Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MAGANG EPIDEMIOLOGI

HIPERTENSI DI KELURAHAN PADANG JATI

Disusun Oleh :
Nia Rahmawati
NPM (20220002)

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT (S1)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN
BENGKULU
TAHUN 2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................i

DAFTAR TABEL..............................................................................................................i

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................5

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................5

B. Tujuan.................................................................................................................8

C. Ruang Lingkup...................................................................................................8

i
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan Magang

Epidemiologi tentang “Hipertensi Di Kelurahan Padang Jati” ini dengan baik meskipun

banyak kekurangan di dalamnya. Dalam proses pembuatan laporan ini saya banyak

mendapat bantuan moral maupun material dari beberapa pihak, oleh karena itu pada

kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Husaini, SE., M.Si., Ak, CA, CRP selaku Rektor Universitas

Dehasen Bengkulu

2. Bapak Karona Cahya Susena, SE., MM selaku Wakil Rektor I Universitas

Dehasen Bengkulu

3. Ibu Dr. Rita Prima Bendryanti, SE., M.Si selaku Wakil Rektor II Universitas

Dehasen Bengkulu

4. Bapak Yode Arliando, M.Kom selaku Wakil Rektor III Universitas Dehasen

Bengkulu

5. Ibu Dr. Ida Samidah, S.Kp., M.Kes selaku Dekan FIKES Universitas Dehasen

Bengkulu

6. Ibu Ns. Berlian Kando Sianipar, S.Kep., M.Kes selaku Wakil Dekan FIKES

Universitas Dehasen Bengkulu

iv
7. Ibu Fiya Diniarti, SKM., M.Kes selaku Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat (SI)

FIKES Universitas Dehasen Bengkulu dan Dosen Mata Kuliah Magang

Epidemiologi

8. Bapak Darmawansyah, SKM., M.Kes selaku Dosen Mata Kuliah Magang

Epidemiologi

9. Kedua orang tua yang mendukung dalam setiap kegiatan Pendidikan serta

mendoakan kelancaran

10. Teman-teman Kesehatan Masyarakat (SI) angkatan 2020

Saya menyadari banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu,

saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bengkulu, Mei 2023

Nia Rahmawati
NPM : 20220002

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia dan

sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Hipertensi juga

disebut sebagai penyakit tidak menular, karena hipertensi tidak ditularkan dari

orang ke orang. Penyakit tidak menular adalah penyakit kronis yang tidak dapat

ditularkan ke orang lain. Penyakit tidak menular masih menjadi salah satu

masalah kesehatan yang menjadi perhatian di Indonesia saat ini. Hal ini

dikarenakan munculnya PTM secara umum disebabkan oleh pola hidup setiap

individu yang kurang memperhatikan kesehatan (Riskesdas, 2021). Data yang

dikeluarkan oleh WHO (2020) menujukkan bahwa sekitar 26,4% penduduk dunia

mengalami hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita.

Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi berada di negara berkembang,

termasuk Indonesia. Menurut data yang telah dikeluarkan oleh Departemen

Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung lain meliputi lebih dari sepertiga

penyebab kematian, dimana hipertensi menjadi penyebab kematian kedua setelah

stroke.(1)

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih

besar atau sama dengan 140 mmHg, dan peningkatan tekanan diastolik lebih besar

atau sama dengan 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya

6
gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi

tekanan darah, baik faktor yang dapat diubah maupun tidak. Salah satu faktor

yang dapat diubah adalah gaya hidup (life style), dimana gaya hidup seseorang

sangat dipengaruhi oleh pengetahuannya akan suatu penyakit. Dan faktor yang

tidak dapat diubah adalah genetik.

Hipertensi dijuluki sebagai Silent Killer atau sesuatu yang secara diam-

diam dapat menyebabkan kematian mendadak para penderitanya. Kematian terjadi

akibat dari dampak hipertensi itu sendiri atau penyakit lain yang diawali oleh

hipertensi. Oleh sebab itu, penderita berusaha melakukan kepatuhan

mendisiplinkan diri terhadap makanan maupun gaya hidupnya. Penyakit

hipertensi juga merupakan the silent disease karena orang tidak mengetahui

dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya.

(Septianingsih, Dea Gita 2021). Maka dari itu banyak dari penderita hipertensi

mengalami kematian secara mendadak karena kurangnya kepatuhan menjaga pola

makan maupun memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Menurut data WHO (2020), di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau

26,4% mengidap penyakit hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat

menjadi 29,2% di tahun 2021 (Pratama, 2021). Diperkirakan setiap tahun ada 9,4

juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi. 333 juta dari 972 juta

pengidap hipertensi berada di negara maju dan sisanya berada di negara

berkembang salah satunya Indonesia (Pratama, 2021).

7
Menurut Riskesdas (2020), prevelensi hipertensi pada umur > 18 tahun

didiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4%, sedangkan yang minum obat

hipertensi sebesar 9,5%. Sehingga terdapat 0,1% penduduk yang tidak pernah

didiagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan tetapi minum obat hipertensi.

Prevelensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada usia >

18 tahun sebesar 34,11% prevelensi tertinggi di Kalimantan Selatan sebesar

44,13% , Jawa Barat sebesar 39,60% Kalimantan Timur sebesar 39,30% dan

Kalimantan Barat sebesar 29,4%.

Kejadian hipertensi di Bengkulu berada pada peringkat ke-15 dari 34

provinsi yang ada di Indonesia yaitu sebanyak 28,14% atau sekitar 11.329 orang.

Prevalensi tertinggi ada di 2 Kabupaten Lebong (34,67%), Kabupaten Bengkulu

Utara menjadi urutan ketiga sebanyak 31,07%.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh R.M Suryadi Tjekyan yang

berjudul “Angka Kejadian Dan Faktor Risiko Hipertensi DI Kota Palembang”

menemukan hasil bahwa faktor resiko yang paling berpengaruh terhadap

hipertensi adalah jenis kelamin, umur, IMT dan penyakit penyerta.(3) Penelitian

Heriziana yang berjudul “Faktor Risiko Kejadian Penyakit Hipertensi Di

Puskesmas Basuki Rahmat Palembang” dengan hasil penelitian ada hubungan

riwayat keluarga, jenis kelamin, kebiasan merokok, aktifitas fisik, dan kurangnya

pengetahuan dengan penyakit hipertensi.(4)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Penyakit Hipertensi Di Kelurahan Padang Jati”.

8
B. Tujuan

1. Mengientifikasi masalah yang ada di Puskesmas

2. Analisis masalah di Puskesmas

3. Memberikan alternative penyelesaian masalah di bidang P2P

C. Manfaat

1. Bagi penulis

2. Bagi Institusi

3. Bagi Instansi

D. Ruang Lingkup

Analisis situasi bab ii

Gambaran puskesmas

- Sturktur organisasi dan penjelasan


- Visi dan misi puskesmas
- Tugas dan fungsi puskesmas
- Tugas dan fungsi bidang/poli
- Sumber daya manusia

Bab III Analisis situasi khusus

- Struktur organisasi biang p2p


- Kedudukan
- Visi dan misi bidang p2p
- Tugas pokok
- Lingkup tugas
- Fungsi

9
- Pogram yang dijalankan
-

10

Anda mungkin juga menyukai