Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN MAGANG DIETETIK

Di RSUD UNDATA PALU

Tahun Ajaran 2022/2023

Oleh :

MEGAWATI A. HI. ABD HAMID


P 211 19 011

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2022

i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua berkat dan limpahan Rahmat-Nya sehingga laporan kasus magang
dietetik pada pasien penyakit Diabetes melitus tipe II Kasus Penyakit diabetes
melitus tipe II+ dyspnea + hipertensi + general weakness di Ruangan Bogenvile
kelas III, pasien kasus bronkitis akut di ruangan cattelia Kelas I, dan kasus
tumor regio plank + diabetes meltus tipe II di ruangan Teratai Kelas III RSUD
Undata Palu ini dapat terselesaikan. Laporan ini diajukan sebagai bagian dari
kegiatan proses asuhan gizi terstandar.
Saya meyadari bahwa laporan ini masi jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu saya berharap untuk kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Akhir kata saya ucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang telah
membantu sampai selesainya laporan kasus wajib magang dietetik ini. Semoga
laporan ini berguna bagi kita semua. Penulis mengucapkan kepada :

1. Ibu St. Ika Fitrasyah, S.Gz., M.Si sebagai Koordinator Program Studi Gizi
Universitas Tadulako Palu.
2. Sri Rezeki Pettalolo,S.Gz,RD,M.Gz selaku kepala instalasi dan sekaligus
Pembimbing klinik (CI/Clinical Insructure) yang telah banyak membantu
menyelesaikan laporan ini.
3. Seluruh staf Instalasi Gizi RSUD Undata Palu yang telah memberikan
bantuan moral bagi penulis, baik dalam proses pendidikan maupun dalam
peyusunan laporan kasus wajib magang dietetik
4. Teman – teman serta pihak lain yang telah membantu dalam penulisa
laporan.

Palu, Juli 2022

Megawati A. HI. ABD Hamid

iii
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................ii

KATA PENGANTAR .........................................................................................iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iv

DAFTAR TABEL ...............................................................................................v

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................vii

LEMBAR PENGESAHAN KASUS PENYAKIT DIABETES MELITUS ..............1

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................2

1.1 Latar Belakang ............................................................................................2


1.2 Tujuan .........................................................................................................3

BAB II PENETALAKSANAAN DIET PADA PENYAKIT DIABETES MELITUS 4


2.1 Tinjauan Pustaka .........................................................................................4
2.2 Gambaran Umum Pasien.............................................................................7
2.3 Skrining Gizi.................................................................................................7
2.4 Proses Asuhan Gizi Tersatandar (PAGT) ....................................................8
2.5 Pembahasan................................................................................................19

BAB III RESUME...............................................................................................26


Lembar Pengesahan Kasus Bronkitis Akut ........................................................26
3.1 Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) ......................................................26
Lembar Pengesahan Kasus Diabetes Melitus + Tumor Regio Plank .................37
3.2 Proses AsuhaN Gizi Terstandar ...................................................................38
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................54
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................54
4.2 Saran ...........................................................................................................54

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................55

LAMPIRAN .......................................................................................................65

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Asupan Energi ...................................................................................19


Tabel 2.2 Asupan Protein ..................................................................................21
Tabel 2.3 Asupan Lemak ...................................................................................22
Tabel 2.4 Asupan Kebohidrat.............................................................................22
Tabel 2.5 Pemeriksaan Biokimia .......................................................................22
Tabel 2.6 Pemeriksaan Fisik dan Klinis .............................................................23

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik Presentase Asupan Energi .................................................19


Gambar 2.2 Grafik Presentase Asupan Protein ................................................21
Gambar 2.3 Grafik Presntase Asupan Lemak ...................................................22
Gambar 2.4 Grafik Presentase Asupan Karbohidrat ..........................................22

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Recall 24 Jam ......................................................................58


Lampiran 2. Leaflet ...........................................................................................61
Lampiran 3. Daftar Bahan Penukar ...................................................................63
Lampiran 4. Porsi Metri .....................................................................................64
Lampiran 5. Standar Porsi ................................................................................65

vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang bersifat kronik atau jangka panjang
akibat adanya penurunan fungsi fisiologis organ tubuh. Penyakit ini semakin
berkembang di berbagai kalangan usia akibat dari perubahan gaya hidup,
penurunan aktifitas fisik, dan perubahan pola makan. Penyakit dengeneratif
menjadi penyebab kematian terbesar di dunia dan mengakibatkan kematian lebih
awal setiap harinya (Hanum, 2018).
Diabetes Melitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang semakin
meningkat setiap tahunnya baik jumlah kasus maupun jumlah prevalensi. Kadar
gula darah tinggi merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit Diabetes
Melitus. DM diakui sebagai masalah kesehatan global yang utama. Secata global
sekitar 425 juta orang diseluruh dunia menderita DM pada tahun 2017 (Vidyanto,
20119). Menurut hasil riskesdas (2018) prevalensi diabetes melitus di indonesia
terus meningkat dari tahun 2007 hingga tahun 2018. Prevalensi diabetes melitus
berdasarkan kadar glukosa darah pada penduduk usia > 15 tahun sebanyak 5,7%
pada 2007, 6,9% pada 2013, dan 8,5% pada 2018 (Baltibangkes, 2007, 2013,
2018). Berdasarkan prevalensi penderita diabetes melitus 2018, sulawesi tengah
secara nasional menempati peringkat ke 11 dengan penderita terbanyak (Badan
penelitian dan pengembangan kesehatan, 2018). Dalam profil kesehatan
sulawesi tengah secara nasional menempati peringkat ke-6 sebagai penyakit
dengan penderita terbanyak. Kota palu menempati posisi kedua tertinggi di
sulawesi tengah dengan jumlah penderita diabetes melitus sebanyak 27.005 jiwa
(Dinkes, 2020).
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya
hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
prevalensi Diabetes Melitus pada usia lanjut cenderung meningkat, hal tersebut
dikarnakan Diabetes Melitus pada usia lanjut bersifat multifaktoral yang
dipengaruhi oleh intrinsik dan ekstrinsik. Menurut (Gustaviani, 2006).
Berdasarkan data diabetes melitus merupakan suatu kelainan metabolik yang
dtandai dengan peningkatan kadar gula darah, oleh karena itu dibutuhkan
penanganan khusus, selain penanganan dari segi obat-obat obatan, pengaturan

2
makan juga menjadi penunjang serta mampu mepercepat proses penyembuhan
penyakit.
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) merupakan proses terstandar
sebagai suatu metode pemecahan masalah yang sistematis dalam menangani
masalah gizi sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman efektif dan
berkualitas tinggi. Terstandar adalah memberikan asuhan gizi dengan proses
terstandar yang menggunakan struktur dan kerangka kerja yang konsisten
sehingga setiap pasien yang mempunyai masalah gizi mendapat asuhan gizi
melalui proses 4 langkah yaitu pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi serta
monitoring dan evaluasi (Ruliana, 2016). Proses tersebut tentunya menjadi dasar
dalam pemberian diet yang diberikan pada pasien. Dalam hal ini yang diberikan
pada pasien diabetes melitus adalah diet diabetes melitus, maka untuk
mempercepat proses penyembuhan diperlukan adanya proses asuhan gizi
terstandar dalam menangani penyakit ini.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu merencanakan dan melakukan Manajeman Asuhan Gizi Klinik
di Rumah sakit yang meliputi analisis tentang pengkajian, diagnosa,
intervensi gizi, monitoring dan evaluasi, dan membuat laporan mengenai
studi kasus gizi klinik pada pasien dengan penyakit Diabetes Melitus Tipe II
+ hipertensi + dyspnea + general wekness, di ruang bougenville kelas III DI
RSUD Undata Palu.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan skrining gizi pada pasien
b. Mampu melakukan Assesment Gizi
c. Mampu melakukan diagnosis gizi pada pasien
d. Mampu melakukan intervensi gizi (rencana/implementasi asuhan
gizi pasien)
e. Mampu melakukan monitoring evaluasi pelayanan gizi pasien

3
BAB II
PENATALAKSANAAN DIET
PADA KASUS DIABETES MELITUS TIPE II + HIPERTENSI + DYSPNEA +
GENERAL WEKNESS

2.1 Tinjauan Pustaka


A. Gambaran Umum Penyakit
Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi baik ketika pankreas tidak
menghasilkan insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
menggunakan insulin yang dihasilkan. Diabetes melitus ditandai dengan
terjadinya hiperglikemia dangangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari
kerja atau sekresi insulin. Gejala yang dikeluhkan pada penderita Diabetas
Melitus yaitu polidipsia, poliuria, polifagia, Penurunan berat badan, kesemutan
(Buraerah, 2010).
Diabetes Melitus Tipe II merupakan diabetes yang disebabkan oleh
kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin yang rendah pada
kelenjar pankreas. Diabetes melitus tipe 2 paling sering terdapat pada orang
dewasa, tetapi sekarang semakin sering terdapat pada anak-anak dan remaja
karena meningkatnya tingkat obesitas, yang disebabkan aktivitas fisik dan
pola makan yang tidak tepat (I D F, 2019).
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan pada
tekanan darah, yang memberi gejala akan berlanjut ke suatu organ target
seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah
jantung, hipertrovi ventrikel kanan untuk otot jantung (Candra et al, 2018).
Hipertensi terjadi dimana meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari
sama dengan 140 mmHg dan sistolik lebih dari sama dengan 90 mmHg
setelah dua kali pengukuran terpisah (Sidabutar, 1999). Salah satu faktor
yang berpengaruh dalam naik turunnya tekanan darah adalah gula darah.
Hiperglikemia merupakan salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi. Selain
itu hiperglikemia berkaitan juga dengan dyspne.
Dyspnea merupakan kondsi tidak terpenuhinya pasokan oksigen ke paru-
paru yang menyebabkan pernafasan menjadi cepat, pendek, dan dangkal.
Dsypnea tergolong kedalam komplikasi diabetes melitus. Dyspnea terjadi

4
apabila meningkatnya frekensi pernafasan melebihi frekwensi pernafasan
normal yaitu 20 kali permenit (Bararah T, 2013).
General Wekness adalah kelemahan yang merupakan suatu keluhan
yang sering di utarakan pasien. Kelemahan adalah penurunan fungsi normal
dari satu atau lebih otot manusia fatigue dan weaknes walaupun disebabkan
hal yang berbeda, dan sering terjadi pada golongan pasien tua (Saputra,
2013).

B. Etiologi
Pada penderita diabetes melitus pangaturan sistem kadar gula darah
terganggu, insulin tidak cukup mengatasi dan akibatnya kadar gula dalam
darah bertambah tinggi. peningkatan kadar glukosa darah akan menyumbat
seluruh sistem energi dan tubuh berusaha kuat mengeluarkannya melalui
ginjal. Kelebihan gula dikeluarkan didalam air kemih ketika makan makanan
yang banyak kadar gulanya. Peningkatan kadar gula dalam darah sangat
cepat pula karena insulin tidak mencukupi jika ini terjadi maka terjadilah
diabetes mellitus (Tjokroprawiro A, 2006). Selain peningkatan kadar gula
diebetes juga disebabkan karena adanya riwayat keluarga, dan di sebabkan
pula oleh autoimun, salah satu etiologic DM tipe 1 adalah faktor genetik. DM
tipe 1 dapat terjadi pada segala usia, tetapi biasanya dialami oleh anak-anak
atau orang dewasa berusia tipe disebabkan oleh destruksi sel β, umumnya
menjurus kea rah defisiensi insulin absolut (PARKENI, 2011).
Hipertensi merupkan faktor utama untuk terjadiny DM. hubungan
hipertensi dengan DM tipe II sangat kompleks, dimana hipertensi dapat
membuat sel tidak sensitif terhadap insulin (resistensi insulin). Insulin
berperan meningkatkan ambilan glukosa di banyak sel dan dengan cara lain
dapat megatur kebohidrat, sehingga jika terjadi resistensi insulin oleh sel,
maka kadarr gula dalam darah dapat mengalami gangguan (Guyton AC., Hall
JE. , 2008).
Diabetes melitus berkaitan dengan hipertensi, hipertensi muncul karena
interaksi dari berbagai faktor. Dengan bertambahnya umur, maka tekanan
darah juga meningkat. Setelah umur 45 tahun dinding arteri akan mengalami
penebalan oleh karena adanya zat kolagen pada lapisan otot, sehingga
pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit karena kaku. Tekanan

5
darah sistolik meningkat karena kelenturan pembuluh darah besar yang
berkurang pada penambahan umur pada dekade ketujuh, dan tekanan darah
diastol meningkat sampai dekade kelima dan keenam. (Yogiantoro M, 2019).
Hipertensi dapat terjadi akibat adanya hiperglikemia, gula darah yang tinggi
akan menempel pada dinding pembuluh darah. Setelah itu terjadi proses
oksidasi dimana gula darah beraksi dengan protein dari dinding pembuluh
darah yang menimbulkan AGEs. Advanced Glycostlated (AGEs), merupakan
zat yang dibentuk dari kelebihan gula drah dan protein yang saling berikatan.
Hal ini dapat merusak dinding bagian dalam pembuluh darah, dan menarik
lemak jenuh atau kolestrol menempel pada dinding pembuluh darah, sehingga
reaksi imflamasi terjadi. Sel darah putih (leukosit) dans el pembeku darah
serta bahan lain ikut menyatu menjadi satu plak, yang membuat pembuluh
darah menjadi keras, kaku dan akhirnya timbul penyumbatan yang
mengakibatkan perubahan tekanan darah (Juianti, 2021).

C. Patofisiologi
Dalam patofisiologi DM tipe II terdapat beberapa keadaan yang berperan
yaitu, Resistensi insulin dan Disfungsi sel B pancreas. Diabetes melitus tipe II
bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin, namun karena sel sel
sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon insulin secara normal.
Keadaan ini lazim disebut sebagai “resistensi insulin”. Resistensi insulin
banyak terjadi akibat dari obesitas dan kurang nya aktivitas fisik serta
penuaan. Pada penderita diabetes melitus tipe II dapat juga terjadi produksi
glukosa hepatik yang berlebihan namun tidak terjadi pengrusakan sel-sel B
langerhans secara autoimun seperti diabetes melitus tipe II .
Defisiensi fungsi insulin pada penderita diabetes melitus tipe II hanya
bersifat relatif dan tidak absolute (Harding, 2003). Hipertensi terjadi akibat
adanya gangguan aterosklorosis, gangguan anatomi pada pembuluh darah
parifer yang berlanjut dengan kekakuan pembuluh darah (Bustam, 2019)
Kena terjadinya kekakuan pembuluh darah maka dapat mengakibatkan
hipertensi dan dapat pula mengakibatkan tingginya glukosa darah

6
2.2. Gambaran Umum Pasien
Pasien An. Ny M berjenis kelamin perempuan berusia 60 tahun beralamat di
desa wawoondula, Kecamatan Mori kebupaten Morowali Utara, beragama
kristen. Sebelum MRS pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pada saat
masuk RS, pasien di diagnosa Diabetes Melitus tipe II, dyspnea, hipertensi dan
general weaknes. Keluhan utama pasien mengalami pusing, lemas, nyeri ulu hati,
nyeri dada, batuk berlendir, sesak nafas, demam, mual, muntah, dan nyeri tulang
belakang. Hasil pemeriksaan antropometri LILA pasien 19 cm, dan TL 39 cm
selain itu hasil pemeriksaan biokima An. Ny M kadar hemoglobin : 11 g/dl, leukosit
: 12.7 ribu/dl, eritrosit : 3,98 juta/ul, hematokrit : 33,1 %, trombosit : 380 ribu/ul,
RDW-CU 17, limfosit 11,9, monosit 9.0, glukosa 211,4 g/dl, Na 124, Cl 88. Hasil
pemeriksaan klinis pasien TD 148/85 mmHg, suhu 36,2oC, respirasi 20 x/menit
dan skala nyeri akut (skala sedang 4-6), estimasi BB pasien menurut lila 39,
estimasi TB menurut tinggi lutut 142 cm, kebiasan makan pasien SMRS sering
mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis-manis seperti kue brownies
1 ptng 20 gr setiap harinya, konsumsi bakpau25 gr setaiap harinya, teh manis 2
kali sehari dengan gula 1 sdm10 gr, kopi 1 minggu 2 kali gula 1 sdm 10 gr, daging
ayam 3 kali sebulan 50 gr, makanan berlemak seperti coto 1 bulan 2 kali 150 gr,
ikan asin 2 kali seminngu 2 poyong 40 gr, jagung manis 1 minggu 3 kali 30 gr,
kentang 3 kali seminggu 50 gr, buah apel , anggur, semangka, jeruk seminggu 2
kali masing-masing 50 gr, sayur kelor, terong, bayam, labu siam, daun pepaya
buncis, brokoli dan sebelum masuk RS pasien tidak memantang makanan.

2.3 Screening Gizi


Berdasarkan hasil skrining gizi menggunaan formulis subjektive global
assesmen (SGA), pasien mendapat point B, yang arinya perlu assesmen gizi
lanjutan dengan penilaian SGA tergolong malnutrisi atau gizi kurang. Hal ini
dikernakan pasien merasakan mual dan muntah

7
2.4 Proses Asuhan Gizi Tersatandar

A. ASESSEMENT
1. Client History
a. Data Pasien
Nama : Ny. M
Usia : 60 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : desa wawondula, Kec Morowali utara
Agama : kristen
Diagnosa : DM tipe II, dyspnea, hipertensi dan general weaknes

b. Riwayat personal
- Riwayat penyakit dahulu : Diabetes Melitus
- Riwayat penyakit sekarang : DM tipe II, dyspnea, hipertensi,
general weaknes
- Riwayat penyakit keluarga : Ibu pasien menderita diabetes

2. Food Habit
a. Dietery History
Kebiasan makan pasien SMRS sering mengkonsumsi makanan dan
minuman yang manis-manis se perti kue brownies 1 ptng 20 gr setiap
harinya, konsumsi bakpau 25 gr Setiap harinya, teh manis 2 kali
sehari dengan gula 1 sdm10 gr, kopi 1 minggu 2 kali dengan gula 1
sdm 10 gr, daging ayam 3 kali sebulan 50 gr, makanan berlemak
seperti coto 1 bulan 2 kali 150 gr, ikan asin 2 kali seminngu 2 potong
40 gr, jagung manis 1 tongkol minggu 3 kali 30 gr, kentang 3 kali
seminggu 50 gr, buah apel , anggur, semangka, jeruk seminggu 2 kali
masing-masing 50 gr, sayur kelor, terong, bayam, labu siam, daun
pepaya buncis, brokoli dan sebelum masuk RS pasien tidak
memantang makanan. Berdasarkan recall 24 jam di hari pertama hari
pengkajian di peroleh energi 24,6%, protein 12,3% lemak 10,8%
karbohidrat 33%

8
Recall 1 x 24 jam di hari Pertama (saat pengkajian)
Waktu Menu Bahan
Urt gr E P L KH
makan makanan makanan

Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.00


Pagi jam
07.00 Susu
Susu 1 sdm 20 82,1 3,3 2,3 13
Diabetasol
Siang
Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.00
Jam 12.00
Malam
Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.00
19.00
Jumlah Asupan 264 6,6 2,6 53
Kebutuahan 550 27,5 12 165
Interprestasi % 48% 24% 22% 32%
Kebutuhan Gizi sebelum Intervensi
Energi basal = 25 kkal x BBI
= 25 x 42
=1050
Energi untuk aktifitas autobag +(10%) = 10% x energi basal
= 10% x 1050
= 105
Energi untuk kondisi stres (10%) = 10% x energi basal
= 10% x 1050
= 105
Koreksi umur usia (60 thn 10%) = 10% x energi basal
= 10% x 1050
= 105
Tot. Keb Energi = energi basal + energi aktifitas fisik + energi
untuk kondisi stres - koreksi umur
= 1,050 + 105 + 105 -105
= 1155kkal

1100

9
Keb. Prot = (20% x 1100) : 4 = 55 gr
Keb Lemak = (20% x 1100) : 9 = 24 gr
Keb Karbohidrat = (60% x 1100) : 4 = 165 gr

3. Antropometri
- Tinggi Lutut = 39
- Lila = 19
Tb/Tl = (1,83 x tilut) – (0,24 x U) + 84.88
(1,83 X 39) – (0,24 X 60) + 84.88
(71,3) – (14,4) +84.88 = 142
- BB/Lila = (2.001 x 19) – 1.223 = 39
= 39
- BBI = Rumus Broka
= TB-100
= 142-100
= 42

𝑙𝑖𝑙𝑎 𝑑𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
- Persentase lila (%Lila) = 𝑙𝑖𝑙𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑐𝑒𝑟𝑟𝑎 𝑥 100%

𝑙𝑖𝑙𝑎 𝑑𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
= 𝑙𝑖𝑙𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑐𝑒𝑟𝑟𝑎 𝑥 100%

19
= 28,5 𝑋 100 %

= 66% (gizi kurang)

Kesimpulan : Berdasarkan hasil data antropometri pasien memiliki


status gizi buruk berdasarkan persentase % lila, di mana interprestasi
lila gizi kurang < 70%

4. Biokimia
Jenis Pemeriksaan Hasil Niali rujukan Ket
Hemoglobin 11,0 g/dl 12-16 gr/dl Rendah
Leukosit 12,7 ribu/ul 4,0-11,0 ribu/ul Tinggi
Eritrosit 3,98 juta/ul 4,1-5,1 juta/dl Normal
Gulukosa darah 211,4 mg/dl 70-200 mg/dl Tinggi
sewaktu
Natrium 136-146 136-146 mmol/l Rendah

10
Rdw-cv 17,2% 11,5-14,5% Tinggi
Mpv 6,2 fl 6,5-9,5% Rendah

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia pasien mengalami


anemia, lekositosis, hiperglikemia, dan hiponatrium

5. Fisik/Klinis
a. Klinis
Hasil pemeriksaan Nilai normal Status
TD : 146/94 mmHg <120/80 mmHg Tinggi
Suhu 37,2◦C 36 – 37 ◦C Tinggi
Nadi 98 x/ menit 60 – 100 x/menit Normal
Respirasi 20x/menit 12-20 x/menit Normal

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan Klinis di ketahui bahwa


pasien mengalami hipertensi

b.fisik
Pemeriksaan Hasil Interprestasi
Badan terasa lemas Ada
Fisik pusing Ada
Perasaan sesak Ada
Mual, muntah Ada
Nyeri dada/ulu hati Ada
Sesak nafas Ada
Batuk berlendir Ada
Nyeri tulang belakang Ada
Berkurangnya nafsu Ada
makan
Nampak kurus Ada
Kulit kering Ada

Kesimpulan : Berdasarkan Pemeriksaan Fisik di ketahui bahwa pasien


merasakan badan lemas, pusing, perasaan sesak, mual muntah, nyeri
uluhati, sesak nafas, batuk berlendir, nyeri tullang belakang, nampak

11
kurus, dan kulit kering

B. Diagnosis Gizi

Problem Etiologi Sign/Symptom

Berkaitan dengan Ditandai dengan hasil


Ni-2.1 Asupan oral penurunan nafsu recall 24 jam saat
inadekuat makan, adanya pengkajian, asupan
mual muntah, sesak pada zat gizi energi
nafas, batuk, dan 48% , protein 24%
pusing lemak 22%,
karbohidrat 32% HB
11 g/dl, lila 66%,
NB-1.1 Berkaitan dengan Ditandai dengan suka
Kurangnya kurangnya makan manis-manis,
pengetahuan terkait pengetahuan terkait berlemak, tinggi garam
gizi dan makanan intake makaan, dan
zat gizi

C. Intervensi Gizi
KET NI-2.1
Asupan oral tidak Meningkatkan asupan
P adekuat Tujuan oral hingga 80% secara
bertahap
Berkaitan dengan Memberikan makanan
penurunan nafsu secara bertahap muai
makan, adanya dari 50%, total energi,
E Strategi
mual muntah, selama 3 hari pertama
sesak nafas, hingga mencapai
batuk, dan pusing kebutuhan totalnya

12
Ditandai dengan Asupan mencapai ≤
hasil recall 24 jam 50% dari kebutuahn
saat pengkajian,
asupan pada zat
gizi energi 48% ,
S Target
protein 24%
lemak 22%,
karbohidrat 32%
HB 11 g/dl, lila
66%,

KET NB.1.1
Kurangnya Meningkatkan
pengetahuan pengetahuan pasien
P Tujuan
terkait gizi dan
makanan
Berkaitan Memberikan edukasi
dengan tentang gizi dan
kurangnya makanan
E pengetahuan Strategi
terkait intake
makaan, dan zat
gizi
Ditandai dengan Pasien memahami
suka makan sumber batas
S manis-manis, Target mengkonsumsi
berlemak, tinggi gula,garam
garam,
.

13
1. Pemberian Makanan dan Zat Gizi
a. Preskripsi diet
Jenis Diet : Dibetes melitus 1100 kkl, RG, T
Bentuk Makanan : Makanan lunak
Frekuensi : 3 Kali Menu Utama 3 Kali Menu Selingan
Rute : Oral
b. Tujuan Diet
- Membantu pasien DM memperbaiki kebiasaan makan
- Menurunkan kadar glukosa darah menjadi normal dengan
menyeimbangkan asupan protein dan insulin
- Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai
berat badan normal
- Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi
yang optimal

c. Syarat Diet
- Kebutuhan energi 25-30 kkal/kg BB
- Kebutuhan protein 10-20% total energi
- Kebutuhan lemak 20-25% total energi
- Karbohidrat 45-65% total energi
- Serat 20-35 gr.
- Vitamin dan mineral cukup sesuai anjuran AKG

d. Perhitungan kebutuhan Zat Gizi


Energi basal = 25 kkal x BBI
= 25 x 42
=1050
Energi untuk aktifitas autobag +(10%) = 10% x energi basal
= 10% x 1050
= 105
Energi untuk kondisi stres (10%) = 10% x energi basal
= 10% x 1050
= 105

14
Koreksi umur usia (60 thn 10%) = 10% x energi basal
= 10% x 1050
= 105
Tot. Keb Energi = energi basal + energi aktifitas fisik + energi
untuk kondisi stres - koreksi umur
= 1,050 + 105 + 105 -105
= 1155kkal

1100
Keb. Prot = (20% x 1100) : 4 = 55 gr
Keb Lemak = (20% x 1100) : 9 = 24 gr
Keb Karbohidrat = (60% x 1100) : 4 = 165 gr

kebutuhan energi, protein, lemak, dan karbohidrat diberikan secara


bertahap 50%

H1-H3, di gunakan untuk perencanaan menu


keb. Energi = 1267 → 50% x 1100 = 550 kkal
Keb proterin = 63,3 → 50% x 55= 27,5 gr
Keb lemak = 28,1 → 50% x 24 = 12 gr
Keb karbohidrat =190→ 50% x 165= 82,5 gr

2. Rencana Edukasi Gizi


a. Tujuan Edukasi :
a. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang gambaran umum
penyakit yang di derita pasien serta pengaturan makanan prinsip
diet diabetes melitus tipe II
b. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

c. Tempat : Ruang rawat

d. Media : Buku foto makanan, leaflet DM Modifikasi Rd


e. Metode : Ceramah dan tanya jawab,
f. Materi : Penjelasan terkait pengertian diet DM, tujuan
diet, syarat diet, bahan makanan yang dianjurkan
dan dibatasi

15
3. Konseling Gizi
Memberikan penjelasan pada pasien agar bisa merubah prilaku makan
pasien agar sesuai dengan prinsip diet yang diberikan untuk Diabeter
melitus tipe.

4. Koordinasi dokter
- Dokter : Mengatasi masalah klinis pasien
- Perawat : Mengukur tanda-tanda vital pasien
- Keluarga : Memberikan dukungan/motivasi kepada pasien, agar
pasien mau menghabiskan makanan dan menjalani diet yang di
anjurkan
5. Perencanaan Menu

Waktu Menu Bahan


URT Gr E P L KH
makan Makanan makanan
Pagi Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,9 1,3 0,1 16
07.00 Telur rebus Telur ayam 1 btr 50 77,3 6,2 5,4 0,3
Bayam ½
25 9,3 0,9 0,1 1,8
Sayur segar mangkuk
bening Jagung
1 ptng 35 37,8 1,2 0,5 8,8
kuning
Snack pagi Buah
Pepaya 1 ptng 100 39 0,6 0,1 9,8
10.00 potong
Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16
Ayam
bumbu Ayam ½ ptng 20 57 5,4 3,8 0d,0
kuning
siang 12.00 Minyak ½ sdt 2 17,2 0 2 0
Pepes tahu Tahu ½ ptng 20 15,2 1,6 1 0,4
Kentang 2 sdm 20 18,6 0,4 0 4,3
Sup
Wortel 2 sdm 20 1,7 0,2 0,1 1,6
Snack sore Jus buah
Pir ½ ptng 60 35 0,2 0,1 8,3
16.00 pir
Malam Bubur nasi Nasi ½ gls 70 51 0,9 0,1 11,2
Ikan
19.00 Ikan bakar 1 ekor kcl 40 44,8 8,6 0,9 0
kembung
Sayur Labu siam ½ buah 25 5 0,2 0,1 1,1
bening + Jagung 1 sdm 10 10,8 0,3 0,1 2,5
tempe Tempe ½ ptng 20 39,8 3,8 1,5 3,4
Snack
Pisang
malam Pisang 1 buah 20 9,2 0,2 0,1 4,7
emas
21.00
Jumlah 623 33 14 90
Kebutuhan 550 27,5 12 82,5
Interprestasi 113% 120% 116% 109%

16
D. MONITORING DAN EVALUASI

1. Rencana Monitoring
Parameter Target Waktu

Asupan Asupan makanan Dilakukan setiap hari


Makanan mencapai ≥ 80% dari
kebutuhan

Antropometri Meningkatkan status Dilakukan pada akhir


gizi mencapai normal perawatan

Biokimia Menormalkan kadar Sesuai pemeriksaan


HB, Leukosit, natrium
glukosa darah

Fisik/Klinis Keluhan pasien Dilakukan setiap hari


berkurang

2. Hasil Evaluasi
Parameter H1 H2 H3 Rata- Standar Hasil
rata Pembandi
ng
E
66% 81% 72% 73% 550 Defisit

P
36,3% 57% 44% 46% 27,5 Kurang
Asupan
L
41% 57,5% 46% 48% 12 Kurang

Kh
42% 48,5% 45% 45% 82,5 Normal

Antropo lila
39 - - - - Kurang
metri
Biokimia Hb
11 - - 12-16 rendah

17
Leukosit
12,7 - - 4,0-11.0 Tinggi

GD
211,4 - - 70-200 Tinggi

Natrium
124 - - 136 Rendah

Pemerik Badan
terasa
saan
lemah, Sudah Sudah Ada
Masih - -
Fisik dan dan bisa bisa
lemah perubahan
terbaring duduk duduk
klinis
di tempat
tidur
Pusing,
perasaan Ada
Ada Ada - - Belum ada
sesak, (jarang) perubahan
nyeri dada

Mual, Ada
Ada Tidak - - Belum ada
muntah
(jarang) perubahn
Batuk Belum ada
Ada Ada Ada - -
berlendir perubahan
Nyeri
ada Ada a Ada - - Belum ada
tulang
perubahan
belakang
Kulit
Ada Ada Ada - - Belum ada
kering perubahan
<120/80 Terjadi
TD 145/97 100/80 102/78
mmHg perubahan
60 – 100 Terjadi
N 102x 109x 104x
x/menitx perubahan
12-20 Terjadi
R 20x 20x 22x
x/menit perubahan

36,170
S 36,40C 36,70C 36 – 37 ◦C Terjadi
C perubahan

18
2.5 Hasil dan Pembahasan
Pasien masuk Rumah sakit di diagnosis dokter mengidap Diabetes
Melitus tipe II + Dyspnea + hipertensi + general weakness. Riwayat
penyakit terdahulu pasien sering mengalami sesak nafas. Sebelumnya
keluarga pasien juga ada yang mengidap penyakit Diabetes Melitus yaitu
orang tua pasien. Pasien sering merasa lemah, lemas dan sedikit sesak.
Pasien suka mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak seperti coto 1
bulan 2 kali, makan yang manis-manis seperti kue-kue setiap harinya, teh
manis setiap hari dan pasien suka mengkonsumsi, serta suka
mengkonsumsi makanan yang asin seperti ikan asin. Pasien tidak memiliki
alergi makanan, akan tetapi untuk konsumsi protein nabati dan hewani
masih kurang
Pasien diberikan diet diabetes melitus, pemberian diet ini bertujuan agar
pasien dapat mengontrol gula darah sehingga mencapai normal,
memperbaiki kebiasan makanserta meningkatkan derajat kesehatan secara
keseluruhan melalui gizi yang optimal.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pasien di peroleh hasil :
1. Asupan Makan
a. Asupan Energi (tabel 2.1)

Asupan Energi
Hari ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Kebutuhan
Total asupan 365 446,3 395
Presentase 66% 81% 72% 550
kecukupan
Target kecukupan 80- 80-120% 80-120%
120%

% Asupan Energi

Hari 3
Hari 2
Hari 1
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140%

Kebutuhan Kecukupan
Grafik 2.1 % asupan energi

19
Berdasarkan asupan energi, pasien memiliki kecukupan yang kurang
(defisit) karena asupannya dibawah 80%. Dapat dilihat dari grafik Asupan
energi mengalami peningkatan dan penurunan, di hari-pertama peresentase
asupan energi 66% disebabkan pasien kurang nafsu makan, dan ada mual
muntah, hari ke-2 mengalami peningkatan 81 % kkal disebabkan kondisi
pasien sedikit membaik dan mual muntah pasien sudah tidak parah, pada
hari ketiga asupan energi pasien mengalami penurunan yaitu 72%
disebabkan karena pasien mengalami sesak ditandai respirasi pasien di atas
normal yaitu22x permenit. Asupan energi dikatakan cukup jika asupannya
diatas 80%-120% setiap harinya.
b. Asupan Protein (tabel 2.2)

Asupan Protein
Hari ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Kebutuhan
Total asupan 10,0 15,7 12,0
Presentase 36,3% 57% 46% 27,5gr
kecukupan
Target 80-120% 80-120% 80-120%
kecukupan

% Asupan Protein

Hari 3
Hari 2
Hari 1
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140%

Kebutuhan Kecukupan

Grafik 2.2 % asupan protein


Berdasarkan asupan protein, kecukupan asupan protein pasien masih
kurang karena asupannya berada dibawah 80%, asupan protein sedikit
meningkat dihari ke2 yaitu 57% tetapi masih kurang, asupan protein pasien
kurang sebab pasien hanya mengkonsumsi setengah dari makanan
sumber protein yang di berikan. Dan pasien masih mengalami mual muntah
yang sering pada hari pertama dan ketiga.

20
c. Asupan lemak (tabel 2.3)
Asupan Lemak
Hari ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Kebutuhan
Total asupan 5,0 6,9 5,5
Presentase 41% 57,5% 48% 12 gr
kecukupan
Target kecukupan 80-120% 80-120% 80-120%

% Asupan Lemak

Hari 3
Hari 2
Hari 1
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140%

Kebutuhan Kecukupan

Grafik 2.3 % asupan lemak


Berdasarkan asupan lemak, kecukupan lemak pasien mengalami
penrunan dan peningkatan, dimana pada hari pertama persentase asupan
lemak defisit 41 %, hari kedua asupan lemak mengalami peningkatan
57,5%, dan hari ketiga mengalami penurunan menjadi 46%. Peningkatan
dan penurunan presentase disebabkan karena kondisi pasien Total
kebutuhan lemak pasien yaitu 12 gram. Lemak merupakan pembentuk
energi di dalam tubuh yang menghasilkan energi paling tinggi jika
dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. asupan makanan yang tinggi
lemak dapat berhubungan dengan kadar glukosa darah. Asupan lemak
berperan dalam mempertahankan sensitivitas insulin (Purba dan
Monolimay, 2015).
d. Asupan Karbohidrat (tabel 2.4)
Asupan Karbohidrat
Hari ke- Hari 1 Hari 2 Hari 3 Kebutuhan
Total asupan 69,6 80,1 74
Presentase 42% 48,5% 45% 82,5 gr
kecukupan

21
Target 80-120% 80-120% 80-120%
kecukupan

% Asupan Karbohidrat

Hari 3
Hari 2
Hari 1

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140%

Kebutuhan Kecukupan

2.4 % Asupan Karbohidrat

Berdasarkan persentase kecukupan karbohidrat mengalami


penurunan dan peningkatan, pada hari ke-1 persentase kecukupan 42 %,
hari ke-2 meningkat 48,5%, disebabkan karna pasien pada hari kedua
jarang mual dan muntah, hari ke-3 45 % , asupan karbohidrat pasien
defisit. Konsumsi karbohidrat yang berlebihan dapat memicu penyakit
jantung pada seseorang. Karbohidrat berlebih biasa meningkatkan kadar
glukosa di dalam darah.
2. Pemeriksaan Biokimia (tabel 2.5)
Data H-1 H-2 H-3 Standar Rata- Hasil
pembanding rata
Hb 11 - - 12-16 - Rendah
Leukosit 12,7 - - 4,0-11.0 - Rendah
GD 211,4 - - 70-200 - Tinggi
mg/dl
Natrium 124 - - 136 - Rendah

Berdasarkan tabel, pemeriksaan biokimia dilakukan seperlunya,


sehingga hanya dilakukan satu kali. Hb pasien rendah disebabkan karna
asupan pasien tidak terkontrol, kadar leukosit tinggi diatas batas normal
disebabkan karena kadar gula darah tidak terkontrol dalam waktu lama
akan menurunkan fungsi fagositas oleh sel leukosit, sehingga rentan
terkena infeksi dan menyebabkan imflamasi yang dapat meningkatkan
jumlah leukosit. Kadar GD tinggi

22
melebihi batas normal, GD tinggi berkaitan denganpenyakit yang di derita
pasien.
3. Pemeriksaan fisik dan klinis (tabel 2.6)
- Fisik
Parameter H-1 H-2 H-3 Standar Rata- Hasil
pembanding rata
Badan lemah Sudah Sudah - Ada
lemah, bisa bisa perubahan
dan duduk duduk
terbaring
ditempat
tidur
Pusing, Ada Ada Ada belum ada
sesak, (jarang) perubahan
nyeri dada
Mual Ada Ada Tidak - - Belum ada
muntah (jarang) perubahan

Batuk Ada Ada Ada Belum ada


berlendir perubahan

Nyeri Ada Ada Ada Belum ada


tulang perubahan
belakang
Kulit Ada Ada Ada Belum ada
kering perubahan

Berdasarkan pemeriksaan fisik pada pasien selama tiga hari mengalami


perubahan ke arah yang baik, pasien yang awalnya tidak bisa duduk, di gari
ke2 dan ke3 pasien sudah bisa duduk, rasa sesak pasien suda jarang, rasa
mual muntah pasien jarang

23
- Klinis

Parameter H-1 H-2 H-3 Standar Rata- Hasil


pembanding rata
Tekanan 145/59 100/80 102/80 <120/80 - Normal
darah mmHg
Nadi 102x 109x 104x 60- - Tatikardia
100x/menit
Respirasi 20x 20x 22x 12- - Tidak
20x/menit normal
Suhu 36,17 36,4 36,7 36-37 oC - Normal
o o
C C

Berdasarkan pemeriksaan tanda vital TD dihari pertama pasien berada


diatas normal/tergolong tinggi, pada hari ke-2 dan ke-3 tekanan darah
pasien normal. Hal tersebut dikarnakan banyak faktor yang mempengaruhi
tekanan darah dalam beberapa waktu yaitu, faktor stres fisik, dan psikis,
konsumsi garam yang tinggi, konsumsi kafein normal, tanda vital kedua
yaitu nadi, denyut nadi pasien mengalami peningkatan dan penurunan,
untuk resipiasi, respirasi pasien mengalami kenaikan dan penurunan, dan
pemeriksaan suhu pasien normal yaitu 36-37 oC.

4. Konseling Gizi
Konseling gizi dilakukan kepada pasien dan kelurga pasien agar dapat
membantu menormalkan hasil biokimia sehingga dapat mempercepat
proses penyembuhan dan juga memotivasi serta mendukung diet pasien
untuk membantu mengontrol makanan pasien. Materi konseling yang
dibawakan yaitu mengenai diet diabetes melitus. Selain itu pasien dan
keluarga pasien di edukasi mengenai penyebab penyakit yang diderita,
makanan yang harus dihindari, makanan yang harus dikonsumsi, cara
pengolahan makanan yang baik, dan memberikan perencanaan menu
sehari yang dapat dikonsumsi pasien dalam menunjang diet yang sedang
dilakukan. Pasien dan keluarga pasien juga dijelaskan mengenai hubungan
penyakit yang diderita pasien dan pola makan ataupun pola hidup pasien

24
25
BAB III
RESUME

3.1 Proses Asuhan Gizi Terstandar Pasien Ruangan Catelia di RSUD


Undata Palu

Seorang pasien An adik B, masuk Rumah sakit dengan keluhan utama


demam sejak 4 hari yang lalu, batuk disertai muntah 1 kali, adik malas
makan dan minum, terlihat pucat, rewel dan lemas, berdasarkan data
antopometri BB = 9,5 Kg, PB =80 cm, Lila = 15 cm, lingkar kepala = 44 cm,
lingkar dada 48 cm lingkar perut 47 cm, pasien memiliki kebiasaan makan
tidak menentu biasanya 3x sehari, biasanya 2x sehari dan jarang habis
karena pasien hanya suka minum susu Chilkid setiap harinya, dan juga
pasien suka mengkonsumi biskuit gabin 1 hari 2-3 lembar pasien tidak
terlalu suka mengkonsumsi nasi. Pasien di diagnosis ISPA disebabkan
terpapar asap rokok.

A. ASESSEMENT
1. Client History
a. Data Pasien
Nama : An. B
Usia : 1 tahun 4 bulan
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal lahir : 31-03-2021
Alamat : Jln. Vuvu tua tanamodind
Agama : islam
Diagnosa : Bronkitis akut
Diagnosis utama : febris

b. Riwayat personal
- Riwayat penyakit dahulu : -
- Riwayat penyakit sekarang : Bronkitis Akut
- Riwayat penyakit keluarga : -

26
2. Food Habit
a. Dietery History
Pasien memiliki kebiasaan makan tidak menentu biasanya 3x
sehari, biasanya 2x sehari dan jarang habis karena pasien hanya
suka minum susu setiap harinya (4-5x/hari), dan juga pasien suka
mengkonsusmi biskuit gabin 1 hari 2-3 lembar. pasien tidak terlalu
suka mengkonsumsi nasi

b. Anamnesa MRS
Pasien mengalami demam, demam sejak 4 hari yang lalu, batuk
disertai muntah 1 kali, dan Terlihat Sesak nafas, BAB sempat
5 kali sehari Berdasarkan hasil recall 1 X 24 jam

Recall 1 x 24 jam di hari Pertama (pengkajian)

Waktu Menu Bahan


Urt gr E P L KH
makan makanan makanan
Susu 3 sedok
Pagi Susu cair 15 70,6 0,8 2,8 8,9
chilkid takar
jam
Bubur Beras 2 sdm 20 14,6 0,3 0 3,2
07.00
Telur rebus Telur ayam ¼ ptng 10 15,5 1,2 1,1 0,1
Susu 3 sedok
Susus cair 15 70,6 0,8 2,8 8,9
chilkid takar
Selingan
Biscuit
Biscuit 2 lembar 11 49,2 0,8 1,5 8,1
gabin

Siang Susu 3 sedok


Susu cair 15 70,6 0,8 2,8 8,9
12.00 chilkid takar
Bubur beras 2 sdm 2 sdm 20 14,6 0,3 3,2
Telur rebus Telur ayam ¼ ptng 10 15,5 1,2 1,1 0,1
Malam
19.00
3 sedok
dan Susu chilkid 15 70,6 0,8 2,8 8,9 8,9
takar
22.00

Jumlah Asupan 391 13,2 30,3 56


Kebutuahan 1,081,5 15,7 35,7 173,2
Interprestasi % 36% 83% 84% 32%

27
3. Antropometri
- BB = 9,5
- Lila = 15
- PB = 80
- BBI = 10.5 (tabel standar BB anak
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑘𝑢
- 𝑍𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒 = nilai simpang baku rujukan
9,5−10,5 −1
- 𝐵𝐵/𝑈 = 10,5−9,4 = 1,1 = −1 (normal)
80−80,2 −0,2
- PB/U = 80,2−77,6 = 2,6
= - 0,7 (normal)
9,5−10,4 − 0,9
- BB/PB = 10,4−9,6 = 0,8
= − 1,1 (𝐺𝑖𝑧𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑘)

Kesimpulan : berdasarkan hasil data antropometri dan perhitungan


menurut Zscore pasien memiliki status gizi baik

4. Biokimia
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Status
Rujukan
Hemoglobin 10,7 g/dl 10,8-15,6 Normal
g/dl
Trombosit 204/ul 181-521/ul Normal
leukosit 5,7/mm3 4,5-13,5/ul Normal
Eritrosit 4.57 juta/ul 4,1-5.1/ul Normal

hematocrit 33.1% 33,1-45/ul Normal

5. Fisik/Klinis
a. Klinis

Jenis Hasil Nilai Status


pemeriksaan Normal/satuan
Suhu 38,4◦C 36-37 ◦C Tinggi
Nadi 91 x/menit 65-110 x/menit Normal
Pernafasan 24x/menit 20-25 x/menit Normal

28
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan Klinis di ketahui bahwa
pasien demam

b. Fisik

Pemeriksaan Hasil Interprestasi


Badan lemas/rewel Ada
Mual/ muntah Tidak
Aneroksia Tidak
Nafsu makan Ada
Fisik berkurang
Diare Tidak
Gangguan menelan Tidak
Gangguan Tidak
menghisap

Kesimpulan : Berdasarkan Pemeriksaan Fisik di ketahui bahwa pasien


merasakan badan Lemas, dan pasien sering rewel,serta nafsu makan
pasien menurun
B. Diagnosis Gizi

Problem Etiologi Sign/Symptom

Berkaitan dengan Ditandai dengan hasil recall


Ni-2.1 Asupan oral penurunan nafsu 24 jam saat pengkajian,
inadekuat makan asupan pada zat gizi energi
35% gr, protein 3,7%,
karbohidrat 8,5%
NB-1.1 Berkaitan dengan Ditandai dengan anak hanya
Kurangnya kurangnya suka minum susu formula
pengetahuan perhatian orang tua dan makan bicuit gabin, tidak
terkait gizi dan untuk memberikan sesuai MP-ASI
makanan makanan anak
yang sehat dan
bergizi

29
C. Intervensi

KET NI-2.1

P Asupan oral tidak Meningkatkan asupan oral


adekuat Tujuan hingga 80% secara bertahap

E Berkaitan dengan Memberikan makanan secara


penurunan nafsu bertahap muai dari 50%, total
makan energi, selama 3 hari pertama
hingga mencapai kebutuhan
totalnya, dan memodifikasi
Strategi
menu agar nafsu makan anak
meningkat

S Ditandai dengan Asupan mencapai ≤ 50%


hasil recall 24 jam dari kebutuahan
saat pengkajian,
asupan pada zat
gizi energi 35% gr, Target
protein 3,7%,
karbohidrat 8,5%

30
KET NB.1.1
P Kurangnya Tujuan Meningkatkan pengetahuan
pengetahuan terkait orang tua tentang pentingnya
gizi dan makanan asupan gizi seimbang.

E Berkaitan dengan Strategi Memberikan edukasi pola


kurangnya tahapan makanan pada
pengetahuan terkait balita tentang gizi dan
intake makanan, dan makanan
zat gizi
S Ditandai anak hanya Target Meningkatkan asupan zat
suka minum susu gizi, dengan memodifikasi
formula dan makan makanan sayuran dan buah,
biscuit gabin agar kebutuhan zat gizi
mencapai normal

31
1. Pemberian Makanan dan Zat Gizi
a. Preskripsi diet
- Jenis Diet : Energi Tinggi Protein Tinggi
- Bentuk Makanan : Makanan lunak
- Frekuensi : 3 Kali Menu Utama 2 Kali Menu Selingan
- Rute : Oral

b. Tujuan Diet
- Memenuhi kebutuhan energi normal dan protein

c. Syarat diet
- Energi cukup yaitu sesuai BB pasien berdasarkan AKG
- Protein tinggi, yaitu 2g/kg
- Lemak cukup, 15% dari kebutuhan energi total
- Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan energi tota
- Vitamin dan mineral cukup sesuai AKG

d. Perhitungan kebutuhan
- BBA = 9,5
- BBI = 10,
- Rumus = Keb zat Gizi (AKG ): BBI = BBI X Hasil Kebutuhan
zat gizi
- Energi = 10,5 x 103 = 1,081,5 kkal
- Protein = 10,5 x 1,5 = 15,7 gr
- Lemak = 10,5 x 3,4 = 35,7 gr/kg BB
- Karbohidrat = 10,5 x 16,5 = 173,25 kg/BB

2. Rencana Edukasi Gizi


a. Tujuan Edukasi :
- Mengenai Meningkatkan pengetahuan orang tua pasien mengenai
asupan zat gizi balita sekarang
- - Menjelaskan mengenai gambaran umum penyakit yang diderita
- Pasien
b. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
c. Tempat : Ruang rawat Catelia kamar 1

32
d. Media : Buku foto makanan, leaflet ETPT
e. Metode : Ceramah dan tanya jawab,
f. Materi : Penjelasan terkait pengertian diet DM, tujuan
diet, syarat diet, bahan makanan yang dianjurkan dan
dibatas
3. Konseling Gizi
Memberikan penjelasan pada keluarga pasien agar bisa merubah prilaku
makan pasien sesui diet yang dianjurkan, dan pentingnya memenuhi
asupan makan sesuai dengan kebutuhan

4 . Koordinasi dokter

- Dokter : Mengatasi masalah klinis pasien


- Perawat : Mengukur tanda-tanda vital pasien
- Keluarga : Memberikan dukungan/motivasi kepada pasien, agar pasien
mau menghabiskan makanan dan menjalani diet yang di
anjurkan.

33
i. Perencanaan Menu/Perencanaan Diet

Waktu Menu Bahan


URT gr E P L KH
makan Makanan makanan
Nasi tim Beras 1 gls 100 117 2,2 0,2 25,7
Pepes tahu Tahu ½ ptg 20 15,2 1,6 1 0,4
telur 1 btr 50 77,3 6,2 5,4 0,3
Telur orak-arik Minyak kelapa 1 sdt 5 43,1 0 5 0
Pagi 07.00 Kecap ½ sdt 2 1,2 0,1 0 0,1
Wortel 1 sdm 10 0,9 0,1 0,1 0,8
Jagung kuning 1 sdm 20 21,6 0,7 0,3 5
Sayur cah Kacang
1 sdm 10 3,5 0,2 0 0,8
panjang
Minyak kelapa ½ sdt 2 17,2 0 2 2,5
Selingan Madu 1 sdm 10 30,4 0 0 0,8
10.00 Pir 1 ptg 10 5,8 0 0 0,8
Buah potong
Apel 1 ptg 10 5,9 0 0 8,2
Pisang ambon ½ ptg 10 9,2 0,1 0,1 1,4
Siang Nasi tim Beras 1gls 100 117 2,2 0,2 1,5
12.00 Ayam suir Daging ayam 2 sdm 20 57 5,4 3,8 2,3
Tempe 1 ptg 20 39,8 3,8 1,5 25,7
Semur tempe Minyak kelapa ½ sdt 2 17,2 0 2 0
Kecap ½ sdt 2 1,2 0,2 0 3,4
Bayam 1 gls 20 7,4 0,7 0 0
Sayur bening
wortel 1 sdm 10 0,9 0,1 0,1 0,1
Selingan Agar-agar jel y 2 sdm 20 80,3 0 0 14
16.00 Puding pisang Pisang ambon 1 bwh 100 92 1 0,5 23,4
Madu 1 sdm 10 30,4 0 0 8,2
Malam Nasi tim Beras 1 gls 80 93,7 1,8 0,2 20,6
19.00 Ikan kembung 1ptg kcl 20 22,4 4,3 0,5 0
Ikan goreng
Minyak kelapa 1 sdm 10 86,2 0 10 0
Pepes tahu Tahu 1 ptg 20 15,2 1,6 1 0,4
Sayur bening Labu siam 2 sdm 20 4 0,2 0,1 0,9
Jagung kuning 1 sdm 10 10,8 0,3 0,1 2,5
Jumlah 1064 16,3 33,9 155
Kebutuhan 1,081, 15,7 35,7 173,2
Interprestasi 98% 103% 95% 89,40%

34
D. MONITORING DAN EVALUASI

1. Rencana Monotoring

Parameter Target Waktu

Asupan Asupan makan meningkat Dilakukan setiap


makanan secara bertahap sampai ≥ hari
80%

Antropometri Mempertahankan status gizi Dilakukan setiap


hari

Biokimia Mempertahankan Hasil Menyesuaikan


laboratorium tetap normal

Fisik/Klinis Menormalkan suhu badan, Setiap hari


dan mempertahankan agar
tidak terjadi gangguan
kesehatan lainnya

2. Hasil Monitoring
H2 H3 Rata- Standar Hasil
Parameter Monev Monev rata Pembandi
1 2 ng
Asupan E 26% 29% 27% 1,080 kkal Kurang

P 60% 66% 2,4% 15,7 Kurang

L 32% 35% 43% 35,7 Kurang

Kh 32% 23% 27,5 173,2 Kurang

Antropo BB 9,5 - - - -
metri

35
Biokimia Hb 10,7 - - 10,8-15,6 Normal
g/dl
Leukosit 5,7 - - 4,57-4.1- Normal
5.1
Eritrosit 4,57 - - 4.1-5.1 Normal
Jt/ul
Hematokr 33.1 - - 33-45 Normal
ik
Pemerik Badan Lemas Sedikit - Sehat Ada
terasa lemas perubah
saan
lemah an
Fisik dan Batuk Masih Sudah - Sehat Ada
batuk berkur perubah
klinis
ang an

Panas 38,40C 370C - 36-370C Normal

Sesak Sedikit Sudah - Tidak Ada


sesak tidak perubah
sesak
an

Keterangan
Berdasarkan hasil eveluasi yang di lakukan diperoleh rata-rata asupan
pasien selama di Rs yeitu, Energi 27%, protein 2,4%, lemak 43% karbo
27,5 ( asupan pasien tidak sesaui dengan kebutuhan sebab nafsu makan
pasien berkurang, dan pasien selalu rewel), selain itu untuk pengukuran
antropometri dan pemeriksaan biokimia hanya 1 kali di lakukan, untuk BB
dilakukan kali penimbangan disebabkan karna pasien sudah pulang.
Selian itu untuk pemeriksaan fisik dilihat kondisi pasien semakin membaik

36
37
3.2 Proses Asuhan Gizi Terstandar Pasien Ruangan Teratai di RSUD
Undata Palu
Pasien An. Ny W berjenis kelamin perempuan berusia 64 tahun
beralamat di jln. Adam malik no.8, beragama islam. Sebelum MRS pasien
bekerja sebagai pedagang. Pada saat masuk RS, pasien di diagnosa
tumor ragio plank + DM tipe 2. Keluhan utama pasien mengalami sesak
nafas, batuk 2 minggu terakhir dan , nyeri bagian benjolan belakang ±
3 minggu yang lalu, kulit hangat, mukosa mulut pasien kering. Hasil
pemeriksaan biokima An. Ny W kadar hemoglobin : 13,2 g/dl, leukosit :
16,1 ribu/dl, eritrosit : 4,69 juta/ul, hematokrit : 39,2 %, trombosit : 400
ribu/ul, ureum : 34 mg/dl , kreatinin 1,20 mg/dl, glukosa dara sewaktu :
190,3 mg/dl, awal masuk RS gula darah pasien 430/190 mmhg. Hasil
pemeriksaan klinis pasien TD 113/78 mmHg, suhu 36,7oC, respirasi 22
x/menit dan skala nyeri akut (skala sedang 4-6), frekwensi BAK 3-5
kali/hari, BB pasien 55, TB 143 cm,

Kebiasan makan pasien SMRS sering mengkonsumsi nasi 3x sehari,


sebanyak (100 gr) ¾ gls, untuk protein hewani pasien mengkonsumsi
ikan kembung setiap kali makan (60 gr), ikan asin 2x seminggu (20 gr)
telur 2 minggu sekali (60 gr), daging ayam 1-3 potong sekitar 1-2
kali/bulan (40 gr), untuk lauk nabati pasien suka mengkonsumsi tempe
tahu 1 minggu 4x (tahu 80gr), (tempe 1 ptg besar 50 gr). Untuk sayuran
pasien suka mengkonsumsi sayur kelor 1-3x seinggu, sambal terong 1
bulan 4 kali (40 gr), bayam 2x seminggu, jagung manis 3-7x sebulan (1
buah 180 gr), untuk buah pasien suka mengkonsumsi buah pisang
ambon 1-4x seminggu (100 gr), semangka 2-4x seminggu (400
gr/potong), selain itu pasien suka mengkonsumsi sate 2-4x sebulan (40
gr), coto 2-5x sebulan (150 gr). Pasien tidak mengkonsumsi suplemen
apapun, dan pasien tidak memiliki alergi serta pantangan.

1 hari sebelum masuk Rs pasien mengkonsumsi pasien


mengkonsumsi nasi putih ( 2 centong nasi 100 gr) telur ayam 1 butir (50
gr ), kurma 3 buah, oseng tempe (50gr), pisang ambon 1 buah (100gr)
siang mengkonsumsi nasi (150 gr), ikan kembung palumara 1 ekor

38
sedang (60), tumis cah sawi 100 gr. (Wortel. Toge), buah semangka 100
gr, pisang goreng kepok (100 gr) malam pasien mengkonsumsi nasi (100
gr), ikan kembung woku (60 gr)

39
A. ASSESMENT

1. CLIEN HISTORY

a. Data pasien
Nama : Ny. W
Usia : 64 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln Adam malik No.8
Keluhan : Nyeri pada bagian benjolan belakang, sesak nafas,
kulit hangat, mukosa mulut kering,
Diagnosa : Tumor Ragio Plank + DM tipe 2

b. Riwayat personal
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat penyakit sekarang : Tumor ragio plank + DM tipe 2
Riwayat penyakit keluarga : menderita tumor

2. Food Habit

a. Dietery History/riwayat makan terdahulu


Kebiasan makan pasien SMRS sering mengkonsumsi nasi 3x sehari,
sebanyak (100 gr) ¾ gls, untuk protein hewani pasien mengkonsumsi
ikan kembung setiap kali makan (60 gr), ikan asin 2x seminggu (20 gr)
telur 2 minggu sekali (60 gr), daging ayam 1-3 potong sekitar 1-2
kali/bulan (40 gr), untuk lauk nabati pasien suka mengkonsumsi tempe
tahu 1 minggu 4x (tahu 80gr), (tempe 1 ptg besar 50 gr). Untuk sayuran
pasien suka mengkonsumsi sayur kelor 1-3x seinggu, sambal terong 1
bulan 4 kali (40 gr), bayam 2x seminggu, jagung manis 3-7x sebulan (1
buah 180 gr), untuk buah pasien suka mengkonsumsi buah pisang
ambon 1-4x seminggu (100 gr), semangka 2-4x seminggu(400
gr/potong), selain itu pasien suka mengkonsumsi sate 2-4x sebulan (40
gr), coto 2-5x sebulan (150 gr). Pasien tidak mengkonsumsi suplemen
apapun, dan pasien tidak memiliki alergi serta pantangan.

40
Recall 1 hari sebelum masuk RS

Waktu Menu makanan Bahan URT Gr E P L KH


makan makanan
Nasi putih Beras 1 gls 100 130 2,4 0,2 28,6
putih
Telur ayam goreng Telur 1 btr 60 92,8 7,4 6,5 0,4
ayam
Minyak kelapa
1 sdm 5 ml 43,2 0,0 5,0 0,0
Minyak
Pagi jam Kurma Kurma 3 buah 15 41,8 0,4 0,1 11,0
07.00 Oseng tempe Tempe ½ ptg 50 99,5 9,5 3,8 8,5

Minyak kelapa
Minyak 1 sdm 5 ml 43,2 0,0 5,0 0,0
Gula merah kelapa

Gula 1 ptg kcl 5 18,5 0,0 0,0 4,7


merah
Nasi putih Beras 1 ½ 150 195 3,6 0,3 42,9
gelas
Ikan palumara Ikan 1 ekor 60 67,3 12,8 1,4 0,0
kembung sdg
Minyak
Minyak 1 sdm 5 ml 43,2 0,0 5,0 0,0
Siang kelapa
12.00
Cah sayur Wortel 5 sdm 50 4,3 0,5 0,3 4,0

Sawi hijau 2 sdm 20 3,0 0,5 0,0 0,4

Toge 1 sdm 10 6,1 0,7 0,3 0,5


Buah segar semangka 1 ptg 100 32 0,6 0,4 7,2

41
Malam Nasi putih Beras 1 gls 100 130 2,4 0,2 28,6
19.00
Ikan bakar Ikan 1 ekor 60 112, 21,4 2,3 0,0
kembung sdg 1

Biskuit roma 6 30 154, 3,1 6,2 20,1


kelapa 4
1216 65,4 37 156,
Total
,2 8
Kebutuhan 1326 66 29 198
91% 99% 127 79%
Persentase
%

42
b. Anamnesa
Berdasarkan hasil recall 24 jam pada 1 hari sebelum masuk rumah sakit
diperoleh energi 91% (normal), protein 99% (normal), lemak 127 %
(tinggi), karbohidrat 79% (cukup), pada hari ke pertama masuk
Rs diperoleh asupan energi 120 % (normal), protein 94% (normal), lemak
220% (tinggi), kabohidrat 101% (normal), hari ke2 recall di peroleh asupan
energi 90% (normal), protein 120 % (normal), lemak 94 (normal), hari ke3
recall diperoleh energi 80 % (normal), protein 81% (normal), lemak 120 %
(tinggi), karbohidrat 115 % (normal)

1. Kebutuhan sebelum intervensi


Energi basal = 25 kkal x BB
= 25 x 55
= 1.105
Energi untuk aktifitas autobag +(20%) = 20% x energi basal
= 20% x 1.105
= 221 kkal
Energi untuk kondisi stres (10%) = 10% x energi basal
= 10% x 1.105
= 110,5
Koreksi umur usia (60 thn -10%) = 10% x energi basal
= 10% x 1.105
= 110,5
Tot. Keb Energi = energi basal + energi aktifitas fisik + energi
untuk kondisi stres - koreksi umur
= 1.105 + 221 + 110.5 + 110,5 -110,5 = 1326
Keb. Prot = (20% x 1326) : 4 = 66
Keb Lemak = (20% x 1326) : 9 = 29
Keb Karbohidrat = (60% x 1326) : 4 = 198

43
Reccal H1
Indicator Energi (kkal) Protein Lemak KH(gr)
(gr) (gr)
Asupan 1602 62 64 201
Kebutuhan 1326 66 29 198
% Asupan 120% 94% 220% 101%
Kategori Normal Normal Tinggi Normal

Reccal H2
Indicator Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH(gr)
Asupan 1193 55,3 35 187
Kebutuhan 1326 66 29 198
% Asupan 90% 84% 120% 94%
Kategori Normal Cukup Tinggi Normal

Reccal H3
Indicator Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH(gr)
Asupan 1056 54 35 228
Kebutuhan 1326 66 29 198
% Asupan 80% 81% 120% 115%
Kategori Normal Cukup Normal Normal

44
3. Antropometri
- Tinggi Lutut : 40 cm
- Lila : 27 cm
BB/lila : (2.001 x 27)-1.223 = 55
- BB : 55 kg
- Tb/Tl : (1,83 x tilut) – (0,24 x U) + 84.88
(1,83 x 40) - (0,24 x 64) + 84.88
(73,2) - (15,36) + 84,88 = 142 cm
- BBI = TB <150
= TB-100
= 142 – 100 = 42
𝑙𝑖𝑙𝑎 𝑑𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
- Persentase lila (%Lila) = 𝑙𝑖𝑙𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑐𝑒𝑟𝑟𝑎 𝑥 100
27
= 𝑥 100
28,5

= 94 % (Gizi baik)
Kesimpulan : berdasarkan hasil data antripometri bahwa pasien memiliki
status gizi baik berdasarkan % lila ,interprestasi lila gizi baik (85-110%)

4. Biokimia

Hasil pemeriksaan Nilai Status


normal/rujukan
hemoglobin : 13.2 g/dl 12-16 gr/dl Normal

leukosit : 16,1 ribu/ul 4,0-11,0 ribu/ul Tinggi

eritrosit : 4,69 juta/ul 4,1-5,1 juta/dl Normal

Hematokrit : 39.2 % 36-47 % Normal

trombosit : 400 ribu/ul 150-450 ribu/ul Normal

Gula darah 430 mg/dl 70-200 Tinggi

Kesimpulan : Berdasarkan hasil biokimia di ketahui bahwa pasien mengalami


leukositosis, dan hiperglikemia

45
5. Fisik/Klinis
a. Fisik
Pemeriksaan Hasil Interprestasi

Badan terasa lemah Ada

Nyeri bagian benjolan Ada


belakang
Fisik

Perasaan sesak Ada

Kulit lembab Ada

b. Klinis

Hasil pemeriksaan Nilai normal Status

TD : 113/78 mmHg <120/80 mmHg Normal

Suhu 36,7 ◦C 36 – 37 ◦C Normal


Nadi 98 x/ menit 60 – 100 x/menit Normal
Respirasi 22x/menit 12-20 x/menit Normal
Skala nyeri sedang 4-6 (nyeri sedang) Sedang

Kesimpulan : Berdasarkan data klinis pasien mengalami hiprtensi

46
B. DIAGNOSIS GIZI
Problem Etiology Sing/Symtomp

NB 1.1 Kurangnya Brekaitan Ditandai dengan konsumsi


pengetahuan makanan dengan Kurang makanan yang tinggi gula
dan zat gizi informasi yang perhari gula pasir 4 sdm, lemak
akurat terkait seperti coto 1 minggu 2 kali, dan
gizi garam dapur per hari 2 sdm

NC 2.2 Perubahan Nilai Berkaitan Di Diandai dengan kadar glukosa


leb terkait gizi dengan tinggi 430 mg/dl
perubahan
fungsi endokrin

KET NB 1.1
Kurangnya Mengedukasi pasien
pengetahuan makanan Mengenai makanan dan
P
dan zat gizi Tujuan gizi
Brekaitan dengan Memberiikan edukasi gizi
Kurang informasi yang yang berkaitan dengan
E
akurat terkait gizi Strategi makanan yang harus
harus dikonsumsi bagi
penderita diabetes
Ditandai dengan Pasien dapat mengurangi
konsumsi makanan Target konsumi makanan yang
yang tinggi gula perhari manis, berlemak dan tinggi
gula pasir 4 sdm, lemak garam
S
seperti coto 1 minggu 2
kali, dan garam dapur
per hari 2 sdm

47
C. INTERVENSI

KET NC. 2.2

Perubahan Tujuan menurunkan nilai kadar glukosa


P nilai leb darah hingga mendekati normal
terkait gizi

Berkaitan Strategi Pemberian diet DM tipe II 1300 kkal


dengan
E
perubahan
fungsi
endokrin

Diandai Target Menurunkan kadar GD


dengan Pasien secara bertahap
kadar Hingga mencapai normal
S
glukosa (70-200 mg/dl)
tinggi 430
mg/dl

48
1. Pemberian makanan dan zat gizi
a. Preskripsi diet
- Jenis diet : Diet diabetes melitus 1300 kkal
- Bentuk Makanan : makanan biasa
- Frekuensi : 3 x makan utama 1 kali selingan
- Route : Oral

b. Tujuan diet
- Memberikan asupan untuk mempercepat proses penyembuhan
- Meningkatkan pengetahuan terkait gizi dan pentingnya kepatuhan
diet untuk membantu mengendalikan kadar glukosa darah dan
tekanan

c. Syarat diet
- Kebutuhan energi 25-30 kkal/kg BB
- Kebutuhan protein 10-20% total energi
- Kebutuhan lemak 20-25% total energi
- Karbohidrat 45-65% total energi
- Serat 20-35 gr

d. Perhitungan Kebutuhan
Energi basal = 25 kkal x BB
= 25 x 55
= 1. 105
Energi untuk aktifitas autobag +(20%) = 20% x energi basal
= 20% x 1.105
= 221 kkal
Energi untuk kondisi stres (10%) = 10% x energi basal
= 10% x 1.105
= 110,5
Koreksi umur usia (60 thn -10%) = 10% x energi basal
= 10% x 1.105
= 110,5

49
Tot. Keb Energi = energi basal + energi aktifitas fisik + energi
untuk kondisi stres - koreksi umur
= 1.105 + 221 + 110.5 + 110,5 -110,5 = 1326
Keb. Prot = (20% x 1326) : 4 = 66
Keb Lemak = (20% x 1326) : 9 = 29
Keb Karbohidrat = (60% x 1326) : 4 = 198

2. Rencana Edukasi Gizi


a. Tujuan edukasi = Meningkatkan penegtahuan pasien mengenai
prinsip diet yang di berikan, serta memberitahu tentang pentingnya
kepatuhan diet untuk membantu menutunkan kadar gula darah dan
tekanan dara
b. Sasaran =keluarga dan pasien
c. Tempat = Ruang Rawat Teratai II kelas III
d. Media = leaflet DM, porsimetri
e. Metode = ceramah tanya jawab, dan menjalsakan terkait penyakit
yang di alami
3. Konseling Gizi
Memberikan pemahaman baik kepada pasien dan keluarga pasien akan
Pentingnya pemenuhan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan
dengan memperhatikan prinsip dan syarat diet yang di berikan
untuk mambantu proses penyembuhan penyakit pasien

4. Koordinasi Dokter
- Dokter : mengatasi masalah klinis
- Perawat : mengukur tanda-tanda vital pasien
- keluarga : memberikan dukungan/ motivasi kepada pasein, agar mau
menghabiskan makanan me jadi diet yang dianjurkan

50
Perencanaan Menu
Waktu Menu
Bahan Urt Gr E P L Kh
makan makan
Nasi putih Beras 1 ½ gls 150 195 2,6 0,3 42,9
Ikantuna 1/1 ekor
Ikan tuna 50 55,4 12,2 0,25 -
saos sedang
½
Pagi Tempe Tempe potong 25 88,5 4,3 6,7
07,00 goreng sedang
Minyak 1 sdm 5 ml 99,5 9,5 3,8 8,5

Tumis Buncis 2 sdm 20 88,5 0,3 3,2 1,3


sayur
Minyak 1 sdm 5 ml 99,5 9,5 3,8 8,5
Pepaya 1 ptg kcl 50 gr 19,5 - 0,1 4,9
Buah
½ saset
Selingan
09.00 pepaya Agar- 3,5
10 0,3 - 4,9,
puding agar gr
mangga
Mangga ¼ huah 100 59 0,8 - 15
Nasi Beras 1 ½ gr 150 195 2,6 0,3 42,9
Makan Ikan
Ikan
siang kembung 1 ekor 60 12,8 0,3 4,1 -
kembung
12.00 bakar
Bening
Bayam 2 sdm 20 1,6 0,2 - 0,3
bayam
Pisang
Makan Buah 1 buah 40 38,8 0,4 0,2 0,3
amnon
selingan
16.00 Susu
Susu ¾ gls 187 112,5 6 6,75 3,25
skim
Beras 1
Nasi 150 195 3,6 0,3 0,3 42,9
½
Ikan
Malam Iakn
kembung 1 ekor 60 121 9,6 9 -
19.00 kembung
goreng
Tumis
sawi 2 sdm 20 8,4 0,5 0,6 -
sawi
Susu
Selingan 250
Susu sapi 1 gelas 150 8 9 8,6
21.00 gr
murni
Jumlah 1.593,80 76,3 34 222,7
Kebutuhan 1326 66 29 198
Persentase 120% 115% 117% 112%

51
D. MONITORING DAN EVALUASI

1. Rencana Monitoring

Parameter Target Waktu


Biokimia Kadar leukosit dan Gula Sesuai pemeriksaan
darah dan tekanan darah
normal
Fisik Klinis Keluhan pasien berkurang Dilakukan setiap hari

2. Hasil Evaluasi
Parameter H1 H2 H3 Rata- Standar Hasil
rata Pembanding
E 120% 90% 80% 97% 1326 kkl Kurang
P 94% 84% 81% 86,3% 66 gr Defisit
Asupan
L 220% 120% 120% 153% 29 gr Defisit

Kh 101% 94% 115% 103% 198 gr Normal

Antropometri BB 55 - - - 55 Normal
Biokimia GD 430 260 180 - Ada
70-200 mg/dl
perubahan
Pemeriksaan Badan Ada tidak Tidak - - Ada
Fisik dan klinis terasa perubahan
lemah
Nyeri Ada Ada Ada - - Belum ada
bagian perubahan
belaka
ng
Kulit Ada Ada ada - - Belum ada
lemba perubahan
ba
TD 113 120/80 - - - Normal

N 98x/m - - - - -
nt

52
R 228x - - - - -
mnt
S 36,7oC 36,4oC - - 36-37oC Normal

Keterangan : Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, diperoleh data rata-


rata asupan pasien selama di Rumah Sakit (normal sesuai
kebutuhan, kecuali lemak pada asupan hari pertama) disebabkan
pasien mengkonsumsi makanan dari luar Rumah sakit, dimana
presentase lemak 153% diatas kebutuhan normal, selain itu untuk
pengukuran antropometri hanya dilakukan 1 kali penimbangan,
untuk biokimia kadar Glukosa darah pasien mengalami
perubahan, dan kondisi fisik klinis pasien semakin membaik dari
hari pertama sampai ketiga

53
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengkajian asuhan gizi diatas, pasein harus diberikan
diet sesuai dengan penyakit yang di deritanya agar mempercepat proses
penyembuhan penyakit dan meminimalkan gejala klinis yang dirasakan
pasien. Ditinjau dari data antropometri, 3 pasien (Ny. M, Tn B,) Mengalami
status gizi kurang, sedangkan Ny. Wmemiliki status gizi normal. Ditinjau
dari asupan oral, semua pasien yang tidak adekuat. Ditinjau dari hasil LEB
sudah menggambarkan penyakit yang di derita pasien, dan jika di tinjau
dari keadaan fisik klinis pasien Rata-rata mengalami mual dan muntah
4.2 Saran
Sebaiknya pasien mematuhi dan menjalankan terapi diet yang sudah
di tentukan agar dapat mempercepat proses penyembuhan pasien

54
DAFTAR PUSTAKA

Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. (2018). Hasil utama riset


kesehatan dasar (Riskesdas). Badan penelitian dan pengembangan
kesehatan kementrian Republik Indonesia.
https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201
Baltibangkes. (2007, 2013, 2018). Laporan Nasional Riskesdas 2007. In
Laporan Nasional 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Bararah T, d. J. (2013). Asuhan Keperawatan Panduan lengkap menjadi
Perawat profesional. Jakarta: Prestasi Berkarya.
Buraerah, H. (2010). Analisis Faktor Risiko Diabetes Melitus tipe 2 di
Puskesmas Tanrutedong, Sidenreg Rappan. Jurnal Ilmiah.
Bustam. (2019). Buku Epidemologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Candra et al. (2018). Perbedaan Pemberian Buklet Hipertensi dan
Pendampingan Keluarga pada Perubahan Asupan Makan dan Tekanan
Darah Pasien Hipertensi di Puskesmas Gondokusuman 1. thesis.
Poltekkes Kemenkes.
Dinkes, s. (2020). profil kesehatan provinsi sulawesi tengah tahun 2019. in
dinas dinas kesehatan sulawesi tengah.
Gustaviani, R. (2006). Diagnosis dan klasifikasi Diabetes melitus,. Dalam Buku
ajar Ilmu penyakit dalam, Edisi ketiga, Editor Suyono, S.,. jakarta: Balai
penerbit FKUI.
Guyton AC., Hall JE. . (2008). Buku Metabolisme Karbohidrat Dan
Pembentukan Adenosin Tripospat dalam Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Jakarta: EGC.
Hanum, G. R. (2018). Deteksi dini penyakit degeneratif pada remaja anggota
karang taruna. jurnal Abadimas Adi Buana, 2(1), 1-3.
Harding, A. H. (2003). Dietary Fat adn Risk of Clinic Type Diabetes. A,erican.
Journal of Epidemiology, 150-9.
I D F. (2019). International Diabetes Federation. in The Lacnet. International
Diabetes Federation. https://doi.org/10.1016/S0140- 6736(55)92135-8

55
Juianti, I. M. (2021). Hubungan Antara Kadar Gula darah dengan tekanan darah
pasa pasien diabetes melitus tipe II. Jurnal pendidikan kedokteran.
PARKENI. (2011). Konsensus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 Di Indonesia 2011 n PERKENI Perkumpulan Endokrinologi
Indonesia. Dalam P. PARKENI.
Ruliana. (2016). Ilmu Gizi : Teori & Aplikasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Saputra, H. &. (2013). Principles of Internal medicines 16th Edition Medical
Publishing Division. New York: McGraw-Hill. .
Sidabutar, R. P. (1999). Hipertensi Esensial. Ilmu Penyakit dalam Jilid III.
Jakarta : Balai Penerbit Buku FK-UI.
Tjokroprawiro A. (2006). Hidup sehat bersama diabetes melitus. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Vidyanto, A. A. (20119). Determinan peningkatan kadar gula darah pasien
interna rumah sakit umum (RSU) Anutapura Palu. Jurnal kesehatan
masyarakat, vol. 5 No 1 1-62.
Yogiantoro M. (2019). Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam jilid III EDISI IV. Jakarta: FKUI.

56
LAMPIRAN

57
Lampiran 1
1. Hasil Recal 24 jam Hari Pengkajian

Waktu Menu Bahan Urt gr E P L KH


makan makanan makanan
Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.0
Pagi
jam
Susu Susu 1 sdm 20 82,1 3,3 2,3 13,0
07.00
Diabetasol
Siang Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.0
Jam
12.00
Malam Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.0
19.00
Jumlah Asupan 264 6,6 2,6 53
Kebutuahan 550 27,5 12 165
Interprestasi % 48% 24% 22% 32%

2. Hasil Recall 24 jam (monev 1)

Waktu Menu Bahan Urt gr E P L KH


makan makanan makanan
Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.0
Pagi
jam Telur rebus Telur ayam ½ btr 25 38,7 3,1 2,7 0,2
07.00 Susu Susu 1 sdm 10 61,6 2,5 1,8 9,8
diabetasol
Siang Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.0
Jam
12.00
Pisang Pisang ½ buah 50 46,0 0,5 0,3 11,7
Malam ambon
19.00
Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.0
Jumlah Asupan 365 10,0 5,0 69,6

58
3. Hasil Recall 24 jam (monev 2)

Waktu Menu Bahan Urt gr E P L KH


makan makanan makanan
Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.0
Pagi
jam Telur rebus Telur ayam ½ btr 25 38,7 3,1 2,7 0,2
07.00 Susu Susu 1 sdm 10 61,6 2,5 1,8 9,8
diabetasol
Selingan Pisang Pisang ½ buah 50 46,0 0,5 0,3 11,7
pagi ambon ambon
10.00

Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.0


Siang
Bening Sawi Sawi putih ½ sdm 5 0,8 0,1 0,0 0,1
12.00
Wortel 1 sdm 10 0,9 0,1 0,1 0,1
Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.0
Malam
19.00 Ikan bakar Ikan 1 sdm 10 11,2 2,1 0,2 0,0
suir kembung
Jumlah Asupan 446,3 15,7 6,9 80,1

4. Hasil Recall 24 jam (monev 3)

Waktu Menu Bahan Urt gr E P L KH


makan makanan makanan
Pagi Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.0
jam
07.00
Telur rebus Telur ½ btr 25 38,7 3,1 2,7 0,2
ayam
Siang Bubur nasi Beras 1 gls 100 72,2 1,3 0,1 16.0
Jam
12.00
Bening sawi Sawi 1 sdm 10 1,5 0,2 0,2 0,2
putih
Wortel 1 sdm 10 0,9 0,1 0,1 0,1
Toge ½ sdm 5 3,0 0,3 0,2 0,2

59
Malam Bubur nasi Bubur Beras 1 100 72,2 1,3 0,1
19.00 nasi gls
Pisang Pisang ½ buah 50 46,0 0,5 0,3 11,7
ambon
Jumlah Asupan 395 12,0 5,5 74

60
Lampiran 2
Leaflet KonsultasI penyakit Diabetes

61
62
Leaflet Diet Rendah Garam

63
Lampiran 3

64
Lampiran 4
Porsimetri

65
Lampiran 5
Standar Porsi

BAHAN NB BB
NO SATUAN BS
MAKANAN
VIP I II III VIP I II III

1. Beras gram 300 300 300 300 270 270 270 270 90

2. Daging/penukar gram 200 150 100 100 200 150 100 100 100

3. Ikan gram 250 200 100 100 250 200 100 100 100

4. Telur gram 100 50 50 50 100 50 50 50 50

5. Tahu gram 220 110 110 110 220 110 110 110 110

6. Sayur gram 300 300 300 300 300 300 300 300 150

7. Apel/penukar gram 200 - - - 200 - - - -

8. Jeruk gram 110 - - - 110 - - - -

9. Pisang gram - 50 50 50 - 50 50 50 50

10. Papaya/penukar gram - 110 110 110 - 110 110 110 110

11. Minyak gram 30 30 30 30 30 30 30 30 10

12. Kue gram 200 100 100 100 200 100 100 100 40

13. Gula pasir gram 30 30 30 30 30 30 30 30 30

14. Susu gram 30 - - - 30 - - - -

15. Ovaltine gram 10 - - - 10 - - - -

66
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner

Anda mungkin juga menyukai