Anda di halaman 1dari 4

BASIC FIRST AIDS

JURNAL K3 ZULFIKAR 2020

BASIC FIRST AIDS


ZULFIKAR

(FOREST SUSTAINABILYT/HSE PT.ACACIA ANDALAN UTAMA)

Dasar Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Lingkup Pelatihan

Dalam keadaan darurat , pengetahuan dasar medis tentang teknik pertolongan pertama
pada kecelakaan mempunyai arti penti yang membuat perbedaan mendasar antara hidup
dan mati. Kemampuan anda untuk melakukan tindakan membantu menjaga pernapasan
seseorang, mengurangi rasa sakit mereka atau meminimalkan
konsekuensi dari cedera atau penyakit sampai bantuan utama tiba. Hal ini pada dasarnya
bertujuan untuk memberikan keterampilan dasar pertolongan pertama , termasuk CPR.

Dasar – dasar Kesehatan Kerja dan peraturan perundang – undangan P3K di tempat kerja,
Memberikan dasar-dasar pertolongan pertama, pemeriksaan primer dan pemeriksaan
sekunder Teknik memanggil bantuan medis, Penunjang Hidup Dasar/Basic Life Support :
Resusitasi Jantung dan Paru (CPR) Syok dan pingsan Luka perdarahan: memar, perdarahan
luar, perdarahan dalam, luka bakar, Cedera tulang dan sendi : terkilir, dislokasi sendi, patah
tulang, Alat dan perlengkapan pertolongan pertama. Pembalutan Pembidaian Keracunan,
termasuk gigitan dan sengatan binatang berbisa, Penyakit-penyakit darurat : serangan
jantung, stroke, epilepsi, diare Gangguan akibat suhu ekstrem : kelelahan panas, heat
stroke, hypothermia Teknik evakuasi dan transportasi korban serta dilengkapi dengan
Simulasi

First aid (pertolongan pertama) adalah pemberian pertolongan pertama atau segera kepada
penderita sakit, cidera, atau kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar
(tindakan berdasarkan ilmu kedokteran oleh orang awam atau orang awam terlatih khusus).

Tujuan dilakukannya first aid atau pertolongan pertama adalah sebagai berikut:

1. Untuk menyelamatkan jiwa penderita,


2. Untuk mencegah penderita dari kecacatan, dan
3. Untuk memberi rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Kewajiban seorang pelaku first aid atau pertolongan pertama kepada penderita ialah sebgai
berikut:

1. Menjaga keselamatan diri, tim, orang sekitar dan penderita,


2. Dapat menjangkau penderita,
JURNAL K3 ZULFIKAR 2020

3. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam jiwa penderita,


4. Meminta rujukan atau bantuan, dan
5. Memberikan pertolongan pertama dengan cepat dan tepat.

Prinsip-prinsip dasar dalam penanganan first aid atau pertolongan pertama yang harus
dilakukan:

1. Jangan pindahkan posisi penderita kecuali untuk menyelamatkannya dari bahaya lainnya,
2. Lakukan tindakan cepat apabila korban menderita sesak napas, luka bakar, atau shock,
dan
3. Jangan berikan cairan apapun kepada korban.

Langkah-langkah penilaian dini yang harus dilakukan oleh penolong terhadap penderita
ialah kenali terlebih dahulu kasus yang dihadapi oleh penderita, apakah
kasus trauma (memiliki tanda-tanda yang terlihat pada anggota tubuh penderita seperti
luka terbuka, memar, patah tulang, dan lain sebagainya disertai gangguan kesadaran) atau
kasus medis (tanpa ada tanda-tanda yang terlihat di anggota tubuh penderita contohya
sesak napas, pingsan, dll)

1. Perhatiakan respon korban

 Awas : sadar akan keberadaannya (lingkungan, waktu, serta namanya)


 Suara : beraksi ketika mendengar suara (bisa menjawab atau mengikui perintah
sederhana)
 Nyeri : korban hanya bisa merasakan rangsangan nyeri yang diberikan oleh penolong
(dicubit atau ditekan dibagian tengah dada)
 Tidak respon : tidak sadarkan diri

2. Pastikan jalan napas korban terbuka dengan baik

Bila penderita tidak memiliki cedera spinal gunakan teknik angkat dagu tekan
dahi (ADTD), sebaliknya jika ada cidera spinal maka gunakan teknik perasat pendorong
rahang bawah (PPRB). Pemeriksaan jalan napas tidak bisa dilakukan hanya sekali, melaikan
secara berkala, lebih-lebih kepada penderita yang mengalami cedera berat atau sering
muntah.

3. Menilai pernapasan (breathing)

Lakukan dengan cara LDR (Lihat Dengar Rasa) selama 3-5 menit dengan indikator yang
tidak sebatas napas terhembus tetapi juga kualitas pernapasannya.

4. Menilai sirkulasi dan menghentikan pendarahan berat


 Untuk penderitas respon, periksa nadi radil (pergelangan tangan) dan pada bayi periksa
nadi brakial (bagian dalam lengan atas).
 Untuk penderita yang tidak respon, periksa nadi karotis (bagian leher) dan pada bayi
tetap pada nadi brakial (Bagian dalam lengan atas). Lakukan selama 5-10 detik. Bila tidak
ada detak nadi maka lakukan tindakan RJP.

5. Hubungi bantuan

Thanks and Safety Firsh

Anda mungkin juga menyukai