EDUCATION (IPE)
“KASUS MATERNAL”
DI PUSKESMAS MOJO SURABAYA
Dosen Pembimbing:
1. Yohanes Kambaru Windi, S.Pd, M.Kes, MPH, PhD
2. Nur Hatijah,SKM, M.Kes
Disusun Oleh:
1. Alvira Yokihadi
2. Amalia Safitri
3. Nadya Kurnia Nabila
4. Navira Anggraini
5. Pramudya Ahadi
6. Ebi Febiyanti Ivo
7. Ferdalia Karcana Putri
8. Hebrina Cellia
9. Inggri Noviatasari
10. Meyta Threeasmawantie
11. Augnesia Seven Chaterine
12. Ayu Rachmawati
13. Heni Susilowati
14. Frevita Amalia Istiqomah
15. Nara Andreana Valantina
16. Sherly Aldafa Putri Pratama
17. Evan Dafitrah Nuradriane
18. Lailatul Fithriyah
19. Dara Damayanti
20. Rofiqotus Zahro Suroya
21. Nadia Pramesthy Choirudin
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok V sehingga dapat menyelesaikan
Laporan Kegiatan PKL Interprofesional Education (IPE) “Kasus Stunting,Kesehatan Ibu, DM
”.
Kami menyadari tanpa adanya bimbingan dan pengarahan dari beberapa pihak, kami
tidak mampu menyelesaikan Laporan Kegiatan PKL Interprofesional Education (IPE) ini
tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Laporan ini kepada:
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.......................................................................................................6
1.3 Tujuan Kegiatan.............................................................................................................7
1.4 Manfaat Kegiatan...........................................................................................................7
BAB II.......................................................................................................................................8
HASIL KEGIATAN & PEMBAHASAN...............................................................................8
A. Planning of Action (POA)...............................................................................................8
B. Profil Desa......................................................................................................................10
C. Identitas Pasien..............................................................................................................10
D. Pelaksanaan Intervensi.................................................................................................16
E. Pembahasan....................................................................................................................17
BAB III....................................................................................................................................19
KESIMPULAN & SARAN....................................................................................................19
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................19
3.2 Saran..............................................................................................................................19
LAMPIRAN............................................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengkonsumsi pangan sumber energi yang mengandung zat gizi makro.
Kebutuhan wanita akan meningkat dari biasanya terutama pada trimester
III. Peningkatan jumlah konsumsi makan perlu di tambah terutama
mengkonsumsi pangan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan
janin, karena kekurangan kalori dapat menyebabkan malnutrisi.(Dyah,
2016)
Pengukuran LILA dapat digunakan untuk menetapkanstatus gizi
ibu hamil, kategori resiko KEK apabila nilai LILA < 23,5 cm dan apabila
nilai LILA ≥23,3 cm termasuk dalam kategori normal (Mangalik et al.,
2019).
B. Etiologi
Kekurangan energi kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu
mengalami malnutrisi yang disebabkan kekurangan satu atau lebih zat gizi
makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan
timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau absolut
(Sipahutar, Aritonang dan Siregar, 2013).
Kekurangan energi kronis sering terjadi pada wanita usia subur
(WUS). Faktor-faktor yang mempengaruhi KEK pada ibu hamil terbagi
menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari
individu atau keluarga yaitu genetik, obstetrik dan seks. Sedangkan faktor
eksternal adalah gizi, obat-obatan, lingkungan dan penyakit.(Ningrum,
2020).
Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa
jenis zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
tubuh kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi
kurang, mutunya rendah atau keduanya. Zat gizi yang dikonsumsi juga
mungkin gagal untuk diserap dan digunakan untuk tubuh. (Swasta, 2011).
Terdapat banyak factor penyebab kekurangan energi kronis (Prabayukti,
2019)
a. Pendidikan
Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya makanan yang
bergizi selama masa kehamilan. Pemilihan makanan dan kebiasaan diet
dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap terhadap makanan dan praktek
perilaku pengetahuan tentang nutrisi melandasi pemilihan makanan.
Pendidikan formal dari ibu rumah tangga sering kali mempunyai
asosiasi yang positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi
makanan dalam keluarga. Beberapa studi menunjukkan bahwa jika
tingkat pendidikan dari ibu meningkat maka pengetahuan nutrisi dan
2
praktek nutrisi bartambah baik. Usaha-usaha untuk memilih makanan
yang bernilai nutrisi semakin meningkat, ibu-ibu rumah tangga yang
mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang lebih
bergizi dari pada yang kurang bergizi.
b. Usia ibu hamil
Melahirkan atau hamil pada usia ibu yang muda dapat mengakibatkan
kualitas janin atau anak buruk dan merugikan kesehatan ibu karena
hamil pada usia muda dapat terjadi kompetisi makanan antara janin dan
ibunya karena dalam masa pertumbuhan dan perubahan hormonal
selama masa kehamilan.
c. Jarak kelahiran
Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau kurang dari setahun dapat
menyebabkan buruknya status gizi ibu hamil. Jarak melahirkan yang
terlalu dekat (< 2 tahun) akan menyebabkan kualitas janin atau anak
yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Karena akan
menyebabkan ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki
tubuhnya sendiri dimana ibu memerlukan energi yang cukup untuk
memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya. Ibu juga masih
dalam masa menyusui dan harus memenuhi kebutuhan gizi selama
menyusui, dimana saat menyusui ibu membutuhkan tambahan kalori
setiap hari untuk memenuhi gizinya dan produksi ASI
d. Beban kerja/Aktifitas
Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda,seorang dengan gerak
yang otomatis memerlukanenergi yang lebih besar dari pada mereka
yang hanya duduk diam saja. Setiap aktifitas memerlukan energi, maka
apabila semakin banyak aktifitas yang dilakukan, energi yang
dibutuhkan juga semakin banyak. Namun pada seorang ibu hamil
kebutuhan zat gizi berbeda karena zat-zat gizi yang dikonsumsi selain
untuk aktifitas/ kerja zat-zat gizi juga digunakan untuk perkembangan
janin yang ada dikandungan ibu hamil tersebut. Kebutuhan energi rata-
rata pada saat hamil dapat ditentukan sebesar 203 sampai 236 kkal/hari,
yang mengasumsikan pertambaan berat badan 10-12 kg dan tidak
adaperubahan tingkat kegiatan
e. Pendapatan Keluarga
Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas
makanan. Pada rumah tangga berpendapatan rendah, sebanyak 60
persen hingga 80 persen dari pendapatan riilnya dibelanjakan untuk
membeli makanan. Artinya pendapatan tersebut 70-80 persen energi
3
dipenuhi oleh karbohidrat (beras dan penggantinya) dan hanya 20
persen dipenuhi oleh sumber energi lainnya seperti lemak dan protein.
Pendapatan yang meningkat akan menyebabkan semakin besarnya total
pengeluaran termasuk besarnya pengeluaran untuk pangan. Penilaian
antopometri pada ibu hamil berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA)
dapat digunakan untuk menentukan status gizi ibu hamil misalnya
dengan mengukur berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh dan
LILA. Cara tersebut merupakan cara yang sederana dan muda
dikerjakan oleh siapa saja untuk petugas kesehatan dilapangan, kader
kesehatan maupun masyarakat. Cara ini juga dapat menapis resiko
BBLR.
f. Status Gizi
Status gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada
waktu sedang hamil sering mengakibatkan BBLR. Status gizi yang
baik selama hamil sangat berpengaruh dalam hal persiapan kondisi
kesehatan fisiologis tubuh ibu untuk menyediakan Rahim yang
menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin yang akan
dikandungnya. Kurang gizi selama kehamilan bukan hanya
melemahkan fisik dan membahayakan jiwa ibu tetap juga mengancam
kesehatan janin. Ibu hamil dengan status gizi yang buruk akan
menghadapi risiko melahirkan bayi dengan BBLR 2-3 kali lebih besar
dibandingkan mereka berstatus gizi yang baik. Status gizi dapat diukur
menggunakan beberapa metode seperti tinggi badan, berat badan, IMT,
lingkar lengan atas dan kadar haemoglobin (Hb).
1) Hemoglobin (Hb) adalah jumlah molekul di dalam Eritrosit (sel
darah merah) yang bertugas untuk mengangkut oksigen ke seluruh
tubuh. Kadar haemoglobin (Hb) penting untuk diukur untuk
mendiagnosa anemia. Anemia gizi merupakan masalah gizi dengan
prevalensi tinggi pada ibu hamil, terutama di negara
berkembang.Anemia gizi ini sering terjadi karena kekurangan Fe,
asam folat, dan B12. Anemia gizi dapat menyebabkan antara lain
kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR,
abruptio plasenta, cadangan zat besi yang berkurang pada bayi, atau
dilahirkan sudah dalam keadaan anemia, sehingga mortalitas dan
morbiditas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi.
2) Pengukuran LILA, pengukuran antropometri LILA merupakan
indikator lamak subkutan dan ototsehingga dapat digunakan untuk
mengetahuicadangan protein di dalam tubuh. Ukuran LILA dapat
4
digunakan sebagai indikator Protein Energy Malnutrition (PEM)
pada anak- anak serta mengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis
(KEK) pada wanita usia subur. Kekurangan Energi Kronik (KEK)
adalah keadaan dimana ibu menderita kejadian kekurangan kalori
dan protein (malnutrisi) yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Di
Indonesia batas LILA dengan risiko KEK adalah 23,5 cm hal ini
berarti ibu hamil dengan risiko KEK diperkirakan akan melahirkan
bayi BBLR. Bila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka
tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak berisiko
melahirkan BBLR.
