RESUSITASI
B. STANDAR KOMPETENSI
Dengan mempelajari mata kuliah ini mahasiswi diharapkan mampu melaksanakan praktik
kebidanan yang di dasari oleh konsep dan sikap professional bidan khususnya dalam
melakukan tindakan resusitasi.
C. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswi diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tanda perlu diperlukan resusitasi.
2. Menjelaskan persiapan alat dan bahan resusitasi.
3. Melakukan prosedur tindakan resusitasi .
4. Melakukan tindakan ventilasi tekanan positif.
5. Menjelaskan asuhan pasca resusitasi.
D. INDIKATOR KETERCAPAIAN
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tanda perlu dilakukan resusitasi.
2. Mengidentifikasi persiapan alat pada asuhan resusitasi pada bayi baru lahir dengan baik dan
benar.
3. Mendemonstrasikan pelaksanaan resusitasi pada bayi baru lahir dengan sistematis.
4. Mendemonstrasikan pelaksanaan ventilasi tekanan positif dengan benar.
5. Menjelaskan asuhan pasca resusitasi dengan baik dan benar.
E. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu melakukan tindakan resusitasi pada
bayi baru lahir.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswi mampu :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tanda perlu dilakukan resusitasi.
b. Mahasiswa dapat mempersiapkan alat dan bahan tindakan resusitasi.
c. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan tindakan resusitasi pada bayi baru lahir.
d. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan tindakan ventilasi tekanan positif.
e. Mahasiswa dapat menjelaskan asuhan pasca resusitasi pada bayi baru lahir.
F. POKOK-POKOK MATERI
1. Tanda perlu dilakukan resusitasi.
2. Persiapan alat dan bahan resusitasi.
3. Prosedur pelaksanaan asuhan resusitasi pada bayi baru lahir.
4. Ventilasi tekanan positif.
5. Menjelaskan asuhan pasca resusitasi.
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
J. EVALUASI
1. Prosedur
a. Pre test : Ada dalam awal pembelajaran (apersepsi).
b. Embeded test : Ada dalam proses pembelajaran.
c. Post test : Ada dalam akhir pembelajaran (tes formatif).
2. Jenis : Tes unjuk kerja (performance test).
3. Alat : Test buatan dosen dan checklist.
4. Bentuk : Test lisan dan checklist.
5. Soal & Kunci : Terlampir
K. REFERENSI
JNPK-KR. 2008. Asuhan persalinan Normal dan Inisiasi menyusu dini.
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi.4, Cet.3. Jakarta: Bina Pustaka
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka.
Sari, H. 2010. Buku Panduan Resusitasi Neonatus. Jakarta : Perinasia.
L. LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Uraian Materi
2. Lampiran 2 : Evaluasi dan checklis
3. Lampiran 3 : Media Pembelajaran
4. Lampiran 4 : Garis Besar Program Pengajaran
Penguji I Penguji II
Anggun Trisnasari, S.Si.T., M.Kes. Drs. Wardi, M.Pd.
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RESUSITASI
B. STANDAR KOMPETENSI
Dengan mempelajari mata kuliah ini mahasiswi diharapkan mampu melaksanakan praktik
kebidanan yang di dasari oleh konsep dan sikap professional bidan khususnya dalam
melakukan tindakan resusitasi.
C. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswi diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tanda perlu diperlukan resusitasi.
2. Menjelaskan persiapan alat dan bahan resusitasi.
3. Melakukan prosedur tindakan resusitasi .
4. Melakukan tindakan ventilasi tekanan positif.
5. Menjelaskan asuhan pasca resusitasi.
D. INDIKATOR KETERCAPAIAN
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tanda perlu dilakukan resusitasi.
2. Mengidentifikasi persiapan alat pada asuhan resusitasi pada bayi baru lahir dengan baik dan
benar.
3. Mendemonstrasikan pelaksanaan resusitasi pada bayi baru lahir dengan sistematis.
4. Mendemonstrasikan pelaksanaan ventilasi tekanan positif dengan benar.
5. Menjelaskan asuhan pasca resusitasi dengan baik dan benar.
E. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu melakukan tindakan resusitasi pada
bayi baru lahir.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswi mampu :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tanda perlu dilakukan resusitasi.
b. Mahasiswa dapat mempersiapkan alat dan bahan tindakan resusitasi.
c. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan tindakan resusitasi pada bayi baru lahir.
d. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan tindakan ventilasi tekanan positif.
e. Mahasiswa dapat menjelaskan asuhan pasca resusitasi pada bayi baru lahir.
