tumbuh-tumbuhan seperti kacang-

kacangan, biji-bijian,tahu dan tempe)

c. Lemak

Lemak berguna sebagai cadangan energi pelarut dalam vitamin

A,D,E dan K, pelumas persediaan,pertumbuhan dan pencegahan

peradangan kulit dan memberi cita rasa pada makanan, lemak

6
dapat diperoleh dari minyak goreng, mentega, susu,daging dan

ikan makanan berlemak seperti gajih, daging berlemak,kulit ayam,

susu berlemak,keju dan mentega tidak disarankan karena bisa

menganggu kesehatan, consensus terbaru di USA

merekomendasikan anak lebih dari 2 tahun untuk mengkomsumsi

lemak <10% lemak jenuh dan <300mg guna mencegah penyakit

jantung.

d. Vitamin

Kebutuhan vitamin pada masa anak sekolah dasar meningkat

karena pertumbuhan dan perkembangannya cepat terjadi. Karena

kebutuhan energy meningkat, vitamin dapat di peroleh dari sayuran

dan buah, sayuran bermanfaat untuk mengatur pengolahan bahan

biasanya banyak anak di usia 6-12 tahun yang kurang suka makan

sayuran dan buah-buahan. Padahal makanan tersebut sangat

bermanfaat bagi tubuh, vitamin yang diperlukan antara lain vitamin

B6, asam folatB12, A,C, dan E. vitamin-vitamin ini dibutuhkan untuk

membantu meningkatkan metabolisme karbohidrat menjadi energy

untuk sintesis DNA dan RNA diperlukan B6, asam folat dan vitamin

B612, sedangkan untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D

yang cukup vitamin A,C dan E dibutuhkan untuk pertumbuhan

pergantian sel.

7
2. Status Gizi Anak Sekolah Dasar

Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh status k

eseimbangan antara jumlah asupan (intake) zat gizi dan juml

ah yang dibutuhkan (requirement) oleh tubuh untuk berbagai

fungsi biologis (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas,

pemeliharaan kesehatan, dan lainnya) (Suyanto, 2009).Statu

s gizi dapat pula diartikan sebagai gambaran kondisi fisik se

seorang sebagai refleksi dari keseimbangan energy yang ma

suk dan yang dikeluarkan oleh tubuh (Marmi, 2013).

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsum

si makanan dan penggunaan zat-zat gizi , di bedakan ata

s status gizi kurang,kurang baik dan lebih (Almatsier 2010).

1. Faktor Penyebab Masalah Gizi anak sekolah dasar :

a. Faktor external

Faktor external yang mempengaruhi status gizi antara lain

(Marmi,2013):

1) Pendapatan

Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya dalah taraf

ekonomi keluarga, yang hubungannya dengan daya beli

keluarga tersebut.

2) Pendidikan

8
Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah penge

tahuan, sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat ten

tang status gizi yang baik.

3) Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja bagi ib

u-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan kel

uarga.

4) Budaya

Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingk

ah laku dan kebiasaan.

b. Faktor internal

Faktor internal yang mempengaruhi status gizi anatara lain

(Marmi, 2013):

1) Usia

Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman

yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi pada ana

k sekolah dasar

2) Kondisi fisik

Seseoarang yang sakit, yang sedang dalam penyembuha

n dan yang lanjut usia, semuanya memerlukan pangan k

husus karena status kesehatan mereka yang buruk. Anak

9
dan remaja pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi dig

unakan untuk pertumbuhan cepat.

3). Infeksi

Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya naf

su makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan men

cerna makanan.

2. Kategori dan ambang batas status gizi

Tabel 1

Kategori dan Ambang Batas status Gizi

Berdasarkan Indeks

Indeks Kategori Ambang Batas

Indeks Massa Gizi kurang - 3SD sampai

Tubuh menurut dengan <-2

Umur (IMT/U) SD
Gizi baik -2 SD sampai
Anak Umur 5-18
dengan +1 SD
Tahun GIizi lebih + 1 SD sampai

dengan +2 SD
Obesitas >+2 SD
Sumber : permenkes no 2 tahun 2020

3). Pengertian IMT (Indeks Masa Tubuh)

Indeks massa tubuh (IMT merupakan indikator overweight

dan obesitas yang direkomendisikan secara internasional

10
karena memiliki korelasi yang kuat dengan lemak tubuh (Supari

asa, 2013).

IMT direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk

menentukan status gizi pada anak sekolah dasar . Cara

pengukuran IMT adalah:

IMT = Berat badan (Kg)

Tinggi badan (m2)

IMT = Berat badan (kg)

Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Jika sudah mendapatkan hasil perhitungan IMT maka langkah se

lanjutnya yaitu menghitung z-score

Cara Perhitungan Z-score adalah sebagai berikut

3. Jika IMT> Nilai Median, maka IMT/U

Nilai Rill IMT −NILAI MEDIAN


¿
(+ 1 ) SD−NILAIMEDIA

4. Jika IMT <Nilai Median, maka IMT/U

Nilai Rill IMT −NILAI MEDIAN


¿
NILAIMEDIAN −(−1 ) SD

Tabel 2

11
Kategori IMT/U

Anak Umur 5-18Tahun

Ambang Batas Z-score Kategori Status Gizi

3SD sampai dengan <-2 SD gizi kurang

-2 SD sampai dengan +1 SD gizi baik

+ 1 SD sampai dengan +2 SD gizi lebih

>+2 SD Obesitas

Sumber: Permenkes no 2 tahun 2020

B. KERANGKA TEORI

12
Tingkat konsumsi Status Gizi

Tingkat Tingkat Gizi kurang Gizi lebih


energy Protein

Penyakit Infeksi

Gambar 1. Kerangka Teori Penelitian

Keterangan :

= Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak diteliti

BAB III

METODE PENELITIAN

13
A. Jenis Penelitian

Jenis penelititian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dipilih karena

ingin mengetahui gambaran tingkat konsumsi makanan dan status

gizi anak sekolah dasar di Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2020.

2. Lokasi

Penelitian dilaksanakan di SD Kristen Hutumuri Kecamatan

Leitimur Selatan , Kabupaten Maluku Tengah yang berada di

Negeri Hutumuri

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar di SD

Kristen Hutumuri sebanyak, perempuan berjumlah 89 dan laki-

laki berjumlah 89 jadi semua total keseluruan siswa SD Kristen

Hutumuri 178 orang

2. Sampel

a. BesarSampel

Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin

yaitu sebagai berikut:

14
Perhitungan sampel

N
n=
1+(N . e2 )

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = standar eror

N 178
n= 2
¿
1+(N . e ) 1+(178 x 0,1 x 0,1)

178
¿
1+(178 x 0,01)

178
¿
1+(1,78)

178
¿
2,78

= 64

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 orang

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yaitu Simple Randomsampling,

dengan kriteria yang sudah ditentukan sebagai berikut :

1) Inklusi: bersedia menjadi sampel, berada pada kelas IV

dan V, Penetapan ini didasari oleh pertimbangan bahwa

anak kelas I, II, dan III tidak memenuhi syarat untuk

dipilih sebagai sampel karena belum bisa berkomunikasi

15
dan mengingat dengan baik, sedangkan siswa kelas VI

sedang mempersiapkan diri hadir pada saat penelitian

2) Eksklusi: siswa dalam keadaan sakit

Tabel 3 Defenisi Operasional


D. Variabel dan Defenisi Oprasional
No Variab Definisi operasional Cara Ukur Alat ukur hasil Hasil
el Ukur
1 Tingkat Zat gizi energy dan p Wawancara Form foo Tingkat konsumsi t Ordinal
konsum rotein d recall 2 erhadap standar ke
si yang diperoleh berda 4 jam cukupan berdasark
sarkan recall 24 jam an AKG 2019 deng
selama 3 hari berturu an kategori (Depke
t-turut dan membandi s RI 1990):
ngkan dengan AKG 2 1. Baik: 100%
019 2. Sedang: 80-
99%
3. Kurang: 70-
79%
4. Deficit:<70%

2 Status Suatu keadaan tubuh Mengukur ber Tinggi ba Data status gizi Ordinal
Gizi yang disebabkan ole at badan dan t dan diuku IMT/U dengan
h keseimbangan anta inggi badan sa r menggu kategori:
ra intake dan kebutu mpel kemudia nakan ital 1. 3SD sampai
han nutrient, sebagai n menghitung ic dan be
akibat konsumsi mak IMT/U rat badan dengan <-2
anan dan penggunaa diukur de
n zat-zat gizi. ngan me SD
nggunak
an timba gizi
ngan inja
k. kurang

2. -2 SD

sampai

16
dengan +1

SD

gizi baik

3. + 1 SD

sampai

dengan +2

SD

gizi lebih

4. >+2 SD

Obesi
tas

E. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer Dalam Penelitian Ini Adalah :

a. Data identitas sampel yaitu: umur dan jenis kelamin di dapat

dari wawancara pada siswa.

b. Data asupan energy dan protein dari hasil recall 24 jam

dengan wawancara. Data yang dikumpulkan dengan

menggunakan teknik recall yaitu mencatat jenis makanan

17
dan jumlah bahan makanan yang di konsumsi pada periode

24 jam.

c. Status gizi, dikumpulkan dengan cara pengukuran

Antropometri untuk mendapatkan data berat badan dan

tinggi badan anak sekolah dasar kemudian data diolah

secara manual dengan perhitungan IMT dan Z-score tiap

sampel .

2. Data sekunder dalam penelitian ini adalah :

a. Gambaran umum lokasi penelitian, dikumpulkan dengan

cara mencatat data yang sudah ada pada profil sekolah.

b. Jumlah populasi siswa siswi anak sekolah dasar ,

dikumpulkan dengan cara mencatat data yang sudah ada

pada bagian kesiswaan.

F. Bahan /Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Timbangan injak

2. Microtoice

3. Form food recall 24 jam

4. Alat tulis

G. Jalannya penelitian

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan di mulai dengan observasi lapangan atau

kondisi sekolah setelah itu pengusulan surat izin

18
pengambilan data awal setelah itu menanyakan kepada

pembimbing untuk mengurus jalannya penelitiaan dari

jurasan gzi politeknik kesehatan kemenkes Maluku

2. Tahap pelakasanaan

Selesai semua persiapan, untuk data awal tahap

pelaksanaan mulai dengan pengurusan surat izin penelitian

dan diserahkan kepala sekolah SD Kristen hutumuri .setelah

itu datang di lokasi untuk meminta absen siswa siswi per

kelas untuk mengetahui data awal pertama yaitu populasi

siswa siswi SD Kristen Hutumuri

3. Jalannya penelitian

Tahapan jalannya penelitian, peneliti mengurus surat

penelitian dan diserahkan kepada kepala sekolah SD Kristen

hutumuri setelah itu peneliti mengambil absen siswa yang

akan diteliti, pengambilan data status gizi anak dengan cara

mengukur tinggi badan dan mengukur berat badan anak,

dan tingkat konsumsi anak dengan merecall siswa hari

pertama kedua dan ketiga.

H. Cara Pengolahan dan Analisa data

1. Pengolahan Data

Secara umum teknik pengolahan data di bagi dalam beberapa

tahap yaitu :

19
a. Mengedit data dengan cara melihat kembali hasil

pengumpulan data untuk menghindari kesalahan.

b. Memberi kode pada data dengan merubah kata-kata

menjadi angka

a. Mensotir data dengan mengelompokan data menurut jenis

yang dikehendaki .

2. Analisa Data

Analisa Univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap

setiap variabel hasil penelitian yaitu: Tingkat asupan makanan,

dan Status Gizi anak sekolah dasar.

I. Penyajian Data

Penyajian data hasil penelitian, dalam bentuk tabel dan narasi.

20
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

a. Gambaran Umum SD Kristen Hutumuri

SD Kristen Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan

merupakan status kepemilikan pemerintah pusat yang berada

setelah izin operasional dikeluarkan yang didirikan pada 12

januari 1984 sampai sekarang.

a) Keadaan Geografis

SD Kristen Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan

terletak di Lorong Jalan Raya Hutumuri, RT/RW 001/03,

Dusun.Hutumuri, Ds./Kel Hutumuri, Kecamatan Leitimur

Selatan.

b) Luas Wilayah

SD ini dibangun pada tahun 1984 dengan luas tanah

11.000 M2. SD Kristen Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan

terdiri dari 12 ruangan kelas, , 1 ruangan perpuastakaan dan

1 ruangan kantor.

21
c) Jumlah Tenaga

Jumlah tenaga/pegawai yang ada di SD Kristen

Hutumuri yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.
Ketenagaan di SD Kristen Hutumuri kecamatan Leitimur Selatan
Tahun 2020
Status Jenis Kelamin Jumlah
Kepegawaian
Laki-Laki Perempuan

PNS 6 7 13
Kontrak 0 1 1
Honorer 0 3 3
Total 17
Sumber: Data Sekunder sd kristen hutumuri

Dari tabel 1 diatas menunjukan bahwa jumlah guru di SD

Kristen Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan adalah 17 orang

guru yaitu PNS 13 orang yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 7

orang perempuan, kontrak 1 orang perempuan, dan honorer 3

orang perempuan

d) Umur

Tabel 2
Distribusi Sampel Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Umur Di
SD Kristen Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan
Umur n %
10 21 33
11 20 64
12 23 3
Total 64 100
Sumber: Data Primer Terolah, Januari 2020

Berdasarkan tabel 2 ini menunjukan bahwa distribusi

kelompok umur anak sekolah dasar sebagian besar pada

22
kelompok umur 10 tahun sebanyak 21 orang (64%) dan umur

12 tahun sebanyak 21 orang (33%) sedangkan terkecil pada

kelompok umur 14 tahun yaitu 2 orang (3%).

b. Tingkat Konsumsi Zat Gizi

a) Zat Gizi Energi

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Anak Sekolah Dasar Menurut Tingkat
Konsumsi Zat Gizi Energi Di SD
Kristen Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan
Kategori n %

Baik 21 33
Sedang 18 28
Kurang 13 20
Defisit 12 19
Total 64 100
Sumber: Data Primer Terolah, Januari 2020

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa tingkat

konsumsi asupan energi pada anak sekolah dasar di

kategorikan baik sebesar 21 orang 33(%), sedang sebesar

18 orang (28%), kurang sebesar 13 orang (20%) dan defesit

sebesar 12 orang (12%).

23
b) Zat Gizi Protein
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Anak Sekolah Dasar Menurut Tingkat
Konsumsi Zat Gizi Protein Di SD Kristen Hutumuri
Kecamatan Leitimur Selatan
Kategori n %
Baik 18 28
Sedang 31 48
Kurang 10 16
Defisit 5 8
Total 64 100
Sumber: Data Primer Terolah, Januari 2020

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa tingkat

konsumsi asupan protein pada anak sekolah dasar

dikategorikan baik sebanyak 18 orang (28%), sedang

sebanyak 31 orang (48%). Kurang sebesar 10 orang (16%)

dan defesit sebesar 5 orang (5%)

c. Status Gizi

Tabel 6.
Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Sekolah Dasar Di Sd Kristen
Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan
Kategori n %
Sangat Kurus 4 6
Kurus 17 26
Normal 40 63
Gemuk 3 5
Obesitas 0 0
Total 64 100
Sumber: Data Primer Terolah, Januari 2020

Berdasarkan tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa status

gizi anak sekolah dasar di kategorikan normal sebanyak 40

24
orang (63%), kurus sebanyak 17 orang (26%), sangat kurus

sebanyak 4 orang (6%), dan gemuk sebanyak 3 orang (5%).

B. Pembahasan

a. Tingkat Konsumsi

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 tingkat

konsumsi zat energi di SD kristen Hutumuri bahwa konsumsi

asupan energi pada anak sekolah dasar di kategorikan baik

sebesar 21 orang ( 33%), sedang 18 orang (28%), Kurang

sebesar 13 orang (20%) dan defesit sebesar 12 orang (12%)

Berdasarkan tabel 4 dapat di lihat bahwa tingkat konsumsi

asupan protein pada anak sekolah dasar di kategorikan baik

sebanyak 18 orang (28%), sedang sebanyak 31orang (48%),

Kurang sebesar 10 orang (16%) dan defisit sebesar 5 orang

(5%)

Tingkat konsumsi pangan adalah berbagai informasi yang

memberikan gambaran mengenai jenis, frekuensi dan jumlah

pangan yang dimakan tiap hari oleh salah satu orang atau

merupakan ciri khas untuk sesuatu kelompok masyarakat

tertentu (Santoso, 2014).

Konsumsi makanan masyarakat Indonesia tergantung pada

jumlah dan jenis pangan yang dibeli, pemasakan, distribusi

dalam keluarga, dan kebiasaan makan secara perorangan. Hal

ini bergantung pada pendapatan, agama, adat kebiasaan, dan

25
penidikan masyarakat bersangkutan (Almatsier, 2013). Untuk

mengetahui konsumsi seseorang dapat dilihat dari jumlah

asupan zat gizi energi dan protein yang dikonsumsi dari bahan

makanan (Brown, 2013). Pola konsumsi ini dapat kita lihat

dengan menggunakan Food recall 24 jam.

a) Tingkat Konsumsi Energi

Energi merupakan zat yang sangat esensial bagi

manusia dalam menjalankan metabolisme basal (proses

tubuh yang vital), melakukan aktivitas, dan pengaturan

suhu (Hardiansyah, dkk, 2013). Energi dalam makanan

berasal dari nutrisi yang dikonsumsi. Energi merupakan

kebutuhan yang terutama apabila tidak tercapai, diet

protein, vitamin, dan mineral tidak dapat dipergunakan

secara efektif dalam berbagai fungsi metabolik.

Peningkatan kebutuhan untuk menunjang percepatan

tumbuh-kembang masa anak sekolah dasar

Sumber energi berasal dari karbohidrat, protein,

lemak menghasilkan kalori masing-masing, sebagai

berikut: karbohidrat 4 kkal/g, protein 4 kkal/g dan lemak 9

kkal/g. Kebutuhan energi bervariasi tergantung aktifitas

fisik, remaja yang kurang aktif dapat menjadi kelebihan

berat badan (BB) atau mungkin obesitas. Asupan energy

26
yang rendah menyebabkan retardasi pertumbuhan, berat

badan (BB) rendah (Soetjiningsih, 2012).

Kekurangan energi akan mengakibatkan berat badan

kurang dari berat badan ideal. Gejala yang ditimbulkan

adalah kurang perhatian, gelisah, cengeng, lemah,

kurang bersemangat, dan daya tahan terhadap penyakit

infeksi. Sedangkan apabila kelebihan energi maka akan

mengakibatkan berat badan lebih atau kegemukan.

Kegemukan dapat disebabkan oleh kebanyakan makan,

namun juga karena kurang bergerak (Supariasa, 2014).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Sd

Kristen Hutumuri tahun 2020, diperoleh anak sekolah

dasar dengan tingkat konsumsi energi paling tinggi

terdapat pada kategori baik yaitu sebanyak 21 orang

(33%), sedang sebesar 18 orang (28%), kurang sebesar

13 orang (20%) dan defesit sebanyak 12 orang (19%).

Hal ini menunjukan bahwa tingkat konsumsi energi

baik dan sedang sudah sesuai dengan kebutuhan harian,

sedangkan anak sekolah dasar yang mempunyai tingkat

konsumsi energi masih kurang bahkan defesit karena

frekuensi makan dan jumlah porsi makan anak sekolah

dasar yang kurang. Anak sekolah dasar lebih memilih

untuk mengurangi asupan makan yang memiliki sumber

27
energi seperti karbohidrat dan lemak, sehingga asupan

tidak sesuai dengan kebutuhan harian. Kurangnya

asupan energi ini akan mengakibatkan menurunnya berat

badan dan kekurangan zat gizi yang lain yang akan

berakibat terhambatnya proses tumbuh kembang.

b) Tingkat Konsumsi Protein

Protein adalah mineral makro yang mempunyai berat

molekul antara lima ribu sampai beberapa juta. Protein

terdiri atas panjang rantai-rantai asam amino yang terikat

satu sama lain dalam ikatan peptide (Almatsier, 2013).

Protein mensuplai sekitar 12%-14% asupan energi

selama masa anak dan remaja. Kebutuhan sehari-hari

yang direkomendasikan pada anak sekolah dasar

berkisar antara 44-59 gram . Berdasarkan BB, amak

sekolah dasar umur 10-12 tahun pada laki-laki atau

perempuan memerlukan protein 1 g/kg berat badan (BB).

Sumber diet protein yang baik adalah daging, unggas,

ikan, telur, susu, dan keju (Soetjiningsih, 2012).

Protein diperlukan oleh tubuh untuk membangun sel-

sel yang telah rusak, membentuk zat-zat pengatur seperti

enzim dan hormone, membentuk zat anti energi dimana

tiap gram protein menghasilkan sekitar 4 kalori

(Almatsier, 2013).

28
Kekurangan protein apabila berlangsung lama dapat

mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan

jaringan tidak normal, kerusakan fisik dan mental pada

anak, ibu hamil dapat mengalami keguguran melahirkan

bayi premature dan anemia (Story, 2013). Kekurangan

asupan protein secara konsisten pada masa ini dapat

berakibat pertumbuhan linear berkurang, keterlambatan

maturasi seksual serta berkurangnya akumulasi massa

tubuh tanpa lemak.

Kelebihan protein dapat merangsang pengeluaran

kalsium dan dapat mengakibatkan kerja berat pada

ginjal.

Berdasarkan hasil wawancara dari lembar food recall

1x24 jam selama 3 hari penelitian, diketahui bahwa

tingkat konsumsi protein pada anak sekolah dasar

dikategorikan baik sebanyak 18 orang (28%), sedang

sebanyak 31 orang (48%), kurang sebanyak 10 orang

(16%) dan defesit sebanyak 5 orang (8%). Berdasarkan

Riskesdas (2018) diketahui bahwa presentasi

mengkonsumsi protein dibawah kebutuhan minimal 38,3

persen, sedangkan di Maluku termasuk presentasi

mengkonsumsi protein yang tertinggi yaitu 53,0%

29
Hasil penelitian diatas menunjukan bahwa sebagian

besar tingkat konsumsi protein pada anak sekolah dasar

tergolong sedang dan baik membuktikan bahwa

konsumsi lauk pauk pada umumnya masih baik karena

protein berasal dari lauk pauk baik hewani maupun

nabati. Anak sekolah dasar mengkonsumsi makanan

sumber protein dalam jumlah yang cukup setiap hari

seperti ikan, daging ayam, telur, tempe dan tahu.

Sedangkan sebagian besar anak sekolah dasar yang

masih kurang mengkonsumsi makanan sumber protein

karena mereka lebih memilih makanan lain seperti

gorengan dan jajanan yang akan membuat mereka lebih

mudah untuk kenyang sehingga sumber protein

diabaikan maka akan berdampak terhadap pertumbuhan

yang kurang baik, daya tahan tubuh menurun, lebih

rentan terhadap penyakit serta daya kreativitas dan daya

kerja merosot. Padahal protein merupakan zat gizi yang

paling erat hubungannya dengan proses kehidupan.

Konsumsi protein yang cukup akan mampu malakukan

fungsinya untuk proses pertumbuhan.

b. Status Gizi

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 6 dapat di lihat bahwa

status gizi anak sekolah dasar di kategorikan normal sebanyak

30
40 orang (63%), Kurus sebanyak 17 orang (26%), sangat kurus

sebanyak 4 oranf (6%), dan gemuk sebanyak 3 orang (5%)

Status gizi adalah kedaan kesehatan yang berhubungan

dengan penggunan makanan oleh tubuh. Status gizi dibedakan

menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, status gizi

normal, dan status gizi lebih (Almatsier, 2013).

Penentuan status gizi anak sekolah dasar dapat dilakukan

dengan beberapa cara salah satunya dengan menggunakan

Indeks Masa Tubuh menurut Umur (IMT/U). Pengukuran ini

cocok untuk anak sekolah dasar karena masih dalam masa

pertumbuhan (Almatsier, 2013).

Status Gizi adalah keadaan yang diakibatkan ole status

keseimbangan antara jumlah asupan (intake) zat gizi dan

jumlah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk fungsi biologis,

seperti pertumbuhan fisik, perkembangan aktivitas,

pemeliharaan kesehatan , dan lainnya (Suyatno 2014).

Penilaian melakukan pengukuran antropometri berat badan dan

tinggi badan.

Berdasarkan hasil penelitian dengan pengukuran

antropometri dapat dilihat bahwa status gizi pada anak sekolah

dasar di kategorikan sangat kurus sebanyak 4 orang (6%),

kurus sebanyak 17 orang (26%), normal sebanyak 40 orang

(63%) dan gemuk sebanyak 3 orang (5%).Hasil analisis Riskesd

31
as (2018) menunjukkan prevalensi kurus pada anak sekolah da

sar umur 10-12 tahun sebanyak 11,1% terdiri dari 3,3% sangat

kurus dan 7,8% kurus.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat dilihat bahwa status

gizi anak sekolah dasar sebagian besar tergolong normal

namun masih ada yang di kategorikan sangat kurus disebabkan

karena anak sekolah dasar lebih mengurangi asupan

karbohidrat dan lemak. Kandungan tersebut sedikit dihindari

oleh anak sekolah dasar untuk mempertahankan berat badan

anak, selain itu tidak membiasakan sarapan karena terburu-

buru akan melakukan aktivitas yang sudah menunggu sehingga

nutrisi kesehatannya belum sesuai dengan kebutuhan gizi yang

pada akhirnya mengakibatkan status gizi kurang.

