Proposal Penelitian
Oleh:
YUYUN USRATIN
K1A1 11 071
i
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ........................................................................................................ i
BAB I. PENDAHULUAN
D. Hipotesi …………………………………………………………. 40
ii
F. Alur Penelitian .............................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR SINGKATAN
AU = Asam Urat
CJ = Curah Jantung
CO = Karbon Monoksida
HMG-KoA = 3-hirdroksi-3-metilglutaril-KoA
IL-1 = Interleukin-1
vi
MPAK = Mitogen Actived Protein Kinase
NE = Norepinefrin
NO = Nitrik Oksida
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit tidak menular lainnya seperti penyakit jantung koroner, stroke dan
penyakit ginjal yang disebabkan oleh hipertensi yang tidak dikendalikan secara
baik. Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2015) lebih dari 1
sebuah kondisi yang menyebabkan sekitar setengah dari semua kematian akibat
strok dan penyakit jantung. Komplikasi dari hipertensi menyebabkan 9,4 juta
kematian di seluruh dunia dan 1,5 juta kematian per tahun di wilayah Asia
Tenggara.
Menurut data (WHO), di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4%
menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta
berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang berkembang,
2013).
2
Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian di dunia
terjadi sebelum usia 60 tahun. Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) pada tahun
Utara terus mengalami peningkatan, pada tanuh 2016 tercatat 1.240 dan pada
tahun 2017 tercatat 2.362 kasus (Dinkes Kabupaten Konawe Utara, 2017).
sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
lebih dari atau sama dengan 90mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang. Peningkatan
tekanan darah yang berlangsung dalam jangkau waktu lama (persisten) dapat
koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan
tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu,
partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi,
3
Secara umum penyebab kejadian hipertensi adalah umur, jenis kelamin,
konsumsi garam berlebih, aktivitas fisik, tingginya kadar kolesterol darah dan
diabetes melitus. Selain itu faktor risiko hipertensi yang lain adalah ras, riwayat
Pada peningkatan kadar profil lipid darah sangat erat hubungannya dengan
aterosklerosis, terutama pada usia 30-40 tahun, kadar kolestrol total dalam
darah mencapai 260 mg/dl maka angka kejadian aterosklerosis akan meningkat
sampel t-test kadar kolesterol responden hipertensi lebih tinggi dari pada kadar
kolesterol total responden normotensi dan nilai uji statistik chi square
darah akan tersumbat diakibatkan adanya plaque dalam darah yang disebut
dengan aterosklerosis.
4
Plaque yang terbentuk akan mengakibatkan aliran darah menyempit sehingga
survei terhadap 4.683 sampel berusia antara 15-45 tahun menunjukkan bahwa
kelebihan asam urat dalam darah. Asam urat adalah produk akhir dari
metabolisme purin dan pada manusia, konsentrasi serum asam urat yang tidak
lebih dari 7mg/dl, pada laki-laki dan 6mg/dl, pada perempuan (Ahmadi, A. P.,
2014).
pencapaian tekanan darah yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh
5
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang hubungan kadar kolesterol total dan asam urat dengan
kejadian hipertensi di wilayah pesisir di Desa Muara Tinobu, Desa Basule dan
B. Rumusan Masalah
masalah yaitu:
Apakah ada hubungan kadar kolesterol total dan asam urat dengan
kejadian hipertensi di Wilayah Pesisir Desa Muara Tinobu, Desa Basule dan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
b. Mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan asam urat dengan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan dalam ilmu dan
Basule dan Desa Otole Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara, serta
2. Manfaat Aplikatif
hipertensi.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi Hipertensi
2014).
8
Tekanan darah diukur dalam satuan milimeter merkuri (mmHg) dan
dinyatakan dalam dua angka, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik adalah
Selain itu menurut The Sevent Report of The Joint National Committe
(JNC VII) hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan/ atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan
Seseorang yang memiliki tekanan darah pada batas tersebut memiliki risiko
dua kali lipat untuk menderita hipertensi dibandingkan dengan mereka yang
b. Epidemiologi Hipertensi
yang menyangkut gaya hidup yang juga berbeda. Hipertensi akan makin
(Isolated Systolic Hypertension). 74% pada populasi tua (usia > 50 tahun),
utamanya pada wanita (58%) yang biasanya didapatkan lebih banyak ISH
9
Hipertensi mengambil porsi sekitar 60% dari seluruh kematian dunia.
c. Etiologi Hipertensi
pasti. Hipertensi primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus.
tergantung pada jumlah dan keparahan dari faktor risiko yang dapat
dimodifikasi antara lain faktor genetik, umur, jenis kelamin, dan etnis.
(Sudoyo, 2009).
d. Patofisiologi Hipertensi
obesitas, stres, genetik, dan faktor risiko hipertensi lainnya. Ada lima faktor
10
1. Peran Volume Intravaskuler
Tekanan darah tinggi adalah hasil interaksi antara cardiac output atau
Bila TPR vasodilatasi tekanan darah akan menurun, sebaliknya bila TPR
Persarapan autonom ada dua macam yakni, yang pertama ialah sistem
11
Karena pengaruh lingkungan misalnya genetik, stres, kejiwaan, rokok,
Bila tekanan darah menurun maka hal ini akan memicu refleks
renin yang dihasilkan oleh makula densa apprat juxta glomerulus ginjal.
12
infeksi mikroorganisme seperti virus herpes atau chlamydia pneumoniae,
5. Faktor Lingkungan
darah yang tinggi, akan tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina
berat terdapat edema pupil. Gejala lain yang meskipun secara tidak sengaja
yaitu sakit kepala, perdarahan di hidung, pusing yang terkadang juga terjadi
pada seseorang dengan tekanan darah normal. Jika hipertensi berat atau
menahun dan tidak terobati, dapat timbul gejala-gajala seperti sakit kepala,
adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal) (Mahatidanar, 2016).
13
f. Klasifikasi Hipertensi
(Gunawan, 2007).
g. Penatalaksanaan Hipertensi
1. Target tekanan darah < 140/90 mmHg, untuk individu berisiko tinggi
(Yogiantoro, 2009).
14
1. Terapi non Farmakologis
a. Menghentikan merokok
d. Latihan fisik
2. Terapi Farmakologis
farmakologis, yaitu:
a. Diuretik
15
Efek ini diduga akibat penurunan natrium di ruang intertisial dan di
influksi kalsium. Hal ini terlihat jelas pada diuretik tertentu seperti
prostaskilin.
16
Penurunan tekanan darah oleh β-Bloker yang diberikan per oral
lebih lanjut stelah 2 minggu bila dosisnya tetap. Obat ini tidak
c. Vasodilator
kongestif. Obat ini juga menunjukan efek positif terhadap lipid darah
dan nefropati DM. Selain itu ACE-inhibitor juga sangat baik untuk
17
e. Antagonis kalsium
2007).
h. Komplikasi Hipertensi
penyakit ginjal. Komplikasi yang terjadi pada hipertensi ringan dan sedang
yaitu pada mata, ginjal, jantung dan otak. Komplikasi pada mata berupa
selain kelainan koroner dan miokard. Komplikasi pada otak sering terjadi
mengakibatkan kematian.
18
Kelainan lain yang dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan serangan
sering dijumpai sebagai komplikasi hipertensi yang lama dan pada proses
a. Definisi Kolesterol
berbentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang
kolesterol yang ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh. Kolesterol juga
yang terdapat dalam diet dan diabsorbsi secara lambat dari saluran pencernaan
ke dalam saluran limfe usus. Selain itu, terdapat juga kolesterol yang disintesis
di dalam sel tubuh dan disebut dengan kolesterol endogen (Adam, 2009).
b. Pembentukan kolesterol
19
1. Biosintesis Mevalonat
jalur ini berbeda. Pada awalnya, dua molekul asetil Ko-A bersatu
isopentenyl difosfat.
20
Pada awalnya, pirofosfat anorganik dieliminasi, yang membentuk
4. Pembentukan Lanosterol
C13 dan yang ada di C8 ke C14 sewaktu terjadi siklisasi, dikatalisis oleh
5. Pembentukan Kolesterol
21
Prenilasi protein diperkirakan mempermudah melekatnya protein pada
lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal sebagai pengganti asam lemak
jenuh dalam makanan. Minyak nabati, seperti minyak jagung dan minyak
biji bunga matahari mengandung banyak asam lemak tak jenuh ganda,
tunggal. Dipihak lain, lemak mentega, lemak sapi, dan minyak palem
lain, sukrosa dan fruktosa menimbulkan efek yang lebih besar dalam
masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, sudah jelas bahwa salah satu
reseptor LDL oleh asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal
katabolik LDL, yaitu lipoporotein aterogenik utama. Selain itu, asam lemak
22
jaringan ekstraheptik secara lebih lambat ketimbang partikel yang lebih
2009).
