Oleh:
Ahmad Sandy Luthfianto (0523040114)
DOSEN PENGAMPU:
Haidar Natsir Amrullah, S.ST., M.T
Galih Anindita, S.T., M.T
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Dapat memperoleh gambaran umum tentang apa yang sedang dihadapi, faktor-
faktor yang mendukung dan menghambat, serta menilai bahaya apa yang bisa
mengancam penderita, penolong ataupun orang disekitarnya.
2. Dapat menilai keadaan tanda vital dan pemeriksaan fisik penderita.
3. Dapat membuat kesimpulan dari hasil praktikum yang dilaksanakan.
BAB II
DASAR TEORI
2.7 Pelaporan
Setelah selesai melaksanakan penanganan pada korban, maka perlu
adanya laporan secara singkat dan jelas kepada penolong selanjuntya. Dalam
laporan sebaiknya dicantumkan:
1. Umur dan jenis kelamin penderita
2. Keluhan utama
3. Tingkat respon
4. Keadaan jalan nafas
5. Pernafasan
6. Sirkulasi
7. Pemeriksaan fisik yang penting
8. Wawancara yang penting
9. Penatalaksanaan
10. Perkembangan lain yang dianggap penting
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.2 Perlengkapan
Perlengkapan wajib digunakan :
1. Baju bengkel/Baju praktikum
• Stopwatch
1. Nyalakan Stopwatch
2. Tekan tombol start
3. Tekan tombol lap/stop untuk berhenti
4. Lalu baca hasilnya pada layer analog
• Stetoskop
1. Bersihkan bagian earpieces sebelum memasukkan ke telinga
2. Pastikan earpieces sesuai dengan telinga
3. Periksa tekanan earpieces
4. Pilih tempat yang tenang untuk menggunakan stetoskop
5. Atur posisi pasien dan lakukan pemeriksaan dengan stetoskop
• Tensimeter
1. Cari denyut nadi pasien, gunakan stetoskop untuk lebih akurat
2. Pasang manset tensimeter pada tempat anda menenmukan denyut nadi
3. Letakkan tensimeter sejajar dengan jantung
4. Katup penutup udara dapat anda tutup setelah meletakkan manset dan
mengencangkannya
5. Minta pasien untuk rileks
6. Gunakan stetoskop pada bagian yang anda dapat merasakan nadi pada atas
lipatan siku
7. Tekan pompa karet yang ada pada tensimeter sehingga udara menekan
manset sampai jarum menunjukkan angka 140mmHg
8. Buka katup secara perlahan, lalu dengarkan detak jantung pertama yang
anda dengar. Detak pertama untuk tekanan systole, dan detak kedua untuk
diastole.
• Termometer Badan
1. Letakkan ujung termometer dibawah lidah atau ketiak
2. Tunggu selama 1 – 3 menit
3. Lihat angka yang ditunjukkan pada monitor / layer LED
3.4 Diagram alir
RIWAYAT PENDERITA
PELAPORAN
3.5 Aspek Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
1. Sebelum memulai praktikum sebaiknya memeriksa seluruh kesiapan alat
dan bahan yang digunakan
2. Tidak bersenda gurau selama pelaksanaan praktikum
3. Selalu menjaga kerapian peralatan dan tempat praktikum
4. Mengembalikan dan menata Kembali peralatan praktikum pada tempatnya
Airways
a. Penderita dengan respon baik
Breathing
Cara melihat ada/tidaknya nafas :
• Dilihat naik turunnya dada penderita
• Didengar ada/tidaknya hembusan dan tarikan nafas
• Dirasa ada/tidaknya hembusan nafas
B. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik merupakan Tindakan berkelanjutan yang dapat
mengidentifikasi berbagai macam data yang dibutuhkan perawat sebagai dasar
data korban. Pengumpulan data dapat berupa data subjektif/pernyataan korban,
keluarga atau tim medis yang kemudian dipersepsikan oleh perawat saat proses
anamnesa berlangsung. Pemeriksaan ini dilakukan dari ujung rambut sampai
ujung kaki, meliputi penglihatan (inspeksi), perabaan (palpasi), dan
pendengaran (aukultasi). Pada penderita trauma harus dicari:
B.1 Kepala
P L N B
Gambaran umum:
Gambaran umum:
• Mulut
P L N B
Gambaran umum:
• Mata
P L N B
Gambaran umum:
B.2 Leher
P L N B
Gambaran umum:
B.3 Dada
P L N B
Gambaran umum:
B.4 Perut
P L N B
Gambaran umum:
B.5 Punggung
P L N B
Gambaran umum:
B.6 Panggul
P L N B
Gambaran umum:
B.7 Extremitas atas dan bawah
• Tangan
P L N B
Gambaran umum:
• Kaki
P L N B
Gambaran umum:
D. RIWAYAT PENDERITA
Selain penilaian seperti yang dijabarkan di atas, tetap harus adan
wawancara pada penderita jika memungkinkan. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui penyebab suatu kejadian, mekanisme kejadian, atau perjalanan
suatu penyakit.
