Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI


KELOMPOK III

Di Susun Oleh :

Astriyanti 185050039
Desi Oktavia Sari 185050040
Khairunisa 185050041
Khasanah Pratiwi 185050043
Sri Suhartinah 185050038
Windi Astuti 185050042

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah pada mata kuliah Dasar Patologi dengan makalah
yang berjudul “Pasar Monopolistik”.
Dalam penyusunan tugas dan materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan teman-teman yang telah memberikan dukungan moril sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehinng tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.

Penyusun,

Kelompok III
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia hidup tidak lepas dari berbagai hal yang disebut kebutuan sehari-hari. Mulai dari
kebutuhan primer (kebutuhan yang paling utama atau kebutuhan tingkat satu seperti pangan,
sandang dan papan), kebutuhan sekunder (kebutuhan tingkat dua setelah kebutuhan primer
seperti peralatan mandi, obat-obatan dan alat tulis), sampai kebutuhan tersier (kebutuhan tingkat
tiga setelah kebutuhan primer dan sekunder seperti kendaraan, radio, dan alat rias wajah). Untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, manusia dapat mengandalkan hasil alam kemudian
mengolahnya menjadi barang yang memiliki daya guna lebih. Selain memanfaatkan hasil alam,
manusia juga menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penunjangnya.

Namun seperi yang kita ketahui, tidak semua manusia memiliki keahlian atau
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat Indonesia pernah melalui zaman
dimana mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan barter. Namun sistem barter
kurang efektif karena barang yang menjadi objek barter memiliki nilai tukar yang tidak sama.
Oleh karena itu diciptakanlah alat tukar yang disebut uang. Uang yang digunakan sampai saat ini
adalah uang berbentuk uang kertas dan uang logam. Mata uang yang menjadi mata uang di
Indonesia adalah rupiah.

Adanya uang membuat manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan menghasilkan
barang kebutuhan, membuka sistem jual beli atau berdagang. Para pedagang atau produsen
menjual barang atau jasa kepada para pembeli atau konsumen. Seiring dengan bertambah
banyaknya produsen maka dibentuklah suatu sistem yang disebut pasar. Pasar adalah adalah
salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana
usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Pasar
terbagi menjadi dua yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar
persaingan tidak sempurna terbagi lagi menjadi tiga yaitu pasar monopoli, pasar oligopoli dan
pasar monopolistik.
Pasar  di Indonesia didukung oleh sumber daya alam yang melimpah  yang
memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak sehingga
dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen
memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda.
Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik. Dalam makalah ini, penulis makalah akan
membahas lebih rinci mengenai pasar monopolistik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah seperti berikut :

1. Bagaimana penjelasan  mengenai pengertian pasar persaingan monopolistik?


2. Bagaimana terbentuknya pasar monopolistik?
3. Bagaimana ciri-ciri dan karakteristik dari pasar persaingan monopolistik?
4. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar Monopolistik?
5. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari pasar monopolistik?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Menjelaskan pengertian pasar persaingan monopolistik


2. Menjelaskan bagaimana terbentuknya pasar persaingan monopolistik
3. Menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik pasar persaingan monopolistik
4. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasar monopolistik
5. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari pasar monopolistik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Pasar

2.1.1 Definisi Pasar

Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli
barang ataupun jasa. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan pasar, karena
seperti yang kita ketahui, di pasar lah barang kebutuhan manusia tersedia.

Beberapa ahli menguraikan definisi pasar, berikut beberapa diantaranya :

1)      Menurut Stanton, pasar adalah tempat bagi sekelompok manusia yang berkeinginan untuk
membelanjakan uang yang dimilikinya sebagai bentuk kepuasan.

2)      Menurut H. Nystrom, pasar adalah suatu aktivitas yang salah satu pihaknya menyalurkan
atau memberikan barang atau jasa kepihak lain. Pihak yang memberikan barang atau jasa disebut
pihak pembeli sedangkan yang menyalurkan disebut pihak produsen.

3)      Menurut Philip dan Duncan, pasar adalah suatu langkah yang dipakai atau digunakan untuk
menempatkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen yang bersifat tangible.

2.1.2 Jenis-Jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna :

1)      Pasar Monopoli     : pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang. Contohnya
PT Kereta Api Indonesia

2)      Pasar Oligopoli      : pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin
oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan
Otomotif Astra Indonesia.
3)      Pasar Monopolistik           : Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek.

2.2 Teori Pasar Persaingan Monopolistik

2.2.1 Definisi Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada
pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.

