USIA PRASEKOLAH
OLEH:
Markus Papilaya
12114201170196
FAKULTAS KESEHATAN
AMBON 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Kami menerima dan menyetujui proposal ini yang disusun oleh Markus Papilaya
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
NIDN : 1223038001
II
ABSTRAK
Markus Papilaya, 2022. “Studi Literatur: Hubungan Pola Asuh Orang Tua
Dan Pola Pemberian Makan Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Anak Usia
Prasekolah ” (dibimbing oleh : M. Lilipory, Ns. M. Goha, M.Kep)
Kata kunci: kesulitan makan, pola asuh orang tua, pola pemberian makan.
III
ABSTACT
Eating difficulties are the inability to eat and refuse certain foods. Eating disorders
in children are often encountered in ordinary people who do not understand the
procedure for meeting nutritional needs in children. Many ordinary people still do
not understand the importance of nutrition in children. Difficulty eating in
children is influenced by parenting and feeding patterns. This study aims to
determine the literature study of the relationship between parenting and feeding
patterns with difficult eating behavior in preschool-aged children. This type of
research is descriptive using the Systemрatic Review method. The sample in this
study amounted to 10 national research articles related to the research title. The
source of the database used is Google Scholar with reference to the inclusion and
exclusion criteria. Based on 10 articles that have been analyzed, it was found that
there is a significant relationship between parenting and feeding patterns with
difficult eating behavior in preschool age children.
IV
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
limpahan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Studi Literatur Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Pola
Pemberian Makan Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Anak Usia
Prasekolah.
Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan
bantuan dari berbagai pihak. Dengan terselesaikannya skripsi ini, maka pada
kesempata ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
V
telah berperan banyak dalam membimbing, memberi motivasi dan membantu
penulis dalam proses perkuliahan.
6. Ns. M.Lilipory, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing I yang telah banyak
mengarahkan dan membimbing serta memberi motivasi bagi penulis mulai
dari awal penyusunan skripsi hingga terselesaikan skripsi ini.
7. Ns. M. Goha, M.Kep selaku pembimbing II yang telah banyak mengarahkan
dan membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
8. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Kristen Indonesia Maluku.
9. Mama dan papa, adik, kaka, om tante dan saudara/saudari atas dukungan dan
bantuan sehingga penulis bisa membuat skripsil ini.
Ambon, 2022
Penulis
VI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………
ABSTRACT.................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
Prasekolah …………………………………………………... 11
VII
B. Tinjauan Umum tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
A. Hasil …………………………………………………………………45
B. Pembahasan……………………………………………………….....57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………….....70
B. Saran ………………………………………………………………...70
LAMPIRAN ………………………………………………………….....76
VIII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
tidur, kesehatan gigi, pencegahan cedera serta cara orang tua dalam
merawat anak yang sakit (Wong, Marilyn, David, Marilyn L, & Patricia,
adalah menangis atau menjerit saat anak tidak merasa nyaman. Sifat
dan menolak makan saat waktu jam makan. Anak juga sering rewel dan
yaitu hanya mau makan makanan cair atau lumat (27,3%), kesulitan
1
menghisap, mengunyah atau menelan (24,1%), kebiasaan makan yang
(WHO, 2017). Menurut sensus yang dilakukan WHO pada tahun 2018
diketahui bahwa 42% dari 15,7 juta kematian anak dibawah umur 5 tahun,
dan jumlahnya akan meningkat sekitar 40% hingga 70% kemudian data
tahunnya.
pada anak usia 1 sampai 5 tahun yaitu sebesar (58%), dengan jenis
2
dialami oleh anak usia 1-5 tahun (48.6%), diikuti anak usia 5-12 tahun
(33%), usia 0-1 tahun (12.8%), dan paling rendah pada anak usia 12-18
prevalensi balita dengan gizi kurang yaitu sebesar 12,1% sedangkan pada
tahun 2018 prevalensi gizi kurang pada balita terjadi penurunan yaitu
Permasalahan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah (1-5 tahun)
pertumbuhan fisik terlihat dari berat badan dan tinggi badan yang kurang
badan yang kurang, yang terpenting ialah persepsi orang tua tentang berat
perkembangan dan gaya hidup masa depan anak (Daniel et al., 2017).
3
Secara umum penyebab kesulitan makan adalah dari faktor organik
orang tua, serta pola pemberian makan (Walkingshaw, 2017). Pola asuh
orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak dalam psikologis
sulit makan pada anak. Selain itu sikap orang tua terhadap anak dapat
membentuk karakter anak menjadi sulit makan karena akibat dari pola
asuh orang tua yang salah (Shochib, 2010) dikutip dalam Nofitasari,
individu.
menyebabkan kesulitan makan pada anak. Pola asuh orang tua sendiri
dibagi 3 macam pola asuh orang tua yaitu pola asuh otoriter, demokratis,
dan pola asuh permisif, dan setiap orang tua menerapkan pola asuh yang
dengan baik saat proses makan juga dapat memicu terbentuknya perilaku
kesulitan makan pada anak. Perilaku makan yang baik akan terbentuk
makan pada anak adalah cara penyajian dan komunikasi yang terjadi saat
makan antara anak dengan orang tua. Menurut Baumrind (1978 dalam
4
Astuti, 2014) dalam ranah pemberian makanan pola asuh dibedakan
penentuan menu yang akan disajikan dan waktu makan ditentukan oleh
selera dan keinginan anak, orangtua sama sekali tidak menentukan menu
Dalam hal ini orang tua harus berperan agar tidak terjadi kesulitan
konsumsi snack dan cemilan yang akan membuat anak kenyang sebelum
bergizi pada anak sesuai kebutuhan gizi balita. Berusaha agar anak mau
makan dengan cara menyuapi dan mengajarkan anak untuk makan jenis
makanan baru, agar tidak cepat bosan pada satu jenis makanan, jenis
makanan yang dikonsumsi anak harus lebih diperhatikan orang tua serta
pemberian pola makan pada anak juga harus sesuai dengan jam-jam
makan pada anak, untuk mencegah terjadinya gangguan faktor gizi pada
5
Berdasarkan hasil penelitian dari studi penelitian Nafratilawati et al,
(2014) tentang hubungan pola asuh orang tua terhadap perilaku sulit
pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak usia 6-12 tahun di
terhadap perilaku sulit makan anak dengan hasil nilai korelasi 0,594.
