Anda di halaman 1dari 32

Inter Profesional Education

Penanganan (IPE) Kasus


Cidera dan Safety

Kelompok V IPE KELAS B


KASUS
Tn.A usia 38 tahun yang bekerja di Pertambangan Timbal yang mengalami kecelakaan
kerja, Tn.A terjatuh karena tertimpa longsoran, korban terluka di bagian tangan kanan
dan terdapat cidera fraktur terbuka pada paha kanan dan dilakukan pembebatan pada
area tersebut. Tn.A mengalami penurunan kesadaran dengan GCS = 2,3,3, RR =
28x/menit Irreguler, suara nafas Snoring, TD = 140/90 mmHg, nadi : 60x/menit.
Petugas melakukan prosedur penangan ABC.
TAHAP I DISKUSI KELOMPOK 20 TUGAS KELOMPOK

PENULIS Kelompok 5 IPE


SKENARIO
Memahami penanganan gawat darurat pada korban cidera fraktur Fasilitator
menyampaikan
SASARAN bahwa diskusi saat ini
PEMBELAJARAN mencakup sasaran
yang telah ditentukan

1. Pengenalan tanda dan gejala kegawatan cidera fraktur


2. Penanganan awal kegawatan cidera fraktur
LINGKUP BAHASAN
3. Langkah-langkah melaporkan keadaan gawat darurat cidera
fraktur
PENGETAHUAN AWAL
1. Pengetahuan tentang pengenalan tanda dan gejala kegawatan cidera fraktur
2. Pengetahuan tentang penanganan awal kegawatan cidera fraktur
3. Pengetahuan tentang langkah-langkah melaporkan keadaan gawat darurat cidera
fraktur
PEMICU
Tn.A usia 38 tahun yang bekerja di pertambangan timbal yang mengalami kecelakaan kerja,
Tn.A terjatuh karena tertimpa longsoran, korban terluka di bagian tangan kanan dan terdapat
cidera fraktur terbuka pada paha kanan dan dilakukan pembebatan pada area tersebut. Tn.A
mengalami penurunan kesadaran dengan GCS = 2,3,3, RR = 28x/menit Irreguler, suara nafas
Snoring, TD = 140/90 mmHg, nadi : 60x/menit. Petugas melakukan prosedur penangan ABC.
KATA BARU (KATA BARU adalah kata yang menurut anggota kelompok
sebagai kata yang baru diketahuinya)

1. Perdarahan
2. Glasgow Coma Scale (GCS)
3. Respiratory Rate (RR)
4. Irreguler
5. Suara nafas Snoring
6. Penangan ABC
IDENTIFIKASI FAKTA
1. Tn.A usia 28 tahun yang bekerja di pertambangan timbal yang mengalami
kecelakaan kerja
2. Korban terjatuh karena tertimpa longsoran
3. Pada paha kanan bagian atas terdapat luka terbuka
4. Perdarahan
5. GCS = 2,3,3, RR = 28x/menit Irreguler, suara nafas Snoring, TD = 140/90 mmHg,
nadi : 60x/menit.
6. Petugas melakukan prosedur penangan ABC.
MASALAH UTAMA
Penanganan awal kegawatan cidera fraktur

RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah penanganan awal kegawatan cidera fraktur yang
dilakukan oleh warga (penolong awam)

DATA TAMBAHAN
1) Tanda-tanda henti nafas
2) Tanda- tanda henti jantung
3) Prosedur Bantuan Hidup Dasar (BHD)
LEARNING ISSUES YANG
01 MUNGKIN TERJARING
KEPERAWATAN
• Bagaimana cara memindahkan korban cidera fraktur?
• Bagaimanakah langkah melakukan Primary Survey pada korban cidera
fraktur?
• Bagaimana manajemen airway pada korban cidera fraktur?
• Bagaimana manajemen Breathing pada korban cidera fraktur?
• Bagaimana manajemen circulation pada korban cidera fraktur?
• Bagaimana cara menghentikan perdarahan pada korban cidera fraktur?
• Bagaimana cara mengatasi nyeri yang terjadi pada korban fraktur paha?
• Apa resiko yang akan terjadi apabila fraktur paha jika tidak segera
ditangani?
KEBIDANAN
• Bagaimana cara memindahkan korban cidera fraktur?
• Bagaimanakah langkah melakukan Primary Survey
pada korban fraktur?
• Bagaimana cara mengatasi nyeri yang terjadi pada
korban fraktur?
• Apa resiko yang akan terjadi apabila fraktur jika tidak
segera ditangani?
GIZI

• Makanan apa saja yang dianjurkan dikonsumsi oleh


pasien yang mengalami cedera fraktur tulang
terbuka?
• Metode pemberian makanan seperi apa yang dapat di
berikan pada cedera fraktur dengan penurunan
kesadaran?
SANITASI LINGKUNGAN

• Apakah pasien tidak menggunakan APD yang sesuai prosedur kesehatan,


keselamatan kerja?
• Seberapa besar tingkat frekuensi (probability) resiko dari daerah
pertambangan timbal ?
• Apa yang menjadi potensi resiko di pertambangan timbal?
• Kategori manakah bahaya yang telah terjadi di pertambangan timbal ?
• Apa resiko dari pajanan timbal bagi kesehatan?
KESEHATAN GIGI

• Bagaimana pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut


pada korban cidera patah tulang?

