Anda di halaman 1dari 46

PROPOSAL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDERITA


HIPERTENSI MENGKONSUMSI OBAT TRADISIONAL DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SIMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE

OLEH:

KetuaPeneliti
Ns. Susi Andriani, M. Kep

Anggota
Fernanda

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT


STIKES MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2020
ABSTRAK

Hipertensi merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia


dengan proporsi sebesar 6,8%. Provinsi Aceh merupakan salah satu
provinsi di Indonesia yang jumlah penduduk menderita hipertensi
mencapai 32% dari total jumlah penduduk. Bagi orang yang sudah
menderita hipertensi pengobatan dapat menggunakan terapi disamping
efek samping yang ditimbulkan rendah dibandingkan pengobatan secara
klinis. Penggunaan herbal dan bahan alami untuk mengobati dan
mengontrol penyakit sudah banyak dilakukan oleh masyarakat. Tujuan
penelitian ini adalah Untuk mengetahui Gambaran Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penderita Hipertensi Mengkonsumsi Obat Tradisional di
Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Penelitian ini
bersifat deskriptif dengan pendekatan crosssectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi yang menggunakan obat
tradisional di Desa Riweuek Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie yang
berjumlah 35 orang. Tehnik pengambilan sampel tehnik total populasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 02 sampai
dengan 16 Juli 2015 didapatkan pengetahuan penderita hipertensi
mayoritas cukup yaitu 16 responden (45,7%), perilaku kesehatan
Penderita Hipertensi mayoritas positif yaitu 30 responden (85,7%), dan
sosial ekonomi penderita hipertensi mayoritas kurang yaitu 31 responden
(88,6%). masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang obat
trasional dalam mengatasi hipertensi demi meningkatkan derajat
kesehatan dan mencegah terjadinya kekambuhan penyakit hipertensi yang
di derita..

Kata Kunci : Hipertensi, Obat Tradisional


ABSTRACT
Hypertension is the third highest cause of death in Indonesia with a
proportion of 6.8%. Aceh province is one of the provinces in Indonesia
the number of people suffering from hypertension reaches 32% of the
total population. For people who already suffer from hypertension
treatment can be used in addition to therapy side effects are lower than
clinical treatment. The use of herbal and natural ingredients to treat and
control the disease has been done by the community. The purpose of this
study was to determine Overview of Factors Affecting Patients with
Hypertension Consuming Traditional Medicine at Simpang Tiga Public
Health Center in Pidie district. This is a descriptive study with cross
sectional approach. The population in this study were all patients with
hypertension who use traditional medicine in the village Riweuek Sakti
subdistrict in Pidie district, amounting to 35 people. Technics total
population sampling techniques. Based on the results of research
conducted on 02 until July 16, 2015 obtained a majority sufficient
knowledge of hypertensive patients is 16 respondents (45.7%), health
behaviors Patients with Hypertension positive majority of 30 respondents
(85.7%), and socioeconomic hypertensive majority of less that 31
respondents (88.6%). communities to increase knowledge about drugs
trasional in hypertension in order to improve the health and prevent
disease recurrence in the suffering hypertension.
Keywords: Hypertension, Traditional Medicine Bibliography: 27 (2001-
2013), one of the journal, 4 online
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah dan hidayah Nya serta Shalawat dan salam kepangkuan Nabi

Besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil

penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penderita

Hipertensi Mengkonsumsi Obat Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas

Simpang Tiga Kabupaten Pidie”.

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai salah satu wujud pelaksanaan tri

dharma perguruan tinggi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian

ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan, untuk itu kritik dan saran bersifat

membangun sangat penulis harapkan guna kesempurnaan laporan penelitian ini.

Atas kritik dan saran yang disampaikan penulis mengucapkan terima kasih.

Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait didalam penelitian ini.

Sigli, Mei 2020

(Ns Susi Andriani, M. Kep)


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... 5
ABSTRAK......................................................................................................... 5
ABSTRACT...................................................................................................... 5
KATA PENGANTAR...................................................................................... 5
DAFTAR ISI..................................................................................................... 5
DAFTAR TABEL............................................................................................. 5
DAFTAR SKEMA............................................................................................ 5
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 5
A. Latar Belakang Masalah...................................................... 5
B. Perumusan Masalah............................................................ 5
C. Tujuan Penelitian................................................................ 5
D. Kontribusi Penelitian........................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 5


A. Pengertian............................................................................ 5
B. Konsep................................................................................. 5

BAB III METODE PENELITIAN....................................................... 5


A. Jenis Penelitian.................................................................... 5
B. Lokasi dan Subjek Penelitian.............................................. 5
C. Instrumen Penelitian............................................................ 5
D. Kontribusi Penelitian........................................................... 5

BAB IV ANGGARAN BIAYA............................................................. 5

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian................................................................... 5
B. Pembahasan......................................................................... 5
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 5
B. Saran.................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan

Lampiran 2 : Surat Permohonan Studi Pendahuluan dari LPPM STIKes

Medika Nurul Islam Sigli

Lampiran 3 : Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5 : Kuisioner

Lampiran 6 : Surat Permohonan Izin Melaksanakan Penelitian dari LPPM

STIKes Medika Nurul Islam Sigli

Lampiran 7 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari

Lampiran 8 : Master Tabel

Lampiran 9 : Hasil Analisis Data Penelitian


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gaya hidup modern yang multi kompleks menuntut siapa saja untuk

mengikuti pola-pola aktivitas dan konsumsi produk modern. Life style

masyarakat berubah terlebih lagi pola konsumsi makanan dan minuman. Produk

makanan modern dipengaruhi oleh bahan makanan dengan kadar lemak dan

garam yang tinggi. Hal ini memicu kemunculan penyakit kardiovaskuler, seperti

hipertensi (Sutanto, 2010).

Hipertensi merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat maju,

baik pria ataupun wanita, tua ataupun muda bisa terserang penyakit ini, dan

gejalanya tidak terasa. Penyakit ini disebut sebagai silent diseases dan

merupakan faktor risiko utama dari perkembangan atau penyebab penyakit

jantung dan stroke. Bila tidak terkontrol akan menyebabkan kerusakan pada

organ tubuh lainnya, seperti otak, ginjal, mata dan kelumpuhan organ-organ

gerak (Ridwan, 2009).

Menurut WHO (2010), batasan tekanan darah yang masih di anggap normal

adalah 140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah >160/95 mmHg dinyatakan

sebagai hipertensi. Tekanan darah di antara normotensi dan hipertensi disebut

borderline hypertension (garis batas hipertensi). Batasan WHO tersebut tidak

membedakan usia dan jenis kelamin (Udjianti, 2010).

Menurut data dari WHO pada tahun 2004, diperoleh data prevalensi

penyakit hipertensi 26,4% dari populasi dewasa di dunia dengan jumlah pada
laki laki sebesar 26,6% pada perempuan sebesar 26,1%. Seluruh dunia

proporsional mortality rate hipertensi adalah 13% atau sekitar 7,1 juta kematian.

Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18

tahun keatas. Dari jumlah itu diperkirakan 60% penderita hipertensi berakhir

pada stroke (Dinkes Bonebolongo, 2009).

Hipertensi umumnya terjadi tanpa gejala (asimptomatis). Sebagian besar

orang tidak merasakan apa pun, walau tekanan darahnya sudah jauh di atas

normal. Peninggian tekanan darah terkadang merupakan satu-satunya gejala.

Hal ini dapat berlangsung bertahun-tahun, sampai akhirnya penderita (yang

tidak merasa menderita) jatuh ke dalam kondisi darurat, dan bahkan terkena

penyakit jantung, stroke atau kerusakan ginjal. Komplikasi ini yang kemudian

banyak berujung pada kematian (Hartono, 2011).

Hipertensi merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia

dengan proporsi sebesar 6,8%. Di Indonesia sebanyak 24% kasus hipertensi

terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan 76% kasus hipertensi belum

terdiagnosis. Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2005 adalah 8,3%

(pengukuran standar WHO yaitu pada batas tekanan darah normal 140/90

mmHg). Pada tahun 2010 prevalensi penderita hipertensi di Indonesia mencapai

21% (pengukuran standar Depkes yaitu pada batas tekanan darah normal

139/89 mmHg). Selanjutnya diestimasi akan meningkat menjadi 37% pada

tahun 2015 dan menjadi 42% pada tahun 2025 (Zamhir, 2006). Provinsi Aceh

merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang jumlah penduduk menderita

hipertensi mencapai 32% dari total jumlah penduduk Sedangkan penderita

hipertensi di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh menurut data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten, jumlah pasien hipertensi pada tahun 2015 terhitung Bulan Januari

sampai dengan Maret mencapai 1.116 jiwa.

Adapun alasan penulis melakukan penelitian tentang Gambaran Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Penderita Hipertensi Mengkonsumsi Obat

Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie

dikarenakan hipertensi merupakan salah satu masalah yang besar dan menjadi

perhatian serius mengingat keganasannya mengakibatkan kematian mendadak

bagi penderia.

Bagi orang yang sudah menderita hipertensi pengobatan dapat

menggunakan terapi disamping efek samping yang ditimbulkan rendah

dibandingkan pengobatan secara klinis. Tindakan pencegahan baik yang belum

pernah menderita hipertensi ataupun bagi yang belum pernah terkena hipertensi

yaitu dengan perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat

ini antara lain meliputi pola makan, aktivitas dan olahraga. Dalam gaya hidup

sehat yang utama adalah makanan yang kita konsumsi serta diperbanyak

mengkonsumsi sayur dan buah-buahan (Muhammadun, 2010).

Pemilihan obat-obatan anti hipertensi saat ini telah banyak mengalami

perubahan, karena perlu mempertimbangkan efikasi, efek samping yang

ditimbulkan, pemakaian jangka panjang dan nilai ekonomisnya. Penggunaan

herbal dan bahan alami untuk mengobati dan mengontrol penyakit sudah banyak

dilakukan oleh masyarakat dunia. Bahkan akhir-akhir ini terjadi peningkatan

penelitian terhadap herbal dan bahan alami untuk mengobati berbagai penyakit.

Industri farmasi juga berusaha mencari peluang pemanfaatan bahan alam

dan turunannya sebagai bahan untuk obat. Selain itu, potensi pasar juga perlu
dipertimbangkan dalam upaya menemukan obat baru yang dapat menurunkan

tekanan darah (Hernani, 2009).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penderita

Hipertensi Mengkonsumsi Obat Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas

Simpang Tiga Kabupaten Pidie”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Gambaran Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Penderita Hipertensi Mengkonsumsi Obat Tradisional di

Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran Faktor-Faktor yang mempengaruhi penderita

hipertensi mengkonsumsi obat tradisional yang ditinjau dari 3 (tiga) aspek,

yaitu : Tingkat pengetahuan, Perilaku Kesehatan, dan Sosial Ekonomi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Hipertensi

Tekanan darah adalah kekuatan darah menekan dinding pembuluh darah.

Setiap kali berdetak (sekitar 60-70 kali per menit dalam keadaan istirahat),

jantung akan memompa darah melewati pembuluh darah. Tekanan terbesar

terjadi ketika jantung memompa darah (dalam keadaan kontriksi), dan ini

disebut dengan tekanan sistolik. Ketika jantung beristirahat (dalam keadaan

dilatasi), tekanan darah berkurang disebut tekanan darah diastolik (Puspitorini,

2008).

Menurut Smeltzer dan Bare (2002), hipertensi dapat didefinisikan sebagai

suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah ≥ 140 mmHg (tekanan

sistolik) atau ≥ 90 mmHg (tekanan diastolik). Menurut WHO (2010), batasan

tekanan darah yang masih di anggap normal adalah 140/90 mmHg, sedangkan

tekanan darah >160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Tekanan darah di

antara normotensi dan hipertensi disebut borderline hypertension (garis batas

hipertensi). Hipertensi adalah sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan

sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. Pada

populasi lanjut usia, hipertensi didefenisikan sebagai tekanan sistolik 160

mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Hipertensi atau tekanan darah tinggi

adalah bahaya diam-diam karena tidak ada gejala khas yang mengirimkan

tanda-tanda peringatan dini. Sebaliknya, banyak orang merasa dan energik

walaupun memiliki tekanan darah tinggi (Wolff, 2008).


B. Penyebab Hipertensi

a. Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hipertensi yang 90%

tidak diketahui penyebabnya. Beberapa faktor yang diduga berkaitan

dengan berkembangnya hipertensi esensial di antaranya:

1) Genetic; individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan

hipertensi, berisiko lebih tinggi untuk mendapatkan penyakit in I

dibandingkan mereka yang tidak.

2) Jenis kelamin dan usia; laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita

pasca menopause berisiko tinggi untuk mengalami hipertensi.

3) Diet; konsumsi diet tinggi garam atau kandungan lemak, secara

langsung berkaitan dengan berkembangnya penyakit hipertensi.

4) Berat badan/obesitas (25% lebih berat diatas berat badan ideal)

juga sering dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi.

5) Gaya hidup merokok dan mengkonsumsi alcohol dapat

meningkatkan tekanan darah(bila gaya hidup yang tidak sehat

tersebut tetap di terapkan).

b. Hipertensi Sekunder (5-10%)

Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang penyebabnya di

ketahui. Beberapa gejala atau penyakit yang menyebabkan hipertensi

jenis ini antara lain:

1) Coarctation aorta, yaitu penyempitan aortacongenital yang

(mungkin) terjadi pada beberapa tingkat aorta torasik atau aorta

abdominal. Penyempitan ini menghambat aliran darah melalui

lengkung aorta dan mengakibatkan tekanan darah diatas area


konstriksi.

2) Penyakit parenkim dan vascular ginjal. Penyakit ini merupakan

penyebab utama hipertensi sekunder. Hipertensi renovaskular

berhubungan dengan penyempiotan satu atau lebih arteri besar,

yang secara langsung membawa darah ke ginjal. Sekitar 90% lesi

arteri renal pada pasien dengan hipertensi di sebabkan oleh

arteroklerosis atau fibrous dysplasia (pertumbuhna abnormal

jaringan abnormal fibrous). Penyakit parenkim ginjal terkait

dengan infeksi, inflamasi, serta perubahan struktur serta fungsi

ginjal.

3) Penggunaan kontrasepsi hormonal (estrogen). Oral kontrasepsi

yang berisi estrogen dapat menyebabkan hipertensi melalui

mekanisme rennin-aldosteron-mediate volume expansion. Dengan

penghentian oral kontrasepsi, tekanan darah kembali normal

setelah beberapa bulan.

4) Gangguan endokrin. Disfungsi medulla adrenal atau korteks

adrenal dapatmenyebabkan hipertensi sekunder. Adrenal-mediate

hypertension disebabkan kelebihan primer aldosteron, kortisol dan

katekolamin. Pada aldosteron primer, kelebihan aldosteron

menyebabkan hipertensi dan hipokalemia.

5) Kegemukan (obesitas) dan gaya hidup yang tidak aktif (malas

berolaharga).

6) Stress, yang cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah

untuk sementara waktu. Jika stress telah berlalu, maka tekanan


darah biasanya akan kembali normal.

7) Kehamilan

8) Luka bakar

9) Peningkatan volume intravascular

10) Merokok. Nikotin dalam rokok dapat merangsang pelepasan

katekolamin. Peningkatan katekolamin ini mengakibatkan

iritabilitas miokardial, peningkatan denyut jantung, serta

menyebabkan vasokontriksi yang kemudian meningkatkan tekanan

darah.

C. Faktor Resiko Hipertensi

1. Usia. Laki-laki mempunyai resiko lebih tinggi mengalami gangguan

sistem kardiovaskuler di bandingkan dengan perempuan. Hipertensi bisa

di picu oleh konsumsi makanan yang mengandung lemak. Karena

makanan tersebut banyak di sukai orang, tak heran hipertensi memiliki

peluang berjangkit pada semua orang. Minum kopi, alkohol dan

merokok dapat merangsang konstriksi pembuluh darah sehingga dapat

meningkatkan tekanan darah (Harsono, 2008).

2. jJnis Kelamin. Faktor yang sangat berperan dalam hal ini kemungkinan

besar adalah gaya hidup pria yang rata-rata lebih tidak terkontrol

ketimbang wanita misalnya kebiasaan merokok, bergadang, stress

kerja, hingga pola makan tidak teratur. Sedangkan wanita, rata-rata

akan mengalami peningkatan resiko hipertensi setelah mengalami masa

menopause (sekitar diatas 45 tahun) (Sudarmoko, 2010 ).

3. Ras / Suku. Hipertensi sangat umum terjadi di antara orang keturunan


Afro-Karibia. Di kalangan Amerika Serikat, terjadi dua kali lebih

banyak dari pada masyarakat kulit putih dan Hispanik. Gambaran

hampir sama terjadai di inggris dan juga pada masyarakat kota di

Afrika. Telah terbukti yang cukup kuat bahwa penyebaran hipertensi

dalam masyarakat keturunan Afrika di Inggris dan Amerika Serikat

berkaitan dengan mengkonsumsi garam (Beavers, 2008).

4. Pekerjaan, Pendidikan dan Sosial Ekonomi. Orang dengan pekerjaan

yang berat, sering lembur, dan kurang istirahat sangat beresiko terkena

hipertensi (Sudarmoko, 2010). Pria yang mengalami pekerjaan penuh

tekanan, misalnya jabatan yang menuntut tanggung jawab besar tanpa

disertai wewenang pengambilan keputusan akan mengalami tekanan

darah yang lebih tinggi selama jam kerjanya dibandingkan dengan rekan

mereka yang jabatannya lebih longgar tanggung jawab mereka

(Muahammadum, 2010).

D. Obat Tradisional Hipertensi

Obat tradisional menurut peraturan perundang-undangan dibidang obat

tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,

bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari

bahan-bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk

pengobatan berdasarkan pengalaman (Anonim, 2008).

Penggunaan tanaman obat telah lama dikenal oleh masyarakat dengan latar

belakang sejarah dan budaya yang berbeda. Tidak dapat dipungkiri bahwa

tanaman obat sudah sangat membantu didalam kesehatan baik sebelum

ditemukan obat-obat modern sampai saat ini. Sudah lama masyarakat


Indonesia memanfaatkan tanaman obat untuk meningkatkan kesehatan

(promotif), memulihkan kesehatan (rehabilitative), dan pencegahan penyakit

(preventif) serta penyembuhan (kuratif) (Wijayanti, 2012)

Tanaman obat memiliki kelebihan dalam pengobatan hipertensi karena

umumnya tanaman obat memiliki fungsi selain mengobati hipertensi juga

mengobati penyakit penyerta atau penyakit komplikasi sebagai akibat tekanan

darah tinggi. Tetapi mengingat 90% - 95% penyebab hipertensi tidak

diketahui, maka kerja dari tanaman obat dalam memperbaiki/membangun

organ/sistem yang rusak juga tidak diketahui. Sebagai akibatnya, karena

penyebab hipertensi yang tidak diketahui ini dipastikan lebih dari satu

penyebab maka terdapat banyak tanaman obat yang ternyata cocok untuk

banyak penderita yang berbeda satu sama lain, penderita satu cocok dengan

tanaman tertentu dan penderita yang lain cocok dengan tanaman lain

(Soedibyo, 2008).

Penyebaran informasi mengenai hasil penelitian dan uji yang telah

dilakukan terhadap obat bahan alam menjadi perhatian bagi semua pihak

karena menyangkut faktor keamanan penggunaan obat tersebut. Beberapa hal

yang perlu diketahui sebelum menggunakan obat bahan alam adalah

keunggulan obat tradisional dan kelemahan tumbuhan obat (Suharmiati dan

Handayani, 2006).

Menurut Suharmiati dan Handayani (2006), keunggulan obat bahan alam

antara lain :

1. Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil bila digunakan

secara benar dan tepat, baik tepat takaran, waktu penggunaan, cara
penggunaan, ketepatan pemilihan bahan, dan ketepatan pemilihan

obat tradisional atau ramuan tumbuhan obat untuk indikasi tertentu.

Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan

obat/komponen bioaktif tumbuhan obat. Dalam suatu ramuan obat

tradisional umumnya terdiri dari beberapa jenis tumbuhan obat yang

memiliki efek saling mendukung satu sama lain untuk mencapai

efektivitas pengobatan. Formulasi dan komposisi ramuan tersebut

dibuat setepat mungkin agar tidak menimbulkan efek kontradiksi,

bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling menunjang terhadap

suatu efek yang dikehendaki.

2. Pada satu tumbuhan bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi.

Zat aktif pada tumbuhan obat umumnya dalam bentuk metabolit

sekunder, sedangkan satu tumbuhan bisa menghasilkan beberapa

metabolit sekunder, sehingga memungkinkan tumbuhan tersebut

memiliki lebih dari satu efek farmakologi.

3. Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan

degeneratif. Perubahaan pola konsumsi mengakibatkan gangguan

metabolisme tubuh sejalan dengan proses degenerasi. Penyakit

Diabetes (kencing manis), hiperlipidemia (kolesterol tinggi), asam

urat, batu ginjal, dan hepatitis yang merupakan penyakit metabolik.

Penyakit degeneratif antara lain rematik (radang persendian), asma

(sesak nafas), ulser (tukak lambung), haemorrhoid (ambein/wasir),

dan pikun (lost of memory).

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi penderita Hipertensi mengkonsumsi


obat tradisional

1) Faktor Pengetahuan

Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses

pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam,

seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia,

serta keadaan sosial budaya (Budiman, 2013). Menurut Mubaraq (2011),

pengetahuan sesorang dipengaruhi oleh pedidikan, pekerjaan, umur, minat,

pengalaman, kebudayaan, sosial ekonomi, dan sumber informasi.

Sedangkan menurut Notoadmojdo (2012) pengetahuan seseorang

dipengaruhi oleh pendidikan, lingkungan, tingkat kecerdasan, jenis

kelamin. Menurut Budiman (2013) pengetahuan seseorang dipengaruhi

oleh pendidikan, informasi/media massa, sosial, budaya, ekonomi,

pengalaman, lingkungan, dan usia.

2) Faktor Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang terhadap stimulus

yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,

makanan, serta lingkungan (Adnani, 2011).

Perilaku kesehatan adalah tindakan/aktifitas/kegiatan baik yang bisa

diobservasi secara kasat mata ataupun tidak terhadap stimulus/rangsangan

yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,

makanan, minuman, dan lingkungan (Setiawati, 2008).

Menurut Mubarak (2011) menganalisis perilaku manusia dari tingkat

kesehatan di mana kesehatan seseorangatau masyarakat dipengaruhi oleh 2

faktor pokok yaitu faktor perilaku (Behavior Causes) dan faktor di luar
perilaku (Non Behavior Causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan

atau terbentuk dari 3 faktor, yaitu faktor-faktor predisposisi (Predisposing

factors) yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan,

nilai-nilai. Kemudian faktor-faktor pendukung (Enabling Factors) yang

terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-

fasilitas atau saran-sarana kesehatan; dan faktor-faktor pendorong

(reinforcing factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas

kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari

perilaku masyarakat. Perubahan perilaku individu baru menjadi dapat

optimal jika perubahan tersebut terjadi melalui proses internalisasi di mana

perilaku yang baru itu dianggap bernilai positif bagi individu itu sendiri dan

diintegrasikan dengan nilai lain dari hidupnya

3) Faktor Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi adalah kondisi seseorang atau keluarga dalam

masyarakat dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya melalui kegiatan-

kegiatan produktif demi mencapai suatu kesejahteraan seperti pendidikan,

pendapatan, kekeyaan serta status pekerjaan (Depkes RI, 2006).

Menurut Friedman (2008) faktor yang mempengaruhi sosial ekonomi

seseorang yaitu :

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu.

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah dalam

memperoleh pekerjaan, sehingga semakin bayak pula penghasilan


yang diperoleh.

b. Pekerjaan

Pekerjaan adalah simbol status seseorang di masyarakat. Pekerjaan

jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan

hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang

diinginkan.

c. Keadaan ekonomi

Kondisi ekonomi keluarga yang rendah akan mengakibatkan

seseorang untuk tidak teratur memeriksakan kondisi kesehatanya.

d. Pendapatan

Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerjaan atau usaha yang

telah dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang.

Orang atau keluarga yang mempunyai status ekonomi atau pendapatan

tinggi akan mempraktekan gaya hidup yang mewah misalnya lebih

konsumtif karena mereka mampu untuk membeli semua yang

dibutuhkan bila dibandingkan dengan keluarga yang kelas ekonominya

kebawah.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

dengan pendekatan cross sectional, yaitu untuk melihat Gambaran Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Penderita Hipertensi Mengkonsumsi Obat Tradisional di

Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga

Kabupaten Pidie. Populasi merupakan seluruh objek atau subjek dengan

karakteristik tertentu yang akan diteliti (Alimul,2009). Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh penderita hipertensi yang menggunakan obat tradisional di

Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie yang berjumlah 35

orang. Adapun tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

total sampling, yaitu 35 orang penderita hipertensi yang ada di Desa Riweuek

Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie dijadikan sampel penelitian.

C. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner

yang menyediakan jawaban alternative dan responden hanya memilih jawaban

yang sesuai dengan kondisi dan pendapatnya. Kuesioner yang dibagikan berisi

tentang pengetahuan penggunaan obat tradisional hipertensi dan perilaku

kesehatan yang masing-masing berjumlah 10 pertanyaan serta 2 pertanyaan


tentang tingkat pendapatan.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Setelah mendapat izin dari Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie

untuk melakukan penelitian. Selanjutnya peneliti menemui calon responden

dan melakukan pengumpulan data dengan tahap sebagai berikut:

1)Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan

penelitian ini serta meminta kesediaan responden untuk berpartisipasi

dalam penelitian.

2)Kepada responden yang bersedia, peneliti langsung mengisi lembar

persetujuan responden untuk dapat ditanda tangani oleh responden.

3)Peneliti memberikan kuesioner untuk diisi responden. Selanjutnya

peneliti melakukan konseling kesehatan pada responden.

E. Tehnik Analisa Data

Analisa univariat dilakukan secara diskripsi secara deskriftif, kemudian

dianalisa dan dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi untuk

dipersentasekan ke tiap-tiap kategori dengan menggunakan rumus sebagai

berikut (Budiarto, 2002) :

𝒇
P= x 100%
n
Keterangan:
P : Persentase
𝒇 : Frekuensi

n : Jumlah semua responden


Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah secara manual dan disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk dinarasikan.

F. Tahapan Penelitian

1. Tahapan Persiapan

Tahap ini merupakan tahap dimana mempersiapkan beberapa hal yaitu:

a. Studi awal, perumusan masalah, serta menentukan tujuan.

b. Menyusun proposal penelitian.

c. Mengurus izin penelitian dengan pihak yang berkaitan.

2. Tahapan Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahapan inti yang terdiri dari:

a. Memberikan penjelasan kepada sampel mengenai penelitian.

b. Menyebarkan kuisioner yang hendak di isi.

c. Melakukan wawancara atas jawaban isian kuisioner.

d. Mengevaluasi serta memberikan tindak lanjut pada hasil kuisioner

dan wawancara.

3. Tahapan Analisis

Tahap analisis merupakan tahapan akhir penelitian yang terdiri atas:

a. Melakukan olah data terhadap hasil yang didapat.

b. Menyusul laporan penelitian.

4. Tahapan Publikasi

BAB IV
ANGGARAN BIAYA

Jenis pengeluaran Biaya (Rp)

Honorarium (Maks. 20%) 1.000.000,-

Bahan habis pakai dan peralatan (40-60%) 2.200.000,-

Perjalanan (Maks 20%) 1.000.000,-

Lain-lain (Publikasi, seminar, dan laporan (10-15%) 800.000,-

Jumlah 5.000.000,-
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 35 responden, tentang Gambaran

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penderita Hipertensi Mengkonsumsi Obat

Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie

disajikan dalam bentuk tabel analisa univariat.

1) Karakteristik Responden

a) Karakteristik berdasarkan umur responden

Dari data yang sudah terobservasi dapat dilihat dalam tabel sebagai

berikut:

Tabel 5.1
Distribusi frekuensi Penderita Hipertensi Berdasarkan Umur Penderita
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie

No Umur Frekuensi Persentase

1 40-50 tahun 3 8,6

2 50-60 tahun 11 31,4

3 >60 Tahun 21 60

Total 35 100%

Dari tabel 5.1 dapat diketahui karakteristik responden berdasarkan umur

responden yaitu mayoritas responden berumur lebih dari > 60 tahun sebanyak

21 orang (60%).
b) Karakteristik berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.2
Distribusi frekuensi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 21 60

2 Perempuan 14 40

Total 35 100%

Dari tabel 5.2 dapat diketahui karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin yaitu responden yang berjenis kelamin laki- laki sebanyak 21 orang

(60%).

c) Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan terakhir

Tabel 5.3
Distribusi frekuensi Penderita Hipertensi Berdasarkan Pendidikan
di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase


1 SD 8 22,86
2 SMP 15 42,86
3 SMK/SMA 11 31,43
4 Perguruan Tinggi 1 2,85
Total 35 100%
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden mayoritas

berpendidikan SMP sebanyak 15 orang (42,86%).


2) Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan hasil analisa tingkat pengetahuan Penderita Hipertensi

tentang Obat Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten

Pidie dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 5.4.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie (n= 35)
Tingkat frekuensi Persentase
No
Pengetahuan (f) %
1 Baik 6 17,1
2 Cukup 16 45,7
3 Kurang 13 37,2
Total 35 100
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki

tingkat pengetahuan yang cukup yaitu 16 responden (45,7%).

3) Perilaku Kesehatan

Berdasarkan hasil analisa tingkat perilaku kesehatan Penderita Hipertensi

dalam mengkonsumsi Obat Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang

Tiga Kabupaten Pidie dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Perilaku Kesehatan
di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie (n= 35)
Perilaku Frekuensi Persentase
No
Kesehatan (f) %
1 Positif 30 85,7
2 Negatif 5 14,3
Total 35 100
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar perilaku kesehatan

responden positif yaitu 30 responden (85,7%).

4) Sosial Ekonomi (Pendapatan)

Berdasarkan hasil analisa tingkat sosial ekonomi Penderita Hipertensi di

Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie dapat dilihat dalam

tabel dibawah ini :

Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan
di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie (n= 35)

Tingkat Pendapatan Frekuensi Persentase


No
(f) %
1 ≥ UMP 4 11,4
2 < UMP 31 88,6

Total 35 100

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar sosial ekonomi

responden < UMP yaitu 31 responden (88,6%).

B. Pembahasan

a) Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi tentang Obat Tradisional

Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 5.1) menunjukkan bahwa pengetahuan

Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga

Kabupaten Pidie mayoritas cukup yaitu 16 responden (45,7%).

Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan

indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan pengecap. Pengetahuan

akan memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil

keputusan dan dalam berperilaku (Setiawati, 2008). Menurut Budiman

(2013) pengetahuan bukanlah fakta dari suatu kenyataan yang sedang


dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap

objek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanlah

sesuatu yang sudah ada dan tersedia, sementara orang lain tinggal

menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus-

menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena

adanya pemahaman-pemahaman baru. Menurut Notoatmodjo (2012)

pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Dari pengalaman

prilaku didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada prilaku

yang tidak didasari oleh pengetahuan. Menurut Sahruddin (2014) dengan

penelitianya tentang Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keluarga

Memilih Menggunakan Pengobatan Tradisional Dalam Upaya

Pengobatan Sendiri Di Desa Pilohayanga Barat yang diperoleh diperoleh

hasil bahwa ada pengaruh antara pengetahuan dengan penggunaan obat

tradisional (p Value 0,008). Dari hasil penelitian peneliti berdapat bahwa

umumnya pengetahuan penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas

Simpang Tiga Kabupaten Pidie tentang obat tradisional cukup. Hal ini

disebabkan karena penderita sudah mendapatkan informasi tentang obat

tradisional melalui media televisi dan petugas kesehatan setempat.

2) Perilaku Kesehatan Penderita Hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian

tabel (5.2) menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku kesehatan

Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga

Kabupaten Pidie mayoritas positif yaitu 30 responden (85,7%). Perilaku

adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri yang


mempunyaibentangan yang sangat luas antara lain berjalan, berbicara,

menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah

semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang diamati langsung

maupun yangtidak diamati oleh pihak luar (Notoadmojo, 2012). Perilaku

kesehatan adalah tindakan/aktifitas/kegiatan baik yang bisa diobservasi

secara kasat mata ataupun tidak terhadap stimulus/rangsangan yang

berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,

makanan, minuman, dan lingkungan. (Setiawati 2008). Berdasarkan hasil

penelitian yang didapatkan maka peneliti berpendapat bahwa penderita

hipertensi di di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie

rata-rata sudah berperilaku positif. Hal ini disebabkan sudah adanya

kesadaran masyarakat tentang pentingnya perilaku pencegahan gejala

hipertensi dengan obat tradisonal untuk meminimalisasikan efek samping

di bandingkan obat generik. Dengan adanya obat tradisonal yang sebagian

besar tidak menimbulkankan efek samping dapat memotivasi penderita

untuk berperilaku positif dalam mengkonsumsi obat tradisional.

3) Sosial Ekonomi Penderita Hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian (tabel

5.3) menunjukkan bahwa sebagian besar sosial ekonomi Penderita

Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie

kurang yaitu 31 responden (88,6%). Sosial ekonomi adalah kondisi

seseorang atau keluarga dalam masyarakat dalam hal memenuhi

kebutuhan hidupnya melalui kegiatan- kegiatan produktif demi mencapai

suatu kesejahteraan seperti pendidikan, pendapatan, kekeyaan serta status


pekerjaan (Depkes RI, 2006). Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer)

maupun kebutuhan sekunder, keluarga dengan status pendapatan keluarga

yang baik akan lebih mudah tercukupi dibanding keluarga dengan status

ekonomi yang lebih rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan

kebutuhan akan informasi pengetahuan yang termasuk kebutuhan sekunder

(Notoatmodjo, 2012). Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya

suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status

sosial ekonomi ini akan mempengaruhi tindakan seseorang (Budiman,

2013). Menurut Sahruddin (2014) dengan penelitianya tentang Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Keluarga Memilih Menggunakan Pengobatan

Tradisional Dalam Upaya Pengobatan Sendiri Di Desa Pilohayanga Barat

yang diperoleh diperoleh hasil bahwa ada pengaruh antara penghasilan

dengan penggunaan obat tradisional (p Value 0,000). Dari hasil penelitian

peneliti berasumsi umumnya sosial ekonomi responden kurang

dikarenakan dilatarbelakangi oleh pekerjaan dan pendidikan penderita

yang mayoritas bertani dan tamat SD. Namun ekonomi tidak

menyebabkan penderita untuk tidak mengkonsumsi obat tradisional dalam

mencegah hipertensi dikarenakan obat tradisional dapat dengan mudah di

dapatkan tanpa harus membutuhkan biaya yang besar.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari penelitian yang telah peneliti lakukan tentang Gambaran

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penderita Hipertensi Mengkonsumsi Obat

Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie

terhadap 35 responden maka dapat disimpulkan :

a) Pengetahuan Penderita Hipertensi di di Wilayah Kerja Puskesmas

Simpang Tiga Kabupaten Pidie mayoritas cukup yaitu 16 responden

(45,7%).

b) Perilaku kesehatan Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas

Simpang Tiga Kabupaten Pidie mayoritas positif yaitu 30 responden

(85,7%).

c) Sosial ekonomi Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas

Simpang Tiga Kabupaten Pidie kurang yaitu 31 responden (88,6%).

B. Saran

a) Diharapkan untuk peneliti lain dapat menjadikan penelitian ini sebagai

referensi dipenelitian yang sejalan dengan penelitian ini dimasa yang akan

datang dengan sampel yang lebih besar dan variabel yang lain.

b) Diharapkan kepada institusi pendidikan STIKes Medikal Nurul Islam Sigli

agar dapat meningkatkan pengetahuan dalam bidang penulisan karya tulis

ilmiah, serta menjadikan penelitian ini sebagai referensi dari penelitian-


penelitian yang akan datang.

c) Diharapkan kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan

tentang obat trasional dalam mengatasi hipertensi demi meningkatkan

derajat kesehatan dan mencegah terjadinya kekambuhan penyakit

hipertensi yang di derita.


DAFTAR PUSTAKA

Adnani, 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Mutia Medika: Jogjakarta.

Alimul. 2007. Risset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba


Medika. Jakarta.

Anonim. 2008. Obat Tradisional.www.Wikipedia.com. Tanggal akses 10 Mei


2012.

Ardiansyah, Muhammad, 2010, Medical Bedah Untuk Mahasiswa, DIVA Press


(Anggota IKAPI), Jogjakarta

Aulia, Ellizabet Lisa. 2010. Stop Merokok. Garailmu. Banguntapan. Jogyakarta.


Beavers. 2008. Tekanan Darah. Dian Rakyat. Jakarta
Budiman, 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam
Penelitian.Salemba Medika. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Cegah Hipertensi dengan
Pola Makan.http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=vi
ewarticle&artid=20&Itemid=3. December 2 nd, 2008.
Dinkes Bonebolongo. 2009. Hindari Hipertensi, Konsumsi Garam 1 Sendok
Teh. Diakses tanggal 16 September 2009 dari
http://dinkesbonebolango.org.

Friedman. 2008. Keperawatan Keluarga. EGC. Jakarta.

Hartono, B., 2011. Hipertensi : The Silent Killer, (online), http : // www.
inash.or.id/news. do?action = download&id = 00.1305523779656.
YS1FxDFNQZ_XtRp3-s, diakses tanggal 30 Juli 2001.
Harsono. 2008. Buku Ajar Neurologi Klinis. Gadjah Mada University
Press. Jogjakarta.

Kowalski. 2010. Terapi Hipertensi. Qanita. Bandung

Mubarak, 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Salemba Medika, Jakarta


Muhammadun. 2010. Hidup Bersama Hipertensi Seringai Darah Tinggi
Sang Pembunuh Sejati. Jokjakarta.

Notoatmodjo, 2010.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka


Cipta: Jakarta
,2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

,2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan.


Rineka Cipta: Jakarta.

Nursalam. 2002. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan.
Salemba Medika. Jakarta.
Puspitorini, Myra. 2008. Hipertensi : Cara Mudah Mengatasi Tekanan darah
Tinggi. Image Press. Yogyakarta.

Ridwan, M. 2002. Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer, Hipertensi.


Pustaka Widyamara. Semarang.

Setiawati, 2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. TIM.


Jakarta Smeltzer, C. S, Bare, G. B. 2002. Buku Ajaran Medikal-Bedah.
Alih Bahasa : dr. H. Y. Kuncara. EGC. Jakarta
Sudarmoko. 2010. Tetap Tersenyum Melawan Hipertensi. Atma Madia
Press. Yogyakarta

Suharmiati dan Handayani, L., 2006, Cara Benar Meracik Obat Tradisional,
4-6, Agro Pustaka, Jakarta.

Sutanto, 2010. Cekal (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern Hipertensi, Stroke,
Kolesterol dan Diabetes, Edisi 1, 9. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Udjianti, W. J. 2010. Keperawatan Kardiovaskular. Salemba Medica. Jakarta.


Wijayanti, S., Syahri, R., Arif, W. 2012. PKM “Teh Akar Papaya
Sebagai Obat Alternatif Tradisional Hipertensi”. PKM-GT. Universitas
Bina Darma. Pelembang.
Wolff, Hanns Peter. 2008. Hipertensi. PT Buana Ilmu Populer. Jakarta. Zamhir.
2006. Penyakit Hipertensi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Zein Umar. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat dalam Upaya Pemeliharaan
Kesehatan. Penelitian Kesehatan. Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. Medan

LAMPIRAN
B. Perilaku Kesehatan
Pilih salah satu jawaban yang Bapak/Ibu yakini paling benar dengan
memberikan tanda ceklish (√) :
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
NO PERTANYAAN STS TS S SS

1 Hipertensi harus ditangani secara serius

2 Saya selalu berusaha meminimalisir hipertensi


Olah raga salah satu perilaku sehat untuk
3
mengurangi resiko terjadinya hipertensi
Menjaga pola makan sehat dapat
4 meminimalisir
resiko terjadinya hipertensi
Obat anti hipertensi yang saya konsumsi
5 harganya
terjangkau
6 Merokok dapat memicu terjadinya hipertensi
Kebiasaan merokok dan minum minuman
7
beralkohol dapat mengakibatkan hipertensi
Saya merasa pusing jika tekanan darah mulai
8
tinggi
Hipertensi dapat berakibat fatal dan
9
menyebabkan kematian secara mendadak
Saya sering mengkonsumsi obat tradisional
10 untuk
mengatasi hipertensi
C. Sosial Ekonomi (Pendapatan)
Petunjuk : Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kondisi anda.
1. Berapa penghasilan saudara ?
a. Perhari : Rp…….………..
b. Perbulan: Rp…….………..
2. Berapa tanggungan keluarga saudara............orang
MASTER TABEL
Pengetahuan Perilaku Ekonomi
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Persen Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Persen Kategori Jumlah Kategori
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7 70 Cukup 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 35 87.5 Positif 1800000 Kurang
2 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 4 40 Kurang 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 33 82.5 Positif 500000 Kurang
3 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 6 60 Cukup 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 35 87.5 Positif 2850000 Cukup
4 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 5 50 Kurang 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 19 47.5 Negatif 450000 Kurang
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 Baik 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 37 92.5 Positif 1900000 Kurang
6 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 6 60 Cukup 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33 82.5 Positif 550000 Kurang
7 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 4 40 Kurang 3 4 4 4 2 3 4 2 2 3 31 77.5 Positif 700000 Kurang
8 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 5 50 Kurang 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 32 80.0 Positif 1700000 Kurang
9 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 5 50 Kurang 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36 90.0 Positif 90000 Kurang
10 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70 Cukup 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 35 87.5 Positif 400000 Kurang
11 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5 50 Kurang 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 35 87.5 Positif 1900000 Kurang
12 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 50 Kurang 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 33 82.5 Positif 500000 Kurang
13 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80 Baik 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 34 85.0 Positif 500000 Kurang
14 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 4 40 Kurang 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 33 82.5 Positif 700000 Kurang
15 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 4 40 Kurang 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 34 85.0 Positif 1800000 Kurang
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 Baik 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 33 82.5 Positif 2500000 Cukup
17 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 60 Cukup 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 77.5 Positif 2900000 Cukup
18 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 5 50 Kurang 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19 47.5 Negatif 400000 Kurang
19 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 6 60 Cukup 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 32 80.0 Positif 700000 Kurang
20 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 80 Baik 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 38 95.0 Positif 1800000 Kurang
21 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 6 60 Cukup 4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 31 77.5 Positif 500000 Kurang
22 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 Baik 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 32 80.0 Positif 600000 Kurang
23 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 4 40 Kurang 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 16 40.0 Negatif 700000 Kurang
24 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 70 Cukup 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 32 80.0 Positif 500000 Kurang
25 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 6 60 Cukup 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 32 80.0 Positif 1600000 Kurang
26 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 6 60 Cukup 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32 80.0 Positif 1800000 Kurang
27 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3 30 Kurang 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 16 40.0 Negatif 600000 Kurang
28 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 6 60 Cukup 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37 92.5 Positif 500000 Kurang
29 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 6 60 Cukup 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 36 90.0 Positif 750000 Kurang
30 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 80 Baik 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 32 80.0 Positif 400000 Kurang
31 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 60 Cukup 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 35 87.5 Positif 2000000 Kurang
32 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6 60 Cukup 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38 95.0 Positif 1800000 Kurang
33 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 5 50 Kurang 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 17 42.5 Negatif 800000 Kurang
34 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6 60 Cukup 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 32 80.0 Positif 1000000 Kurang
35 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7 70 Cukup 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31 77.5 Positif 2300000 Cukup

PENGETAHUAN PERILAKU KESEHATAN SOSIAL EKONOMI


Tingkat pengetahuan Baik : 6 Responden (17,1%) Positif : 30 Responden (85,7%) Cukup: 4 Responden (11,4%)
Tingkat pengetahuan Cukup : 16 Responden (45,7%) Negatif : 5 Responden (14,3%) Kurang : 31 Responden (88, 6%)
Tingkat Pengetahuan Kurang : 13 Responden (37,2%
Formulir F-3. Pernyataan Bebas Plagiat (bisa digunaka nuntuk penelitian
FORMULIR No F-3
PERNYATAAN BEBAS
PLAGIAT
Unit LPPM

Yang bertandatangan di bawahini:


Nama : Ns. Nuri Nazari, M.Kep
Tempat/Tanggal lahir : Langsa, 27 November 1982
NIDN/NIDK : 8878823420
UnitKerja : STIKes Medika Nurul Islam
Dengan ini menyatakan bahwa riset ini belum pernah dilakukan oleh orang

lain dan saya menjamin keasliannya/bukan plagiat. Apabila ternyata di

kemudian hari diketahui bahwa pernyataan saya tersebut tidak benar maka

saya bersedia diberi sangsi sesuai aturan yang berlaku.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada

unsur paksaan dari siapa pun untuk keperluan pengajuan proposal Riset di

STIKes Medika Nurul Islam Sigli.

Dibuat di Sigli
Pada Mei 2020
Yang membuat pernyataan

Ns. Nuri Nazari, M.Kep


NIDN. 8878823420
Format Penilaian

PENILAIAN USUL PENELITIAN

Perguruan Tinggi :STIKes Medika Nurul Islam


Program Studi : S1 Keperawatan
Judul Penelitian :Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penderita Hipertensi
Mengkonsumsi Obat Tradisional di Wilayah Kerja
Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie

Tim Peneliti : 1. Nama Ketua Tim Peneliti: Ns. Susi Andriani, S.Kep.,M.Kep
2. Anggota Peneliti: Fernanda
Ruang Lingkup : Manajemen Keperawatan
Lokasi Penelitian : Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie
Biaya yang diusulkan : Rp. 5.000.000
Biaya yang disetujui : Rp.
No Kriteria Indikatorpenilaian Bobot Skor Nilai
1 Perumusanmasalah Ketajaman Perumusan 25
Masalah dan Tujuan Penelitian
2 Manfaat Hasil Pegembangan IPTEKS, 20
Penelitian dan Pembangunan dan atau
Luaran Pengembangan Kelembagaan
serta luaran Penelitian
3 Tinjauanpustaka Relevansi, Kemutakhiran Jurnal 20
Ilmiah dan Penyusunan Daftar
Pustaka
4 Metodepenelitian Ketepatan Metode yang 25
Digunakan
5 Unsurpenunjang Kesesuaian Jadwal, Keahlian 10
Personalia dan Kewajaran
Biaya
Jumlah 100
Setiap kriteria diberi skor : 1,2,3,4,5,6,7
Hasil Penelitian : Diterima/ Ditolak
Alasan Penolakan :
Catatan Penilai :
Nilai : Bobot X Skor
Batas Penerimaan (Passing Grade) = 500
Penilai
……………………

Biodata Ketua dan Anggota Peneliti


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) : Ns. Susi Andriani, S.Kep.,M.Kep
2. Jenis Kelami : Perempuan
3. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
4. NIP :-
5. NIDN : 3416108501
6. Tempat dan Tanggal Lahir : Jijiem dan 16 Oktober 1985
7. Alamat Rumah : Desa Jijiem Kecamatan Keumala
Kabupaten Pidie
8. Nomor HP : 0821 6565 5412
9. Alamat Kantor : Cot Teungoh, Kecamatan
Pidie
10. Alamat Email : susiandriani2019@gmail.com
11. Lulusan yang telah dihasilkan :
12. Mata Kuliah yang diampu :
1. Keperawatan Komunita
2. Keperawatan Keluarga
3. Ilmu Keperawatan Dasar
4. Keperawatan Paliatif dan menjelang ajal

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Syiah Kuala Universitas Syiah
Tinggi Kuala
Bidang Ilmu Ilmu Keperawatan Keperawatan
Komunitas
Tahun Masuk – Lulus 2011 2015
Judul Hubungan Cuci tangan Hubungan
Skripsi/Thesis/disertasi dengan infeksi Tempaat Tinggal
nasokomial di Rumah dengan Strategi
sakit Zainal Abidin koping : Studi
Bamda Aceh kasus lansia
Perempuan di
kecamatan Ulee
Kreng Banda
Aceh
C. Penelitian dalam 5 tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelian Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta
RP)
1. 2019 Strategi koping lansia dengan Mandiri Rp. 3.500.000
tempat tinggal di ulee kareng
banda aceh
2. 2020 Pengaruh pola makan dan Mandiri Rp. 2.500.000
senam terhadap kadar gula
Darah Pada Penderita diabetes
mellitus di RSUD Tgk. Chik
Ditiro Kabupaten Pidie
3. 2021 Analisis Penyebab Kegagalan Mandiri Rp. 3.500.000
Pemberian Asi Eksklusif pada
bayi Di RSUD Tgk. Chik
Ditiro Kabupaten Pidie

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
masyarakat Sumber Jumlah (Juta
RP)
1. 2019 Penyuluhan Kesehatan Mandiri Rp. 4. 000.000
Tentang Reumatik Di
Gampong Lampoeh Krueng
Kecamatan Kota Sigli
Kabupaten Pidie
2. 2021 Penyuluhan Tentang Mandiri Rp. 3.500.000
pentingnya menjaga
kebersihan tangan (hand
hygiene) pada masyarakat

E. Pengalaman Menyampaikan Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar


Ilmiah dalam 5 tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
F. Pengalaman Menulis Buku Dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman
1. Kegagalan Pemberian Asi 2021 86 Lakeisha
Eksklusif

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan. Saya sanggup
menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu pernyataan dalam pengajuan Usulan Penelitian Dosen Pemula

Sigli, Mei 2021


Pengusul,

Ns. Susi Andriani, S.Kep.,M.Kep

Lampiran 5
Butir – Butir Alasan Penolakan Usulan Penelitian

No Kriteria Indikator Penilaian Alasan Penolakan


1. Masalah a.Judul a. Judul tak mencerminkan
yang b.AnalisisSituasi penerapan IPTEKS
ditangani c.TinjauanPustaka b. Data tidak lengkap, tidak
d.PerumusanMasalah relevan dengan masalah dan
kurangtajam
c. Tinjauan pustaka kurangrelevan
d. Masalah tidak spesifik, tidak
kongkret, tidak sesuai dengan
khayalaksasaran
2. Tujuan dan a. Tujuan a. Tujuan tidakspesifik
ManfaatHas b. Manfaat b. Manfaat kurang relevan dengan
il Penelitian c. Kesesuaian dengan tujuan dankhalayak
luaran Unggulan c. Manfaat tidak relevan dengan
STIKes Medika RIP STIKes Medika Nurul
Nurul Islam Islam
3. Kerangka a. Pemecahanmasalah a. Pemilihan pemecahan masalah
Berpikir b. KhalayakSasaran kurang dilandasi teori,
c. Keterkaitan kenyataan dan kondisi yangada
d. MetodeKegiatan b. Identifikasi khalayak sasaran
kurang spesifik
c. Keterkaitan dengan institusi
terkait kurangjelas
d. Metode kurangrelevan
4. Evaluasi Rancangan Evaluasi Kriteria kurang relevan dengan
tujuan, proses, dan manfaat
5. Fisibilitas a. Rencana danjadwal a. Rencana dan jadwal kurangrinci
Penerapan b. Manajemen b. Komposisi personalia kurang
IPTEKS organisasi sesuai dengan kebutuhan
pelaksana pemecahan masalah
c. RencanaBiaya c. Biaya kurang relevan
d. Lain-lain dengankegiatan
d. Format tidak sesuai, lampiran
tidak lengkap

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI

Jl. Lingkar Cot Teungoh No. 15 Sigli Kabupaten Pidie

SURAT PERJANJIAN KERJA


NO: 008/STIKes-MNI/LPPM/VI/2020

Pada hari ini Rabu Tanggal Dua Puluh Dua Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua
Puluh, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Ns. Ismuntania , S.Kep., M.Kep Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) untuk
dan atas nama Ketua STIKes Medika
Nurul Islam Sigli dalam Perjanjian ini
disebut PIHAK PERTAMA
2. Ns. Susi Andriani.,M.Kep Dosen STIKes Medika Nurul Islam
Sigli dalam hal ini bertindak sebagai
peneliti/Ketua pelaksana Peneliti,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak secara bersama-sama sepakat mengadakan Surat Perjanjian
Kerja atau SPK dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
Berdasarkan SK Surat Dirjen Dikti No: 85/D/O/2008 tanggal 22Mei 2008 PIHAK
PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA
menerima tugas tersebut untuk melaksanakan dan mengkordinasikan pelasanaan
penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Upaya
Keluarga Dalam Penyembuhan Pasien Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja
Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Pidie

yang berada dibawah tanggung jawab PIHAK PERTAMA/ yang diketahui oleh:
PIHAK KEDUA; dengan masa kerja dua bulan(dua) bulan terhitung sejak tanggal
perjanjian ditandatangani.

Pasal 2
1. PIHAK PERTAMA memberikan dana penelitian tersebut pada pasal 1
sebesar Rp 5.000.000,- (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dan
pembayaran dilaksanakan secara bertahap.

2. Tahap pertama sebesar 50% yaitu Rp 2.500.000,- (Satu Juta Tujuh Ratus
Lima Puluh Ribu Rupiah) dibayarkan sewaktu surat perjanjian kerja ini
ditanda tangani oleh kedua belah pihak

3. Tahap kedua sebesar 50% yaitu Rp 2.500.000,- (Satu Juta Tujuh Ratus
Lima Puluh Ribu Rupiah)dibayar setelah PIHAK KEDUA
mempersentasikan dan menyerahkan laporan hasil penelitian di nyatakan
telah sesuai oleh PIHAK PERTAMA
Pasal 3
1. PIHAK KEDUA harus menyelesaikan penelitian yang dimaksud selama
masa berlaku SPK
2. Sebelum akhir penelitian diselesaikan, PIHAK KEDUA menyampaikan
konsep laporan penelitiannya berupa makalah seminar yang dapat
disampaikan melalui forum yang dikordinasikan LPPM STIKes Medika
Nurul Islam
3. Bahan Seminar dimaksud disampaikan ke Pusat Penelitian sebanyak 5
(Lima Buah) diketik satu setengah spasi ukuran A4

Pasal 4
1. PIHAK KEDUA harus mengirimkan laporan hasil penelitian dimaksud dalam
pasal 3 kepada:
1. PIHAK PERTAMA : 2 (dua) Eksemplar untuk Perpustakaan
2. LPPM : 2 (dua) Eksemplar untuk registrasi
3. Perpustakaan : 1 (satu ) eksemplar untuk registrasi

Pasal 5
Ketelambatan PIHAK KEDUA dalam penyelesaian penelitian ini dikenakan
denda 1% perhari, dengan maskimum keterlambatan 5% dari kontrak, denda
tersebut diserahkan kepada PIHAK PERTAMA

Pasal 6
Hak Cipta penelitian tersebut ada pada PIHAK KEDUA, sedangkan untuk
pengadaaan dan Penyebaran laporan hasil penelitian berada pada PIHAK
PERTAMA
Pasal 7
Surat Perjanjian kerja ini di buat rangkap 3 (tiga) satu rangkap untuk PIHAK
PERTAMA satu rangkap untuk PIHAK KEDUA, dan satu rangkap untuk pihak
yang berkepentingan sebagai tembusan.

Pasal 8
PIHAK KEDUA harus sesegera mungkin mempublikasikan hasil penelitian yang
telah dilakukan sekurang-kurangnya di jurnal nasional tidak terakreditasi.

Hal hal lain yang belum diatur dalam perjanjian kerja ini akan ditentukan
kemudian oleh kedua belah pihak.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Ns. Susi Andriani.,M.Kep Ns. Ismuntania, S.Kep., M.Kep

Anda mungkin juga menyukai