Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KONSELING/PENYULUHAN GIZI

PROGRAM INTERVENSI GIZI DIPUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN


KUALA PEMBUANG II
KABUPATEN SERUYAN

Disusun Oleh :

RUSNIDA SHOPIA
PO62.31.3.18.229

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
JURUSAN GIZI
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dankarunia-Nya
makan Laporan Keluarga Binaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis sadar bahwa pembuatan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak , untuk itu
dengan seluruh kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya
kepada :
1. Ibu Nila Susanti, SKM, MPH selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
PalangkaRaya.
2. Bapak Teguh Supriyono, STP, M.Si selaku koordinasi kegiatan PKL yang telah
banyak memberikan petunjuk dan pengetahuan , serta bimbingan dan motivasi dalam
pembuatan laporan ini.
3. Bapak Juni Ramadhani selaku pembimbing yang telah banyak memberikan petunjuk
dan pembelajaran serta bimbingan dalam melaksanakan kegiatan PKL ini.
4. Bapak Deddy Furwanto selaku kepala desa yang telah banyak membantu serta
memberikan dukungan dan bantuan selama kegiatan PKL berlangsung.
5. Seluruh tokoh dan aparat di desa Kartika Bhakti yang telah membantu dan
memberikan dukungan selama kegiatan PKL berlangsung.
6. Kepada Kepala Puskesmas Bapak Ali yang telah mengizinkan kami melakukan
kegiatan PKL di Puskesmas Kuala Pembuang II
7. Kepada Kaka Nur Ita sebagai CI yang telah membantu dan memberikan bimbingan
serta bantuan kepada kami selama PKL berlangsung
8. Seluruh Tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas Kuala Pembuang II yang telah
banyak membantu dan mau menerima kami selama kegiatan PKL berlangsung
9. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan selama kegiatan PKL
berlangsung.
10. Serta teman-teman sekelompok yang telah membantu dan memberikan
semangatselama Nkegiatan PKL berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan masih belum sempurna, tetapi kami telah berusaha
dengan kemampuan yang ada untuk menyajikan yang terbaik, maka kritik dan saran yangbersifat
membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Palangka Raya, Februari 2021

Rusnida Shopia
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Identifikasi Masalah................................................................................................
C. Prioritas Masalah ...................................................................................................
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN………………………………………………………….
A. Rencana Konseling / Penyuluhan Gizi....................................
B. Tujuan Umum .......................................................................................................
C. Tujuan Khusus........................................................................................................
D. Implementasi..........................................................................................................
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………………
A. Gambaran Umum Responden....................................................................................
B. Evaluasi Konseling/Penyuluhan Gizi.........................................................................
1. Faktor Pendukung………………………………………………………………….….
2. Kendala……………………………………………………………………………….
3. Alternatif Pemecahan Masalah .........................................................................
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………………...
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan pada
masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Hipertensi
merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan
140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg. Hipertensi dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang
penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh
penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak ginjal.
Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-
menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena
itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala
(Sidabutar, 2009)

Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola makan. Gaya
hidup sangat berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang yang
mempunyai pengaruh positif maupun negatif pada kesehatan. Hipertensi belum banyak
diketahui sebagai penyakit yang berbahaya, padahal hipertensi termasuk penyakit
pembunuh diam-diam, karena penderita hipertensi merasa sehat dan tanpa keluhan berarti
sehingga menganggap ringan penyakitnya. Sehingga pemeriksaan hipertensi ditemukan
ketika dilakukan pemeriksaan rutin/saat pasien datang dengan keluhan lain. Dampak
gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi, jadi baru disadari ketika telah
menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung koroner, fungsi ginjal,
gangguan fungsi kognitif/stroke. Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup
para penderitanya. Penyakit ini menjadi muara beragam penyakit degeneratif yang bisa
mengakibatkan kematian. Hipertensi selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi
juga berdampak kepada mahalnya pengobatan dan perawatan yang harus ditanggung para
penderitanya. Perlu pula diingat hipertensi berdampak pula bagi penurunan kualitas
hidup. Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan
pengobatan secara rutin dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini akan membawa
penderita ke dalam kasus-kasus serius bahkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus
menerus mengakibatkan kerja jantung ekstra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadi
kerusakan pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata (Wolff, 2006).

Kurangnya pengetahuan akan mempengaruhi pasien hipertensi untuk dapat mengatasi


kekambuhan atau melakukan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi. Hal ini
dikarenakan sebagian besar penderita hipertensi bertempat tinggal di pedesaan dan
pendidikannya masih rendah. Pendidikan yang rendah pada pasien hipertensi tersebut
mempengaruhi tingkat pengetahuan mengenai penyakit hipertensi secara baik.
Pengetahuan pasien hipertensi yang kurang ini berlanjut pada kebiasaan yang kurang baik
dalam hal perawatan hipertensi. Pasien sering mengkonsumsi garam berlebih, kebiasaan
minum kopi merupakan contoh bagaimana kebiasaan yang salah tetap dilaksanakan.
Pengetahuan yang kurang dan kebiasaan yang masih kurang tepat pada pasien hipertensi
dapat mempengaruhi motivasi dalam berobat.

