Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TIME OUT DI RUANG OPERASI

DOSEN PENGAMPU :
NOVA MAULANA.S.KEP.,NS.,M.KES

DI SUSUN OLEH :
RHIZKY RIZALDI { 04205023 }

PRODI STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Ranah faskes 1,2,dan 3, dan
dokumentasi di ruang operasi

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas K3 semester 3 dari Bapak
NOVA MAULANA.S,.KEP.,NS,M.KES.Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang time out di ruang operasi

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak NOVA


MAULANA.S,.KEP.,NS,M.KES selaku guru mata kuliah K3 . Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan


banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.

Tarakan,10 oktober 2021

Muhammad rhizky rizaldi


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 1


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………. 3

 A. Pengertian surgical safety …………………………………… 4


 B. Langkah-langkah surgical safety …………………………………… 5
 C. surgical safety ceklis ………………………………………. 6
 D. Contoh time out di ruang operasi ………………………………. 7

BAB III DOKUMENTASI ……………………………………… 8

 pengertian dokumentasi di ruang operasi …………………………….


 Contoh formular dokumentasi di ruang operasi……………………………………
 Dokumentasi foto di ruang operasi

BAB III PENUTUP …………………………………… 9

 Simpulan …………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sesuai tuntutan masyarakat, untuk mendapatkan kepercayaan dan kepuasan
masyarakat terkait pelayanan asuhan. Pemerintah mewajibkan program
keselamatan pasien sebagai salah satu syarat yang harus diterapkan di semua
rumah sakit dan akan dievaluasi melalui akreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah
Sakit. Maksud dari program tersebut adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien, yang menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam
pelayanan kesehatan dan mencari solusi yang berbasis bukti atas permasalahan-
permasalahan yang terjadi pada komunikasi perawat dengan pasien, keluarga, dan
tim kesehatan lainnya bertujuan untuk memberikan, mengkoordinasikan dan
mengitegrasikan pelayanan. Kerja sama yang efektif, Bidang pelayanan bedah
merupakan bagian yang sering menimbulkan kejadian tidak diharapkan, baik
Cidera medis maupun komplikasi akibat pembedahan. Surgical Safety Checklist
merupakan bagian dari Safe Surgery Saves Lives yang berupa alat komunikasi
untuk keselamatan pasien yang digunakan oleh tim bedah di ruang operasi,

B. Rumusan masalah
Pengertian surgical safety
Langkah – Langkah surgical safety
Ceklis surgical safety
Contoh kasus time out di ruang operasi
Pengertian dokumentasi
Form dokumentasi di ruang operasi
Dokumentasi foto di ruang operasi

BAB II
PEMBAHASAN

A.) pengertian surgical safety


Surgical Safety Checklist adalah sebuah daftar periksa untuk memberikan
pembedahan yang aman dan berkualitas pada pasien. Surgical safety
checklist merupakan alat komunikasi untuk keselamatan pasien yang
digunakan oleh tim bedah di ruang operasi. Tim bedah terdiri dari perawat,
dokter bedah, anestesi dan lainnya. Tim bedah harus konsisten melakukan
setiap item yang dilakukan dalam pembedahan mulai dari sign in, time out,
sign out sehingga dapat meminimalkan setiap risiko yang tidak diinginkan.

B.). Langkah-langkah surgical safety


Langkahnya sebagai berikut :
1. Fase Sign In
Fase sign In adalah fase sebelum induksi anestesi koordinator secara verbal
memeriksa apakah identitas pasien telah dikonfirmasi, prosedur dan sisi
operasi sudah benar, sisi yang akan dioperasi telah ditandai, persetujuan
untuk operasi telah diberikan, oksimeter pulse pada pasien berfungsi.
Koordinator dengan profesional anestesi mengkonfirmasi risiko pasien
apakah pasien ada risiko kehilangan darah, kesulitan jalan nafas, reaksi
alergi.
2. Fase Time Out
Fase Time Out adalah fase setiap anggota tim operasi memperkenalkan diri
dan peran masing-masing. Tim operasi memastikan bahwa semua orang di
ruang operasi saling kenal. Sebelum melakukan sayatan pertama pada kulit
tim mengkonfirmasi dengan suara yang keras mereka melakukan operasi
yang benar, pada pasien yang benar. Mereka juga mengkonfirmasi bahwa
antibiotik profilaksis telah diberikan dalam 60 menit sebelumnya.
3. Fase sign out
Fase Sign Out adalah fase tim bedah akan meninjau operasi yang telah
dilakukan. Dilakukan pengecekan kelengkapan spons, penghitungan
instrumen, pemberian label pada spesimen, kerusakan alat atau masalah lain
yang perlu ditangani. Langkah akhir yang dilakukan tim bedah adalah
rencana kunci dan memusatkan perhatian pada manajemen post operasi serta
pemulihan sebelum memindahkan pasien dari kamar operasi (Surgery &
Lives, 2008).

C.) CEKLIST SURGICAL SAFETY


D.) CONTOH TIME OUT DI RUANG OPERASI
PELAKSANAAN SIGN IN, TIME OUT, DAN SIGN OUT

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman

KAB. JOMBANG 07/KPRS/ADM 02 1/3

Ditetapkan

Direktur RSUD KabupatenJombang


Tanggalterbit

SPO 26 Agustus 2014

dr. PUDJI UMBARAN, M.KP

Pengertian Langkah-langkah yang dilakukan tim pembedahan untuk menyamakan persepsi


tentang tindakan yang akan dilakukan dengan memberlakukan metode verifikasi
sebelum dan setelah pasien dilakukan tindakan operasi/ pemeriksaan diagnostic
invansifnon invasive, verifikasidilakukandenganmengisicheck list verifikasi pre
operasi, check list keselamatan pasien operasi (Sign In, Time Out, Sign Out)
Tujuan 1) Membantu Tim Agar Konsisten Mengikuti Beberapa Langkah Keselamatan
Pasien

2) Memandu Interaksi Verbal Antar Tim

3) Menurunkan Angka Kejadian Tidak Diharapkan ( Salah Lokasi, Salah


Prosedur, Salah PasienOperasi ) Di KamarOperasi

Kebijakan 1) PeraturanDirekturRumah Sakit Umum Daerah Kabupaten JombangNomor


188.4/45/415.44/2014 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Jombang;

2) Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang Nomor


188.4/48/415.44/2014 tentang Panduan Penandaan Lokasi Operasi dan
Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi.
Prosedur 1) Sign In :

a) Waktupelaksanaan : sesaat sebelum pasien dibawa keruang operasi


(sebelum dilakukan Induksi )

b) Persiapanalat :Cek list keselamatan Pasien Operasi , alattulis.


c) Tim yg harus hadir :Perawat Sirculer/Instrumen , dokter anastesi, dokter
operator atau Perawat Asisten.

d) Perawat Sirculer/ Instrumen memperkenalkan diri pada pasien

e) Perawat Sirculer/ Instrumen memperkenalkan dokter anastesi

f) Perawat Sirculer/ Instrumen menjelaskan tujuan sign in

g) Perawat Sirculer mengkonfirmasi ulang identitas pasien

h) Perawat Sirculer/ Instrumen mencocokan apa yg disebut pasien dengan


gelang pasien dan rekam medis pasien

i) Perawat Sirculer/ Instrumen memastikan pasien mengetahui tindakan


operasi apa yang akan dilakukan pada pasien

PELAKSANAAN SIGN IN, TIME OUT, DAN SIGN OUT

RSUD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KAB. JOMBANG
07/KPRS/ADM 02 2/3

j) Perawat Sirculer/ Instrumen menanyakan pada pasien lokasi operasi


sambil melakukan pengecekan, apakah sudah Diberikan Tanda Lokasi
daerah operasi atau belum.

k) Perawat Sirculer/ Instrumen menanyakan apakah tanda tangan/ cap jari


pasien yang ada dalam informed consent formulir adalah tanda tangan/
cap jari pasien, kecuali pasien tidak sadar.

l) Perawat Sirculer/ Instrumen menanyakan apakah pasien mempunyai


riwayat alergi.

m) Perawat Sirculer/ Instrumen mencocokkan dengan gelang ( merah ) jika


ada alergi.

n) Perawat Sirculer/ Instrumen menanyakan pada dokter anastesi, apakah


alat dan mesin anastesi sudah siap digunakan

o) Perawat Sirculer/ Instrumen menanyakan pada dokter anastesi apakah


ada masalah dalam pernapasan pasien

p) Perawat Sirculer/ Instrumen menanyakan pada dokter anastesi apakah


pasien memiliki risiko perdarahan.
q) Perawat Sirculer/ Instrumen menanyakan pada dokter anastesi apakah
perlu akses IV line lebih dari satu.

r) Setelah cek list terisi semua, Perawat sirkuler/ Instrumen, Penata


Anestesi, dokter Bedah ( Operator ) dan Dokter Anestesi segera
membubuhkan nama terang dan tanda tangan di bagian bawah cek list

2) Time Out :

a) Waktu pelaksanaan : sesaat sebelum dilakukan incisi.

b) Persiapan : cek list keselamatan pasien operasi dan alat tulis

c) Pemberi kode untuk dimulainya time out adalah perawat Instrumen/


Perawat Asisten .

d) Yang membacakan : Perawat Sirculer/ Onloop

e) Perawat Sirculer/ Onloop membacakan urutan sesuai yang tertera pada


ceklist, sambil melakukan pengisian cek list

f) Tanggal, bulan, tahun, Jam dilakukan Time Out

g) Setiap anggota tim memperkenalkan diri sesuai perannya masing-masing.

h) Operator menyebutkan nama pasien, usia, tindakandanlokasioperasi

i) Dokter Anestesi/ Dokter Operator memastikan apakah anti biotic profilaksis


sudah diberikan

j) Perawat Sirculer/ Onloop menanyakan Kepada Operator dan dokter Anestesi


Langkah apa yang perlu dilakukan jika terjadi kondisi kritis atau kejadian
yang tidak diharapkan

PELAKSANAAN SIGN IN, TIME OUT, SIGN OUT

RSUD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KAB. JOMBANG
07/KPRS/ADM 00 3/3

k) Perawat Sirculer/ Onloop, :menanyakan kepada operator : Apakah ada hal


khusus yang perlu diantisipasi

l) Perawat Sirculer/ Onloop, :menanyakan kepada operator Apakah perlu


dipasang hasil X Ray pasien ?Perawat Sirculer/ Onloop Memberi informasi
TentangKelengkapan Tim Operasi dan siap untuk melaksanakan tindakan
operasi dan mempersilahkan untuk berdoa sebelum memulai operasi

m) Setelah Checklist terisi semua perawat sirkuler/Onloop membubuhkan nama


terang dan tanda tangan dibagian bawah checklist dan ditandatangani oleh
operator setelah operasi selesai

3) Sign Out :

a) Waktupelaksanaan : sebelum area operasiditutup

b) Persiapan : cek list Keselamatan pasien operasi dan alat tulis

c) Perawat Instrumen member kode dimulainya sign out

d) Perawat Sirculer : mencatat dan melakukan pengisian cek list Keselamatan


pasien operasi

e) Operator, menyebutkan operasi yg telah dilakukan

f) Perawat Instrument melaporkan Jumlah dan kelengkapan alat, instrumen ,


kasa dan jarum yang dipakai

g) Perawat Sirculer Mencatat dan memastikan Jumlah dan kelengkapan alat,


instrumen , kasa dan jarum yang dipakai

h) Perawat Sirculer Mencatat dan memastikan apakah ada spesimen yang akan
diperiksa , jika ada beri label sesuai identitas pasien.

i) Perawat Sirculer menanyakan pada operator dan anastesi apakah ada hal
khusus yang perlu diperhatikan pada pasien setelah operasi.

j) Perawat Sirculer menanyakan ke Perawat Instrumen, apakah ada alat yang


bermasalah selama operasi berlangsung

k) Perawat Sirculer memastikan kembali cek List keselamatan pasien operasi


sudah dilengkapi

l) Jika sudah lengkap semua maka area operasi boleh ditutup.

m) Setelah cek list terisi semua Perawat Asisten, Penata Anestesi, Perawat
Sirculer/ Instrumen/ Onloop, dokter Bedah (Operator), Dokter Anestesi
segera membubuhkan nama terang dan tanda tangan di bagian bawah cek
list sebelum keluar kamar operasi

Prosedur 1) IBS,

2) OK Emergency IGD,

3) Instalasi Rawat Jalan


BAB III
DOKUMENTASI DI RUANG OPERASI
 Pengertian dokumentasi
Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak
yangdapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang
berwenang (Potter danPerry, 2002).
Dokumentasi secara umum merupakan suatu catatan otentik atau semua
warkat asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan
dalam Tindakan di ruang operasi , yang berguna untuk kepentingan klien,
perawat, dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan
dasar komunikasi yang akuratdan lengkap secara tertulis dengan tanggung
jawab perawat

 CONTOH FORM DOKUMENTASI DI RUANG OPERASI


 DOKUMENTASI DI KAMAR OPERASI
BAB IV

PENUTUP

 Kesimpulan
Pelaksanaan surgical safety di ruang operasi adalah sebuah daftar periksa untuk memberikan
pembedahan yang aman dan berkualitas pada pasien dan juga alat komunikasi, mendorong
teamwork untuk keselamatan pasien yang digunakan oleh tim profesional diruang operasi untuk
meningkatkan kinerja petugas Kesehatan di ruang operasi.
Tahap pendokumentasi di ruang operasi sangat penting bagi pasien sebelum dan pasca operasi
sebagai evaluasi keadaan pasien
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/245597399/07-Pelaksanaan-Sign-in-Time-Out-Sign-Out

http://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/publikasi/artikel/19-headline/585-
praktik-keselamatan-pasien-surgical-safety-checklist

http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1601410023/7_BAB_II.pdf

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3597/4/CHAPTER%202.pdf

http://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/publikasi/artikel/19-headline/585-
praktik-keselamatan-pasien-surgical-safety-checklist

https://slideplayer.info/slide/11936906/

http://scholar.unand.ac.id/21742/2/BAB%20I.pdf

www.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai