1. Lingkungan
Faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat
kesehatan masyarakat. Yang termasuk kedalam lingkungan ini adalah :
a. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik dapat berupa keadaan tanah (pegunungan, rawa, subur atau tidak
subur), keadaan air (bersih, kotor, mudah atau sulit didapat), keadaan cuaca
(seperti panas, dingin, lembab, atau kering), dan lain sebagainya.
b. Lingkungan biologis
- Adanya hewan atau makhluk hidup lainnya yang berguna serta yang merugikan
manusia. Yang berguna misalnya ternak, dan yang merugikan misalnya bakteri,
virus, cacing parasit, dan lain-lain.
- Adanya tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi manusia berupa bahan pangan,
sedangkan yang merugikan dapat berbentuk jamur penyebab penyakit, dan lain-
lain.
c. Lingkungan sosial budaya
Lingkungan sosial budaya dapat berupa :
- Tingkat pendidikan
- Adat istiadat dan kepercayaan seperti tahayul, dan pantangan-pantangan yang
tidak sesuai dengan kesehatan.
- Adanya lembaga-lembaga masyarakat yang dapat menjadi wadah kerjasama.
- Upacara-upacara
- Struktur politik kenegaraan
d. Lingkungan ekonomi
Yang termasuk dalam lingkungan ekonomi antara lain adalah :
- Struktur ekonomi
- Status ekonomi
2. Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua terbesar yang mempengaruhi tingkat kesehatan
masyarakat. Namun perilaku manusia mempunyai kontribusi yang lebih besar,
oleh karena selain mempunyai pengaruh langsung terhadap kesehatan,
berpengaruh pula secara tidak langsung melalui faktor lingkungan, sosial budaya,
dan fasilitas kesehatan. Disebabkan perilaku manusia justru lingkungan dapat
memberikan efek yang tidak baik terhadap kesehatan, dan karena perilaku
manusia pula fasilitas kesehatan tidak atau kurang dimanfaatkan oleh manusia.
Perilaku adalah suatu aktifitas manusia baik yang dapat diamati secara langsung
maupun tidak. Perilaku adalah hasil dari segala macam pengalaman dan interaksi
manusia dan lingkungan (pusat PKM depkes RI, 1992).
Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan sebagai suatu respon seseorang
terhadap rangsangan dari luar subjek, dan respon ini terbagi 2, yaitu :
a. Respon bentuk pasif
Bentuk pasif adalah respon internal, yakni yang terjadi dalam diri manusia dan
tidak secara langsung dapat diamati oleh orang lain. Respon bentuk pasif ini
antara lain adalah berfikir, tanggapan atau sikap batin, dan pengetahuan. Misalnya
seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu hádala bermanfaat untuk mencegah statu
penyakit tertentu, tetapi inu tersebut tidak pernah membawa anaknya ke posyandu
atau ke puskesmas untuk di imunisasi. Perilaku seperti ini masih terselubung
(covert behaviour).
b. Respon bentuk aktif
Respon bentuk aktiv artinya bahwa perilaku itu dapat secara langsung dilihat atau
diamati. Misalnya si ibu yang sudah tahu manfaat dari imunisasi terhadap
kesehatan anaknya, akan membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas untuk
di imunisasi. Perilaku ini sudah nyata (overt behaviour)
Perilaku kesehatan tidak lain merupakan suatu reaksi dari seseorang terhadap
rangsangan (stimulus) yang berhubungan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Reaksi ini dapat berbentuk pasif
dan dapat pula aktiv.
a. perilaku terhadap sakit dan penyakit
perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, seperti
memakan makanan yang mengandung nilai gizi, berolahraga, menimbang anak
balita setiap bulan, dan lain sebagainya. Hal ini adalah untuk meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap serangan penyakit (promotif).
Perilaku sehubungan dengan pencegahan penyakit (preventif), adalah respon
untuk melakukan pencegahan penyakit.
Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan yaitu tindakan yang dilakukan
seseorang untuk melakukan atau mencari pengobatan.
Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yakni tindakan
seseorang estela sembuh dari statu penyakit.
b. perilaku sehubungan dengan sistem pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh jajaran pemberi pelayanan.
Perilaku ini adalah dalam bentuk respon terhadap sistem pelayanan kesehatan baik
sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional.
c. Perilaku yang berhubungan dengan makanan (respon seseorang terhadap
makanan).
Dimana lingkungan sebagai salah satu unsur penting bagi kesehatan manusia. Ada
beberapa faktor yang berperan mengapa individu/masyarakat berperilaku dalam
hal-hal tertentu. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat dari 2 aspek :
a. manusia sebagai individu
b. individu sebagai anggota suatu kelompok/masyarakat
b. faktor pendukung
faktor pendukung adalah setiap karakteristik lingkungan yang memudahkan
perilaku kesehatan dan setiap leterampilan atau sumber daya yang diperlukan
untuk melaksanakan perilaku tersebut.
c. faktor pendorong
adalah setiap ganjaran yang mengikuti atau diperkirakan sebagai akibat suatu
perilaku kesehatan.
3. Pelayanan Kesehatan
Menurut H.L.Blum pelayanan kesehatan merupakan urutan ketiga yang
mempengaruhi derajat kesehatan. Yang dimaksud dengan pelayanan
kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta
memulihkan kesehatan perseorangan, kelompok, dan ataupun masyarakat.
4. Faktor Keturunan
Ilmu genetika membuktikan bahwa kondisi makhluk hidup ditentukan oleh
keadaan gen orang tuanya. Adanya kelainan atau kecacatan pada gen
orang tua akan mengakibatkan timbulnya kelainan/penyakit yang bersifat
baewaan pada keturunannya. Namun menurut para ahli faktor
keturunan/genetika ini pengaruhnya bagi tingkat kesehatan masyarakat
tidak terlalu besar.
B. Usaha kesehatan masyarakat yang tercantum dalam program kesehatan
nasional
Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau
hewan sakit, dari resevior ataupun dari benda – benda yang mengandung bibitr
penyakit lainnya ke manusia – manusia yang sehat. Penyakit infeksi dapat berupa
virus, bakteri,dll. Contoh usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,
yakni pemberantasan penyakit Kolera antara lain dengan cara:
Usaha Kesejahteraan Ibu dan Anak yang bergerak dalam pendidikan kesehatan,
pencegahan penyakit dan peningkatan penyakit, penting sekali untuk
meningkatkan kesehatan umum dari masyarakat. Contoh usaha – usaha
peningkatan kesehatan Ibu:
Penyakit Gigi dan mulut, khususnya penyakit caries Dentis merupakan suatu
penyakit yang tersebar luas pada sebagian besar penduduk di seluruh dunia
sehingga betul – betul menjadi masalah Kesehatan Masyarakat. Untuk itu perlu
adanya usaha peningkatan kesehatan di bidang kesehatan bagian Gigi. Contoh
usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam usaha kesehatan Gigi, yaitu:
- Melakukan pembersihan gigi ( sikat gigi ) setelah habis makan dan sebelum
tidur malam
9. Usaha Gizi
Dalam kehidupan manusia sehari hari, orang tidak terlepas dari makanan, karena
makanan adalah salah satu persyaratan pokok untuk manusia, disamping udara.
Dalam makanan harus mengandung berbagai unsure gizi, seperti protein, lemak,
vitamin, dll. Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam usaha kesehatan
gizi. yakni:
- Memberikan anak – anak makanan yang bergizi agar tidak terkena penyakit
busung lapar dan gizi buruk
10. Pemeriksaan, Pengobatan dan Perawatan
12. Keluarga Berencana
Keluarga Berencana adalah daya upaya manusia untuk mengatur secara sengaja
kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum dan moral pancasila demi
untuk kesejahteraan keluarga. Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan
dalam usaha keluarga berencana, yaitu:
- Penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom, spiral, pil KB jika masyarakat
ingin berhubungan seksual.
13. Rehabilitasi
Usaha – usaha peningkatan kesehatan peda bidang farmasi yakni pengawasan obat
– obatan, baik itu obat – obatan palsu yang beredar dalam masyarakat juga obat
yang telah jatuh tempo.
15. Laboratorium
16. Statistik Kesehatan
Statistik Kesehatan adalah suatu pernyataan jumlah atau keterangan yang sebaik –
baiknya dinyatakan dengan angka dari keadaan yang timbul dalam masyarakat.
Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada statistic kesehatan, yaitu:
Koordinasi
- Pengawasan