Disusun Oleh :
DELVIA AURORA
NIM P05130219003
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayat-
nya serta kemudahan yang diberikannya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan ini di Politeknik Kesehatan Bengkulu. Dalam
menyelesaikan laporan ini penyusun telah mendapatkan masukan dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bunda Eliana,SKM., MPH sebagai Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bengkulu
2. Bapak Anang Wahyudi, S.Gz., MPH sebagai Ketua Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu dan selaku pembimbing
Akademik Praktek Belajar Lapangan Perencanaan Program Gizi di
Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu.
3. Bapak Tetes Wahyudi W. STT.,M Biomed sebagai Ketua Priode
Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Kemenkes Bengkulu
4. Bapak Suzanto Victory, SKM. M.H sebagai Kepala Puskesmas Padang
serai Kota Bengkulu
5. Ibu Rizky Dwi Handayani, SKM sebagai Pembimbing Lapangan di
Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini belum
sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi data maupun dalam
penyajian. Segala saran dan masukan sangat berarti demi perbaikan
laporan ini. Penulis berharap semoga laporan praktek belajar lapangan ini
bermanfaat bagi semua pihak serta dapat membawa perubahan positif
terutama bagi penulis dan pembaca. Atas perhatian dan masukannya
penulis mengucapkan terima kasih
Bengkulu, September 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. ..1
B. Tujuan ............................................................................................ 2
a) Umum .................................................................................. 2
b) Khusus ................................................................................. 2
C. Manfaat .......................................................................................... 2
D. Lokasi ............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3
A. Pengertian Hipertensi ..................................................................... 3
B. Klasifikasi Hipertensi .................................................................... 3
C. Gejalan dan Tanda Hipertensi ........................................................ 4
D. Tatalaksanaan Hipertensi ............................................................... 5
E. Macam-macam Pemeriksaan Hipertensi ........................................ 6
F. Bahan Makanan yang dianjurkan .................................................. 7
G. Langkah-langkah Konseling Gizi .................................................. 8
BAB III PELAKSANAAN PBL .................................................................... 10
A. Gambaran Umum Lokasi PBL ...................................................... 10
B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PBL .................................................. 11
C. Identitas Konselor ......................................................................... 11
D. Identitas Klien ............................................................................... 11
E. Data Pengkajian............................................................................. 12
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 18
A. Kesimpulan ................................................................................. 18
B. Saran ........................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Recall ...................................................................................... 3
Tabel 2.2 Klasifikasi hipertensi pada dewasa (ACC/AHA) ............................. 4
Tabel 2.3 Bahan makanan yang dianjurkan ..................................................... 7
Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Kelurahan Per Luas Wilayah ............................. 10
Tabel 3.2 Jumlah penduduk ............................................................................. 11
Tabel 3.3 Food History .................................................................................... 12
Tabel 3.4 Klinis ................................................................................................ 12
Tabel 3.5 Rencana konsultasi........................................................................... 14
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik sama
dengan atau diatas 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolic sama
dengan atau sama dengan 90 mmHg (Penunutun diet dan asuhan gizi,
2019). Menurut (Adrian & Tommy, 2019) Hipertensi didefinisikan sebagai
kondisi tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg atau diastolik ≥ 80 mmHg.
Sekitar 80 – 95% merupakan hipertensi esensial yang berarti tidak ada
penyebab spesifik. Kondisi ini umumnya jarang menimbulkan gejala dan
sering tidak disadari, sehingga dapat menimbulkan morbiditas lain seperti
gagal jantung kongestif, hipertrofi ventrikel kiri, stroke, gagal ginjal
stadium akhir, atau bahkan kematian.
Pada umumnya, penderita hipertensi esensial tidak memiliki
keluhan. Keluhan yang dapat muncul antara lain: nyeri kepala, gelisah,
palpitasi, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada, mudah lelah,
dan impotensi. Nyeri kepala umumnya pada hipertensi berat, dengan ciri
khas nyeri regio oksipital terutama pada pagi hari. Anamnesis factor risiko
penyakit jantung, penyebab sekunder hipertensi, komplikasi
kardiovaskuler, dan gaya hidup pasien. Untuk hipertensi yang dialami oleh
Ny.S yaitu termasuk hipertesni esensial, karena disebabkan oleh
peningkatan tekanan darah yang berasosiasi dengan peningkatan berat
badan, faktor gaya hidup (perubahan pekerjaan menyebabkan penderita
bepergian dan makan di luar rumah), penurunan frekuensi atau intensitas
aktivitas fisik, atau usia tua pada pasien dengan riwayat keluarga dengan
hipertensi.
Seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada
pemeriksaan yang berulang. Tekanan darah sistolik merupakan
pengukuran utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi.
Pengobatan farmakologi yaitu dengan meminum obat-obatan
1
antihipertensi dan pengobatan nonfarmakologi yaitu dengan menerapkan
pola hidup sehat yaitu berupa penurunan berat badan, olah raga, berhenti
merokok, modifikasi diet seperti mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran,
mengurangi asupan garam, dan mengurangi konsumsi alkohol. (Irena Tela,
2017).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan tentang konseling penyakit Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
3. Mampu merencanakan dan melakukan berbagai strategi komunikasi dalam
konseling gizi.
4. Mampu merencanakan dan melakukan konseling gizi serta
pendokumentasian kegiatan.
5. Mampu mengembangkan metode dan media konseling gizi pada penyakit
Hipertensi
6. Mampu melakukan monitoring evaluasi konseling gizi masalah penyakit
Hipertensi
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Dapat membantu dan menambah pengetahuan tentang konseling
gizi mengenai penyakit Hipertensi dan bisa membantu pasien yang
mempuunyai penyakit Hipertensi
2. Bagi Pihak Keluarga
Dapat memberikan konseling gizi mengenai penyakit Hipertensi
D. Lokasi
Puskesmas Pasang Serai.
2
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Definisi Hipertensi
B. Klasifikasi
3
Klasifikasi hipertensi stadium 1 diubah dari sebelumnya karena
data risiko penyakit jantung dengan sistole/diastole, modifikasi
gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah, dan studi acak
terkontrol mengenai pengobatan antihipertensi. Risiko penyakit
jantung meningkat progresif pada tekanan darah 130-139/85-89
mmHg dibandingkan dengan < 120/80 mmHg.
5
E. Macam-macam pemeriksaan
a. Pemeriksaan Fisik
Penderita dapat terlihat sakit ringan hingga berat jika terjadi
komplikasi. Tekanan darah meningkat. Pemeriksaan lain seperti status
neurologis dan pemeriksaan fisik jantung.
b. Pemeriksaan Laboratorium
Antara lain hemoglobin dan/atau hematokrit, gula darah puasa,
HbA1c, profil lipid: kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida, kadar
natrium, kalium, dan kalsium, asam urat, thyroid stimulating hormone
(TSH), kreatinin, dan eGFR. Urinalisis mencakup pemeriksaan
mikroskopis, protein urin dipstick atau rasio albumin : kreatinin, dan
EKG 12 lead.
c. Pengukuran tekanan
Darah Diagnosis hipertensi dan tatalaksana yang tepat membutuhkan
metode pengukuran tekanan darah yang akurat. Pengukuran tekanan
darah menggunakan merkuri telah ditinggalkan terutama karena
masalah toksisitas merkuri, digantikan dengan alat oscillometer, yang
menggunakan sensor untuk mendeteksi pulsasi saat inflasi dan deflasi
cuff. Pada tahap persiapan, pasien harus santai, duduk di kursi selama
> 5 menit.
Pasien juga harus menghindari kafein, olahraga, dan merokok
paling tidak 30 menit sebelum pengukuran. Pasien harus
mengosongkan kandung kemih. Pasien ataupun pemeriksa tidak boleh
berbicara saat persiapan dan pengukuran. Pengukuran saat pasien
berbaring atau duduk pada meja pemeriksaan tidak memenuhi kriteria.
Pengukuran tekanan darah harus dengan alat yang telah dikalibrasi
periodik. Lengan pasien diletakkan pada meja, posisi cuff pada lengan
pasien setinggi atrium kanan (pertengahan sternum). Ukuran cuff harus
sesuai. Pada pengukuran pertama, tekanan darah diukur di kedua
lengan, pengukuran berikutnya menggunakan lengan dengan tekanan
6
darah tertinggi. Pengukuran diulang dengan jeda 1-2 menit. Palpasi
dilakukan pada radialis untuk menentukan sistolik saat pulsasi hilang,
kemudian cuff dikembangkan lagi sebanyak 20-30 mmHg. Penurunan
cuff dilakukan dengan kecepatan 2 mmHg per detik, sambil
mendengarkan bunyi Korotkoff.
F. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
7
makanan siap saji, cake, goring-
gorengan.
Dianjurkan megkonsumsi cukup -
Sayuran
banyak sayuran dan buah.
dan buah
Sumber natrium antara lain adalah
Mineral
garam dapur, vetsin, soda dan
bahan pengawet, seperti natrium
benzoate dan natrium nitrit.
Hindari bahan makanan yang
mengandung bahan tersebut
antara lain : ikan sain, telur asin,
dan makanan yang diawetkan
8
6. Dari keluhan dan assesment yang telah didapat tentukan diagnosis
gizi yang tepat.
7. Lakukan intervensi gizi sesuai dengan informasi yang teah digali,
tentukan nama diet, prinsip diet, tujuan diet, bentuk makanan, rute
pemberian, syarat diet, perhitungan kebutuhan zat gizi (energi,
protein, lemak, karbohidrat) dalam sehari.
8. Berikan contoh makanan yang harus dikonsumsi dan yang harus
dihindari pasien dengan alat bantu seperti food model dan buku foto
makanan dan juga untuk memudahkan pasien mengetahui seberapa
banyak makanan yang harus dikonsumsi.
9. Sebelum proses konseling gizi diakhiri, lakukan evaluasi yaitu
dengan menanyakan kembali apakah pasien sudah mengerti dan
paham dengan penjelasan konselor terhadap diet yang diberikan,
berikan waktu untuk pasien untuk mengulangi kembali apa saja
materi yang telah diberikan.
10. Tanyakan kapan pasien bisa untuk melakukan monitoring untuk
melihat sejauh mana keberhasilan diet yang telah diberikan.
9
BAB III
PELAKSANAAN PBL
A. Gambaran Umum Lokasi PBL
1. Sejarah Berdirinya Puskesmas Padang Serai
UPTD Puskesmas Padang Serai merupakan puskesmas induk yang
berada di wilayah kecamatan kampung melayu kota Bengkulu yang terdiri
dari 3 (tiga) kelurahan binaan yaitu kelurahan padang serai, kelurahan
sumber jaya dan kelurahan teluk sepang. Luas wilayah UPTD Puskesmas
Padang Serai + 8.625 km', yang terdiri dari tiga puskesmas pembantu yaitu
puskesmas pembantu Padang Serai, Puskesmas pembantu Bangkahan dan
Puskesmas Pembantu Teluk Sepang. Adapun batas-batas wilayah
puskesmas padang serai adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan kelurahan kandang
b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kabupaten Seluma
c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan kelurahan Betungan
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan samudera Indonesia
2. Topografi
Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Padang serai adalah
dataran tinggi.
10
3. Kependudukan
Penduduk di wilayah Puskesmas Padang serai pada tahun 2020
mencapai 19.338 jiwa Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak
9.259, perempuan sehanyak 10.079. Penduduk kelurahan Padang serai
buka 6.802 jiwa, kelurahan Sumber jaya buka 9.240 jiwa dan kelurahan
Teluk sepang berjumiah 3.296 jiwa.
C. IDENTITAS KONSELOR
Nama Konselor : Delvia Aurora
Hari, Tanggal Konseling : Senin, 02 September 2022
D. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny, Rusna
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
11
E. DATA PENGKAJIAN
A. Assasment Gizi
Tabel 3.3 Food history
Menu Energi Protein Lemak karbohidrat
Nasi 130x3 2,4x3 0,2x3 28,6x3
Hewani 138,5x3 11,4x3 10,4x3 0x3
Sayur 6,0x3 0,8x3 0,1x3 0,9x3
Total 823,5 42,6 32,1 88,5
Makan 2-3x sehari nasi,sayur dan lauk pauk
B. Antrometeri
BB : 50 kg
Tb : 153 cm
IMT : 21,36 (Normal)
C. Biokimia
-
D. Clinis dan Fisik
Table 3.4 Klinis
Fisik
Sering mengalami nyeri pada bagian punggung
E.Riwayat Klien
a.Riwayat Personal
Ny. Rusna usia 60 Tahun
b. Riwayat Medis
Diagnosa hipertensi
c. Riwayat Sosial
12
Islam, pekerjaan ibu rumah tangga
F. Diagnosa
- NI.5.5 Zat gizi berkaitan dengan hipertensi ditandai dengan data klinis
TD 140/100 mmHg (tinggi)
G. Intervensi Gizi
a. Nama Diet : DASH diet
b. Prinsip Diet : Rendah Lemak , Rendah Natrium
c. Tujuan Diet : Meningkatkan Intake Makanan, Memberikan
Makanan Secukupnya Untuk Memenuhi Kebutuhan
d. Bentuk Makanan : Oral
e. Syarat Diet
Energi yang diberikan sebanyak 1.552,59 kkal
Protein yang diberikan sebanyak 58,22 gr/hari
Lemak yang diberikan sebanyak 34,50 gr/hari
Kh yang diberikan sebanyak 252,29 gr/hari
Vitamin dari mineral sesuai kebutuhan energi total
Serat
f. Bentuk Makanan : Makanan biasa
g. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi (Energi Basal)
BMR = (10xBB) + (6,25xTB) – (5xU)-161
= (10x50) + (6,25x153) – (5x60)-161
= 500+956,25-300-161
= 995,25 Kkal
TEE = BMR X FA X FS
= 995,25x 1,2 x 1,3
= 1.552,59 Kkal
13
h. Kebutuhan zat gizi makro
Protein : 15% x TEE : = 58,22 gr
14
untuk penderita 3. Memberikan contoh
hipertensi menu gizi seimbang
yang baik untuk
penderita Hipertensi
A. INTERVENSI/SOLUSI
Memberikan DASH diet, Memberikan makanan secara bertahap.
15
BAB V
PEMBAHASAN
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1) Rencana intervensi yang akan diberikan kepada Ny.R bertujuan untuk
Memberikan asupan makanan yang mengandung rendah natrium guna
membantu menormalkan tekanan darah dan Memberikan edukasi gizi
tentang hipertensi.
2) Diet yang diberikan berupa diet DASH diet, dengan prinsip rendah
natrium dan rendah lemak.
B. Saran
1) Memonitor pengetahuan klien sesudah diberi edukasi gizi tentang
hipertensi.
2) Memotivasi pasien untuk membatasi makanan yang dianjurkan, tidak
dianjurkan dan dibatasi dan mengikuti anjuran diet yang diberikan oleh
ahli gizi.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Lampiran Media Konseling Gizi
Leaflet
Food Model
20
Lampiran SAP Konseling Gizi
SATUAN ACARA KONSELING GIZI
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti konseling diharapkan klien dapat memahami
pentingnya penyakit Hipertensi , dan dapat mengerti cara pencegahan
dan tindakan untuk menanganinya. Serta dapat mengolah dan memilih
bahan makanan yang baik.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan sebanyak 1 x diharapkan klien
mampu :
a. Klien memahami bahaya penyakit Hipertensi
b. Klien memahami gejala penyakit Hipertensi
c. Klien memahami hal yang perlu diperhatikan untuk penyakit
Hipertensi
d. Klien memahami pencegahan penyakit Hipertensi
21
e. Klien memahami pola makan dan bahan makanan yang
dianjurkan
B. Pelaksanaan Kegiatan
1.Materi (terlampir)
2.Metode : wawancara
3.Media : leaflet dan food model
C. Kegiatan Konseling
Proses Kegiatan Sasaran Media Waktu
Pendahul a. Memberikan salam dan a. Memperhatikan 5 menit
uan perkenalan dan menjawab
b. Menyampaikan tujuan salam
konseling dan b. Memperhatikan
menjelaskan materi serta merespon
secara umum pada klien
Proses Menjelaskan tentang Memperhatikan Leaflet 10
a. Pengertian Hipertensi menit
b. Tanda dan gejala
Hipertensi
c. Pencegahan Hipertensi
d. Dampak dan faktor
resiko Hipertensi
Penutup a. Memberikan Memperhatikan 5 menit
kesimpulan dan dan menjawab
pertanyaan tentang
penyakit Hipertensi
kepada klien
b. Menutup konseling
dengan memberi salam
dan terimakasih.
22
Rencana Konsultasi untuk meningkatkan Pengatahuan kepada pasien
6. Memberikan
contoh menu
gizi seimbang
yang baik
untuk
penderita
Hipertensi
D. Rencana Evaluasi
Menayakan kepada klien rencana apa yang akan dilakukan untuk
mencegah/mengobati penyakit Hipertensi yang banyak terjadi pada usia
pra lansia hingga lansia.
23
MATERI
A. Pengertian
24
Pengobatan farmakologi yaitu dengan meminum obat-obatan
antihipertensi dan pengobatan nonfarmakologi yaitu dengan menerapkan
pola hidup sehat yaitu berupa penurunan berat badan, olah raga, berhenti
merokok, modifikasi diet seperti mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran,
mengurangi asupan garam, dan mengurangi konsumsi alkohol. (Irena Tela,
2017).
B. Tanda dan Gejala
Pada umumnya, penderita hipertensi esensial tidak memiliki
keluhan. Keluhan yang dapat muncul antara lain: nyeri kepala, gelisah,
palpitasi, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada, mudah lelah,
dan impotensi. Nyeri kepala umumnya pada hipertensi berat, dengan ciri
khas nyeri regio oksipital terutama pada pagi hari. Anamnesis factor risiko
penyakit jantung, penyebab sekunder hipertensi, komplikasi
kardiovaskuler, dan gaya hidup pasien. Adapun perbedaan Hipertensi
Esensial dan sekunder, diantaranya :
a. Hipertensi Esensial
Peningkatan tekanan darah yang berasosiasi dengan peningkatan
berat badan, faktor gaya hidup (perubahan pekerjaan menyebabkan
penderita bepergian dan makan di luar rumah), penurunan frekuensi atau
intensitas aktivitas fisik, atau usia tua pada pasien dengan riwayat keluarga
dengan hipertensi.
b. Hipertensi sekunder
Tekanan darah, mendengkur, prostatisme, kram otot, kelemahan,
penurunan berat badan, palpitasi, intoleransi panas, edema, gangguan
berkemih, riwayat perbaikan koarktasio, obesitas sentral, wajah membulat,
mudah memar, penggunaan obat-obatan atau zat terlarang, dan tidak
adanya riwayat hipertensi pada keluarga.
C. Pencegahan
1. Lakukan banyak aktivitas fisik
25
Olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Perbanyak
konsumsi makanan berserat
2. Makanan berserat dapat mengurangi makanan yang mengandung
natrium
3. Turunkan berat badan
4. Berhenti merokok
D. Cara Pengendalian
Untuk mengontrol diperlukan keseimbangan antara 3 hal penting
berikut ini, yaitu :
1. Diet
2. Olahraga
3. Obat hipertensi (pengendali tekanan darah)
26
Lampiran Dokumentasi Konseling Gizi
27
Lampiran Berita Acara
Mengetahui,
28