Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN STUDI KASUS ROTASI KLINIK PASIEN

GEA DAN DEHIDRASI RINGAN SEDANG


DIBAGIAN KELAS II CENDANA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH NAIBONAT

Oleh
Nama : Maria Tessa
NIM : PO530324118861

Mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan


Kemenkes Kupang

DEPARTEMEN KESEHAATAN REPUBLIK INDINESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
JURUSAN GIZI 2022

Pengesahan

LAPORAN STUDI KASUS ROTASI KLINIK PASIEN


GEA DAN DEHIDRASI RINGAN SEDANG
DIBAGIAN KELAS II CENDANA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH NAIBONAT

Oleh
Nama
Mahasiswa:
Maria
NIM

Telah mendapat persetujuan

Clinical Supervisor Clinical Instruktur

............................................. ..Fajriani Sja’Aban


NIP: NIP198908252011012013
Mengetahui
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Kupang

Agustina Setia,SST,M.Kes

NIP196408011989032002
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan hikmat, rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan proses
praktek lapangan kerja dan menyelesaikan laporan praktek lapangan bisa selesai pada
waktunya dengan judul pasien “GEA DAN DEHIDRASI RINGAN SEDANG”, sehubungan
dengan selesainya laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Agustina Setia, SST, M. Kes. Selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Kupang.
2. Fajriani Sja’ Aban selaku Clinical Instruktur
3. Selaku Pembimbing clinical instruktur yang telah banyak membantu dan
menyelesaiakan laporan Studi Kasus
4. Dosen pembimbing atau Supervisor yang telah bersedia membimbing kami.
5. Teman-teman serta pihak yang lain telah membantu dalam penulisan laporan Studi
Kasus.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini masih jauh
dari sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan
saran yang mmbangun dari para pembaca dan rekan-rekan mahasiswa. Dalam penyusunan
laporan praktek kerja lapangan ini, penulis banyak mendapatkan masukan, kritik, partisipasi,
spirit dan doa dari semua pihak .

Kupang , 23 maret 2022

Penulis

4
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul..........................................................................................................................

Lembar Pengesahan..................................................................................................................

Kata Pengantar.........................................................................................................................

Daftar Isi...................................................................................................................................

Daftar Lampiran ......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................

A. LatarBelakang..............................................................................................................
B. Tujuan...........................................................................................................................
a. Tujuan Umum.........................................................................................................
b. Tujuan Khusus........................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................

BAB III STUDI KASUS..........................................................................................................

a. DATA IDENTITAS KASUS...............................................................................


b. SCREENING........................................................................................................
c. ASESMENT/PENGKAJIAN...............................................................................
d. DIAGNOSA GIZI................................................................................................

e. INTERVENSI GIZI..............................................................................................
BAB III BABIV MONITORING DAN EVALUASI..............................................................
A. Rencana intervensi gizi..................................................................................................
B. Intervensi Edukasi.........................................................................................................

BAB IV MONITORING DAN EVALUASI...........................................................................

5
a. MONITORING.............................................................................................................
b. EVALUASI...................................................................................................................

BAB.V.PEMBAHASAN.........................................................................................................

BAB V1 KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................


DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................................................

