Anda di halaman 1dari 12

WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT

Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 1 of 10

APPROVAL

1. PREPARED BY

Name Position Signature Date

Fathorrahman Paramedik

2. REVIEWED BY

Name Position Signature Date

dr.Yossie Sinaga Company Doctor


dr. Gracias Sihombing

3. APPROVED BY

Name Position Signature Date

Irma Y. Hattu HRE General Manager

REVISION HISTORY

Revision No. Effective Date General Description of Revision


00 Original Work Instruction

1
WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT
Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 2 of 10

2
WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT
Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 3 of 10

TABLE OF CONTENTS

Page
Contents
No.
APPROVAL 1

REVISION HISTORY 2

TABLE OF CONTENTS 3

PROCEDURE 4

1. PURPOSE 4

2. SCOPE 4

3. BACKGROUND 4

4. TERMS & DEFINITIONS 5

5. SAFETY, ENVIRONMENTAL AND ENERGY CONTROL 5

6. ROLES, RESPONSIBILITIES AND QUALIFICATIONS 7

7. DESCRIPTION OF ACTIVITIES 7

7.1. Langkah - langkah memberikan pertolongan korban kecelakaan 7

7.2. Example 8

7.3. Example 9

8. ATTACHMENTS 10

9. REFERENCES 10

10. RELATED FUNCTIONS 10

3
WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT
Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 4 of 10

1. PURPOSE
Instruksi kerja ini bertujuan untuk memberikan tuntunan kepada paramedis mengetahui dalam
menangani pasien accident atau kecelakaan di PT. Chandra Asri Tbk sehingga dapat
mengurangi resiko yang akan terjadi terhadap korban yang akan berpotensi menyebabkan
bertambahnya korban ataupun fataliti

2. SCOPE
Seluruh dokter perusahaan dan paramedik PT. Chandra Asri Tbk, kontraktor, sub-kontraktor
yang bekerja di lingkungan PT. Chandra Asri Tbk yang mengalami kecelakaan dan
membutuhkan pertolongan medis

3. BACKGROUND
Kejadian gawat darurat biasanya berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga sulit memprediksi
kapan terjadinya. Langkah terbaik untuk situasi ini adalah waspada dan melakukan upaya
konkrit untuk mengantisipasinya. Harus di pikirkan suatu bentuk mekanisme bantuan kepada
korban dari awal tempat kejadian, selama perjalanan menuju sarana kesehatan, bantuan
fasilitas kesehatan sampai setelah kejadian cedera, Penanganan gawat darurat ada filosofinya
yaitu Time Saving It’s Live Saving. Artinya seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi
gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efisien. Hal ini mengingatkan pada kondisi
tersebut pasien dapat kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit saja. Seseorang yang
mengalami henti napas ataupun henti jantung belum tentu ia mengalami kematian, mereka
masih dapat ditolong. Dengan melakukan tindakan pertolongan pertama berupa Resusitasi
Jantung Paru (CPR) dan pemeriksaan primary survey (AHA, 2015). Pemeriksaan primary
survey berdasarkan standar ABCDE dengan airway (jalan nafas), breathing (pernafasan),
circulation (sirkulasi), disability (ketidakmampuan), dan exposure (paparan).

4. TERMS & DEFINITIONS


4.1. SAFE adalah istilah untuk memudahkan penolong saat terjadi kegawat daruratan dan
membutuhkan pertolongan secara cepat dan tepat.
- S (Summon back up if necessary) adalah meminta pertolongan penambahan
manpower atau tenaga bantuan
- A (Approach with care / have a plan of action to avoid further injury) adalah
memberikan bantuan terhadap korban dengan cara menghindari kemungkinan resiko
bertambah terhadap korban
- F (Free of danger) adalah bebas dari hazard atau potensi bahaya disekitar kejadian
- Evaluate overall scene (number of injured, equipment needed, adequate help)
adalah mengavuluasi seluruh kejadian mulai dari jumlah korban, peralatan dan
bantuan manpower yang dibutuhkan

4
WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT
Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 5 of 10

4.2. Primary Survey (scene size up) adalah analisa awal informasi mengenai korban yang di
peroleh penolong atau paramedis dimulai dari pengunaan alat pelindung diri (PPE),
analisa potensi bahaya (Hazard potential), jumlah korban ( Number of injury) , kebutuhan
manpower atau tenaga penolong (additional back up manpower), kronologis kejadian
(mechanisme of injury) yang harus di analisa terlebih dahulu oleh penolong atau
paramedis sebelum melakukan aksi pertolongan terhadap korban dilapangan
4.3. Initial assessment adalah penilaian awal keadaan umum korban dari jenis kelamin, usia,
berat badan, apakah ada pergerakan dan perdarahan aktif, warna kulit tingkat kesadaran,
dan pemeriksaan airway, breathing, circulation secara cepat dan tepat untuk menentukan
pasien atau korban kondisi stabil atau kritikal
4.4. Level of counciousness adalah penilai awal terhadap pasien atau korban trauma dengan
menggunakan metode alert (sadar), verbal (dengan perintah),pain (dengan rangsangan
nyeri) dan unresponse (tidak berespon) atau AVPU
4.5. Secondary survey adalah merupakan tindakan lanjutan atau pemerikasaan ulang dari
initial assessment yang dilakukan dengan mengkaji secara menyeluruh dari ujung kepala
sampai ujung kaki (head to toe) terhadap intervensi yang telah diberikan terhadap korban
4.6. Rapid trauma survey adalah pemeriksaan secara sistematis dari kepala, leher, dada,
abdomen, pelvis dan ekstremitas dengan melihat, mendengar, meraba untuk
menemukan kasus yang membutuhkan pertolongan secara cepat dan tepat
4.7. Focus trauma survey adalah pemerikasaan secara cepat dan fokus dengan satu masalah
utama pada korban yang memerlukan waktu cepat karena mengancam keselamatan
korban apabila waktunya ditunda
4.8. On going Assessment merupakan penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
untuk menentukan keberhasilan intervensi atau pertolongan yang telah diberikan
terhadap korban selama dalam perjalanan menuju rumah sakit pusat trauma
4.9. DCAPBTLS adalah istilah yang dipakai untuk melakukan pemeriksaan dengan tekhnik
cepat yang disingkat
- Deformity adalah kelainan bentuk tubuh
- Contusio adalah cidera jaringan lunak akibat trauma tumpu
- Abrasi adalah luka lecet atau jejas akibat terbentur benda kasar
- Penetrasi adalah trauma yang disebabkan oleh luka tusukan benda tajam atau luka
tembak ke daerah perut
- Burn adalah apakah korban mengalami luka bakar atau tidak
- Trauma adalah apakah korba mengalami benturan
- Laserasi adalah luka robek akibat benturan
- Swelling adalah pembengkakan akibat trauma atau benturan
4.10. IPAP adalah istilah dalam dunia medis untuk menegakkan diagnosa
- Inspection adalah melihat atau mengamati bagian tubuh yang akan diperiksa

5
WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT
Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 6 of 10

- Palpation adalah melakukan perabaan pada area yang akan diperikasa untuk melihat
apakah ada kelainan dibagian yang diperiksa
- Auskultasi adalah mendengarkan kelainan suara dibagian tubuh yang diperiksa (area
dada dan perut) dengan menggunakan stetoskop
- Perkusi adalah mengetuk dengan tangan apakah ada kelainan suara diarea yang
diperiksaan

5. SAFETY, ENVIRONMENTAL AND ENERGY CONTROL


5.1. Safety Hazard Identification

Operating
Safety Control Prescribed Spec
Conditions*
HIRADC Activity and Corrective/
Consequenc
N AN Hazard Prev. Actions
e
Memeberikan
Tertular
pertolongan terpapar Menggunakan APD
penyakit
medis atau darah lengkap saat
menular
1. tindakan X maupun memberikan
(Hepatitis,
medis cairan tubuh pertolongan pada
HIV dan lain-
terhadap pasien korban atau pasien
lain)
korban
NOTE: (*) N= Normal, AN= Abnormal condition. Place “x” under N and/or AN for each activity.
5.2. Environment Aspect Impact Identification

Operating Prescribed Spec


Significant Environmental
A/I No. Activity Conditions* and Corrective/
N AN Aspect Impact Prev. Actions
N/A

NOTE: (*) N= Normal, AN= Abnormal condition. Place “x” under N and/or AN for each activity.
5.3. Precaution and Mitigation

Activity Accident Precautions Mitigations

N/A

5.4. Personal Protective Equipment


Activity Area Mandatory PPE Specific PPE

6
WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT
Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 7 of 10

(Y/N) Needed
Memberikan
Klinik Chandra Handscoon dan
pertolongan pada yes
Asri masker
pasien kecelakaan

5.5. Emergency Management

Activity Area Emergency Case Actions

N/A

5.6. Energy Concern

SEU Energy Aspect


SEU No. Activities
6. ROLES, Description
Steam Electricity

N/A

RESPONSIBILITIES AND QUALIFICATIONS

Roles Responsibilities Qualifications


6.1.1.Penanggung Jawab terhadap semua
tindakanKegawat daruratan di klinik
6.1. Dokter .
Chandra Asri Tbk

6.2.1. Berkolaborasi dengan dokter


melaksanakan semua tindakan medis
6.2.Paramedik .
sesuai dengan bidang keilmuan dan advise
dokter perusahaan

7. DESCRIPTION OF ACTIVITIES
7.1. Penatalaksanaan

Executor Description
Langkah-langkah untuk pertolongan pertama pada pasien trauma atau
Dokter dan kecelakaan
atau 7.1.1 Sebelum respon ke lokasi kejadian kecelakaan (accident)
Paramedik paramedik harus memastikan primary survey atau survey awal
yang dimulai dari scene size up
- Personal protective equipment atau APD
- Hazard potential atau potensi bahaya
- Number of victim atau jumlah korban
- Additional back up atau tambahan penolong

7
WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT
Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 8 of 10

- Mechanism of injury atau kronologis kejadian


7.1.2 Initial assessment atau pemeriksaan awal dimulai dari keadaan
umum pasien, jenis kelamin, berat badan, ada pergerakan dan
perdarahan, berkeringat,pucat dan lain-lain.
7.1.3 sebelum melakukan pemeriksaan terhadap korban paramedik
meminta bantuan anggota lain,tim ERT maupun orang yang terlatih
untuk melakukan stabilisasi kepala dan leher
7.1.4 Paramedik melakukan pemeriksaan respon terhadap korban
dengan cara memanggil dan menepuk bahu korban serta
melakukan pemeriksaan jalan nafas, pernafasan dan nadi korban
7.1.5 Setelah melakukan pemeriksaan ABC paramedik melakukan
pemasangan neckcollar untuk satabilisasi leher dengan cara
mengukur sesuai dengan ukuran korban dengan menggunakan
neckollar adjustable
7.1.6 Paramedik melakukan pemeriksaan dada pasien apakah ada
tanda-tanda trauma seperti, kelainan bentu, kripitasi,
abrasi,penetrasi,luka seperti terbakar, laserasi,tumor dan bengkak
7.1.7 Paramedik melakukan pemeriksaan kedua ektremitas bawah
korban dengan tekhnik DCAPBTLS,
7.1.8 Setelah melakukan pemeriksaan kedua ektrimitas bawah
selanjutnya pemeriksaan ektrimitas atas dengan tekhnik
DCAPBTLS
7.1.9 Setelah dilakukan pemeriksaan ektrimitas atas di lanjutkan
pemeriksaan posterior korban atau bagian belakang punggung
dengan cara di logroll atau dimiringkan dengan meminta bantuan
anggota lain untuk menahan posisi pasien dikepala dan bahu
korban dengan tekhnik tangan menyilang dan paramedik
melakukan inspeksi,palpasi apakah ada kelainan ataunpun tanda-
tanda trauma lainnya
7.1.10 korban dipindahkan ke tandu stretcher atau spinal board untuk
diangkat ke ambulance dengan cara pengangkatan yang benar
dengan tekhnik satu komando
7.1.11 Saat didalam ambulance paramedik melakukan pengecekan
tanda-tanda vital dan memberikan intervensi tindakan dan
pengobatan sesuai kondisi korban
7.1.12 Setelah dilakukan pemeriksaan lengkap dan pemberian intervensi
paramedik memastikan korban apakah dalam kondisi stabil atau
tidak dan melakukan secondary survey apabila waktunya
memungkinkan

8
WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT
Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 9 of 10

7.1.13 Ketika dalam perjalanan paramedik memberitahukan dokter


menggunakan radio telekomunikasi HT apabila dalam plant pabrik
dan Handphone apabila diluar plant pabrik dan menjelaskan
mengenai kondisi terkahir korban dan estimasi waktu dan rencana
bantuan lebih lanjut yang dibutuhkan
7.1.14 Apabila korban sudah sampai diklinik dokter akan memeriksa
kembali untuk menetukan diagnosa, dilakukan stabilisasi dan
dikirim kerumah sakit rekanan untuk mendapatkan pertolongan
lebih lanjut

8. DEVIATION

No. Deviation Countermeasures

N/A

9. ATTACHMENTS

Attachment No. of
Title
No. Pages
1
2

10. REFERENCES
Document
Title Location
No.
International Trauma Life Support for Emergency Care
1.
Providers Eighth Edition Global Edition

11. RELATED FUNCTIONS


 HRE (Human Reources and Employee relations)
 SHE (Safety Health Environtment

9
WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT
Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 10 of 10

10
WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT
Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 11 of 10

11
WORK INSTRUCTION INTERNATIONAL TRAUMA LIFE SUPPORT
Document No. Revision No. Revision Date (DD/MM/YY) Page No.

E100-W0000 00 00 12 of 10

12

Anda mungkin juga menyukai