Oleh
ABSTRAK
(xi + 42 Halaman + 4 Tabel + 11 Lampiran)
Hasil riset kesehatan dasar pada tahun 2007, 2010, 2013 dan 2018,
prevalensi Stunting di Indonesia adalah 36,8%, 35,6%, 37,2 dan 30,8%. Hal ini
menunjukan bahwa stunting masih menjadi masalah bagi Indonesia karena
berdasarkan WHO 2010 masalah kesehatan masyarakat dianggap berat bila
prevalensi pendek sebesar 30% - 39% dan dianggap serius bila prevalensi pendek
≥40%. Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi yang prevalensi stuntingnya
cukup tinggi yaitu di atas 30,8% berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2018.
Pemantauan status gizi tahun 2017 menggambarkan bahwa prevalensi stunting
yang cukup tinggi yaitu di Kabupaten Buol sebesar 41,3%. Tujuan penelitian adalah
diketahuinya Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting pada
Baduta Usia 6-23 Bulan di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang menggunakan desain
cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Seluruh baduta usia 6-23 bulan
yang menjadi sampel pengukuran pada kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG)
tahun 2017 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang jumlahnya 108 orang.
Hipotesis dianalisis menggunakan uji Chi-square.
Hasil penelitian menunjukan dari 38 orang yang mengalami stunting
terdapat 15 orang yang diberi ASI Eksklusif dan 23 orang yang tidak diberi ASI
Eksklusif.. Hasil uji hipotesis didapatkan nilai P = 0,529 (P>0,05) yang berarti tidak
ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian
stunting. Saran kepada pemerintah terkait agar lebih memperhatikan masalah
kesehatan yang ada di masyarakat khususnya masalah gizi, yaitu dalam memberi
program yang akan dapat meminimalisir kejadian stunting di Kabupaten Buol.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Tritunggal, sang pemilik kehidupan yang selalu
Tugas Akhir ini. Penulisan Laporan Tugas Akhir ini sebagai salah satu persyaratan
Kesehatan Palu. Penulis menyadari bahwa dengan bantuan dan dukungan dari
banyak pihak, Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
3. Ibu Hj. Irawati, SP., MPH dan Bapak Fahmi Hafid, S.Gz., M.Kes selaku
4. Ibu Nurjaya, S.Pd., M.Kes, ibu Bahja, S.Si., M.Si, dan Bapak Ansar, SKM.,
M.Kes, selaku penguji dalam penelitian Laporan Tugas Akhir ini yang telah
banyak memberikan kritik dan saran agar penulisan Laporan Tugas Akhir yang
5. Dosen Pembimbing akademik, Bapak Subur Djati P, SKM., MPH dan Ibu
Bahja, S.Si., M.Si, yang telah memberi dukungan kepada saya dalam proses
v
perkuliahan ini hingga penyelesaian tugas akhir ini, dan mengingatkan saya
untuk menjadi teladan bagi adik-adik di Jurusan Gizi Poltekkes Kemekes Palu.
6. Seluruh dosen dan staf Jurusan Giz Poltekkes Kemenkes Palu, terima kasih
banyak untuk kalian semua yang telah membimbing dan mengajarkan banyak
7. Keluarga tercinta (papa Sonny Soekirno, mama Kristina Kasim, koko Dikwy,
dan Khenlie), yang selalu memberikan dukungan dalam doa, kasih sayang,
banyak untuk semua yang telah kalian berikan, penulis sangat mencintai kalian
semua.
8. Mak Tite dan kong Henbo, yang selama kuliah telah menjadi orangtua kedua
penulis, yang memberi penulis tempat tinggal selama kuliah, yang selalu
memberikan nasehat, dukungan serta arahan buat penulis. Terima kasih untuk
9. Ku Chun, Ce Evi, ce Lizi, Indri Nassi, Angela, Vei, dan Istin yang telah banyak
untuk kalian.
10. Sahabat terkasih selama di Jurusan Gizi Ni Kadek Leni Puspayani, Leni
hingga saat ini, serta dijadikan tempat berkeluh kesah dalam hal apapun.
vi
11. Cristy Momongan dan Yayuk, senior Jurusan Gizi yang telah banyak
12. Oriana suge terima kasih telah hadir dalam hidup penulis menjadi sahabat
13. Yesmita dan Lindha terima kasih karena telah bersama penulis, menjadi
14. Teman-teman Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palu, yang selalu mendukung
15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang selalu
Akhir kata, penulis berharap kasih dan sukacita dari Allah selalu
memelihara dan mengalir dalam kehidupan semua orang. Penulis menyadari bahwa
Karya Tulis Ilmia ini masih jauh dari kata sempurna, namun penulis berharap Karya
(Peneliti)
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI............................................................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian........................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Tentang Stunting ................................................................................................ 5
B. Konsep Tentang ASI Eksklusif ..................................................................................... 10
C. Kerangka Pikir ............................................................................................................... 23
D. Kerangka Konsep .......................................................................................................... 24
E. Hipotesis Penelitian ....................................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................................................. 25
B. Waktu dan tempat penelitian ......................................................................................... 25
C. Popolasi dan Sampel ..................................................................................................... 25
D. Variabel Penelitian ........................................................................................................ 26
E. Definisi Operasional ...................................................................................................... 26
F. Tekhnik Pengumpulan Data .......................................................................................... 27
G. Pengolahan Data ............................................................................................................ 28
H. Analisis Data ................................................................................................................. 29
I. Penyajian Data ............................................................................................................... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.............................................................................................................. 30
B. Pembahasan ................................................................................................................... 34
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 38
B. Saran .............................................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 40
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Master Tabel
2. Analisis Data
3. Surat Izin Penelitian
4. Lembar Permintaan Data/Informasi
5. Tanda Bukti Penyebaran Informasi
6. Surat Pemberitahuan Izin Pengambilan Data
7. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan
8. Riwayat Hidup
9. Peta Wilayah Kabupaten Buol
10. Kuesioner Penelitian
11. Jadwal Kegiatan Penelitian
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah
melibatkan berbagai sektor terkait terutama ibu balita itu sendiri (Giri,
adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Panjang Badan menurut Umur
(PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) yang biasanya disebut
dengan istilah stunted (pendek) dan severely stunted (sangat pendek). Z-score
untuk kategori pendek adalah -3 standar deviasi (SD) sampai dengan <-2 SD
Prevalensi stunting secara nasional pada tahun 2007, 2010, 2013 dan
2018 berturut-turut adalah 36,8%, 35,6%, 37,2 dan 30,8%. Hal ini
1
2
berat bila prevalensi pendek sebesar 30% - 39% dan dianggap serius bila
merupakan salah satu provinsi yang prevalensi stuntingnya cukup tinggi yaitu
beberapa faktor resiko terjadinya stunting salah satunya adalah tidak ASI
ditemukan pada anak yang memiliki asupan gizi yang kurang baik dari
Eksklusif dengan kejadian stunting pada anak 6-24 bulan (Lestari, Margawati
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
datang.
kepada ibu dan calon ibu mengenai apa itu ASI Eksklusif, pentingnya
terjadi. Penelitian ini juga diharapkan mampu memotivasi ibu dan calon
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Stunting
2018) adalah suatu kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada
saat periode kritis dari proses tumbuh dan kembang mulai janin.
stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Panjang Badan
menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) yang
deviasi (SD) sampai dengan <-2 SD dan sangat pendek adalah <-3 SD
(Rahmadi, 2016).
masa awal setelah bayi lahir. Akan tetapi, kondisi stunting baru nampak
5
6
disebabkan oleh beberapa factor, salah satunya adalah factor gizi ibu
Kemiskinan, 2017) Faktor gizi buruk yang dialami pada saat ibu hamil
dan balita juga faktor multi dimensi lainnya dapat menjadi penyebab
yaitu :
anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif dan 2 dari
(MP-ASI).
7
berkualitas.
bergizi.
makanan tersebut.
rumah tangga yang masih buang air besar (BAB) diruang terbuka
i. Ekonomi keluarga
j. Asupan energy dan protein yang tidak mencukupi pada ibu hamil
3. Dampak stunting
gizi sensitif dan intervensi gizi spesifik. Intervensi gizi sensitif yaitu
kehidupan (HPK). Intervensi ini dimulai dari tahap kehamilan ibu bayi
9
intervensi pada ibu menyusui dan anak usia 0-6 bulan yaitu dengan
makanan pendamping ASI pada anak yang sudah berusia 6 bulan dan
terus melanjutkan pemberian ASI sampai umur 2 tahun atau lebih serta
yang terakhir adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang harus
larutan protein, laktosa, dan garam organic yang disekresi oleh kedua
dan lainnya, pemberian ASI juga memberi kesempatan bagi ibu untuk
memberikan ASI kepada bayi sejak lahir hingga usia enam bulan tanpa
makanan ideal untuk bayi, yang berarti bahwa makanan lain tidak
ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air
2) Mengandung antibodi
2012).
(Widyatun, 2012).
2013).
(Widyatun, 2012).
2012)
2013).
12) ASI Selalu siap tersediah dan dalam suhu yang sesuai (Wiji,
2013).
14
1) Aspek kontrasepsi
2013).
16
4) Aspek psikologis
untuk bayi, tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga
(Widyatun, 2012).
(Wiji, 2013).
1) Aspek Ekonomi
2012).
2) Aspek Psikologi
3. Komposisi ASI
ada pada susu formula ataupun makanan padat lainnya. Karena pada
a. Karbohidrat
pertumbuhan otak yang cepat terjadi pada masa bayi (Wiji, 2013).
b. Protein
merupakan protein utama dalam susu sapi. Ketika susu sapi atau
c. Lemak
d. Vitamin
1) Vitamin A
2) Vitamin D
3) Vitamin E
4) Vitamin K
e. Mineral
dalam susu sapi. Mineral utama yang terdapat dalam susu sapi.
Mineral utama dalam susu sapi adalah kalsium yang berguna bagi
f. Air
g. Karnitin
kebutuhan yang ada pada bayi sesuai dengan yang bayi butuhkan
(Wiji, 2013).
23
C. Kerangka Pikir
Masalah saat ini & Konsekuensi jangka pendek Konsekuensi jangka panjang
Faktor rumah tangga & keluarga Pemberian makanan pelengkap yang tidak memadai Menyusui Infeksi
Faktor ibu Lingkungan rumah Makanan berkualitas Praktek yang tidak Keamanan pangan dan Latihan yang tidak Infeksi klinis dan
• Gizi buruk selama pra- • Stimulasi dan aktivitas buruk memadai air memadai subklinis
konsepsi, kehamilan, dan anak yang tidak memadai • Kualitas mikronutrien • Pemberian makanan • Makanan dan air yang • Inisiasi tertunda • Infeksi enterik:
laktasi • Praktik perawatan yang yang jarang terkontaminasi • Menyusui tidak Penyakit diare,
• Perawakan ibu pendek buruk buruk • Pemberian makanan • Praktik kebersihan eksklusif enteropati lingkungan,
• Infeksi • Sanitasi dan pasokan air • Keanekaragaman yang tidak mencukupi yang buruk • Berhentinya cacing
• Kehamilan remaja yang tidak memadai makanan dan asupan selama dan setelah sakit • Penyimpanan dan menyusui sejak dini • Infeksi pernapasan
•Kesehatan mental • Kerawanan pangan makanan hewani yang • Konsistensi makanan persiapan makanan yang • Malaria
• Kelahiran prematur • Alokasi makanan yang rendah yang tipis tidak aman • Berkurang sesuai
• Jarak kelahiran pendek tidak tepat dalam rumah • Pakan yang tidak cukup karena infeksi
• Hypertension • Konten an-nutrisi
tangga makan • Inflamasi
• Pendidikan pengasuh • Kandungan energi • Pemberian makanan
yang rendah yang rendah dari makanan yang tidak responsif
pendamping
D. Kerangka Konsep
MP-ASI
ASI Eksklusif
Infeksi
Keterangan :
E. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sama.
1. Tempat
2. Waktu
1. Populasi
2. Sampel
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
1. ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada usia
enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan atau
d. Kriteria objektif :
0-6 bulan.
2. Stunting
pada indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan
d. Kriteria objektif :
umur (TB/U) ≥ -2 SD
G. Pengolahan Data
1. Editing
ini dari data sekunder yang diperoleh. Variable yang dimaksud adalah
2. Coding
Eksklusif
3. Entry
kode (angka atau huruf) dimasukan dalam program SPSS atau software
computer.
4. Cleaning
H. Analisis Data
1. Analisis univariat
2. Analisis bivariat
I. Penyajian data
A. Hasil Penelitian
dalam koordinat 0,35 – 1,20 lintang utara dan 120 – 122,09 bujur timur,
dengan letak paling tinggi adalah Kecamatan Tiloan yang terletak 27 meter
30
31
Momunu, Tiloan dan Bukal yang terletak jauh dari pantai (Bappeda &
Variabel n %
Umur
6-11 bulan 35 32,4
12-23 bulan 73 67,6
Jenis kelamin
Laki-laki 54 50
Perempuan 54 50
Sumber : Data sekunder, 2017
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar baduta 6-23
bulan yang menjadi sampel pada kegiatan pemantauan status gizi (PSG)
tahun 2017 berada pada rentang umur 12-23 bulan dan jumlah jenis
ASI Eksklusif N %
ASI Eksklusif 37 34,3
Tidak ASI Eksklusif 71 65,7
Total 108 100,0
Sumber : Data sekunder, 2017
Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 108 baduta 6-23 bulan
(PSG) tahun 2017 terdapat 71 (65,7%) baduta yang tidak ASI Eksklusif
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi stunting baduta 6-23 bulan yang menjadi
sampel pengukuran pada kegiatan Pemantauan Statis Gizi
(PSG) Tahun 2017 di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi
Tengah
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 108 baduta 6-23 bulan
(PSG) tahun 2017 terdapat 38 (35,2%) baduta yang stunting dan terdapat
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 37 baduta 6-23 bulan yang
2017 yang tidak ASI Eksklusif terdapat 23 orang (32,4%) yang mengalami
stunting. Dan dari 37 baduta 6-23 bulan yang menjadi sampel pengukuran
pada kegiatan pemantauan status gizi (PSG) tahun 2017 yang ASI
pada kegiatan pemantauan status gizi (PSG) tahun 2017 yang tidak ASI
berarti bahwa prevalensi stunting yang tinggi ada pada baduta yang tidak
ASI Eksklusif.
34
Correctionb) diperolah nilai p value 0,529 (>0,05) yang berarti tidak ada
kejadian stunting.
B. Pembahasan
2019 pada baduta usia 6-23 bulan yang menjadi sampel pada Kegiatan
Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 dengan jumlah sampel 108 orang.
Sebagian besar sampel dalam penelitian ini berada pada rentang usia 12-23
bulan dan 50% berjenis kelamin laki-laki juga 50% berjenis kelamin
perempuan.
Eksklusif dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-23 bulan. ASI
Eksklusif adalah 37 orang dan tidak ASI Eksklusif adalah 71 orang dari 108
sampel, sedangkan jumlah baduta yang tidak stunting adalah 70 orang dan
(Continuity Correctionb ) di peroleh nilai p value 0.529 (> 0,05) hal ini berarti
35
tidak ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI Eksklusif dengan
kejadian stunting.
data yang diperoleh menunjukan bahwa dari 108 baduta 6-23 bulan yang
Tahun 2017 di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah yang diberi ASI
Eksklusif dan yang tidak diberi ASI Eksklusif ada 38 orang (35,2%) yang
terdapat 15 orang yang diberi ASI Eksklusif dan 23 orang yang tidak diberi
ASI Eksklusif. hal ini menunjukan bahwa jumlah baduta stunting yang tinggi
dengan desain cross sectional, melaporkan hasil yang sama yaitu diperoleh
bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian
stunting. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sofian, 2016)
dengan desain cross sectional, yang melaporkan hasil bahwa tidak ada
tetapi dapat dilihat perbedaan jumlah baduta yang medapat ASI Eksklusif
36
lebih tinggi pada baduta yang tidak mengalami stunting dibanding dengan
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang
banyak faktor yang bisa menyebabkan stunting yang dalam penelitian ini
faktor-faktor tersebut tidak diteliti antara lain berat badan lahir, panjang
badan lahir dan usia kehamilan. Berdasrkan penelitian (Francisco, Ferrer, &
bahwa berat lahir, status pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tinggal di daerah
pedesaan, ukuran keluarga, jumlah anak di bawah lima tahun dalam rumah
tangga, memasak dengan arang, menghuni perumahan kayu atau jerami tanpa
perumahan tanpa lantai yang layak, keseluruhan durasi menyusui serta durasi
Malonda, 2013) Berat badan lahir anak balita dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu : < 2500 gram, 2500-3999 gram dan ≥ 4000 gram. Bayi dengan berat
lahir rendah adalah akibat dari ibu hamil penderita kekurangan energi kronis
(KEK). BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita,
panjang badan lahir dan usia kehamilan merupakan faktor yang berhubungan
memiliki risiko untuk mengalami stunting pada usia 6-12 bulan sebesar 2,4
kali lebih besar dibanding anak yang lahir dengan panjang badan lahir normal.
Namun, anak tersebut dapat mencapai tinggi badan yang normal pada usia 3-
4 tahun apabila asupan gizinya tercukupi. Bayi yang lahir dengan panjang
badan lahir pendek menunjukkan asupan gizi ibu yang kurang selama masa
Asupan gizi yang baik penting untuk menunjang pertumbuhan anak yang
lahir dengan panjang badan lahir pendek agar mendapatkan panjang badan
singkat. Bayi yang lahir cukup bulan apabila asupan gizinya kurang juga akan
mengalami growth faltering (gagal tumbuh). Hal ini akan bertambah berat
yang mengalami growth faltering jika diberikan dukungan asupan gizi yang
A. Kesimpulan
pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-23
B. Saran
Kabupaten Buol.
38
39
3. Bagi Peneliti
menyebabkan stunting.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M. & Wirjadmadi, B. 2013. Peran Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Kencana
Prenada Media Group. Jakarta
Ahmad. 2010. ASI Eksklusif, Anemia Dan Stunting Pada Anak Baduta (6-24 bulan)
Di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Gizi Poltekkes
Kemenkes Aceh.
Bappeda Kabupaten Buol. & Badan Pusat Statistik. 2017. Profil Kabupaten Buol.
Retrieved from http://buolkab.go.id/?s=profil+kabupaten+buol&submit=
Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes RI. 2017. Pemantauan Status Gizi. Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Francisco, J., Ferrer, L. and Serra, M. 2017. Factors Associated With Stunting
Among Children Aged 0 To 59 Month From The Central Region Of
Mozambique. Nutrients, pp.1-16. doi: 10.3390/nu9050491.
Hanim, D. dkk. 2017. Risiko Inisiasi Menyusui Dini dan Praktek Asi Eksklusif
terhadap Kejadian Stunting pada Anak 6-24 Bulan. Universitas Sebelas
maret. doi: 10.22435/pgm.v39i1.5965.9-14.
Lestari, W., Margawati, A. and Rahfiludin, M. Z. 2014. Faktor risiko stunting pada
anak umur 6-24 bulan di Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam
Provinsi Aceh. Jurnal gizi indonesia, 3(1), pp. 37–45.
Marimbi, H. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, Dan Imunisasi Dasar Pada
Balita. Nuha Medika. Yogyakarta
Meilyasari, F., & Isnawati, M. 2014. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita
Usia 12 Bulan di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten
Kendal. Journal of Nutrition College, 3, 16–25. Retrieved from
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. 2016. Situasi Balita Pendek. Info Datin.
Available at: https://doi.org/ISSN 2442-7659.
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) Di
Indonesia. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
Rahmadi, A. 2016. Hubungan berat badan dan panjang badan lahir dengan kejadian
stunting anak 12-59 bulan di Provinsi Lampung. Jurnal keperawatan,
XII(2), pp. 209–218.
Ramli dkk. 2009. Prevalence and risk factors for stunting and severe stunting
among under fives in north maluku province of Indonesia. BMC Pediatric.
Widyatun, D. 2012. Pengertian ASI Eksklusif dan Manfaat ASI. Jurnal Bidan Diah.
Wiji, R. N. 2013. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Nuha Medika. Yogyakarta
26
Lampiran 2
ANALISIS DATA
jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kelompok usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
asi eksklusif
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.02.
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
2. NIM : P07131016015
B. RIWAYAT PENDIDIKAN