Anda di halaman 1dari 28

CURRICULUM VITAE

• NAMA : Suharyati, SKM, MKM, RD


• TEMPAT & TGL LAHIR : Cepu,27 Juli 1960
• ALAMAT RUMAH : Jl. Taman Cimanggu Selatan Blok V 7 no 7, Bogor
• TELPON : 08129674111
• RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. AKADEMI GIZI – JAKARTA , Diploma 1984
2. SEAMEO Tropical Medicine ,UNIVERSITAS INDONESIA, Diploma in Applied Nutrition, 1990
3. SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT, GIZI, FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA  2000
4. MAGISTER KESEHATAN MASYRAKAT, GIZI- UNIVERSITAS INDONESIA  2006
• RIWAYAT PEKERJAAN :
1. Ahli Gizi/Dietisien di RSUP Dr. Cipto Mngunkusumo –Jakarta (1985- 2018)
2. Supervisor Asuihan Gizi Rawat jalan, Instalasi.Gizi RSCM –Jakarta (2004- 2006)
3. Kepala Unit Produksi Makanan, RSCM (2007-2017)
PENYUSUNAN STANDAR
MAKANAN PASIEN

Suharyati, SKM, MKM, RD


&
Tim Pengajar Peningkatan Kapasitas Dosen Dalam Penguatan Core Kompetensi Pendidikan Gizi,
BPPSDMKes-Persagi
PENDAHULUAN
• TUJUAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Pada akhir sesi ini peserta mampu melakukan penyusunan standar
makanan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan

B. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Identifikasi kebutuhan gizi Pasien di fasyankes
Penetapan kebutuhan gizi sesuai kondisi pasien
 Memahami langkah langkah menyusun standar makanan
Penyusunan Standar Makanan Pasien

• Pengertian
Suatu kegiatan merancang kebutuhan gizi pasien sesuai dengan keadaan
kesehatan pasien, anggaran yang tersedia dengan memperhatikan latar
belakang sosial budaya
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN GIZI

• Umur
• Jenis kelamin
• Berat badan
• Tinggi badan
• Aktifitas fisik
• Keadaan kesehatan
TUJUAN PENYUSUNAN STANDAR MAKANAN

Agar kebutuhan gizi pasien dapat terpenuhi dengan


memperhatikan sosial budaya ,biaya dan terwujud nya
kepuasan pasien
BEBERAPA CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI

1. Menggunakan Rumus Harris Benedict


 Laki-laki : 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
 Perempuan : 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7xU)

Keterangan: BB = berat badan dalam satuan kg


TB = tinggi badan dalam satuan cm
U = umur dalam tahun
BEBERAPA CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI

2. CARA CEPAT.1
• Laki-laki : 1 kkal x kg BB x 24 jam
• Perempuan : 0,95 kkal x kg BB x 24 jam

3. CARA CEPAT.2
25 kkal x kg BB
BEBERAPA CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI

4. CARA FAO/WHO
Rumus FAO/WHO untuk menentukan Basal Metabolic Rate (BMR)
Kelompok Umur BMR (kkal/hr)
(Tahun)
Laki - Laki Perempuan
0-3 60,9 B *) - 54 61,0 B - 51
3-10 22,7 B + 495 22,5 B + 499
10-18 17,5 B + 651 12,2 B + 746
18 - 30 15,3 B + 679 14,7 B + 496
30 - 60 11,6 B + 879 8,7 B +829
≥ 60 13,5 B + 487 10,5 B + 596
Cara Menaksir Kebutuhan Energi Berdasar Aktivitas
dengan Menggunakan Kelipatan BMR

AKTIFITAS JENIS KELAMIN


LAKI – LAKI PEREMPUAN
Sangat ringan 1,30 1,30
Ringan 1,65 1,55
Sedang 1,76 1,70
Berat 2,10 2,00
BEBERAPA CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI

5. Menggunakan Angka Kecukupan Gizi


Kasus
Seorang perempuan usia 30 tahun dengan tinggi badan 158 cm dan
berat badan 52 kg dan aktivitas ringan.