anak sulit makan. Pola pemberian makan yang tidak sesuai dengan
makanan mulai dari ASI, makanan bertekstur halus dan sampai akhirnya
atau minuman ringan terlalu tinggi, konsumsi camilan kue, biskuit, kripik,
6
kudapan manis dan permen dapat mengurangi nafsu makan.
prasekolah telah dapat diberikan jadwal waktu makan yang berupa tiga
kali makan dan diantaranya dua kali makanan selingan. Pola makan baik
jika balita di beri makan 3 kali dalam sehari dengan pola jam 8, jam 12,
dan jam 8 malam, dan 2 kali selingan pada pola makan utama,
sedangkan pola makan kurang baik bila anak makan kurang dari 3 kali
segala upaya dan cara ibu untuk memberikan makanan pada anak usia
Variasi makanan juga perlu diperhatikan dengan cara susunan menu yang
hidangan yang disediakan baik dari segi bentuk, warna, aroma, tekstur
dan rasa sehingga diharapkan dapat mengatasi sulit makan pada anak.
makan pada anak untuk menumbuhkan rasa ingin tahu anak contohnya
penyajian makanan dengan bentuk lucu contohnya seperti nasi tim yang
7
jadwal dan cara pemberian makan (tidak lebih dari 30 mnt), tidak
terjadi pada pola pemberian makanan dengan perilaku sulit makan yang
dialami oleh anak dibawah rentang umur 3-5 tahun yang ada pada
makan buruk yang menimbulkan potensi perilaku sulit makan pada anak.
sulit makan pada anak nilai p = 0,002. Pola pemberian makan yang
sebagian besar balita tidak didampingi dan diawasi (77,1%) dan balita
8
B. Rumusan masalah
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Pola Pemberian Makan Dengan
C. Tujuan penelitian
makan anak.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi perawat
usia prasekolah
9
anak usia prasekolah ini diharapkan dapat digunakan untuk
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Prasekolah
1. Definisi
sesuai usia secara fisiologis (alamiah dan wajar), yaitu mulai dari
makan pada anak sering kita jumpai pada masyarakat awam yang
11
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan makan adalah
suapan.
12
Jenis kesulitan makan pada anak sangat beragam yaitu anak tidak
13
dan kurangnya ketertarikan terhadap makanan sehingga hanya
(2019).
makan pada anak. Pengaruh nafsu makan ini bisa mulai dari
nafsu makan).
menjerit, tidur bolak balik dari ujung ke ujung lain tempat tidur.
14
karena sering terjadi pada banyak anak. Padahal bila di amati
c. Pengaruh psikologis
15
yang cukup lama. Karenanya hal tersebut hanya mungkin
meniru pola makan orang tua atau saudaranya reaksi anak yang
manja.
(Zaviera, 2018).
a. Faktor organik
16
mulut. Jika terdapat gangguan saluran cerna maka hal itu
b. Faktor nutrisi
c. Faktor psikologis
17
Sikap suka memaksakan makanan menyebabkan bayi atau
2019).
a. Cemas
18
b. Depresi
sebagainya.
anak pun jadi susah makan. Dalam hal pola asuh, orangtua
19
disukai.
tumbuh kembang anak. Gejala yang timbul tergantung dari jenis dan
jumlah zat gizi yang kurang. Bila anak hanya tidak menyukai
vitamin A. Bila hanya mau minum susu saja akan terjadi anemi
penyebab gangguan.
20
B. Tinjuan Teori Tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
arti ayah dan ibu, jadi dapat disimpulkan pola asuh orangtua
memiliki arti cara atau sistem ayah dan ibu dalam merawat
21
b. Macam-macam pola asuh orang tua
Pola makan anak pada tipe pola asuh ini akan cenderung
22
kurang adaptif, kurang tajam, kurang tujuan, curiga
23
menggunakan kebebasannya tanpa rasa tanggung jawab
24
orangtua masih dengan mudah mengontrol apa yang
2013)..
tua.
25
tepat, maka akan menghasilkan perilaku anak yang tidak
diinginkan (Bety,2015).
2) Usia orangtua
4) Dominasi orangtua
26
5) Jenis kelamin dan kondisi anak
a. Pengertian
dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas
27
Nutrisi sangat berguna untuk menjaga kesehatan dan
cenderung meningkat.
28
seperti hari, minggu, bulan atau tahun. Kuesioner
29
memberikan variasi yang lebih besar tentang intake
dkk. 2019)
30
makanan, keterampilan makan dan bersosialisasi
dengan lingkungannya.
31
makanan dengan demikian anak dilatih untuk dapat
32
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel Independent
:Variabel Dependent
: Hubungan
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
dalam pemilihan study. Tijuan dari metode ini adalah untuk membantu
sebagai berikut :
34
B. I (intervensi) : Tidak ada intervensi
praskolah
pola asuh orang tua dan pola pemberian makan dengan perilaku
2. Menyusun Protokol
A. Pencarian data
B. Screening data
yang sesuai dengan topic atau judul, abstark dan kata kunci
35
adalah hubungan pola asuh orang tua dan pola pemberian
36
Gambar 3.1 diagram PRISMA tahapan Systematic Review
(google Scholer)
( n = 5.960)
3.
Screening Screening
Kriteria inklusi
5.
37
3. Menyusun strategi pencarian
review.
4. Ekstrasi data
1 Hubungan Pola Asuh Ibu 2017 Pola asuh, sulit Observasional / Taman Kanak-
Minahasa Selatan
38
No Nama Jurnal Tahun Kata Kunci Metode Penelitian Lokasi
2 Hubungan Pola Asuh Orang 2017 Pola Asuh orang Kuantitatif TK Al-Irsyad Al
Makan Pada anak usia pra Makan, Anak Pra kab Sidrap
Sidrap
3 Hubungan pola asuh Orang 2019 Pola asuh orang korelasional Taman Kanak-
Prasekolah Di Taman
KanakKanak Arengkoe
Pagal
5 Hubungan Pola Asuh Ibu 2020 Usia Prasekolah, Korelasional RW. 002
39
No Nama Jurnal Tahun Kata Kunci Metode Penelitian Lokasi
Kediri
Tahun)
40
No Nama jurnal Tahun Kata kunci Metode penelitian lokasi
1) Populasi
tua dan pola pemberian makan dengan perilaku sulit makan pada
2) Sampel
nasional yang berkaitan dengan hubungan pola asuh orang tua dan
pola pemberian makan dengan perilaku sulit makan pada anak usia
prasekolah.
41
3) Teknik Sampling
kriteria yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat
a. Kriteria Inklusi
42
3) Jurnal yang berhubungan dengan pola pemberian makan
b. Kriteria Ekslusi
4) Variabel Penelitian
meliputi :
a. Variabel independen/bebas
b. Variabel dependen/terikat
43
Variable terikat dalam penelitian ini adalah perilaku sulit
makan.
5) Analisa Data
44
BAB IV
A. HASIL
Hasil penelitian adalah suatu proses penelitian yang diteliti berdasarkan judul yang telah ditetapkan sehingga
menghasilkan suatu penelitian berdasarkan fakta yang ada. Berikut ini adalah tabel hasil penelitian dengan
menggunakan Systematic Review.
Tabel 4.1
Hasil Systematic Review Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Pola Pemberian Makan Dengan Perilaku Sulit
Makan Pada Anak Usia Prasekolah
No Judul Penelitian Tahun Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknik Hasil
Penelitian Responden Pengukuran Analisis
1. Hubungan Pola 2017 Taman Tujuan penelitian Cross 35 Responden kuesioner Uji Chi Square Berdasarkan hasil analisis, terdapat
Asuh Ibu Dengan Kanak- untuk mengetahui sectional hubungan hubungan pola asuh ibu
Perilaku Sulit Kanak Desa gambaran pola asuh dengan perilaku sulit makan pada anak
Palelon ibu, gambaran perilaku usia prasekolah (3-5 tahun) di Taman
Kanak-
N0 Judul Penelitian Tahun Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknik Hasil
Penelitian Responden
45
Pengukuran Analisis
Makan Pada Anak Kec. sulit makan pada anak Kanak Desa Palelon Kec. Modoinding,
Usia Prasekolah (3-
Modoinding usia prasekolah, dan Minahasa Selatan. Hasil uji statistik
5 Tahun) Di Taman
Kanak-Kanak Desa Minahasa menganalisis hubungan dengan menggunakan chi square
Palelon Kec.
Selatan pola asuh ibu dengan didapatkan nilai p-value = 0,000 < α (≤
Modoinding
Minahasa Selatan perilaku sulit makan 0,05). Simpulan pada penelitian ini yaitu
(Karlie Bellafilly)
pada anak prasekolah. terdapat hubungan pola asuh ibu dengan
perilaku sulit makan pada anak usia
prasekolah.
2 Hubungan Pola 2017 TK Al- Tujuan penelitian ini Cross 30 Responden kuesioner uji chi square. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa
Asuh Orang Tua Irsyad Al untuk mengetahui Sectional. ada hubungan yang signifikan antara
Dengan Perilaku Islamiyah hubungan pola asuh pola asuh orang tua dengan perilaku sulit
Sulit Makan Pada Kani orang tua. makan pada anak usia pra sekolah
anak usia pra didapatkan nilai p = 0,002 < α = 0,05
sekolah di TK Al-
Irsyad Al
Islamiyah Kanie
Kabupaten
Sidrap(Ikhwan &
Abd. Hayat Fattah)
46
No Judul Penelitian Tahun Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknik Hasil
Penelitian Responden Pengukuran Analisis
3 Hubungan pola 2019 Taman Penelitian ini Cross 46 Responden kuesioner Uji chi-square. Hasil penelitian berdasarkan analisis
asuh orang tua
kanak-kanak bertujuan untuk Sectional. Univariat menunjukan bahwa Sebagian
dengan perilaku
sulit makan anak arengkoe mengetahui hubungan besar orang tua dari anak prasekolah di
usia prasekolah di
pagal antara pola asuh orang TKK Arengkoe Pagal menerapkan pola
taman kanak-kanak
arengkoe pagal. tua dengan perilaku asuh demokratis dengan (54,3%).
(Bonavantura Nursi
sulit makan pada anak Sebagian anak yang di asuh dengan pola
Nggarang &
Oktavianus Jefri usia prasekolah di asuh Otoriter lebih banyak melakukan
Bodus)
Taman Kanak-kanak perilaku sulit makan sebanyak 20%.
Arengkoe Pagal Hasil dari uji korelasi didapatkan nilai p-
value 0,00.Ada hubungan antara pola
asuh orang tua dengan perilaku sulit
makan pada anak usia prasekolah di
TKK Arengkoe Pagal dengan nilai p-
value 0,000.
4 Hubungan Pola 2020 TK Tujuan penelitian ini cross 30 Responden Kuesioner uji statistik Penelitian ini menunjukkan bahwa ada
Asuh Orangtua Pamardisiwi adalah untuk hubungan yang bermakna antara pola
sectional Kendall tau.
