KASUS 2
Oleh :
Kelompok 4
JAZILATUN NI’MAH 2330221008
BELYNDA SHANTI N. 2330221009
TITIEK PURWANDARI S. 2330221020
ARMINA 2330221032
REYSA ARTHANTO 2330221033
• Kesadaran : CM
• Tensi : 140/90 mmHg
• Suhu : 36,5 0C
• Nadi : 80 x/ menit
• RR : 20 x/ menit
Data pemeriksaan laborat
Pasien mempunyai kebiasaan makan 1-2 x sehari. Pasien tidak pernah sarapan.
Pasien tidak memiliki makanan pantangan/alergi.
Pola makan pasien sebelum MRS adalah :
- Sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi adalah nasi
- Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah telur, ikan dan ayam. Frekuensi
konsumsi lauk hewani pasien adalah hampir selalu ada dalam tiap makan pasien (5-
6x / minggu). Lauk nabati tempe tahu sering dikonsumsi (50 g/kali makan) , bahkan
menjadi camilan bagi pasien (≥8x/minggu), pengolahannya digoreng.
- Pasien jarang mengkonsumsi sayur dan buah, pasien konsumsi sayur 2x/minggu,
sayur yang paling sering dikonsumsi pasien adalah daun singkong. Buah yang
paling sering dikonsumsi pasien adalah durian dan alpukat. Jika waktunya musim
durian pasien sanggup menghabiskan 3-4 buah durian utuh dalam 1 waktu makan.
- Pasien sering mengkonsumsi yang manis-manis seperti kolak kacang ijo, kolak
pisang (3-4x/ minggu), dan juga pasien sering mengkonsumsi camilan yang gurih
seperti rengginang, dan keripik kentang (3-4x/minggu).
- Pasien sering mengkonsumsi jeroan, terutama dalam menu coto makasar kesukaan
pasien (1 x seminggu).
- Pasien sering mengkonsumsi masakan yang diolah dengan cara disantan dan
digoreng (5-6x/minggu). Dalam memasak sering menggunakan bumbu penyedap
(royco).
- Konsumsi teh manis tiap hari (2x/hari)
Diagnosa gizi
NC. 1.1 Kesulitan menelan berkaitan dengan Hemiplegi dengan CVA ditandai hasil recall energy
< 80% kebutuhan
NI. 2.1 Inadequat intake makanan per oral berkaitan dengan CVA ditandai hasil recall energy <
80% kebutuhan
NI. 5.6.2 Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan kebiasaan makan makanan bersantan dan
digoreng ditandai hasil pemeriksaan kolestero 218 melebihi batas normal
NI. 5.8.2 Pembatasan KH sederhana berkaitan dengan adanya diagnose DM tipe 2 dan kebiasaan
makan manis-manis ditandai GDP 308 mg/dl
NI.5.10.2 Pembatasan mineral Natrium berkaitan dengan hipertensi dan kebiasaan makan
cemilan gurih ditandai Tekanan darah 150/90 mmHg
NB. 1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan kebiasaan makan
yang tidak sesuai dengan kondisi penyakit ditandai dengan konsumsi manis dan gurih
serta bersantan.
2.3 Planning
a. Perhitungan Status Gizi
% percentile LILA = LILA x 100 %
Standar LILA
Perkiraan TB : 148 cm
Usia : 55 th
BMR Wanita = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x Usia)
= 655 + ( 9,6 x 61,2 ) + ( 1,8 x 148 ) – ( 4,7 x 55 )
= 655 + 587,52 + 268,2 – 258,5
= 1.252,22
FA : 1,1
FS : 1,2
Protein
= 20 % x 1.652,9
4
= 82,6 gram
Lemak
= 20% x 1.652,9
9
= 36,7 gram
Karbohidrat
= 60% x 1.652,9
4
= 247,9 gram
b. Tujuan
- Memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien dengan memperhatikan
keadaan pasien dan komplikasi penyakit ( DM dan HT )
- Mempertahankan keseimbangan cairan
- Memenuhi kebutuhan zat gizi mikro
c. Syarat
1. Energi diberikan sesuai kebutuhan yaitu 1.652,9 kkal
2. Protein juga diberikan 20% yaitu 82,6 gram
3. Lemak sebesar 36,7 gr, diutamakan MUFA dan batasi SFA
4. Karbohidrat 247,9 gram, diutamakan KH kompleks sesuai kondisi pasien
dengan DM tipe II
5. Diet dash sesuai kondisi pasien dengan HT
6. Bentuk makanan lunak ( lauk dan sayur dicincang halus )
7. Makanan diberikan dalam porsi kecil tapi sering
8.
d. Intervensi
- Peneran 3J.
- Prinsip, tujuan, syarat, komposisi menu dan manfaat dari diet yang
diberikan untuk kondisi pasien.
- Waktu: 10-20 menit
- Media: Leaflet
- Sasaran: Pasien.
BAB III
IMPLEMENTASI
DIET
Pagi
Nasi Putih
Orak-arik telur
Tahu kukus
Oseng labu siam
Snack Pagi
Pisang kepok rebus
Siang
Nasi putih
Tongkol filet bb. Merah
Tempe bb. kuning
Sayur bening ayam
Snack
Puding Susu
Malam
Nasi putih
Perkedel kentang+ayam
Tumis tahu
Sayur sop
Snack malam
Ubi rebus
HASIL PERHITUNGAN
==========================================================
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
________________________________________________________________
energy 1624,3 kcal 2000,0 kcal 81 %
water 0,0 g 2250,0 g 0%
protein 58,8 g(15%) 54,0 g(12 %) 109 %
fat 40,8 g(22%) 73,0 g(< 30 %) 56 %
carbohydr. 257,5 g(64%) 324,0 g(> 55 %) 79 %
dietary fiber 10,0 g 30,0 g 33 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 9,1 g 10,0 g 91 %
cholesterol 280,6 mg - -
Vit. A 844,0 µg 1000,0 µg 84 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E 0,0 mg - -
Vit. B1 0,8 mg 1,0 mg 79 %
Vit. B2 0,9 mg 1,2 mg 74 %
Vit. B6 1,4 mg 1,4 mg 101 %
folic acid eq. 0,0 µg - -
Vit. C 37,7 mg 100,0 mg 38 %
sodium 209,8 mg 2000,0 mg 10 %
potassium 2049,9 mg 3500,0 mg 59 %
calcium 399,7 mg 1000,0 mg 40 %
magnesium 344,3 mg 350,0 mg 98 %
phosphorus 975,0 mg 700,0 mg 139 %
iron 11,8 mg 10,0 mg 118 %
zinc 7,3 mg 10,0 mg 73 %
1 Agar-agar 1 1 1500
6 Bayam 55 75 1100
12 Wortel 50 75 750
13 Buncis 30 45 500
TOTAL 30.000
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2007. Penuntun Diet .Jakarta : PT. Gedia Pustaka Utama
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi . Jakarta: PT Gedia Pustaka Utama
Fitriani, dkk, 2020, Buku Ajar, Tangerng Selatan: STIkes Widya Dharma Husada
Kristini, dkk, 2020, Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia
PMK RI No. 67, 2016, Jakarta. Kemenkes RI.