IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
A. TEORI
A.1 Pertolongan Pertama
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
3. Breathing (nafas)
Setelah jalan nafas berjalan dengan baik, dilakukan pemeriksaan
pernafasan dengan teknik LDR (Lihat, Dengar, Rasakan) adanya
pernafasan pada korba selama 5-10 detik.
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
ukuran lengan orang yang akan diperiksa. Tekanan darah normal pada
manusia adalah:
Sistolik : 100 – 140 mmHg
Diastolik : 60 – 90 mmHg
4. Suhu tubuh
Suhu tubuh normal manusia adalah 37°C
5. Kulit
Kulit lembab, jika diraba terasa hangat dan warnanya kemerah-merahan
A.5 Riwayat Penderita
Dalam pertolongan pertama, item ini hanya untuk mencari informasi
sebanyak mungkin mengenai kejadian darurat medis yang terjadi. Informasi
mengenai riwayat penderita dapat diperoleh melalui wawancara dengan
penderita, keluarga, atau saksi mata. Penolong tidak membuat diagnosa,
tetapi membuat kesimpulan berdasarkan hasil temuannya. Dalam buku PMI
(2008), riwayat yang perlu diketahui yaitu:
1. Keluhan utama
Tanyakan sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita. Gejala adalah hal-hal
yanghanya dapat dirasakan oleh penderita misalnya nyeri, pusing.
Tandaadalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang lain.
2. Obat-obatan yang diminum
Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses pengobatan.
Gangguanyang dialami mungkin akibat lupa minum atau menelan obat
tertentucontohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah
kadargula derah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.
3. Makanan/minuman terakhir
Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya kehilangan kesadaran
padapenderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila
ternyatapenderita harus menjalai pembedahan di RS.
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
A.7 Pelaporan
Setelah selesai menangani korban, maka perlu dilaporkan secara singkat
dan jelas kepada penolong selanjutnya.Dalam laporan sebaiknya
dicantumkan:
1. Umur dan jenis kelamin penderita
2. Keluhan utama
3. Tingkat respon
4. Keadaan jalan nafas
5. Pernafasan
6. Sirkulasi
7. Pemeriksaan fisik yang penting
8. Wawancara yang penting
9. Penatalaksanaan
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 7 of
06-12-2009 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 24
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 1 KODE DOKUMEN
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
B. KATEGORI ALAT
Alat-alat yang digunakan antara lain :
1. Jam tangan dengan penunjuk detik yang jelas atau stopwatch
2. Senter kecil
3. Stetoskop
4. Tensimeter atau stigmomanometer
5. Termometer badan
6. Es batu
7. Bidai
8. Mitela
9. Alat tulis untuk mencatat
C. PERALATAN DAN BAHAN HABIS
Tabel 1. Daftar Peralatan
No Nama Peralatan Kode Spesifikasi Jumlah Satuan
1 Alat tulis P3K/AT/01
2. Jam P3K/JTS/01 1 Buah
Tangan/Stopwatch
3. Senter Kecil P3K/SK/01 1 Buah
4. Stetoskop P3K/STK/01 1 Buah
5. Tensimeter P3K/TSM/01 1 Buah
6. Termometer Badan P3K/TMB/01 1 Buah
7. Bidai P3K/BDI/01
8. Mitela P3K/MTL/01
D. PERLENGKAPAN
Perlengkapan wajib digunakan :
1. Baju Bengkel/ Baju Praktikum
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
E. DESKRIPSI PERALATAN
Stetoskop Tensimeter
Stopwatch Mitela
Bidai
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 9 of
06-12-2009 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 24
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 1 KODE DOKUMEN
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
6. Gunakan stetoskop pada bagian yang ada dapat merasakan nadi pada atas
lipatan siku
7. Tekan pompa karet yang ada pada tensimeter sehingga udara menekan manset
sampe jarum menunjukkan angka 140 mmHg
8. Buka katup secara perlahan, lalu dengarkan detak jantung pertama yang Anda
dengar. Detak pertama untuk tekanan sistole, dan detak kedua untuk diastole.
Termometer Badan
1. Letakkan ujung termometer dibawah lidah atau ketiak
2. Tunggu selama 1 – 3 menit
3. Lihat angka yang ditunjukkan pada monitor/ layar LED
Bidai
1. Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan.
2. Lepas sepatu, jam atau asesoris pasien sebelum memasang bidai.
3. Pembidaian melalui dua sendi, sebelumnya ukur panjang bidai pada sisi
kontralateral pasien yang tidak mengalami kelainan.
4. Pastikan bidai tidak terlalu ketat ataupun longgar
5. Bungkus bidai dengan pembalut sebelum digunakan
6. Ikat bidai pada pasien dengan pembalut di sebelah proksimal dan distal dari
tulang yang patah
7. Setelah penggunaan bidai cobalah mengangkat bagian tubuh yang dibidai.
Mitela
1. Letakan mitela diatas tangan
2. Lipat menyilang ujung kanan mitela melingkari tangan kesebelah kiri
3. Lipat menyilang ujung kiri mitela melingkari tangan kesebelah kanan
4. Lipat menyilang kedua ujung mitela melingkari pergelangan tangan.
5. Lipat kembali satu lipatan pada pergelangan ke arah berlawanan.
6. Ikatkan kedua ujung mitela atau bisa direkatkan oleh plester.
G. ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. Sebelum memulai praktikum sebaiknya memeriksa seluruh kesiapan alat dan
bahan yang digunakan
2. Tidak bersenda gurau selama pelaksanaan praktikum
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 11 of
06-12-2009 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 24
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 1 KODE DOKUMEN
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
H. ASPEK LINGKUNGAN
1. Membuang limbah sisa praktek/praktikum pada tempat yang telah disediakan
I. LEMBAR KERJA
A. PENILAIAN DINI
Pada tahap ini penolong harus menenali dan mengatasi keadaan yang
mengancam nyawa penderita dengan tepat, cepat dan sederhana. Langkah –
langkah penilaian dini :
B.1. Kesan umum
v
kasus trauma kasus medis
Alasan : karena terdapat Adanya perubahan warna dan bengkak pada
pergelangan kaki dan adanya bengkak pada daerah tangan sebelah kanan
B.2. Memeriksa respon
Tahap ini adalah cara sederhana untuk mengetahui berat/ringannya gangguan
pada otak penderita :
v
A : Awas
S : Suara
N : Nyeri
T : Tidak respon
Alasan : karena penderita masih sadar dan menyadri keadaan lingkungannya
dan mengingat nama dan dapat menanggapi pertanyaan penolong
Kesimpulan sementara : penderita masih sadar sepenuhnya
B.3. Memeriksa peredaran darah (circulation), jalan nafas (airway),
pernafasan (breathing) -> CAB
CIRCULATION
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
Tahap ini penolong menilai apakah jantung dapat bekerja dengan baik
atau tidak, serta untuk melihat ada/tidaknya peredaran darah adalah :
a. Penderita respon baik
Periksa nadi radial (pergelangan tangan), brakial (bagian dalam lengan)
dan karotis (leher) untuk melihat ada/tidaknya kerja jantung
v
Nadi penderita : ada tidak
b. Penderita tidak respon
Periksa nadi seperti pada penderita respon baik. Jika tidak ada nadi maka
lakukan RJP/CPR
v
Nafas penderita : ada tidak
Jika penderita tidak ada nafas maka perlu resusitasi jantung paru
(RJP)/CPR
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
B. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaa seluruh anggota badan
penderita yang dilakukan berurutan mulai dari ujung rambut s/d ujung kaki.
Pemeriksaan fisik ini dilakukan dengan pengelihattan (inspeksi), perabaan
(palpasi) dan pendengaran (aukultasi). Pada penderita traumaharus dicari :
i. Perubahan bentuk (P)
ii. Luka terbuka (L)
iii. Nyeri tekan (N)
iv. Bengkak (B)
C.1. Kepala
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
Hidung dan telinga
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
Mulut
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
Mata
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.2. Leher
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.3. Dada
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.4. Perut
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 14 of
06-12-2009 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 24
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 1 KODE DOKUMEN
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.5. Punggung
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.6. Panggul
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.7. Extremitas atas dan bawah
Tangan
v v
P L N B
Gambaran umum : adanya rasa nyeri dan bengkak pada daerah tangan
sebelah kanan
Kaki
v v v
P L N B
Gambaran umum : ada perubahan warna, nyeri, dan bengkak pada
pergelangan kaki kiri
C.8. PENGUKURAN TANDA VITAL
1. Denyut nadi : 130 kali/menit
2. Frekuensi nafas : 30 kali/menit
3.
Suhu badan : 320C
4. Tekanan darah
Sistolik : 140 mmHg
Diastolik : 80 mmHg
Cara mengukur tekanan darah:
1. Kencangkan klep pada transmiter
2. Lilitkan manset sampai menutupi Lilitkan manset sampai menutupi setengah
lengan atas 2,5 cm di atas siku. Bagian balon diletakan di atas arteri brakialis
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
(nadi di atas siku sebelah dalam). Pasang sedemikian rupa sehingga dapat
memasukkan 1 jari di bagian punggung lengan atas.
3. Pompa dengan cepat dan pada saat yang bersamaan rabalah nadi radialis,
sampai tidak teraba, tambahkan 30mmHg.
4. Letakkan stetoskop di atas arteri brakialis.
5. Kurangi tekanan manset dengan kecepatan sekitar 2mmHg/detik
6. Saat mendengar suara denyutan pertama kali, baca angkanya (nilai Sistolik).
7. Terus kurangi tekanan manset sampai suara denyutan menurun tajam (nilai
Diastolik).
8. Catat nilai dalam Sistolik/Diastolik dalam mmHg.
9. Usahakan periksa saat posisi pasien tidur.
Kesalahan pengukuran terjadi karena:
a. Bising
b. Bagian telinga dari stetoskop tidak terpasang dengan baik
c. Manset tidak terpasang dengan baik
d. Nilai sistolik belum ada nilai maksimal
e. Ukuran manset tidak sesuai
f. Bagian balon terlalu besar/kecil
g. Pengurangan tekanan manset terlalu cepat
D. RIWAYAT PENDERITA
Selain penilaian seperti yang disebutkan di atas, tetap harus dilakukan wawancara
terhadap penderita jika memungkinkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme kejadian, atau perjalanan
suatu penyakit.
Wawancara ini dapat dilakukan dengan penderita, keluarga atau saksi mata. Hal-
hal yang perlu ditanyakan dalam wawancara adalah:
1. K = Keluhan Utama (gejala dan tanda)
Gejala adalah hal – hal yang dapat dirasakan penderita. Tanda adalah hal-hal
yang diamati oleh orang lain, baik dilihat, didengar maupun diraba. Saat
tanya jawaban “ya” dan “tidak”. Jadi gunakan pertanyaan terbuka.
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
Jawab : tidak
6. K = Kejadian
Pertanyaan ini dapat membantu menentukan apakah suatu kasus yang kita
hadapi murni trauma atau medis atau gabungan dari keduanya
Soal : bagaimana ceritanya bisa terjadi kecelakaan seperti ini hingga
terjadi memar ? apakah ada rasa sakit di anggota tubuh yang lain
dan bagaimana rasanya?
Jawab : tadi saya merasa kantuk, sehingga saya tidak melihat ada minyak
di sekitar lantai sehingga saya tergelincir dan membuat pergelangan
kaki kiri saya keseleo dan memar. Ada rasa sakit yang teramat
sangat di bagian tangan kanan saya dan ini belum pernah saya
rasakan sebelumnya. (jadi masalah ini murni kasus trauma bukan
kasus medis)
E. PEMERIKSAAN BERKALA
Penilai dan penatalaksanaan yang sudah selesai tidak berarti bahwa tugas
seseorang penolong sudah selesai. Pemeriksaan harus diteruskan secara berkala
dengan mengulang memeriksa dari awal atau mencari hal yang terlewati
Untuk pemeriksaan ini karena terjadi patah tulang tertutup sehingga hanya
perlu dilakukan pembidaian di daerah tangan kanan dan di kompres
pergelangan kaki kirinya lalu segera dibawa ke rumah sakit terdekat agar
dapat diperiksa dan ditangani lebih lanjut.