Dengan Perilaku Gambiran mengetahui hubungan asuh orangtua dengan perilaku sulit
Sulit Makan Pada Umbulharjo pola asuh orangtua makan pada anak usia prasekolah di TK
Anak Usia dengan perilaku sulit Pamardisiwi Gambiran Umbulharjo
47
NO Judul Penelitian Tahun Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknik Hasil
Responden Pengukuran
Penelitian Analisis
Prasekolah (Indah makan pada anak usia Yogyakarta dengan nilai korelasi kendall
Sri Rohani & Atik prasekolah di TK tau sebesar -,648 dan p value sebesar p
Badi’ah) Pamardisiwi Gambiran =0,000 (p<0,05)
Umbulharjo
Yogyakarta.
5 Hubungan Pola 2020 RW. 002 Penelitian ini bertujuan Korelasional 59 Responden Kuesioner Analisis Hasil penelitian didapatkan dari 59
Asuh Ibu Dengan
Kelurahan untuk mengetahui . univariat dan responden terdapat 52 (88,1%)
Perilaku Sulit
Makan Pada Anak Sidomulyo hubungan antara pola analisis responden dengan pola asuh baik, 49
Usia Prasekolah
Kota asuh ibu dengan bivariat. orang responden (83,1%) tidak
(Listiana &
Vellyza Colin) Bengkulu perilaku sulit makan mengalami perilaku sulit makan. Hasil
pada anak usia analisis korelasi Product Moment
prasekolah di RW. 002 Pearson didapat p value = 0,03.
Kelurahan Sidomulyo Simpulan, ada hubungan pola asuh Ibu
Kota Bengkulu dengan perilaku sulit makan anak pada
anak usia prasekolah di RW. 002
Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu.
48
No Judul Penelitian Tahun Lokasi Tujuan Desaian Jumlah Metode Teknik Hasil
Penelitian Responden Pengukuran Analisis
6 Faktor-Faktor 2017 Dusun Pagut Tujuan penelitian ini Deskriptif 24 responden Kuisioner analisis Faktor internal meliputi aturan makan
Penyebab Desa Blabak adalah univariat dan yang ketat (37,5%), ibu suka
Kesulitan Makan Kecamatan mengidentifikasi analisis memaksakan kehendak (20,83 %),
Pada Anak Usia Pesantren faktor-faktor penyebab bivariat hubungan anggota keluarga tidak
Pra Sekolah Di Kota Kediri kesulitan makan pada harmonis (16,67%), gangguan gigi dan
Dusun Pagut Desa anak pra sekolah di rongga mulut sebanyak (12,5%), dan
Blabak Kecamatan Dusun Pagut Desa anak mengalami alergi makanan (0 %).
Pesantren Kota Blabak Kecamatan Sedangkan faktor eksternal meliputi anak
Kediri (Siti Aizah) Pesantren Kota Kediri. senang mengkonsumsi makanan ringan
(75%), anak suka menu masakan yang
berubah – ubah (62,5%), anak jika asyik
bermain lupa makan (62,5%), anak
beralasan tidak mau makan karena masih
kenyang (37,5%), anak bosan dengan
menu masakan yang disajikan (25%),
dan ibu malas makan maka anak juga
malas makan (16,67 %)
49
No Judul Penelitian Tahun Lokasi Tujuan Desaian Jumlah Metode Teknik Hasil
Penelitian Responden Pengukuran Analisis
7. Hubungan Pola 2018 TK Untuk mengetahui Cross 32 Responden Kuisioner Uji statistik Pola pemberian makan baik yaitu ibu
Pemberian Makan Arrahmatul Hubungan Pola sectional. chi square yang sangat baik dalam mengatur
Dengan Perilaku Abadiyyah Pemberian Makan frekuensi makan anak dengan presentase
Sulit Makan Pada Dengan Perilaku Sulit 62,5% dan anak yang tidak dipaksa
Anak Usia Makan Pada Anak Usia untuk makan tidak mengalami sulit
Prasekolah (3-6 Prasekolah makan dengan presentase 59,4%.
Tahun) oleh Lola Koefisien korelasi spearman rank
Vita & Martini, menunjukan 0,674 signifikansi 0,000 (P
Margaretha = < 0,05).
8. Hubungan 2020 TK Nurul Penelitian ini bertujuan Cross 72 responden Kuisioner uji Chi Hasil penelitian menunjukkan mayoritas
Pemberian Makan Hikmah mengetahui hubungan sectional. Square. ibu berperilaku kurang dalam pola
Dengan Sulit Pamekasan. pola pemberian makan pemberian makan (83,5%). Mayoritas
Makan Pada Anak V dengan kejadian sulit anak mengalami kejadian sulit makan
Usia 3-6 Tahun makan pada anak usia (89%). Hasil analisis menunjukkan
(Dini Setiarsih & 3-5 tahun di TK Nurul adanya hubungan yang signifikan antara
Rizal Habibi) Hikmah Pamekasan pola pemberian makanan dengan
kejadian sulit makan pada anak (p <
0,05).
50
No Judul Penelitian Tahun Lokasi Tujuan Desaian Jumlah Metode Teknik Hasil
Penelitian Responden Pengukuran Analisis
9. Hubungan Praktik 2021 TK Aisyiyah Tujuan dari penelitian Cross 58 responden Kuisioner uji Chi Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
Pola Pemberian Bustamil ini adalah untuk sectional. Square. hubungan yang signifikan antara praktik
Makan Dengan Atfal IV dan mengetahui hubungan pemberian makan dengan perilaku sulit
Perilaku sulit PAUD antara praktik makan pada anak pra sekolah dengan
makan Pada pada Lestari V. pemberian makan hasil p value 0,001 < (0,05)
Anak usia Pra dengan perilaku sulit
Sekolah (Mita Dwi makan pada anak
Puspitasari & prasekolah.
Listyaning Eko
Martanti)
10 Hubungan Pola 2021 Bagan Tujuan dari penelitian Cross 15 responden Kuisioner Uji Chi Hasil penelitian didasarkan pada analisis
Pemberian Makan
Percut ini adalah untuk sectional. Square. statistik menggunakan uji chi square
Dengan Perilaku
Sulit Makan Anak Kabupaten mengidentifikasi dengan taraf signifikansi < 0,05,
Di Bagan Percut
Deli Serdang hubungan antara pola diperoleh hasil p = 0,037. Nilai P kurang
Kabupaten Deli
Serdang Provinsi Provinsi makan dengan perilaku dari 0,05 menunjukkan H1 diterima dan
Sumatera Utara
Sumatera sulit makan pada anak H0 ditolak, artinya terdapat hubungan
(Novita Aryani &
Henny Syapitri) Utara usia pra sekolah di pola pemberian makan dengan perilaku
bagan Percut. sulit makan anak usia prasekolah di Kec
Percut Sei Tuan Kabupten Deli Serdang.
51
Berdasarkan hasil analisa dan riview yang diperoleh dalam penelitian ini, didapati 10
artikel yang berhubungan dengan Pola Asuh Orang Tua dan Pola Pemberian Makan
Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Anak Usia Prasekolah yang dirangkum pada
Hasil penelitian pertama yang dilakukan oleh Karlie Bellafilly Karaki (2017),
hasil analisis, terdapat hubungan hubungan pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan
pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) di Taman Kanak-Kanak Desa Palelon Kec.
Modoinding, Minahasa Selatan. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square
didapatkan nilai p-value = 0,000 < α (≤ 0,05). Simpulan pada penelitian ini yaitu
terdapat hubungan pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak usia
prasekolah.
Hasil penelitian kedua yang dilakukan oleh Ikhwan & Abd. Hayat Fattah
(2017), Jenis penelitan ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif
analitik.dengan teknik cross sectional study dengan jumlah responden 30. Analisis
SPSS 11,5. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan
antara pola asuh orang tua dengan perilaku sulit makan pada anak usia pra sekolah
52
Hasil penelitian ketiga yang dilakukan oleh Bonavantura Nursi Nggarang &
dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 46
orang tua anak usia prasekolah di TKK Arengkoe Pagal yang diambil secara
Univariat dan Bivariat. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner pola asuh orang Tua dan Perilaku Sulit Makan. Hasil penelitian
berdasarkan analisis Univariat menunjukan bahwa Sebagian besar orang tua dari anak
(54,3%).Sebagian anak yang di asuh dengan pola asuh Otoriter lebih banyak
melakukan perilaku sulit makan sebanyak 20%. Hasil dari uji korelasi didapatkan
nilai p-value 0,00.Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sulit
makan pada anak usia prasekolah di TKK Arengkoe Pagal dengan nilai p-value 0,000.
Hasil penelitian keempat yang dilakukan oleh Indah Sri Rohani & Atik
cross sectional dan jenis penelitian ini non-eksperimen. Populasi dalam penelitan ini
sampel dalam penelitian ini mencapai 30 responden. Analisis data menggunakan uji
statistik Kendall tau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara pola asuh orangtua dengan perilaku sulit makan pada anak usia
korelasi kendall tau sebesar -,648 dan p value sebesar p =0,000 (p<0,05).
53
Hasil penelitian kelima yang dilakukan oleh Devi Listiana & Vellyza
Colin (2020), Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang memiliki anak
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data dianalisis menggunakan
responden (83,1%) tidak mengalami perilaku sulit makan. Hasil analisis korelasi
Product Moment Pearson didapat p value = 0,03. Simpulan ada hubungan pola
asuh Ibu dengan perilaku sulit makan anak pada anak usia prasekolah di RW. 002
Hasil penelitian keenam yang dilakukan oleh Lola Siti Aizah (2017),
Adapun pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh ibu. Desain
pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh ibu. Faktor internal
meliputi aturan makan yang ketat (37,5%), ibu suka memaksakan kehendak
(20,83 %), hubungan anggota keluarga tidak harmonis (16,67%), gangguan gigi
dan rongga mulut sebanyak (12,5%), dan anak mengalami alergi makanan (0 %).
54
(75%), anak suka menu masakan yang berubah – ubah (62,5%), anak jika asyik
bermain lupa makan (62,5%), anak beralasan tidak mau makan karena masih
kenyang (37,5%), anak bosan dengan menu masakan yang disajikan (25%), dan
ibu malas makan maka anak juga malas makan (16,67 %).
Hasil penelitian ketujuh yang dilakukan oleh Lola Vita & Martini,
Sampel penelitian yaitu ibu yang memiliki anak usia 3-6 tahun, pengambilan
rumus spearman rank. Pola pemberian makan baik yaitu ibu yang sangat baik
dalam mengatur frekuensi makan anak dengan presentase 62,5% dan anak yang
tidak dipaksa untuk makan tidak mengalami sulit makan dengan presentase 59,4%.
0,05).
Hasil penelitian kedelapan yang dilakukan oleh Dini Setiarsih & Rizal
pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah 73 anak di
dengan uji Lambda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara praktik pemberian makan dengan perilaku sulit makan pada anak
55
Hasil penelitian kesembilan yang dilakukan oleh Mita Dwi Puspitasari &
hubungan yang signifikan antara pola pemberian makanan dengan kejadian sulit
Hasil penelitian kesepuluh yang dilakukan oleh Novita Aryani & Henny
Syapitri (2021), Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 67 orang di Bagan Percut
dengan jumlah sampel 25 orang yang diambil menggunakan teknik sampling acak
sederhana. Penelitian ini menggunakan kuesioner pola makan dan tabel skor-z.
Hasil penelitian didasarkan pada analisis statistik menggunakan uji chi square
dengan taraf signifikansi < 0,05, diperoleh hasil p = 0,037. Nilai P kurang dari
pemberian makan dengan perilaku sulit makan ana usia prasekolah di Kecamatan
56
B. PEMBAHASAN
1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Sulit Makan Pada
tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Pola Pemberian Makan Dengan
Perilaku Sulit Makan Pada Anak Usia Prasekolah diperoleh 5 jurnal yang
menjelaskan tentang pola asuh orang tua dengan perilaku sulit makan anak usia
mau atau menolak makan dengan jenis atau jumlah sesuai usia secara fisiologis.
Kesulitan makan dapat juga disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
Fenomena yang ada di masyarakat saat ini masih ditemukan anak usia prasekolah
yang mengalami kesulitan makan. Hal ini biasanya berlangsung lama sehingga
orang tua menganggap hal ini adalah hal yang biasa yang pada akhirnya dapat
menurunnya daya ketahanan pada anak. Pada balita mempunyai peluang besar
Akibat buruk pada pertumbuhan fisik terlihat dari berat badan dan tinggi badan
yang kurang normal, serta pada perkembangan yaitu perkembangan motorik dan
57
sensorik menjadi terganggu (Judarwanto, 2014). Beberapa anak-anak dengan
penolakan makan dan memilih-milih makanan memiliki berat badan yang kurang,
yang terpenting ialah persepsi orang tua tentang berat badan anak dan kebiasaan
makan anak yang dapat mempengaruhi perkembangan dan gaya hidup masa
Hasil uji statistik penelitian artikel pertama dalam Hubungan Pola Asuh
Ibu Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun) Di
dengan menggunakan teknik analisis chi square didapatkan nilai p-value = 0,000
< α (≤ 0,05), sedangkan hasil uji penelitian artikel kedua dalam Hubungan Pola
Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Sulit Makan Pada anak usia pra sekolah di TK
hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sulit makan
pada anak usia prasekolah dengan nilai p = 0,002 < α = 0,05. Perbedaan antara
artikel pertama dan kedua yaitu ada pada jumlah respondennya, dimana artikel
metode pengukuran kuesioner dan juga teknik analisis uji chi square. Kesimpulan
dari kedua penelitian ini yaitu sama-sama terdapat hubungan pola asuh ibu dengan
58
Asumsi peneliti dalam penelitian ini, yaitu pentingnya peranan ibu dalam
pola pengasuhan anak yang meliputi pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti
pendapat ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bety (2015). Pola
pengasuhan adalah asuhan yang diberikan ibu atau pengasuh lain berupa sikap,
dan perilaku dalam hal kedekatannya dengan anak, merawat, memberi kasih
Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
kesulitan makan pada anak. Pola asuh orang tua sendiri dibagi 3 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh otoriter, demokratis, dan pola asuh permisif, dan setiap
orang tua menerapkan pola asuh yang berbeda (Shochib, 2010). Permasalahan
komunikasi yang tidak terjalin dengan baik saat proses makan juga dapat memicu
terbentuknya perilaku kesulitan makan pada anak. Perilaku makan yang baik akan
terbentuk berdasarkan pemberian makan dan contoh yang diberikan orang tua
terhadap anaknya. Salah satu hal yang menunjang praktik pemberian makan pada
anak adalah cara penyajian dan komunikasi yang terjadi saat makan antara anak
Hasil penelitian artikel ketiga dalam Hubungan pola asuh orang tua dengan
perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah di taman kanak-kanak Arengkoe
orang tua dari anak prasekolah di TKK Arengkoe Pagal menerapkan pola asuh
demokratis (54,3%). Sebagian anak yang di asuh dengan pola asuh Otoriter lebih
banyak melakukan perilaku sulit makan sebanyak 20%. Hasil dari uji korelasi
59
didapatkan nilai p-value 0,000 diikuti dengan hasil penelitian ke empat dalam
Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Anak Usia
Prasekolah (2020) didapati bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola asuh
sebesar -,648 dan p value sebesar p =0,000 (p<0,05), dan hasil penelitian artikel
kelima dalam Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Anak
(83,1%) tidak mengalami perilaku sulit makan. Hasil analisis korelasi Product
Perbedaan dan persamaan dari ketiga artikel yaitu pada artikel ketiga dan
pada artikel ketiga yaitu uji chi square, sedangkan artikel ke empat menggunkan
teknik analisa uji statistik kendall tau dan artikel kelima menggunakan metode
analisa univariat dan analisis bivariat. Persamaan dari ketiga artikel tersebut yaitu
dari ketiga artikel tersebut bahwa sama-sama ada hubungan pola asuh Ibu/orang
tua dengan perilaku sulit makan anak pada anak usia prasekolah.
60
Asumsi peneliti dalam penelitian ini, orang tua harus berperan agar tidak
terjadi kesulitan makan pada anak misalnya dengan menyediakan makanan yang
menarik agar anak tidak bosan dengan makanan yang diberikan, membatasi
konsumsi snack dan cemilan yang akan membuat anak kenyang sebelum waktu
makan makanan utama, dan memberikan jenis makanan yang bergizi pada anak
sesuai kebutuhan gizi balita, pendapat ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sulisstyoningsih (2011). Berusaha agar anak mau makan dengan cara
menyuapi dan mengajarkan anak untuk makan jenis makanan baru, agar tidak
cepat bosan pada satu jenis makanan, jenis makanan yang dikonsumsi anak harus
lebih diperhatikan orang tua serta pemberian pola makan pada anak juga harus
sesuai dengan jam-jam makan pada anak, untuk mencegah terjadinya gangguan
mempengaruhi pola asuh yang diterapkan pada anak kelak, karena itu perlu
membiasakan anak untuk makan makanan yang mengandun gizi dan baik untuk
kesehatan anak. Pola asuh adalah salah satu faktor dalam pembentukan karakter
anak, hal ini didasari bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan
utama dan pertama bagi anak. Pola asuh dibagi ke dalam 3 kategori yaitu pola
asuh otoriter, demokratis, dan permisif. Menurut Baumrind (1978 dalam Astuti,
2014) dalam ranah pemberian makanan pola asuh dibedakan menjadi 3, yaitu pola
asuhр tipe demokratis dimana menu makanan ditentukan oleh orangtua akan
Poрla asuh tipe otoriter, penentuan menu yang akan disajikan dan waktu makan
61
ditentukan oleh orangtua. Tipe pola asuh permisif, pemilihan makanan tergantung
pada selera dan keinginan anak, orangtua sama sekali tidak menentukan menu
makanan pada anak dan membiarkan anak memilih menu makanannya sendiri
berpendapat bahwa pola asuh orang tua sangat berhubungan dengan perilaku sulit
makan pada anak usia prasekolah. Anak umumnya menyukai makanan yang padat
energi. Orangtua sering kecewa karena anak lebih suka makanan yang disukai dari
pada makanan yang lebih bergizi. Jika ibu sudah merasa bosan dengan kesulitan
makan anak, maka orangtua akan bersikap acuh tak acuh dalam mengurus
makanan yang harus diberikan untuk anak dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.
Berbeda dengan orangtua yang bersikap otoriter atau demokratis, orangtua akan
masa dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat
(Chakra, 2013).
62
2. Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Perilaku Sulit Makan
Pada Anak.
tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Pola Pemberian Makan Dengan
Perilakрu Sulit Makan Pada Anak Usia Prasekolah diperoleh 5 jurnal yang
menjelaskan tentang pola pemberian makan dengan perilaku sulit makan anak
Pola pemberian makan juga menjadi faktor yang menyebabkan anak sulit
makan. Pemberian makanan pada anak usia prasekolah adalah segala upaya dan
cara ibu untuk memberikan makanan pada anak usia prasekolah dengan tujuan
supaya kebutuhan makan anak terpenuhi. Tahap pemberian makanan dimulai dari
anak usia prasekolah agar kebutuhan nutrisi anak terpenuhi (Rahmawati, 2016).
Kesulitan Makan Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Dusun Pagut Desa Blabak
univariat dan analisis bivariat didapatkan hasil akhir Faktor internal meliputi
aturan makan yang ketat (37,5%), ibu suka memaksakan kehendak (20,83 %),
hubungan anggota keluarga tidak harmonis (16,67%), gangguan gigi dan rongga
mulut sebanyak (12,5%), dan anak mengalami alergi makanan (0 %). Sedangkan
anak suka menu masakan yang berubah – ubah (62,5%), anak jika asyik bermain
63
lupa makan (62,5%), anak beralasan tidak mau makan karena masih kenyang
(37,5%), anak bosan dengan menu masakan yang disajikan (25%), dan ibu malas
makan maka anak juga malas makan (16,67 %), diikuti dengan hasil akhir
Perilaku Sulit Makan Pada Anak Usia Prasekolah (2018), didapati bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pola pemberian makan dengan perilaku sulit
makan pada anak usia prasekolah dengan hasil akhir dari penelitian yaitu Pola
pemberian makan yang baik yaitu ibu yang sangat baik dalam mengatur frekuensi
makan anak dengan presentase 62,5% dan anak yang tidak dipaksa untuk makan
Perbedaan antara artikel keenam dan ketujuh yaitu ada pada jumlah
deskritif, serta teknik analisis univariat dan analisis bivariat sedangkan penelitian
teknik analisis uji statistik square. Persamaan dari artikel keenam dan ketujuh
keenam dan ketujuh pada penelitian ini yaitu dapat dilihat dari hasil akhir masing-
64
Asumsi peneliti dalam penelitian ini, aturan yang ketat menyebabkan anak
menjadi tertekan dan stress sehingga kehilangan nafsu makan maka akibatnya
Kesulitan makan pada anak terjadi jika anak tidak mau atau menolak makan
dengan jenis atau jumlah sesuai usia secara fisiologi (alamiah dan wajar), yaitu
atau zat tertentu. Kesulitan makan adalah hilangnya nafsu makan untuk waktu
menolak atau melawan pada waktu makan mungkin pula makan terlalu sedikit
Pola pemberian makan yang tidak sesuai dengan keinginan anak dapat
menyebabkan anak menjadi sulit makan, sedangkan pada balita terjadi proses
yang dikonsumsi pada usia balita mengalami banyak perubahan mulai dari
perubahan bentuk makanan mulai dari ASI, makanan bertekstur halus dan sampai
akhirnya makanan bertekstur padat sebagai asupan utama (Liza dalam Nurjannah,
2013). Anak prasekolah akan mengalami penurunan nafsu makan jika terlalu
sering mengkonsumsi makan camilan seperti konsumsi jus buah atau minuman
ringan terlalu tinggi, konsumsi camilan kue, biskuit, kripik, kudapan manis dan
65
Hasil penelitian artikel kedelapan dalam Hubungan Pemberian Makan
Dengan Sulit Makan Pada Anak Usia 3-6 Tahun (2020), berdasarkan teknik
analisis uji chi square dengan Hasil akhir penelitian menunjukkan mayoritas ibu
berperilaku kurang baik dalam pola pemberian makan (83,5%), Mayoritas anak
hubungan yang signifikan antara pola pemberian makanan dengan kejadian sulit
makan pada anak (p < 0,05). Diikuti dengan hasil penelitian ke sembilan dalam
Hubungan Praktik Pola Pemberian Makan Dengan Perilaku sulit makan Pada
pada Anak usia Pra Sekolah (2021), didapati bahwa ada hubungan yang antara
pola pemberian makan dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah
dengan hasil akhir, penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara praktik pemberian makan dengan perilaku sulit makan pada anak pra
sekolah dengan hasil p value 0,001 < (0,05), dan hasil penelitian artikel kesepuluh
dalam Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Perilaku Sulit Makan Anak Di
Bagan Percut Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara (2021), yaitu hasil
analisis statistik menggunakan uji chi square dengan taraf signifikansi < 0,05,
diperoleh hasil p = 0,037. Nilai P kurang dari 0,05 menunjukkan H1 diterima dan
sulit makan anak usia prasekolah di Kec Percut Sei Tuan Kabupten Deli Serdang.
sama-sama menggunakan teknik analisis yang sama yaitu uji chi square, bedanya
66
kedelapan berjumlah 72 responden, artikel kesembilan berjumlah 58 responden
diatas yaitu sama-sama ada hubungan antara pola pemberian makan dengan
Asumsi peneliti dalam penelitian ini, ibu dengan pola pemberian makan
yang baik yaitu mulai dari penyusunan, pengolahan, penyajian dan cara
memberikan makan pada anak yang baik, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi
anak untuk mencicipi makanan yang sudah disediakan, karena sikap ibu yang baik
dalam pemberian makan bagi anak sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi anak. Melalui aktivitas makan akan merasa makananan adalah sesuatu
perkembangan anak selanjutnya. Orang tua tidak perlu memaksa anaknya untuk
makan karena hal tersebut akan membuat anak merasa tidak nyaman dan
yang dilakukan oleh orang tua agar anak mau makan atau menghabiskan
makanannya akan menganggu psikologis anak, dimana anak akan merasa bahwa
aktivitas makan adalah aktivitas yang tidak menyenangkan, sehingga anak dapat
telah dapat diberikan jadwal waktu makan yang berupa tiga kali makan dan
diantaranya dua kali makanan selingan. Pola makan baik jika balita di beri makan
3 kali dalam sehari dengan pola jam 8, jam 12, dan jam 8 malam, dan 2 kali
67
selingan pada pola makan utama, sedangkan pola makan kurang baik bila anak
makan kurang dari 3 kali dalam sehari. Pemberian makanan pada anak usia
prasekolah adalah segala upaya dan cara ibu untuk memberikan makanan pada
anak usia prasekolah dengan tujuan supaya kebutuhan makan anak terpenuhi.
penyajian dan cara pemberiannya kepada anak usia prasekolah agar kebutuhan
diperhatikan dengan cara susunan menu yang dihidangkan secara menarik dengan
memperlihatkan rasa, warna, bentuk, kekerasan dan susunan makanan yang dibuat
(Widodo, 2015).
Variasi makanan anak akan cenderung lebih tertarik dengan hidangan yang
disediakan baik dari segi bentuk, warna, aroma, tekstur dan rasa sehingga
diharapkanр dapat mengatasi sulit makan pada anak. Variasi makanan perlu
menumbuhkan rasa ingin tahu anak contohnya penyajian makanan dengan bentuk
lucu contohnya seperti nasi tim yang dibentuk wajah badut (Saputri, 2015).
Pemberian jenis, jumlah makanan, jadwal dan cara pemberian makan (tidak lebih
menu, rasa yang bervariasi, penggunaan suplemen, makanan cair pada konsisi
68
Berdasarkan hasil teori dan 5 penelitian terkait maka peneliti berpendapat
bahwa pola pemberian sangat berhubungan dengan perilaku sulit makan pada
makan dan menolak makan atau memilih-milih jenis makanan. Pola pemberian
makan yang tidak sesuai dengan keinginan anak dapat menyebabkan anak
menjadi sulit makan. Praktik pemberian makanan yang baik dapat menimbulkan
pengalaman yang menyenangkan pada anak saat aktivitas makan, banyak hal yang
dapat dilakukan agar anak menikmati makanannya, yaitu memasak makanan sehat
bahan makanan merupakan kegiatan yang dapat dilakukan ibu bersama anak.
Pengalaman tersebut dapat membuat anak belajar menyukai makanan yang sehat.
Perilaku sulit makan anak dapat terjadi oleh berbagai faktor yang mempengaruhi
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang Tua Dan Pola Pemberian Makan Dengan Perilaku Sulit Makan Pada
membahas tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Pola Pemberian
Makan Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Anak Usia Prasekolah dapat
1. 5 artikel yang membahas tentang hubungan pola asuh orang tua dengan
B. Saran.
pemahaman bagi perawat mengenai hubungan pola asuh orang tua dan
pola pemberian makan dengan perilaku sulit makan pada anak usia
prasekolah
2. Bagi orang tua Hasil penelitian tentang Hubungan pola asuh orang tua dan
pola pemberian makan dengan perilaku sulit makan pada anak usia
70
3. Bagi program studi keperawatan diharapkan Data dan hasil yang diperoleh
tentang hubungan pola asuh orang tua dan pola pemberian makan dengan
pola asuh orang tua dan pola pemberian makan dengan perilaku sulit
71
DAFTAR PUSTAKA
Praktek Gizi Ibu Terkait Iodium Dan Pemilihan Jenis Garam Rumah
10(2): 133-140.
Astuti, I. (2013). Determinan PemberN Makan Pada Anak. Jurnal Health Quality.
Carruth BR, et. al. (2018). The Phenomenon of “Picky Eater”: A Behavioral
Idris. (2015). Fator yang berhubungan dengan sulit makan anak usia prasekolah di
Gorontalo
72
Judarwanto. (2014). Hubungan Pola Konsumsi Makanan Jajanan dengan Status
Bandung:Alvabeta.
Mansur, Herawati, & Budiarti, Temu. (2014). Psikologi Ibu dan Anak : Untuk
kecamatan Kalibagor.
Salendah, J. (2018). Hubungan Pola Asuh Orang Terhadap Perilaku Sulit Makan
73
Shochib, Moh. (2010). Pola Asuh Orang Tua (Dalam Membantu Anak
Rineka Cipta.
Siti Aiz. (2015). faktor-faktor penyebab kesulitan makan pada anak usia
Kedokteran EGC.
Waladow. (2019). Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Balita di Wilayah
makan pada anak PAUD permata bunda Jakarta Timur. Jakarta: Politeknik
Kesehatan Jakarta.
74
Waryono. (2010) Pemberian Makanan, Suplemen dan Obat pada Anak.
Jakarta:EGC
(6th ed.; Yudha Komara Egi, S. B. Nike, W. Esty, & E. Monica, Eds.).
Kata Hati.
75
Lampiran
76
Lampiran hasil pencarian pada situs google scholar
77