tampaknya terlindung dari efek-efek merugikan ini, dan hal ini diperkirakan
koroner. Hal ini mungkin disebabkan oleh peningkatan kadar HDL akibat
meningkatnya sintesis apo A-I dan perubahan aktivitas protein transfer ester
Treatment Pane III) tahun 2001 telah membuat satu batasan yang dapat
23
e. Manfaat Khusus Kolesterol Dalam Tubuh
dikonversi menjadi asam kolat. Sejumlah kecil kolesterol dipakai oleh : (1)
Kolesterol ini, bersama dengan lipid lainnya, membuat kulit lebih resisten
terhadap absorbsi zat yang larut air dan juga kerja dari berbagai zat kimia,
karena kolesterol dan lipid kulit lainnya sangat inert terhadap zat-zat seperti
asam dan berbagai pelarut yang dapat lebih mudah menembus tubuh. Zat lipid
ini juga membantu mencegah evaporasi air dari kulit tanpa proteksi ini jumlah
evaporasi dapat mencapai 5 sampai 10 liter tiap hari (seperti yang terjadi pada
yang biasa mencapai 300 sampai 400 mililiter (Guyton& Hall, 2007).
berasal dari makanan yang tinggi lemak. Tingginya konsumsi makanan yang
atau hiperkolesterolemia.
24
Risiko terjadinya hipertensi pada pasien hiperkolesterolemia akibat
2015).
lesi melalui proses oksidasi. Pada awal proses aterogenesis ekspresi sel endotel
monosit dan limfosit T. Setelah monosit melekat pada sel endotel, monosit
akan beremigrasi melewati taut antar sel endotel masuk ke dalam tunika
25
Makrofag juga menggerakkan beberapa kemokin termasuk Monocyte
oksidasi LDL. Partikel LDL yang tertangkap pada dinding pembuluh darah
sel busa. Selanjutnya terjadi pembentukan fatty streak yang terdiri dari
monosit lipid laden dan makrofag yang mencerna LDL yang teroksidasi
faktor pertumbuhan. Proses radang merangsang migrasi dan proliferasi sel otot
tidak efektif untuk melawan agen penyerang maka respon radang akan
limfosit, dan trombosit, yang berimigrasi dari pembuluh darah masuk kedalam
sel-sel otot polos dari tunika media masuk ke dalam tunika intima.
26
Proliferasi sel-sel otot pada tunika intima dan matriks ekstrasel
Fatty streaks yang progresif berkembang menjadi lesi sedang dan lanjut,
pembuluh darah. Fibrous cap menutupi campuran dari lekosit, lemak dan
menjadi lebih besar, terdapat kematian sel dan degenerasi, sintesis dan
jantung bekerja lebih kuat agar suplai darah ke organ-organ tetap terpenuhi,
dan bila penyempitan >70% maka dapat terjadi iskemik pada organ yang
27
4. Kajian Umum Asam Urat
Asam urat (AU) terakumulasi dari metabolisme asam nukleat purin yang
purin misalnya daging merah, kerang-kerangan, dan ekstrak ragi. Asam urat
merupakan produk akhir dalam katabolisme purin oleh manusia dan terutama
dieksresikan melalui urin dan juga, dalam proporsi yang lebih kecil, melalui
produk larut air yaitu alantoin. Namun, karena manusia kekurangan enzim
urikase, produk akhir katabolisme purin ialah asam urat (Ahmadi, A.P., 2014).
meningkat hampir 2 kali lipat di Amerika. Data National health and Nutrition
28
10 tahun terakhir yaitu 2,7% pada tahun 1994 dan menjadi 3,9% pada tahun
sebesar 32% dan kejadian tertinggi pada penduduk Minahasa sebesar 29.2%.
Insiden yang dialami sebesar 1-2% terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan
20 kali lebih sering pada pria dari pada wanita (Ariasti & Wiji, 2015).
faktor seperti genetik, usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, asupan makanan,
alkohol, asupan cairan, dan obesitas. Namun pada umunya, kelebihan kadar
asam urat dipengaruhi oleh metabolisme asam urat yang terjadi diluar tubuh
melalui asupan makanan yang berlebih dari makanan yang bersumber protein
khususnya purin antara lain jeroan, daging baik daging sapi, babi, kambing
atau makanan hasil laut (sea food), kacang-kacangan, bayam, jamur, kembang
primer, kelainan genetik, tidak ada kelainan genetik, tidak ada kelainan
29
1. Hiperurisemia primer
2. Hiperurisemia sekunder
fructose-1-phosphate aldolase.
enzim HPRT yang diturunkan secara X-linked dan bersifat resesif. Telah
diketahui terdapat berbagai jenis mutasi dari kelainan gen penyandi enzim
30
Sindrom ini terjadi usia anak-anak dengan gejala hiperurisemia tipe
Dua pertiga total urat tubuh berasal dari pemecahan purin endogen,
hanya sepertiga yang berasal dari diet yang mengandung purin. Pada pH
netral asam urat dalam bentuk ion asam urat (kebanyakan dalam bentuk
kurang dari 420 μmol/L (7,0 mg/dl). Kadar urat tergantung jenis kelamin,
umur, berat badan, tekanan darah, fungsi ginjal, status peminum alkohol dan
Kadar Asam Uratm mulai meninggi selama pubertas pada laki-laki tetapi
Dalam tubuh manusia terdapat enzim asam urat oksidase atau urikase yang
manusia akan mengakibatkan tingginya kadar asam urat dalam serum. Urat
31
Sintesis asam urat dimulai dari terbentuknya basa purin dari gugus
satu gugus amino dari amino glutamin ke karbon dua cincin purin, reaksi ini
membutuhkan ATP.
32
Adenosine monophosphate mengalami deaminasi menjadi inosin,
Xhantine akan diubah oleh xhantine oxsidase menjadi asam urat. (Dianati,
N.A., 2015)
kadar asam urat. Kadar asam urat semakin meningkat dimulai dari usia ≥
2. Riwayat keluarga
T., 2010).
33
serta kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol (Mulalinda dkk,
2014)
a. Obesitas
d. Konsumsi alkohol
g. Penatalaksanaan
tetapi dapat dicegah dengan terapi diet saja. Yang menjadi masalah adalah
imunitas tubuh akan meyerang benda asing tersebut. Sel darah putih ikut
asam urat di dalam darah, misalnya alopurinol yang bekerja sebagai inhibitor
menekan produksi asam urat. Atau obat urikosurik, misalnya probenesid untuk
asam urat juga diperlukan, obat untuk mengatasi radang dan rasa sakit yaitu
34
Sedangkan untuk pencegahan serangan berulang, biasanya dibiasakn
makanan berkadar purin tinggi secara berlebihan, tidak meminum alkohol, dan
hubungan kuat dengan disfungsi endotel, dan penurunan kadar asam urat
yang bergantung pada asam urat dan penurunan produksi asam urat
35
Proses ini merangsang stimulasi autokrin terhadap profilerasi otot polos
terlambatnya reduksi asam urat dan resisten natrium, sedangkan fase kedua
terkait dengan terjadinya hipertensi yang independen terhadap asam urat dan
bahwa asam urat yang terlarut menginduksi proliferasi otot polos vaskuler
cyclooxygenase-2.
signifikan diantara kuartil asam urat yang paling tinggi (>6,99 mg/dl untuk
laki-laki dan >5,6 mg/dl untuk perempuan), memberikan kesan bahwa asam
urat dapat menjadi faktor risiko independen (Ahmadi, A.P., 2014). Studi
bahwa kadar asam urat serum yang rendah memiliki efek protektif terhadap
36
(Ahmadi, A.P., 2014) menyimpulkan bahwa terdapat risiko hipertensi
kawasan laut dan darat yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu
pesisir meliputi bagian daratan,16 baik kering maupun terendam air, yang
masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan
bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di
darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh
37
b. Ciri Khas Wilayah Pesisir
sulit diubah, proses pertemuan air tawar dan air laut yang menghasilkan
38
B. Kerangka Teori
Kolestrol Total
Hilangnya komplians
Konsumsi
lemak ↑ Penebalan dinding
vaskuler
Asam Urat
39
C. Kerangka Konsep
bebas (kadar kolesterol total dan asam urat)dan variabel terikat (hipertensi).