F. POKOK-POKOK MATERI
1. Tanda perlu dilakukan resusitasi.
2. Persiapan alat dan bahan resusitasi.
3. Prosedur pelaksanaan asuhan resusitasi pada bayi baru lahir.
4. Ventilasi tekanan positif.
5. Menjelaskan asuhan pasca resusitasi.
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
J. EVALUASI
1. Prosedur
a. Pre test : Ada dalam awal pembelajaran (apersepsi).
b. Embeded test : Ada dalam proses pembelajaran.
c. Post test : Ada dalam akhir pembelajaran (tes formatif).
2. Jenis : Tes unjuk kerja (performance test).
3. Alat : Test buatan dosen dan checklist.
4. Bentuk : Test lisan dan checklist.
5. Soal & Kunci : Terlampir
K. REFERENSI
JNPK-KR. 2008. Asuhan persalinan Normal dan Inisiasi menyusu dini.
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi.4, Cet.3. Jakarta: Bina Pustaka
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka.
Sari, H. 2010. Buku Panduan Resusitasi Neonatus. Jakarta : Perinasia.
L. LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Uraian Materi
2. Lampiran 2 : Evaluasi dan checklis
3. Lampiran 3 : Media Pembelajaran
4. Lampiran 4 : Garis Besar Program Pengajaran
Penguji I Penguji II
alfiansyah94
Sosiologi dan Antropologi UNNES 2013
Beranda
About Me
Detik.com
Jurnal Internasional
Jurnal Komunitas
ILMU SEBAGAI SUMBER DAN TEMAN DALAM KEHIDUPAN
DAMPAK NEGATIF DARI EKSPLOITASI HUTAN JATI DI DESA KALINANAS, KECAMATAN
JAPAH, BLORA, JAWA TENGAH
NOV 16
CONTOH RPP K.13
By Ivan Alfiansyah in Pembelajaran Sosiologi dan Antropologi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
1. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati Dan Mengamalkan Ajaran Agama Yang Dianutnya
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
1 1.1. Memperdalam nilai agama 1.1.1 Menghargai perbedaan satu sama lain
yang dianutnya dan menghormati sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan YME
agama lain .
1. Media :
Foto/gambar Gejala Sosial
Video Gejala sosial
2. Alat dan bahan :
o Gambar tentang Gejala Sosial
o Transparan konsep tentang Gejala Sosial
o Spidol
o LCD Proyektor
o Laptop
Langkah-langkah Pembelajaran
· Apersepsi
1. Pendahuluan
(Guru bertanya “apakah peserta didik sudah
pernah mendengar istilah “Gejala Sosial” ?)
· Orientasi
· Pemberian Acuan :
1. Dengan bantuan guru, siswa diminta
menyimpulkan apa yang telah dipelajari
mengenai topik gejala sosial dengan materi
perilaku menyimpang dan menyampaikan
factor penyebab dan dampak negatif
menyimpang tersebut berdasarkan video yang
telah ditayangkan oleh Guru secara garis besar
Fase keempat
Mengembangkan 30 Menit
dan menyajikan
hasil karya
Fase kelima
Menganalisa dan
mengevaluasi
proses
40 Menit
3. Penutup · Guru menyampaikan ucapan terima
kasih kepada siswa atas kerjasama dan
partisipasinya dalam hal diskusi dan 5 Menit
penyampaian masing-masing pendapat oleh
siswa
· Guru mengakhiri dengan ucapan
Alhamdulilah Materi
Terlampir
dan Foto
1. Definisi Gejala Sosial
Gejala-gejala sosial di dalam masyarakat dapat diartikan sebagai sebuah fenomena
sosial. Kajian fenomena sosial, lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan,
proses sosial, dan perubahan sosial-budaya. Namun, tidak semua gejala tersebut
berjalan secara normal. Hal ini dikarenakan unsure-unsur masyarakat tidak dapat
berfungsi dan berjalan sebagai mana mestinya, sehingga munculah fenomena
sosial.
Fenomena sosial adalah suatu hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indra
dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Sedangkan, sosial adalah sesuatu
yang berhubungan dengan masyarakat. Jadi, fenomena sosial diartikan sebagai
gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam
kehidupan sosial
1. Faktor cultural
Kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang yang tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai taraf kehidupan kelompok, serta tidak
dapat memanfaatkan tenaga yang dimiliki. Kemiskinan merupakan salah satu contoh
gejala sosial yang ada di lingkungan sosial yang dapat menyebabkan penyimpangan
dalam masyarakat. Dalam gejala sosial, kemiskinan menjadi salah satu contoh
factor cultural. Factor cultural merupakan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di
lingkungan masyarakat/komunitas. Ada beberapa contoh gejala sosial berdasarkan
factor cultural, antara lain kemiskinan, kerja bakti, perilaku menyimpang, dan lain
sebagainya.
2. Factor structural
Factor structural adalah suatu keadaan yang mempengaruhi struktur. Struktur yang
dimaksud ialah sesuatu yang disusun dengan pola tertentu. Factor structural dapat
dilihat dari pola-pola hubungan antarindividu dan kelompok yang terjalin di
lingkungan masyarakat. Gejala sosial yang dipengaruhi oleh factor structural, seperti
penyuluhan sosial, interaksi dengan orang lain, dan sebagainya.
Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2 Keterampilan Setelah lembar Kegiatan Inti
menerapkan/prinsip dan portopolio
pemecahan masalah terkumpul
yang relevan berkaitan
dengan gejala sosial
dengan menggunakan
konsep-konsep sosiologi
dengan indicator factor
penyebab dan dampak
negatif Lembar
pengamatan
3 Kemampuan Ulangan harian Akhir pertemuan
menyelesaian (terlampir)
perbandingan
Soal
Jawaban :
Jawaban Skor
Factor penyebab :
1. Faktor cultural
Kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu
keadaan dimana seseorang yang tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai
taraf kehidupan kelompok, serta tidak dapat
memanfaatkan tenaga yang dimiliki.
Kemiskinan merupakan salah satu contoh Secara Obyektif dan tidak harus sesuai
gejala sosial yang ada di lingkungan sosial dengan jawaban terlampir
yang dapat menyebabkan penyimpangan
dalam masyarakat. Dalam gejala sosial,
kemiskinan menjadi salah satu contoh factor 25
cultural. Factor cultural merupakan nilai-nilai
yang tumbuh dan berkembang di lingkungan
masyarakat/komunitas. Ada beberapa contoh
gejala sosial berdasarkan factor cultural,
antara lain kemiskinan, kerja bakti, perilaku
menyimpang, dan lain sebagainya.
25
25
Skor minimum 0
Ivan Alfiansyah
Kelahiran 16 Juli 1994, asli (M)Blora tulen
Putra dari Wahyu Purnama dan Dwi Agung Handayani
facebook : ivanalfiansyah
twitter : @ivanalfiansyah4
instagram : @ivan_alfiansyah_94
6 comments
Lompat ke formulir komentar
1.
o
o Agus Salim on November 21, 2015 at 12:06 pm
o #
o Balas
thanks gerat posting
o
Ivan Alfiansyah on November 21, 2015 at 1:44 pm
Author
#
Balas
haha seng ngajari kan Pak Totok :p
2.
o
o mur ifa on November 27, 2015 at 4:47 am
o #
o Balas
o Annisa Medika Mauliana on November 27, 2015 at 7:57 am
o #
o Balas
bagus kakak RPPnya
o
o
o Wahyu Nur Mahya on November 27, 2015 at 2:39 pm
o #
o Balas
Menurut saya, lebih baik hanya ditampilkan RPP nya saja tidak perlu melampirkan materi dari
pelajaran tersebut
o
o
o lia suprapti on November 28, 2015 at 8:06 pm
o #
o Balas
Dapat dijadikan sebagai referensi ketika membuat rpp
Tinggalkan Balasan
Your email address will not be published.
VISITORS
tomcat hosting
November 2015
S S R K J S M
Des »
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30
KATEGORI
Antropologi SMA
Corat Coret
Kampus
Pembelajaran Sosiologi dan Antropologi
Sosiologi SMA
POS-POS TERBARU
ARSIP
Desember 2015
November 2015
KOMENTAR TERBARU
BLOG TEMAN
2. WARUNG ILMU
3. NAJIB
4. SILVIA ANGGRAENI
5. IVANALFIANSAYAH
6. ANNISA MEDIKA
9. QUDWAH HAYATI
10. ARISMUHTAROM
12. SAKA
© 2020 alfiansyah94.
Made with by Graphene Themes.
Lewat ke baris perkakas
Tentang WordPress
Masuk Log
Daftar
Cari