Wawancara dapat dilakukan kepada penderita itu sendiri, keluarga atau
saksi mata. Hal – hal yang perlu untuk ditanyakan dalam wawancara adalah:
1. Keluhan utama (gejala dan tanda)
Gejala ialah hal yang bisa dirasakan penderita. Tanda ialah hal yang
diamati orang lain, baik dilihat, didengar, maupun diraba.
Soal :
Jawaban :
2. Obat obatan yang diminum
Tanyakan apakah penderita saat ini menjalani suatu pengobatan. Mungkin
gangguan yang dialami adalah karena lupa minum atau menelan obat
tertentu. Hal ini sering menjadi petunjuk dalam menghadapi kasus medis.
Soal :
Jawaban :
3. Makanan / minuman terakhir
Pertanyaan ini bermanfaat bila menemui kasus keracunan, terutama
keracuanan racun melalui saluran cerna.
Soal :
Jawaban :
4. Penyakit yang diderita
Riwayat penyakit yang mungkin berhubungan dengan keadaan yang
sedang dialami penderita saat ini.
Soal :
Jawaban :
5. Alergi yang dialami
Perlu ditelusuri apakah penyebab penderita ini karena suatu alergi terhadap
bahan tertentu.
Soal :
Jawaban :
6. Kejadian
Pertanyaan ini bisa membantu menentukan apakah suatu kasus yang
dihadapi murni trauma atau medis atau gabungan keduanya.
Soal :
Jawaban :
E. PEMERIKSAAN BERKALA
Penilaian dan penatalaksanaan yang sudah selesai tidak berarti bahwa
tugas penolong telah usai. Pemeriksaan harus dilanjutkan secara berkala
dengan mengulang memeriksa dari awal atau mencari adakah hal yang terlewat.
F. PELAPORAN
Setelah selesai menangani penderita, maka perlu dilaporkan secar singkat dan
jelas kepada penolong selanjutnya dengan beberapa hal yang tercantum,
diantaranya ialah:
1. Umur dan jenis kelamin
2. Keluhan utama
3. Tingkat respon
4. Keadaan jalan nafas
5. Pernafasan
6. Sirkulasi
7. Pemeriksaan fisik yang penting
8. Wawancara yang penting
9. Penatalaksanaan
10. Perkembangan lain yang dianggap penting
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
KARTU PENDERITA
KELOMPOK 2
Umur : 19 tahun
Penilaian dini
• Respon : nyeri
• Nadi : normal (60x/menit)
• Nafas : lemah (9x/menit)
• Suhu : dingin
• Tekanan darah : 140/80 mmHg
Riwayat penderita
Penjelasan Tindakan
b. Penilaian keadaan
Korban berada di ruang terbuka, sehingga penolong tidak kesulitan
saat memberikan pertolongan pertama. Hanya ada penghambat kecil, yaitu
lantai yang masih agak licin.
c. Penilaian dini
• Jenis kasus : kasus trauma
• Respon : nyeri
• Pemeriksaan CAB : nadi dalam keadaan normal, tetapi nafas
korban lemah dan tekanan darahnya naik.
d. Pemeriksaan fisik
Setelah dicek, ditemukan PLNB pada tubuh korban, yaitu adanya
luka memar dan nyeri dibagian kepala belakang.
f. Pemeriksaan berkala
Melakukan pemeriksaan berkala kepada penderita setiap 10 menit
sekali untuk memastikan CAB masih berjalan dan memastikan tidak ada
hal yang terlewat hingga petugas medis dating.
g. Pelaporan
Melaporkan semua hal informasi tentang korban yang didapat
petugas medis untuk dilakukan penanganan secara maksimal.