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gastroenteritis merupakan peradangan pada lambung dan usus yang ditandai dengan
gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali disertai peningkatan suhu
tubuh (Suratun, 2010). Menurut WHO (1980) gastroenteritis adalah buang air besar encer
atau cair lebih dari tiga kali sehari. Gastroenteritis dapat dibagi dalam gastroenteritis akut dan
kronis (Setiawan, 2006; Talley,1998). World gastroenterologi organisation global guidelines
2005, mendefinisikan gastroenteritis akut adalah konsistensi tinja yang cair atau lembek
dengan jumlah lebih banyak dari normal, dan berlangsungnya kurang dari 14 hari.
Gastroenteritis bisa disebabkan karena infeksi dan non-infeksi. Penyebab gastroenteritis
terbesar adalah karena infeksi. Gastroenteritis infeksi bisa disebabkan oleh organisme bakteri,
virus, dan atau parasit. Gastroenteritis akut disebabkan oleh 90 % adanya infeksi bakteri dan
penyebab lainnya antara lain obat-obatan, bahan-bahan toksik, iskemik dan sebagainya.
Bakteri penyebab diare antara lain Escheria coli, Salmonella typhi, Salmonella paratyphi,
Salmonella spp, Shigella dysentriae, Shigella flexneri, Vibrio cholerae, Vibrio cholera non-
01, Vibrio parachemolyticus, Clostridium perfringens, Campylobacter (Helicobacter) jejuni,
Staphylococcus spp, Streptococcus spp, Yersinia intestinalis, dan Coccidosi (Noerasid, 1988).
Gastroenteritis merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia 2 terutama
gastroenteritis akut. Angka kejadian gastroenteritis akut di sebagian besar wilayah Indonesia
hingga saat ini masih tinggi termasuk angka morbiditas dan mortalitasnya.
Terapi pertama bagi penderita gastroenteritis akut tanpa dehidrasi, dan dehidrasi ringan-
sedang adalah dengan pemberian CRO (cairan rehidrasi oral). Pemberian CRO yang tepat
dengan jumlah yang memadai merupakan modal yang utama mencegah dehidrasi. Terapi lain
yang dapat diberikan adalah adsorben (attapulgit dan pektin), dan antiemetik (metoklopramid,
domperidon, dan ondansentron). Pemberian antibiotik diindikasikan pada keadaan tertentu
seperti gastroenteritis yang terindikasi infeksi patogen serta gastroenteritis pada bayi dan
anak dengan keadaan immunocompro-mised (FKUI,2007).
Antibiotik adalah obat atau zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang
dapat menghambat mikroba lain (jasad renik/bakteri), khususnya mikroba yang merugikan
manusia yaitu mikroba penyebab infeksi pada manusia. Terapi antibiotik diindikasikan untuk
gastroenteritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Hal ini dikarenakan antibiotika
merupakan obat andalan untuk terapi infeksi bakteri. Antibiotik sebagai terapi infeksi

7
merupakan salah satu obat yang hingga saat ini paling banyak diresepkan dan diperkiraan
sepertiga pasien rawat inap mendapat antibiotik dengan biaya mencapai 50% dari anggaran
untuk obat di rumah sakit (Munaf, 1994).

I. TUJUAN

A. Tujuan Umum :

Mampu melaksanakan Manajemen Asuhan Gizi Klinik di RS Naibonat secara


mandiri.
B. Tujuan Khusus:

1. Mampu melakukan Proses Asuhan Gizi terstandar ( PAGT)

2. Mampu melakukan penapisan gizi (nutritionscreening) pada klien/pasien


secara individu.

3. Mampu Melakukan pengkajian gizi (nutrition assessment) pasien dalam


keadaan umum tanpa komplikasi
4. Mampu Menentukan diagnosa gizi (nutrition Diagnose) pasien penyakit
Infeksi dan penyakit tidak menular
5. Mampu melakukan intervensi Gizi pada Pasien dengan penyakit Infeksi
dan penyakit tidak menular
6. Mampu Melakukan monitoring dan evaluasi intervensi gizi pasien
7. Mampu melakukan konseling Gizi terhadap pasien dengan penyakit
Infeksi dan penyakit tidak menular
8. Mampu melakukan kolaborasi antar profesi di dalam melakukan asuhan
Gizi terhadap pasien
9. Mampu membuat dokumentasi kegiatan pelayanan gizi.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Gastroenteritis

Istilah gastroenteritis atau diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal
(meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek dan cair (suharyono:2008).
Gastroenteritis adalah buang air besar dengan feses berbentuk cair atau setengah cair, dengan
kandungan air feses lebih banyak dari biasanya (priyanta:2009).

Gastroenteriti didefinisikan sebagai peningkatan frekuensi, volume dan kadungan fluida


dari tinja. Propulsi yang cepat dari isi usus melalui hasil usus kecil diare dan dapat
menyebabkan defisit volume cairan serius. Penyebab umum adalah infeksi, sindrom
malabsorpsi, obat, alergi dan penyakit sistemik (Black joyce, Hawks Jane ,2010).

Gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana tinja menjadi lunak hingga cair dan terjadi
berulang-ulang(lebih dari 3x dalam sehari).gastroenteritis dapat terjadi pada siapa saja, baik
dewasa maupun anak-anak, namun bayi dan anak-anak lebih mudah terkena diare.
Perkembangan sistem pencernaan pada bayi dan anak-anak belum sempurna sehingga lebih
mudah terserang virus penyebab gastroenteritis (Nagiga dan Dr.Ni Wayan Arty,2009).

2. Etiologi
Etiologi utama gastroenteritis adalah virus, khususnya rotavirus,
namun gastroenteritis juga dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, penyebab non-infeksi, serta
penyebab lainnya. Beberapa penyebab gastroenteritis akibat infeksi dapat dibagi menjadi
virus, bakteri, dan parasit.
Menurut warman (2008) gastroenteritis disebabkan oleh:
1. Factor infeksi
Jenis-jenis infeksi virus dan bakteri sebagai berikut:
a. Infeksi virus
1. Rotavirus
a. Menyebab tersering gastroenteritis akut pada bayi, sering didahulukan atau
disertai dengan muntah
b. Timbul sepanjang tahun, tetapi biasanya pada musim dingin
c. Dapat di temukan demam atau muntah
d. Didapatka penurunana HCC

9
2. Faktor makanan
Makanan yang menyebabkan gastroenteritis adalah makanan yang tercemar, basi,
beracun, terlalu banayak lemaka, mentah(sayuran), dan kurang matang. Menurut
penelitian yang dilaukan oleh astute, dkk(2010).prilaku ibu masih banyak yang
merugikan kesehatan salah satunya kurang memperhatikan kebersihan makanan seperti
pengolahan makanan terhaddap fasilitas pencucian, penyimpanan makanan, penyimpanan
bahan mentah dan perlindungan bahan makanan terhadap debu.
3. Factor lingkungan
Menirut penelitian yang dilakukan oleh agus, dkk(2009) gasteroenteritis dapat
disebabkan dari factor lingkungan diantaranya adalah kurang air bersi dengan sanitasi
yang jelek penyakit mudah menular, penggunaan sarana air yang sudah tercemar,
pemuangan tinja dan tidak mencuci tangan dengan bersi setelah buang air besar.

4. Patofisiologi
Kerusakan pada vili usus yang menyebabkan malabsorbsi dan diare osmotik serta
pelepasan toksin yang berikatan dengan reseptor enterosit spesifik dan gastroenteritis terjadi
melalui 2 mekanism e antara lain yaitu akibat Patofisiologi sekretorik menyebabkan
pelepasan ion klorida ke lumen intestinal sehingga menyebabkan diare. 

Akibat Gastroenteritis Virus


gastroenteritis umumnya terjadi melalui rute fekal-oral dari makanan dan Transmisi air yang
terkontaminasi. Beberapa virus, seperti norovirus, dapat ditularkan melalui jalur udara.
Manifestasi klinis berhubungan dengan infeksi usus, tetapi mekanisme yang tepat dari
terjadinya diare masih belum jelas.

Gastroenteritis Akibat Bakteri


Pada gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri, mekanisme yang terjadi meliputi invasi
mukosa, perlekatan, dan produksi toksin. Untuk menentukan protokol manajemen
gastroenteritis, penting untuk memahami dengan baik patofisiologi gastroenteritis. Usus halus
memiliki peran penting untuk menyerap cairan. Dalam kasus gastroenteritis, usus halus gagal
dalam menyerap cairan dikarenakan adanya toksin pada usus.

10
5. Penyakit asuhan gizi/diet

  Diet Rendah Sisa II, diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet rendah sisa I


atau kepada pasien diare kronis. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau
lunak. Makanan mengandung serat diperbolehkan dalam jumlah terbatas, begitu pun lemak
dan gula. Bumbu-bumbu yang merangsang tidak diperbolehkan.

DIET RENDAH SISA

Diet rendah sisa adalah makanan yang terdiri dari bahan makanaaan rendah serat dan hanya
sedikit meninggalkan sisa. Yang dimaksud dengan sisa adalah bagian-bagian makanan yang
tidak diserap seperti yang terdapat di dalam susu dan produk susu serta serat daging yang
beserat kasar.

Tujuan Diet

Untuk memberikanan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan
sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang saluran cerna.

Anjuran Makanan Untuk Penderita Diare:

a. Karbohidrat
Beras dibubur/tim, roti bakar, kentang rebus, krakers, tepung-tepungan dibubur
atau dibuat puding.

b. Protein hewani
Daging empuk, hati,ayam, ikan rebus, ditumis, dikukus, diungkep,dipangang.
Telur direbus, ditim, diceplok air, didadar, dicampurkan dalam makanan dan
minuman, susu maksimal 2 gls perhari.
c. Protein nabati
Tahu, tempe ditim, direbus, ditumis, susu kendali.
d. Sayuran
Sayuran yang berserat rendah dan sedang seperti: kacang panjang, buncis muda,
bayam, labu siam, tomat masak, wortel direbus, dikukus ditumis
e. Buah –buahan
11
Semua sari buah: buah segar yang matang (tanpa kulit dan biji) dan tidak banyak
menimbulkan gas seperti: papaya, pisang,jeruk avokat, nenas
f. Lemak
Margarin, mentega dan minuman dalam jumlah terbatas untuk menumis,
mengoles dan setup.
g. Minuman
Air meniral 30-40 ml/kg BB, the encer dan sirup
h. Bumbu
Garam, gula,vetsin, cuka, salam, laos, kunyit, kunci dalam jumlah terbatas

Yang tidak dianjurkan:

a. Karbihidrat
Beras ketan,beras tumbuk/merah. Jagung, ubi singkong, talas, tarcis, dodol,
dan kue-kue lain yang manis dan gurih
b. Protein Hewani
Daging berserat kasar, serta daging, ikan, ayam diawet, daging babi, telur mata
sapi, telur dadar
c. Protein nabati
Kacang merah serta kacang-kacangan tanah, kacang hijau, kacang kedelai dan
kacang tolo

d. Sayuran
Sayuran yang serat tinggi seperti daun singkong, daun katuk, daun papaya,
daun dan buah melinjo, oyong, pare serta semua sayuran yang dimakan
mentah
e. Buah
Buah-buahan yang dimakan dengan kulit, seperti apel, jambu biji dan pir serta
jeruk yang dimakan dengan kulit ari.buah yang menimbulkan gas seperti
durian dan nangka
f. Lemak
Minyak untuk menggoreng, lemak hewani, kelapa dan santan

12
g. Minuman
Teh dan kopi kental, minuman beralkohol dan mengandung soda.
h. Bumbu
Cabe dan merica

13
BAB III

ANALISIS KASUS

1. DATAIDENTITASKASUS
Nama : Tn Abdon Pello
Tanggal Lahir : 9-12-1972
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani – Tambang Garam
Agama : Kristen
Tgl MRS : 20-03-2022
Alamat : Oeteta, Rt/Rw : 001/001, Dusun 1 Sulamu
Diagnosa :GEA+ Dehidrasi ringan Sedang
Tempat Rawat :Cendana-II

2. SCREENING
ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP

IDENTITAS
Nama : Tn. Abdon Pello
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Diagnosa MRS : GEA + DEHIDRASI RINGAN SEDANG
Alamat : Oeteta, Rt/Rw : 001/001, Dusun 1 Sulamu

I. STATUS GIZI DAN TERAPI DIIT


Saat Datang Tinggi Badan : 161,17 cm
Berat Badan : 50,1 kg BB Normal(TB-100): 54,9 kg
LILA : 28 Diit : Rendah Serat
BMI=BB (kg) :19,28 kg
TB(cm) :161,17 cm

14
Tinggi Lutut : 49 cm
= 64,19 + (2,02TL)-(0,04U)
= 64,19 + (2,02 X 49)-(0,04 X 50)
=64,19 + 98,98 -2
=161,17 CM = 1,6117 M
Kesimpulan Status Gizi :
Gizi Normal
Tanggal

21/03/2022 22/03/2022

BB 50,1 kg 50,1

DIIT Rendah Serat Rendah serat

STATUS GIZI Gizi Normal Gizi Normal

III. TINGKAT KONSUMSI SELAMA DIRAWAT


Hidangan Porsi(gr) Sisa(kg) % sisa Keterangan
Bubur 200 - 0% Habiskan
Lauk hewani 60 - 0% Habiskan
Lauk Nabati 50 - 0% Habiskan

15
Sayur 150 - 0% Habiskan
Buah 150 - 0% Habiskan
Scank 100 - 0% Habiskan

IV. PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI


Tanggal Materi Keterangan
21/03/2022 1. Memberikan edukasi Pasien
mengenai diit Rendah Serat, mendengarkan
status Gizi, antropometri, dan dan paham
BM yang dianjurkan dan dan siap
dihindari atau dibatasi. melakukan
2. Pentingnaya menghabiskan diit yang
makanan RS sudah
disampaikan.

Tn Abdon MRS Pada 20 maret 2022 jam 19:20 degan keluhan utama diare cair sejak kemari
siang dengan diagnosa GEA+ DEHISRASI ringan Sedang.
Hasil antropometri dengan berat badan 50,1 kg dan tinggi badan 161cm maka status gizi
pasien adalah gizi normal.

1. ASESMENT/PENGKAJIAN

A.Antropometri
BB : 50,1 kg
TL : 49 cm
TB Estimasi : 64,19+(2,02.TL) – (0,04.U)
:64,19 + (2,02.49) – (0,04.50)
:64,19+98,98-2
:161,17cm 1,6117 m

16
BB( kg) 50,1kg 50,1(kg ) 50,1(kg)
IMT : 2= = 2 = = 19,28 kg( gizi baik)
TB(m) 161 cm 1,61(m) 2,5921(m)

BBI : (TB- 100)- (10%. TB-100)


: 161 -100)- 10%(161 – 100)
: 61 -6,1
: 54,9 kg

B. Biokimia
Pemeriksaan Hari Pertama(20/03/2022)

Data Lab Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan


WBC( Leukosit) 7,9 x 103/ µL 4000-10.000 mm2 Normal
RBC(Eritrosit) 5,52 x 106/ µL 4,5-66 jt/mm2 Normal
HGB(Hemoglobin) 15,0 gr/Dl 14-18 gr% Normal
HCT( Haematokrin) 46,8% 40-54 % Normal
PLT(Trobosit) 304x 103/ µL 150.000– 350.000 Normal
Gula Darah Sewaktu 101 mg/dL < 140mg/dL Normal
Mikroskopi, Bakteri (+)

17
A. Clinik / Fisik
a. Clinik
Pemeriksaan hari pertama(18/03/2022)
Jenis Nilai normal Pemeriksaan Ketrangan
Pemeriksaan
TD 120/80 mmHg 111/86 mmHg Normal
Nadi 60- 100 x/mnt 97 x/mnt Normal
Suhu 36,50C 36,70C Normal
SPO2 95-100% 99% Normal

b.fisik
Pasien tampak terlihat kesakitan di bagian tengah dan bawah perut
Riwayat Gizi
- pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit kebiasaan makan 3x sehari tapi terkadang
hanya 2x kalo sudah sibuk dengan pekerjaan.
- makanan utama pasien Nasi
- lauk hewani yang sering dikonsumsi daging sapi. Pasien juga mengatakan kalo dulu juga
suka makan daging babi tapi sudah satu tahun berhenti mengkonsumsi, dan suka makan ikan
- lauk nabati pasien tidak terlalu suka
- sayuran juga tidak suka makan
- buah juga jarang makan
Hasil reccal sebelum MRS
Pagi : Nasi putih 100 gr (2 ctng nasi cooker)
Sop daging sapi 30 gr (1 sendok sup sayur)
Siang : salome kuah 150 gr ( 1 mangkok kecil )
Malam: Nasi putih 100 gr (2 ctng nasi cooker)
Sop daging sapi 30 gr (1 sendok sup sayur)
Perhitungan reccal sebelem MRS

18
Energi :1.461,92 lemak : 32,48
protein :54,82 karbohidrat : 237,56

tingkat pemenuhan % asupan


Energy Protein Lemak karbohidrat
59,40 61,25 20, 32 71,48
Deficit Berat Deficit Sedang Deficit Berat Deficit Ringan

B. Dietary History
BEE :66 + (13,5 X BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
:66 + ( 13,5 x 50,1) + (5 x 161,17) – ( 6,8 x 50)
:66 + 676,35 + 805,85 – 340
:1.208,2kkal
TEE :BEE x AF x FS
: 1.208,2kkalx 1,1 x 1,1
:1.461,92 kkal
P :15% x TEE
:15% x 1.461,92: 4
: 54,82gr
L : 20% x TEE
:20% x 1.461,92: 9
:32,48 gr
Kh :65 x TEE
:60% x 1.461,92: 4
:237,56gr
Recall hari pertama (20/03/2022)
Implementasi Energy Protein Lemak Karbohidrat

Asupan 868,4 33,58 6,6 170,68

Kebutuhan 1461,92 54,82 32,48 237,56

%Asupan 59,40 61,25 20,32 71,48

Tingkat asupan Defisit Defisit Defisit Defiist

19
Berat Sedang Berat Ringan

Dietary History
a) Frekuensi makan 3 x sehari tapi kadang-kadang 2x sehari
b) Jarang mengkonsumsi buah , kurang suka sayuran dan paling suka makan daging
sapi, ikan dan daging babi.
c) Tidak ada alergi makan

Pengukuran sisa makanan dengan metode visual comstock

1. Hari pertama
2. Nama pasien : Tn. Abdon Pello

Jenis Standar Waktu % Sisa Makanan Keterangan


makanan/Nama porsi
0% 25% 50% 75% 95% 100%
makanan (gram)

Nasi P 0%

S 100%

M 0%

Lauk Hewani P 0%

S 0%

M 0%

Lauk Nabati P

20
Buah P

Snack P

3. Keteragan:
4. Sisa makanan 0% = Makan habis
5. Sisa makanan 25% = Sisa makanan ¼ porsi
6. Sisa makanan 50% = Sisa makanan ½ porsi
7. Sisa makanan 75% = Sisa makanan ¾ porsi
8. Sisa makanan 95% = Sisa makanan hampir utuh (+- 1 sdm dikonsumsi)
9. Sisa makanan 100% = Makanan untuk (tidak ada yang dikonsumsi)

C. Diagnosa Gizi

10. Diatary
NI 2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan terhadap kecukupan makanan dan minuman
ditadai dengan hasil recall kebutuhan energi : 59,40, protein :61,25 gr,
lemak 20,32 gr, karbhidrat: 71,48.

NB 1.1. Pengetahuan yang kurang terkait makanan dan gizi berkaitan


dengan kurangnya informasi ditandai dengan pemilihan makanan yang
tidak tepat terkait kondisi medis pasien (jarang mengkonsumsi sayuran
dan buah dan paling suka makan daging sapi, babi dan ikan)

21
D. Intervensi
Rencana intervensi gizi
Tujuan : untuk memperbaiki pola makan pasien agar tercukupinya asupan
pasien
Waktu target : 3 Hari
Intervensi gizi
Jenis Diet : Rendah Serat sisa II
a. Frekuensi pemberian : 3X makanan utama dan 2 kali selingan
b. Rute pemberian diet : Oral
c. Bentuk makanan : Lunak
d. Tujuan
a) Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin
meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feces dan tidak
merangsang saluran cerna.
e. Syarat diet
1) Energi cukup sesuai dengan umur,gender dan aktifitas
2) Pritein cukup 10-15% dari kebutuhan energi total
3) Lemak sedang yaitu 10-25% darikebutuhan energi total
4) Karbihidrat cukupnyaitu sisankebutuhan energi total
5) Menghidari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan
serat maksimal 8gr/hari.pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi
perorangan
6) Menghindari susu,produk susu dan daging berserat kasar.
7) Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu
asam dan berbumbuh tajam
8) Makanan dimask hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak
terlalu panas dan dingin.
9) Makan sering dan diberikan dalam porsi kecil
10) Bila diberikan untuk jangka waktu lamah atau dlam keadaan khusus,
diet peru disertai suplemen vitamin dan mineral, makanan formula dan
makanan parenteral.
22
Perhitungan Kebutuhan
BEE :66 + (13,5 X BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
:66 + ( 13,5 x 50,1) + (5 x 161,17) – ( 6,8 x 50)
:66 + 676,35 + 805,85 – 340
:1.208,2kkal
TEE :BEE x AF x FS
: 1.208,2kkalx 1,1 x 1,1
:1.461,92 kkal
P :15% x TEE
:15% x 1.461,92: 4
: 54,82gr
L : 20% x TEE
:20% x 1.461,92: 9
:32,48 gr
Kh :65 x TEE
:60% x 1.461,92: 4
:237,56gr

1. Intervensi Edukasi
Intervensi menggunakan leaflet dan memberikan penjelasan kepada pasien serta
keluarga pasien agar lebih memperhatikan pola makan pasien agar tidak terjadi
masalah berikutnya
a. Sasaran langsung : pasien dan keluarga pasien
b. Metode : Konseling
c. Alat bantu : Leaflet tentang GEA
d. Materi :
Cara pencegahan penyakit diare sehingga tidak terjadi lagi, diit yang
harus dilakukan oleh pasien serta makanan yang dianjurkan atau boleh di
makan dan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi
Contoh menu sehari
Pagi Siang Malam
Roti bakar Nasi tim Nasi tim

23
Orak arik telur semur daging giling dan tahu sup bola” ayam
Susu tumis labu siam tim tahu
Buah papaya setup wortel
Buah semangka
Snak 10.00 Pukul 16.00
Puding maizena Teh

e. Evaluasi : memantau perkembagan pasien.


2. Konseling gizi :
- Memberikan informasi kepada keluarga pasien tentang makanan yang baik
dan begizi seimbang pada pasien.
- Memeberi tahu kepada pasien dan keluarga pasien makanan yang boleh
dimakan dan yang dibatasi.
- Memberi tahu kepada pasien dan keluarga pasien pentingnya menjaga
kebersihan bahan makanan dan minuman.
- Memberi tahu kepada pasien dan keluarga pasien pentingnya mencuci tangan
sebelum makan dan sesudah makan.

24
BAB IV
PEMBAHASAN MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring dan Evaluasi Data Subyektif


1. Monitoring dan Evaluasi Keluahan Utama Pasien

Tanggal Keluhan utama

20 maret 2022 Diare cair , perut sakit dibagian tengah bawah,merasa mual
dan muntah. Nafsu makan berkurang

21 maret 2022 Nafsu makan masih kurang dan perut bagian tengah bawah
masih nyeri dan sakit

22 maret 2022 Nafsu makan sudah membaik dan perut juga tidak sakit lagi

Pasien masuk rumah sakit pada hari minggu malam tanggal 20/03/2022 pukul 19.20
pm. Keluhan utama diare cair dari kemarin siang lebih dari 10x. pasien juga mengeluh nyeri
perut bagian tengah bawah dan merasa mual muntah. Pada saat pengambilan kasus, pasien
sudah dirawat selama 1 hari di rumah sakit.
Pada awal pengambilan data, pasien memberitahu baru pertama kali diare. Pasien juga
menceritakan diare dari kemarin siang pada tanggal 19/03/2022. Pada saat selesai makan
salome kuah setelah 2 jam kemudian perut bagian tengah bawah mulai sakit dan buang air
pertama setengah encer atau cair kemudian lanjut dengan buang air cair atau encer sampe
pada malam pukul 18.12 pm. Dan dilarikan ke rumah sakit pukul 19 20 pm.karena sudah
tidak tahan dengan rasa sakit dibagian perut.

B. Monitoring dan Data Objektif


1. Monitoring dan Evaluasi Data Antropometri
Pengukuran antropometri dilakukan pada saat awal pengambilan kasus.

25
Saat Datang Tinggi Badan : 161,17 cm
Berat Badan : 50,1 kg BB Normal(TB-100): 54,9 kg
LILA : 28 Diit : Rendah Serat
BMI=BB (kg) :19,28 kg
TB(cm) :161,17 cm
Tinggi Lutut : 49 cm
= 64,19 + (2,02TL)-(0,04U)
= 64,19 + (2,02 X 49)-(0,04 X 50)
=64,19 + 98,98 -2
=161,17 CM = 1,6117 M
Kesimpulan Status Gizi :
Gizi Normal

Hasil pengukuran pada saat awal pengambilan kasus. Status gizi pasien baik.

2. Monitoring dan Data Biokimia

Data Lab Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan


WBC( Leukosit) 7,9 x 103/ µL 4000-10.000 mm2 Normal
RBC(Eritrosit) 5,52 x 106/ µL 4,5-66 jt/mm2 Normal
HGB(Hemoglobin) 15,0 gr/Dl 14-18 gr% Normal
HCT( Haematokrin) 46,8% 40-54 % Normal
PLT(Trobosit) 304x 103/ µL 150.000– 350.000 Normal
Gula Darah Sewaktu 101 mg/dL < 140mg/dL Normal
Mikroskopi, Bakteri (+)

Berdasarkan hasil pengambilan data pada awal pemeriksaan biokimia yang bermasalah hanya
Mikroskopi, Bakteri positif (+)

Hasil Recall setelah intervensi (21/03/20220

26
Implementasi Energy Protein Lemak Karbohidrat

Asupan 811,6 37,6 24,1 107,0

Kebutuhan 1461,92 54,82 32,48 237,56

%Asupan 55,51 68,58 74,19 45,094

Tingkat asupan Defisit Defisit Defisit Defiist


Berat Sedang ringan Berat

Hasil recall (22/03/20220

Implementasi Energy Protein Lemak Karbohidrat

Asupan 1066,9 51,6 31,2 144,8

Kebutuhan 1461,92 54,82 32,48 237,56

%Asupan 72,92 94,12 96,05 60,59

Tingkat asupan Defisit Baik Baik Defiist


ringan Sedang

Antropometri
Hari pertama
BB : 50,1 kg
TB : 161,17 cm
Status Gizi: Gizi Normal

a. Parameter pasien
Intervensi dilakukan 3 hari pada pasien dan keluarga. Apa yang di
sampaikan pada saat konseling pasien dapat menerimanya dan akan
diterapkan pada kehidupan sehari-hari
1. Evaluasi
Tn. Abdon MRS pada tanggal 20/03/2022 dengan keluhan utama diare sejak
kemarin siang lebih dari 10x, BAB cair, lembek dan sering. Tn Abdon juga
mengalami nyeri diperut dibagian tenganh bawah. Untuk tinggkatan asupan
hari pertama dilihat dari tinggkat asupan energy, protein, lemak dan

27
karbohidrat mengalami deficit. Hari kedua tingkat asupan protein dan lemak
sudah baik sedangkan tingkat asupan lemak dan karbohidrat masih deficit

BAB.V

PEMBAHASAN

Pasien pertama kali masuk rumah sakit pada tanggal 20/03/2022, jam 19.20 malam.
Dengan keluhan utama Diare sejak kemarin siang lebih dari 10x. BAB berlendir, cair dan
sering. Data yang diambil pertama BB 50.1 kg. TB menggunakan estimasi tinggi lutut 49 cm
= 161, 17cm Lila 28 cm. Gejala gastroenteritis atau diare adalah buang air besar dengan
frekuensi yang tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek dan cair dan
setengah cair dengan kandungan air feses lebih banyak dari biasanya. Yang disebabkan oleh
virus khusunya rotavirus. Rotavirus itu sendiri adalah genus dari virus RNA untai ganda dan
famili Reoviridae. Penyakit diare ini juga yang diderita oleh Tn. Abdon. Penyebab utama
Tn.Abdon sakit yaitu tidak melihat apakah bahan makanan yang dimakan itu bersih atau lalat,
kuman hingap dan sebagainya.

Menurut warman (2008) ada beberapa factor penyebab gastroenteritis salah satunya
adala factor lingkungan dan makanan. Dari kasus yang diambil factor yang menajadi
penyebab terjadinya gastroenteritis adalah makanan yang kurang sehat.

28
DAFTAR PUSTAKA

Black, J dan Hawks, J. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan. Dialihbahasakan oleh Nampira R. Jakarta: Salemba Emban Patria.

Nagiga & Arty, N. W. (2009). Penyakit anak sehari – hari. Jakarta: Gramedia.

29
30

Anda mungkin juga menyukai