KOLESTEROL
TOTAL
HIPERTENSI
ASAM URAT
KONSUMSI LEMAK
KONSUMSI ALKOHOL
MEROKOK
OBESITAS
RIWAYAT PENYAKIT
KRONIS
Keterangan :
: Variabel Dependen
40
D. Hipotesis Penelitian
1. HO: Tidak Ada Hubungan Antara Kadar Kolesterol Dengan Hipertensi Pada
2. HO: Tidak Ada Hubungan Antara Asam Urat Dengan Hipertensi Pada
Wilayah Pesisir Desa Muara Tinobu, Desa Basule dan Desa Otole
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
factor resiko (variabel bebas) dengan faktor efek (variabel terikat), dimana
melakukan observasi atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Desa Muara Tinobu, Desa Basule dan Desa
penelitian ini didasari oleh beberapa alasan yaitu ; Desa Muara Tinobu, Desa
Basule dan Desa Otole merupakan salah satu daerah yang berada di wilayah
pesisir yang memiliki angka Kolesterol, Asam Urat dan Hipertensi yang
Pesisir di Desa Muara Tinobu, Desa Basule dan Desa Otole Kecamatan
42
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Pesisir Desa Muara Tinobu, Desa Basule dan Desa Otole Kecamatan
2. Sampel
𝒏 = 𝟗𝟎. 𝟑𝟔 = 𝟗𝟎 𝑹𝒆𝒔𝒑𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏
43
Jumlah sampel penelitian yang telah ditentukan dalam populasi akan
1. Kriteria inklusi
a. Berusia ≥ 18 tahun
2. Kriteria eksklusi
d. Mengkonsumsi alkohol
e. Merokok
D. Variabel penelitian
Kejadian hipertensi
44
E. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, definisi operasional dan kriteria objektif yang diteliti
sebagai berikut:
1. Hipertensi
Kriteria objektif :
a. Normal : bila tekanan sistolik < 120 mmHg, dan tekanan diastolik <
80 mmHg.
diastolik ≥ 80 mmHg.
kolesterol total yaitu alat cek kolesterol merk nesco untuk menentukan dan
Kriteria objektif :
urat yaitu alat cek kadar asam urat merk nesco untuk menentukan dan
45
Kriteia objektif :
46
F. Alur Penelitian
Populasi Penelitian
Sampel
Informed consent
Analisis Data
Hasil
Kesimpulan
47
G. Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Pengumupalan Data
a. Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
1) Data Primer
2) Data sekunder
1) Alat tulis
3) Sfigmomanometer aneroid
4) Stetoskop
7) Handscoon
8) Lancet blood
48
9) Pen lancet
consent.
VII.
tidak hipertensi.
49
d. Etika Penelitian
terlebih dahulu.
selanjutnya.
50
H. Teknik Analisis Data
a. Univariat
dan asam urat yaitu data ordinal dan dependent adalah hipertensi
b. Bivariat
Interpretasi hasil :
Konawe Utara.
51
2. Ho diterima jika p value ≥ α, berarti tidak terdapat hubungan antara
Utara.
Utara.
52
DAFTAR PUSTAKA
Destiani, D.P., Rina, S., Ellin. F., Syahrul, N. 2016. Evaluasi Penggunaan
Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di Fasilitas Kesehatan
Rawat Jalan Pada Tahun 2015 Dengan Metode ATC/DDD. Farmako
14 (2) : 2
Feryadi, R., Sulastri, D., Kardi, H. 2014. Hubungan Kadra Profil Lipid
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Etnik Minangkabau
Di Kota Padang Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Andalas 3 (2) : 1-2.
Guyton, A.C., Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed 11.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta .
53
Hermawati, E. Dan Enny, P., 2015. Hubungan Asupan Kafein Dengan
Kadar Asam Urat di Puskesmas Banjarnegara. Jurnal of Nutrition
Collage, Vol.4.
Putra, T.R., 2009. Hiperurisemia. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid 3 Edisi V. Jakarta : Interna Publishing.
Setiati, S., dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Jakarta.
Interna Publishing.
54
Sudoyo, A.W., dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Jakarta.
Interna Publishing.
World Health Organization (WHO)., 2013. World health day 2013: high
blood preasure global and regional overview. WHO Regional Office
of South-Eeast Asia.
55
LEMBAR PENJELASAN
Dengan Hormat,
Yuyun Usratin
56
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Tempat/tanggal lahir :
Alamat :
No. telp / HP :
mengenai penelitian ini yang berjudul “Hubungan Kadar Kolesterol Total dan
Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara”. Oleh karena itu, saya menyatakan
Demikian persetujuan ini saya sampaikan dengan sukarela dan tanpa ada
Kendari, 2018
( ) ( YUYUN USRATIN )
57
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN ASAM URAT
DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT PESISIR
KECAMATAN LASOLO KEBUPATEN KONAWE UTARA
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
I. Data Responden
Kadar kolesterol
total
Kadar asam urat
Tekanan darah
( ) Ya
( ) Tidak
( ) Ya
( ) Tidak
58
4. Apakah dalam keluarga anda ada yang memiliki riwayat tekanan darah
tinggi?
( ) Ya
( ) Tidak
(..) Ya
(..) Tidak
(..) Ya
(..) Tidak
(..) Ya
(..) Tidak
59