Kebutuhan energi ?
Harris Benedict
CARA 1
Perempuan :655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7xU)

= 655 + (9,6 x 52) + (1,8 x 158) – (4,7 x 30)


= 1297,6 kkal
Rumus Cepat
CARA 2
Perempuan = 0,95 kkal x kg BB x 24 jam
= 0,95 kkal x 52 x 24
= 1185,8 kkal
Rumus Cepat
CARA 3
= 25 kkal x kg BB
= 25 x 52
= 1300 kkal
Rumus FAO/WHO

CARA 4
= 14,7 x 52 + 496 kkal
= 1260,4 kkal
Hasil Perhitungan

BEBERAPA CARA MENGHITUNG


KEBUTUHAN ENERGI  hasil
perhitungan hampir sama
FAKTOR BERAT BADAN

Bila BB > BB Ideal = dikurangi 500 kkal


bila BB < BB Ideal = ditambahkan 500 kkal
KEBUTUHAN ENERGI
DENGAN MEMPERHITUNGKAN AKTIFITAS FISIK
Kalikan nilai BMR dengan kelipatan yang sesuai dengan jenis aktivitas,
contoh kasus aktivitas ringan.

= 1,55 x 1300 kkal = 2015 kkal


KEBUTUHAN ENERGI
DENGAN MEMPERHITUNGKAN KEADAAN KESEHATAN

Jika ada stres di tambahkan 20 % sd 30 % dari kebutuhan energi


basal (BMR)
KEBUTUHAN PROTEIN, LEMAK, KARBOHIDRAT,
VITAMIN & MINERAL
 Protein : 10-15% dari kebutuhan energi total
 Lemak : 15-25% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat : 50-60% dari kebutuhan energi total
 Vitamin dan Mineral disesuaikan dengan angka kecukupan gizi (AKG)
STANDAR MAKANAN
• Banyaknya bahan makanan yang dibutuhkan oleh konsumen
sesuai kecukupan gizi dengan mempertimbangkan anggaran
yang tersedia dan menjadi acuan normatif dalam
penyelenggaraan makanan.

• Acuan normatif/aspek legal dapat berupa kebijakan tentang


Pemberian Makanan bagi Pasien Rawat Inap di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
LANGKAH MENYUSUN STANDAR MAKANAN

1. Hitung / tetapkan kebutuhan gizi berdasarkan data yang tersedia,


dapat menggunakan cara yang paling praktis dan cepat, misalnya
dengan menggunakan Daftar Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan.

2. Terjemahkan kebutuhan gizi sehari kedalam kebutuhan bahan


makanan sehari. Dalam menterjemahkan kedalam bahan makanan
sehari adalah berat bersih.
LANGKAH MENYUSUN STANDAR MAKANAN

3. Bahan makanan sehari yang telah disusun diperkirakan biaya atau


konversi ke harga . Sesuaikan kebutuhan gizi dan biaya makan pasien
dengan alokasi biaya di fasyankes.
4. Analisis energi, zat gizi makro, zat gizi mikro selaras dengan rerata
kecukupan yang telah dihitung.
5. Bila semua telah sesuai maka sudah dapat ditetapkan menjadi standar
makanan pasien dan perlu mendapatkan legalisasi dari pimpinan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Contoh Standar Makanan
Bahan Makanan Berat (g) Ukuran Rumah Tangga
Beras 225 3,5 gelas
Tepung Terigu 15 1,5 sdm
Daging Sapi 50 1 ptg
Ikan segar 50 1 ptg
Telur ayam negeri 55 1 butir
Tempe 40 1 potong
Tahu 75 1 potong
Kacang hijau 20 2 sdm
Sayuran (wortel,bayam,buncis,labu) 200 2 gls
Buah (pisang, semangka) 200 2 buah
Gula merah 15 1 sdm
Gula putih 10 1 sdm
Minyak 25 5 sdt
Susu cair (kemasan) 125 1
Nilai Gizi
Zat Gizi Satuan Nilai Gizi
Energi kkal 2100
Protein g 70
Lemak g 58
Karbohidrat g 330
Besi mg 16
Vitamin A total RE 32379
Kalsium mg 540
Vitamin C mg 141
Pola Pemberian Makan
Jenis Frekuensi
Makanan utama 3 kali
Makanan Selingan 2 kali
Susu 1 kali
Buah 2 kali
Terima kasih

http://bit.ly/Evalmaterimenu
http://bit.ly/Evalprosesmenu

Anda mungkin juga menyukai