Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Serangan binatang laut berbahaya merupakan salah satu resiko yang
dihadapi oleh para wisatawan dan orang yang berada/bekerja diair laut.
Disamping itu resiko karena sifat alamiah laut seperti arus, pasang surut, ombak,
suhu air laut, kondisi didasar laut dan jenis pekerjaan/kegiatan yang dilaukan
dilaut juga menimbulkan resiko trauma diair laut. Salah satu trauma di laut yaitu
tertusuk binatang laut atau karang laut. Untuk mencegah terjadinya serangan
binatang laut berbahaya kita harus mengetahui jenis binatang laut berbahaya
diperairan tersebut, pola hidupnya, pola perilakunya saat mau menyerang
manusia, serta jenis alat pelindung diri yang tepat.

Pertolongan pertama yang tepat serta terapi definitif sedini mungkin dan
mengatasi kedaruratan akibat trauma (perdarahaan, syok, reaksi antigen-
antibody) dan kecepatan evakuasi kefasilitas medis terdekat sangat menentukan
kehidupan korban

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pertolongan pertama pada kecelakaan di pantai ?
2. Apa saja hewan berbahaya yang dapat menusuk manusia ketika berada di
pantai
3. Bagaimana pertolongan pertama saat tertusuk binatang laut atau karang laut ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menjelaskan makalah dan asuhan keperawatan pertolongan pertama
pada pasien tertusuk binatang dan karang laut

2. Tujuan Khusus
Menjelaskan konsep dasar ,dan menjelaskan asuhan keperawatan pertolongan
pertama pada pasien tertusuk binatang dan karang laut.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pertolongan Pertama Dalam Penanganan Kegawatan


Pertolongan pertama merupakan aplikasi terlatih dari prinsip-prinsip
penanganan pada ssat terjadinya kecelakaan atau dalam kasus penyakit yang
mendadak dengan menggunakan fasilitas-fasilitas tersedia pada saat itu.
Pertolongan pertama merupakan metode penanganan yang telah diujisampai
korban dipindahkan ke Rumah Sakitatau lokasi diman keterampilan dan
peralatan yang layak tersedia.

Pertolongan pertama diberikan untuk :

1. Mempertahankan hidup.
2. Mencegah kondisi klien menjadi lebih buruk.
3. Meningkatkan pemulihan.

Pemberi pertolongan pertama harus :

1. Mampu mengkaji situasi.


2. Mampu menentukan diagnosis terhadap korban.
3. Mampu memberikan penanganan yang cepat dan adekuat.
4. Tidak menunda pengiriman korban ke Rumah Sakit sehubungan dengan
kondisi yang serius.

Tindakan Awal

1. Tetap tenang, tidak panikn dan menguasai keadaan.


Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan korban dengan
car berkomunikasi, mendengarkan dan menenangkan.
2. Perhatikan dan kaji :
 Keamanan korban dan diri pemberi pertolongan.
 Pernafasan.
 Perdarahan.
 Kesadaran.
3. Meminta bantuan orang lain jika membutuhkan ambulans, polisi,
pemadam kebakaran dan bantuan medis lainnya.

Diagnosa

2
Riwayat kejadian dan pemeriksaan harus dilakukan untuk menentukan tanda
dan gejala serta tingkat kesadaran dari setiap korban.

Penanganan

Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk mempertahnkan hidup, yaitu :

1. Bersihkan jalan napas, dan segera berikan resusitasi jika dibutuhkan.


2. Jika memungkinkan segera kurangi rasa nyeri.
3. Atasi keadaan secara perlahan dan senantiasa berhati-hati.
4. Lindungi pasien dari suhu yang berlebihan.
5. Bila akan dibawa ke Rumah Sakit untuk tujuan pembedahan, korban
harus disertai catatan tertulis yang ringkas, yang menguraikan dengan
jelas penanganan yang telah diberikan termasuk pengobatan.

Prosedur Umum Penanganan Kegawatan

5 prosedur umum dalam penangan kegawatan :

1. Periksa keadaan pasien.


2. Tentukan sifat dan tingkat keparahan cedera, penyakit, atau masalah-
masalah lainnya.
3. Berikan pertolongan pertama yang tepat.
4. Berikan otoritas dan atur pemindahan.
5. Lengkapi tindakan lanjutan.

Mengkaji Situasi

Informasi yang tepat harus dikumpulkan dan diinterpretasikan oleh penolong


pertama. Jumlah waktu yang digunakan berdasarkan pertanyaan dibawah ini,
yaitu :

1. Bagaimana kejeladan masalah yang terjadi ?


2. Apakah masalah mengancam nyawa ?
3. Berapa banyak yang telah diketahui oleh pasien ?
4. Apakah bahaya lingkungan mengancam nyawa ?

Observasi

3
Penolong harus segera mengkaji lokasi kejadian kecelakaan atu
penyakit yang mendadak begitu tiba dilokasimkejadian. Hal ini penting bila
pasien tidak sadar dan sendririan.

