TAHUN 2015-2016
DI SUSUN OLEH :
2021
,DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................3
Kelamin...................................................................15
Kejadian..............................................................................16
Puskesmas Cilengkrang.....................................................20
BAB V PENUTUP....................................................................................28
5.1 Kesimpulan.........................................................................28
5.2 Saran......................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
didominasi oleh penyakit menular dan yang terjadi sekarang terjadi hal
yang terjadi.
diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi minuman beralkohol,
berkelanjutan.
obstruksi kronis, penyakit lever, pneumoni, diare atau gastro enteritis yang
tahun 1990-an tidak masuk dalam peringkat 10 besar, dan pada tahun
tiga.
tidak menular khususnya stroke dengan data yang didapat dari Rumah
1.3 Tujuan
Nasional
TINJAUAN PUSTAKA
sistematis dan terus menerus tentang situasi penyakit dengue dan kondisi
efektif dan efisien. Yang dimaksud Surveilans PTM dan faktor risikonya
penyakit yang dilakukan tepat dan terpadu oleh pemerintah, swasta dan
yang terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau lebih arteri
risiko. Faktor risiko stroke dapat dibagi menjadi 3 yakni : faktor risiko yang
keluarga, dan ras, faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi tekanan
diabetes melitus, obesitas., dan faktor risiko perilaku. antara lain merokok,
1. Fase akut berlangsung anatara 4-7 hari tujuan fase ini adalah pasien
2. Fase stabilisasi, berlangsung antara 2-4 minggu. Tujuan pada fase ini
terjadi..
tensi secara rutin, kendalikan kadar gula, berhenti merokok, diet rendah
lemak, menghindari risiko terjadinya stres, terapi terkait faktor risiko dan
serangan stroke.
jaringan otak.
pada aliran darah dan setelah terjadi stenosis cukup hebat dan melampaui
batas krisis terjadi pengurangan darah secara drastis dan cepat. Obtruksi
suatu pembuluh darah arteri di otak akan menimbulkan reduksi suatu area
anastomosis yang ada. Perubahan yang terjadi pada kortek akibat oklusi
kecepatan aliran darah dan dilatasi arteri dan arteriola (AHA, 2015).. Pada
tetapi setelah 3-6 bulan kemudian proses ini melambat dan setelah lebih
memuaskan.
2.4 Patofisiologis
yang paling sering terkena adalah arteri serebral dan arteri karotis interna
yang ada di leher (Guyton & Hall, 2014). Penyempitan atau penyumbatan
hantaran jarasjaras utama antara otak dan medula spinalis. Kekuatan otot
kecil-kecil. 18
a. Pencegahan Primer
seminggu.
b. Pencegahan Sekunder
jantung dengan obat dan diet, stop merokok dan minum beralkohol,
c. Pencegahan Tersier
asuransi.
BAB III
selama
Subjek surveilans PTM stroke adalah pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan
Data primer diperoleh melalui data pasien rawat inap dan rawat jalan yang
Penyelidikan Epidemiologi.
PTM merupakan data individual dan memuat seluruh jenis PTM. Data juga
terbuka (umur, jenis kelamin, jenis penyakit, dll) sehingga dapat diolah
PTM Stroke di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional berupa diagram batang.
variabel orang yaitu umur dan jenis kelamin yang bertujuan untuk
berdarah.
25.00 20.59
20.00 17.65 17.65
Jumlah Kasus
15.00
8.82
10.00
2.94 2.94
5.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00
0-7 8-28 <1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
Hr Hr
Berdarah berada pada kelompok umur 10-14 tahun yaitu sebesar 29,41%
(10 kasus). Kelompok umur 20-44 tahun memiliki jumlah penderita DBD
pada kelompok umur 1-4 tahun sama dengan kelompok umur 15-19 tahun
pada kelompok umur < 1 tahun. Sementara, jumlah penderita DBD pada
kelompok umur 5-9 tahun sama dengan kelompok umur 55-59 tahun yaitu
32.35
Laki-Laki
Perempuan
67.65
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Indonesia.
5.2 Saran
rumah penderita
DAFTAR PUSTAKA
Nastiti, Dian, 2012, Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke Pada Pasien
Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. CDC,
Vector Quantization.