RUDOLOF LEWANMERU
PO530324119038
ANGKATAN XIV
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keamanan makanan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
makanan dari kemungkinan cemaran biologis, kimiawi, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan. Keamanan makanan menjadi
hal yang mutlak yang harus dipenuhi dalam proses pengolahan makanan di rumah sakit.
Makanan yang tidak aman dapat menyebabkan penyakit yang disebut foodborne disease,
yaitu gejala penyakit yang timbul akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung atau
tercemar bahan atau senyawa beracun atau organisme patogen. Makanan merupakan hal
yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sebab makanan yang kita makan bukan saja
harus memenuhi gizi tetapi harus juga aman dalam arti tidak mengandung
mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang menimbulkan bahaya terhadap kesehatan
manusia. Agar makanan sehat bagi konsumen diperlukan persyaratan khusus antara lain
cara pengolahan yang memenuhi syarat, cara penyimpanan yang betul dan pengangkutan
yang sesuai dengan ketentuan. Makanan yang sehat selain itu juga ditentukan oleh
kondisi hygiene dan sanitasi terutama tahap pengolahannya. Penjamah makanan dapat
memindahkan kuman patogen dalam makanan dengan berbagai cara. Salah satu yang
perlu diperhatikan adalah perilaku penjamah makanan pada saat mengolah makanan.
Sikap dan perilaku pengolah makanan yang kuramg mengindahkan praktek pengolahan
makanan yang memenuhi kaidah hygienitas, merupakan faktor penyebab timbulnya
bahaya pada makanan. Sikap dan perilaku yang kurang mencerminkan praktek hygienitas
dalam mengolah pangan salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan
tingkat pendidikan seseorang. ( Gembira Sinaga,2017 ).
Makanan yang memenuhi syarat aman untuk dikonsumsi tidak hanya sekedar
memenuhi syarat gizi, menarik, rasanya enak, kelunakan sesuai akan tetapi juga harus
bebas dari mikroorganisma yang dapat membuat makanan menjadi rusak atau busuk atau
dapat menghasilkan zat berbahaya ataupun tercemar zat yang berbahaya bagi kesehatan
manusia. Makanan dapat menjadi sumber penularan penyakit apabila kebersihan dalam
penyelenggaraan makanan tersebut tidak terpelihara sebagaimana mestinya dan tidak
memperhatikan sanitasi makanan dalam proses pengolahannya. (Moehji, 1992). Sanitasi
makanan merupakan upaya pencegahan yang menitik beratkan pada kegiatan/ tindakan
yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari bahaya yang dapat
mengganggu atau merusak kesehatan mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama
proses pengolahan, penyiapan, pengangkutan, sampai makanan siap untuk dikonsumsi
konsumen.
Higiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya untuk mengendalikan
faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan gangguan kesehatan dan keracunan makanan (Depkes RI, 2004). Makanan
yang aman adalah yang tidak tercemar, tidak mengandung mikroorganisme atau bakteri
dan bahan kimia berbahaya, telah diolah dengan tata cara yang benar sehingga sifat dan
zat gizinya tidak rusak serta tidak bertentangan dengan kesehatan manusia. Kualitas dari
produk pangan untuk konsumsi manusia pada dasarnya dipengaruhi oleh
mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan memegang peran
penting dalam pembentukan senyawa yang memproduksi bau tidak enak dan
menyebabkan makanan menjadi tak layak makan. Beberapa mikroorganisme yang
mengontaminasi makanan dapat menimbulkan bahaya bagi yang mengonsumsinya
(Gembira Sinaga,2017).
Higiene pangan adalah semua kondisi dan ukuran yang diperlukan untuk
menjamin keamanan dan kesesuaian pangan pada semua tahap rantai makanan (Codex
1997 dalam Rauf, 2013).Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan memelihara dan
melindungi kebersihan lingkungan dari subyeknya, misalnya menyediakan air bersih
untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah
agar sampah tidak dibuang sembarangan.Sanitasi dan higiene merupakan hal penting
mengingat bahwa makanan yang disajikan kepada konsumen (dokter, pegawai, dan
pasien) harus terjaga dan terjamin kualitasnya demi keamanan pangan (Aritonang, 2009).
Faktor kebersihan penjamah atau pengelola makanan yang biasa disebut hygiene
personal merupakan prosedur menjaga kebersihan dalam pengelolaan makanan yang
aman dan sehat. Prosedur menjaga kebersihan merupakan perilaku bersih untuk
mencegah kontaminasi pada makanan yang ditangani. Prosedur yang penting bagi
pekerja pengolah makanan adalah pencucian tangan, kebersihan dan kesehatan diri. Di
Amerika Serikat 25% dari semua penyebaran penyakit melalui makanan, disebabkan
pengolah makanan yang terinfeksi dan higiene personal yang buruk (Fatmawati, Rosidi,
dan Handarsari, 2013).
1.2 Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, pekerja dapur terhadap perilaku
penyimpanan dan pengolahan bahan makanan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat pengetahuan pengolah bahan
makanan di RSUD Johanes Kupang
b. Untuk mengetahui bagaimana hubungan sikap pengolah makanan di RSUD
Johanes Kupang
c. Untuk mengetahui bagaimana hubungan perilaku pengolah bahan makanan di
RSUD Johanes Kupang
1. Bagi peneliti
Untuk menambah pengetahuan tentang perilaku penyimpanan dan
pengolahan bahan makanan di RSUD Johanes Kupang
2. Bagi RSUD Johanes Kupang
a) Sebagai bahan masukan bagi pihak di RSUD Johanes Kupang dan sebagai
informasi hubungan pengetahuan, pekerja dapur terhadap perilaku
penyimpanan dan pengolahan bahan makanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor Predisposisi :
Umur
Jenis Kelamin
Tingkat
Pendidikan
Pengetahuan \
Sikap
Faktor Pendukung :
Sarana pribadi
penjamah makanan
Ketersediaan Penerapan
sumber daya (tindakan)
kesehatan hygiene dan
Keterampilan yang sanitasi
terkait dengan
kesehatan
Faktor Penguat
Orang penting
sebagai referensi
Keluarga
Penyedia layanan Gambar 1. Kerangka Teori
kesehatan
Sumber : Lawrence Green dalam Notoadmodjo, 2014.14
2.6 Kerangka Konsep
Pengetahuan
Perilaku
LAMPIRAN
1. KuesionerPengetahuan
1. Alat pelindung diri apa saja yang haru s digunakan penjamah makanan sewaktu
menangani makanan?
a. Penutup kepala, sarung tangan plastik, celemek
b. Sepatu boot, kaca mata
c. penjepit makanan
2. Penyakit apa saja yang dapat ditimbulkan akibat makanan yang terkontaminasi?
a. Diare, typus
b. DBD (Demam Berdarah)
c. Batuk
3. Apakah tujuan menggunakan pakaian kerja yang bersih?
a. Supaya kelihatan seragam
b. Agar pakaian tidak kotor oleh makanan
c. Agar makanan tidak terkontaminasi oleh kuman yang lengket pada pakaian
4. Bagaimana cara menyimpan bahan makanan yang baik?
a. Dikelompokkan menurut bahan yang sejenis
b. Dicampur aduk
c. Ditumpukkan di rak atau di lemari penyimpanan bahan makanan
5. Apakah tujuan dilakukan pemisahan bahan makanan kering dan basah?
a. Supaya bahan makanan kering tidak terkontaminasi dengan bahan makanan yang
basah dan bisa bertahan lama
b. Agar mudah dibedakan bahan makanan tersebut
c. Untuk mempermudah pengambilan bahan makanan
6. Bagaimana cara mnegangkut makanan yang baik dan siap untuk disajikan ?
a. Ditutup, supaya tidak terkontaminasi
b. Ditutup, supaya kelihatan rapi
c. Tidak ditutup
7. Seorang penjamah makanan dapat menjadi penyebab makanan terkontaminasi apabila
penjamah makanan tersebut?
a. Menderita penyakit tertentu
b. Menggunakan perhiasan
c. Menggunakan pakaian bersih
8. Apakah tujuan menutup mulut dengan menggunakan tissu/ sapu tangan di saat bersin/
batuk pada saat mengolah makanan?
a. Agar makanan tidak terkontaminasi
b. Agar tangan tidak kotor
c. Supaya baju tidak terkena bersin
9. Apakah tujuan kita mencuci tangan menggunakan sabun apabila keluar dari WC /
toilet?
a. Sudah kebiasaan
b. Supaya tangan bersih
c. Untuk mencegah kuman masuk kemakanan melalui tangan
10. Apakah tjuan disediakan tempat sampah dilingkungan penanganan pengolahan
makanan?
a. Supaya tidak menjadi sarang serangga dan tikus
b. Supaya kelihatan bersih dan rapi
c. Supaya mudah diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
2. Kuesioner Sikap
1. Perlu diadakan ruangan khusus untuk tempat ganti pakaian bagi penjamah makanan
a. Setuju
b. Tidak setuju
2. Sewaktu bekerja harus menggunakan penutup kepala/ rambut
a. Setuju
b. Tidak setuju
3. Penjamah makanan menggunakan pakaian kerja khusus sewasebeluktu bekerja
a. Setuju
b. Tidak setuju
4. Penting mencuci tangan sebelum mengolah makan
a. Setuju
b. Tidak setuju
5. Pada saat batuk/ bersin, seharusnya mulut ditutup dengan menggunakan tissu/ sapu
tangan.
a. Setuju
b. Tidak setuju
6. Petugas dilarang merokok sewaktu bekerja
a. Setuju
b. Tidak setuju
7. Petugas harus mencuci tangan pakai sabun sesudah keluar dari WC / toilet
a. Setuju
b. Tidak setuju
8. Sewaktu mengolah makanan atau menyajikan makanan harusnya tidak boleh
bercakapcakap
a. Setuju
b. Tidak setuju
9. Penyimpanan bahan makanan basah dan kering dipisah
a. Setuju
b. Tidak setuju
10. Sewaktu mengangkut makanan makanan seharusnya ditutup
a. Setuju
b. Tidak setuju
3. Lembar Observasi Perilaku
No Perilaku Ya Tidak
1. Penjamahan makanan mencuci tangan dengan sabun sebelum
menangani makanan
2. Penjamah makanan pencuci tangan setelah keluar dari WC atau
kamar kecil
3. Penjamah makanan mencuci tangan setelah meracik bahan mentah
4. Tidak mengeringkan tangan dengan celemek
5. Memperhatikan kebersihan peralatan sebelum digunakan
( mencuci peralatan )
6. Memakai pakaian kerja saat bekerja
7. Memakai celemek saat bekerja
8. Memakai tutup kepala saat bekerja
9. Tidak bicara saat bekerja
10. Kuku terpelihara pendek
11. Penjamah makan tidak memakai perhiasan misalnya cincin atau
gelang saat bekerja
12. Tidak memakan makanan saat bekerja
13. Membersihkan tempat setelah selesai kegiatan
14. Tidak menggunakan alat / fasilitas yang tidak sesuai
15. Tidak menyisir rambut di dekat makanan
4. Kuesioner Hygiene dan Sanitasi
1. Pemeriksaan kesehatan bagi tenaga pengolah makanan di Pdilakukan secara periodik
sebagai sertifikat bukti sehat diri dan bebas dari penyakit dengan tenggang waktu yang
paling baik adalah...
a. 2 kali dalam setahun
b. 1 tahun sekali
c. 2 tahun sekali
2. Pakaian kerja untuk tenaga pengolah makanan yang sebaiknya dipakai pada saat
bekerja adalah...
a. Celemek , tutup kepala (penutup rambut)
b. Jaket , topi
c. Jaket
3. Kegiatan yang tidak boleh dilakukan di ruang kerja adalah...
a. Merokok , Makan / minum dan berbicara
b. Berbicara
c. Merokok
4. Tindakan yang dilakukan pada saat batuk atau bersin adalah...
a. Mengalihkan muka dari makanan / minuman dan alat makan / minuman
b. Mengalihkan muka dari makanan / minuman dan alat makan / minuman dengan
menutup mulut atau hidung memakai tangan atau sapu tangan dan mencuci
tangan setelah itu
c. Menutup mulut atau hidung dengan sapu tangan dan mencuci tangan setelah itu
tanpa mengalihkan muka dari makanan / minuman dan alat makan / minuman
5. Mencuci tangan sebaiknya dilakukan pada saat...
a. Sebelum dan sesudah bekerja dengan menggunakan air bersih dan sabun
antiseptik
b. Sesudah keluar dari WC atau kamar kecil dengan menggunakan air bersih dan
sabun antiseptik
c. Jawaban a dan b benar
6. Apakah tujuan menggunakan korpus (penutup kepala) pada saat mengolah makanan...
a. Agar lebih rapi
b. Agar rambut tidak jatuh saat mengolah makanan
c. Untuk menambah semangat kerja
7. Bagaimana keadaan kuku jari seorang tenaga pengolahan makanan...
a. Boleh panjamg tetapi terawat kebersihannya
b. Selalu bersih, terpotong pendek dan rapi
c. Kuku pendek, bersih, dan boleh dicat
8. Apakah seorang tenaga pengolah makanan diperbolehkan memakai perhiasan pada
saat menjamah makanan
a. Boleh tetap dipakai
b. Dilepas
c. Jawaban s dan b benar
9. Apa yang dilakukan jika pada saat mengolah makanan tangan terluka / teriris
a. Membiarkan saja dan melanjutkan mengolah makanan
b. Menutup luka dengan plaster tahan air
c. Menutup luka dengan kain
10. Pada saat sakit apakah tenaga pengolah makanan diperbolehkan menjamah
makanan...
a. Tidak boleh ikut dalam mengolah makanan
b. Boleh ikut dalam mengolah makanan
c. Boleh hadir di tempat kerja tetapi tidak boleh ikut dalam mengolah makanan dan
disarankan untuk berobat
11. Makanan yang telah selesai dimasak sebaiknya...
a. Dimasukan dalam wadah tertutup secara terpisah menurut jenis masakan
b. Dimasukan dalam wadah tertutup dengan memberikan kesempatan untuk
penguapan air
c. Jawaban a dan b benar
12. Bagaimana seharusnya keadaan ruangan pengolahan makanan pada saat mengolah
makanan
a. Lantai selalu bersih
b. Dinding terbuat dari bahan yang bisa dilap
c. Lantai selalu bersih dan dinding terbuat dari bahan yang bisa dilap / dipel dengan
desinfektan
13. Air yang dipandang baik secara fisik...
a. Tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau walaupun agak keruh
b. Sedikit berwarna tetapi tidak berasa, tidak berbau dan tidak keruh
c. Tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan tidak keruh
14. Untuk menghindari pencemaran bahan makanan dari peralatan yang kotor bagaimana
sebaiknya peralatan pengolahan yang digunakan...
a. Peralatan mudah dibersihkan
b. Peralatan terbuat dari stainless steel
c. Peralatan mudah dibersihkan dan terbuat dari stainless steel
15. Tempat pencucian tangan tenaga pengolah makanan sebaiknya...
a. Disatukan dengan tempat pencucian bahan makanan dan peralatan
b. Disatukan dengan tempat pencucian bahan makanan tetapi terpisah dengan
tempat pencucian peralatan
c. Terpisah dengan tempat pencucian bahan makanan dengan peralatan