Obsevasi berdasarkan penyebab akan membantu penolong pertama


mengkategorisasikan jenis kegawatan yang terjadi. Jatuh dan menabrak akan
paling memungkinkan mengarah pada cedera muskuloskeletal, cedera kepala
dan perdarahan internal. Syock elektrik, tenggelam, atau keracunan makanan
akan mengarah pada kegawatan pernafasan. Kebakaran akan berfokus pada
luka bakar dan asfiksia. Maka dari observasi yang cepat dan tepat akan
membantu penolong pertama memsiapkan tindakan yang tepat.

Riwayat Kejadian

Tidak semua cedera atau penyakit dapat diobservasi dengan mudah.


Orang yang menyertai pasien atau orang yang melihat kejadian terkadang
dibutuhkan.Misalnya pada pasien yang tidak sadar riwayat kejadian dapat
diketahui dari orang yang menyertai atau orang yang melihat kejadian. Hal ini
seringkali dibutuhkan untuk mendukung fakta-fakta yang ada.

Riwayat Pasien

Riwayat pasien dapat diperoleh denga mengajukan pertanyaan


“Bagaimana perasaan anda sekarang ? ”, jika pasien sadar. Data dasar
termasuk obat-obatan yang telah diterima dan siapa yang dapat dihubungi
sebaiknya dikumpulkan segera.

Bila pengkajian dapat dilakukan dengan cepat maka akan membantu


menentukan prioritas dan mencegah komplikasi. Jika terdapat beberapa pasien
akan membantu menentukan pasien yang lebih prioritas.

Menentukan Sifat dan Tingkat Keparahan Kegawatn

Pemeriksaan Pasien

1. Memeriksa tanda-tanda vital.


 Periksa pernafasan

4
 Sirkulasi (ada tidaknya denyut pada arteri karotis)
 Pupil (dilatasi dan tidak ada reaksi jika sirkulasi tidak efektif)

Tanda ini yang memberikan informasi yang penting pada penolong


pertama dan menandai apakah terdapat henti jantung, paru-paru atau henti
keduanya.

2. Memeriksa perdarahan yang hebat.


Kemungkinan untuk perdarahan internal yang serius harus diperhatikan bila
tanda dan gejala syok berat terjadi setelah trauma. Kehilangan darah yang
banyak dapat menyebabkan syok yang dapt mengancam kehidupan sehingga
membutuhkan prioritas dan penanganan yang segera.
3. Memeriksa keracunan internal.
Keracunan juga dapat mempercepat kematian. Berdasarkan tipe dan
jumlah bahan kimia, tindakan yang tepat dapt menyelamatkan kehidupan
pasien. Indikasi umum untuk keracunan termasuk makanan, luka bakar
depresi pernafasan dan sirkulasi.
4. Memeriksa syok.
Syok adalah suatu keadaan yang menekan seistem sirkulasi. Hali ini
mengakibatkan suplai darah ke otak tidak adekuat, seingga membutuhkan
tindakan yang segera. Tindakan pertama dalam penanganan syok perdarahan
yaitu dengan mengganti atau menambah volume sirkulasi.
5. Memeriksa bagian-bagian tubuh.
Bagian tubuh yang harus diperiksa, yaitu :
 Kepala
 Lehar
 Spinal
 Batang tubuh, dada-abdomen
 Tungkai kaki dan jari kaki
 Tangan dan jari tangan
 Organ genital eksternal
6. Memeriksa penyakit yang timbul mendadak dan kondisi nontraumatik.
Dalam kegawatan yang tidak berhubungan dengan adanya trauma, penolonh
pertama dapat mengkaji tipe penyakit dan masalah nontraumatik pasien. Bila
masalah khusu tidak ditemukan penolong harus mengkaji berdasarkan sistem
tubuh. Pengkajian dapat dilakukan dengan membuat catatan keluhan pasien
meliputi fungsi normal dan abnormal dari sistem tubuh, yaitu :
 Jantung-paru (cardiopulmonar)
 Pembuluh darah

5
 Urinaria
 Endokrin
 Gastrointestinal
 Reproduksi
 Muskuloskeletal
 Kulit

Tanda dan Gajala Penting

 Tingkat Kesadaran
 Alert : dapat berkomunikasi dan berespon terhadap rangsangan.
 Letargi : sadar, tapi respon lambat atau bingung dengan kejadian
disekiyarnya.
 Drowsines : mengantuk, tidak dapat berkonsentrasi.
 Semiconscious : kesulitan berkomunikasi dan menjawab pertanyaan.
 Unconscious : tidak ada respon atau gerakan tidak terkontrol.

 Warna Kulit
Periksa bibir telapak tangan, telapak kaki, dan kelopak mata, apakah terdapat
sianosis.
 Pernapasan
Periksa kecepatan irama, kedalaman, kemudahan dan bunyi nafas.
 Denyut nadi
Periksa irama, kecepatan dan ukur volume.
 Pupil
Sirkulasi darah iri mata sensitiv terhadap perubahan tekanan darah dan
cedera otak, sehingga menyebabkan tekanan pada pembuluh darah. Bila
diberikan cahaya, pupil normal akan berkonstriksi. Jika pupil membesar
(dilatasi) ketika diberi cahaya, hal ini biasanya menunjukkan ketidakcukupan
suplai darah. Bila respon pupil tidak sama (tidak normal), ini menunjukkan
kerusakkan otak atau tekanan abnormal. Penyebabnya mungkin cedera seperti
geger otak dan fraktur tengkorak kepala atau Cerobro Vascullar Accident
(CVA).
 Nyeri
respon nyeri bervariasi untuk tiap individu, hal ini karena perbedaan
ambang rangsang pada setiap individu. Jika pasien takut dan histeris, maka
kemungkinan nyeri yang dirasakan sangat hebat. Beberapa contoh seperti
syok, depresi penggunaan obat atau alkohol yang berlebihan, dapat
mengurangi rasa nyeri.

6
 Kemampuan bergerak
Paralisis harus diperhatikan sebagai indikasi kerusakan saraf, korad spinalis
atau otak. Pergerakan sebagian atau pergerakan karena adanya nyeri dapat
mengindikasikan cedera pada muskuloskeletal.jika terdapat fraktur atau
cedera pada korda spinalis, gerakan dapat menyebabkan kerusakkan serius
dan berat.
Pasien tidak dianjurkan melakukan gerakan kecuali penolong pertam yakin
gerakan tersebut tidak akan menyebabkan cedera yang lebuh parah.

 Kebas
Mati rasa akan menghasilkan kebas pada beberapa bagian tubuh.
Korban mungkin kesulitan dalam merasakan sentuhan dan nyeri. Hal ini
mungkin disebabkan oleh gangguan impuls saraf atau suplai darah.
 Bengkak
Pengumpulan darah limfe atau cairan tubuh lainnya dapat
menimbulkan pembengkakan pada jaringan tubuh. Hal ini sering terjadi pada
jaringan tubuh bagian permukaan. Pembengkakan biasanya diakibatkan oleh
cedera infeksi, reaksi alergi, dan gangguan dari sirkulasi darah.
 Deformitas
Cedera pada bagian tubuh dapat menghasilkan penampilan yang
abnormal. Deformitas biasanya diakaibatkan oleh disllokasi sendi dan
terkadang oleh fraktur. Deformitas dapat ditentukan dengan membandingkan
bagian yang terluka dengan bagian yang tidak terluka.
 Perdarah dari orifisium
Pengeluaran darah, mukosa, atau cairan dari orifisium sering kali
menunjukkan adanya cedera organ atau struktur bagian dalam. Catat jumlah
cairan, konsistensi,dan warna.
 Mual-muntah
Mual, muntah, atau keduanya, dapat secara langsung menungjukkan
gangguan saluran pencernaan oleh karena racun atau infeksi. Hal tersebut
disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap stress, trauma atau penyakit. Catat
jumlah, warna, dan konsistensi muntah.
 Kejang
Peningkatan suhu berlebihan, epilepsy, kerusakan otak, dan bahan-
bahan beracun dapat menyebabkan kejang. Pertolongan pertama yaitu harus
mencegah pasien melukai dirinya sendiri. Intensitas dan lamanya kejang harus

7
dicatat. Berdasarkan tanda dan gejala, penolong dapat menentukan tipe
kegawatan yang harus diatasi.

Pemberian Tindakan Yang Tepat

Seleksi terhadap prosedur pertolongan pertama tergantung pada interpretasi data.


Pengkajian pasien dimulai dengan mengevaluasi tanda-tanda vital dan proses
kegawatan dari yang sangat serius sampai yang kurang serius, sehingga system
prioritas dapat dilakukan pada pemberian pertolongan pertama. Penanganan pada
kegawatan yang mengancam kehidupan harus segera dilakukan terlebih dahulu dari
pada keadaan yang tidak terlalu serius.

Cardiopulmonary arrest dan perdarahan hebat, merupakan prioritas utama, dan


waktu meupakan factor krisis dari kondisi ini. Keracunan dan syok berat juga
merupakan prioritas utama.

Memberikan Otoritas dan Mengatur Pemindahan

Pertolongan pertama hanya merupakan penganan yang bersifat sementara dan


segera. Semua kegawatan harus dirujuk ke Rumah Sakit atau praktek dokter. Hal ini
dilakukan tidak hanya secara fisik untuk kenyamanan pasien tapi secara legal juga
untuk keamanan penolong pertama.

Kapan Memberitahukan

Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menginstruksikan kepada


orang yang ada disekitarnya untuk meminta bantuan dan mengatur pemindahan ke
rumah sakit. Jika penolong hanya sendiri, pertolongan bersifat sangat penting untuk
mmempertahankan kehidupan, kemudian mengirim ke rumah sakit.

Siapa Yang Diberitahu

Kegawatan yang umum dan tersedianya pelayanan kegawatan medis akan


menentukan kepada siapa pemberitahuan dilakukan. Rumah sakit terdekat atau polisi
harus dihubungi.

8
Pada kasus besar, sangat baik memakai transportasi yang memadai. Ambulance
lebih baik dalam peralatan dan fasilitas untuk mendapatkan perjalanan yang cepat.
Kecepatan dan pengaturan lalu lintas harus menjadi perhatian bilah mobil pribadi
digunakan.

Perawatan lanjutan

Merupakan prosedur-prosedur yang mendukung, mengganti dan menyertai


pertolongan pertama. Pada dasarnya pertolonhan pertama harus mempertimbangkan
hal-hal dibawah ini sebagai prosedur perawatan lanjut:

1. Mempertahankan jalan napas dan periksa tanda-tanda vital.


2. Memberikan rasa nyaman pada pasien
3. Mempertahankan suhu tubuh
4. Memberikan dukungan mental
5. Memberikan cairan kecuali kontra indikasi
6. Mengontrol orang yang melihat kejadian
7. Menyimpan rujukan.

B. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Di Laut


Banyak sekali binatang laut yang memiliki bisa atau racun,dari racun yang
tingkat rendah atau tidak begitu berbahaya yang biasanya hanya berakibat sesaat
maupun racun golongan tingkat sangat berbahaya.Jenis-jenis hewan laut yang
beraneka ragam seperti halnya aneka ragam hewan yang hidup di darat
mempunyai perbedaan. Kontak dengan binatang laut dapat menyebabkan luka
tertusuk(biasanya pada tangan dan kaki) reaksinya dapat berupa racun. Racun ini
bervariasi tergantung pada sensitifitas dan ketahanan seseorang juga keganasan
serta jumlah racun yang terkontak.
a. Sengatan ubur-ubur
1. Pengertian
Salah satu hewan laut yang berbahaya terhadap sengatannya adalah
ubur-ubur,bentuk fisik dari hewan ini begitu unik,sehingga orang awam
yang melihat mahkluk ini tertarik untuk memegangnya atau menyentuhnya.
Ubur-ubur adalah sejenis binatang laut yang termasuk dalam kelas
Scyphozoa. Tubuhnya berbentuk payung berumbai. Ubur-ubur dapat hidup di
hampir segala iklim, dan sebagian besar berbahaya bagi makhluk lainnya. Ubur-
ubur memiliki struktur yang tembus pandang dan tentakel (organ menyerupai
belalai) yang berjuntai dari bagian bawah tubuhnya. Pada beberapa spesies, ada

9
cairan beracun di dalam tentakelnya. Ubur-ubur menangkap mangsanya dengan
cara menyemprotkan racun ini dan membunuh musuh-musuhnya.
Ubur-ubur mempunyai sel yang berduri, nematokista –pada sungut
mereka yang dapat mengeluarkan racun melalui pipa yang berbentuk
benang pada saat kontak.
2. Jenis-jenis
 Ubur-ubur victoria.
Ubur-ubur tersebut merupakan jenis ubur-ubur kristal. Tubuhnya
berwarna biru neon. Tubuh dan penampilannya tembus pandang.
Proteinnya kerap digunakan dalam penelitian ilmiah, juga untuk
kesehatan.
 Ubur-ubur australia kotak. Ubur-ubur itu juga dikenal dengan sebutan
ubur-ubur WASP laut. Tubuh ubur-ubur ini lebih transparan daripada
ubur-ubur yang lainnya. Karena ketransparanannya, bagi sebagian
orang, ini menjadi salah satu jenis ubur-ubur yang menakutkan.
Tubuhnya berbentuk kubus, memiliki bola-bola kecil dalam perut.
 Ubur-ubur Bathykorus bouilloni. Bathykorus bouilloni merupakan
salah satu jenis hydromedusae. Ubur-ubur ini bisa kalian temukan pada
kedalaman satu kilometer di bawah permukaan laut, merupakan salah
satu jenis hewan yang hidup secara berkelompok.
 Ubur-ubur kosta rika. Sesuai dengan namanya, ubur-ubur ini bisa
kalian temukan di perairan Kosta Rika. Ubur-ubur tersebut hidup pada
kedalaman 8.000 meter di bawah permukaan air. Tubuhnya berbentuk
rangkaian lonceng, biasanya berwarna merah muda.
 Ubur-ubur flower hat jelly. Ubur-ubur yang memiliki nama resmi
Olindias formosa ini merupakan jenis ubur-ubur yang cantik karena
memiliki warna merah muda, oranye, dan ungu. Jenis ubur-ubur
semacam ini bisa kalian temukan di perairan Australia dan Brasil.
 Ubur-ubur tentakel panjang. Jenis ubur-ubur ini hidup di perairan
Antartika Barat, tepatnya pada perairan beku, di bawah es. Dengan
panjang 12 inci, ubur-ubur ini dapat hidup dan berkembang biak
selayaknya ubur-ubur lainnya.
 Ubur-ubur bulan atau Aurelia aurita. Sesuai dengan namanya, ubur-
ubur ini merupakan jenis ubur-ubur yang berbentuk bulan atau jelly.

10
Ubur-ubur itu kerap kali dijadikan hiasan dalam akuarium atau
ditempatkan dalam wisata laut.
 Ubur-ubur Rhopilema esculentum, yakni jenis ubur-ubur yang bisa
kalian jumpai di perairan laut Asia, khususnya perairan laut China.
Ubur-ubur itu dibudidayakan di China. Menariknya, jenis uburubur
seperti ini bisa dikonsumsi manusia meskipun memiliki sengatan
beracun.
 Jellyfish normura. Ubur-ubur ini memiliki tinggi dan besar tubuh
melebihi tinggi dan besar tubuh orang dewasa. Tingginya bisa
mencapai 2 meter (6,6 kaki) dan beratnya bisa mencapai 200 kilogram.
Demikianlah sembilan jenis ubur-ubur yang dapat kalian lihat dari
keindah an beserta keunikannya. frans ekodhanto

3. Tanda dan Gejala tersengat ubur-ubur


 Gatal pada kulit bila tersentuh
 Rasa panas yang sangat kuat dan kemerahan disertai nyeri pada tubuh
yang terkena sengatan
 Perdarahan yang kecil pada kulit
 Mual dan muntah

 Sulit bernapas.
 Kadang-kadang korban menjadi shok dan mengalami keram otot

4. Pertolongan pada saat tersengat ubur-ubur


Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tersengat
ubur-ubur laut, yang perlu dilakukan adalah :
1. Jangan panik.
2. Perhatikan pernafasan korban :
a. Baringkan penderita dgn posisi terlentang
b. Lakukan langkah A (Airway)  Bebaskan jalan Nafas
c. Jika terjadi henti nafas lakukan langkah B (Breathing)  Lakukan
bantuan pernapasan dengan cara Mouth to Mouth( dari mulut ke
mulut).
d. Jika terjadi henti jantung lakukan langkah C (Circulation)
 Pijit jantung luar bergantian dengan bantuan pernapasan.
 Frekuensi 15 kali kompresi jantung : 2 kali hembusan

11
3. Selanjutnya langkah darurat siramkan air garam (air laut) pada bagian
tubuh yang terkena sengatan.bahan-bahan lain yang bisa mengatasi
sengatan ini antara lain amonia dan baking soda. Caranya sama yaitu
dengan cara menyiramkan bahan tersebut pada tubuh yang terkena
sengatan. Jangan sekali-kali menggunakan air tawar.
4. Singkirkan tentakel yang masih menempel dengan cara menggosokan
dengan pasir (tangan penggosok harus tetap terlindungi ).
5. Bungkus sekitar luka (radius 50 cm) dengan es batu sebanyak mungkin
untuk memperlambat penyebaran racun selama penderita dievakuasi.
6. Pertolongan selanjutnya bawalah ke rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan secara medis. Usahakan pemulihan sirkulasi spontan
dengan jalan D (Drug and Fuilds), penggunaan obat-obatan sebagai
berikut :
a. Oleskan lation basa/ alkali (1 sendok the BICNAT dalam 600 cc
air dingin atau dalam bentuk kompres).
b. Pada sengatan ubur-ubur , beri epinephrim atau antihistamin.
Bila fasilitas mengijinkan :
a. Bius local sekitar luka
b. Analgetik sistematik
c. Antibiotic
d. Pengobatan simptomatik
e. Awasi tanda-tanda vital

b. Tertusuk Bulu Babi


1. Pengertian
Bulu babi termasuk Filum Echinodermata, bentuk dasar tubuh
segilima. Mempunyai lima pasang garis kaki tabung dan duri panjang yang
dapat digerakkan. Kaki tabung dan duri memungkinkan binatang ini
merangkak di permukaan karang dan juga dapat digunakan untuk berjalan
di pasir. Cangkang luarnya tipis dan tersusun dari lempengan-lempengan
yang berhubungan satu sama lain.
Tubuhnya umumnya berbentuk seperti bola dengan cangkang yang
keras berkapur dan dipenuhi dengan duri-duri (Nontji 2005). Durinya amat
panjang, lancip seperti jarum dan sangat rapuh. Duri-durinya terletak
berderet dalam garis-garis membujur dan dapat digerak-gerakkan,
panjangnya dapat mencapai ukuran 10 cm dan lebih. Bulu Babi berbahaya

12
jika terinjak karena durinya sangat rapuh/ mudah patah dan durinya
mengandung racun.
2. Gejala tertusuk duri bulu babi
 Rasa sakit pada bagian tubuh yang tertusuk
 Agak sedikit demam atau demam derajat ringan
 Pertolongan pada saat tertusuk bulu babi

Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tersengat


ubur-ubur laut, yang perlu dilakukan adalah:
1. Jangan panik.
2. Biasanya pada korban tertusuk bulu babi tidak perlu dilakukan
tindakan ABCD apabila tidak ada tanda-tanda sesak napas atau
henti napas dan gangguan sirkulasi
3. Racunnya sendiri dapat dinetralisir dengan amonia, perlakuan
asam ringan (jeruk lemon atau cuka) dengan cara menyiramkan
pada daerah tubuh yang tertusuk
4. keluarkan durinya dan berikan anti septik
5. pertolongan selanjutnya bawalah ke rumah sakit untuk
mendapatkan perawatan secara medis.

c. Moluska ”kerang kerucut”


1. Pengertian
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas tubuh. Tubuh
mollusca adalah tripoblastik, bilateral simetri, dan memiliki mantel yang
dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok
tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur
misalnya kerang, tiram, siput sawah dan bekicot. Namun ada pula
Mollusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, gurita
atau siput telanjang.
2. Klas mollusca
Berdasarkan simetri, kaki, cangkang, manel, insang dan sistem sarafnya
erbagi atas 5 kelas yaitu:

a) Kelas Amphineura, contohnya: Chiton, tubuhnya bilateral simetris,


cangkang terdiri dari 8 kepingan kapur yang mempunyai banyak –
banyak serabut insang yang berlapis – lapis.
b) Kelas Gastropoda, contoh: siput, bekicot dll.

13
c) Kelas Scaphopoda, cangkang seperti kerucut atau tanduk. Ujung
cangkang berlubang dan bermantel.

d) Kelas Chephalopoda, contoh: cumi – cumi, gurita, nautilus dan


sebagainya. Tubuhnya bilateral, kakinya berubah menjadi lengan
yang beralat penghisap. Sistem saraf berkembang dipusatkan di
kepala.

e) Klas Pelecypoda, contoh: kerang, tiram kepah, remis dan sebagainya.

Biota laut yang satu ini tidak kalah mematikan bagi penyelam jika tersengat
olehnya, beberapa hewan ini memiliki menyengat dengan menembakkan tombak
yang berukuran 25 mm yang dialiri racun mematikan. Hewan ini memiliki motif
yang menarik dengan corak yang bermacam-macam. Oleh karena itu dianjurkan
untuk tidak menyentuh dan mengganggunya dan gunakan sarung tangan jika
menyelam. Efek yang muncul selain kematian bisa terkena lumpuh dan gangguan
pernafasan.

1. Tanda dan gejala yang ditimbulkan

Edema, iskemia, mati rasa, parastesia disekitar luka. Parastesia dapat menjalar
sampai ke daerah bibir,mulut. Paralisis muscular lokalisata dapat berkembang
menjadi kelemahan atau paralisis generalisata dan berakhir dengan gagal
napas dan kardiopulmonal.

2. Pertolongan pada saat tertusuk kerang kerucut


Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tersengat
kerang kerucut, yang perlu dilakukan adalah:
1. Jangan panik.
2. Perhatikan pernafasan korban:
a. Baringkan penderita dgn posisi terlentang
b. Lakukan langkah A (Airway)  Bebaskan jalan Nafas
c. Jika terjadi henti nafas lakukan langkah B (Breathing)  Lakukan
bantuan pernapasan dengan cara Mouth to Mouth( dari mulut ke
mulut).
d. Jika terjadi henti jantung lakukan langkah C (Circulation)
 Pijit jantung luar bergantian dengan bantuan pernapasan.

14
 Frekuensi 15 kali kompresi jantung : 2 kali hembusan
3. Lakukan pengisapan local dengan menggunakan alat pengisap, seperti
pompa vakum ekstaktor
4. Pertolongan selanjutnya bawalah ke rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan secara medis. Usahakan pemulihan sirkulasi spontan dengan
jalan D (Drug and Fuilds), penggunaan obat-obatan sebagai berikut :
a) Pemberian cairan infus sesuai dengan indikasi.
b) Adrenalin diberikan 0,5 – 1 mg / IV dapat dihitung 3 – 5 menit.
c) Sulfas Atropin, untuk bradikardi dengan dosis 0,04 mg / kgBB atau
langsung diberikan 0,5 mg / IV dapat diulang seperlunya, dosis
maksimal 2 mg.
d) Pemberian Meylon (Natrium Bikarbinat) untuk menetralisir asam
yang terbentuk dijaringan yang iskemia akibat henti sirkulasi dengan
dosis 1 mg / kgBB, dilajutkan 0,5 mg / kgBB 10 – 15 menit
kemudian.
pada henti nafas yang baru berlangsung 1 – 2 menit tidak perlu memakai
meylon
e) Pemberian Xylocard 50 mg IV bolus untuk disritmia, VES (ventricel
ekstra systole) dan untuk mencegah fibrilasi ventrikel
f) Pemberian kalsium untuk meningkatkan kontraktilitas myocard
digunakan Ca Glukonas 10 cc larutan 10 % bila perlu dapat diulang
setiap 10 menit.
g) Pemberian kortikosteroid untuk anti inflamasi (oedem), retensi Na,
ketahanan kapiler, dengan dosis 10-20 mg IV.
h) Pemberian dopamin untuk vasokonstiksi, dengan dosis dopamin 6-15
meg/kgBB/menit iv (200 mg dopamin dalam 200-500 cc D5%
dengan kecepatan tetesan maksimal 20 tpm). Pakailah Dobutamin
(Dobuject) sebagai pengganti dopamin jika heart rate tinggi / cepat .

d. Ular laut
Ular laut adalah salah satu binatang paling berbahaya dan beracun di laut.
ular laut terkadang dapat kita jumpai di pantai yang ada banyak karangnya. Ular
laut bersembunyi di sana untuk mencari mangsa berupa ikan-ikan kecil, namun
jika merasa terancam maka ia akan menggigit kita.

1. Tanda dan Gejala

15
Gejala utama dari envenomisasi (keracunan akibat patukan ular) bisa muncul
dalam hitungan menit sampai berjam-jam setelah terkena gigitan. Gejala yang
timbul dapat berupa :

a) Kekakuan anggota tubuh


b) Rasa sakit dan kontraksi otot yang disertai kelemahan.
c) Kelumpuhan otot bisa menjalar ke badan dan
d) mengakibatkan kesukaran bernafas akibatnya korban sering panik dan
bertindak kurang wajar.
2. Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita digigit ular
laut, yang perlu dilakukan adalah :
a) Menenangkan korban yang cemas;
b) Nilai kondisi pasien, lakukan ABC (Airway, breathing, Circulation)
c) imobilisasi (membuat tidak bergerak) bagian tubuh yang tergigit dengan
cara mengikat atau menyangga dengan kayu agar tidak terjadi kontraksi
otot, karena pergerakan atau kontraksi otot dapat meningkatkan
penyerapan bisa ke dalam aliran darah dan getah bening; pertimbangkan
pressure-immobilisation pada gigitan hindari gangguan terhadap luka
gigitan karena dapat meningkatkan penyerapan bisa dan menimbulkan
pendarahan lokal.
d) Berikan ABU (bila ada)
e) Segera bawa ke Rumah Sakit

e. Ikan Pari
Ikan Pari memiliki duri berbisa di ekornya. Jika tanpa sengaja menginjak
ikan pari, itu akan merespon dengan menyodorkan ekornya ke kaki. Venom
dan tulang belakang fragmen dapat menyebabkan luka menjadi terinfeksi.
Daerah yang cedera tersebut menjadi biru dan hitam. Kerusakan itu terjadi
karena adanya injeksi racun dan kerusakan jaringan, yang mungkin juga
terkena infeksi.

1. Tanda dan gejala

16
Gejala yang ditmbulkan akibat sengatan ikan pari biasanya
menyebabkan rasa sakit, mual, kelemahan, dan pingsan. Dalam kasus yang
jarang terjadi, korban mungkin akan kesulitan bernapas atau bahkan mati.

2. Tindakan yang harus dilakukan saat menghadapi kasus seperti ini adalah
sebagai berikut :
a) Cuci luka hingga bersih dengan air laut.
b) Ikat kaki yang tersengat dengan pembalut kira-kira 5 cm di atas luka,
seperti merawat luka gigitan ular. Lakukan hal ini sesegera mungkin.
Ikat tersebut harus cukup kencang untuk mencegah penyebaran racun
pada jaringan kulit, tetapi jangan sampai menghalangi aliran darah
dalam jaringan di bawah kulit. Untuk mengujinya, selipkan jari-jari
Anda di bawah tali pengikat. Apabila jari-jari tidak dapat masuk,
berarti ikatan tersebut terlalu kencang.
c) Keluarkan sisa-sisa sengat dari dalam luka.
d) Sediakan air hangat untuk meredam bagian kaki yang luka, kemudian
rendam sampai 10 jam. Tambahlah air panas untuk mempertahankan
suhu air agar tetap sama. Kondisi ini akan melumpuhkan racun
tersebut.
e) Tidak ada obat antiracun untuk luka sengat ini. Jadi segera lah bawa ke
Rumah Sakit

f. Gurita Cincin Biru ( Blue ringed Octopus )


Binatang kecil ini terdapat dicelah celah karang, dan jika ia merasa
terganggu akan mengeluarkan cincin berwarnba biru pada permukaan
badannya. Luka gigitan biasanya tidak sakit dan kecil. Namun jika dibiarkan
akan menyebabkan bisa ( racun ) akan menyebar ke dalam tubuh dan
mengakibatkan kelumpuhan yang bisa berujung pada berhentinya bernafasan.

1. Tanda dan Gejala


a) Kegagalan nafas secara progresif selama 10-15 menit
b) Luka bekas gigitan kecil, tidak terasa nyeri

17
c) Mungkin berwarna merah & benjolan (tampak seperti melepuh berisi
darah)
d) Kehilangan rasa raba (disekitar mulut & leher)
e) Kesulitan menelan, kelumpuhan otot, gangguan penglihatan,
inkoordinasi
f) Mual & muntah, pernapasan & denyut nadi berhenti à kematian

2. Tindakan yang harus dilakukan saat pasien terkena gigitan gurita cincin
biru ini adalah :
a) Nilai Airway, Breathing, Circulation
b) Pertolongan dengan nafas buatan selama 6 – 12 jam
c) Pemasangan turniket lebar dan sayatan diatas luka harus segera
dilakukan setelah tempat gigitan ditemukan Sebaiknya korban dibawa
ke fasilitas kesehatan yang terdekat.

C. Jenis Karang Laut yang Membahayakan dan Cara Mengatasinya

Berdasarkan bentuk dan hubungan perbatasan tumbuhnya terumbu karang


dengan daratan (land masses) terdapat tiga klasifikasi tipe terumbu karang yang
sampai sekarang masih secara luas dipergunakan. Ketiga tipe tersebut adalah :

1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)


Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas
pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai
kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut
lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang
ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang
mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas
mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), P. Panaitan (Banten),
Nusa Dua (Bali).

2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)

18
Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar
0.5¬2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman
hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah
perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang
penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk
gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Great Barrier Reef
(Australia), Spermonde (Sulawesi Selatan), Banggai Kepulauan (Sulawesi
Tengah).

3. Terumbu karang cincin (atolls)


Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari
pulau¬pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan
dengan daratan. Menurut Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses
lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45
meter. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan),
Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua)

4. Terumbu karang datar/Gosong


Terumbu (patch reefs) Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut
juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas
sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu
pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara
horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan
Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh).

a. Bahaya Karang Laut


Karang laut dapat menimbulkan bahaya jika tertusuk ke dalam tubuh
manusia. Di antaranya :

1) Jika tusukan karang laut menimbulkan luka, maka dapat menimbulkan


resiko infeksi.
2) Tusukan karang laut yang masih tertinggal di dalam tubuh manusia jika
tidak bisa keluar, maka dapat masuk ke dalam pembuluh darah dan
menyebabkan kelumpuhan.

19
3) Jika yang tertusuk itu karang yang memiliki racun, maka racun tersebut
dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian

b. Penanganan Pertama pada Pasien Tertusuk Karang Laut


Pertolongan pertama luka tertusuk bisa di atasi dengan mengangkat
potongan yang tertinggal dengan sarung tangan atau pingset, lalu rendam
bagian terluka dalam air panas (45 derajat celcius) selama 30-90
menit.Kebanyakan racun adalah protein yang akan hancur dan melunak
oleh panas dan untuk menetralkan racun dapat digunakan ammonia, tapi
jika sulit untuk menemukan amonia, dapat dinetralisir dengan urine yang
juga mengandung ammonia.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Memberikan pertolongan pertama sangat penting, terutama pada


keadaan yang membahayakan jiwa seseorang. Misalnya denyut jantung,
pernapasan terhenti, perdarahan, dan tenggelam.

Pemberian pertolongan pertama sebaiknya dilakukan oleh orang yang


sudah mengikuti kursus atau cara-cara pertolongan pertama. Akan tetapi setiap
orang berusaha untuk memberikan pertolongan pertama pada korban yang
terancam keselamatannya dengan tenang dan berhati-hati. Tujuannya yaitu
menyelamatkan jiwa korban, mencegah dan membatasi cacat, dan
meringankan penderitaan korban

B. Saran

Para wisatawan yang berkunjung di laut sebaiknya mengenali berlebih


dahulu tempat yang akan dikunjungi sehingga dapat menghindari bahaya-
bahaya yang mungkin akan terjadi.

21
DAFTAR PUSTAKA

Alkvied, ovick. 2012. Tugas P3K di laut. https://www.scribd.com/doc/178324125/


Tugas-p3k-Di-Laut

http://sosbud.kompasiana.com/2012/07/09/ancaman-bahaya-di-balik-pasir-putih-dan-
air-yang-jernih-470060.html

rahrdini, fitria. 2007. https://www.scribd.com/doc/178324125/hewan-berbahya-di-


laut.
https://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2014/01/29/cara-alami-mengatasi-
sengatan-ubur-ubur/

http://sehatnesia.com/469/pertolongan-pertama-sengatan-binatang-laut

http://dunialaut.com/2008/11/01/sengatan-biota-laut.html
http://www.touristpolicebali.info/3/profile/161/pertolongan-pentama-saat-cedera-
dilaut/

22

Anda mungkin juga menyukai