Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG TITIK SAMPLING MAKANAN

DISUSUN OLEH :
1. DINI
2. PRITA
3. RAHAYU DWI LESTARI 2019717009

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas
Makalah yang berjudul TITIK SAMPLING SAMPLING ”.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kata
sempurna, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan..Amin

Ciputat, ………..November 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………..1


DAFTAR ISI …………………………………..2
BAB I …………………………………..3
A. Latar Belakang …………………………………..3
1. BAB I I
Pembahasan …………………………………..5
A. Pengertian Titik sampling …………………………………..5
B. Konsep Sampling …………………………………..5
C. Teknik Sampling …………………………………..6
D. Program Sampling …………………………………..7
2. BAB III
A. Penutup …………………………………..8
B. Daftar Pustaka …………………………………..9
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian dilakukan untuk menganalisis suatu hal, sehingga dapat diketahui kelebihan
dan kekurangan hal tersebut atau menemukan hal baru yang lebih efektif. Secara kompleks
penelitian merupakan aktivitas pengumpulan fakta, bukti atau hasil secara sistematis dalam
rangka untuk menemukan, mengembangkan atau menguji pengetahuan tentang fenomena
alam maupun sosial. Penelitian memiliki fungsi yang besar bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, hasil-hasil penelitian sebaiknya dapat diketahui oleh seluruh
lapisan masyarakat.
Proses penelitian berdasarkan metodenya dapat dibedakan menjadi penelitian
experimental dan penelitian survai. Pada kesempatan ini, akan coba dibahas mengenai
penelitian survai. Penelitian survai biasanya digunakan untuk mengkaji populasi dengan cara
mengkaji atau menentukan sampel untuk menemukan insidensi, distribusi maupun korelasi
variabel-variabel yang diteliti. Dalam penelitian survai ada yang menggunakan sensus dan
ada yang menggunakan sampel.
Jumlah populasi yang terbatas memungkinkan peneliti dapat menggunakan sensus,
akan tetapi pada populasi yang sangat banyak, maka dapat dilakukan sampling untuk efisiensi
tenaga, waktu dan biaya. Metode sampling dapat dibedakan menjadi probability
sampling dan non probability sampling. Probability sampling memberikan kesempatan pada
setiap unsur untuk dipilih, sedangkan non probability sampling tidak memberikan
kesempatan yang sama untuk dipilih.
Probability sampling terdiri dari:

1. Simple Random Sampling


Merupakan pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama pada setiap unsur
populasi untuk dipilih. Cara ini dapat menggunakan bantuan tabel random maupun
menggunakan cara seperti yang biasa dilakukan ibu-ibu arisan dengan cara membuat gelas
kocokan. Data yang digunakan harus homogeny.

2. Stratified Random Sampling


Merupakan cara pengambilan sampel dengan cara melakukan stratifikasi pada populasi yang
tidak homogen, sehingga sampel yang diperoleh dapat homogen. Acak dapat dilakukan pada
setiap subgrup.

3. Cluster Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dengan cara diklasterkan menjadi grup untuk diambil
secara acak. Contoh, meneliti perguruan tinggi sepulau jawa. Perguruan tinggi dijadikan
klaster primer (pengambilan acak) dan jumlah mahasiswa dari masing-masing perguruan
tinggi sebagai klaster sekunder (pengambilan acak).
4. Stratified Cluster Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dengan cara distratifikasi kemudian dikelompokkan
berdasarkan klaster. Contoh, meneliti perguruan tinggi sepulau jawa. Perguruan tinggi
distratifikasi menjadi besar, sedang (Strata primer), kecil kemudian diacak untuk diambil
perguruan tinggi dari masing-masing stratifikasi (klaster primer). Kemudian distratifikasi
menjadi mahasiswa tingkat I sampai IV (strata sekunder) dan kemudian diacak 25 mahasiswa
tiap angkatan (klaster sekunder).

Non probability sampling terdiri dari:


(1) Purposive Sampling, Merupakan pengambilan sampel populasi dengan
menggunakan kriteria-kriteria khusus;
(2) Quota Sampling, Merupakan pengambilan sampel berdasarkan jumlah yang
ditentukan;
(3) Accidental Sampling, Merupakan pengambilan sampel berdasarkan kebetulan.
Pengambilan sampel harus tepat dan benar, karena hal ini memiliki pengaruh
yang besar dalam keberhasilan proses penelitian. Semoga informasi dan ulasan
ini dapat memberi tambah untuk ilmu pengetahuan dan dapat diambil
manfaatnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TITIK SAMPLING DAN SEMPEL MAKANAN


Titik Sampling adalah anggota-anggota dari ruang sampel atau kemungkinan-
kemungkinan yang akan muncul (Banyaknya anggota dari ruang sampel dinotasikan dengan
n(s)).dalam titik sampling terdapat beberapa yang harus diperhatikan, seperti:
1. Tempat penyimpanan makanan atau minuman sebelum didistribusikan ke konsumen.
2. Tempat Penyimpanan makanan dan minuman di gudang.
3. Tempat pelayanan makanan dan minuman untuk konsumen.
Sampling dapat dilakukan sebelum atau setelah tindakan pengendalian . Tujuan sampling
adalah untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk intervensi tindakan dan untuk
menentukan apakah intervensi pengendalian telah efektif.
Sampling Makanan adalah makanan yang di ambil sedikit dari setiap makanan dan di uji
apakah makanan tersebut mengandung racun atau tidak.

B. PENGUKURAN SAMPEL MAKANAN

Sampling dapat dilakukan sebelum atau setelah tindakan pengendalian . Tujuan sampling
adalah untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk intervensi tindakan dan untuk
menentukan apakah intervensi pengendalian telah efektif. Tujuan ini menentukan
Pengukuran sampling,Parameter dan interpretasi kualitas makanan.

C. PARAMETER DAN INTERPRETASI KUALITAS MAKANAN


I. PARAMETER MAKANAN
Makanan adalah semua subtansi yang diperlukan oleh tubuh, kecuali air dan obat-obatan
dan subtasi-subtansi yang diperlukan untuk pengobatan.
Makanan Sehat adalah makanan yang higienis dan bergizi mengandung zat hidrat
arang,protein,vitamin dan mineral. Menurut (Mukono,2006)makanan sehat ditentukan oleh :
1. Kondisi sanitasi.
2. Macam-macam makanan yang mengandung karbohidrat,protein,lemak,vitamin dan
mineral.

Makanan yang tekontaminasi akan menyebabkan penyakit yang dikenal dengan food borne
dsease.Dalam Permenkes No. 1096 tahun 2011 telah ditetapkan maknan yang di konsumsi
harus higienis, sehat dan aman yaitu bebas dari pencemaran fisik, kimia, dan bakteri.

Sanitasi makana yang buruk dapat disebabkan oleh 3 faktor, yakni :

1. Faktor Fisik
Terkait dengan kondisis ruangan yang tidak mendukung pengamamana makanan
seperti :
 Temperatur ruangan yang panas.
 Temperature ruangan yang lembab.
 Dll.

Untuk menhindari kerusakan makanan yang disebabkan oleh factor fisik maka perlu

 Susunan dan konstruksi dapur.


 Tersedia tempat penyimpanan makanan
2. Faktor Kimia
Adanya zat-zat kimia yang digunakan untuk memepertahankan kesegaran bahan
makanan, obat-obatan, penyemprot hama, penggunaan wadah bekas obat-obatan
pertanian untuk kemasan,dll.
3. Faktor Mikrobiologi
Factor biologi terjadi karena adanya kontaminasi oleh bakteri, virus, jamur, dan
parasite akibat buruknya sanitasi makanan dapat timbul gangguan kesehatan pada
seseorang yang mengkonsumsi makanan tersebut.

Menurut Permenkes No. 942 tentang Higienis sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan
factor makanan, orang, tempat, dan perlengkapan yang di dapat atau mungkin yang dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.

Peran makanan dalam penyebaran penyakit:

 Makanan sebagai penyebab penyakit (agent).


 Makanan sebagai pembawa penyakit (vehicle).
 Makanan sebagai media.

II. INTERPRETASI KUALITAS MAKANAN


Pengambilan sampel dan specimen makanan :
1) Sampel makanaan termasuk bahan makanan, minuman atau air minum yamg
sudah dimasak. Pemeriksaan meliputi kualitas Bakteriologis dengan sampel
yang di bawa ke laboraturium.
2) Spesimen alata masak dan alat makanan atau minuman (piring, gelas, sendok,
panic, dan baki).
3) Spesimen usap dubur dengan cara usap dubur semua penjamah makanan atau
para petugas yang berada di dapur.
BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

kolom-tugasmk.blogspot.com/.../populasi-dan-metode-sampling.html
teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/
teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/
priscillia.blog.fisip.uns.ac.id/2012/03/06/teknik-pengambilan-sampel/

Anda mungkin juga menyukai