3) Indeks Massa Tubuh atau IMT merupakan indikator yang
menunjukan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam
tubuh orang dewasadengan tercapainya berat badan yang normal,
yaitu berat badan yang sesuai dengan tinggi badannya. IMT
didapatkan dengan cara membagi berat badan (dalam kilogram)
dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Berat badan dibawah
minimum dinyatakan sebagai underweight ataukekurusan dan berat
badan yang berada diatas batas normal dinyatakan sebagai
overweight
C. Patofisiologis
KEK pada ibu hamil akan terjadi jika kebutuhan tubuh akan energi
tidak tercukupi oleh diet. Ibu hamil membutuhkan energi yang lebih besar
dari kebutuhan energi individu normal. Hal ini dikarenakan pada saat
hamil ibu tidak hanya memenuhi kebutuhan energi untuk dirinya sendiri,
tetapi juga untuk janin yang dikandungnya. Karbohidrat dapat dipakai oleh
seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh
untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam
sudah dapat terjadi kekurangan sehingga jika kejadian ini terus berlanjut
maka tubuh akan menggunakan cadangan lemak dan protein amino yang
digunakan untuk diubah menjadi karbohidrat. Dan kejadian ini terus
berlanjut maka tubuh akan mengalami kekurangan zat gizi terutamaenergi
yang berakibatburuk pada ibu hamil. (Mijayanti et al., 2020)
D. Manifestasi Klinis
Tanda yang biasanya terjadi adalah ibu hamil mengalami kelelahan,
konjungtiva pucat, kesemutan, lemas, pucat, mata berkunang-
kunang,lunglai, susah buang air besar, badan kurus, nafsu makan
5
berkurang, LILA < 23,5 cm, berat badan ibu tidakbertambah dengan
normal. (Ningrum, 2020).
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan untuk ibu hamil dengan kek meliputi (Yulianti
&Sari,2018) :
a. Berikan ibu informasi tentang kehamilannya
b. KEK dan menjelaskan pentingnya asupan gizi selama hamil
c. Menjelaskan makanan pentingnya mengkonsumsi makanan tambahan
semasa hamil meliputi makanan tambahan padat Maupun minuman
d. Pantau LILA, HB, tekanan darah serta BB ibu hamil secara
berkesinambungan
e. Anjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi untuk gizi ibu
hamil.
f. Anjurkan ibu untuk minum obat sesuai terapi vitamin C dan tabel FE.
F. Komplikasi
Komplikasi KEK saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun
janinyang dikandungnya yaitu meliputi:
a. Komplikasi KEK pada ibu hamil yaitu:
1) Terus menerus merasa letih
2) Kesemutan
3) Muka tampak pucat
4) Kesulitan waktu melahirkan
5) Air susu yang keluar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi,
sehingga bayi akan kekurangan air susu ibu pada waktu menyusui.
b. Komplikasi KEK saat kehamilan terhadap janin yang dikandung antara
lain:
1) Keguguran
2) Pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR)
3) Perkembangan otak janin terhambat, hingga kemungkinan nantinya
kecerdasan anak kurang, bayi lahir sebelum waktunya (Prematur)
4) Cacat otak
5) Kematian bayi.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana POA interprofesional kolaborasi pada kasus KEK?
2. Bagaiamana hasil kegiatan interprofesional kolaborasi pada kasus KEK ?
3. Bagaiamana pembahasan interprofesional kolaborasi pada kasus KEK ?
4. Bagaiamana rencana tindak lanjut interprofesional kolaborasi pada kasus KEK ?
6
1.3 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan PKL Tematik IPE diantaranya :
1. Melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku
kuliah untuk diterapkan dan memecahkan masalah-masalah yang ada di
masyarakat.
2. Melatih dan mengembangkan soft skill dan karakter mahasiswa.
3. Melatih mahasiswa untuk memahami kondisi masyarakat khususnya di lokasi PKL
tematik, sehingga mahasiswa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap
masyarakat.
4. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai penyakit KEK
dan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan dasar sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit.
5. Membantu masyarakat untuk mengenali penyakit KEK dengan memberikan
penyuluhan.
1.4 Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan PKL Tematik IPE ini diantaranya :
1. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Dapat memahami secara nyata kondisi di lapangan mengenai permasalahan
yang terjadi di masyarakat.
b. Menambah keterampilan dalam mengkomunikasikan pendapat, ide, dan
gagasan kepada masyarakat.
c. Bentuk kontribusi langsung kepada masyarakat.
2. Manfaat Bagi Institusi
a. Memberikan umpan balik dalam mengembangkan kurikulum dan sistem
pendidikan perguruan tinggi.
b. Memperkaya berbagai kasus yang dapat dijadikan sebagai bahan studi atau
referensi pengadaan penelitian baik untuk mahasiswa maupun dosen.
c. Mempererat dan meningkatkan kerja sama antar institusi pendidikan dan
institusi di luar kampus.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
a. Masyarakat memperoleh bantuan baik berupa fisik maupun non-fisik.
Bantuan fisik berupa pemberian barang sesuai kebutuhan dan alat untuk
menunjang kesehatan. Bantuan non-fisik berupa ide, gagasan, dan inovasi dari
mahasiswa dalam memecahkan berbagai masalah di masyarakat.
b. Menambah wawasan dan cara berpikir baru masyarakat dalam memecahkan
permasalahan di masyarakat.
7
BAB II
HASIL KEGIATAN & PEMBAHASAN
A. Planning of Action (POA)
Masalah
Rencana
No Keluarga Tujuan Metode Media Tempat Waktu Pelaksanaan Ket
Kegiatan
Binaan
1. Kurangnya Untuk Memberikan Penyuluhan, Leaflet Jl. Mojo 15.00 Bidan Terlaksana
pengetahuan ibu meningkatkan Health Diskusi, dan Klangguru WIB
tentang KEK pengetahuan ibu education tanya jawab 746 Rt. 05
beserta mengenai KEK, dan Rw.04
dampaknya mengurangi monitoring Kota
pada kehamilan, resiko IMT dan Surabaya
persalinan dan komplikasi Lila.
janinnya, kehamilan
kurangnya hingga
ketertiban persalinan
melakukan dengan KEK,
kunjungan ANC memantau
penambahan
LILA dan berat
badan ibu serta
kondisi janin.
2. Kurangnya Untuk melihat Melakukan Penyuluhan, Leaflet Jl. Mojo 15.00 Perawat Terlaksana
pengetahuan monitoring dan edukasi diskusi, dan Klangguru WIB
tentang penyakit meningkatkan upaya sesi tanya- 746 Rt. 05
KEK pada ibu pengetahuan promotif jawab Rw.04
hamil terkait Kota
penanganan Surabaya
KEK
3. Lingkungan Untuk Melakukan Pemeriksaan, Pemeriksaan, Jl. Mojo 15.00 Sanitasi Terlaksana
8
rumah yang monitoring dan pengkajian penyuluhan, penyuluhan, Klangguru WIB Lingkungan
kurang sehat meningkatkan sanitasi diskusi, dan diskusi, dan 746 Rt. 05
(PHBS) pengetahuan rumah dan tanya jawab tanya jawab Rw.04
terkait sanitasi PHBS Kota
rumah sehat Surabaya
4. Kurangnya Mengupayakan Melakukan Konseling Food picture, Jl. Mojo 15.00 Gizi Terlaksana
pengetahuan kenaikan BB konseling gizi, diskusi, form recall, Klangguru WIB
mengenai agar LILA gizi tanya jawab leaflet 746 Rt. 05
kebutuhan mencapai batas mengenai Rw.04
kebutuhan normal diet TKTP Kota
asupan ibu pada ibu Surabaya
hamil hamil KEK
Tabel 2.Rencana Kegiatan
9
B. Profil Desa
Mojo adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya,
Provinsi Jawa Timur. Letak geografis Puskesmas Mojo berada di garis lintang -
7,270753 dan 112.770907 garis bujur. Puskesmas Mojo terletak di wilayah Surabaya
Timur dengan luas Wilayah Kerja : ± 4,36 Km2. Secara umum wilayah kerja
Puskesmas Mojo berupa dataran rendah. Terdiri dari 3 kelurahan dan 25 RW yaitu
Kelurahan Mojo dengan luas wilayah 1,76 KM ² terdiri dari 13 RW, Kelurahan
Airlangga dengan luas 1,62 KM² dengan 8 RW dan Kelurahan Gubeng yang memiliki
luas 1,10 KM ² serta terdiri dari 4 RW.
Batas Wilayah
Perempuan 22.722
Laki-Laki 21.885
Total 44.607
(Sumber: Profil PKM Mojo Tahun 2022)
C. Identitas Pasien
Pengkajian dan pemeriksaan pertama dilakukan pada tanggal 13 Februari
2023. Pengkajian dilakukan di Jl. Mojo Klangguru 746 Rt. 05 Rw.04 Kota Surabaya,
Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan anamnesa yang telah dilakukan, keluarga Ny.W
sebagai istri dan Tn. N sebagai suami memiliki 1 orang anak. Dilakukan pemeriksaan
pada Ny. W meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
darah, kesehatan gigi, gizi, serta pemeriksaan rumah sehat serta dilakukan wawancara
kebiasaan makan dan recall makanan 1 x 24 jam. Setelah dilakukan pemeriksaan
10
didapatkan bahwa pada Ny. W menderita KEK (Kekurangan Energi Kronik). Ny. W
mengatakan tidak tahu menahu bahwa klien menderita KEK.
Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil tekanan darah ibu yaitu90/80
mmHg. Hasil pemeriksaan LILA, BB, GDA, HB, Ny. W diperoleh hasil pemeriksaan
gula darah acak 142 mg/dl, LILA 23 cm, Hb 12 g/dl, BB 51 kg. Saat dilakukan
pengkajian, anggota keluarga tidak mengetahui bahwa Ny. W mengalami KEK. Klien
tidak mengetahui dirinya menderita KEK (Kekurangan Energi Kronik). Saat ditanya,
klien belum memahami tanda dan gejala penyakit yang dialaminya. Ny. W merasa
bingung alasan klien menderita KEK, karena di kehamilan anak yang pertama klien
baik-baik saja.
Selain itu, Ny. W mengatakan bahwa di kehamilan pertama tidak menderita
KEK, dan keluarga tidak memiliki penyakit turunan atau menular lain. Saat ada
keluhan Ny. W segera diperiksakan ke dokter dan rajin mengkonsumsi vitamin C dan
susu yang diberikan oleh bidan.
Berdasarkan pemeriksaan rumah sehat yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa rumah Ny. W kurangnya pencahayaan matahari, jendela jarang dibuka dan
kamar mandi kotor khususnya di dalam bak mandi dan jamban. Jadi pada rumah yang
telah kami observasi belum memenuhi persyaratan rumah sehat yang berarti beresiko
kecil untuk menularkan / menjadi penyebab penyakit. Berdasarkan hasil wawancara
yang kami lakukan terhadap Ny. W mengenai kesehatan gigi dan mulut. Ny. W
mengatakan bahwa Ny. W tidak memiliki keluhan terhadap giginya.
11
PERANCANAAN (LANGKAH-LANGKAH IPE)
LANGKAH-
DISKUSI KELOMPOK 5B
LANGKAH
PENULIS Kelompok 5B IPE
SKENARIO
SASARAN Memahami penanganan maternal pada ibu hamil yang menderita KEK
PEMBELAJARAN (Kekurangan Energi Kronik)
1. Pengertian KEK pada ibu hamil
2. Penyebab yang menyebabkan KEK pada ibu hamil
LINGKUP BAHASAN 3. Tanda dan gejala KEK pada ibu hamil
4. Pengelolaan pencegahan KEK pada ibu hamil
5. Komplikasi KEK pada ibu hamil
1. Keselamatan klien di rumah
PENGETAHUAN 2. Komunikasi
AWAL 3. Etika
4. Efektivitas Pemeriksaan
Ny. W berusia 28 tahun dengan G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu
HPHT 01 Juli 2022 riwayat persalinan BSC 1 tahun 2 bulan, bekerja
sebagai…, pendidikan terakhir S1, dengan keluhan pusing berputar-
putar seperti ingin pingsan, mual muntah, sesak jika beraktivitas
berlebih. Dari trimester I sampai trimester II klien tidak nafsu makan.
Jarak kehamilan dengan anak pertama 1 <2 tahun post SC anak
pertama. Saat dilakukan pengkajian , klien belum mengetahui jika
menderita KEK. Klien juga tidak mengetahui apa itu KEK termasuk
tanda gejala, penangangan serta komplikasi yang ditimbulkan. Dari
riwayat penyakit klien tidak memiliki penyakit turunan. Dari assesment
didapatkan:
PEMICU
BB: 51 kg
TB: 145 cm
LILA: 23 cm
HB: 11
Mengenai kesehatangigi dan mulut tidak memiliki keluhan pada gigi
dan mulutnya. Berdasarkan pemeriksaan rumah sehat didapatkan
bahwa rumah klien kurang pencahayaan dari sinar matahari, jendela
tidak dibuka dan kamar mandi yang kurang bersih. Klien jarang
berolahraga (melakukan aktivitas fisik). Klien rutin minum vitamin dan
susu yang diberikan oleh bidan.
1. KEK
KATA BARU
(KATA BARU
adalah kata yang
menurut anggota
kelompok sebagai
kata yang baru
diketahuinya)
12
Ny. W berusia 28 tahun dengan G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu
HPHT 01 Juli 2022 riwayat persalinan BSC 1 tahun 2 bulan, mengeluh
IDENTIFIKASI
sering pusing berputar seperti ingin pingsan, mual muntah, tidak
FAKTA
mengetahui tentang KEK
(Identifikasi fakta
TD: 90/60mmHg
adalah fakta-fakta
N: 80x/menit
dari pemicu yang
RR:20 x/menit
dianggap menjadi
DJJ: 131x/menit
masalah atau bagian
HB: 12,5
dari masalah
LILA: 23 cm
Usia kehamilan: 33 minggu
MASALAH Kurangnya pengetahuan tentang KEK (Kekurangan Energi Kronis)
UTAMA (Yaitu
yang menjadi INTI
UTAMA dari
masalah pada
pemicu)
RUMUSAN 1. Apakah klien mengetahui pengertian dari KEK?
MASALAH (Yaitu 2. Apakah klien mengetahui penyebab dari KEK?
kalimat bertanya 3. Apakah klien mengetahui tanda gejala KEK?
yang dirumuskan 4. Apakah klien mengetahui pengelolaan pencegahan KEK pada ibu
dengan mengacu hamil?
pada MASALAH 5. Apakah klien mengetahui komplikasi KEK pada ibu hamil?
UTAMA dan data
lain di PEMICU)
1) Pemeriksaan TTV
DATA
2) Pemeriksaan HB
TAMBAHAN
3) Pemeriksaan LILA
(Dapat ditanyakan
4) Pemeriksaan DJJ
pada fasilitator)
13
trimester III?
16. Apakah klien mengetahui hal-hal yang normal yang dialami oleh
ibu hamil trimester III?
17. Apakah ibu hamil mengetahui skrining pada anc terpadu?
18. Apakah ibu hamil melakukan skrining anc secara rutin?
PROFESI PERAWAT
1. Apakah keluarga mengetahui penyebab, tanda gejala, komplikasi
dan pencegahan yang harus dilakukan klien untuk meminimalisir
gejala KEK?
2. Bagaimana pola hidup sehat pada ibu hamil?
PROFESI GIZI
1. Bagaimana status gizi pada pasien?
2. Apakah klien sudah memiliki kebiasaan pola makan yang benar?
3. Apakah klien sudah mengonsumsi makanan sesuai dengan
kebutuhan tubuh?
4. Apakah pasien sudah mendapatkan edukasi mengenai (Ati, Telur,
Ikan)?
PROFESI KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Bagaimana pola kebiasaan hidup dan personal hygine pada ibu
hamil yang menderita KEK?
PROFESI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
1. Apa saja pemeriksaan lab yang harus dilakukan pada kasus KEK
ibu hamil?
2. Bagaimana kadar Hb pasien KEK pada pemeriksaan darah
lengkap?
PROFESI KEPERAWATAN GIGI
1. Bagaimana manifestasi rongga mulut pada ibu hamil yang
menderita KEK?
2. Bagaimana pelaksanaan tindakan oral hygiene pada ibu hamil yang
menderita KEK?
3. Bagaimana upaya promotif pada kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil yang menderita KEK?
4. Bagaimana upaya preventif pada kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil yang menderita KEK?
PROFESI TEKNIK ELEKTROMEDIK
1. Apa saja peralatan medis yang digunakan untuk menangani pasien
ibu hamil yang menderita KEK?
2. Bagaimana SOP penggunaan alat saat pemeriksaan, supaya tidak
terjadi kerusakan dan membahayakan pasien maupun petugas
medis?
3. Apakah alat-alat seperti Hb check yang digunakan dalam tindakan
sudah layak pakai ?
ANALISIS Lihat bawah
MASALAH (Yakinkan peta konsep yang dibuat mahasiswa mencakup
(Yaitu kelompok poin-poin dalam Learning Issues)
diminta membuat
diagram alur / peta
konsep dari penyebab
dan proses terjadinya
masalah tersebut
14
berdasarkan
pengetahuan yang
sudah dimiliki dan
diskusi kelompok).
15
meskipun tidak mengalami sakit
4. Edukasi tentang pola hidup sehat dengan rajin berolahraga.
PROFESI GIZI
1. Melakukan assesment status gizi pada klien dengan mengukur
antropometri dan melakukan recall 1x24 jam
2. Mengidentifikasi kebiasaan pola makan klien
3. Memberikan edukasi mengenai diet TKTP dan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan
PROFESI KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Menjaga personal hygiene, hygine sanitasi makanan dan minuman
serta lingkungan
2. Tingkatkan kebersihan lingkungan agar terhindar dari berbagai
vektor, virus dan bakteri
PROFESI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
1. Pemeriksaan yang harus dilakukan yakni pemeriksaan Hb
2. Melakukan persiapan pengambilan sampel
3. Memeriksa apakah sampel sesuai dengan kriteria
4. Memastikan prosedur pemeriksaan telah sesuai
PROFESI KESEHATAN GIGI
1. Mengajarkan klien oral hygine yang benar, seperti menggosok gigi
dengan cara yang tepat.
2. Melakukan upaya promotif sesuai kasus mulut, seperti
mengedukasi ibu untuk rutin menggosok gigi, berkumur air garam,
atau rutin periksa ke dokter gigi.
PROFESI TEKNIK ELEKTROMEDIK
1. Tensimeter harus dikalibrasi sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi
Alat Kesehatan dan telah mendapatkan sertifikat kalibrasi yang
menyatakan bahwa alat tersebut layak pakai.
2. Apabila tensimeter mengalami kerusakan, hendaknya pasien
diperiksa dengan tensimeter lain yang masih dalam kondisi laik
pakai, sementara tensimeter yang rusak diperbaiki di lain tempat.
Begitu juga dengan Glucometer.
3. Pengguna Tensimeter dan Glucometer harus mengetahui SOP
persiapan, penggunaan, dan penyimpanannya.
4. Pengguna tensimeter dan Glucometer harus mengutamakan aspek
keselamatan diri dan pasien sejak persiapan, penggunaan, hingga
penyimpanan alat.
D. Pelaksanaan Intervensi
No Hari/Tgl/Jam Tindakan/Intervansi
1. 16 Februari 2023 Program utama
Pukul 15.00 WIB Melakukan survey lokasi rumah
keluarga binaan
Melakukan kunjungan pertama
(silaturrahmi) kepada keluarga
16
binaan
Melakukan pencatatan data keluarga
binaan
2. 21 Februari 2023 Program utama
Pukul 15.00 WIB Melakukan pencatatan data pasien.
Melakukan penyuluhan tentang
gejala, penyebab, pencegahan, faktor
risiko, penanganan dan perawatan
yang harus dilakukan untuk
mengurangi keluhan pada
pasien.
Melakukan pemeriksaan TTV
Melakukan pemeriksaan rumah
sehat.
Program tambahan
Penyuluhan tentang diet dan pola
makan yang tepat
Penyuluhan tentang pemeliharaan
kesehatan lingkungan sekitar rumah.
Penyuluhan tentang PHBS
3. 22 Februari 2023 Program utama
Pukul 15.00 WIB Memberikan penyuluhan atau edukasi
kepada pasien dan keluarga binaan sesuai
dengan masing-masing setiap jurusan
Program tambahan
Melakukan pemeriksaan GDA
Melakukan pemeriksaan TTV
Melakukan pemeriksaan HB
E. Pembahasan
a. Keperawatan
Berdasarkan Pengkajian yang dilakukan pada Ny.W, Ny. W berusia 28 tahun
didiagnosa KEK (Kekurangan Energi Kronik). Ny. W merupakan seorang admin
dari sebuah intalasi bank di Surabaya yang memiliki suami dan memiliki satu
orang anak. Anak pertama Ny. W masih berusia 2 tahun.. Tempat tinggal Ny. W
dikategorikan masih belum cukup sehat karena ventilasi kurang dari 15%, cahaya
matahari masuk ke dalam rumah kurang di waktu siang hari. Ny. W rutin
17
melakukan cek kehamilan di fasilitas kesehatan terdekat setiap bulan. Pasien
memiliki BB 54 kg dan TB 145 cm. Hasil pemeriksaan gula darah acak klien
terakhir yaitu 145 mg/dL, LILA 23 cm, HB 12 g/dl dan TD 90/80 mmHg.
Keluhan yang dirasakan oleh pasien ialah sering pusing berputar, mual muntah,
sesak jika beraktivitas berlebih, tampak pucat
b. Kebidanan
Berdasarkan pemeriksaan penunjang yang dilakukan terhadap Ny. W didapatkan
hasil GDA 145 mg/dl, LILA 23 cm, HB 12 g/dl dan TD 90/80 mmHg. Ny. W
sebelumnya belum mengetahui jika klien didiagnosa KEK, oleh sebab itu panjang
LILA klien belum dikategorikan normal. Klien juga belum mengetahui apa itu
KEK, bagaimana terjadinya dan cara penangannya. Klien rutin memeriksakan
kehamilannya ke puskesmas terdekat. Klien mengkonsumsi susu yang diberikan
oleh bidan dan vitamin.
c. Kesehatan Gigi
d. Teknik Laboraturium Medis
Berdasarkan pemeriksaan penunjang yang dilakukan terhadap Ny. W didapatkan
hasil GDA 145 mg/dl, LILA 23 cm, HB 12 g/dl dan TD 90/80 mmHg. Dari data
yang didapatkan GDA klien tergolong melebihi normal bagi ibu hamil dan LILA
klien kurang dari ambang normal dari LILA ibu hamil sehingga klien tergolong
ibu hamil yang mengalami KEK
e. Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan pemeriksaan rumah sehat yang telah dilakukan bahwa pada
komponen konstruksi rumah didapatkan hasil baik. Pada komponen fasilitas
sanitasi didapatkan hasil baik, namun perlu diperhatikan pada komponen ventilasi
karena belum mencapai <10% dari luas lantai. Tempat tersedia namun belum
memenuhi syarat karena tidak tertutup sehingga dapat mengundang vektor seperti
lalat dan tikus, serta memiliki kebiasaan tidak membuang sampah ke TPS
sehingga sampah yang sudah terkumpul langsung dibakar. Untuk komponen
perilaku didapatkan hasil baik dan perlu meningkatkan lagi perilaku hidup bersih
dan sehat. Jadi pada rumah yang telah kami observasi memenuhi persyaratan
rumah sehat dengan catatan perlu ditingkatkan dan diperbaiki pada komponen luas
ventilasi, ketersediaan tempat sampah, dan kebiasaan untuk tidak membakar
sampah.
f. Teknik Elektromedik
g. Gizi
Berdasarkan assassement gizi pada Ny.W hasil Lila 23 cm termasuk dalam
kategori kurang. Lalu saat melakukan recall 1x24 jam didapatkan hasil energi :
(85,4%) defisit ringan, Protein: (83,5%) defisit ringan Lemak : (77%) defisit
sedang, KH : (85,2%) defisit ringan hal tersebut dikarenakan asupan masih belum
18
memenuhi kebutuhan klien. Dari hasil assessment tersebut, langkah selanjutnya
yang kami ambil adalah memberikan edukasi kepada klien mengeani diet TKTP
yang sesuai dengan kebutuhan klien
19
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Telah dilakukan pemeriksaan pada pasien, meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah , kesehatan gigi, gizi, serta pemeriksaan
rumah sehat.
2. Pasien mencoba menerapkan cara batuk efektif dengan benar.
3. Pasien tampak mengerti, mendengarkan dengan aktif dan kontak mata tetap focus
saat diberikan edukasi mengenai gizi seimbang dan diet TKTP.
4. Rumah dan perilaku hidup bersih pasien sudah memenuhi syarat rumah sehat.
5. Kelurarga ikut berperan serta dalam upaya pengelolaan penanganan KEK
3.2 Saran
Untuk pasien dan keluarga
20
LAMPIRAN
Lampiran 1
PKL TEMATIK IPE
Jl. Mojo Klangguru 746 Rt. 05 Rw.04, SURABAYA
PERIODE 13 – 25 Februari 2023
No. Uraian kegiatan Tanggal
12-27 Februari 2023
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1. Konsolidasi internal masing-masing kelompok
21
Lampiran 2
FORMAT PENGKAJIAN KESEHATAN KELUARGA PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Tabel 4. Pengkajian kesehatan keluarga
Nama Puskesmas Puskesmas Mojo No. Register
Nama Perawat Kelompok 5B Tanggal Pengkajian 25 Februari
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. Fatkur Bahasa sehari-hari Bahasa Jawa
Alamat Rumah & Telp Jl. Mojo Klangguru 746 Rt. 05 Yankes terdekat, Jarak
LANJUTAN
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/ Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
Saat ini
1. Tn. Fatkur - Tidak ada keluhan Tidak ada
2. Ny. Mariani - Tidak ada keluhan Tidak ada
3. Tn.Nahdliyan - Tidak ada keluhan Tidak ada
4. Ny. Wahyu - Sakit kepala seperti mutar 2-5menit Tidak ada
5. An. Nara - Tidak ada keluhan Tidak ada
Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang KEK
Genogram:
A. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Keluarga dengan anak balita
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan : .............................................................................................................
B. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : ________________________________________
C. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
D. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : Tidak ada
DATA PENUNJANG KELUARGA
Lokasi KEPALA
Tipe MUTAR
Intensitas Ringan
Status mental: 1 2 3 4 5
Bingung
Cemas
Disorientasi
Depresi
Menarik diri
Sistem integumen: 1 2 3 4 5
Cianosis
Akral Dingin
Diaporesis
Jaundice
Luka
Sistem Pernafasan 1 2 3 4 5
Stridor
Wheezing
Ronchi
Akumulasi sputum
Sistem perkemihan: 1 2 3 4 5
Disuria
Hematuria
Frekuensi
Retensi
Inkontinensia
Paralisis
Hemiparesis
ROM kurang
Gangg.Keseimb
Sistem pencernaan: 1 2 3 4 5
Mual/muntah
Nyeri perut
Muntah darah
Flatusk
Distensi abdomen
Colostomy
Diare
Konstipasi
Bising usus
Terpasang Sonde
Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5
Nyeri kepala
Pusing
Tremor
Riwayat pengobatan 1 2 3 4 5
Alergi Obat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM ANGGOTA KELUARGA
1 2 3 4 5
GDP/2JPP/acak 145
Asam Urat
Cholesterol
Hb 12
Lampiran 3
Nama : Ny. WR
Umur : 28 tahun
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Hari/Tgl Kegiatan Hasil Kegiatan Foto
Jumat, Mengikuti Memahami alur
102Febru pembukaan kegiatan
ari 2022 Praktik Tematik pelaksanaan IPE
IPE via zoom secara langsung
meeting
NCP / PAGT
(Nutrition Care Process / Proses Asuhan Gizi Terstandar)