Anda di halaman 1dari 6

Bab 1 Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Setiap melakukan suatu pekerjaan kita harus memperhatikan kesehatan dan


keselamatan kerja agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal. Selain itu
kita harus memperhatikan kebersihan yang ada pada lingkungan kerja agar dapat
menciptakan suasana yang nyaman dan sehat. Sehat artinya bahwa lingkungan itu
telah benar-benar bersih. Nyaman memiliki arti yang menunjukan bahwa tempat
itu memang rapi dan indah serta enak untuk dipandang.

A. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

1. Kesehatan Kerja

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan adalah suatu keadaan


fisik, mental, sosial, dan kesejahteraan bukan karena hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan saja. Pada dasarnya kesehatan itu meliputi 4 aspek yaitu:

a. Kesehatan fisik

b. Kesehatan mental (jiwa)

c. Kesehatan sosial

d. Kesehatan ekonomi

2. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya
serta cara-cara melakukan pekerjaan.

3. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) : Terdapat beberapa pengertian dan


definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang dapat diambil dari beberapa
sumber, di antaranya ialah pengertian dan definisi K3 menurut Filosofi, Keilmuan
serta menurut standar OHSAS 18001:2007.
Filosofi (Mangkunegara) :
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani
maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil
karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

Keilmuan : Semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan


kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran
lingkungan.

OHSAS 18001:2007 : Semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor,
pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

4. Kecelakaan Kerja

kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan dan tidak
terencana yang mengakibatkan luka, sakit, kerugian baik pada manusia, barang
maupun lingkungan. Kerugian-kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan dapat
berupa banyak hal yang mana telah dikelompokkan menjadi 5, yaitu :
a. Kerusakan
b. Kekacauan organisasi
c. Keluhan, kesakitan dan kesedihan
d. Kelainan dan cacat
e. Kematian

Bagian mesin, alat kerja, tempat dan lingkungan kerja mungkin rusak oleh
kecelakaan, Akibat dari itu, terjadilah kekacauan organisasi (biasanya pada proses
produksi), Orang yang ditimpa kecelakaan mengeluh dan menderita, sedangkan
keluarga dan kawan-kawan akan bersedih hati, kecelakaan tidak jarang berakibat
luka-luka, terjadinya kelainan tubuh dan cacat, bahkan tidak jarang kecelakaan
merenggut nyawa dan berakibat kematian
B. Keselamatan Kerja DiLaboratorium

1.Peraturan Laboratorium

A. Selama di Laboratorium
- Pastikan kalau kita bekerja di laboratorium harus dengan ijin guru karena
ruangan laboratorium harus bersih dan rapi.
- Sebaiknya tidak makan dan minum di laboraturium. Selain membuat kotor, kita
bias salah makan/minum bahan kimia di laboratorium.

B. Sebelum Memulai Eksperimen


- Bacalah petunjuk pemakaian bahan dan alat dengan teliti, untuk menghindari
kesalahan.
- Siapkan dan aturlah penempatan bahan serta alat laboratorium supaya semuanya
cepat dan mudah di ambil.

C. Selama Eksperimen
- Selalu bertanya bila tidak mengerti atau tidak tahu pasti tentang cara kerja alat
alat laboratorium.
- Jangan menghirup atau mencicipi bahan kimia apapun tanpa seijin guru.
BAHAYA!! Kalau memang harus mencium baunya, cukup kibaskan tangan mu
dekat tabung reaksi yang di arahkan ke hidung.
- Jangan mengarahkan tabung reaksi berisi bahan kimia yang sedang dipanaskan
kepada orang lain. Arahkanlah ke tempat kosong, karena bias meledak!
BAHAYA!!
- Gunakan kacamata laboratorium saat memanaskan dan mencampur bahan kimia.
- Bersihkan semua tumpahan bahan kimia yang masih tercecer. Tanyakan pada
guru apakah perlu mencairkan tumpahan dengan air dulu sebelum dibersihkan

D. Setelah Eksperimen
- Bersihkan semua peralatan, kembalikan ke tempat semula.
- Buanglah sisa – sisa eksperimen ke tempat pembuangan yang benar. Jangan
membuang bahan korosif (dapat membuat berkarat) ke wastafel atau toilet.
- Cucilah tangan dengan bersih sebelum meninggalkan laboratorium.
- Jangan memindahkan bahan – bahan kimia dan peralatan dari laboratorium.
E. Bila terjadi kecelakaan waktu kita sedang bekerja di laboratorium, hal yang
harus kita lakukan adalah
- Laporkan semua kecelakaan, bila ada yang pecah dan tumpah kepada guru
secepatnya.
- Bila bahan kimia tumpah lalu kena badan atau baju kita, segera bersihkan dengan
air dan laporkan pada guru.

2. Simbol-Simbol Kesehatan

a. Biological Hazard ( bahaya biologi )

Contoh: virus, jamur, bakteri, tanaman, burung, binatang  yang dapat menginfeksi
atau memberikan reaksi negatif kepada manusia.

b. Mudah Terbakar

Contoh: bensin,minyak tanah, alkohol.


c. Korosif

Contoh: asam sulfat, asam nitrat, natrium hidroksida.

d. Beracun

Contoh: methanol,sianida merkuri, karbon monoksida, klorin.

e. Iritasi

f. Radioaktif
Contoh: karbon radioaktif, uranium, plutonium.

3. Hubungan Penerapan Peraturan Kerja Dengan Kecelakaan Kerja


DiLaboratorium

a. Identifikasi bahaya

Setiap kegiatan selalu diikuti dengan resiko bahaya yang dapat berakibat terjadinya
kecelakaan. Bahaya-bahaya yang ada di tempat kerja pada dasarnya berpotensi
dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan, maka harus diidentifikasi dan dikelola
dengan baik sejak mulai dari perencanaan, konstruksi, operasi Sampai dengan
pasca operasi. Dalam melakukan kegiatan didalam laboratorium, kita harus
menyadari bahwa dalam setiap kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan dampak
lingkungan sehingga penting sekali aspek keselamatan dan kesehatan kerja disni.
Setip pengguna laboratorium harus mempunyai rasa tanggung jawab yang penuh
akan keselamatan dan kesehatan kerja

b. Kecelakaan kerja dilaboratorium

Berbagai jenis kecelakaan dapat terjadi dilaboratorium sekolah. Jenis-jenis


kecelakaan yang dapat terjadi di laboratorium sekolah diantaranya:

- luka yang disebabkan oleh benda tajam, pecahan kaca, atau luka bakar

- terkena percikan cairan yang korosif, contohnya asam pekat seperti asam klorida
(HCl) dan asam sulfat/air aki (H2SO4) atau basa kuat, baik mata maupun bagian
tubuh lainnya

- terkena zat beracun

Anda mungkin juga menyukai