TUGAS PROYEK
ANALISIS FAKTOR RISIKO PREEKLAMPSIA
DI RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1
RINGKASAN
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN …………………………………………….. i
RINGKASAN ………………..………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… v
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah …………………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 5
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………….. 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Preeklampsia …………………………………………………………... 7
1. Definisi ……………………………………………………………. 7
2. Penyebab…………………………………………………………… 8
3. Patogenesis ……………………………………………………….. 9
4. Diagnosis…………………………………………………………… 10
5. Pencegahan ………………..………………………………………. 12
B. Riwayat Preeklampsia Sebelumnya …………………………………… 13
C. Usia Ibu………………………………………………………………… 13
D. Riwayat Penyakit Hipertensi…………………………………………… 14
E. Kegemukan atau Obesitas Sebelum Hamil ……………………………. 15
F. Kerangka Teori………………………………………………………… 17
G. Kerangka Konsep ……………………………………………………… 18
H. Hipotesis Penelitian……………………………………………………. 19
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 5
B. Manfaat Penelitian …………………………………………………….. 5
BAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 5 HASIL PENELITI………………………………………………… 20
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA…………………………. 20
iii
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 33
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
v
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perinatal, yang terjadi pada 2-3% dari semua kehamilan (Wright et al., 2015).
Selain itu juga, dapat mengakibatkan kecacatan dalam waktu lama serta kematian
kematian ibu, 500.000 kematian bayi setiap tahun, dan penyebab umum kedua
kematian ibu (Demissie et al., 2022). Di Asia dan Afrika, data menunjukkan
2017).
vaskularisasi organ yang dibuktikan dengan hipertensi, edema, dan protein dalam
urin yang terjadi pada kehamilan (Ganot et al., 2017). Preeklampsia merupakan
timbul setelah umur 20 minggu kehamilan, terjadi secara progresif cepat yang
ditandai dengan hipertensi serta protein dalam urin. Jika tidak terdeteksi dini,
dapat menyebabkan eklampsia yang parah dan merupakan salah satu dari lima
penyebab langsung yang merugikan ibu dan bayi (Grum et al., 2017).
1
terjadinya preeklampsia yaitu diantaranya riwayat preeklampsia sebelumnya, usia
ibu, ibu hamil dengan riwayat penyakit hipertensi, dan ibu dengan kegemukan
atau obesitas sebelum hamil (Demissie et al., 2022); (Quan et al., 2018);
menjadi sarana untuk skrining preeklampsia, terutama di lokasi sumber daya yang
terbatas.
Usia ibu hamil kurang dari 20 dan lebih dari 35 tahun merupakan faktor
bahwa dari 70 responden, 31 diantaranya berusia risiko (<20 dan >35 tahun),
secara statistik (nilai p = 0,016) memiliki hubungan bermakna antara usia dengan
preeklampsia. Hasil penelitian yang serupa dari Imron (2014) menyatakan dari
210 responden, 72 diantaranya memiliki usia berisiko, secara statistik dengan nilai
proses degeneratif pembuluh darah perifer akibat dari perubahan sruktur dan
fungsi yang bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah, sehingga lebih
tahun) proses maturasi organ tubuh belum sempurna secara anatomi dan
fisiologis.
2
Penelitian dari Muzalfah et al (2018) menyimpulkan antara riwayat hipertensi
ini diawali dengan gangguan aliran darah ke plasenta. Pada preeklampsia, tekanan
dengan risiko lebih tinggi terkena preeklampsia (Spradley et al., 2015). Bukti
2018).
Edema paru jenis ini termasuk penyebab utama kesakitan dan kematian pada ibu
hamil dengan manifestasi dispnea akut dan agitasi sebagai tanda gejala klinis
utama kematian ibu hamil, dan penyebab paling umum pada persalinan prematur,
kematian janin dan tingkat kecacatan meningkat. Sebagian besar komplikasi dan
yang tepat waktu dan efektif. Langkah penting untuk mengurangi angka kematian
3
dan kesakitan ibu serta bayi yaitu melalui pengoptimalan pelayanan kesehatan
untuk mencegah dan mengobati ibu hamil dengan hipertensi (Grum et al., 2017).
Kerja keras dan kerja tim dari setiap tenaga kesehatan dalam menjalankan
perannya sesuai kompetensi merupakan kata kunci untuk meraih tujuan, sehingga
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R. D. Kandou merupakan rumah
kesehatan terutama perawat termasuk bidan yaitu 793 orang (43,05%) dari 1842
total pegawai, dan lebih dari 70 % merupakan wanita, hanya kurang lebih 20 %
Instalasi rawat inap (IRINA) D merupakan salah satu instalasi yang secara
khusus merawat pasien dengan gangguan obstetrik dan ginekologi, antara lain
preeklampsia yang dirawat dari bulan Mei – Agustus 2022 yaitu 36 orang. Hasil
pertimbangan data dan masalah ini, mendorong peneliti untuk mengetahui secara
Kandou Manado.
4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Preeklampsia
1. Definisi
2019).
Onset baru yang lebih umum dan kurang berbahaya yaitu hipertensi tanpa
dengan memakai dipstick ditemukan protein urin di atas 300 mg/24 jam
atau ditemukan hasil positif dua (++). World Health Organization (WHO)
5
d. Preeklampsia dimanifestasikan dengan tekanan darah lebih dari 140/90
utama bayi prematur dan berat badan lahir rendah (Amaral et al., 2017).
dengan tanda berupa gangguan fungsi plasenta dan respon maternal pada
dimaknai sebagai tekanan darah tinggi yang baru terjadi pada kehamilan /
2. Penyebab
bawah ini seperti yang dikutip dari beberapa sumber (POGI, 2016); (Burton
1) Riwayat preeklampsia
2) Hipertensi kronik
4) Kehamilan ganda/multipel
6
3) IMT sebelum hamil >25
4) Nuliparitas
6) Teknologi reproduksi
12) Reaksi imun yang tidak adaptif/ abnormal antara jaringan ibu, plasenta
dan janin
2) Trisomi janin
3. Patogenesis
7
IBU
Pemicu
disregul
asi
endotel
dari
pengaturan pembekuan,faktor-
transfer cairan, dan tekanan darah (Burton et al.,
faktor
yang
2019). berasal
dari
sinsitiotr
ofoblas JANIN
plasenta
Umur Kehamilan
Implantasi
Maternal KIR Fetal HLA-C2
Invasi trofoblas
Trimester 1 Tahap 1 yang rusak
Trimester 3 Tahap 3
Pre-eklampsia
40 minggu
Hipertensi Pertumbuhan janin terganggu
Proteinuria Kelahiran prematur
Edema Still birth
Kelainan pembekuan
Kejang
protein urin tidak diperoleh, satu dari gejala dan gangguan lainnya bisa
8
dipakai untuk mendiagnosis preeklampsia. Kriteria diagnosis preeklampsia
meliputi:
2) Proteinuria: protein urin diatas 300 mg/24 jam atau urinalisis dipstik
berikut ini:
abdomen
6) Edema paru
penglihatan
(ARDV)
9
b. Kriteria preeklampsia berat (diagnosis preeklampsia terpenuhi) dan
dekstra abdomen
5) Edema paru
penglihatan
(POGI, 2016).
5. Pencegahan
aspirin dosis rendah (60-80 mg) dapat dimulai pada akhir trimester pertama
10
dan dapat sedikit mengurangi risiko pre-eklampsia. Istirahat tidur dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan riwayat sebagai cerita yang turun-
temurun (Hasil Pencarian - KBBI Daring, n.d.). Jadi riwayat preeklampsia dapat
mengalami preeklampsia apakah hanya sekali atau sudah beberapa kali. Hasil
berisiko terjadinya peningkatan preeklampsia sebanyak 8.4 kali (RR 8,4 95% CI,
7.1–9.9). Faktor ini menempati urutan pertama dari beberapa faktor risiko yang
ada (Rana et al., 2019). Hal ini merupakan faktor risiko utama. Duckit
7,19 95% CI, 5,85–8,83). Faktor ini dihubungkan dengan tingginya insiden
preeklampsia berat, preeklampsia dini, dan pengaruh pada perinatal yang buruk
(POGI, 2016).
C. Usia Ibu
primipara (RR 1,68 95%CI 1,23-2,29), maupun multipara (RR 1,96 95%CI 1,34-
kelompok usia <20 tahun dan >35 tahun (berisiko) dan kelompok usia 20-35
11
tahun (tidak berisiko) (Arwan & Sriyanti, 2020) (Grum et al., 2017) (Setyawati et
Hasil penelitian menyatakan bahwa ibu hamil berusia <20 atau >35 tahun
dengan ibu berusia 20-35 tahun. Usia dapat meningkatkan dan menurunkan fungsi
tubuh manusia serta status kesehatannya termasuk ibu hamil. Usia kurang dari 20
tahun pada organ reproduksi wanita belum siap dan atau belum matur secara
lengkap, sedangkan pada usia >35 tahun atau semakin bertambahnya usia ibu,
membutuhkan tekanan darah yang lebih dari biasanya supaya bisa melewati
pembuluh darah. Manifestasi yang timbul yaitu hipertensi sebagai satu dari tanda
diperoleh nilai OR (Odds Ratio) sebesar 4,886 yang bermakna bahwa usia
dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun memiliki risiko 4-5 kali mengalami
teori, kejadian preeklampsia relatif muncul pada usia reproduksi awal dan akhir,
yaitu pada masa pubertas atau setelah usia 35 tahun. Kerentanan hipertensi terjadi
12
D. Riwayat Penyakit Hipertensi
al., 2019). Ibu hamil yang menderita penyakit hipertensi, terjadi peningkatan
2015).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Umar & Wardani, 2017) dan (Saraswati
& Mardiana, 2016) melaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki riwayat
dengan wanita hamil tanpa riwayat hipertensi. Temuan ini sependapat dengan
hamil dengan riwayat hipertensi kronis, bisa memperparah kondisi hipertensi pada
kehamilan berikutnya. Tekanan darah tinggi yang diperburuk oleh kehamilan bisa
diikuti dengan protein dalam urin atau edema patologis yang dikenal dengan
hipertensi kronik memiliki 7 faktor risiko yang bisa dievaluasi sedini mungkin
diatas130 mmHg. Faktor risiko yang sudah diketahui bisa membantu menilai
risiko kehamilan pada saat kunjungan awal perawatan antenatal (POGI, 2016).
13
Beberapa faktor risiko, termasuk IMT> 30, juga sangat terkait dengan
berisiko sebanyak 2,47 kali lipat (95% CI, 1,66–3,67) meningkatkan terjadinya
preeklampsia, sedangkan ibu dengan IMT >35 dibandingkan dengan IMT 19-27
pada sebelum hamil berisiko mengalami preeklampsia 4 kali lipat (95% CI, 3,52-
hamil dibandingkan dengan ibu tanpa preeklampsia dengan berat badan normal,
ibu dengan IMT 40 berisiko sangat besar (RR 5,23, 95% CI: 3,86-7,09,P<0,001 )
Status nutrisi seseorang bisa dinilai dengan cara menghitung Indeks Massa
Tubuh (IMT). IMT digunakan untuk usia di atas 18 tahun (Thamaria, 2017).
Kegemukan atau obesitas ibu merupakan indikator status nutrisi yang dapat
BB (kg)
IMT =
TB (m) x TB (m)
Klasifikasi dan kategori IMT merujuk pada petunjuk teknis yang diterbitkan
oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2003. Tabel 1. di bawah ini
merupakan penjelasannya.
14
ringan
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0
(Sumber: Depkes, 2003)
Obesitas 2-3 kali berisiko menyebabkan preeklampsia (95% CI, 1,66 – 3,67),
sedangkan wanita dengan IMT sebelum hamil diatas 35 berisiko 4 kali lipat (95%
2016).
F. Kerangka Teori
Preeklampsia
1. Preeklampsia/tanpa gejala
berat
15
Diagnosis:
1. Kriteria minimal
preeklampsia
G. Kerangka Konsep
yang akan diukur maupun diobservasi dalam sebuah penelitian. Suatu kerangka
Riwayat preeklampsia
sebelumnya
Status paritas
Usia ibu
Preeklampsia
Ibu hamil dengan
riwayat penyakit
hipertensi
Keterangan :
16
: - Variabel independen
- Variabel dependen
H. Hipotesis Penelitian
kejadian preeklampsia.
preeklampsia.
17
b. H0 : Tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian
preeklampsia.
A. Tujuan
Manado
B. Manfaat Penelitian
18
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
dapat dicegah lewat pemberian perawatan yang tepat waktu dan efektif
pada pasien.
2. Bagi Bidan/Perawat
faktor-faktor tersebut.
19
a. Memberikan masukan untuk peneliti selanjutnya dalam menentukan
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain
atau potong lintang diartikan sebagai studi yang meneliti faktor dan efek risiko
(Notoatmodjo, 2018).
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
20
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yakni semua ibu yang mengalami preeklampsia
dan dirawat di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dari bulan Mei –
2. Sampel
Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang mencakup jumlah dan ciri
yang dimiliki (Sugiyono, 2019). Jumlah sampel yang akan diambil dalam
(Sugiyono, 2019). Jumlah sampel memakai tabel sampel dari Krejcie and
X
Morgan (lampiran II) atau menghitung dengan formula (Krejcie & Morgan
StuDocu, n.d.):
dimana :
s = jumlah sampel
N = jumlah populasi
21
d = tingkat akurasi (0,05)
3,841 x 36 x 0,25
s=
0,0025 ( 35 ) +3,841 .0,5(0,5)
34,569
s=
0,0875+ 0,960
34,569
s=
1,0475
s=33,00=34
a. Kriteria inklusi:
5) Kooperatif
consent
b. Kriteria eksklusi:
1) Kehamilan multipel
22
4) Mengalami penyakit ginjal kronis
D. Variabel Penelitian
sebelumnya, usia ibu, ibu hamil yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi,
dan ibu hamil yang mengalami kegemukan atau obesitas sebelum hamil.
E. Definisi Operasional
1. Preeklampsia
diagnosis yang dilakukan oleh dokter yaitu preeklampsia tanpa gejala berat
2) Preeklampsia berat
23
2) Tidak pernah mengalami = tidak berisiko
Rentang kehidupan ibu hamil yang dihitung sejak lahir sampai pada saat
dilakukan penelitian.
c. Kriteria (Arwan & Sriyanti, 2020) (Grum et al., 2017) (Setyawati et al.,
1) <20->35th = berisiko
1) Ya = berisiko
24
a. Instrumen: timbangan (sahih), pengukur tinggi badan, lembar isian, alat
tulis menulis.
c. Kriteria IMT menurut (Depkes, 2003) (Nursal et al., 2015) (Arwan &
Sriyanti, 2020):
kg/ m2
F. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu check list (daftar cek).
Penjelasan tentang instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Karakteristik responden
1) No. Responden : ………………
2) Inisial : ……………….
3) Usia : ………………tahun
4) Tekanan darah : ………………mmHg
5) Pendidikan
a) SD :
b) SMP :
c) SMA :
d) Perguruan Tinggi :
6) Status perkawinan :
a) Kawin :
25
b) Belum :
7) Pekerjaan
a) ASN :
b) TNI/Polri :
c) Karyawan swasta :
d) Pengurus rumah tangga :
e) Wiraswasta :
f) Lain-lain, sebutkan :
b. Preeklampsia
Merujuk pada rekam medis hasil diagnosis pasti yang dilakukan oleh
dokter:
1) Preeklampsia tanpa gejala berat :
2) Preeklampsia berat :
c. Riwayat preeklamsia sebelumnya
1) Memiliki riwayat :
2) Tidak memiliki riwayat :
d. Usia ibu
1) Berisiko (< 20 / >35 tahun) :
2) Tidak berisiko (20 – 35 tahun) :
e. Ibu hamil dengan riwayat penyakit hipertensi
1) Memiliki riwayat :
2) Tidak memiliki riwayat :
f. Ibu dengan kegemukan/obesitas sebelum hamil
1) Tinggi badan : ………cm
2) Berat badan : ………kg
2. Alat tulis menulis, tensimeter, stetoskop, hasil laboratorium, rekam medis,
1. Data Primer
26
Sumber data primer didapat dari kuesioner dalam bentuk check list yang akan
preeklampsia sebelumnya, usia ibu hamil, ibu hamil yang mempunyai riwayat
penyakit hipertensi, dan ibu hamil yang mengalami kegemukan atau obesitas
sebelum hamil.
2. Data Sekunder
profil RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, buku teks, majalah ilmiah,
1. Tahap Persiapan
program studi.
penelitian, surat persetujuan etik dan surat permohonan izin yang diperlukan
27
untuk proses penelitian. Peneliti kemudian menyerahkan surat permohonan
izin untuk melakukan penelitian pada pihak pimpinan RSUP Prof. Dr. R. D.
melakukan penelitian.
2. Tahap Penelitian
Kandou Manado sesuai kurun waktu yang telah disediakan oleh pimpinan
ibu hamil yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi, dan ibu hamil yang
ibu hamil dengan riwayat penyakit hipertensi, dan ibu dengan kegemukan
dikutip dari beberapa sumber baik dari artikel jurnal serta buku cetak yang
28
kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Lembar observasi tersebut
prinsip.
ibu hamil dengan riwayat penyakit hipertensi, dan ibu dengan kegemukan
atau obesitas sebelum hamil. Data diambil setiap hari, hingga tercapai seluruh
Data yang berasal dari data mentah diorganisasikan dalam proses yang terstruktur.
1. Koreksi (Editing)
2. Pengkodean (Coding)
29
Coding bertujuan untuk memudahkan analisis data dan mempercepat
mengubah data dalam format karakter dari data yang sudah ada menjadi data
3. Pemrosesan (Processing)
dengan lengkap dan benar. Tahap ini digunakan untuk memungkinkan data
data yang tidak perlu (data sampah). Pada tahap ini, data yang dimasukkan
diperiksa lagi untuk menentukan apakah ada kesalahan yang terdeteksi. Saat
Organisasi data dilakukan agar dapat dengan mudah diedit, diatur, diringkas,
1. Analisis Univariat
riwayat preeklampsia sebelumnya, usia ibu hamil, ibu hamil yang mempunyai
riwayat penyakit hipertensi, dan ibu hamil yang mengalami kegemukan atau
30
obesitas sebelum hamil, yang dilakukan dengan menyajikan data dan distribusi
frekuensi (jumlah dan persentase) dari setiap variabel yang diteliti disajikan
2. Analisis Bivariat
dengan preeklampsia, usia ibu hamil dengan preeklampsia, ibu hamil yang
Penentuan adanya nilai kemaknaan menggunakan nilai alfa 0,05 atau tingkat
antara variabel independen dan dependen jika nilai p (p value) kurang dari alfa
31
0,05 pada hasil uji statistik. Pengolahan data menggunakan aplikasi secara
3. Analisis Multivariat
multivariat. Pada studi ini akan digunakan analisis regresi logistik, karena
memilih dan memilah variabel yang akan dianalisis multivariat, variabel yang
dimasukan yakni variabel dengan nilai p < 0,25 pada analisis bivariat (Dahlan,
nilai p >0,25 pada hasil bivariatnya dan secara substansi penting, maka variabel
analisis terakhir dikatakan signifikan apabila nilai p < 0,05. Pengolahan data
32
BAB 5. HASIL PRAKTEK LAPANGAN
33
A. Gambaran umum lokasi praktek lapangan
34
n 9 25 34
Total
% 26.5% 73.5% 100.0%
………………………..
35
DAFTAR PUSTAKA
36
Depkes. (2003). Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi Orang Dewasa dengan
Indeks Massa Tubuh (IMT). Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan masyarakat. Departemen Kesehatan R. I.
Ganot, S., Iswari, W. A., Pardede, T. U., Darus, F., Puspitasari, B., Santana, S.,
Abidin, F., & Endjun, J. J. (2017). Diagnosis dan Tatalaksana Preeklampsia
Berat Tidak Tergantung Proteinuria. Cdk-255, 44(8), 576–579.
http://www.kalbemed.com/Portals/6/23_255Praktis-Diagnosis dan
Tatalaksana Preeklampsia Berat Tidak Tergantung Proteinuria.pdf
Gravida & Para Overview & Examples | What are Gravida & Parity? - Video &
Lesson Transcript | Study.com. (n.d.). Retrieved September 2, 2022, from
https://study.com/learn/lesson/gravida-para-overview-examples-parity.html
Grum, T., Seifu, A., Abay, M., Angesom, T., & Tsegay, L. (2017). Determinants
of pre-eclampsia/Eclampsia among women attending delivery Services in
Selected Public Hospitals of Addis Ababa, Ethiopia: A case control study. In
BMC Pregnancy and Childbirth (Vol. 17, Issue 1).
https://doi.org/10.1186/s12884-017-1507-1
Hasil Pencarian - KBBI Daring. (n.d.). Retrieved September 2, 2022, from
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Riwayat
Hastono, S. P. (2016). Analisa Data Pada Bidang Kesehatan. PT Raja Grafindo
Perkasa.
