04.04.03
RUMAH SAKIT TK. IV 04.07.03 dr. ASMIR
KATA PENGANTAR
BAB I DEFINISI........................................................................................................ 1
A. Tujuan …………………………………………………………….……………. 3
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,
Rumkit Tk. IV 04.07.03 dr. Asmir telah memiliki Panduan Pelayanan Bedah Tepat
Lokasi, Tepat Prosedur, dan Tepat Pasien sebagai implementasi dari Buku
pedoman keselamatan pasien Rumkit Tk. IV 04.07.03 dr. Asmir. Panduan ini
diharapkan menjadi acuan dalam setiap aktifitas Operasi yang harus diperhatikan
oleh staf terkait di lingkungan Rumkit Tk. IV 04.07.03 dr. Asmir yang kita cintai ini.
ii
BAB I
DEFINISI
1. Sign In
Suatu periode waktu sebelum pasien dilakukan induksi anestesi.
Dalam periode ini akan dilakukan konfirmasi untuk identifikasi pasien,
tindakan pembedahan/ invasif yang akan dilakukan serta persiapan tim
operasi yang akan bertugas.
2. Time Out
Suatu periode waktu ketika pasien sudah berada di ruang operasi
dan sebelum dilakukannya insisi/tindakan invasif oleh dokter/operator
penanggung jawab operasi
3. Sign Out
Suatu periode waktu setelah selesainya proses operasi (penutupan
luka operasi), sebelum dokter atau operator bedah yang bertugas
meninggalkan ruang operasi.
4. Marking Site
Suatu proses penandaan yang di lakukan oleh dokter/operator bedah
untuk melakukan proses penandaan. Penandaan di lakukan dengan
symbol atau tehnik khusus, sesuai dengan yang berlaku di Rumkit TK. IV
04.07.03 dr. Asmir. Hal ini delakukan agar menjadi ciri/tanda khusus bagi
setiap tenaga medis, khususnya mereka yang terlibat dalam prosedur
pembedahan/tindakan invasif.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
B. Unit Terkait
Pelaksanaan keselamatan pembedahan Pasien di Rumkit TK. IV 04.07.03
dr. Asmir terbatas pada beberapa unit, yakni di antaranya:
1. Poliklinik Bedah
2. Ruang rawat Inap
3. IGD
4. Kamar Operasi
5. Poliklinik Gigi
2
BAB III
TATALAKSANA KESELAMATAN PEMBEDAHAN PASIEN
Berangkat dari tingginya kasus kematian bedah di dalam rumah sakit hampir
di seluruh dunia, maka WHO merekomendasikan untuk meningkatkan keselamatan
pembedahan di rumah sakit. Senada dengan misi tersebut, maka Rumkit TK. IV
04.07.03 dr. Asmir menyusun prosedur-prosedur terkait dengan peningkatan
keselamatan pasien pembedahan dan menurunkan angka kematian pasien terkait
prosedur pembedahan.
A. Tujuan
1. Menurunkan angka kematian pasien akibat proses
pembedahan /tindakan invasif.
2. Melakukan konfirmasi ulang untuk identifikasi pasien dan seluruh
tim operasi yang bertugas sebelum operasi dilaksanakan.
3. Mencegah kejadian salah lokasi, salah prosedur, dan salah pasien
operasi.
4. Mengatur proses persiapan untuk pembedahan/tindakan invasif
yang aman, mulai dari pasien masuk ke ruang operasi hingga pasien
keluar dari ruang operasi.
5. Menerapkan standar komunikasi yang efektif dalam kasus
pembedahan.
6. Menerapkan tindakan antisipasi terhadap segala kemungkinan
yang dapat/mungkin terjadi, khususnya dalam kasus pembedahan
yang sifatnya kompleks , rumit atau dengan penyulit.
7. Melakukan pengecekan akhir terhadap semua alat-alat yang akan
di gunakan dalam proses operasi, baik jenis, jumlah dan fungsinya.
B. Dasar Hukum
1. Undang- undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang- undang RI No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Keputusan Menteri Kesehatan No 129/ MENKES/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1173/ MENKES.PER/X/2004
tentang standar Akreditasi RS
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1691/MENKES/per/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
3
C. Pelaksanaan Keselamatan Pembedahan Pasien di Rumkit TK. IV
04.07.03 dr. Asmir
Pasien yang akan dilakukan pembedahan baik dari instalasi
Gawat Darurat, unit rawat jalan dan ruang rawat inap wajib dilakukan
verifikasi dengan menggunakan check list keselamatan pembedahan.
Pelaksanaan Keselamatan Pembedahan pasien di Rumkit TK. IV
04.07.03 dr. Asmir meliputi periode sebagai berikut:
4
2. Time Out ( Sebelum Mengiris Kulit )
Sebelum operator akan melakukan insisi kulit, perawat sirkuler
akan memimpin time out, meliputi;
a. Pengenalan dan konfirmasi peranan tim operasi.
b. Rekonfirmasi ulang terhadap status dan identifikasi pasien
(verifikasi akhir identitas pasien).
c. Langkah antisipasi didalam kondisi kritis.
Tim Bedah: langkah apa saja yang akan diterapkan
pada keadaan kritis dan tidak diharapkan, durasi
operasi, dan kemungkinan jumlah pendarahan.
Tim anestesi: identifikasi hal kritis penting terkait
kondisi pasien dalam proses pembedahan.
Tim Keperawatan: identifikasi kelengkapan alat bedah
yang akan dibutuhkan dan status sterilisasinya.
5
d. Proses pemberian marking site dilakukan dengan konfirmasi
pasien, tentang lokasi operasi dan prosedur operasi yang akan
dilakukan; agar pasien mengerti keadaannya dan tindakan
pembedahan/ intervensi yang akan dilakukan . Perkecualian pada
pasien tidak sadar atau tidak mampu berkomunikasi. Pada kondisi
khusus ini pemberian marking site dilakukan dengan pendampingan
keluarga/penanggung jawab.
6
BAB IV
DOKUMENTASI
7
C. Pencatatan dan Pelaporan
1. Rumkit TK. IV 04.07.03 dr. Asmir wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan insiden yang diakibatkan oleh kesalahan prosedur
pembedahan, baik kejadian tidak diharapkan (KTD), kejadian tidak cedera
(KTD), kejadian nyaris cidera (KNC) dan kejadian sentinel.
2. Pencatatan dan pelaporan insiden yang diakibatkan oleh karena kesalahan
pembedahan pasien mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko Rumkit TK.
IV 04.07.03 dr. Asmir.
3. Pelaporan insiden akibat kesalahan dalam pembedahan pasien di kirim ke
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko melalui
satuan kerja di masing- masing unit dengan menggunakan formulir laporan
insiden.
4. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko melakukan
pencatatan kegiatan yang telah di lakukan dan membuat laporan kegiatan
kepada Direktur Rumah Sakit secara berkala.
Ditetapkan : di salatiga
Pada tanggal :
karumkit TK. IV 04.07.03 dr. Asmir
8
Daftar Pustaka