b. Identifikasi Masalah
Hipertensi merupakan suatu gangguan dalam pengaturan tekanan darah. Faktor – faktor
yang berkaitan dengan hipertensi antara lain faktor umur, jenis kelamin, kurangnya
latihan fisik, masalah status gizi, stress, faktor keturunan, dan mengonsumsi natrium yang
berlebih. 5 Pada latihan fisik khususnya yang bersifat aerobik diketahui dapat membantu
mengendalikan tekanan darah. Melakukan suatu program latihan fisik yang teratur
sebaiknya disesuaikan menurut umur dan kondisi fisik. Pada latihan jenis aerobik
peningkatan jumlah pemakaian oksigen sampai maksimal dimungkinkan oleh terjadinya
perubahan fungsi kardiovaskuler-respirasi, seperti frekuensi jantung, tekanan darah, dan
ventilasi udara. Sehingga fungsi sistem kardiovaskuler secara sentral dan perifer sanggup
bekerja lebih efektif dan efisien. Latihan fisik yang teratur mempunyai empat prinsip
dasar antara lain jenis latihan, frekuensi latihan, intensitas latihan dan durasi latihan.

c. Prioritas Masalah
- Klien masih menambahkan penyedap rasa pada setiap masakan klien
- Berat badan lebih yang dialami oleh klien disebabkan karena asupan makanan yang
selalu digoreng dan bersantan
- Klien tidak pernah berolahraga
BAB II
PELAKSANAAN
a. Rencana Konseling/Penyuluhan Gizi
Konseling Media : Leaflet
Waktu : ±20 menit
Tempat : ruang pojok gizi
Hari/Tanggal : 16 Februari 2021
Materi : Hipertensi
b. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan Ny.Sumiati mampu memahami dan
mengerti tentang Hipertensi.

c. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Hipertensi, diharapkan Ny.
Sumiati dapat:
1. Menjelaskan pengertian
2. Menyebutkan penyebab
3. Tujuan diet
4. Makanan yang dianjurkan
5. Makanan yang dibatasi
6. Makanan yang dihindari
d. Implementasi
- Tidak menggunakan lagi penyedap rasa pada setiap kali masak
- Diusahakan agar menambahkan garam di meja makan agar sesuai dengan ketentuan
diet Rendah Garam
- Kurangi makanan yang diolah dengan cara digoreng atau bersantan
- Menjaga stamina dengan berolahraga secara teratur setiap harinya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Gambaran Umum Responden
1. Identitas pasien
Nama Ny. Sumiati
Umur 49
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan Cleaning Service
Pendidikan Tamat SMA
Aktifitas Fisik Sedang
Tekanan Darah 160/90
Tinggi Badan 155 cm
Berat Badan 55 kg
IMT 21,45
Status Gizi Normal
Pasien mempunyai riwayat makan teratur yaitu 3x sehari, memiliki riwayat penyakit
keluarga yaitu hipertensi, riwayat makan pasien sering mengkonsumsi daging
rendamg sapi, suka makanan yang asin, tahu dan tempe digoreng, serta sayuur
sayuran seperti kol, bayam dan brokoli

Domain Asupan : Kelebihan asupan natrium dan purin berkaitan dengan pengetahuan
yang kurang mengenai sumber natrium dan purin ditandai dengan kecenderungan
menambahkan penyedap rasa pada makanan dan sering mengkonsumsi daging

b. Evaluasi Konseling/Penyuluhan Gizi


- Faktor Pendukung
1. Pasien mendengarkan dengan antusias apa yang disampaikan oleh konselor dan
diskusi tanya jawab juga berlangsung dengan baik.
- Kendala
1. Tidak ada kendala karena konseling berjalan dengan baik dan lancer.

- Alternatif Pemecahan Masalah


1. Leaflet Hipertensi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah melakukan konseling, dapat disimpulkan bahwa :
1. Klien Ny.Sumiati Didiagnonis Hipertensi dengan tekanan 160/90
2. Ny.Sumiati memiliki riwayat penyakit keluarga yaitu hipertensi
3. Ny.Sumiati sering mengkonumsi makanan yang tinggi purin
4. Ny. Sumiati suka menambahkan penyedap rasa yang berlebihan

B. Saran
1. Diharapkan agar klien menjaga pola makan nya dengan baik
2. Diharapkan agar klien menghindari makanan yang tidak dianjurkan dan yang
dibatasi untuk penyakit hipertensi
3. Diharapkan melakukan gaya hidup sehat dengan berolahraga
DAFTAR PUSTAKA

Wirakusumah, E. 2002. Tetap Bugar Usia Lanjut. Jakarta: Tribus Agriwidia. Dobrian, A.D. et
al., Davies, M.J., Schriver, S.D., Lauterio, T.J. and Prewitt, R.L. 2001 Oxidative

Bianti Nuraini l Risk Factors Of Hypertension [Journal] / auth. Nuraini Bianti. - [s.l.] :
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/602/606, 2015. - RISK
FACTORS OF HYPERTENSION.
RISK FACTORS OF HYPERTENSION [Journal] / auth. Nuraini Bianti. - [s.l.] : 2015.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai