SKRIPSI
FAKULTAS ILMU-ILMUKESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2021
ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta senantiasa memberikan kesehatan jasmani dan
rohani. Sehingga sampai saat ini penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan
lancar dan tentunya tepat waktu dengan judul “Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Kelurahan Klender I Kecamatan Duren Sawit Tahun
2021”. Dalam penulisan dan penyusunan Proposal Penelitian ini penulis tidak lepas dari
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA. Selaku Rektor Universitas Esa
Unggul Jakarta
2. Dr. Aprilita Rina Yanti Eff, M. Biomed, Apt selaku Dekan Fakultas Ilmu – ilmu
Kesehatan Universitas Esa Unggul
3. Ibu Putri Handayani, S.KM, M.KKK selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat
4. Ibu Mayumi Nitami, AM. KL, S.K.M, M.K.M selaku Dosen pembimbing yang
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan Proposal Penelitian ini Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
Proposal Penelitian ini terdapat kekurangan, mengingat penulis dalam taraf
belajar sehingga masih terdapat keterbatasan ilmu dan pengalaman.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Proposal Penelitian ini, Demikian Proposal Penelitian ini penulis buat,
semoga bermanfaat bagi penulis khusunya bagi para pembaca umumnya.
DAFTAR ISI
LEMBAR
iii
ORISINALITAS…………………………………………………………….
LEMBAR
PERSETUJUAN…………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
DAFTAR
TABEL………………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..
DAFTAR
LAMPIRAN………………………………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………… 1
1.3. Pertanyaan 5
Penelitian………………………………………………………………. 6
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. TujuanUmum ………….………………………………………… 6
1.4.2. Tujuan Khusus…………………………………………………… 6
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat Teoritis…………………………………………………. 7
1.5.2. Manfaat Praktis………………………………………………….. 7
1.6. Ruang 8
Lingkup………………………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Hipertensi ………………………………………………………..
9
2.1.2. Faktor – Faktor Penyebab Hipertensi…………………………….
20
2.2. Kerangka Pikir………………………………………………………….
27
2.3. Penelitian Terkait/Kebaruan
28
Penelitian…………………………………
1
Penyakit dari data WHO dapat dilihat bahwa dari 57 juta kematian
yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua
pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. Peningkatan kejadian
PTM berhubungan dengan peningkatan faktor risiko akibat perubahan gaya
hidup seiring dengan perkembangan dunia yang makin modern, pertumbuhan
populasi dan peningkatan usia harapan hidup (Buletin Penyakit Tidak
Menular, Kemenkes, 2012 dalam Hazellarissa, 2017)
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah
serius saat ini. Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease atau the
silent killer karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi
atau tidak mengetahui sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Insiden
hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Bahaya hipertensi yang tidak
dapat dikendalikan dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti
penyakit jantung koroner, stroke, ginjal dan gangguan penglihatan. Kematian
akibat hipertensi menduduki peringkat atas daripada penyebab-penyebab
lainnya. (Hazellarissa, 2017)
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang
terus meningkat dan kian hari semakin mengkawatirkan. Hipertensi telah
mengakibatkan kematian sekitar 8 juta jiwa orang setiap tahunnya, 1.5 juta
kematian terjadi di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya menderita
hipertensi. (Kemenkes RI, 2013).
Indonesia saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit, dari penyakit
menular menjadi penyakit tidak menular (PTM) salah satunya penyakit
hipertensi. Peningkatan Hipertensi merupakan tantangan besar di Indonesia.
Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada
pelayanan kesehatan primer kesehatan (Info datin Hipertensi, 2014).
Riskesdas pada tahun 2013 mencatat prevalensi hipertensi di Indonesia
sebesar 25,8 %, dengan prevalensi tertinggi terdapat di Bangka Belitung
(30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan
Jawa Barat (29,4%) dan yang terendah di Papua (16,8%). (Hazellarissa,
2017)
2
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Sementara itu, data Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas)
tahun 2016 menunjukkan peningkatan prevalensi hipertensi pada penduduk
usia 18 tahun ke atas sebesar 32,4%. (Sundari, 2019)
Sembilan puluh lima persen penderita hipertensi tidak diketahui
penyebabnya dan dikenal sebagai hipertensi primer atau esensial. Beberapa
mekanisme yang mungkin berkontribusi dalam terjadinya hipertensi ini telah
diidentifikasi, namun belum satupun teori yang tegas menyatakan patogenesis
hipertensi tersebut. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko yang erat
kaitannya dengan penyakit ini (Delmi dkk, 2012)
Kejadian hipertensi yang disertai dengan obesitas ini dipengaruhi oleh
usia, jenis kelamin, dan etnis. Usia 35 – 65 tahun merupakan usia yang
dianggap paling banyak menderita hipertensi dengan obesitas ini. Hal ini
terlihat dari survei yang dilakukan oleh Framingham Heart Study dimana dari
5209 partisipan, dua pertiganya berusia 35-65 tahun. (Wilson dalam Delmi
dkk, 2012)
Obesitas merupakan faktor resiko hipertensi yang dapat di modifikasi,
menyatakan bahwa dari 60% penderita hipertensi, 20% di antaranya
mempunyai berat badan berlebih. Penurunan berat badan sebesar 5% dapat
menurunkan tekanan darah. Penurunan berat badan sebesar 9,2 kg dapat
menurunkan tekanan darah baik sistolik dan diastolik sebesar 6,3 dan 3,1
mmHg. (Izzo and Black dalam Yudi, 2019)
Obesitas Merupakan ciri khas dari populasi hipertensi. Walaupun
dapat dijelaskan hubungan antara obesitas dan hipertensi esensial, tetapi
penyelidikan membuktikan bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume
darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan
penderita yang mempunyai berat badan normal. (Rudianto, 2013)
WHO tahun 2016 yang menyebutkan bahwa 56 juta kematian
diseluruh dunia, 38 juta diantaranya disebabkan oleh PTM dan proporsi.
Selanjutnya, WHO juga melaporkan bahwa kematian karena penyakit
kardiovaskular tersebut 7,4 juta disebabkan oleh PJK (PJK) dan sebesar 6,7
juta orang disebabkan oleh stroke (WHO, 2016 dalam Windy dkk, 2017).
3
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Penelitian yang meneliti tentang hubungan umur, obesitas dengan
kejadian hipertensi sudah banyak dilakukan. Penelitian dari Delmi Sulastri
dkk tahun 2012 dengan judul hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi
pada masyarakat etnik Minang Kabau di kota Padang diperoleh hasil lebih
dari separuh (56,6%) penderita hipertensi mengalami obesitas.dan terdapat
hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian hipertensi.
Penelitian Yudi Budianto tahun 2019 tentang Hubungan Obesitas dan
Umur Pasien terhadap kejadian hipertensi diperoleh hasil 71.4 % presponden
dengan obesitas menderita hipertensi dan 82,1 % responden dengan usia tua
menderita hipertensi.
Berdasarakan hasil penelitian Surnisyyah tahun 2019 tentang faktor –
faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Wajo Kota Baubau diperoleh hasil ada hubungan obesitas dengan
kejadian hipertensi.
Dari laporan tahunan Puskesmas Kelurahan Klender I pada tahun
2018 hipertensi merupakan urutan kedua dari 10 penyakit terbanyak yang
terdapat di Puskesmas Kelurahan Klender I dengan angka kejadian 1589. Dan
pada tahun 2019 hipertensi masih menempati urutan kedua dari 10 jenis
penyakit terbanyak di Puskemas Kelurahan Klender I yaitu 2556 pasien yang
terdiagnosa hipertesi. Serta ada 31,7% warga terdiagnosis hipertensi di Tahun
2020. Hal ini menunjukkan bahwa hipertensi merupakan salah satu penyakit
terbanyak yang diderita penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Klender I menderita hipertensi.
Pada tahun 2018 prevalensi Hipertensi yaitu 3,8%, prevalensi
hipertensi meningkat di tahun 2019 yaitu 12,4% dan pada tahun 2020
prevalensi hipertensi 10,3%. Pada tahun 2018 prevalensi umur yang beresiko
hipertensi yaitu 21%, tahun 2019 prevalensinya 30% dan pada tahun 2020
prevalensi umur beresiko hipertensi yaitu 23%. Pada Tahun 2018 prevalensi
obesitas yaitu 37,3%, tahun 2019 prevalensi obesitas 31,3% dan pada tahun
2020 prevalensi obesitas yaitu 34,4%
Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di
Puskesmas Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit. Prevalensi kematian
4
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
yang disebabkan oleh hipertensi di Puskesmas Kelurahan Klender
Kecamatan Duren Sawit pada tahun 2019 yaitu 29,4%, tahun 2020 yaitu
28,12% dan tahun 2021 data bulan Januari- Mei adalah 28%.
Dari hasil studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan, diperoleh
data dari 30 pasien terdapat 18 pasien berumur ≥ 45 tahun, 9 pasien obesitas,
11 pasien memiliki riwayat keluarga hipertensi, dan 13 pasien menderita
hipertensi. Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi pada Pasien umur ≥ 45 tahun di Puskesmas Kelurahan Klender
Kecamatan Duren Sawit Tahun 2021”.
5
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
1.3. Pertanyaan Penelitian
1.3.1. Bagaimana gambaran umur pasien di Puskesmas Kelurahan Klender I
Kecamatan Duren Sawit Tahun 2021?
1.3.2. Bagaimana gambaran pasien obesitas di Puskesmas Kelurahan
Klender I Kecamatan Duren Sawit Tahun 2021?
1.3.3. Bagaimana gambaran riwayat keturunan dari keluarga pasien di
Puskesmas Kelurahan Klender I Kecamatan Duren Sawit Tahun 2021
1.3.4. Bagaimana gambaran jenis kelamin pasien di Puskesmas Kelurahan
Klender I Kecamatan Duren Sawit Tahun 2021
1.3.5. Bagaimana gambaran pasien hipertensi di Puskesmas Kelurahan
Klender I Kecamatan Duren Sawit Tahun 2021?
1.3.6. Apakah ada hubungan umur dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien
Usia ≥ 45 tahun di Puskesmas Klender I Tahun 2021?
1.3.7. Apakah ada hubungan obesitas dengan Kejadian Hipertensi pada
Pasien Usia ≥ 45 tahun di Puskesmas Klender I Tahun 2021?
1.3.8. Apakah ada hubungan riwayat keturunan dari keluarga dengan
Kejadian Hipertensi pada Pasien Usia ≥ 45 tahun di Puskesmas
Klender I Tahun 2021?
1.3.9. Apakah ada hubungan jenis kelamin dengan Kejadian Hipertensi pada
Pasien Usia ≥ 45 tahun di Puskesmas Klender I Tahun 2021?
6
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
1.4.2.3. Mengetahui gambaran riwayat keturunan dari keluarga pasien
di Puskesmas Kelurahan Klender I Kecamatan Duren Sawit
Tahun 2021
1.4.2.4. Mengetahui gambaran jenis kelamin pasien di Puskesmas
Kelurahan Klender I Kecamatan Duren Sawit Tahun 2021
1.4.2.5. Mengetahui gambaran pasien hipertensi di Puskesmas
Kelurahan Klender I Kecamatan Duren Sawit Tahun 2021
1.4.2.6. Mengetahui hubungan umur dengan Kejadian Hipertensi
pada Pasien Usia ≥ 45 tahun di Puskesmas Klender I Tahun
2021
1.4.2.7. Mengetahui hubungan obesitas dengan Kejadian Hipertensi
pada Pasien Usia ≥ 45 tahun di Puskesmas Klender I Tahun
2021
1.4.2.8. Mengetahui hubungan riwayat keturunan keluarga dengan
Kejadian Hipertensi pada Pasien Usia ≥ 45 tahun di
Puskesmas Klender I Tahun 2021
1.4.2.9. Mengetahui hubungan jenis kelamin dengan Kejadian
Hipertensi pada Pasien Usia ≥ 45 tahun di Puskesmas
Klender I Tahun 2021
1
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan
referensi dan masukan bagi perkembangan ilmu kesehatan khususnya
Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penulis juga mengharapkan dari penelitian
ini, masih dapat dikembangkan atau membuat penelitian baru tentang
faktor – faktor lainnya yang mempengaruhi terjadinya hipertensi.
1.5.2 Manfaat Praktis
1.5.2.1 Bagi Puskesmas Kelurahan Klender I
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi
Puskesmas tentang beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
7
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
terjadinya hipertensi pada pasien di puskesmas dan agar dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik, khususnya dalam
edukasi pengobatan hipertensi kepada pasien sehingga pasien
tau bahaya hipertensi jika tidak ditangani dengan benar.
1.5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan
pengalaman sebagai bahan referensi untuk pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya Prodi Kesehatan Masyarakat, serta
mengukur kemampuan mahasiswa dan daya tangkap mahasiswa
dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat.
1.5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang faktor
– faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada
pasien umur ≥ 45 tahun.
8
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
1
9
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2) Jenis Kelamin
Jenis kelamin berpengaruh pada terjadinya penyakit
hipertensi. Pria mempunyai resiko sekitar 2.3 kali lebih
banyak mengalami peningkatan tekanan darah sistolik
dibandingkan dengan perempuan, karena pria diduga
memiliki gaya hidup yang cenderung meningkatkan tekanan
darah. (Kemenkes RI, 2013)
Wanita dipengaruhi oleh beberapa hormon termasuk
hormon estrogen yang melindungi wanita dari hipertensi dan
komplikasinya termasuk penebalan dinding pembuluh darah
atau aterosklerosis. Wanita usia produktif sekitar 30-40
tahun, kasus serangan jantung jarang terjadi, tetapi meningkat
pada pria. Arif Mansjoer mengemukakan bahwa pria dan
wanita menopause memiliki pengaruh sama pada terjadinya
hipertens. Ahli lain berpendapat wanita menopause
mengalami perubahan hormonal yang menyebabkan
kenaikan berat badan dan tekanan darah menjadi lebih reaktif
terhadap konsumsi garam, sehingga mengakibatkan
peningkatan tekanan darah. Terapi hormon yang digunakan
oleh wanita menopause dapat pula menyebabkan peningkatan
tekanan darah. (Sukmawati 2016)
Dari hasil penelitian Penelitian yang dilakukan di
Kelurahan Sawangan Baru Depok menunjukkan bahwa,
untuk distribusi jenis kelamin lebih banyak berjenis kelamin
perempuan sebanyak 80 responden (92,0%), sedangkan
responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 7
responden (8,0%). (Solehatul Mahmudah, dkk, 2015)
3) Keturunan (genetik)
Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi
(faktor keturunan juga meningkatkan resiko hipertensi.
Tabel 2.2
Kalifikasi Indeks Masa Tubuh (IMT) Populasi Asia Menurut WHO
Indeks Masat Tubuh (Kg/cm2) Kategori
< 18,5 Berat badan kurang
18,50-22,9 Normal
≥23 Berat badan lebih
23-24,9 Beresiko
25-29,9 Obesitas derajat 1
≥ 30 Obesitas derajat 2
5) Dislipidemia
Kelainan metabolism lipid (lemak) ditandai dengan
peningkatan kadar kolesterol total, koleterol LDL dan/atau
penurunan kadar kolesterol HDL dalam darah. Kolesterol
merupakan faktor penting dalam terjadinya aterosklerosis,
yang kemudian mengakibatkan peningkatan tahanan perifer
Hipertensi
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber: Kemenkes RI 2013, Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana
Hipertensi
Kopi,
Aktivitas Fisik
dan Hipertensi
Faktor – Faktor Yang Sukmawati Asupan Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat
Berhubungan Dengan Garam, hubungan yang signifikan antara kebiasaan
Kejadian Hipertensi Konsumsi asupan garam (p= 0,323 ), kebiasaan komsumsi
Stadium I dan Stadium Makanan makanan berlemak (p=0,515 ), umur
2 Pada Lansia Desa Berlemak, (p= 0,101), aktifitas fisik (p=0,567 ), dengan
Borimatangkasa Dusun Umur, kejadian hipertensi stadium 1 dan stadium 2
Bontosunggu Aktivitas fisik pada lansia.
Kec.Bajeng Barat dan Hipertensi
Hubungan Obesitas Rahwah Obesitas dan Hasil penelitian ini diperoleh bahwa tidak ada
Dengan Kejadian Hipertensi hubungan yang bermakna antara status gizi
Hipertensi di Wilayah obesitas tehadap kejadian hipertensi dengan
Kerja Puskesmas Moti nilai P (0,820) > 0,05.
Desa Baji’Minasa
Kecamatan
Gantarangkeke
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2010
Faktor – Faktor yang Surnisyyah Obesitas, Ada hubungan antara obesitas (p value=0,003)
Berhubungan Dengan Riwayat dengan kejadian hipertensi. Tidak ada
Kejadian Hipertensi Di Keluarga, hubungan antara riwayat keluarga
Wilayah Kerja Aktivitas fisik, (pvalue=0.780), aktivitas fisik (рvalue=0,357),
Puskesmas Wajo Kota Pola makan, pola makan (pvalue=0,746) dan kebiasaan
Baubau Kebiasaan merokok (pvalue=0,654) dengan kejadian
merokok dan hipertensi
Hipertensi
Hubungan Obesitas Delmi Sulastri, Obesitas dan Terdapat hubungan bermakna antara obesitas
Dengan Kejadian Elmatris dan Hipertensi dengan kejadian hipertensi (p<0,05; OR=1.82
Hipertensi Pada Rahma dan obesitas sentral dengan kejadian hipertensi
Masyarakat Etnik ramadhani (p<0,05; OR=2.72). Uji Independent sample T-
Minang Kabau Di Kota test menunjukkan hasil yang signifikan (p<
Pesisir Suangai Siak Ristua Butar - Kebiasaan Kebiasaan merokok (p=0.230) dan pola asupan
Kecamamatan Rumabi Butar Merokok, Pola garam (p=0.821) dengan hipertensi
Kota Pekanbaru Asupan Garam
dan Hipertensi
Faktor - Faktor Yang Hazellarissa Umur, Jenis Ada hubungan antara riwayat keluarga
Berhubungan Dengan Valda Asari Kelamin, (p=0,007), status gizi (p=0,000) dan aktifitas
Hipertensi Pada Lansia Riwayat fisik (p=0,028) dengan hipertensi.
Di Posyandu Lansia Di keluarga,
Wilayah Kerja Status gizi,
Puskesmas PB Aktivitas fisik,
Selayang II Kecamatan Status
Medan Selayang perokok,
Kebiasaan
merokok laki-
laki,
Kebiasaan
merokok
perempuan dan
Hipertensi
Hubungan Antara Rilie Fardya Keturunan, Ada hubungan antara keturunan dengan
Faktor Risiko Dedullah, Umur, obesitas kejadian hipertensi diperoleh nilai probabilitas
Hipertensi Dengan Nancy S.H dan hipertensi sebesar 0,000 (p-value <0,05), hubungan antara
Kejadian Hipertensi Malonda, umur dengan kejadian hipertensi diperoleh nilai
Pada Masyarakat Di Woodford probabilitas sebesar 0,000 (p-value<0,05) dan
Kelurahan Motoboi Baren S. hubungan antara obesitas dengan kejadian
Kecil Kecamatan Joseph hipertensi diperoleh nilai probabilitas sebesar
Kotamobagu Selatan 0,015 (p-value<0,05).
Kota Kotamobagu
Hubungan Usia, Jenis Milad Usia, Jenis Ada hubungan usia terhadap kejadian hipertensi
Kelamin Dan Pekerjaan Amarrizka, Kelamin, (p=0,035), tidak ada hubungan jenis kelamin
Terhadap Kejadian Dika Rizki Pekerjaan dan terhadap kejadian hipertensi (p=0,565), dan
Hipertensi Di RSUD Imania dan hipertensi tidak ada hubungan pekerjaan terhadap kejadian
Panembahan Senopati Lailatuz hipertensi (p=0,466)
Bantul Zaidah
Hubungan Jenis Yeni Kartika Jenis Kelamin Tidak ada hubungan antara jenis kelamin
Kelamin Dengan Sari dan Evi dan Hipertensi dengan hipertensi pada orang tua di Nglegok
Kejadian Hipertensi Tri Susanti Public Health Center Kabupaten Blitar dengan
Pada Lansia Di Sig. 0.130
Puskesmas Nglegok
Kabupaten Blitar
1. Umur
2. Obesitas
Hipertensi
3. Keturunan
4. Jenis Kelamin
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
35
Variabel Defenisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional
Hipertensi Hipertensi Dilakukan Tensi Meter 1. Hipertensi Jika Nominal
adalah keadaan Pengukuran tekanan diastolik
tekanan darah Tekanan darah ≥ 90 mmHg dan
tinggi apabila diastolik dan tekanan sistolik
dalam keadaan sistolik ≥ 140
istirahat tekanan menggunakan 2. Tidak Hipertensi
darah sistolik tensi meter oleh tekanan diastolik
berada pada tenaga kesehatan < 90 mmHg dan
posisi 140 tekanan sistolik
mmHg keatas < 140
atau tekanan
darah diastolic
pada posisi 90
mmHG keatas
setelah
pengukuran
berulan
Umur Usia adalah Usia dalam tahun Kartu 1. Tua jika Usia ≥ Nominal
perhitungan usia berdasar tanggal Identitas 45 tahun
yang dimulai lahir 2. Muda jika usia
dari saat < 45 tahun
kelahiran
seseorang
sampai dengan
waktu
perhitungan
usia.
Obesitas Kegemukan Dilakukan Meteran dan 1. Obesitas jika Nominal
(obesitas) adalah pengukuran berat Timbangan IMT ≥ 25
persentase badan dan Tinggi kg/m2
abnormalitas Badan 2. Normal Jika
H1: Ada hubungan umur dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien Usia ≥ 45
tahun di Puskesmas Klender I Tahun 2021.
H2: Ada hubungan obesitas dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien Usia ≥
45 tahun di Puskesmas Klender I Tahun 2021.
H4: Ada hubungan jenis kelamin dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien
Usia ≥ 45 tahun di Puskesmas Klender I Tahun 2021.
jenis data lain yang dapat dikuatitatifkan dan dapat diolah dengan
menggunakan tekhnik statistik. (Muri, 2014)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Umur, Obesitas,
riwayat keturunan keluarga dan jenis kelamin variabel dependen adalah
Hipertensi.
No Variabel P1 P2 n Sumber
2 Umur 82,1 % 22,7 % 28 P1 : Yudi , 2019
P2 : Yudi , 2019
3 Obesitas 71,4% 36,4% 28 P1 : Yudi , 2019
P2 : Yudi , 2019
4 Riwayat 43,7% 37% 32 P1 : Surnisyyah , 2019
Keturunan P2 : Surnisyyah , 2019
5 Jenis Kelamin 24,3% 75,7% 37 P1 : Febby, 2012
P2 : Febby , 2012
{1, 96 √ ( 2. 0, 524 ( 1−0 ,524 ) )+0, 84 √ (0 , 821 ( 1−0, 821 ) )+0, 227 ( 1−0 ,227 ) }2
n=
( 0 , 821−0 ,227 )2
2
(1,96 √1,048 (0,476)+0,84 √ 0,32243)
n=
0,352836
5,8285948594
n=
0,352836
n=16,5
d) Jenis kelamin
Jenis kelamin diukur dengan cara melihat kartu identitas responden. Cara
pengukuran dibagi menjadi 1. laki – laki dan 2. perempuan
e) Hipertensi
Hipertensi diukur dengan cara mengukur tekanan darah pasien dengan
menggunakan tensi meter. Cara pengukuran dibagi menjadi
1. Hipertensi jika tekanan diastolik ≥ 90 mmHg dan tekanan sistolik ≥
140
2. Tidak hipertensi tekanan diastolik < 90 mmHg dan tekanan sistolik <
140
3.8. Metode Pengolahan data dan Analisa Data
3.8.1. Metode Pengolahan Data
1) Umur
1. Tua jika umur responden ≥ 45 tahun
2. Muda jika umur pasien < 45 tahun.
2) Obesitas
1. Obesitas jika IMT ≥ 25 kg/m2 2.
2. Normal Jika IMT < 25 kg/m2
3. Keturunan
1. Ada riwayat keturunan hipertensi dari keluarga
2. Tidak ada riwayat keturunan hipertensi dari keluarga
4. Jenis Kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
c. Entry
Setelah itu klik option cell, pada box count klik expected dan
pada box percentages klik Row. Lalu klik continue, setelah itu klik
OK. Maka akan keluar tampilan untun hasil analisa bivariate.
Demikian surat pernyataan persetujuan ini saya buat dengan sadar dan
tanpa paksaan siapapun, sehingga dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
…………….., ……Agustus
2021
Responden
(……………………………………)
Tanggal :
No Responden :
I. Karakteristik Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :L/P
4. Apakah ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit
Hipertensi
a. Ya b. Tidak
5. Bila ada, apa hubungan anda dengan penderita:
a. Ayah kandung
b. Ibu Kandung
c. Saudara kandung
d. Orang tua dari ayah kandung
e. Orang tua dari ibu kandung
II. Faktor Resiko Hipertensi
A. Hipertensi di isi oleh peneliti
Pengukuran Sistol Diastol Hipertensi
Y/T
Tekanan Darah