Produsen atau penjual di pasar ini jumlahnya sangat tidak terbatas tetapi barang atau
produk yang dihasilkan setiap produsen memiliki karakter tersendiri yang membedakannya pada
barang lainnya. Contohnya seperti : sikat gigi, sabun, shampo, pasta gigi, dan lain-lain.

Pasar Monopolistik dapat disebut sebagai pasar persaingan Monopolistik yang


merupakan salah satu bentuk pada pasar persaingan tidak sempurna, maksudnya yaitu pasar yang
tidak terorganisir secara baik.

Didalam pasar Monopolistik, harga tidak menjadi faktor utama dalam penentu angka
penjualan namun bagaimana persepsi konsumen terhadap produk yang dijual. Dalam hal ini,
perusahaan yang ada di pasar monopolistik harus selalu aktif dalam melakukan promosi terhadap
produk sekaligus yang dijual untuk menjaga citra perusahaan.
2.1 Contoh Pasar Monopolistik

Pada pasar monopolistik terdapat suatu diferensi produk, hal ini dapat memberikan
kebebasan kepada konsumen dalam mencari produk yang akan dibeli, pada umumnya konsumen
tidak mudah berpindah pada produk lain walaupun banyak sekali produk baru yang telah
tersedia.

Didalam pasar monopolistik dapat ditemukan didalam kehidupan sehari-hari, seperti


sabun, sampo, sepatu, air mineral, dan lain sebagainya. Tetapi masing-masing produk memiliki
merek, desain, keunikan, dan kualitas yang berbeda. Konsumen dapat memilih sebuah produk
sesuai dengan preferensi, harga dan pastinya kualitas yang baik.

2.2.2 Karakteristik Pasar Monopolistik

1) Produk yang terdifferensiasi (Differensiasi Produk)

Differensiasi produk adalah usaha untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk memberikan daya tarik baik langsung maupun tidak langsung kepada
konsumen dibandingkan perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis
ataupun yang berbeda.

2) Jumlah perusahaan banyak dalam industri

Jumlah perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik banyak. Di Indonesia dapat dilihat
begitu banyaknya merek pakaian dan sepatu. Banyaknya perusahaan menyebabkan
keputusan perusahaan tentang harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi
perusahaan lain, karena setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.

3) Mudah masuk dan keluar

Laba super normal yang dinikmati perusahaan mengundang perusahaan pendatang untuk
memasuki indsutri. Jika mereka mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat mengalahkan
perusahaan yang lain. Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi
lebih besar. Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan
monopolistik proses masuk keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya memperoleh
laba normal.

2.3 Ciri-ciri Pasar Monopolistik

1.      Terdapat banyak penjual di pasar.

Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan
sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari
produsen lainnya.

2.      Barang yang diproduksi dan diperjualbelikan berbeda corak (ukuran, mutu, dan satuan
harga)

Apabila kita lihat secara fisik suatu produk , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita
dapat membedakan mana  produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya. Di
samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau
pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di
beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang di  produksi oleh perusahaan pasar
monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia bersifat barang
pengganti yang dekat.

3.      Perusahaan tidak memiliki kekuatan penuh untuk mempengaruhi harga dan menentukan
harga

4.      Keluar masuk dalam pasar sangat mudah

Sama seperti Pasar Persaingan Sempurna, dalam Pasar Monopolistik produsen dapat bebas
masuk dan keluar pasar. Bebas masuk dan keluar pasar yang dimaksud adalah tidak ada halangan
bagi produsen baru yang ingin menjual produk mereka dalam pasar atau produsen lama yang
ingin keluar dari pasar.

5.      Kegiatan promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan.


6. Adanya diferensiasi produk

Diferensiasi produk adalah ketika produsen memproduksi produk yang sedikit berbeda namun
serupa dengan produk pesaingnya. Sebagai contoh; Adidas, Nike, Skechers, Fila, dan Puma
sama-sama memproduksi running shoes, namun tiap produk mereka memiliki ciri khas
tersendiri. Dalam pasar monopolistik, ketika harga dari salah satu produsen naik sedangkan
harga produk dari produsen lain tetap konstan, maka permintaan akan produk tersebut akan
turun. Contoh ketika Adidas menaikan harga running shoesnya namun Nike, Skechers, Fila, dan
Puma tidak, maka konsumer akan beralih untuk membeli produk substitusinya. Diferensiasi
produk sendiri dapat dilakukan dari segi karakteristik produk maupun dari segi kualitas produk.

7. Masing-masing produsen bersaing dari segi kualitas, harga, serta cara pemasaran produk
mereka

Karena produk yang ada pada pasar monopolistik cenderung serupa, maka produsen akan
bersaing dari segi kualitas, harga, serta cara pemasaran produk mereka masing-masing. Produsen
akan berlomba-lomba memperbaiki kualitas produknya seperti melalui desain produk mereka
ataupun servis yang diberikan kepada konsumen. Dari kualitas produk tersebut, produsen dapat
mengatur harga produknya. Ketika produk yang diproduksi memiliki kualitas yang tinggi, maka
produsen dapat memberikan harga yang tinggi pada produk tersebut. Namun, produsen harus
meyakinkan konsumen bahwa produk mereka adalah produk dengan harga yang tinggi tersebut
juga memiliki high quality. Oleh sebab itu, untuk meyakinkan konsumen, produsen harus
melakukan trik pemasaran yang tepat seperti membuat kemasan yang lebih mewah, memberikan
insentif seperti bonus produk lain, ataupun melalui iklan-iklan yang menyatakan bahwa produk
mereka lebih baik dibandingkan produk lain yang serupa.

2.4 Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar Monopolistik

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasar monopolistik adalah sebagai berikut :

1. Ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli


2. Sumber daya alam yang melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang serupa
tetapi memiliki keunggulan yang berbeda
3. Differensiasi produk yang tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan
persaingan non harga

2.4.1 Memaksimumkan Keuntungan di Pasar Persaingan Monopolistik

Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih
elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna
sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna.

      Pemaksimuman keuntungan terbagi menjadi dua yaitu pemaksimuman keuntungan jangka


panjang dan jangka pendek :

1. Pemaksimuman keuntungan jangka panjang


Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan
dipasar.  Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi
permintan yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan
pun akan semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan
marjinal lebih kecil dari biaya marjinal (MR<MC).
2. Pemaksimuman keuntungan jangka pendek
Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian
dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila
perusahaan terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan
memperoleh laba diatas normal pada jangka pendek.

2.4.2 Keseimbangan jangka pendek dan panjang pasar persaingan monopolistik

Keseimbangan jangka pendek dan panjang pasar persaingan monopolistic di bagi menjadi
dua :

1. Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Pendek


Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super  normal. Keseimbangan
jangka pendek perusahaan tercapai bila MR = MC, karena memiliki daya monopoli,
walau terbatas, kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan
monopolistik sama dengan yang bergerak dalam pasar monopoli.
2. Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Panjang

Dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.

2.4.3 Penilaian Ke Atas Pasar Monopolistik

            Di dalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian ke atas efek dari pasar
bersifat persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk
mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu
kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan promosi
penjualan secara iklan.

Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.

I. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya

Untuk menilai sampai di mana efisiensi pasar persaingan monopolistik di dalam


mengalokasikan sumber-sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan efisiensi
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Perbandingan tersebut menunjukkan
keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dan keseimbangan
suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Kedua keadaan keseimbangan
tersebut adalah di dalam jangka panjang. Dalam membuat perbandingan tersebut biaya
produksi dalam perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis 
bersamaan.

Dengan demikian  ACS = ACm dan MCS = MCm

Keadaan tersebut menunjukkan bahwa:

Biaya ; produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum
- Biaya per unit adalah Ps.
- Harga yang berlaku di pasar adalah PS.
- Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qs.

Sedangkan keadaan yang satu lagi menunjukkan bahwa:

Biaya · produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lebih tinggi dari biaya produksi
per unit yang paling minimum.

- Biaya per unit adalah Pm.


- Harga · yang berlaku di pasar adalah Pm.
- Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qm.

Kesimpulan pokok yang dapat dibuat dari membuat perbandingan tersebut


adalah: walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistik
sama- sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistik
biaya produksi per unit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi
lebih rendah (sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah
di bawah tingkat yang optimal).

Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa perusahaan persaingan sempurna adalah


lebih efisien dari perusahaan monopolistis di dalam menggunakan sumber-sumber daya.
Baik ditinjau dari sudut efisiensi produktif (seperti telah diterangkan ia dicapai apabila
biaya produksi per unit adalah yang paling minimum), maupun dari sudut efisiensi
alokatif (ia dicapai apabila harga sama dengan biaya marginal) perusahaan dalam
persaingan sempurna adalah lebih efisien dari perusahaan dalam persaingan monopolistis.