Pada anak sekolah dasar yang mempunyai asupan energi

dan protein baik sebagian besar mempunyai status gizi normal

karena asupan mereka tetap terpenuhi dan seimbang dengan

aktivitas yang mereka lakukan, sehingga asupan mereka akan

membantu memelihara status gizi normal, namun anak sekolah

dasar yang kekurangan energi dan protein tergolong pada

status gizi kurus bahkan sangat kurus karena asupan mereka

tidak terpenuhi dan tidak sesuai dengan aktivitas yang mereka

lakukan yang membutuhkan cukup energi dan protein. ketika

anak sekolah dasar kekurangan asupan gizi maka akan berdam

32
pak pada terhambatnya proses tumbuh kembang anak Oleh

sebab itu asupan harus tetap terpenuhi sesuai dengan

kebutuhan dan aktivitas agar status gizi tetap optimal.

33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut :

1. Tingkat Konsumsi anak sekolah dasar untuk zat gizi energi

sebagian besar termasuk kategori baik sebanyak 21 orang

(33%) dan zat gizi protein termasuk kategori sedang sebanyak

31 orang (48%), tetapi masih ada yang termasuk kategori

kurang bahkan defesit.

2. Status gizi anak sekolah dasar di SD Kristen Hutumuri kategori

sangat kurus sebanyak 4 orang (6%), kurus sebanyak 17 orang

(26%), normal sebanyak 40 orang (63%) dan gemuk sebanyak

3 orang (5%).

B. Saran

1. Perlu adanya kerja sama antara pihak sekolah dengan

Puskesmas untuk melakukan penyuluhan mengenai tingkat

konsumsi makan yang baik dan status gizi yang ideal agar

dapat merubah kebiasaan yang tidak baik menjadi baik.

2. Disarankan kepada siswa untuk mengkonsumsi sumber

makanan yang beranekaragam dan seimbang sesuai

kebutuhannya.

34
3. Perlu pemantauan status gizi secara berkala dari pihak

puskesmas sehingga masalah status gizi bisa terdeteksi secara

dini.

35
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M danWirjatmadi, B. 2013.PerananGiziDalamSiklusKehidup


an. Jakarta :KencanaPrenada Media Group
Arisman. 2009. GizidalamDaurKehidupan. EGC.Jakarta : 193-195
Almatsier, Sunita. 2011. PrinsipDasarIlmuGizi. Jakarta : PT. Gramed
iaPustakaUtama
Almatsier, Sunita. 2013. PrinsipDasarIlmuGizi. Jakarta : PT. Gramed
iaPustakaUtama
AKG. 2013. Permenkes RI NO 75 Tahun 2013 tentangAngkaKecuku
panGizi yang DianjurkanbagiBangsa Indonesia. Menteri
Kesehatan RI, Jakarta.
Anthony. 2009. Sisteminformasi, Jakarta: GramediaPustakaUmum
Brown, 2013. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta : Dian
Rakyat
Dedehdkk. 2010. SehatdanBugarBerkatGiziSeimbang. PT PenerbitS
aranaBobo. Jakarta.
DepartemenKesehatan RI. 2009. PedomanPelayanan di Tingkat Pel
ayananDasar. Jakarta: Depkes RI
Hardiansyah & Martiano, 2013. Biokimia, Nutrisi dan Metabolisme
(Parakhasi, A. Penerjemaah) UI Press, Jakarta
Kemenkes RI. PedomanUmumGiziSeimbang. Jakrta: DirektoratJend
eralBinaGizidan KIA;2011
Marmi. 2013. GiziDalamKesehatanReproduksi. Yogyakarta :Pustaka
Pelajar.
Muchlis, dkk (2013). Ilmu Gizi, PT. Dian Rakyat Tambunan, Jakarta
Proverawati, A danWati, E K. 2011.IlmuGiziuntukPerawatdanGiziKes
ehatan.YuliaMedika. Yogyakarta.
Riskesdas, 2013.Status GiziAnak.www. GiziDalamDaurKehidupan.
EGC. Jakarta
Supariasa, I.D.N. dkk.2013. Penilaian Status Gizi (EdisiRevisi). Jaka
rta: Penerbit. BukuKedokteran EGC
Safitri, S. 2011. Hubungan Status GiziRemajaPutri.UniversitasMuha
mmadiyah Semarang.Skripsi
Soetjiningsih.2012.PerkembanganAnakdanPermasalahannyadalam
BukuAjar IlmuPerkembangananakdanRemaja.Jakarta :
Sagungseto
Sulistyoningsih, H. 2012. GiziUntukKesehatanIbudanAnak.Jakarta :
GrahaIlmu
Supariasa. 2012. PendidikandanKonsultasiGizi. Jakarta : EGC
Supariasa, I. 201. Penilaian Status Gizi. Edisi Revisi. Jakarta. EGC
Saygo, S. 2011. Asupan energy danzatgizikurangdariangkakecukup
angiziremajaputri.Jakarta : FK UI

36
Santoso. Kesehatan dan Gizi Jakarta: PT. Rineca Cipta; 2014
Suyatno, (2014). Penilaian status gizi: EGC

37
Lampiran 1.

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Yang bertandatangan di bawahini :

Nama :

JenisKelamin:

Umur :

PendidikanTerakhir :

Alamat :

Sayatelahmendapatpenjelasandaripenelititentangpenelitianini, saya

mengertipenelititidakakanmerugikansayadanidentitassayasertajawaban ya

ng sayaberikanterjaminrahasia.

Demikianpernyataaninisayatandatangantanpaunsurepaksaan.

Ambon, Desember 2019

Peneliti Responden

CLAUDIA SYANE SOUHUWAT (


)
NIM. P07131017006

38
Lampiran 2.

KUESIONER
GAMBARAN TINGKAT KONSUMSI MAKANAN DAN STATUS GIZI AN
AK SEKOLAH DASAR DI SD KRISTEN HUTUMURI KECAMATAN LEIT
IMUR SELATAN

A. IDENTITAS RESPONDEN

NamaLengkap

TanggalLahir Tglbulantahun

Umur (tahun)

JenisKelamin

Kelas

BB Kg

TB Cm

Alamat

No Hp

39
Lampiran 3.

Food Recall 24 Jam

Nama :

Umur :

Hari ke-1

Jumlah

Waktu Menu BahanMakanan


Berat
Makan
(Gr) URT
Pagi

Snack Pagi

Siang

Snack Siang

Malam

40
Food Recall 24 Jam
Nama :

Umur :

Hari ke-2

Jumlah

Waktu Menu BahanMakanan


Berat
Makan
(Gr) URT
Pagi

Snack Pagi

Siang

Snack Siang

Malam

41
Food Recall 24 Jam
Nama :

Umur :

Hari ke-3

Jumlah

Waktu Menu BahanMakanan


Berat
Makan
(Gr) URT
Pagi

Snack Pagi

Siang

Snack Siang

Malam

42
43
44

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN


Gambaran Tingkat Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar
Di SD Kristen Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan

TINGKAT KONSUMSI sSTATUS GIZI


NO KODE UMUR (Z-SCORE)
RESPONDEN TAHUN BULAN ENERGI PROTEIN IMT Z-Score KATEGORI
JUMLAH KATEGORI JUMLAH KATEGORI
1 001/2020 11 8 1742,2 Sedang 65,7 Sedang 15,22 -1,7 Normal
2 002/2020 11 8 2209,3 Baik 65,8 Sedang 14,58 -2,05 Kurus
3 003/2020 11 6 1108,6 Defesit 73,7 Baik 16,46 -1,19 Normal
4 004/2020 10 7 1298,9 Baik 49,7 Sedang 11,93 -2,9 Kurus
5 005/2020 11 7 1078,0 Defesit 56,5 Kurang 16,22 -1,3 Normal
6 006/2020 11 3 2176,0 Baik 63,3 Sedang 16,67 -1 Normal
7 007/2020 12 0 1613,8 Kurang 47,0 Defesit 11,67 -3,2 Sangat Kurus
8 008/2020 11 11 1913,2 Sedang 67,2 Baik 16,67 -1,2 Normal
9 009/2020 10 1 1352,3 Defesit 1352,3 Sedang 16 -1 Normal
10 010/2020 11 5 1911,6 Sedang 50,3 Defesit 13,3 -2,6 Kurus
11 011/2020 11 10 1323,7 Defesit 57,6 Sedang 16,45 -1,2 Normal
12 012/2020 10 11 2251,9 Baik 53,7 Sedang 12,98 -2,7 Kurus
13 013/2020 11 3 1501,0 Kurang 51,8 Kurang 17,59 -0,6 Normal
14 014/2020 11 6 1840 Sedang 58,4 Sedang 23,42 1,3 Gemuk
15 015/2020 12 1 2357,7 Baik 48,8 Kurang 16,45 -1,5 Normal
16 016/2020 11 11 1845,0 Sedang 78,0 Baik 15,83 -1,5 Normal
17 017/2020 11 10 2294,4 Baik 75,1 Baik 14,95 -1,9 Normal
18 018/2020 11 8 1848,0 Sedang 45 Kurang 22,66 -1,08 Gemuk
19 019/2020 11 3 2185,3 Baik 62 Baik 18,77 -0,1 normal
20 020/2020 10 9 2195,6 Baik 56,6 Sedang 13,50 -2,3 Kurus
21 021/2020 11 6 2186,0 Baik 72,8 Baik 15,58 -1,5 Normal
22 022/2020 11 10 1322,8 Defesit 65,5 Baik 13,69 -2,2 Kurus
23 023/2020 10 11 1134,0 Defesit 36,9 Defesit 10,95 -3,6 Sangat Kurus
45

24 024/2020 12 10 1831,9 Sedang 45,2 Kurang 15,56 -1,4 Normal


25 025/2020 11 10 2197,8 Baik 68.1 Sedang 13,89 -2,3 Kurus
26 026/2020 12 8 1916,6 Sedang 55,8 Sedang 13,69 -2,2 Kurus
27 027/2020 10 6 1304,0 Defesit 74,1 Baik 23,11 1,3 Gemuk
28 028/2020 11 8 1827,1 Sedang 65,1 Sedang 14,21 -2,2 Normal
29 029/2020 10 4 1807,0 Sedang 65,4 Baik 13,51 -2,2 Kurus
30 030/2020 11 11 1607,4 Defesit 45,2 Defesit 14,70 -2,8 Kurus
31 031/2020 11 7 2219,8 Baik 53,4 Kurang 16,21 -1,3 Normal
32 032/2020 10 6 1753,8 Sedang 51,6 Sedang 11,78 -3,1 Sangat Kurus
33 033/2020 11 4 1619,9 Kurang 68,6 Sedang 17,61 -0,6 Normal
34 034/2020 10 11 1186,5 Defesit 57,6 Sedang 14,71 -1,8 Normal
35 035/2020 11 0 1930,2 Sedang 52,2 Kurang 14,98 -3 Kurus
36 036/2020 11 5 2186 Baik 64,1 Sedang 14,91 -1,9 Normal
37 037/2020 10 6 1957,8 Sedang 63,2 Baik 14,96 -1,7 Normal
38 038/2020 10 8 902,8 Defesit 57,0 Sedang 14,95 -1,0 normal
39 039/2020 11 8 1687,3 Kurang 54,6 Sedang 18,22 -0,7 Normal
40 040/2020 10 6 2189,8 Baik 57,4 Sedang 11,71 -1,0 Normal
41 041/2020 10 3 1346,8 Defesit 61,4 Baik 13,69 -2,1 Kurus
42 042/2020 11 6 1578,1 Kurang 52,4 Sedang 14,76 -1,9 Normal
43 043/2020 10 3 1816,8 Sedang 66,9 Baik 19,23 0,3 Normal
44 044/2020 10 6 2119,9 Baik 68,4 Baik 15,38 -1,1 Normal
45 045/2020 10 8 2057,9 Baik 68,8 Sedang 13,61 -2,9 Kurus
46 046/2020 11 3 2139,4 Baik 63,3 Baik 18,51 -0,1 normal
47 047/2020 11 3 1529,7 Kurang 58,9 Sedang 15,30 -1,6 Normal
48 048/2020 11 8 1856,0 Sedang 64,3 Sedang 16,19 -1,3 Normal
49 049/2020 11 6 2190,0 Baik 74,5 Baik 15,63 -1,5 Normal
50 050/2020 11 9 1493,5 Kurang 56,5 Sedang 15,63 -1,6 Normal
51 051/2020 11 10 2198,8 Baik 69,2 Baik 15,47 -1,6 Normal
52 052/2020 11 3 1386,8 Defesit 66,6 Sedang 18,98 -0,9 Normal
53 053/2020 11 9 1540,3 Kurang 54,2 Kurang 12,20 -2,4 Kurus
54 054/2020 10 6 2282,3 Baik 56,9 Sedang 12,78 -2,4 Kurus
55 055/2020 11 5 1976,9 Sedang 64,6 Sedang 18,75 -0,1 Normal
56 056/2020 11 3 2266,6 Baik 53,6 Kurang 16,23 -1,2 Normal
46

57 057/2020 11 4 1590,7 Kurang 55,0 Kurang 17,09 -0,8 Normal


58 058/2020 10 8 1951,9 Sedang 58,9 Sedang 14,81 -1,5 Normal
59 059/2020 11 5 1464,8 Kurang 67,7 Sedang 20,98 -0,5 Normal
60 060/2020 11 7 1914,3 Sedang 39,1 Defesit 14,53 -2,5 Kurus
61 061/2020 11 8 1681,9 Kurang 79,1 Baik 17,58 -0,7 Normal
62 062/2020 11 6 2282,4 Baik 62,4 Sedang 14,76 -1,9 Normal
63 063/2020 10 11 1512,6 Kurang 53,6 Sedang 11,52 -3,1 Sangat Kurus
64 064/2020 11 10 1592,3 Kurang 75,6 Baik 15,83 -1,5 Normal
47

Gambaran Tingkat Konsumsi dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Di SD Kristen Hutumuri
Kecamatan Leitimur Selatan

Tingkat Status Gizi


Konsumsi Energi
Sangat Kurus Normal Gemuk Obesitas Total
Kurus
Baik 0 7 14 0 0 21
Sedang 1 5 10 2 0 18
Kurang 2 1 10 0 0 13
Defesit 1 4 6 1 0 12
Total 4 17 40 3 0 64

Tingkat Sangat Kurus Normal Gemuk Obesitas Total


Konsumsi Kurus
Protein
Baik 0 3 14 1 0 18
Sedang 2 8 20 1 0 31
Kurang 0 3 6 1 0 10
Defesit 2 3 0 0 0 5
Total 4 17 40 3 0 64
48

Anda mungkin juga menyukai