Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA Nn. E 15


TAHUN DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS MEDAN
LABUHAN TAHUN 2022

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Pada Remaja

Oleh :
Yessy Roulina Siregar

PEMBIMBING INSTITUSI
DR. Samsidar Sitorus, SST, M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES
MEDAN 2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA Nn.E UMUR 15 TAHUN DENGAN


KEPUTIHAN DI PUSKESMAS PEKAN LABUHAN
Oleh:
Yessy Roulina Siregar

Menyetujui,
No. Nama Pembimbing Tanda Tangan

1. Hernalom P Ulina Nababan, Amd.Keb

NIP : 196604081991032001

(Pembimbing Lahan Praktik)

2. DR. Samsider Sitorus, SST, M.Kes

NIP : 197206091992032001

(Pembimbing Institusi)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Ardiana Batubara, SST,M.Keb


NIP:196605231986012001

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Holistik
dalam Asuhan Kebidanan Pada Remaja E Umur 15 Tahun dengan Anemia di
Puskesmas Pekan Labuhan. Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu Ibu DR.
Samsidar Sitorus , SST, M.Kes dan CI Lahan ibu Hernalom P Ulina Nababan
Amd, Keb yang telah membimbing penulis.
Penulis juga mengakui bahwa dalam proses penulisan laporan ini, masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki.Dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dikemudian hari.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca. Dan dapat memberikan kontribusi yang positif serta bermakna dalam
proses perkuliahan Profesi bidan.

Medan, Januari 2022

Yessy Roulina Siregar

ii
DAFTAR ISI

Hal

Halaman Pengesahan................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii

BAB I TINJAUAN TEORI


A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................2
C. Ruang Lingkup ...........................................................................................2
D. Manfaat ......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN
A. Kajian Masalah Kasus ................................................................................4
B. Klasifikasi Anemia......................................................................................4
C. Tanda dan Gejala Anemia...........................................................................5
D. Penyebab Anemia.......................................................................................5
E. Pencegahan dan Penanganan .....................................................................7
BAB III MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
A. Subjektif .....................................................................................................9
B. Objektif ....................................................................................................10
C. Analisa Data ............................................................................................11
D. Penatalaksanaan .......................................................................................11
BAB IV PEMBAHASAN
A.Pembahasan Kasus .....................................................................................13
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................16
B. Saran ........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Latar Belakang
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari normal atau tidak
mencukupi kebutuhan tubuh (WHO). Menurut Kemenkes, 2019 anemia adalah
suatu keadaan tubuh dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari jumlah
normal atau sedang mengalami penurunan. Anemia merupakan kondisi dimana
sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh. Kebutuhan
fisiologis berbeda pada setiap orang dipengaruhi oleh jenis kelamin, tempat
tinggal, perilaku merokok, dan tahap kehamilan.
Anemia juga didefinisikan dengan suatu keadaan dimana kadar
hemoglobin dalam darah lebih rendah dari nilai normal untuk kelompok
individu berdasarkan usia dan jenis kelamin (Adriani, 2012). Menurut
Maryanti, 2015, anemia defisiensi zat besi merupakan anemia yang paling
sering ditemukan, diperkirakan sekitar 30 % penduduk dunia menderita anemia
dan lebih dari setengahnya merupakan anemia defisiensi zat besi
Anemia pada remaja dapat terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah
merah. Seperti diketahui, sel darah merah bertugas mengangkut hemoglobin
yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan sel darah merah atau
hemoglobin membuat distribusi pasokan oksigen ke seluruh tubuh berkurang.
Tanpa oksigen yang cukup, seluruh organ tubuh tidak dapat bekerja secara
optimal.
Gejala anemia pada remaja yang umum antara lain perubahan warna kulit
menjadi lebih pucat, badan lesu, kurang konsentrasi, dan mudah lelah.
Sementara itu, sesak napas, detak jantung cepat, tangan dan kaki bengkak, sakit
kepala, sampai pingsan adalah ciri-ciri anemia pada remaja yang sudah parah.

1
B. Tujuan
B.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Remaja E umur 15
tahun dengan masalah anemia di Puskesmas Medan Labuhan. Atas dengan
pendekatan manajemen kebidanan dan di dokumentasikan dalam bentuk
SOAP.
B.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui secara umum tentang anemia dan mengetetahui
pencegahan terjadinya anemia.
2. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada remaja E umur 15 tahun
dengan anemia.

C.Ruang Lingkup
1. Lokasi dan Waktu
Lokasi yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Holistik ini
adalah di Puskesmas Medan Labuhan
2. Subjek Laporan Kasus
Subjek yang diambil untuk penyusunan Laporan Holistik ini adalah
Remaja
umur 15 Tahun .

3.Teknik/Cara Pengumpulan Data


Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara teknik
wawancara dan observasi
a. Wawancara
Teknik ini dilakukan melalui auto anamnesis dan allow anamnesis
dengan pasien, keluarga dan kesehatan lainnya dilibatkan untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan permasalahan pasien yang
akan dijadikan sebagai bahan laporan, sehingga diperoleh data yang
akurat.
b. Observasi
Melaksanakan observasi langsung pada pasien dengan melakukan
pemeriksaan fisik.

2
c. Studi Kepustakaan
Membaca dan mempelajari buku-buku sumber, makalah ataupun jurnal
yang dapat dijadikan dasar teoritis yang berhubungan dengan kasus
yang diambil. Studi kepustakaan dalam tugas ini diambil dari buku-
buku sumber dan jurnal.

D.Manfaat
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Menjadikan bahan evaluasi bagi tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang anemia pada
remaja dan menggunakan media saat melakukan konseling dan penyuluhan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil laporan holistik ini dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan
untuk menambah pengetahuan khususnya untuk program study Profesi
Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Medan.
3. Bagi Penulis
Hasil laporan holistik ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan,
dan bertanggung jawab dalam mengambil kasus, tindakan, memberikan
pelajaran tersendiri dalam mengasah kemandirian ketika menyikapi pasien,
mampu belajar menyakini seseorang ketika memberi penjelasan yang
berkaitan dengan asuhan kebidanan pada remaja.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN

A.Kajian Masalah Kasus


Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel
darah merah yang sehatatau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan
baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga
membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat
keparahan yang bisa ringan sampai berat. Anemia terjadi ketika kadar
hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen) berada
di bawah normal.

B.Klasifikasi Anemia
1. Pengertian Anemia
Menurut Kemenkes, 2019 anemia adalah suatu keadaan tubuh
dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari jumlah normal atau
sedang mengalami penurunan. Anemia merupakan kondisi dimana sel
darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh.
2. Klasifikasi Anemia
Klasifikasi anemia Menurut Prawirohardjo (2009), macam-macam
anemia adalah sebagai berikut:
a. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh
kurangnya mineral fe. Kekurangan ini dapat disebabkan karena
kurang masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan
absorbsi atau terpantau banyaknya besi keluar dari tubuh, misalnya
pada pendarahan.
b. Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan oleh defisiensi
asam folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12, anemia ini
sering ditemukan pada wanita yang jarang mengonsumsi sayuran hijau
segar atau makanan dengan protein hewani tinggi.

4
c. Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan karena
penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari
pembuatannya.
d. Anemia hipoplastik dan aplastik adalah anemia yang disebabkan
karena sumsum tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel
darah yang baru (Prawirohardjo, 2009). Pada sepertiga kasus anemia
dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasi, leukimia dan
gangguan imunologis
C.Tanda dan Gejala Anemia
Menurut Proverawati (2011), tanda-tanda anemia pada remaja putri adalah:

a. Lesu, lemah, letih, lelah dan lunglai (5 L).


b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang.
c. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
tangan menjadi pucat.

Menurut Aulia (2012), tanda-tanda anemia pada remaja putri adalah:

a. Mudah lelah.
b. Kulit pucat.
c. Sering gemetar.
d. Lesu, lemah, letih, lelah dan lunglai (5 L).
e. Sering pusing dan mata berkunang-kunang.
f. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah dan telapak tangan
tampak pucat.
g. Anemia yang parah (kurang dari 6 gr%) dapat menyebabkan nyeri.

D.Penyebab Anemia
Berikut ini adalah jenis-jenis anemia yang umum terjadi berdasarkan
penyebabnya:
a) Anemia akibat kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan
hemoglobin (Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat

5
besidalam makanan, atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi,
misalnya akibat penyakit celiac.
b) Anemia pada masa kehamilan
Ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah dan hal ini normal.
Meskipun demikian, kebutuhan hemoglobin meningkat saat hamil, sehingga
dibutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, yaitu zat besi, vitamin
B12, dan asam folat. Bila asupan ketiga nutrisi tersebut kurang, dapat terjadi
anemia yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janin.
c) Anemia akibat perdarahan
Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi secara
perlahan dalam waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya bisa cedera,
gangguan menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau
efek samping obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
d) Anemia aplastik
Anemia aplastikterjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat
tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal.
Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat
kimia beracun, serta efek samping obat antibiotik dan obat untuk
mengatasi rheumatoid arthritis.
e) Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat
daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua,
atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus,
penyakit autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol,
penisilin, dan obat antimalaria.
f) Anemia akibat penyakit kronis
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah
merah, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa di
antaranya adalah penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid
arthritis, dan HIV/AIDS.

6
g) Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada
hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak
normal, yaitu seperti bulan sabit. Seseorang bisa terserang anemia sel sabit
apabila memiliki kedua orang tua yang sama-sama mengalami mutasi
genetik tersebut.
h) Thalasemia
Thalasemiadisebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi produksi
hemoglobin. Seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau kedua
orang tuanya memiliki kondisi yang sama.

E.Pencegahan dan Penanganannya


1. Pencegahan
Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan
anemia akibat kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan
seperti nutrisi, terutama :
a. Makanan kaya zat besidan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-
kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
b. Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta
makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu.
c. Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi.
Untuk mengetahui apakah asupan nutrisi Anda sudah cukup, berkonsultasilah
dengan dokter spesialis gizi. Bila Anda memiliki keluarga penderita anemia
akibat kelainan genetik, seperti anemia sel sabit atau thalasemia, konsultasikan
dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan, agar kondisi ini tidak terjadi
pada anak.

2. Pengobatan
Metode pengobatan anemia tergantung pada jenis anemia yang diderita
pasien. Perlu diketahui, pengobatan bagi satu jenis anemia bisa berbahaya bagi
anemia jenis yang lain. Oleh karena itu, dokter tidak akan memulai pengobatan
sebelum mengetahui penyebabnya dengan pasti.

7
Beberapa contoh pengobatan anemia berdasarkan jenisnya adalah:
1) Anemia akibat kekurangan zat besi
Kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat
besi. Pada kasus yang parah, diperlukan transfusi darah.
2) Anemia pada masa kehamilan
Kondisi ini ditangani dengan pemberian suplemen zat besi, vitamin
B12 dan asam folat, yang dosisnya ditentukan oleh dokter.
3) Anemia akibat perdarahan
Kondisi ini diobati dengan menghentikan perdarahan. Bila diperlukan,
dokter juga akan memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah.
4) Anemia aplastik
Pengobatannya adalah dengan transfusi darah untuk meningkatkan
jumlah sel darah merah, atau transplantasi (cangkok) sumsum
tulangbila sumsum tulang pasien tidak bisa lagi menghasilkan sel
darah merah yang sehat.
5) Anemia hemolitik
Pengobatannya dengan menghentikan konsumsi obat yang memicu
anemia hemolitik, mengobati infeksi, mengonsumsi obat-obatan
imunosupresan, atau pengangkatan limpa.
6) Anemia akibat penyakit kronik
Kondisi ini diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Pada
kondisi tertentu, diperlukan transfusi darah dan suntik hormon
eritropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
7) Anemia sel sabit
Kondisi ini ditangani dengan suplemen zat besi dan asam folat,
cangkok sumsum tulang, dan pemberian kemoterapi, seperti
hydroxyurea. Dalam kondisi tertentu, dokter akan memberikan obat
pereda nyeri dan antibiotik.
8) Thalassemia
Dalam menangani thalassemia, dokter dapat melakukan transfusi
darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, dan
cangkok sumsum tulang.