II. Efisiensi Dan Diferensiasi Produksi

Telah diterangkan dalam analisis sebelum ini bahwa barang-barang yang


dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan persaingan monopolistis bersifat berbeda corak,
yaitu ia berbeda dari segi mutu barangnya, pembukusannya, dan pelayanan setelah
penjualan. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan para konsumen mempunyai pilihan
yang lebih baik dari pilihan yang dapat dibuat mereka di dalam pasar persaingan
sempurna. Pilihan lebih baik, ini dapatlah dipandang sebagai kompensasi kepada
penggunaan sumber-sumber daya yang kurang efisien seperti yang baru saja diterangkan.

Persoalannya sekarang adalah: manakah yang lebih baik kepada masyarakat?


Barang yang diproduksikan secara efisien sehingga dapat dijual dengan harga murah?
Ataukah harga yang lebih mahal sedikit tetapi masyarakat dapat menentukan barang yang
akan dikonsuminya dan pilihan jenis barang yang lebih banyak? Ini merupakan persoalan
normatif, yang jawaban sangat tergantung kepada value judgment masyarakat tersebut.
Sekiranya mereka lebih menyukai harga yang murah, maka kekurangan pilihan tidak
dipandang sebagai suatu yang merugikan. Sebaiknya, apabila masyarakat menginginkan
pilihan barang yang lebih banyak, sehingga dapat dibuat pilihan yang lebih tepat, harga
yang lebih tinggi sedikit tidaklah perlu terlalu dirisaukan.

III. Perkembangan Teknologi Dan Inovasi

Sampai di manakah persaingan monopolistis akan mendorong perkembangan


teknologi dan inovasi? Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan
monopolistis memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan
perkembangan teknologi. Terbatasnya dorongan tersebut disebabkan karena dalam
jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Keuntungan yang
melebihi normal di dalam jangka pendek dapat mendorong kepada kegiatan
mengembangkan teknologi. Tetapi dorongan tersebut adalah sangat lemah karena
perusahaan-perusahaan menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh dari
mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat bertahan dalam jangka
waktu yang lama. Keuntungan melebihi normal yang diperoleh akan mendorong
perusahaan-perusahaan lain untuk masuk ke industri tersebut, dan ini akan terus
berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal tidak ada lagi. Maka dalam jangka
panjang keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi dan melakukan inovasi
tidak dapat lagi dinikmati.

IV. Distribusi  Pendapatan


Persaingan monopolistis mengakibatkan corak distribusi pendapatan yang sama
sifatnya seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi
pendapatan adalah seimbang. Karana tidak terdapat keuntungan yang berlebih-lebihan dalam
jangka panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak memperoleh pendapatan yang
berlebih-lebihan. Di samping itu dalam pasar terdapat banyak perusahaan, dan ini berarti
keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan kepada jumlah pemilik modal dan
pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kepada kecenderungan ini ahli-ahli
ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis menimbulkan distribusi
pendapatan yang lebih merata.

2.4.4 Persaingan Bukan Harga

Persaingan bukan-harga pada hakikatnya mengandung arti usaha-usaha di luar


perubahan  harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas
barang yang diproduksinya. Maka pada hakikatnya usaha-usaha untuk melakukan persaingan
bukan-harga bertujuan untuk memindahkan kurva permintaan ke kanan. Perpindahan itu berarti
pada sedap tingkat pendapatan dan kesempatan kerja, jumlah barang yang diminta menjadi
bertambah banyak.

Persaingan bukan-harga dapat dibedakan kepada dua jenis:

A. Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan


produksi perusahaan-perusahaan lain.
Setiap dalam pasar persaingan monopolistis akan berusaha untuk
memproduksikan barang yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dengan
jelas dibedakan dari produksi perusahaan-perusahaan lainnya. Maka di dalam pasar akan
terdapat berbagai barang yang dihasilkan suatu industri yang mempunyai corak,
mutu, desain, mode, dan merek yang berbeda-beda. Terdapatnya berbagai variasi dari
sesuatu jenis barang adalah sifat istimewa dari pasar persaingan monopolis, yang tidak
terdapat dalam pasar persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan sebelum ini, dalam
pasar persaingan sempurna, barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan adalah
sepenuhnya serupa (identical). Terdapatnya barang yang beraneka ragam coraknya di
pasar persaingan monopolistis menimbulkan keuntungan kepada perusahaan mau pun
kepada para konsumen.

Kepada setiap perusahaan, barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan


menjadi daya penarik khusus ke atas barang yang diproduksikannya. Segolongan
konsumen tertentu akan lebih suka membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal)
kalau dibandingkan dengan barang-barang yang sejenis yang dihasilkan
produsen-produsen lain. Dengan demikian diferensiasi produksi dapat menciptakan suatu
bentuk kekuasaan monopoli. Dengan menghasilkan suatu barang tertentu yang berbeda
dari barang lainnya, perusahaan menciptakan suatu penghambat kepada
perusahaan-perusahaan lain untuk menarik para langganannya. Diferensiasi produksi
memungkinkan seorang produsen dalam pasar monopolistis untuk tetap menjual
produksinya (tetapi jumlahnya semakin sedikit) apabila menaikkan harga. Tetapi
sebaliknya, produsen itu dapat menarik sebagian dari langganan perusahaan-perusahaan
lain, sekiranya penjualan barangnya,

Kepada para konsumen, barang yang sejenis tetapi berbeda tersebut menimbulkan
suatu keuntungan pula, yaitu pilihan mereka untuk membeli sesuatu barang menjadi lebih
beraneka ragam. Ini memungkinkan mereka memilih barang yang benar-benar sesuai
dengan keinginan. Seperti telah disinggung sebelum ini, ahli-ahli ekonomi banyak- yang
memandang pilihan yang beraneka ragam itu sebagai suatu kompensasi terhadap ketidak
efisienan persaingan monopolistis di dalam menggunakan, sumber-sumber daya.

B. Promosi Penjualan Melalui Iklan

Di dalam perusahaan-perusahaan modem kegiatan mempersiapkan dan mernbuat


iklan adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya.
Pengeluaran yang dilakukan perusahaan-perusahaan untuk pengiklanan meliputi jumlah
yang cukup besar yang adakalanya menimbulkan pertambahan yang nyata kepada biaya
produksi.

Perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan untuk mencapai salah


satu atau gabungan dari tiga tujuan yang dinyatakan di bawah ini :
a. Untuk memberikan informasi mengenai produk. Iklan seperti ini dilakukan untuk
memberikan penerangan kepada konsumen akan suatu produk. Iklan itu mungkin
untuk barang yang telah lama ada, atau untuk barang yang haru saja
dikembangkan. Iklan seperti ini dinamakan iklan memberi penerangan
atau information advertising.
b. Untuk menekankan kualitas suatu produk secara persuasif. Iklan seperti ini
dilakukan untuk menerangkan kepada konsumen akan kualitas yang sangat baik
dari sebuah produk. Beberapa bentuk Iklan, bertujuan untuk terus menerus
mengingatkan para konsumen bahwa barang tersebut ada di pasar. Iklan seperti ini
dinamakan iklan untuk bersaing atau competitive advertising. Tanpa iklan seperti
ini, konsumen dapat berubah sikapnya dan menjadi langganan. perusahaan lain
yang menghasilkan barang yang sama yang selalu diiklankan.
c. Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen Iklan tersebut lebih
berbentuk memperkenalkan perusahaan tersebut mengenai, kegiatan-kegiatan yang
dilakukannya. Iklan mengenai hasil-hasil produksinya adalah begitu ditekankan.
Iklan ini juga dilakukan untuk menghindari larangan pengiklanan yang dilakukan
pemerintah (misalnya iklan rokok).

Dari ketiga jenis iklan ini, yang dilakukan perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistis adalah jenis iklan yang pertama dan iklan jenis pertama terutama digunakan
pada waktu perusahaan memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan
iklan jenis kedua digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar

2.4.5 Efek Persaingan Monopolistik 

Analisis keseimbangan produsen dalam pasar persaingan monopolistik jangka


panjang,terdapat beberapa hal yang perlu disikapi yaitu:

I. Terjadi ketidak efesienan produksi karena produsen tidak berproduksi pada Biaya rata-
rata Minimum. Hal ini akibat dari kurva permintaan yang menurun harus bersinggungan
dengan AC, sehingga tidak mungkin terjadi AC minimum melainkan pada saat AC
menurun. Inimenandakan bahwa perusahaan dalam jangka panjang masih belum
memanfaatkan adanya economies of scale secara penuh, sehingga terjadi pemborosan
sumber ekonomimasyarakat.
II. Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos
marginaluntuk menghasilkan produk tersebut (P>MC). Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat masihmengalami kerugian akibat adanya kekuasaan monopoli perusahaan.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://govindabright.blogspot.com/2015/07/makalah-pasar-monopolistik.html

http://devidevristyana.blogspot.com/2014/11/makalah-pasar-persaingan-monopolistik.html

Anda mungkin juga menyukai