A. Konsep Penyakit
1. Definisi
adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem sistem
pengindraan di mana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh atau
rasa sepi, marah, rasa takut ditinggalkan oleh orang yang dicintai, tidak
(Kusnadi, 2014).
8
9
Jenis-jenis Halusinasi:
suara bising yang tidak mempunyai arti, tetapi lebih sering terdengar
Halusinasi ini biasanya dapat berupa mencium sesuatu bau tertentu dan
Merasa diraba, disentuh, ditiup atau seperti ada ulat yang bergerak
skizofrenia.
g. Halusinasi Kinestetik
h. Halusinasi Viseral
Maladaptif
Pikiran Logis
Distorsi pikiran Gangguan
Persepsi akurat
Ilusi pikir/delusi
Emosi konsisten
Reaksi emosi Halusinasi
dengan pengalaman berlebihan atau Perilaku
Perilaku sesuai kurang disorganisasi
Hubungan sosial Perilaku aneh dan Isolasi sosial
tidak biasa
Menarik diri
(Gambar 1. Rentang Respon Neurobiologis (Stuart dan Sundeen, 1998)
a. Respon adaptif
12
budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam batas
pengalaman ahli.
4) Perilaku sosial adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam batas
kewajaran.
5) Hubungan sosial adalah proses suatu interaksi dengan orang lain dan
lingkungan.
b. Respon psikososial
gangguan.
panca indera.
4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas
kewajaran.
13
orang lain.
c. Respon maladaptif
kenyataan sosial.
hati.
dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu
2. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
14
adalah:
1) Faktor Perkembangan
mandiri sejak kecil, mudah frustrasi, hilang percaya diri dan lebih
2) Faktor Sosiokultural
lingkungannya.
3) Faktor Biologis
neurtotransmitter otak.
4) Faktor Psikologis
b. Faktor Presipitasi
a) Dimensi Fisik
yang lama.
b) Dimensi emosional
16
c) Dimensi Intelektual
klien.
d) Dimensi sosial
interaksi sosial, contoh diri dan harga diri yang tidak didapatkan
e) Dimensi spiritual
bangun sangat siang. Saat terbangun merasa hampa dan tidak jelas
3. Patofisiologi
harga diri (self esteem) dan keutuhan keluarga dapat merupakan penyebab
efektif lagi. Hal ini mengakibatkan lebih sukar lagi membedakan mana
18
rangsangan yang berasal dari pikirannya sendiri dan mana yang dari
lingkungannya.
2) Stage II : Comforting
halusinasinya.
berat.
a. Halusinasi pendengaran/suara/akustik
b. Halusinasi penglihatan/visual
c. Halusinasi penghidu/penciuman
d. Halusinasi pengecap
e. Halusinasi perabaan/sentuhan/taktil
f. Halusinasi kinestetik
pembentukan urine.
5. Pemeriksaan Penunjang
gambaran yang lebih kecil dari lobus frontal rata-rata atrofi lobus
23
temporal superior.
6. Komplikasi
berada pada fase 4. Klien sudah dikuasai oleh halusinasi, klien panik.
Perilaku yang muncul: resiko tinggi menciderai, agitasi atau kataton, tidak
1. Pengkajian
pengkajian meliputi:
a. Identitas klien
c. Faktor predisposisi
1) Faktor Biologis
2) Faktor Perkembangan
3) Faktor Sosiokultural
4) Faktor Biokimia
Dopamin.
5) Faktor Psikologis
memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam
nyata.
6) Faktor Genetik
d. Faktor Presipitasi
1) Biologis
2) Pemicu Gejala
f. Aspek psikososial
g. Status mental
i. Mekansime koping
k. Pengetahuan
l. Aspek medik.
a. Data objektif ialah data yang ditemukan secara nyata. Data ini
b. Data subjektif ialah data yang disampaikan secara lisan oleh klien dan
dan keluarga. Data yang langsung didapat oleh perawat disebut sebagai
data primer, dan data yang diambil dari hasil catatan tim kesehatan lain
Menurut Kusnadi (2014) data objektif dan subjektif yang perlu dikaji
yaitu:
1. Data Objektif
c. Pola komunikasi
d. Status nutrisi
f. Manifestasi klinis
2. Data subjektif
28
a. Status psikologis:
impulsif.
rawat jalan.
b. Status medis
bulan terakhir?
2) Tindakan kriminal.
f. Strategi koping
stressor.
2) Ketersediaan sumber.
g. Sistem pendukung
tempat tinggal.
30
Pohon Masalah
berikut:
b. Isolasi sosial.
31
verbal).
3. Intervensi keperawatan
a) Tujuan:
b) Kriteria Hasil:
SP 1
halusinasi klien.
SP 2
harian.
SP 3
harian.
SP 4
harian
perilaku pasien
seminggu.
mengatasi halusinasi
dengan pasien
yang positif
menggunakan obat:
a) Tujuan:
untuk pasien.
b) Kriteria Hasil
SP 1
merawat klien.
SP 2
dengan halusinasi.
halusinasi.
SP 3
c) Tindakan keperawatan:
merawat pasien
37
pasien.
b. Isolasi Sosial
a) Tujuan:
b) Kriteria Hasil :
SP 1
harian.
SP 2
harian.
SP 3
harian.
c) Tindakan keperawatan
pasien
terapi.
pasien.
lain.
dijalankan.
bertahap
hadapan perawat.
seterusnya.
a) Tujuan:
b) Kriteria Hasil
SP 1
42
merawat pasien.
SP 2
SP 3
c) Tindakan Keperawatan
adalah:
merawat pasien
43
lain:
ingkar janji.
dengan pasien.
sosial
a) Tujuan:
kekerasan.
pernah dilakukannya.
yang dilakukannya.
perilaku kekerasannya.
psikofarmaka.
b) Kriteria Hasil
kekerasan.
kekerasan.
SP 1
harian.
SP 2
harian.
SP 3
sosial/verbal.
harian.
SP 4
harian.
SP 5
minum obat.
harian.
c) Tindakan keperawatan:
bertemu pasien
secara intelektual.
47
kekerasan secara:
kasur.
atau verbal.
verbal.
48
spiritual.
minum obat.
delapan benar.
a) Tujuan:
b) Kriteria hasil
SP 1
merawat pasien.
SP 2
SP 3
c) Tindakan keperawatan:
merawat pasien.
tepat.
kekerasan.
4. Evaluasi
dialaminya.
yang dialaminya
halusinasi.
oleh pasien.
C. Kerangka Teori
52
Halusinasi Pendengaran
1. Definisi 1. Pengkajian
2. Etiologi Keperawatan
2. Diagnosa
3. Patofisiologi Keperawatan
4. Tanda dan Gejala 3. Intervensi
5. Pemeriksaan Keperawatan
4. Implementasi
Penunjang Keperawatan
6. Komplikasi 5. Evaluasi
Keperawatan
D. Pertanyaan Penelitian
Judul Penelitian:
Pertanyaan Penelitian:
2015.