(K3)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
(P3K)
Disusun oleh:
RIYANTI
1431140043
1 MI B
1. Definisi
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah Upaya pertolongan dan
perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang
lebih sempurna dari dokter atau paramedik.
2. TUJUAN P3K
Tujuan dari P3K adalah sebagai berikut:
a. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
1. Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban
2. Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu
3. Mencari dan mengatasi pendarahan
b. Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk)
1. Mengadakan diagnose
2. Menangani korban dengan prioritas yang logis
3. Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi.
c. Menunjang penyembuhan
1. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
2. Mencegah infeksi
3. Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat
Macam-macam pembalutan:
a. Pembalutan segitiga atau mitela. Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang
tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat.Bisa dibuat sendiri, dengan
cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yangpanjang
masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
b. Pembalut PlesterDigunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah
tulang, sendi paha/ lutut meradang),fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus
kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua belahpinggir luka agar lekas
tertutup).
c. Pembalut Pita Gulung.
d. Pembalut Cepat.Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan
pembalut gulung.
Indikasi pembalutan: Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman
pada luka, mengurang rasa nyeri.
Alat-alat bidai:
1. Definisi
Resusitasi jantung paru-paru atau CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada
orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. CPR bertujuan untuk
membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali.
2. Pendekatan
1. Penentuan Tingkat Kesadaran ( Respon Korban )
Dilakukan dengan menggoyangkan korban.Bila korban menjawab, maka ABC
dalam keadaan baik. Dan bila tidak ada respon, maka perlu ditindaki segera. Pada
pedoman sebelumnya (tahun 2005) yang dipergunakan adalah ABC : Airway,
Breathing dan Chest Compressions, yaitu Membuka jalan napas,Memberi bantuan
pernapasan dan Kompresi dada. Pada pedoman yang terbaru (tahun 2010), Kompresi
Dada didahulukan dari yang lainnya, baru kemudian Membuka jalan napas dan
Memberi bantuan pernapasan.
Dengan memulai kompresi dada terlebih dahulu diharapkan akan memompa
darah yang masih mengandung oksigen ke otak dan jantung sesegera mungkin,karena
beberapa menit setelah terjadinya henti jantung masih terdapat kandungan oksigen di
dalam paru – paru dan sirkulasi darah.
Kompresi dada dilakukan pada tahap awal selama 30 detik sebelum
melakukan pembukaan jalan napas dan melakukan pemberian napas buatan.
Untuk pada bayi yang baru lahir tetap memakai pedoman ABC, jadi pada bayi yang
baru lahir tidak terjadi perubahan. Pedoman CAB hanya berlaku pada bayi, anak dan
dewasa.
2. Memanggil bantuan (call for help)
Bila petugas hanya seorang diri, jangan memulai RJP sebelum memanggil
bantuan. Jika sesuai panduan RJP tahun 2010 Dalam menyelamatkan seseorang yang
mengalami henti jantung adalah dengan bertindak dengan segera dan cepat,sehingga
tidak perlu dilakukannya lagi suatu penilaian. Segera hubungi ambulan ketika melihat
ada korban yang tidak sadarkan diri dan terlihat adanya gangguan pernapasan.
Jika dilakukan suatu penilaian bahwa korban masih bernafas atau tidak,itu boleh saja
akan tetapi perlu dipikirkan bahwa dengan melakukan tindakan Look, Listen dan
Feel, ini akan menghabiskan waktu yang ada.
3. Posisikan Korban
Korban harus dalam keadaan terlentang pada dasar yang keras (lantai, long
board).Bila dalam keadaan telungkup, korban dibalikkan. Bila dalam keadaan trauma,
pembalikan dilakukan dengan ”Log Roll”.
4. Posisi Penolong
Jika korban di lantai, penolong berlutut di sisi kanan korban
5. Pemeriksaan Sirkulasi
- Pada orang dewasa tidak ada denyut nadi carotis
- Pada bayi dan anak kecil tidak ada denyut nadi brachialis
- Tidak ada tanda – tanda sirkulasi
- Bila ada pulsasi dan korban pernapas, napas buatan dapat dihentikan.Tetapi bila
ada pulsasi dan korban tidak bernapas, napas buatan diteruskan.Dan bila tidak ada
pulsasi, dilakukan RJP.
1. PENANGANAN LUKA
A. Luka berdasarkan terbuka atau tertutup
a) Luka tertutup
Pada luka tertutup, jaringan luka dibawah kulit mengalami kerusakan
sedangkan kulit itu sendiri tidak rusak, biasanya luka tertutup merupakan luka
memar kadang juga dapat berupa pengumpulan darah dibawah kulit
Biasanya luka tertutup tidak berbahaya namun kadang dapat bertanda bahwa
luka memar ini ada yang lebih serius, terutama bila diatas kepala atau batang
hidung
Penangan luka tertutup
Memar kecil umumnya tidak memerlukan perawatan, tetapi jika memar cukup
besar kita dapat memberikan kompres dingin untuk menghilangkan rasa sakit dan
mengurangi pembengkakan. Jangan mendinginkan luka yang memar lebih lama
dari 15 sampai 30 menit, dan naikan bagian yang memar kira-kira sejajar dengan
jantung
Tetapi perlu diingat jika memar tersebut cukup besar dan memar tersebut
berada dibagian kepala, dada dan perut maka bawa ke rumah sakit,mungkin saja
terjadi pendarahan didalam dan hal tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit.
Kalau memar terdapat pada anggota gerak bisa berarti kemungkinan ada patah
tulang.
b) Luka terbuka
Luka terbuka adalah keadaan dimana kulit robek, luka terbuka dapat
terkontaminasi kuman yang mengakibatkan infeksi
Luka serut
Luka serut adalah luka terbuka yang disebabkan oleh kikisan, gesekan, atau
terkelupasanya bagian terluar kulit dan kadang terasa perih
Laserasi
Laserasi adalah luka terbka yang cukup dalam, biasanya disebabkan benda
tumpul. Luka bergerigi tidak beraturan
Luka sayat
Luka terbuka yang cukup dalam disebabkan benda tajam, tepi luka rata
Luka tusuk atau tembus
Luka terbuka yang disebabkan oleh benda tajam yang menancap ataupun
akibat tembakan,dan kadang luka dangkal yang memiliki hanya ada luka
masukan, juga tidak jarang luka tembus sehingga ada luka masukan dan luak
keluar.
Perlu diingat jika benda masih menancap jangan cabut amanka dan segera
bawa ke rumah sakit
Penanganan luka terbuka
1. Buka sehingga seluruh luka terlihat. Guntingkah pakaian penderita jika perlu.
Lalu bersihkan daerah luka daridarah dan kotoran dengan kapas steril atau
benda bersih yang tersedia. Jangan puas jika menemukan satu luka, mungkin
masih ada luka yang lain, atau luka keluar
2. Kontrol perdarahan dengan tekanan langsung dan peninggian. Jika perdarahan
masih tidak terkontrol, dapat dibantu dengan menekan nadi
3. Cegah kontaminasi selanjutnya. Jaga luka sebersih mungkin
4. Jangan pernah mencoba untuk mencabut benda tertancap keluar dari luka
5. Bungkus dan balut luka. Pasang kasa seteril lalu balut. Periksa nadi distal
sebelum dan sesudah memasang pembalut
B. Luka – luka yang khusus
a) Benda Tertancap
Benda tertancap adalah sebuah benda yang tertanam pada luka terbuka.
Seharusnya tidak diangkat dikejadiankecuali benda tersebut melewati pipi
penderita atau mengganggu Airway atau CPR
Tindakan pada benda tertancap
1. Amankan benda tersebut secarra manual untuk mencegak pergerakan.
2. Buka daerah luka yaitu singkirkan pakaina disekitarnya
3. Gunakan pembalut besar untuk menstabilakan benda
Jika benda tertancap dipipi
Cara mencabutnya adalah sebagai berikut
a. Sambil mempertahankan jalan napas terbuka, rasakan didalam mulut pnderita
dengan jari yang telah memakai sarung tangan.
b. Cabut benda sesuai dengan jalan masuknya
c. Kontrol pendarahan dari pipi
d. Monitor jalan nafas
Cidera dada
Luka tertusuk pada dada akan menyebabkan gangguan pada pernafasan,
maka harus ditutup dengan cepat agar penderita dapat bernafas dengan baik
Cara menutup luka pada dada
1. Tutup dengan tangan anda (menggunakan sarung tangan)
2. Tutup dengan kasa yang kedap udara (kasa khusus yaitu kasa Oklusif atau
menggunakan kasa yang telah diberikan salep
3. Kasa 3 sisi sama seperti no 2, namun dibiarkanterbuka pada satu sisi agar
udara dapat keluar dimaksudkan agartidak terjadi pengumpulan udara luar
dalam rongga dada yang akan menekan paru – paru dan jantung
(pneumotoraks)
4. Biarkan penderita mencari posisi yang nyaman
b) Luka Leher Besar Terluka
Pendarahan yang banyak dari luar mengenai pembuluh darah dileher yang
akan menyebabkan kematian dikarenakan pendarahan akan teruskeluar, ada resiko
udara tersedot kedalam vena leher dan terbawa ke jantung, ada kemungkinan
cendera sepinal
Cara penanganannya
1. Secepatnya letakan sarung tangan diatas lukauntuk kontrol pendarahan
2. Letakan kasa pada luka
3. Beri tekanan pada kasa untuk mengatur perdarahan
4. Apabial perdarahan terkontrol, tekanan dapat dikurangi
c) Eviserasi
Eviserasi adalah keluarnya organ dalam dari luka terbuka dan biasanya
terjadi pada luka perut. Jangan mencoba memasukan kembali organ yang keluar
dan jangan disentuh yang akan mengakibatkan kerusakan lebih parah atau
tekontaminasi
Cara penanganan
1. Tutup organ yang keluar dengan pembalut seteril yang tebal
2. Basahi pembalut tersebut dengan cairan steril
3. Pertahankan temperatur darah dengan menutup balutandengan selembar
pembalut besar seperti selimut mandi bebas butiran atau handuk
4. Ingat hangan gunakan benda yang mudah terserap seperti kapaskertas tisu atau
kertas handuk yang dapat robek dan melekat pada organ
d) Amputasi
Amputasi adalah bagian tubuh yang terlepas dari badan, pendarahan basar
biasanya terjadi namunakan berkurang karena kontraksi dari pembuluh darah.
Perawatan amputasi sendiri sama dengan perawatan luka hanya dapat di tambah
turniket
Untuk bagian tubuh yang terpotong hal yang harus dilakukan:
1. Jangan merendam bagian tubuh pada air
2. Letakan bagian tubuh yang terpotongke kantong plastik
3. Jaga bagian yang terpotong tetap dingindengan cara meletakan kantong plastik
kedalam kantong plastik yang berisi es
4. Beri label dengan nama penderita, tanggal, jam
e) Avulsi
Avulsi adalah pengelupasan kulit atau kulit dengan jaringan. Dengan
penanganan sama dengan luka.
a. Orang itu masih tetap terjaga – tidak memindahkan mereka kecuali ada bahaya
langsung, terutama jika Anda fraktur yang dicurigai pada tengkorak, tulang belakang,
tulang rusuk, panggul atau kaki bagian atas
b. Ada untuk setiap luka pendarahan pertama. Menghentikan pendarahan dengan
menekan kuat pada situs dengan pembalut bersih. Jika tulang yang menonjol,
memberikan tekanan di sekitar tepi luka
c. Jika perdarahan dikendalikan, menjaga luka ditutup dengan dressing bersih
d. Jangan pernah mencoba untuk meluruskan tulang patah
e. Untuk fraktur tungkai, memberikan dukungan dan kenyamanan seperti bantal di
bawah kaki bagian bawah atau lengan bawah. Namun, tidak menyebabkan rasa sakit
lebih lanjut atau gerakan yang tidak perlu dari patah tulang
f. Terapkan belat untuk mendukung tulang rusuk. Penyangga tidak harus diproduksi
secara profesional. Produk seperti papan kayu dan majalah dilipat dapat bekerja untuk
beberapa patah tulang. Anda harus mengimobilisasi anggota badan atas dan di bawah
patah tulang
g. Gunakan selempang untuk mendukung lengan atau tulang selangka patah tulang
h. Angkat daerah retak jika mungkin dan menerapkan kompres dingin untuk mengurangi
pembengkakan dan rasa sakit
i. Hentikan orang dari makan atau minum apa-apa sampai mereka dilihat oleh seorang
dokter, dalam kasus mereka akan memerlukan pembedahan