F. PELAPORAN
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
3. Tingkat respon
AWAS karena karena penderita masih sadar dan menyadri keadaan
lingkungannya dan mengingat nama dan dapat menanggapi pertanyaan
penolong
4. Keadaan jalan nafas
Baik – baik saja dan tidak ada sesuatu (cairan atau benda asing lainnya) yang
menghalangi
5. Pernafasan
Baik – baik saja hanya saja frekwensi pernafasan lebih cepat
6. Sirkulasi
Baik – baik saja hanya saja denyut nadi lebih cepat
7. Pemeriksaan fisik yang penting
a. Denyut nadi : 130 kali/menit
b. Frekuensi nafas : 30 kali/menit
c. Suhu badan : 320C
d. Tekanan darah
Sistolik : 140 mmHg
Diastolik : 80 mmHg
8. Wawancara yang penting
Soal : bagaimana ceritanya bisa terjadi kecelakaan seperti ini hingga
terjadi memar ? apakah ada rasa sakit di anggota tubuh yang lain
dan bagaimana rasanya?
Jawab : tadi saya merasa kantuk, sehingga saya tidak melihat ada minyak di
sekitar lantai sehingga saya tergelincir dan membuat pergelangan
kaki kiri saya keseleo dan memar. Ada rasa sakit yang teramat
sangat di bagian tangan kanan saya dan ini belum pernah saya
rasakan sebelumnya. (jadi masalah ini murni kasus trauma bukan
kasus medis)
9. Penatalaksanaan
Penolong tidak memerlukan sarung tangan saat melakukan pertolongan
terhadap penderita namun apabila pebolong menggunakan juga lebih baik
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 19 of
06-12-2009 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 24
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 1 KODE DOKUMEN
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
No Kriteria Keterangan
Ada Trauma Jaw Thrust
Manuver)
Breathing (Lihat, Dengar,
Rasakan)
6 Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan kepala
P-L-N-B Pemeriksaan leher
Pemeriksaan batang tubuh
Pemeriksaan anggota gerak
atas
Gerakan Sirkulasi Sensasi
Pemeriksaan Anggota gerah
bawah
Gerakan Sirkulasi Sensasi
TTV Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu
Warna Kulit
6 Riwayat Penderita Keluhan Utama
KOMPAK Obat-obatan
Makanan dan Minuman
Penyakit yg diderita
Alergi
Kejadian
9 Pemeriksaan Berkala Tiap 5-15 menit sesuai
kondisi korban
10 Pelaporan Sesuai kartu penderita
11 Kerjasama Tim
12 waktu Maksimal 10 menit
TOTAL
Nilai
0 = Tidak Melakukan
3 = Melakukan tidak urut tidak lengkap
5 = Melakukan urut tapi tidak lengkap
9 = Sempurna
Penilaian cukup dicentang dari tiap item nomor, baru diberi nilai, kemudian ditotal dan dibagi 12
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
Elemen Kompetensi:
1. Mempersiapkan pengelolaan P3K
2. Melaksanakan pengelolaan P3K
Elemen Kompetensi:
1. Merencanakan pelaksanaan tanggap darurat di tempat kerja
2. Melaksanakan tanggap darurat di tempat kerja
M. REFERENSI
Aryani, Evelyn., & Jo Suherman.(2009). “Pengaruh Ukuran Manset Terhadap Hasil
Pengukuran Tekanan Darah”. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 9, Nomor 1,
Halaman 50.
Bergeron, J.D., Bizjsk, G., (1999). First Responder, Fifth Edition. New Jersey :
Prentice Hall Inc
Handley, A.J., Koster Rudolf., Monsieurs, Koen., Perkins, G., Davies, S.,
IK.L.E.0001
PENILAIAN PENDERITA
Palang Merah Indonesia. (2008). Pertolongan Pertama Palang Merah Remaja Wira.
Jakarta: Markas Pusat Palang Merah Indonesia.