Imron, R. (2014). No TitFAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA DAN EKLAMSIA PADA IBU
BERSALINle. Jurnal Keperawatan, X(1), 154–160.
https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/332/305
Krejcie & Morgan 1970. Determining sample size for research activities.
Educational and - StuDocu. (n.d.). Retrieved September 7, 2022, from
https://www.studocu.com/id/document/politeknik-balik-pulau/educator/
krejcie-morgan-1970-determining-sample-size-for-research-activities-
educational-and-psychological-measurement-30-607-610/21030831
Kurniawati, D., Septiyono, E. A., & Sari, R. (2020). Preeklampsia dan
Perawatannya.
Lisonkova, S., Bone, J. N., Muraca, G. M., Razaz, N., Wang, L. Q., Sabr, Y.,
Boutin, A., Mayer, C., & Joseph, K. S. (2021). Incidence and risk factors for
severe preeclampsia, hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet
count syndrome, and eclampsia at preterm and term gestation: a population-
based study. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 225(5),
538.e1-538.e19. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2021.04.261
Lopez-Jaramillo, P., Barajas, J., Rueda-Quijano, S. M., Lopez-Lopez, C., & Felix,
C. (2018). Obesity and Preeclampsia: Common Pathophysiological
37
Mechanisms. Frontiers in Physiology, 9(December), 1–10.
https://doi.org/10.3389/fphys.2018.01838
Malik, A., Jee, B., & Gupta, S. K. (2019). Preeclampsia: Disease biology and
burden, its management strategies with reference to India. Pregnancy
Hypertension, 15(January), 23–31.
https://doi.org/10.1016/j.preghy.2018.10.011
Muzalfah, R., Santik, Y. D. P., & Wahyuningsih, A. S. (2018). Kejadian
Preeklampsia pada Ibu Bersalin. Higeia Journal Of Public Health Research
Development, 2(3), 1–12.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/21390/11738
38
Spradley, F. T., Palei, A. C., & Granger, J. P. (2015). Increased risk for the
development of preeclampsia in obese pregnancies: Weighing in on the
mechanisms. American Journal of Physiology - Regulatory Integrative and
Comparative Physiology, 309(11), R1326–R1343.
https://doi.org/10.1152/ajpregu.00178.2015
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alphabet.
Thamaria, N. (2017). Bahan Ajar Gizi: Penilaian Status Gizi. In Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/
PENILAIAN-STATUS-GIZI-FINAL-SC.pdf
Lampiran :
Crosstab
Jnspreekl
Ringan Berat Total
Usiaibu Tidak berisiko Count 9 14 23
Expected Count 6.1 16.9 23.0
39
% of Total 26.5% 41.2% 67.6%
Berisiko Count 0 11 11
Expected Count 2.9 8.1 11.0
% of Total 0.0% 32.4% 32.4%
Total Count 9 25 34
Expected Count 9.0 25.0 34.0
% of Total 26.5% 73.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 5.854a 1 .016
Continuity 4.016 1 .045
Correctionb
Likelihood Ratio 8.510 1 .004
Fisher's Exact Test .017 .016
N of Valid Cases 34
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
2.91.
b. Computed only for a 2x2 table
40
Crosstab
Jnspreekl
Ringan Berat Total
Rwthpt Tidak ada Count 8 8 16
Expected 4.2 11.8 16.0
Count
% of Total 23.5% 23.5% 47.1%
Ada Count 1 17 18
Expected 4.8 13.2 18.0
Count
% of Total 2.9% 50.0% 52.9%
Total Count 9 25 34
Expected 9.0 25.0 34.0
Count
% of Total 26.5% 73.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 8.597a 1 .003
Continuity 6.465 1 .011
Correctionb
Likelihood Ratio 9.394 1 .002
Fisher's Exact Test .006 .005
N of Valid Cases 34
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
4.24.
b. Computed only for a 2x2 table
41
42