• Bagaimana tindakan oral hygine terhadap pasien?

14
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
• Kondisi seperti apa yang dikatakan sebagai perdarahan?
• Apa akibat dari perdarahan?
• Pemeriksaan rutin apa sajakah yang diperlukan pada seseorang yang
mengalami perdarahan?
• Apa gejala seseorang keracunan timbal?
• Apakah ada kandungan timbal dalam darah pasien?
• Bagaimana seseorang dapat terpajan timbal?
• Apa resiko dari pajanan timbal bagi kesehatan?
• Bagaimana cara diagnosis seseorang terkena pajanan timbal (keracunan
timbal)?
TEKNIK ELEKTROMEDIK

• Apa saja peralatan medis yang digunakan untuk menangani


pasien apabila terjadi cidera fraktur terbuka pada seorang pekerja
tambang?
• Bagaimana SOP penggunaan alat saat pemeriksaan, supaya tidak
terjadi kerusakan dan membahayakan pasien maupun petugas
medis?
• Apakah alat-alat yang digunakan tindakan sudah layak pakai ?
ANALISIS
MASALAH
HIPOTESIS

Tn.A usia 38 tahun mengalami keterlambatan


penanganan awal kegawatdaruratan cidera
fraktur
PERTANYAAN REFLEKSI
INTERPROFESI

• Apakah ada pengetahuan baru yang diperoleh? (Sebutkan)

• Apakah ada pengetahuan yang sudah kamu miliki dapat digunakan/


bermanfaat dalam penyelesaian kasus ini? (sebutkan)

• Apakah ada informasi/ilmu yang tidak diketahui oleh kelompok?

• Apakah semua anggota tim memahami keilmuan atau profesi masing masing?
• Apakah ada tumpeng tindih keilmuan/peran informasi?

19
02
SOLUSI ATAU PENANGANAN
SETIAP PROFESI
PROFESI PERAWAT
1. Penderita diletakan diatas tandu (atau Long Spine Board bila diduga patah tulang belakang)
penderita dapat diangkut ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan dilakukan Survey Primer,
Resusitasi jika perlu.
2. Dengan menggunakan Prinsip ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability Limitation,
Exposure)
3. Pemeriksaan adanya obstruksi jalan nafas oleh adanya benda asing atau fraktus di bagian
wajah. Usaha untuk membebaskan jalan nafas harus memproteksi tulang cervikal, karena itu
teknik Jaw Thrust (Dorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah depan sehingga barisan gigi
bawah berada di depan barisan gigi atas. Atau gunakan ibu jari ke dalam mulut dan bersama
dengan jari-jari lain tarik dagu ke depan) dapat digunakan
4. Menjamin ventilasi yang baik meliputi fungsi dari paru paru yang baik, dinding dada dan
diafragma
5. Mengevaluasi volume darah, perdarahan, dan cardiac output. Serta menghentikan
perdarahan
6. Menghentikan perdarahan yang terbaik adalah menggunakan penekanan langsung dan meninggikan lokasi
atau
ekstrimitas yang mengalami perdarahan di atas level tubuh. Pemasangan bidai yang baik dapat menurunkan
perdarahan secara nyata dengan mengurangi gerakan dan meningkatkan pengaruh tamponade otot sekitar
patahan. Pada patah tulang terbuka, penggunaan balut tekan steril umumnya dapat menghentikan perdarahan.
Penggantian cairan yang agresif merupakan hal penting disamping usaha menghentikan perdarahan.
7. Menggunakan teknik farmakologis dengan pemberian analgesik jika diperlukan, serta pemberian teknik non
farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (seperti, TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
a. Perdarahan Arteri Besar
Trauma tajam maupun tumpul yang merusak sendi atau tulang di dekat arteri mampu menghasilkan trauma
arteri. Cedera ini dapat menimbulkan perdarahan besar pada luka terbuka atau perdarahan di dalam jaringan
lunak. Syok dapat terjadi akibat kurangnya volume darah akibat perdarahan yang massif/
b.Crush Syndrome
Crush Syndrome atau Rhabdomyolysis adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh kerusakan otot, yang
jika
tidak ditangani akan menyebabkan kegagalan ginjal akut. Gejala yang timbul oleh crush syndrome adalah
rasa nyeri, kaku, kram, dan pembengkakan pada otot yang terkena, diikuti oleh kelemahan serta kehilangan
fungsi otot tersebut.

22
C. Sindroma Kompartemen
Sindroma kompartemen dapat ditemukan pada tempat di mana otot dibatasi oleh
rongga fasia yang tertutup. Gejala dan tanda-tanda sindroma kompartemen adalah :
- Nyeri bertambah dan khususnya meningkat dengan gerakan pasif yang
meregangkan otot bersangkutan
- Parestesia daerah distribusi saraf perifer yang terkena, menurunnya sensasi
atau hilangnya fungsi dari saraf yang melewati kompartemen tersebut
- Asimetris pada daerah kompartemen
PROFESI BIDAN
1. Observasi
Mengamankan dan mengaplikasikan prinsip Airway, Breathing, Circulation, Disability
Limitation, Exposure (ABCDE).
2. Teraupetik
- Mertahankan imobilasasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips, bebat dan atau
traksi
- Meninggikan posisi ekstremitas yang terkena
- Melakukan tindakan untuk meningkatkan kenyamanan seperti masase atau melakukan
perubahan posisi
- Melakukan kompres dingin selama fase akut (24-48 jam pertama) sesuai keperluan.
3. Edukasi
Mengajarkan penggunaan teknik manajemen nyeri seperti latihan napas dalam, imajinasi
visual, dan aktivitas dipersional
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi.
PROFESI GIZI
1. Memastikan makanan yang dikonsumsi oleh pasien apakah sudah cukup takaran gizinya.
2. Menyarankan makanan yang dapat mempercepat proses penyembuhan (recovery) pada
pasien yang mengalami fraktur tulang terbuka.
3. Memastikan cara pemberian makanan pada pasien fraktur tulang terbuka apakah sudah
benar atau tidak.
PROFESI TEKNIK ELEKTROMEDIK

1. Mengkalibrasi alat ukur agar terjaga keakuratannya.

2. Mengedukasi mengenai penggunaan dan penyimpanan alat ukur yang tepat pada perawat.

3. Melakukan perawatan rutin terhadap alat ukur seperti tensimeter, termometer agar memiliki

lifetime yang panjang.


PROFESI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
1. Perdarahan merupakan kondisi keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak baik di
dalam maupun diluar tubuh akibat trauma ataupun penyakit
2. Anemia, kehabisan darah, kematian
3. Darah lengkap dan faal hemostasis
4. Nyeri perut dan sendi, mual, muntah atau sembelit, insomnia, sakit kepala, gangguan
pernafasan, kelelahan, daya konsentrasi menurun, kerusakan sistem saraf pusat dan
perilaku agresif
5. Timbal masuk tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan pencernaan serta dalam
jumlah kecil absorbsi melalui kulit
6. Penurunan IQ, encephalopathy, hipertensi, gangguan sistem saraf pusat dan gangguan
sistem hematopeietik
7. Pemeriksaan kadar timbal pada darah atau urine menggunakan Spectrofotometer
Serapan Atom (SSA)

27
PROFESI KESEHATAN GIGI
1. Oral Hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.
Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri
harus dipantau sepenuhnya oleh perawat.
2. Perawatan yang dilakukan :
Peralatan
- Larutan pencui mulut / larutan anti septic (Betadine cair )
- Tog spatel yang dibalut dengan satu lapis kassa
- Handuk wajah, bengkok
- Handuk kertas/tissue/ pengalas
- Gelas dengan air dingin / hangat
Langkah-langkah
1. Jelaskan prosedur kepada keluarga penderita / penderita
2. Cuci tangan anda
3. Tempat handuk / pengalas diatas meja tempat tidur dan atau peralatan
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
5. Letak handuk dibawah wajah penderita dan bengkok dibawah dagu pasien
6. Dengan hati-hati regangkan gigi atas dan bawah penderita dengan tong spatel
secara tepat tapi lembut, diantara molar belakang. Sisipkan bila penderita rileks,
bila memungkinkan.
7. Bersihkan mulut penderita dengan menggunakan tong spatel yang telah dibasahi
air/pencuci mulut. Bersihkan permukaan gigi. Gosok paltum mulut, bibir, pipi.
Gosok lidah tetapi hindari refleks gag. Basahi aplikator bersih dengan air dan
gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai dengan kebutuhan.
8. Cuci tangan setelah melakuka tindakan.
9. Catat hal-hal yang diperlukan ( misalnya gusi berdarah, lidah yang pecah )
PROFESI SANITASI LINGKUNGAN

1. 2.
3. Resiko adalah akibat atau konsekuensi dari bahaya dan paparan. Dengan demikian risiko
dapat dikurangi dengan mengendalikan atau menghilangkan bahaya atau dengan
mengurangi paparan yang mengenai pekerja. Penilaian risiko membantu pengurus
memahami bahaya yang ada di tempat kerja mereka dan memprioritaskan bahaya untuk
segera dilakukan pengendalian secara permanen.
4. Pengelolaan atau pengendalian risiko di dasarkan berbagai pertimbangan yang telah
dilakukan dalam tahap penilaian resiko
5. KATEGORI- A
Potensi bahaya yang menimbukan resiko jangka Panjang pada Kesehatan, diantaranya :
Bahaya kimia : timbal
Bahaya fisik : jatuh
6. Penurunan IQ, encephalopathy, hipertensi, gangguan sistem saraf pusat dan
gangguansistem
hematopeietik
7. Memberikan edukasi terkait upaya pencegahan kecelakaan yaitu pentingnya penggunaan
alat
pelindung diri untuk mengurangi resiko cedera.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai