Anda di halaman 1dari 4

HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT (HIRA)

JURNAL K3 ZULFIKAR 2020

HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT (HIRA)


ZULFIKAR

(FOREST SUSTAINABILYT/HSE PT.ACACIA ANDALAN UTAMA)

PANDANGAN

Tingginya kasus kecelakaan kerja menunjukkan bahwa masih kurangnya kesadaran tenaga
kerja maupun pihak perusahaan dalam menangani masalah kesehatan keselamatan kerja,
oleh karena itu dibutuhkan suatu pengukuran risiko kecelakaan kerja dengan metode
identifikasi bahaya.

Kata Kunci : Hazard identification, Risk assessment, Kecelakaan kerja,

HIRA adalah suatu proses untuk mengetahui adanya suatu bahaya kemudian menghitung
besarnya suatu risiko dan menetapkan apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak .

Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) Hazard Identification and Risk Assessment
(HIRA) merupakan salah satu metode identifikasi kecelakaan kerja dengan penilaian risiko
sebagai salah satu poin penting untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dilakukannya HIRA bertujuan untuk
mengidentifikasi potensi-potensi bahaya yang terdapat di suatu perusahaan untuk dinilai
besarnya peluang terjadinya suatu kecelakaan atau kerugian. Identifikasi bahaya dan
penilaian risiko serta pengontrolannya harus dilakukan diseluruh aktifitas perusahaan,
termasuk aktifitas rutin dan non rutin, baik pekerjaan tersebut dilakukan oleh karyawan
langsung maupun karyawan kontrak, supplier dan kontraktor, serta aktifitas fasilitas atau
personal yang masuk ke dalam tempat kerja. Cara melakukan identifikasi bahaya dengan
mengidentifikasi seluruh proses/area yang ada dalam segala kegiatan, mengidentifikasi
sebanyak mungkin aspek keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap proses/area yang
telah diidentifikasi sebelumnya dan identifikasi K3 dilakukan pada suatu proses kerja baik
pada kondisi normal, abnormal, emergency, dan maintenance. 2.4 Fault Tree Anaylisis Fault
Tree Analysis adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko yang
berperan terhadap terjadinya kegagalan. Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang
bersifat top down, yang diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian
Usulan Perbaikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) Reka Integra-315
puncak (top event) kemudian merinci sebab-sebab suatu top event sampai pada suatu
kegagalan dasar (root cause). Fault Tree Analysis merupakan metode yang efektif dalam
menemukan inti permasalahan karena memastikan bahwa suatu kejadian yang tidak
diinginkan atau kerugian yang ditimbulkan tidak berasal pada satu titik kegagalan. Fault Tree
analysis mengidentifikasi hubungan antara faktor penyebab dan ditampilkan dalam bentuk
JURNAL K3 ZULFIKAR 2020

adalah melakukan ‘recognition’ di tempat kerja untuk melakukan identifikasi dan konfirmasi
atas hazard yang diidentifikasi pada fase sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan
melakukan ‘walk trough survey’ di tempat kerja dengan melakukan penelusuran secara
sistematik di tempat kerja. Pada kondisi ini, assessor harus mengidentifikasi :

 ‘what’-apa saja hazard yang ada di tempat kerja,


 ‘who’-siapa saja yang terpapar hazard ini,
 ‘when’-kapan dan seberapa lama paparan dapat terjadi,
 ‘where’– dimana bahaya muncul dan dimana paparan akan terjadi
 ‘how’– bagaimana paparan itu terjadi

Kemudian tahap berikutnya adalah melakukan ‘evaluasi’ terhadap risiko dengan menilai
nilai ambang batas. Penilaian bisa dilakukan dengan cara langsung yaitu mengukur terhadap
‘dose’ hazard yang diterima personel dengan alat ukur, atau dengan cara matematis yaitu
dengan melakukan perhitungan berdasarkan NAB yang telah ditetapkan.

Setelah melakukan hal ini dilakukan maka langkah berikutnya adalah tahap menentukan
langkah-langkah pengendalian dan penanggulangan yang akan dijalankan. Pendekatannya
dapat menggunakan hirarki control sebagaimana pada HIRA Safety yaitu: Eliminasi,
Substitusi, Engineering, Administration, dan PPE. Namun fokusnya diarahkan kepada tiga hal
yaitu:
 Pengendalian di tempat asal hazard (‘source’)
 Pengendalian di jalur atau mode paparan (‘exposure’)
 Pengendalian pada orang yang terpajan (‘host’)

Setelah melakukan hal ini langkah berikutnya dalah dengan melakukan komunikasi dan
konsultasi hasil HIRA ini kepada semua pihak terkait dengan focus kepada bagaiaman
pekerja mengenali bahaya ini, risiko apa yang dihadapi, dan bagaimana cara
penanganannya. Proses komunikasi dapat dilakukan dengan menempatkan rambu dan
marka, label dan tanda terkait dengan bahaya dan risiko ini. Kemudian langkah terakhir
adalah dengan melakukan monitor dan review terhadap pelaksanaan langkah control,
hazards yang ada di tempat kerja, dan dampak yang muncul pada karyawan.

Dengan melakukan proses HIRA ini seperti di atas, maka risiko-risiko kesehatan dapat
diidentifikasi, dikendalikan, dan ditanggulangi jauh sebelum memunculkan dampak yang
merugikan kesehatan pekerja. Karena penyakit akibat kerja akan menghasilkan kecacatan
menetap yang sulit disembuhkan dan mengganggu fungsi social pekerja dalam jangka
panjang.
Thanks and Safety Firsh

Anda mungkin juga menyukai