8
BAB III

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal Pengkajian: 21 Januari 2022 Pukul : 10.00 WIB


Oleh :Yessy Roulina

A.Subjektif
1. Identitas
Nama : Nn.E
Umur : 15 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Lingkungan 3 Sei Mati
2. Alasan Kunjungan :
Nn. E mengatakan badannya merasa lemah,letih setelah aktivitas dan Nn.
E mengatakan sering pusing dan sakit kepala.
3. Riwayat Menstruasi :
a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus : 28 hari, lama 4-5 hari
c. Banyaknya : Ganti pembalut 2-3 kali/hari saat terasa penuh
d. Dismeorhe : Kadang-kadang
e. Keluhan : Klien mengatakan badan terasa lemas
f. Flour Albus : ada, sebelum haid, tidak berbau dan gatal.
4. Riwayat Kesehatan
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung, hipertensi,
asma, DM, ginjal, TBC, Kelainan darah. Belum pernah melakukan
pemeriksaan hepatitis, IMS dan HIV/AIDS. Tidak ada alergi obat.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak Ada riwayat penyakit jantung dan hipertensi, DM, ginjal, jantung,
asma, alergi, TBC, HIV, Hepatitis maupun kanker.
6. Keadaan emosional : Tidak dalam keadaan stres.

9
7. Pola Kebiasaan lain
Klien mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu, minum alkohol, dan
obat – obatan.
8. Pola Fungsional Kesehatan
a. Nutrisi : Makan 3 kali sehari (Nasi, Ikan, Sayur) dengan porsi sedang,
buah. Minum air putih 8-10 gelas sehari. Tidak ada pantangan/alergi
makanan.
b. Eliminasi : Tidak ada keluhan. BAB 1 kali sehari, BAK 5-6 kali
sehari.
c. Istirahat : Tidur malam 7-8 jam, tidak pernah tidur siang
d. Aktivitas : Sekolah
e. Hygiene : Mandi 2 kali sehari, ganti celana dalam 2 kali/hari. Tidak
pernah menggunakan sabun pembersih kewanitaan.
9. Riwayat Psikoloagis, Sosial dan Spiritual
Klien merasa cemas dengan keadaannya skarang, karena mudah lelah dan
pusing.
10. Data Pengetahuan Klien
Nn. E mengatakan belum begitu paham dengan anemia

B.Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Lelah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Antropometri :
BB : 48 kg
TB : 158 cm
2. Tanda-tanda Vital
a. TD : 90/60 mmHg
b. HR : 84 x/menit
c. RR : 20 x/menit

10
3. Pemeriksaan Fisik :
a. Bentuk tubuh : Normal
b. Wajah : Pucat
c. Mata : Simetris, Konjungtiva anemis, sklera tidak
ikhterus
d. Telinga : Simetris, tidak ada serumen
e. Mulut : Bibir tidak pucat, lembab tidak kering
f. Leher : Tidak ada benjolan pada kelenjar tiroid
g. Dada :Payudara simetris, tidak ada benjolan yang
abnormal
h. Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak teraba
massa, tidak teraba ballotement.
i. Genitalia : Keputihan berwarna bening, kental, tidak berbau
j. Ekstremitas : Tidak ada oedema
4. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
Hb : 9,5 gr//dl

C.Analisa Data

Nn. E umur 15 tahun dengan anemia ringan


D.Penatalaksanaan

1. Menganjurkan Nn E untuk mencuci tangan pakai sabun dengan air


mengalir. Memberitahu hasil pemeriksaan :
BB : 48 kg
TB : 158 cm
TD : 90/60 mmHg
HR : 84x/i
RR : 20 x/i
Hb : 9,5 gr/dl
Klien mengalami anemia ringan, pasien memahami hasil pemeriksaan.

11
2. Menjelaskan kepada klien tentang anemia (anemia adalah kondisi dengan
kadar Hb dalam darah dibawah normal dan penyebab anemia adalah
kekurangan zat bezi) klien menerima dan memahami penjelasan petugas
kesehatan.
3. Menganjurkan klien mengkonsumsi sayur-sayuran yang berwarna hijau
(daun kelor) dan makanan yang mengandung zat besi seperti ( Hati, Ikan
laut, kacang- kacangan), pasien mengerti dan akan melakukannya
dirumah.
4. Memberikan tablet Fe pada klien dengan dosis 1X1 tablet sebanyak 30
tablet, pasien bersedia meminumnya dirumah.
5. Menganjurkan klien control ulang 1 bulan lagi ,pasien bersedia control
ulang.

12
BAB IV

PEMBAHASAN

KASUS :
Nn. E 15 tahun datang ke Puskesmas Medan Labuhan, dengan keluhan klien
mengatakan sakit kepala, lemas, dan cepat lelah saat beraktivitas. Pasien
mengatakan nafsu makan berkurang dan berat badannya sebelum sakit 48 Kg,
klien mengatakan mual, lemas/lemah, dan klien tampak pucat, mukosa bibir
dan tangan tampak pucat, konjungtiva tampak pucat, pada sudut tampak
bercak berwarna pucat keputihan, kuku pasien tampak melengkung seperti
sendok.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, diperoleh data TD : 90/60 mmHg,
Suhu : 370 C, HR : 89x/i, RR : 25x/i, (Hb didapat ; Hb 8,9 g/dl), TB 158 cm,
BB : 45 Kg.
A. PENGKAJIAN
Data Subjektif :
- Klien mengatakan lemas dan cepat lelah pada saat beraktivitas
- Klien mengatakan nafsu makan berkurang
- Klien mengatakan berat badan sebelum sakit 48 Kg
Data Objektif :
- Klien tampak pucat, kuku pasien tampak melengkung
- TD : 100/60
- Suhu : 370 C
- HR : 89x/i
- RR : 25x/i
- BB : 45 Kg
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN  PADA PASIEN ANEMIA DEFISIENSI
BESI
1) Diagnosa Keperawatan menurut teori Keperawatan :
1. Intoleransi aktivitas
2. Perubahan Nutrisi
3. Resiko tinggi terhadap infeksi
4. Kerusakan integritas kulit / resiko kerusakan integritas kulit.

13
5. Konstipasi / diare berhubungan dengan penurunan masukan diet,
perubahan proses pencernaan, efek samping terapi obat.
6. Perubahan perfusi jaringan.
2) Diagnosa Keperawatan yang muncul pada pasien :
1. Ketidakseimbang nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake kurang, akibat Hb rendah.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tidak seimbang antara O2
dan kebutuhan.
3. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan
dengan kurangnya informasi.
3) Antara Diagnosa Keperawatan menurut teori Keperawatan disbanding
dengan Diagnosa Keperawatan ynag muncul pada pasien, ternyata ada
perbedaan, yaitu :
Pada pasien Nn E tidak muncul diagnosa :
1. Resiko tinggi terhadap infeksi.
Hal ini dikarenakan pasien sudah dapat menjaga kebersihan dirinya
(personal Hygiene) dengan baik.
2. Kerusakan integritas kulit / Resiko kerusakan integritas kulit.
Hal ini dikarenakan pasien masih ada pergerakan atau tidak bedrest
di temapt tidur sehingga sirkulasi darah masih sedikit lancar dan
kemungkinan terjadi resiko kerusakan integritas kulit atau dikupitus.
3. Konstipasi / diare brhubungan dengan penurunan masukan diet,
perubahan proses pencernaan, efek samping terapi obat.
Hal ini dikarenakan pasien menyukai makanan yang berkuah
sehingga mendapatkan suplai cairan yang cukup.
4. Perubahan Perfusi Jaringan. Hal ini dikarenakan pasien ini
kemungkinan menderita anemia masih dalam tingkat yang ringan
sehingga penurunan suplai darah kapiler belum begitu besar.

14
Dan Muncul Diagnosa Baru, yaitu :
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi.Hal ini dikarenakan pasien
kurang mendapatkan informasi kesehatan khususnya tentang penyakit yang
ia derita, yaitu kesehatan khususnya tentang penyakit yang ia derita, yaitu
anemia defisiensi besi.
Jadi Diagnosa yang ada pada teori tidak selalu muncul pada diagnosa
pasien, hal ini dikarenakan kondisi pasien antara satu dengan yang lain
berbeda.

15
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan Asuhan Kebidanan yang telah kami buat dan juga telah
kami implementasikan pada klien. Maka kami dapat menyimpulkan bahwa hasil
yang kami peroleh telah sesuai dengan apa yang kami harapkan walaupun tidak
sepenuhnya sesuai dengan Asuhan yang ada menurut teori, tapi efektivitas
Asuhan yang telah dibuat telah terbukti dengan kesembuhan pasien atau
peningkatan status kesehatan pasien.

B. Saran
Dari Asuhan yang telah kami buat, kami menyarankan bagi pembuat
Asuhan berikutnya agar lebih teliti dan akurat dalam pengkajian agar diagnosa
yang diangkat sesuai dengan keluhan pasien.Kesehatan adalah harta yang paling
penting dalam kehidupan kita, maka dari itu selayaknya kita menjaga kesehatan
dari kerusakan dan penyakit. Cara mengatasi anemia yaitu dengan cara pola
hidup yang sehat dapat mencegah penyakit anemia, hidup terasa lebih nyaman
dan indah dengan melakukan pencegahan terhadap penyakit anemia dari pada
kita sudah terkena dampaknya

16
DAFTAR PUSTAKA

Putri, N. A., & Setianingsih, A.( 2 0 1 6 ) .Hubungan Pengetahuan dan


SikapTerhadap Perilaku Personal Hygiene Mentruasi. Jumal Ilmu Kesehatan
Masyarakat, 5(1), 15-23. JOUR.
Rahman, N., & Astuti, D. A. (2014).Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Perilaku Personal Hygiene saat Menstruasi di SMP 5 Muhammadiyah
Yogyakarta tahun 2014. DISS, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta.
Ramaiah , S. ( 2016).Mengatasi Gangguan Menstruasi. Yogyakarta: Digiosa
Media. JOUR.
Ricka dan Wahyuni ( 2010) Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Sindroma
Pramenstruasi Pada Siswi SMP Negeri 4 Surakarta ,Jumal gaster Vol 7, No 2
Sari, R. P., & Agustin, K. ( 2018). Hubungan Sikap dengan Tindakan Personal
Hygiene saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VIII diSMP N I Masaran.Jumal
Ilmiah Maternal, 2(3).JOUR.
SMA, D. I., ACEH, B., AYU, M., & ACEH, D.-1. K. B. (n.d.). Hubungan
Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku KesehatanReproduksi Pada
Remaja Putri. JOUR.
W. Wahyuni (2014) Gambaran Sindroma Pramenstruasi dari Gejala Emosional
dan Fisik pada Siswi SMP Muhammadiyah I Surakarta ,Jurnal PROFESI
(Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, jilid 11, terbitan 01,hal 36-
40, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
Wahyuni, S., & Endang, S. (2014).Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian
Keputihan Remaja Putri di SMA Dharma Wanita 4 Taman Sidoarjo. Jurnal
Keperawatan, 4(3), 100-103. JOUR.
Yuni, E. N. (2015). Buku Saku Personal Hygiene. GEN, Yogyakarta: Nuha
Medika.
Yusiana, M. A., & Saputri, M. S. T. (2016).Perilaku Personal Hygiene Remaja
Puteri Pada Saat Menstruasi.Jmnal STIKES RS Baptis Kediri, 9(1).JOUR.

Anda mungkin juga menyukai