Anda di halaman 1dari 2

Definisi Potensi Bahaya Kerja

Dalam pelayanan kesehatan kerja dikenal tahapan pencegahan penyakit akibat kerja (PAK) dan
kecelakan akibat kerja (KAK) yakni pencegahan primer, meliputi pengenalan hazard (potensi
bahaya), pengendalian pajanan yag terdiri dari monitoring lingkungan kerja, monitoring biologi,
identifikasi pekerja yang rentan, pengendalian teknik, administrasi, pengunaan alat pelindung diri
(Hasyim, 2005). Potensi Bahaya (Hazard) adalah suatu kondisi/keadaan pada suatu proses, alat,
mesin, bahan atau cara kerja yang secara alamiah dapat menjadikan luka, cidera bahkan kematian
pada manusia serta menimbulkan kerusakan pada alat dan lingkungan (Susihono dan Rini, 2013).
Bahaya (danger) adalah suatu kondisi hazard yang terpapar pada lingkungan sekitar dan terdapat
peluang besar terjadinya kecelakan. Identifikasi bahaya guna mengetahui potensi bahaya dalam
setiap pekerjaan dan poses lerja. Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas pekerjaan atau
petugas K3. Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah dibakukan, misalnya seperti
Check List, JSA, JSO, What If, Hazops, dan sebagainya. Semua hasil identifikasi Bahaya harus
didokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
Pengertian bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja (OHSAS 18001, 2007).
Adapun teknik mengidentifikasi bahaya, teknik identifikasi bahaya yaitu alat untuk
mengidentifikasi berbagai kelemahan potensi resiko yang terdapat dalam proses desain atau operasi
suatu sistem atau unit plan yang dapat menimbulkan berbagai konsekuensi yang tidak diinginkan
terjadi dan menentukan rekomendasi atau tindakan yang dapat dilakukan untuk eliminasi berbagai
resiko atau permasalahan yang mengganggu jalannya proses tersebut atau mengurangi konsekuensi
yang dapat ditimbulkan secara sistematis, terstruktur dan baku.

Daftar pustaka
Susihono, W dan F. A Rini. 2013. Penerapan sistem manajeman keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

dan identifikasi potensi bahaya kerja (studi kasus di PT. LTX Kota Cilegon, Banten). Spektrum
Industri. 11(2):117 242.
OHSAS 18001 : 200. Occupational health and satefy management system requirements.
Hasyim, H. 2005. Manajemen Hiperkes dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. JMPK .8(2):61-65.

Anda mungkin juga menyukai