Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PERAKTEK KERJA LAPANGAN VIRTUAL


DI HOTEL HORISON SAGITA
BALIKPAPAN
Analisa Keselamatan Listrik, Keselamatan Kebakaran,
Keselamatan Kontruksi, dan
System Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

DISUSUN OLEH
ZULFIKAR

Makalah ini di buat dalam rangka


SERTIFIKASI AHLI K3 UMUM

diselenggarakan oleh :
PT. INDO TRAINING

bekerja sama dengan


KEMENTRIAN KETANAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
2020
i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………..1

1.2. Maksud dan Tujuan…………………………………………………………..2

1.2.1. Maksud…………………………………………………………………2

1.2.2. Tujuan Umum………………………………………………………….3

1.2.3. Tujuan Khusus…………………………………………………………3

1.3. Ruang Lingkup…………………………………………………………………3

1.4. Dasar Hukum…………………………………………………………………..4

BAB II Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. . 5

2.1 Tempat Kerja…………………………………………………………………….5

2.2 Temuan……………………………………………………………………………5

2.2.1 Temuan Positif …………………………………………………………...5

2.2.2 Temuan Negatif………………………………………………………….11

BAB III ANALISA TEMUAN ........................................................................... .16

BAB IV PENUTUP ............................................................................................ .17

4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...17

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan bimbingan-Nya maka Sehingga saya dapat menyelesaikan hasil laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di bidang Kesehatan Kerja dan Lingkingkungan kerja guna memenuhi
persyaratan untuk menjadi Ahli K3 di lingkungan pekerjaan. Obyek pemantauan ini
dilaksanakan secara virtual di Hotel Horison Sagita Balikpapan.
Laporan ini merupakan kumpulan hasil temuan baik yang bersifat positif maupun
negative pada saat pelaksanaan PKL tersebut. Disamping, segala temuan yang kami dapatkan
berisi saran atau rekomendasi yang disesuaikan dengan peraturan perundangan-perundangan
yang berlaku.
Hasil penyusunan makalah ini disadari masih jauh dari kesempurnaan karena proses
penyususnya memakan waktu yang relative singkat. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran demi kesempurnaan. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak, kami
ucapkan terima kasih.

Kutai Kartanegara, 9 Oktober 2020

Disusun Oleh

Zulfikar

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pada dasarnya setiap perusahaan dan tenaga kerja dimanapun tidak
menghendaki terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja, maupun pencemaran
lingkungan. Suatu potensi resiko berupa kecelakaan, kebakaran, pencemaran
lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat muncul karena kesalahan dalam
penggunaan peralatan, kurangnya informasi terhadap area kerja, dan kemampuan
serta keterampilan dari tenaga kerja yang kurang kompeten.
Upaya penegakan K3 baik secara kelembagaan maupun sikap kerja
adalahcsalah satu cara untuk menciptakan area kerja yang baik sehingga dapat
menjaga tenaga kerja agar selalu sehat, nyaman, selamat, dan sejahtera baik selama
bekerja maupun setelah selesai melakukan pekerjaan sehingga pada akhirnya
tingkat produktifitas pada perusahaan tersebut dapat mencapai level tertinggi.
Salah satu rangkaian pada pemeriksaan aspek K3 adalah mengenai
Lingkungan dan Limbah B3 (Barang Berbahaya dan Beracun). Pemeriksaan ke
lapangan yang berfokus pada K3 Lingkungan dan B3 perlu dilakukan karena
berkaitan erat dengan tingkat kepedulian sebuah perusahaan terhadap kesehatan
lingkungan area kerja.
Perkembangan zaman yang semakin maju ikut mempengaruhi perkembangan
pembangunan di sektor industri sehingga dalam kemajuannya tak terlepas dari
penggunaan teknologi, baik itu dari jumlah maupun jenisnya agar memberikan
kemudahan dalam proses produksi kerja, serta meningkatkan efesiensi kerja dan
produktifitas kerja.

Namun di lain sisi menimbulkan resiko bahaya dalam berkerja, apabila selama
berkerja tidak diimbangi dengan pengetahuan akan pengenalan dan pemahamanan
keselamatan kerja bidang konstruksi bangunan, instalasi listrik, serta penanggulangan
kebakaran bagi pemilik usaha atau pengurus usaha dan tenaga kerja serta peningkatan
kualitas tenaga kerja dalam menggunakan peralatan sesuai dengan prosedur
pengoperasian yang baik dan benar. Kenyataan di lapangan yang dihadapi adalah

iv
2

kurangnya sosialisasi peraturan perundang-undangan keselamatan kerja konstruksi


bangunan, instalasi listrik, serta penanggulangan kebakaran dan banyaknya peralatan
yang tidak layak dioperasikan.

Mengacu pada hasil statistik, pada umumnya kasus kecelakaan relatif tinggi
terjadi di tempat kerja dalam ruang lingkup pengawasan norma konstruksi bangunan,
instalasi listrik, serta penanggulangan kebakaran. Hal tersebut merupakan dampak
dari banyaknya pemilik usaha atau pengurus usaha dan tenaga kerja belum memiliki
pengetahuan yang baik dalam memahami aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) di bidang konstruksi bangunan, instalasi listrik, serta penanggulangan kebakaran
Belum optimalnya pengawasan terhadap peralatan konstruksi bangunan,
instalasi listrik, serta penanggulangan kebakaran yang digunakan di perusahaan atau
tempat kerja dikarenakan kemampuan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan kurang
memadai dan minimnya pegawai specialis konstruksi bangunan, instalasi listrik, serta
penanggulangan kebakaran yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berdasarkan resiko bahaya potensial di bidang konstruksi bangunan, instalasi


listrik, serta penanggulangan kebakaran perlu adanya pengendalian, pembinaan,
penyuluhan, latihan dan kursus sehingga dapat diciptakan kondisi dan lingkungan
kerja yang aman, sehat, dinamis sehingga menuju pencapaian tingkat nihil
kecelakaan.

Sumber potensial bahaya yang disebabkan akibat pengoperasian peralatan


konstruksi bangunan, instalasi listrik, serta penanggulangan kebakaran dapat
menimbulkan kecelakaan maupun salah system dalam menereapkan pengendalian
admnistrasi kontrol dan penyakit akibat kerja apabila tidak dilakukan pengendalian,
pembinaan, dan pengawasan atas ketentuan dan syarat-syarat keselamatan kerja
konstruksi bangunan, instalasi listrik, serta penanggulangan kebakaran, dan penerapan
control sistem manajemen kesemalatan dan kesehatan kerja sebagaimana ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pelatihan Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai upaya dalam pengendalian,
pembinaan, dan pengawasan, atas ketentuan dan syarat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di bidang konstruksi bangunan, instalasi listrik, serta penanggulangan
kebakaran, dan pengendalian administrasi control/ Sistem manajemen keselamtan dan
kesehatan kerja (SMK3) dalam lingkup HOTEL HORISON SAGITA-Balikpapan.
3

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


1.2.1. MAKSUD
Makalah ini dibuat dengan maksud dan tujuan agar setelah mengadakan
Praktek Kerja Lapangan Virtual di HOTEL HORISON SAGITA - Balikpapan., para
peserta pelatihan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) umum yang
diselenggarakan oleh Indo Training Center dapat :

a. Menilai secara kritis dan sistematis semua potensi bahaya bidang konstruksi
bangunan, instalasi listrik, penanggulangan kebakaran, dan Penerapan system
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dalam lingkup HOTEL
HORISON SAGITA - Balikpapan.
b. Memastikan bahwa pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bidang
konstruksi bangunan, instalasi listrik, penanggulangan kebakaran, dan penerapan
system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dilaksanakan sesuai
ketentuan Pemerintah, standar teknis dan kebijakan K3 yang ditentukan oleh
Management HOTEL HORISON SAGITA - Balikpapan. Merekomendasikan
langkah-langkah untuk mengendalikan potensi bahayanya di bidang konstruksi
bangunan, instalasi listrik, penanggulangan kebakaran, dan Penerapan system
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sebelum timbul gangguan
atau kerugian terhadap tenaga kerja, asset perusahaan/ pengusaha dan lingkungan.

1.2.2 TUJUAN UMUM


Agar peserta Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat mengetahui dan
memahami pengetahuan dasar Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
memberi masukan kepada pihak Hotel agar penerapan K3 untuk diperbaik.

1.2.3 TUJUAN KHUSUS


Agar peserta Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mampu menjelaskan
tentang:

a. Dasar hukum pembinaan dan pengawasan Keselamatan dan kesehatan Kerja


(K3) bidang konstruksi bangunan, instalasi listrik, penanggulangan kebakaran,
dan Penerapan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3)
4

b. Seluruh obyek pengawasan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) bidang


konstruksi bangunan, instalasi listrik, penanggulangan kebakaran, dan
penerapan SMK3 yang ada di HOTEL HORISON SAGITA – Balikpapan.
c. Sumber-sumber potensi bahaya di bidang konstruksi bangunan, instalasi
listrik, penanggulangan kebakaran, dan tidak dilakukan penerapan SMK3 yang
ada di HOTEL HORISON SAGITA – Balikpapan.
d. Upaya pengendalian sumber-sumber bahaya di bidang konstruksi bangunan,
instalasi listrik, penanggulangan kebakaran, dan Penerapan SMK3
e. Syarat-syarat dan ketentuan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) bidang
konstruksi bangunan, instalasi listrik, penanggulangan kebakaran, dan
Penerapan SMK3

1.3 RUANG LINGKUP


Memberikan pembekalan peserta Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) mengetahui peraturan perundangan K3 di bidang konstruksi bangunan, instalasi
listrik, penanggulangan kebakaran, dan Penerapan sistem manajemen keselamtan dan
kesehatan kerja (SMK3) yang ditinjau dari aspek normatif, adminstratif dan
penanggulangan kebakaran sehingga mampu menjalankan tugas dan fungsi sebagai
pegawai pengawas.

1.4 DASAR HUKUM


a. UUD 1945 Pasal 27 Ayat (2) “Tiap tiap warga negara berhak atas pekerjan
dan penghidupan yang layak bagi kemausian”
b. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang keselmatan dan kesehatan kerja
c. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerja
d. Permennaker RI NO. 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Listrik Ditempat kerja
e. Permenaker RI No. 31 Tahun 2015 Tentang pengawasan instalasi penyalur
petir
f. Undang-undang No. 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Kontruksi
g. SKB Menaker Dan Men PU No. 174 Tahun 1986 Dan No. 104 Tahun 1986
Tentang keselamatan dan kesehatan kera kotruksi
h. Permenaker No. 02 Tahun 1983 Tentang istalasi alarm kebakaran automatic
5

i. Permenaker No. 04 Tahun 1080 Tentang syarat-syarat pemasangan dan


pemeliharaan alat pemadam api ringan (APAR)
j. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 11 Tahun 1997 Tentang Pengawasan
khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
k. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Tempat Kerja


HOTEL HORISON SAGITA – Balikpapan.merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang jasa perhotelan. Lokasi Hotel Horison Sagita berada dijalan
mayjen sutoyo No. 39 Klandasan ilir (Gunung malang) – BALIKPAPAN KOTA,
KALIMANTAN TIMUR.

2.2 Temuan
Perakrek Kerja Lapangan (PKL) virtual yang diselenggarakan oleh PT. Indo
Training ke HOTEL HORISON SAGITA – Balikpapan. berupa pengamatan
lapangan, interview dan diskusi secara virtual dengan pengawas yang mendampingi
diperoleh temuan-temuan sebagai berikut:

2.2.1 Temuan Positif

No DOC.FINDINGS FINDINGS RISK GOVERNTMENT

1 Penunjuk arah Di jaga dan Peraturan Menteri


keluar dipertahanka Kesehatan RI No.
(Emergency n 48 Tahun 2016
Exit) sudah ada
didlm bangunan
hotel KEP-
186/MEN/1999
Terdapat tangga
darurat didalam Dilakukan
bangunan hotel pengecekan
secara
berkala
6

2 Terdapat Muster Dilakukan KEP-


Point atau pengecekan 186/MEN/1999
tempat secara
berkumpul di berkala
saat darurat

3 Team Segera Permen No. 12


Emergency dilakukan Tahun 2012
Team telah program
terbentuk sesuai simulasi tiap
degn struktur fire tahun
brigade

4 Petunjuk Fire Dilakukan Permen No. 12


action danger pengecekan Tahun 2012
system sudah secara
terpasang di Lift berkala
dengan baik,
rapi, Serta
Perizinannya

5 APAR sudah Dilakukan Peraturan Menteri


terpasang pengecekan No. 04/MEN/1980
disebagian area tiap bulan
dan dilakukan untuk
inspeksi bulanan mengetahui
dan tahunan fisik dan
kondisi
APAR
7

6 Manual SOP Dilakukan Permen No. 12


sudah terpasang pemeliharaan Tahun 2012
/
maintenance
secara
berkala

7 Wawancara langsung Dokument Tetap Peraturan Menteri


dengan user hotel horison perizinan telah mematuhi No. 04/MEN/1980
sagita lengkap dan regulasi yang
senantiasa di ada
Update oleh
management

8 Terdapat Pada kabel Permen No. 31


penyalur petir penyalur Tahun 2015
petir agar
diperbaiki
untuk
menghindari
risiko
tersandung

9 Pemasangan Memberi Permen No. 31


Grounding tanda pada Tahun 2015
Generator set balokan
tertata dengan grounding
rapid an sesuai
8

10 Wawancara dengan user Teknisi listrik Teknisi Permen No.


hotel horison sagita telah mengikuti memberi 12/MEN/2015
sertifikat listrik arahan
kepada
teamnya ttg
keselamtan
listrik

11 Handriling Memasang SKB Menaker Dan


Safety terpasang safety sign Men PU No. 174
diarea Tahun 1986
handriling
11

2.2.2 Temuan Negatif

NO DOC.FINDINGS FINDINGS RISK ADVICE GOVERENTMENT

1. Terdapat Instalasi Pekerja dapat Sebaiknya di rapikan UU no.1/1970


listrik di tangga tersandung dan dan di tutup.
Pasal 2, 3 dan 4
emergency yang tidak mengakibatkan
tertata dan tidak safety terjatuh,serta dan
terkena sengatan
PerMen No.PER.01/MEN/1980
listrik
Pasal 3

2 Pemasangan steker Dapat Pemasangan steker UU no.1/1970


pada panel water mengakibatkan pada panel water
Pasal 2 dan 3
pomp tidak terpasang kejut listrik pada pomp sebaiknya
petugas dilakukan dengan dan
sempurna
Permen No. 12 Tahun 2015
12

3 Peletakan titik Jika terjadi Sebaiknya peletakan Permen PU No. 26 Tahun 2008
MusterPoint 3 tidak emergency titik tersebut harus
NFPA 101 Tahun 2009
sesuai dikarenakan pekerja akan clear area, jauh dari
area tidak clear. kesulitan untuk bangunan tinggi dan
berkumpul di tidak terganggu oleh
titik muster point barang maupun
dikarenakan kendaraan.
terdapat
kendaraan parkir

4 Ditemukan banyak Terhambatnya Sebaiknya jerigen Inst. Menaker


jerigen di tempat water pengoperasian bekas di tempatkan
Ins.11/MEN/1997
treatmen yang tidak serta terkenanya di TPS Serta
memiliki symbol zat kimia apabila itu jerigen
MSDS serta campuran Air agar
berserakan di pasang MSDS
nya
13

5 Lantai kerja di Dapat Sebaiknya lantai UU No.1 thn 1970 Pasal 2 dan 3
pengelolahan air licin menyebabkan diberi lapisan karet
dan sempit (ruang terpeleset dan atau greting
space yg sangat terjatuh
minim)

6 Jalur lintasan tidak Dapat Sebaiknya disusun UU no.1 thn 1970 Pasal 2,3 dan 4
steril menyebabkan dengan teratur
dan
terjatuh
KepMen
No.75/MEN/2002
Pasal 2

7 Water treatment tidak Dapat Memasang symbol UU No.1 thn 1970 Pasal 2 dan 3
memiliki symbol menyebabkan serta hasil uji riksa
Safety sign dan hasil pengunjung tersebut
uji riksa terkena zat kimia
campuran air,
serta peralatan
yang tidak layak
lagi.
14

8 Terdapat APAR yang Jika terjadi Lakukan inspeksi Permen No. 04 Tahun 1980
tidak memiliki kartu kebakaran APAR rutin kesemua apar
inspeksi belum bisa di agar dapat di
pastikan kesiapan pastikan fungsi apar
penggunaan apar tersebut di saat
tersebut emergency

9 Kotak P3K sangat Karyawan/ Memasang Kotak Permenaker No. 05/MEN/1996


kurang, dan kotak P3K pengujung bila P3K (SMK3)
yang ada dalam terjadi incident
keadaan kosong susah untuk
melakukan
pertolongan
pertama
BAB III
ANALISA TEMUAN

Berdasarkan hasil temuan-temuan dan pengamatan positif dan negatif dari


sumber bahaya yang terdapat pada HOTEL HORISON SAGITA - Balikpapan.,
menunjukan bahwa tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan
pelaksanaan sistem managemen K3 belum secara keseluruhan dilaksanakan dan
dipatuhi manajemen HOTEL HORISON, hal tersebut akan besar kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan kerugian manusia, kerugian
material atau peralatan dan pencemaran lingkungan bila tidak dengan segera
dilakukannya tindakan perbaikan secara berkala. Dan penanganan dalam keadaan
darurat tidak dapat terlaksana dengan baik.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa video virtual studi banding dan forum diskusi yang
telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa HOTEL HORISON SAGITA -
Balikpapan. belum secara keseluruhan menerapkan Norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan peraturan perundang-undangan, standar teknis
dan standar K3 yang berlaku dan kebijakan yang ditentukan oleh Management
HOTEL HORISON - Balikpapan.

16

Anda mungkin juga menyukai