PO 530324119093
TAHUN 2022
PENGESAHAN
Oleh
PO 530324119093
Mengetahui
Ketua Program Studi Gizi
Agustina Setia,SST.,M.Kes
NIP : 196408011989032002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan hikmat, rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proses praktek management asuhan gizi rumah sakit (MAGK) dan menyelesaikan
laporan study kasus rotasi klinik sehubungan dengan selesainya laporan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Agustiana Setia, SST, M. Kes Selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Kupang.
2. Ibu Meirina Sulastri Laloka, SST.,M.Kes, Selaku Dosen Pembimbing.
3. Kepala RS Bhayangkara yang sudah memberi izin untuk melakukan praktek di
wilayah kerja RS Bhayangkara.
4. Nutrisionis RS Bhayangkara yang sudah membimbing dan membantu saya baik moral
maupun materi.
5. Teman-teman serta pihak yang lain telah membantu dalam penulisan laporan Studi
Kasus Rotasi Klinik.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini masih
jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan
kritik dan saran yang mmbangun dari para pembaca dan rekan-rekan mahasiswa.
Dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini, penulis banyak mendapatkan
masukan, bantuan, partisipasi, spirit dan doa dari semua pihak .
Halaman
Halaman Judul..............................................................................................................I
Kata Pengantar...........................................................................................................Iii
Daftar Isi.....................................................................................................................Iv
Daftar Tabel...............................................................................................................VI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................3
a. Tujuan umum.........................................................................................................3
b. Tujuan khusus........................................................................................................3
1. Definisi Penyakit...................................................................................................4
2. Etiologi ...................................................................................................................
3. Patofisiologi.............................................................................................................
4. Asuhan Gizi/ Diet..................................................................................................6
BAB VI PENUTUP.......................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................21
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Menurut
Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg. Hipertensi
merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada
penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti
biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent killer (Kemenkes, 2018)
C. Tujuan Khusus
a) Melakukan assesment gizi meliputi pengkajian pada data antropometri,biokimia,
fisik klinis,dan riwayat gizi pada pasien.
b) Menegakan diagnosis pada pasien
c) Memberikan implementasi intervensi gizi yang tepat berdasarkan data-data yang
diagnosis pada pasien
d) Melakukan monitoring evaluasi gizi terhadap intervensi gizi yang diberikan kepada
pasien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Defenisi
Hipertensi merupakan keadaan peningkatan tekanan darah sistolik lebih besar dari
140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Tekanan sistolik berkaitan
dengan tingginya tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung).
Tekanan diastolik berkaitan dengan tekanan dalam arteri bila jantung berada dalam
keadaan relaksasi. Diagnosis hipertensi tidak boleh ditegakan berdasarkan sekali
pengukuran, kecuali bila tekanan darah diastolik (TDD) ≥ 120 mmHg dan atau
tekanan darah sistolik (TDS) ≥ 210 mmHg. Pengukuran pertama harus ikonfirmasi
pada sedikitnya dua kunjungan lagi dalam waktu satu sampai beberapa minggu
(tergantung dari tingginya tekanan darah tersebut). Diagnosis hipertensi ditegakan bila
dari pengukuran berulang-ulang tersebut diperoleh nilai rata- rata TDD ≥ 90 mmHg
dan atau TDS ≥ 140 mmHg (Ganiswara, 1995 )
2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibedakan menjadi 2 yaitu hipertensi primer dan
hipertensi sekunder.
a. Hipertensi Primer
Hipertensi primer merupakan hipertensi yang tidak atau belum diketahui
penyebabnya secara pasti. Penyebab hipertensi primer atau esensial adalah
multifaktor, terdiri dari faktor genetik dan lingkungan. Faktor keturunan
bersifat poligenik dan terlihat dari adanya riwayat penyakit kardiovaskuler
dalam keluarga. Faktor predisposisi genetik ini dapat berupa sensitifitas
terhadap natrium, kepekaan terhadap stress, peningkatan reaktivitas vaskuler
(terhadap vasokonstriksi) dan resistensi insulin (Setiawati dan Bustami,
1995:315-342).
b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang disebabkan atau sebagai
akibat dari adanya penyakit lain (terdapat sekitar 5% - 10% kasus)
penyebabnya antara lain hipertensi akibat penyakit ginjal (hipertensi renal),
hipertensi endokrin, kelainan saraf pusat, obat-obat dan lain-lain.
3. Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya hipertensi pada usia lanjut sedikit berbeda dengan hipertensi
yang terjadi pada dewasa muda. Faktor yang berperan pada hipertensi adalah :
a. Penurunan kadar renin karena menurunya jumlah nefron akibat proses menua.
b. Peningkatan sensitivitas terhadap asupan natrium.
c. Penurunan elastisitas pembuluh darah perifer akibat proses menua akan
meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer yang pada akhirnya akan
mengakibatkan hipertensi.
d. Sistolik saja ISH = Isolated Systolic Hypertension
4. Asuhan Gizi
a) `Tujuan Diet
1. Mempertahankan status gizi
2. Mengontrol tekanan darah dalam batas normal
3. Mengurangi asupan natrium
4. Meningkatkan intake calsium, kalium dan magnesium
5. Meningkatkan aktifitas fisik
b) Syarat Diet
1. Energi rendah, ditunjukan untuk menurunkan berat badan.
2. Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 gr/kg bb/hari atau 15-20 % dari
kebutuhan energi total
3. Lemak sedang, yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65 % dari kebutuhan energi total.
5. Gunakan lebih banyak kerbohidrat konmpeks untuk memberikan rasa kenyang
dan mencegah konstipasi.
6. Vitamin dan mineral cukup, sesuai dengan kebutuhan
7. Dianjurkan 3 kali makan utama dan 2-3 kali makanan selingan
8. Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari
BAB III
STUDI KASUS
Pasien Tn. T.Mmasuk Rumah Sakit pada tanggal 2 April 2022. Sebelum masuk
Rumah Sakit Tn. T.Mnafsu makannya mulai berkurang karena pasien selalu
mengalami mual,munta. Tn. T.Mnyeri dada,nyeri pinggang,mual,munta,keringat
dingin. Pasien di diagnosa mengalami Hipertensi.
C. ASSESMENT/PENGKAJIAN
1. Data Hasil Antopometri
BB aktual = 84 Kg
TB = 158 cm atau 1.58 m.
bb
IMT =
TB ( m ) 2
84
=
1.58 x 1.58
= 33,6 kg/m 2.
Berdasarkan perhitungan diatas, menunjukkan hasil pengukuran antropometri pasien.
Pada awal pengamatan dilakukan pengukuran antropometrti pasien yaitu dengan
menggunakan berat badan dan tinggi badan untuk mendapatkan indeks masa tubuh
(IMT). Pengukuran berat badan pasien menggunakan timbangan digital dan
pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan meteran microtoys. Hasil
perhitungan Indeks Massa Tubuh pasien yaitu 33,6 kg/m 2.
yang dikategorikan status
gizi Lebih (Kementerian Kesehatan RI, 2019).
2. Biokimia.
3. Fisik-klinis
Tabel 2 menunjukkan hasil pemeriksaan fisik klinis pasien pada awal pengamatan.
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan Nyeri dada,nyeri kaki,mual,muntah,dan
keringat dingi. Berdasarkan hasil observasi keadaan umum pasien lemas dan
pucat.Hasil pemeriksaan klinis pasien menunjukkan tekanan darah dalam kategori
tinggi sedangkan suhu, nadi, RRkategori normal.
4. Hasil Recall 3x24 jam.
Energi Protein KH
Implementasi
(kkal) (gr) Lemak (gr) (gr)
Asupan 2523.25 98.32 32.25 465.75
04/04/2022 Kebutuhan 1.963,01 73.61 43,6 318,9
% Asupan 128.53 133.56 82.27 146
Tingkat Deficit tingkat
Asupan kelebihan kelebihan sedang kelebihan
Asupan 1.932,8 82,4 45,7 297,7
Kebutuhan 1.963,01 73.61 43,6 318,9
05/04/2022 % Asupan 98 112 104 93
Tingkat
Asupan Normal Normal Normal Normal
Asupan 1.865,6 75,9 40,8 304,5
Kebutuhan 1.963,01 73.61 43,6 318,9
06/04/2022 % Asupan 95 103 94 95
Tingkat
Asupan Normal Normal Normal Normal
2) Domain clinik
NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium Terkait Zat Gizi Khusus. Berkaitan dengan
adanya hipertensi ditandai dengan hasil pemeriksaan tekanan darah pasien
180/80mmHg (tinggi)
NC 3.4 kelebihan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan kurangnya
informasi terhadap makanan dan gizi ditandai dengan hasil IMT 33,6 kg/m 2 yang
dikategorikan status gizi lebih (obesitas)
3) Behavior
NB 1.1 Pengetahuan Yang Kurang Terkait Dengan Makanan Dan Gizi. Berkaitan
dengan belum pernah mendapatkan edukasi gizi ditandai dengan kebiasaan makan
yang kurang baik yaitu sering mengkonsumsi makanan yang tinggi natriun serta
porsi makan yang lebih dari kebutuhan.
E. INTERVENSI
Terapi Diit
a) Jenis diet : Diet Rendah Garam I.
b) Bentuk makanan : Biasa atau lunak.
c) Frekuensi makanan : 3 x makan utama dan 2 x snack.
d) Cara pemeberian : Oral
e) Tujuan diet :
1. Mempertahankan status gizi
2. Mengontrol tekanan darah dalam batas normal
3. Mengurangi asupan natrium
4. Meningkatkan intake kalsium, kalium dan magnesium
5. Meningkatkan aktifitas fisik
c) Syarat Diet
1. Energi rendah, ditunjukan untuk menurunkan berat badan.
2. Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 gr/kg bb/hari atau 15-20 % dari
kebutuhan energi total
3. Lemak sedang, yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65 % dari kebutuhan energi total.
5. Gunakan lebih banyak karbohidrat kompleks untuk memberikan rasa kenyang
dan mencegah konstipasi.
6. Vitamin dan mineral cukup, sesuai dengan kebutuhan
7. Dianjurkan 3 kali makan utama dan 2-3 kali makanan selingan
8. Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari
9. Pemberian garam 200-400 mg/Na
= 73,61 gram.
Penilaian konsumsi makanan yaitu suatu metode penentuan statas gizi secara tidak
langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi, sehingga dapat
memberikan gambaran tentang konsumsi pasien apakah dalam kondisi kekurangan
atau kelebihan zat gizi. Asupan zat gizi pasien selama di rawat di rumah sakit dapat
diketahui dengan rumus sebagai berikut :
b). Menjelaskan makanan yang perlu di hindari dan dibatasi untuk dikonsumsi
pasien.
c). Memberikan motivasi pada pasien untuk menjalankan diet sesuai anjuran
BAB V
PEMBAHASAN
Pasien bernama Tn.M.N berusia 46 tahun dengan jenis kelamin Laki-laki masuk rumah
sakit di ruang IGD pada tanggal 4 april 2022. Pasien ditempatkan diruang rawat inap
mawar 4 bed 2, pasien masuk rumah sakit dengan keluhan Nyeri kaki kanan, nyeri
dada,mual,munta,keringat dingin. setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter pasien di
diagnosa mengalami hipertensi.
Berdasarkan hasil pengamatan selama 3 hari hasil asupan makan pasien sudah
lebih baik dibandingkan sebelumnya . hasil pengamatan sisa makan pasien juga sudah
tidak ada, pasien sudah dapat menghabiskan makan. Berdasarkan hasil wawancara
dengan pasien, keluhan sudah berkurang, nafsu makan membaik dibandingkan hari
pertama, dan pasien mengikuti anjuran diet yang diberikan dari rumah sakit dengan
baik.dan pasien juga sudah dapat menghabiskan semua makanannya
Setelah dilakukan intervensi pada hari ketiga diharapkan pasien dapat memahami
materi yang telah disampaikan dalam bentuk leflet dan tanya jawab dalam postest dan
pretest.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Diagnosa Medis
Pasien M.n. M.N didiagnosa hipertensi di ruangan Mawar 4 bed 2. Pengamatan
dilakukan pada tanggal 4 April sampai dengan 6 April 2022 di RSB Drs.Titus Uly
Kupang
2. Data antropomentri
BB = 84 Kg
TB = 158 Cm2
Penentuan status gizi menggunakan indikator IMT didapati hasil 33,6 kg/m 2 dengan
kategori status gizi obesitas .
3. Data klinik/fisik
Selama tiga hari mengalami perubahan, keluhan sudah mulai membaik.
4. Data Biokimia
Hasil pemeriksaan biokimia tidak ada pemeriksaan lanjut.hasil laboratorium didapat
ketika pasien masuk rumah sakit. Dapat dilihat bahwa hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan nilai HB yang tinggi yaitu 17,1 gr/dl yang merupakan indikasi adanya
penakit hipertensi.
5. Diagnosa gizi
a. Domain Intake
NI 2.1 Kelebihan Intake Makanan Dan Minuman Oral disebabkan karena
kurangnya pengetahuan terhadap kecukupan kebutuhan makanan dan minuman,
ditandai dengan asupan energi, protein, serta karbohidrat mengalami kelebihan.
NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium Terkait Zat Gizi Khusus. Berkaitan dengan
adanya hipertensi ditandai dengan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
nilai nilai HB yang tinggi yaitu 17,1 gr/dl.
NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium Terkait Zat Gizi Khusus. Berkaitan dengan
adanya hipertensi ditandai dengan adanya keluhan Nyeri dada,nyeri
kaki,mual,muntah,dan keringat dingin serta tekanan darah yang tinggi yaitu
180/80 mmHg.
c. Domain Behavior
NB 1.1 Pengetahuan Yang Kurang Terkait Dengan Makanan Dan Gizi. Berkaitan
dengan belum pernah mendapatkan edukasi gizi ditandai dengan kebiasaan makan
yang kurang baik yaitu sering mengkonsumsi makanan yang tinggi natriun serta
porsi makan yang lebih dari kebutuhan.
B. SARAN
1. Saran bagi instusi
Kolaborasi antara Dokter, Ahli gizi dengan Perawat lebih di tingkatkan terkait
kondisi umum pasien agar bentuk makanan yang diberikan sesuai dengan kondisi
pasien.
Sunita, A. M. (2013). Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama