NIM : PO530324118852
TINGKAT : 3A
KASUS
1. Tuan H berusia 29 tahun, TB 154 Cm, BB 45 kg nampak udem dikedua tungkai bawah
dan muka,sudah 2 hari dirawat di RS dan hasil laboratorium menunjukkan Ureum 80
mg/dl (N= 10-50).Kreatinin 1,5 Albumin 2,92 mg/dl (N= 3,5-5,5), Hb 8,0 mg/dl( N=12-
16,5), pasien akan direncanakan oleh dokter untuk proses dialysis. Sejak masuk RS nafsu
makan pasien tidak ada, badan terasa lemas, mual dan pasien apatis. Muka nampak
sembab dan pucat. Dari pengkajian data pasien sebelum sakit pasien dulu pernah
menderita infeksi ginjal dan infeksi saluran kemih. Sebelumnya pasien jarang minum dan
pasien suka mengkosumsi tahu/tempe serta paling senang minum susu kedele. Pasien
bekerja sebagai pegawai Bank Swasta dan setiap makan siang pasien hanya makan di
kantin , dan pasien termasuk pengkonsumsi fast food. Selain itu pasien sering minum
minuman kaleng. Seminggu sebelum masuk rumah sakit pasien demam dan muntah lalu
pasien tidak ada nafsu makan. Makanan yang dikonsumsi teakhir sebelum masuk rumah
sakit adalah nasi 2 sendok makan telur dadar ¼ butir, sup macaroni 3 sdm perkedel ½
potong dan teh 1 gelas. Hasil recall Energi 28 %, Protein 59 %. KH 45 % dan Lemak 56
%.
JAWABAN :
BIODATA PASIEN :
- Nama : Tuan H
- Umur : 29 tahun
- Pekerjaan : Pegawai Bank Swasta
- Jenis kelamin : Laki-Laki
- BB : 45 kg
- TB : 154 cm
A. ASSESMENT
a. Antropometri :
- BB : 45 kg
- TB : 154 cm →1,54 m
- IMT : BB(kg) / TB2(m)
: 45 / 1,542
: 45 / 2,37
: 18.98 ( normal )
- BB sebenarnya : BB saat ini ( dengan oedema ) – BB koreksi oedema
: 45 – 15%
: 38,25 kg
b. Biokimia :
- Ureum 80 mg/dl (N= 10-50) ( tinggi )
- Kreatinin 1,5 ( tinggi )
- Albumin 2,92 mg/dl (N= 3,5-5,5) ( rendah )
- Hb 8,0 mg/dl( N=12-16,5) ( rendah )
c. Cline fisik :
- Udem dikedua tungkai bawah dan muka
- Nafsu makan pasien tidak ada
- Badan terasa lemas, mual
- Pasien apatis
- Muka nampak sembab dan pucat
- Demam dan muntah
d. Dietary Histori :
- Pasien jarang minum dan pasien suka mengkosumsi tahu/tempe
- Paling senang minum susu kedele
- Setiap makan siang pasien hanya makan di kantin
- Pasien termasuk pengkonsumsi fast food
- Selain itu pasien sering minum minuman kaleng.
- Makanan yang dikonsumsi terakhir sebelum masuk rumah sakit adalah nasi 2
sendok makan telur dadar ¼ butir, sup macaroni 3 sdm perkedel ½ potong dan teh
1 gelas
- Hasil recall menunjukkan :
Energi 28 %
Protein 59 %
KH 45 %
Lemak 56 %.
e. Riwayat Pasien
Riwayat penyakit dahulu : infeksi ginjal dan infeksi saluran kemih
B. DIAGNOSA
a. Domain Intake :
- Asupan energi dan zat gizi yang tidak adekuat berkaitan dengan kurangnya nafsu
makan dan disertai rasa mual ditandai oleh estimasi asupan energi 28%,
protein59%, karbohidrat 45%, dan lemak 56%.
- Kurangnya cairan yang disebabkan karena jarang minum air putih, suka susu
kedele dan minuman kaleng yang ditandai dengan penyakit infeksi ginjal dan
infeksi saluran kemih
- Asupan protein tinggi yang disebabkan karena suka mengkonsumsi tahu/tempe
dan suka minum susu kedele yang ditandai dengan Ureum 80 mg/dl (N= 10-50)
( tinggi ) dan Kreatinin 1,5 ( tinggi )
b. Domain Klinik :
- Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus disebabkan oleh gangguan
fungsi ginjal dan anemia dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium
Ureum 80 mg/dl (N= 10-50) ( tinggi ), Kreatinin 1,5 ( tinggi ), Albumin 2,92
mg/dl (N= 3,5-5,5) ( rendah ), Hb 8,0 mg/dl( N=12-16,5) ( rendah )
c. Domain Behaviour :
- Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri, disebabkan karena kurangnya
pengetahuan tentang makanan atau zat gizi ditandai dengan kebiasaan makan dari
pasien yang sering makan dikantin dan menyukai jenis makanan tertentu serta
jarang minum air putih.
C. INTERVENSI
- Terapi Diet :
Jenis Diet : Diet Rendah Protein
Bentuk Makanan : Lunak
Tujuan Diet :
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
b. Memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit
c. Mengurangi pemecahan protein tubuh
d. Mencegah uremia
e. Mempertahankan status gizi optimal
Prinsip / Syarat Diet :
a. Energi diberikan cukup yaitu 35 kkal/kg BB/hari
b. Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6 – 1,5
gram/kg BB
c. Katabolik ringan : 0,6-1 gr/kg BB, sedang 0,8 – 1,2 gr/kg BB, barat 1-
1,5 gr/kg BB
d. Lemak sedang 25-30 % dari kebutuhan energi total
e. Karbohidrat sisa dari % Protein dan lemak
f. Na dan K dibatasi bila ada Anuria
g. Kebutuhan Cairan = jumlah urine tampung +500 ml
h. Makanan dalam bentuk oral, enteral dan parenteral.
Perhitungan Kebutuhan :
Kebutuhan Energi : 35 x BBA
: 35 x 38,25
: 1.338,75 kkal
: 0,6 x 38,25
: 22,95 gram x 4
: 91,8 kkal
: 25% x 1.338,75
: 334,68 kkal : 9
: 37,18 gram
: 1.338,75 ± 541,89
: 796,86 : 4
: 199,21 gram
Terapi Edukasi :
a. Topik : Tata Laksana Diet Gagal Ginjal Kronik
b. Sasaran : Tuan H dan keluarga yang merawatnya
c. Waktu : ± 30 menit
d. Alat bantu : Leaflet, food model dan daftar bahan makanan
penukar
e. Bentuk edukasi : Tanya jawab dan motivasi
f. Materi :
o Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan (perlu
dihindari)
o Kebutuhan zat gizi pasien dan pentingnya peranan zat gizi bagi
pasien
o Penting pola makan yang seimbang
o Penjelasan tentang prinsip dan syarat pemberian diet
sesuai kondisi pasien
o Penjelasan tentang pola makan yang seharusnya
dijalankan pasien
D. MONEV :
a. Memantau dan melihat perkembangan keluhan pasien.
b. Memantau asupan makan pasien yaitu habis atau tidaknya makanan yang dikonsumsi.
c. Memantau pola makan pasien.
d. Memantau kepatuhan diet pasien terhadap diet yang diberikan.